You are on page 1of 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kemajuan ilmudan teknologi kedokteran, perkembangan teknologi
informasi, perubahan paradigma pengambilan keputusan klinis, serta tuntutan
masyarakat akan pelayanan kesehatan yang berkualitas mengharuskan para dokter
secara terus-menerus meningkatkan pengetahuan dan kompetensiya untuk dapat
memberikan pelayanan dengan kualitas baik. Informasi terbaru tentang
diagnostik, terapi, prognostik, serta hal-hal yang lain termasuk etiologi, faktor
risiko, panduan klinis, dan lain-lain dapat diperoleh dari jurnal ilmiah kedokteran.
Tujuan akhir dari membaca jurnal ilmiah bagi seorang dokter adalah sebagai
acuan dalam penerapan pelayanan kesehatan terhadap pasiennya. Hal ini
merupakan suatu pendekatan yang disebut dengan “Evidence Based Medicine”.
Agar dapat memperoleh manfaat yang maksimal dalam membaca jurnal
ilmiah, setiap klinikus membekali diri dengan pemahaman yang memadahi
tentang metodologi penelitian. Jika seorang dokter tidak melakukan telaah kritis
terhadap jurnal ilmiah yang di baca, maka ia tidak mengetahui kelemahan dari
hasil penelitian tersebut. Hal ini akan berdampak kepada pemahaman yang keliru.
Dalam rangka mengaplikasikan cara menelaah jurnal ilmiah, penulis
memilih jurnal dengan judul ”Pengaruh Latihan Aerobik (Jogging) Terhadap
Kapasitas Vital Paru pada Pelajar di MAN 3 Palembang Tahun 2016” Penulis
menelaah jurnal ini dari melalui pendekatan Evidence Based Medicine sebelum
diterima sebagai tambahan ilmu pengetahuan.

1.1. Rumusan Masalah


Apakah jurnal yang berjudul “Pengaruh Latihan Aerobik (Jogging)
Terhadap Kapasitas Vital Paru pada Pelajar di MAN 3 Palembang Tahun
2016” telah memenuhi kriteria sebagai sumber yang valid, penting dan
dapat diaplikasikan menurut Evidence Based Medicine?

1
2

1.2. Tujuan Telaah Jurnal


Mengetahui apakah jurnal yang berjudul “Pengaruh Latihan Aerobik
(Jogging) Terhadap Kapasitas Vital Paru pada Pelajar di MAN 3 Palembang
Tahun 2016” telah memenuhi kriteria sebagai sumber yang valid, penting
dan dapat diaplikasikan menurut Evidence Based Medicine.

1.3. Manfaat Telaah Jurnal


Dengan telaah jurnal ini, penelaah dapat menentukan validitas dari
jurnal yang berjudul “Pengaruh Latihan Aerobik (Jogging) Terhadap
Kapasitas Vital Paru pada Pelajar di MAN 3 Palembang Tahun 2016” sesuai
dengan pendekatan Evidence Based Medicine.
3

BAB II
DESKRIPSI JURNAL

2.1 Deskripsi
Judul Jurnal
Judul Pengaruh Latihan Aerobik (Jogging) Terhadap Kapasitas
Vital Paru pada Pelajar di MAN 3 Palembang Tahun 2016
Penulis Femilia Kahar, Ratika Febriani, R.A. Tanzila.
Publikasi Belum diterbitkan
Penelaah M. Rizqi Firyal, S.Ked
Tanggal Telaah 8 Juni 2018

Komponen Jurnal
Komponen Deskripsi Jurnal
1. Tujuan Utama penelitian
2. Tujuan Tambahan Penelitian
3. Hasil Utama Penelitian
4. Hasil Tambahan Penelitian
5. Kesimpulan penelitian

