You are on page 1of 1

Model 2 Dimensi (2D)

Model dua dimensi menyediakan simulasi yang lebih nyata dan dekat dengan kondisi asli dari
reaktor fixed bed pada umumnya, dibandingkan dengan model satu dimensi yang telah
didiskusikan sebelumnya. Model dua dimensi sangat dibutuhkan apabila suhu fluida dan
komposisi spesi cenderung tidak uniform pada daerah penampang tertentu yang tegak lurus
dengan arah aliran (berbeda dengan model satu dimensi yang mengabaikan fenomena ini). Hal
ini terutama terjadi pada kasus dimana terjadi perpindahan panas yang relatif besar (baik di
dalam reaktor atau antara reaktor dengan lingkungan). Dengan model dua dimensi, seorang
perancang reaktor dapat memprediksi dan menghindari terjadinya titik-titik panas di sepanjang
reaktor, deaktivasi katalis, penurunan selektivitas dan berbagai fenomena lainnya.
Pada model dua dimensi yang paling sederhana, diasumsikan bahwa kecepatan superfisial, G,
dan bilangan Peclet (bilangan yang menggambarkan perpindahan energi dan massa pada arah
radial) bernilai konstan sepanjang diameter selongsong dan bahwa konduktivitas termal dan
dispersi pada arah aksial bernilai relatif sangat kecil dibandingkan dengan perpindahan
konvektif. Dalam hal ini, persamaan yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan neraca
material untuk model dua dimensi adalah sebagai berikut:
𝜕 2 𝐶𝐴 1 𝜕𝐶𝐴 𝜕(𝐶𝐴 𝑢𝑧 )
𝐷𝑅 ( 2 + )− + 𝑟𝐴 = 0
𝜕𝑅 𝑅 𝜕𝑅 𝜕𝑧
Dan untuk neraca energi adalah sebagai berikut:

𝜕 2 𝑇 1 𝜕𝑇 𝜕(𝐶𝑝 𝑇) 𝑟𝐴
𝜅𝑅 ( 2 + )−𝐺 − (Δ𝐻) = 0
𝜕𝑅 𝑅 𝜕𝑅 𝜕𝑧 𝑣𝐴

Kondisi batas umum yang harus dipenuhi untuk model dua dimensi adalah sama dengan
kondisi batas pada model satu dimensi. Metode dua dimensi juga memerlukan metode numeris
dan program komputasi untuk menyelesaikan model tersebut.
𝜕𝑇
= 0 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑅 = 0 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑧
𝜕𝑅
𝜕𝐶𝐴 𝐷𝑟
= 0 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑅 = 𝑅0 = pada dinding reaktor untuk semua z
𝜕𝑅 2

𝜕𝐶𝐴
𝑢𝑧 𝐶𝐴0 |𝑧=0− = − (𝐷𝐿 ) + 𝑢𝑧 𝐶𝐴0 |𝑧=0+ pada z=0 untuk semua R
𝜕𝑧 𝑧=0+

You might also like