Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui morfologi jamur dengan menggunakan tehnik
pewarnaan Gram
2. Untuk membedakan jenis jamur dari bakteri dengan tehnik pewarnaan
KOH
1
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Mikologi
2.1.1 Macam macam Hyphae:
1) Raket hyphae, Adalah hyphae yang berbentuk clubbing dan
mengecil di bagian ujung sehingga bentuknya menyerupai raket
tenis.
2) Spiral Hyphae, Adalah Hyphae berbentuk spiral dan dapat
ditemukan pada kultur Trichophyton
mentagrophytes.
3) Septa Hyphae, Struktur dasar jamur berbentuk seperti tabung
disebut hyphae. Jika hyphaedibatasi sekat disebut hyphae
bersepta.
4) Asepta Hyphae, Struktur dasar jamur yang berbentuk seperti
tabung disebut hyphae. Jika hyphaetidak dibatasi sekat disebut
asepta hyphae.
5) Mycelium, Kumpulan dari hyphae, baik yang bersepta maupun
yang tidak bersepta (asepta)disebut mycelium.
2.1.2 Macam-macam Spora
1) Ectothrix
Apabila rambut yang terinfeksi dilihat dibawah mikroskop
dengan pewarnaan KOH dan tinta Parker maka spora jamur
terletak diluar rambut. Hal ini disebut Ectothrix.
2) Endothrix
Apabila rambut yang terinfeksi dilihat dibawah mikroskop
dengan pewarnaan KOH dan tinta Parker maka spora jamur
terletak didalam rambut. Hal ini disebut Endothrix. Terdapat pada
jamur: Trichophyton tonsurans dan Trichophytonviolaceum.
3) Aseksual Spora
a) Chlamydospore
2
adalah suatu spora khusus yang berdinding tebal dan dibentuk
secara aseksual.
b) Chlamydospore adalah sel membesar yang terdapat diantara
atau diujung pseudohyphae.
c) el Yeast dan Blastoconidia
Sel yeast berkembang biak dengan membentuk anak dan
akhirnya membesar kemudian terlepas dari sel yeast ibu. Sel
yeast ibu dengan anak yang masih melekat disebut
blastoconidia.
d) Macroconidia
adalah spora yang besar terdiri dari beberapa sel yang dibatasi
dengan septa.Macroconidia disebut juga dengan macroaleurio
spore.
e) Microconidia
adalah spora kecil yang terdiri dari satu sel yang melekat pada
hyphae.Microconidia disebut juga microaleuriospore.
f) Arthroconidia
adalah spora yang dihasilkan dari fragmentasi hyphae.
Didapatkan antara lain pada Trichosporon beigelii.
2.1.3 Macam-macam Koloni
1) Bentuk Koloni Yeast
Koloni yang permukaannya halus sehingga menyerupai koloni
kuman atau tetesan lilin, contoh: Candida.
2) Bentuk Koloni Cottony
Bentuk koloni ini terjadi apabila jamur menghasilkan aerial
hyphae yang panjang dan dalam jumlah yang besar.
3
2.2 Candida Sp.
4
Terdapat Sembilanfaktor virulen pada C. albicans, yaituu (Arenas,
2001) :
a. Perubahan fenotip
b. Bentuk dan susunan hifa
c. Thigmotropism
d. Hydrophobicity
e. Molekul-molekul yang bersifat virulen terhadap permukaan
mukosamaupun epitel
f. Kemampuan untuk meniru molekul-molekul permukaan
g. Produksi enzim yang bersifat litik
h. Tingkat pertumbuhan
i. Kebutuhan nutrisi
C.albicans dapat tumbuh pada suhu 370C dalam kondisi aerob atau
anaerob. Pada kondisi anaerob, C.albicans mempunyai waktu generasi yang
lebih panjang yaitu 248 menit diandingkan dengan kondisi pertumbuhan aerob
yang hanya 98 menit. Walaupun C.albicans tumbuh baik pada media padat
tetapi kecepatan pertumbuhan lebih tinggi pada media cair dengan digoyang
pada suhu 370C. Pertumbuhan juga lebih cepat pada kondisi asam
dibandingkan dengan pH normal atau alkali
Klasifikasi :
Kingdom : Fungi
Phylum : Ascomycota
Subphylum : Saccharomycotina
Class : Saccharomycetes
Ordo : Saccharomycetales
Family : Saccharomycetalaceae
Genus : Candida
5
Spesies : Candida albicans
6
Perbandingan Hasil Pewarnaan Jamur: Candida sp.
Pewarnaan H&E: Jamur terlihat kurang jelas
Pewarnaan PAS: Jamur terlihat lebih jelas
Pewarnaan Gomori Methenamine Silver (GMS): Jamur terlihat amat jelas
7
BAB III
METODE PENELITIAN
ALAT BAHAN
1) Mikroskop 1) Media Agar
2) Objek glass 2) Alcohol
3) Cover glass 3) Oil imersi
4) Ose 4) KOH 10%
5) Bunsen 5) pz
6) Bak pengecetan 6) Zat warna
7) Korek api a. Karbol kristal ungu
8) Pipet tetes 0,5 %
b. Cairan Lugol
(yodium)
c. Alkohol 96 %
d. Air Fukhsin atau
safranin0,5 %
a. Membuat preparat
- Ambil biakan jamur dengan ose, letakkan di atas gelas objek gelas
yang sebelumnya diberikan satu tetes pz, sebarkan dengan membentuk
lingkaran
8
- Biarkan mngering di udara atau dipercepat dengan melewatkan di atas
api (difiksasi).
b. Tuang larutan karbol kristal ungu sampai zat warna menutupi seluruh
permukaan jamur yang akan diuji. Biarkan selama 1menit
c. Cuci dengan air lalu tuangkan cairan Lugol /yodium selama 1 menit,
kemudian dicuci dengan air.
d. Lalu cuci alkohol 96% selama 30 detik sampai zat warna tidak mengalir
lagi.
b. Teteskan satu tetes KOH 10% pada bagian tengah objek glass
c. Ambil satu ose biakan jamur lalu dicampurkan dengan larutan KOH 10%
pada objek glass
9
BAB IV
HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN
Pewarnaan - Perbesaran
Gram 100x
10
3.2 Pembahasan
11
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Pewarnaan dengan Gram bertujaun untuk mengetahui morfologi jamur dan
membedakan sel yeast budding dengan artefak, sedangkan pewarnaan KOH
bertujuan untuk membedakan jamur dengan bakteri. Dari hasil pengamatan
ditemukan Candida sp.Gram-postif yang agak kebiruan dengan sel yeast
berbentuk oval tidak ditemukan adamya mycelium ataupunpseudohyphae. Dengan
pewarnaan KOH, hasil pengamatan negative.
12
DAFTAR PUSTAKA
13