Uraian Deskripsi Jurnal


1. Tujuan utama penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat Pengaruh
Latihan Aerobik (Jogging) Terhadap Kapasitas Vital Paru pada Pelajar di
MAN 3 Palembang Tahun 2016 dengan jenis penelitian quasi eksperimen
dan desain One-Group Test and Post Test serta subjek penelitian sebanyak
19 orang.
4

2. Tujuan tambahan penelitian


Tujuan tambahan pada penelitian ini tidak dinyatakan dalam bagian
pendahuluan akan tetapi ditemukan pada bagian hasil. Berikut ini adalah
identifikasi tujuan tambahan pada bagian hasil.
 Diketahuinya karakteristik tinggi badan pelajar yang berusia 15 tahun di
MAN 3 Palembang tahun 2016.
 Diketahuinya karakteristik berat badan pelajar yang berusia 15 tahun di
MAN 3 Palembang tahun 2016.
 Diketahuinya Kapasitas Vital Paru pelajar yang berusia 15 tahun di
MAN 3 Palembang tahun 2016 sebelum diberlakukan aktifitas aerobik
(Jogging) teratur.
 Diketahuinya Kapasitas Vital Paru pelajar yang berusia 15 tahun di
MAN 3 Palembang tahun 2016 setelah diberlakukan aktifitas aerobik
(Jogging) teratur.
 Diketahuinya peningkatan jumlah volume dan presentase Kapasitas Vital
Paru pelajar yang berusia 15 tahun di MAN 3 Palembang tahun 2016
sebelum dan setelah diberlakukan aktifitas aerobik (Jogging) teratur.
 Diketahuinya Pengaruh Latihan Aerobik (Jogging) Terhadap Kapasitas
Vital Paru pada Pelajar di MAN 3 Palembang Tahun 2016.

3. Hasil Utama Penelitian


Data dianalisis menggunakan uji hipotesis Paired-T Test dan
didapatkan nilai p=0,001 yang berarti terdapat hubungan yang bermakna
antara latihan aerobik (Jogging) terhadap Kapasitas Vital Paru Pelajar yang
berusia 15 tahun di MAN 3 Palembang Tahun 2016.
5

4. Hasil Tambahan Penelitian


Pada penelitian ini ada beberapa hasil tambahan.
 Pelajar yang berusia 15 tahun di MAN 3 Palembang Tahun 2016
memiliki tinggi badan dengan kisaran 144–161 cm dengan rata-rata
tinggi badan 152,95 cm.
 Pelajar yang berusia 15 tahun di MAN 3 Palembang Tahun 2016
memiliki berat badan dengan kisaran 38–54 kg dengan rata-rata berat
badan 45,74 kg.
 Pelajar yang berusia 15 tahun di MAN 3 Palembang Tahun 2016
memiliki Kapasitas Vital Paru sebelum diberlakukan aktifitas aerobik
(Jogging) teratur dengan kisaran 2430–3120 ml dengan rata-rata
Kapasitas Vital Paru sebesar 2680,53 ml.
 Pelajar yang berusia 15 tahun di MAN 3 Palembang Tahun 2016
memiliki Kapasitas Vital Paru setelah diberlakukan aktifitas aerobik
(Jogging) teratur dengan kisaran 2600–3360 ml dengan rata-rata
Kapasitas Vital Paru sebesar 2947,37 ml.
 Setelah diberlakukan aktifitas aerobik (Jogging) teratur, rata-rata
kapasitas vital paru pelajar yang berusia 15 tahun di MAN 3
Palembang Tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar 9,87%

5. Kesimpulan Penelitian
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan
sebagai berikut.
1. Dari 19 orang subjek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi, seluruh
subjek (100%) mengalami peningkatan kapasitas vital paru setelah
diberlakukan aktifitas aerobik (Jogging) teratur sebesar 9,87%.
2. Terdapat hubungan yang bermakna antara pengaruh aktifitas aerobik
(Jogging) teratur dengan Kapasitas Vital Paru (p=0,001/p<0,05).
6

