You are on page 1of 6

1.

Asupan Zat Gizi

Pengamatan konsumsi energi dan zat gizi dilakukan selama 2 hari sebanyak 6 kali
bertujuan untuk menentukan tingkat kecukupan konsumsi makan pasien CKD . Berikut
adalah konsumsi energi dan zat gizi dari pasien.

Tabel 8. Konsumsi Energi dan Zat Gizi dalam 2 hari pengamatan

Zat gizi
Hari,
Tanggal Energi Protein Lemak Karbohidrat
(Kkal) (gram) (gram) (gram)

Total asupan 950,9 33,9 35,07 113,85

Hari ke 1 Total kebutuhan 1436,46 57,45 39,9 212,23


1-05-2018
% tingkat 66,2% 59% 87,8% 27,6%
konsumsi Kurang Kurang Baik Kurang

Total asupan 822,9 34,17 27,09 172,4

Hari ke 2 Total kebutuhan 1436,46 57,45 39,9 212,23


02-05-2018
% tingkat 8,2% 59,4 % 67,9% 53,6%
konsumsi Kurang Kurang Kurang Kurang

1.1 Asupan Energi


Gambar 5. Asupan Energi total selama 3 hari

ASUPAN ENERGI
1436.46
1600 1436.46 1436.46
1400
1200
1000
800
600
400
200
0
MRS Hari 1 Hari 2
Kebutuhan As upa n

Asupan energi pasien secara umum mengalami kenaikan dan penurunan dari
awal intervensi sampai hari ke dua. Pada hari ke dua asupan makan pasien mengalami
penurunan dikarenakan pasien menjalankan hemodialisa, pasien mengalami
penurunan kesadaran pada malam hari. Berdasarkan gambar diatas, asupan energi
pasien masih belum mencapai kebutuhan energi normal pasien. Berdasarkan
Penatalakasanaan Dietetik Terkini Pada Penyakit Ginjal, RSCM (2015) asupan makan
normal pasien gagal ginjal yaitu sebesar 80% dari kebutuhan normal pasien. Pada
saat MRS asupan makan pasien sebesar 118,8 Kkal (8,2%) dari kebutuhan. Pada hari
pertama asupan pasien sudah mulai meningkat yaitu sebesar 950,9 Kkal (66,2%).
Sedangkan pada hari 2 terjadi penurunan asupan energi pasien sebesar 822,9 Kkal
(57,2%) yang belum memenuhi asupan energi normal pasien . Penurunan asupan
energi pada hari 2 dikarenakan pasien sedang menjalankan hemodialisa.p

Mengkonsumsi energi yang tidak adekuat dari kecukupan gizi yang dianjurkan
akan membawa dampak pada sistem imunitas tubuh sehingga menyebabkan
mudahnya serangan infeksi dan penyakit lainnya serta lambatnya regenerasi sel tubuh.
Energi diperlukan untuk kelangsungan proses di dalam tubuh seperti proses peredaran
dan sirkulasi darah, denyut jantung, pernafasan, pencernaan dan proses fisiologis
lainnya (Notoadmodjo, 1993).

1.2 Asupan Protein

Asupan Protein
70
57.45
60 57.45 57.45

50

40 33.9 34.17
30

20

10
1.3
0
MRS Hari 1 Hari 2
Kebutuhan Asupan
Gambar 6.
Asupan Protein total selama 2 hari
.
Asupan protein pasien secara umum mengalami kenaikan dari awal intervensi
sampai hari ke tiga walaupun masih jauh dari total kebutuhan. Asupan protein pada
pasien berdasarkan data yang tersaji mengalami fluktuasi. Pada saat MRS asupan
protein sebesar 1,3 gram (2%) yang belum memenuhi asupan protein normal pasien.
Pada hari 1 asupan protein pasien sejumlah 33,9 gram (59,0%) yang sudah memenuhi
asupan protein normal pasien, pada hari kedua meningkat sedikit menjadi 34,17
gram (59,4%) yang belum memenuhi asupan protein normal pasien.
Penderita gagal ginjal kronik dengan hemodialisis dianjurkan asupan protein
tinggi untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen dan mengganti asam amino
yang hilang selama proses hemodialisis, yaitu 1-1,2 g/kg BB/hari dengan 50% protein
hendaknya bernilai biologis tinggi karena asupan protein sangat diperlukan mengingat
fungsinya dalam tubuh (Almatsier, 2004). Pengaruh asupan protein memegang
peranan yang penting dalam penanggulangan gizi penderita gagal ginjal kronik,
karena gejala sindrom uremik disebabkan menumpuknya katabolisme protein tubuh
oleh karena itu semakin baik asupan protein semakin baik pula dalam
mempertahankan status gizinya (Almatsier, 2005).
1.3 Asupan Lemak
Gambar 7. Asupan Lemak total selama 2 hari

