Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Nefropati diabetik adalah salah satu komplikasi End Stage Renal Disease
(ESRD) yang paling umum terjadi pada pasien dengan diabetes mellitus tipe 1 dan
tipe 2. Nefropati diabetik ditandai dengan perubahan morfologi pada ginjal dan
terjadi mikroalbuminuria berkembang menjadi makroalbuminuria dan penurunan
laju filtrasi glomerulus (Elmarakby and Sullivan, 2010). Banyak faktor yang
menyebabkan terjadinya nefropati diabetik diantaranya genetik, ras, usia, obesitas,
merokok, penurunan laju filtrasi glomerulus, kontrol glikemik, tekanan darah
(Vassallo, 2008). Pada diabetes tipe 2, sekitar 20% pasien berkembang menjadi
stadium 3 dengan normoalbuminuria menetap. Mikroalbuminuria merupakan
indikator perkembangan kerusakan ginjal pada pasien dengan diabetes (Klein,
2012).
PEMBAHASAN
2.1.2 Epidemiologi
2.1.3 Klasifikasi
Klasifikasi Gagal Ginjal Kronik atas dasar derajat penyakit:
2.1.4 Etiologi
1. Tahap I
Pada tahap ini LGF meningkat sampai dengan 40% di atas normal
yang disertai pembesaran ukuran ginjal. Albuminuria belum nyata dan
tekanan darah biasanya normal. Tahap ini masih reversibel dan
berlangsung 0-5 tahun sejak awal diagnosis DM tipe 2 ditegakkan. Dengan
pengendalian glukosa darah yang ketat, biasanya kelainan fungsi maupun
struktur ginjal akan normal kembali.
2. Tahap II
Terjadi setelah 5-10 tahun diagnosis DM tegak, saat perubahan
struktur ginjal berlanjut, dan LGF masih tetap meningkat. Albuminuria
hanya akan meningkat setelah latihan jasmani, keadaan stres atau kendali
metabolik yang memburuk. Keadaan ini dapat berlangsung lama. Hanya
sedikit yang akan berlanjut ke tahap berikutnya. Progresivitas biasanya
terkait dengan memburuknya kendali metabolik. Tahap ini disebut sebagai
tahap sepi (silent stage).
3. Tahap II
4. Tahap IV
5. Tahap V
Ini adalah tahap akhir gagal ginjal, saat LGF sudah sedemikian
rendah sehingga penderita menunjukkan tanda-tanda sindrom uremik, dan
memerlukan tindakan khusus yaitu terapi pengganti, dialisis maupun
cangkok ginjal.
2.1.6 Pathway DIABETES
Defisiensi insulin
Glukoneogenesis
Hiperglikemia Nutrisi sel
Muntah Kematian
Retina Ginjal
Retinopati Nefropati
CKD
a. Hipertensi
b. Pitting edema
c. Edema periorbital
d. Pembesaran vena leher
e. Friction rub perikardial
2. Pulmoner
a. KrekelS
b. Nafas dangkal
c. Kusmaul
d. Sputum kental dan liat
3. Gastrointestinal
a.Kram otot
b. Kehilangan kekuatan otot
c.Fraktur tulang
d. Foot drop
5. Integumen
a. Pengambilan batu
b. transplantasi ginjal
4. Pengendalian gula darah
Dapat dilakukan dengan olahraga, diet dan obat anti diabetes. Pada
pasien ini diberikan diet DM 1700 kal/hari. Pemberian insulin diberikan
untuk mengendalikan kadar gula darah pasien. Pemberian anti diabetik
oral tidak diberikan karena pasien telah mengalami komplikasi berupa
gangguan ginjal. Akibat dari gangguan fungsi ginjal apabila obat oral
diberikan tidak dapat diekskresikan, sehingga mengalami penumpukan
akibatnya terjadi hipoglikemia
5. Diet
6. Diuretik
7. Anti hipertensi
8. Statin
2.1.10 Komplikasi:
1. Toksisitas
2. Koma
3. Kematian
2.2 Konsep Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Chronic Kidney Disease
(CKD) Causa Deabetes Mellitus
2.2.1 Pengkajian
1. Demografi.
2. Riwayat penyakit
f. Dada
Dispnea sampai pada edema pulmonal, dada berdebar-
debar. Terdapat otot bantu napas, pergerakan dada tidak simetris,
terdengar suara tambahan pada paru (rongkhi basah), terdapat
pembesaran jantung, terdapat suara tambahan pada jantung.
g. Abdomen.
Terjadi peningkatan nyeri, penurunan pristaltik, turgor
jelek, perut buncit.
h. Genital.
Kelemahan dalam libido, genetalia kotor, ejakulasi dini,
impotensi, terdapat ulkus.
i. Ekstremitas.
Kelemahan fisik, aktifitas pasien dibantu, terjadi edema,
pengeroposan tulang, dan Capillary Refil lebih dari 1 detik.
j. Kulit.
Turgor jelek, terjadi edema, kulit jadi hitam, kulit bersisik
dan mengkilat / uremia, dan terjadi perikarditis.
4.
Kriteria Hasil :
1. Menunjukkan
jalan nafas yang
paten (klien
tidak merasa
tercekik, irama
nafas, frekuensi
pernafasan
dalam rentang
normal, tidak
ada suara nafas
abnormal)
2. Tanda Tanda
vital dalam
rentang normal
(tekanan darah,
nadi,
pernafasan)
Doenges, M.E., Marry, F..M and Alice, C.G., 2010. Rencana Asuhan
Keperawatan : Pedoman Untuk Perencanaan Dan Pendokumentasian
Perawatan Pasien. Jakarta: EGC.
Sovari, A.A. 2008. Renal Failure, Chronic, & Dialysis Complication, (Online),
(http://emedicine.medscape.com/article/157452-media, diakses pada tgl 10
Mei 2018).