BAB III
TELAAH JURNAL

Validitas Seleksi
A. Komponen validitas seleksi
1. Kriteria seleksi
2. Metode alokasi subjek
3. Concealment
4. Angka drop out
5. Jenis analisis: intention to treat atau perprotocol analysis

B. Uraian validitas seleksi


1. Kriteria seleksi
Pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling pada pelajar yang
berusia 15 tahun di MAN 3 palembang tahun 2016. Besar sampel diperoleh dari
populasi terjangkau yang memenuhi kriteria inklusi. Diharapkan jumlah sampel
minimal 20 sampel.

2. Metode alokasi subjek


Pada penelitian ini dilakukan Consecutive sampling dengan total sampel akhir
19 sampel. Consecutive sampling dianggap merupakan metode alokasi subjek
terbaik untuk non-probability sampling; pada kondisi dan pertimbangan tertentu,
dapat digunakan total sampling. Sebaiknya jika menggunakan Consecutive
sampling, jumlah sampel akhir lebih dari 20 sampel. Jika peneliti menyanggupi,
dapat digunakan Total sampling mengingat bahwa sampel akan jauh lebih banyak
dan meningkatnya jumlah sampel diharapkan meningkatkan validitas.
Pada jurnal dijelaskan bahwa peneliti memiliki kriteria inklusi untuk sampel
namun tidak dijelaskan apa saja kriteria inklusi serta kriteria eksklusi mengingat
adanya kemungkinan sampel yang drop out atau tidak mengikuti perlakuan hingga
akhir penelitian.
7

3. Concealment
Concealment merupakan teknik lain yang dapat meningkatkan kualitas suatu
hasil uji klinis. Pada penelitian/jurnal ini tidak diperlukan adanya Concealment,
dimana Concealment merupakan hasil randomisasi subjek yang disembunyikan
seperti pada uji klinis dan dilakukan oleh pihak ketiga.

4. Angka drop out


Pada penelitian ini terdapat 1 sampel yang dikeluarkan dari hasil penelitian
walaupun telah memenuhi kriteria inklusi (tidak terdapat penjelasan kriteria
eksklusi). Hal ini membuat total sampel akhir berkurang menjadi 19 sampel.
Presentase akhir loss to follow up adalah 5%. Selain mengeluarkan data sampel
drop out dari hasil akhir penelitian, ada baiknya dilakukan uji perbandingan
baseline data antara jumlah sampel total dengan dimasukkan/dikeluarkannya sampel
yang drop out apakah ada pengaruh/kemaknaan yang berbeda.

5. Jenis analisis: intention to treat atau perprotocol analysis


Pada analisis per protocol, subyek yang dianalisis adalah subyek yang
mengikuti protocol penelitian secara penuh. Pada analisis intention to treat, subyek
yang dianalisis adalah semua subyek penelitian yang telah mengikuti penelitian
yang ditandai oleh proses konsekutif. Pada penelitian ini analisis yang digunakan
adalah per protocol analisis.

C. Kesimpulan validitas seleksi


Penelitian ini memiliki validitas seleksi yang kurang baik, karena pada
penelitian ini tidak dilakukannya metode alokasi subjek yang baik yaitu sedikitnya
sampel (tidak memenuhi kriteria minimal jumlah sampel) serta tidak dijelaskan
kriteria inklusi dan eksklusi. Selain itu, dengan adanya drop out, tidak diakukan
perbandingan hasil jika sampel drop out dimasuk/dikeluarkan dari data untuk
melihat adanya pengaruh/kemaknaan pada hasil.
8

Validitas pengontrolan perancu

A. Komponen validitas pengontrolan perancu


1. Pengontrolan perancu pada tahap desain dengan restriksi
2. Pengontrolan perancu pada tahap desain dengan cara rendomisasi
3. Analsis terhadap komparabilitas baseline data
4. Pengontrolan perancu pada saat analisis (bila diperlukan)

B. Uraian validitas perancu

Pada penelitian ini, peneliti melakukan pengontrolan perancu dengan


menggunakan kriteria inklusi. Namun, kriteria inklusi tidak dijelaskan. Tidak
adanya penjelasan mengenai kriteria eksklusi juga menunjukkan bahwa
pengontrolan perancu kurang spesifik khususnya jika terdapat sampel yang keluar
(drop out) dari penelitian.