Asupan Lemak
45
39.9 39.9 39.9
40
35 35.07
30 27.09
25
20
15
10
50.4
0
MRS Hari 1 Hari 2
Kebutuha n As upan
Asupan lemak secara garis besar sama seperti asupan zat gizi lain.
Berdasarkan gambar diatas asupan lemak pasien pada hari pertama telah mencapai
kebutuhan 35,07 (87,8%). Berdasarkan Penatalakasanaan Dietetik Terkini Pada
Penyakit Ginjal, RSCM (2015) asupan makan normal pasien gagal ginjal yaitu
sebesar 80% dari kebutuhan normal pasien.
Asupan lemak pasien secara umum mengalami kenaikan dan penurunan dari
awal intervensi sampai hari ke tiga walaupun masih jauh dari total kebutuhan. Asupan
lemak pada pasien berdasarkan data yang tersaji mengalami fluktuasi. Pada saat MRS
asupan lemak sebesar 0,4 gram (1%) yang belum memenuhi asupan lemak normal
pasien. Pada hari 1 asupan lemak pasien sejumlah 35,07 gram (87,8%) yang sudah
memenuhi asupan lemak normal pasien, pada hari kedua menurun menjadi 27,09
gram (67,89%) yang belum memenuhi asupan lemak normal pasien, hal ini
dikarenakan pasien sedang menjalankan Hemodialisa dan pasien tidak mengkonsumsi
menu sore hari.
Asupan lemak diusahakan 25% dari asupan kalori. Disatu pihak asupan lemak
yang cukup untuk memenuhi kebutuhan kalori, sedangkan dipihak lain lemak ikut
memperburuk fungsi ginjal dan menambah morbiditas akibat arterosklerosis
(Rahardjo, 2000). Arterosklerosis terjadi karena gangguan metabolisme lemak yang
terjadi pada penderita gagal ginjal kronik dan hal ini dapat mempengaruhi
progresivitas ginjal melalui proses glomerulo arterosklerosis.
1.5 Asupan Karbohidrat
Gambar 8. Asupan Karbohidrat total selama 2 hari

Asupan KH
250
212.23 212.23 212.23
200

150
113.85
Kebutu
100 han
58.72
As upan
27.8
50

0
MRS Hari 1 Hari 2
Berdasarkan gambar 8 asupan karbohidrat pasien masih belum mencapai
kebutuhan karbohidrat normal pasien. Berdasarkan Penatalakasanaan Dietetik Terkini
Pada Penyakit Ginjal, RSCM (2015) asupan makan normal pasien gagal ginjal yaitu
sebesar 80% dari kebutuhan normal pasien.
Asupan karbohidrat pasien secara umum mengalami kenaikan dan penurunan dari
awal intervensi sampai hari ke tiga walaupun masih jauh dari total kebutuhan. Asupan
karbohidrat pada pasien berdasarkan data yang tersaji mengalami fluktuasi. Pada saat
MRS asupan karbohidrat sebesar 27,8 gram (13,09%) yang belum memenuhi asupan
karbohidrat normal pasien. Pada hari 1 asupan karbohidrat pasien sejumlah 58,72 gram
(27,66%) belum memenuhi asupan karbohidrat normal pasien, pada hari 2 meningkat
menjadi 113,85 gram (53,64%) yang belum memenuhi asupan karbohidrat normal
pasien, hal ini dikarenakan nafsu makan pasien yang belum stabil, setelah menjalani
Hemodialisa.
Pada tanggal 2 mei 2018 pasein menjalankan hemodialisa. Sebelum menjalankan
hemodialisa pasien sempat mengkonsumsi makanan menu pagi. Kemudian setelah selesai
melukan hemodialisa pasien kembali ke kamar skitar jam ±13.00, selanjutnya suami
pasien memberikan makanan yang telah disediakan dari rumah sakit berupa TD II juro
extra sonde untuk makan siangnya. Menu siang diganti bubur juro karena berdasarkan
keterangan suami pasien bahwa pada tanggal 1 pasien bisa mengkonsumsi bubur juro.
Untuk menu malam pasien tidak mengkonsumsi makanan yang telah disediakan karena
pasien mengalami penurunan kesadaran dan kemudian di pindahkan ke ruang ICU.
Rencana intervensi yang akan dilakukan sampai 3 hari pemberian makan namun pada hari
ke 3 ketika pasien akan diberikan makan pagi ternyata pasien telah meninggal.

You might also like