C. Kesimpulan validitas pengontrolan perancu

Penelitian ini memiliki validitas pengontrolan perancu yang cukup baik.


Sebaiknya juga dijelaskan kriteria lain (kriteria eksklusi) khususnya untuk
mengontrol perancu seperti sampel drop out.
9

Validitas informasi
A. Komponen validitas informasi
1. Blinding (penyamaran)
2. Komponen pengukuran variabel penelitian (kualifikasi pengkur, kualifikasi alat
ukur, kualifikasi cara pengukuran, kualifikasi tepat pengukur)

B. Uraian validitas informasi


1. Blinding (penyamaran)
Pada penelitian ini tidak perlu dilakukan blinding (penyamaran). Blinding
bukanlah suatu hal yang wajib dan berpengaruh jika tidak dilakukan pada uji non-
klinis.

2. Komponen pengukuran variabel penelitian


Pada penelitian ini dilakukan pengukuran variabel penelitian yaitu latihan
aerobik dan Kapasitas Vital Paru. Latihan aerobik pada penelitian merupakan
Jogging yang dilakukan selama 3 kali dalam seminggu dan dilakukan selama 3
minggu. Selain itu, penjelasan spesifik bagaimana cara Jogging yang harus
dilakukan/dimaksud untuk penelitian ini tidak dijelaskan. Kapasitas Vital Paru
dilakukan pengukuran sebelum dan setelah diberlakukan aktifitas aerobik teratur
terkontrol oleh peneliti dengan menggunakan alat spirometri.

C. Kesimpulan validitas informasi


Penelitian ini mempunyai validitas informasi yang cukup baik.
10

Validitas analisis

A. Komponen validitas analisis


1. Analisis terhadap baseline data
2. Analisis dan interpretasi terhadap hasil utama dan hasil tambahan
3. Bila dilakukan analisis interim, jelas stopping rule nya
4. Dilakukan analisis lanjutan bila baseline data tidak sama

B. Uraian validitas analisis


Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimental dan desain One-
Group Test and Post Test dengan uji T-berpasangan (Paired-T Test).
Penelitian ini diuji dengan uji hipotesis Somers’d untuk mengetahui apakah
latihan aerobik (Jogging) mempengaruhi Kapasitas Vital Paru Pelajar yang berusia
15 tahun di MAN 3 Palembang Tahun 2016. Data yang digunakan pada uji ini
adalah data yang berdistribusi normal dan memiliki varians sama. Pada uji hipotesis
Somers’d jika p<0,05 maka terdapat korelasi yang signifikan antara setiap
kelompok.

C. Kesimpulan validitas analisis


Penggunaan metode penelitian, hasil dan interpretasi penelitian ini baik.
Sehingga validitas analisis penelitian ini dapat disimpulkan baik.
11

Validitas internal kausal


A. Komponen validitas internal kausal
1. Temporality
2. Spesifikasi
3. Kekuatan hubungan
4. Dosis respons
5. Konsistensi interna
6. Konsistensi eksterna
7. Biological plausibility

B. Uraian validitas internal kausal


Perihal kesahihan penelitian yang menyangkut pernyataan; sejauh mana
perubahan yang diamati dalam penelitian ini, apakah benar variabel bebas ini
menyebabkan variabel terikat atau dapat disebabkan oleh faktor – faktor lain telah
dijelaskan secara cukup baik.
Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimental dengan desain One-
Group Test and Post Test, dengan subjek penelitian sebanyak 19 sampel. Yang
mana desain One-Group Test and Post Test ini dilakukan dengan cara pengujian
pada 1 kelompok sampel sebelum perlakuan dan pengujian yang sama pada
kelompok sampel yang sama namun telah diberi perlakuan. Pada penelitian ini,
perlakuan yang diberikan kepada sampel tidak mengubah karakteristik dasar pada
sampel. Dan jika dilihat dari jumlah sampel yang ada hanya 19 belum dapat
mewakili seluruh seluruh populasi yang ada.
Untuk analisis masalah berdasarkan hasil pengukuran Kapasitas Vital Paru
dengan alat spirometri sampel yang sama, yang diukur sebelum dan setelah
diberikan perlakuan terkontrol yang teratur.
Dari penelitian didapatkan hasil jumlah subjek yang seluruhnya perempuan
berusia 15 tahun terbanyak memiliki tinggi badan + 152,95 cm dan berat badan +
45,74 kg, mengalami peningkatan Kapasitas Vital Paru dari + 2680,53 ml menjadi +
2947,37 ml dengan total peningkatan Kapasitas Vital Paru sebanyak + 9,87%.
12

Analisis statistic dilakukan dengan uji Somers’d menunjukkan bahwa terdapat


hubungan yang bermakna antara latihan aerobik (Jogging) dengan Kapasitas Vital
Paru p=0,001 (p<0,05).

C. Kesimpulan validitas internal kausal


Penelitian ini memiliki validitas internal kausal cukup baik. Penelitian ini dapat
lebih baik jika peneliti bisa meneliti lebih dari satu variabel.
13

Validitas eksterna
A. Komponen validitas eksterna
1. Validitas eksternal 1
a. Besar sampel
b. Participation rate
2. Validitas eksternal 2
a. Validitas eksternal 1
b. Logika akademik untuk generalisasi penelitian

B. Uraian validitas eksterna


Subjek penelitian berjumlah 19 orang pelajar perempuan yang berusia 15 tahun
di MAN 3 Palembang tahun 2016 yang diambil melalui teknik consecutive
sampling sesuai kriteria inklusi yang tidak dijelaskan secara spesifik oleh peneliti.
Penelitian ini menggunakan pelajar MAN 3 Palembang tahun 2016. Jumlah
sampel yang diambil hanya 19 orang dari populasi yang tidak dijelaskan peneliti.
Peneliti tidak menjelaskan populasi (target dan terjangkau) sehingga tidak jelas
apakah sampel penelitian mewakili keseluruhan populasi. Selain itu jumlah sampel
juga kurang dari jumlah sampel minimal yaitu 30 sampel per kelompok/grup
sampel.

B. Kesimpulan validitas eksterna


Validitas eksterna pada penelitian ini kurang baik.
14

Importancy
A. Komponen Importancy
1. Perbandingan efek size yang diperoleh dengan effek size yangdiharapkan oleh
pembaca
2. Bila outcome kategorik: nilai relative risk, relative riks reduction, absolute risk
reduction, number needed to treat dan cost analysis

B. Uraian Importancy
Dari subjek penelitian sebanyak 19 sampel. Yang mana desain One-Group Test
and Post Test ini dilakukan dengan cara pengujian pada 1 kelompok sampel
sebelum perlakuan dan pengujian yang sama pada kelompok sampel yang sama
namun telah diberi perlakuan. Dan jika dilihat dari jumlah sampel yang ada hanya
19 belum dapat mewakili seluruh seluruh populasi yang ada.
Untuk analisis masalah berdasarkan hasil pengukuran Kapasitas Vital Paru
dengan alat spirometri sampel yang sama, yang diukur sebelum dan setelah
diberikan perlakuan terkontrol yang teratur.
Dari penelitian didapatkan hasil jumlah subjek yang seluruhnya perempuan
berusia 15 tahun terbanyak memiliki tinggi badan + 152,95 cm dan berat badan +
45,74 kg, mengalami peningkatan Kapasitas Vital Paru dari + 2680,53 ml menjadi +
2947,37 ml dengan total peningkatan Kapasitas Vital Paru sebanyak + 9,87%.
Analisis statistic dilakukan dengan uji Somers’d menunjukkan bahwa terdapat
hubungan yang bermakna antara latihan aerobik (Jogging) dengan Kapasitas Vital
Paru p=0,001 (p<0,05).
Dilihat dari hasil akhir statistik nilai p=0,001 (p<0,05) merupakan nilai p yang
bermakna secara statistik karena peneliti setuju dengan effect size yang dihasilkan.
Namun, peneliti tidak melakukan cost analysis pada penelitian ini.

C. Kesimpulan Importancy
Jurnal ini tidak memiliki aspek importancy.
15

Applicability
A. Komponen Applicability
1. Transportability
2. Kemampuan pelayanan, ekonomi, dan social budaya

B. Uraian Applicability
1. Transportability
Hasil penelitian yang dianalisis menggunakan uji Somers’d dan
didapatkan nilai p=0,001 yang berarti terdapat hubungan yang bermakna
antara latihan aerobik (Jogging) dengan Kapasitas Vital Paru pelajar di MAN
3 Palembang tahun 2016, jurnal ini. Observasi dilakukan dalam waktu 3
minggu dengan intervensi dan pengawasan teratur oleh peneliti.
Dari segi transportabilitas, dan dengan adanya kriteria inklusi dari
populasi yang disebutkan dalam penelitian pada jurnal ini, jurnal ini telah
memenuhi salah satu kriteria aplikabilitas (dapat diaplikasikan dalam
kehidupan). Jurnal ini dapat diaplikasikan pada kelompok lain dengan
kemungkinan hasil yang sama selama memiliki kriteria inklusi dan eksklusi
serupa dan pada kelompok/individu yang tidak memiliki faktor penyulit untuk
melakukan aktifitas fisik dan fungsi paru fisiologis individu.

2. Kemampuan pelayanan, ekonomi, dan social budaya


Penelitian ini belum bisa diterapkan karena pada hasil penelitian
dituliskan bahwa terdapat hubungan latihan aerobik (Jogging) dengan
Kapasitas Vital Paru pelajar di MAN 3 Palembang tahun 2016.
Dalam segi pelayanan secara teknis, jurnal ini dapat diaplikasikan
dikarenakan alat dan bahan untuk penelitian tersedia serta tenaga medis
kesehatan secara umum dapat melakukannya evaluasinya.
Dalam segi non-teknis, jurnal ini dapat diaplikasikan pada berbagai
macam sosial budaya dan ekonomi. Hal ini dicermati bahwa penelitian pada
jurnal ini menjaga etika dan budaya serta tidak memiliki pengaruh timbal
balik signifikan dari ekonomi individu/kelompok.
16

C. Kesimpulan Applicability
Hasil penelitian utama mampu untuk diterapkan pada dunia medis.
17

Kesimpulan dan Saran


A. Kesimpulan
Penelitian ini memiliki validitas seleksi yang kurang baik. Validitas
pengontrolan perancu, validitas informasi, validitas analisis dan validitas internal
kausal yang cukup baik. Penilitain ini juga memiliki validitas eksterna yang kurang
baik serta tidak memiliki importancy yang penting dan hasil penelitian utama belum
mampu untuk diterapkan pada dunia medis.
Pada penelitian ini, validitas seleksi dan validitas eksterna yang kurang baik
karena pada penelitian ini tidak dilakukannya metode alokasi subjek yang baik yaitu
sedikitnya sampel (tidak memenuhi kriteria minimal jumlah sampel) serta tidak
dijelaskan kriteria inklusi dan eksklusi. Selain itu, dengan adanya drop out, tidak
diakukan perbandingan hasil jika sampel drop out dimasuk/dikeluarkan dari data
untuk melihat adanya pengaruh/kemaknaan pada hasil.
Dapat dihitung dari Fakta = Hasil penelitian ± [kesalahan seleksi (ᴓ) +
kesalahan informasi (0) + kesalahan perancu (0) + kesalahan analisis (0) +
kesalahan kausal (0) + kesalahan validitas ekstern (ᴓ)].
Jadi, Fakta = Hasil penelitian ± (kesalahan seleksi dan kesalahan validitas
eksterna). Dengan demikian, hasil penelitian tidak begitu menggambarkan fakta
yang sebenarnya karena masih banyak terdapat kekurangan.

B. Saran
Peneliti seharusnya mencantumkan validitas seleksi dengan penjelasan
mengenai populasi dan sampel yang digunakan serta kriteria inklusi dan eksklusi
yang spesifik serta menambah variabel yang diteliti atau menambah sampel agar
menjadi lebih banyak/besar sehingga diharapkan mewakili populasi sehingga
pembaca bisa menganalisis penelitian lebih dalam menarik kesimpulan dengan jelas
dari hasil penelitian.
18

BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Penelitian ini memiliki validitas seleksi yang kurang baik. Validitas
pengontrolan perancu, validitas informasi, validitas analisis dan validitas internal
kausal yang cukup baik. Penilitain ini juga memiliki validitas eksterna yang
kurang baik serta tidak memiliki importancy yang penting dan hasil penelitian
utama belum mampu untuk diterapkan pada dunia medis.
Pada penelitian ini, validitas seleksi dan validitas eksterna yang kurang
baik karena pada penelitian ini tidak dilakukannya metode alokasi subjek yang
baik yaitu sedikitnya sampel (tidak memenuhi kriteria minimal jumlah sampel)
serta tidak dijelaskan kriteria inklusi dan eksklusi. Selain itu, dengan adanya drop
out, tidak diakukan perbandingan hasil jika sampel drop out dimasuk/dikeluarkan
dari data untuk melihat adanya pengaruh/kemaknaan pada hasil.
Dapat dihitung dari Fakta = Hasil penelitian ± [kesalahan seleksi (ᴓ) +
kesalahan informasi (0) + kesalahan perancu (0) + kesalahan analisis (0) +
kesalahan kausal (0) + kesalahan validitas ekstern (ᴓ)].
Jadi, Fakta = Hasil penelitian ± (kesalahan seleksi dan kesalahan validitas
eksterna). Dengan demikian, hasil penelitian tidak begitu menggambarkan fakta
yang sebenarnya karena masih banyak terdapat kekurangan.
Jurnal dengan judul “Pengaruh Latihan Aerobik (Jogging) Terhadap
Kapasitas Vital Paru pada Pelajar di MAN 3 Palembang Tahun 2016” telah
cukup memenuhi persyaratan validitas. Walaupun masih terdapat kekurangan
pada beberapa persyaratan validitas. Jurnal ini dapat digunakan sebagai sumber
ilmiah di klinik namun belum dapat diterapkan dalam bidang ilmu
kemasyarakatan.
19

DAFTAR PUSTAKA

Kahar, Femilia. 2016. Pengaruh Latihan Aerobik (Jogging) Terhadap Kapasitas


Vital Paru pada Pelajar di MAN 3 Palembang Tahun 2016. Fakultas
Kedokteran Muhammadiyah, Palembang, Indonesia.
Sastroasmoro, Sudigdo. 2014. Menelusur Asas dan Kaidah Evidence Based
Medicine. Jakarta, Sagung Seto
Dahlan, Sopiyudin, 2011. Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Edisi 5.
Jakarta, Salemba Medika
Dahlan, Sopiyudin, 2010. Membaca dan Menelaah Jurnal Uji Klinis. Jakarta,
Salemba Medika

You might also like