You are on page 1of 13

BAB I

LAPORAN PENDAHULUAN
GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN ELIMINASI ALVI
( KONSTIPASI )

A. PENGERTIAN
Konstipasi adalah keadaan dimana individu mengalami statis usus basar, yang
mengakibatkan eliminasi jarang dan atau keras, feses kering.

B. ETIOLOGI
1. Pola hidup : rendah serat, kurang minum, kebiasaan defekasi tidak teratur, kurang
olah raga, stres kronik, penggunaan laksatif dan menurunnya aktifitas,
2. Obat - obatan : antikolinergik, aluminium hidroksida, suplemen besi dan kalsium
3. Kelainan struktural kolon : tumor, striktur, hemoroid, abses perinium
4. penyakit sistemik : hipotiroidisme, GGK dan DM
5. Penyakit neorologik : lesi medula spinalis, neuropati otonom
6. Disfungsi otot dinding pelvis
7. Idiopatik transit kolon yang lambat
8. Privacy tidak terjaga

C. PENGKAJIAN
1. Riwayat Keperawatan
a. Pola defekasi : frekwensi, pernah berubah, kapan terakhir
b. Perilaku defekasi : penggunaan laksatif
c. Deskripsi feses : warna, bau, dan tekstur
d. Diet : makanan yang mempengaruhi defekasi
e. Cairan : jumlah dan jenis minuman perhari
f. Kegiatan yang spesifik
g. Penggunaan medikasi : obat - obatan yang mempengaruhi defekasi
h. Stres
i. Pembedahan dan penyakit menetap

61
j. Tingkat pendidikan
k. Identifikasi faktor peyebab : diet rendah serat, mengabaikan keinginan bab,
prosedur diagnostic, ketakutan nyeri bab.
l. Kaji pula disfungsi bab bandingkan dengan pola normal
2. Pemeriksaan Fisik
a. Abdomen : distensi, simetris, gerakan peristaltik, adanya masa pada perut
b. Rektum dan anus : tanda - tanda inflamasi, perubahan warna, lesi, fistula, dan
hemoroid.
3. Keadaan Feses : konsistensi, bentuk, bau, jumlah, lendir
4. Pemeriksaan diagnostik : Anuskopi, proktosigmoidoskopin rontgen dengan
kontras, DL, elektrolit, CEA, analisa fekal

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Konstipasi
E. BATASAN KARAKTERISTIK
1. Mayor
- Feses keras dan berbentuk
- Defekasi kurang dari 3 kali seminggu
- Defekasi lama dan sulit
2. Minor
- Penurunan bising usus
- Mengeluh perasaan rektal penuh
- Mengejan dan nyeri saat defekasi
- Mengosongkan terasa tidak adekuat
- Impaksi yang dapat diraba

F. FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN


1. Patofisiologi
a. Berhubungan dengan efek stimulsi saraf, otot dasar pelvis lemah, dan
imobilisasi sekunder akibat : lesi medula spinalis, cedera medula spinalis, spina
bifida, demensia, CVD, stroke, penyakit netrologis

62
b. Berhubungan dengan penurunan laju metabolik sekunder akibat : obesitas,
neuropati diabetik, hipopituarisme, uremia, hipotiroidisme,
hiperparatiroidisme
c. Berhubungan dengan penurunan respon terhadap dorongan defekasi sekunder
akibat : gangguan afektif
d. Berhubungan dengan nyeri pada saat defekasi
e. Berhubungan dgn peristaltik sekunder akibat hypoxia jantung dan pulmonal

2. Tindakan yang berhubungan


a. Berhubungan dengan efek samping ( antasid, besi barium, aluminium, kalsium
fenotiasin, anastetik, narkotik diuretic, antiparkinson )
b. Berhubungan dengan efek anastesi, dan manipulasi bedah pada peristaltic
c. Berhubungan dengan kebiasaan penggunaan lakatif
d. Berhubungan dengan mucositis sekunder akibat radiasi

3. Situasi ( Personal Lingkungan )


a. Berhubungan dengan penurunan peristaltik sekunder akibat : imobolitas, stres,
kehamilan, kurang latihan
b. Berhubungan dengan pola evakuasi tidak teratur
c. Berhubungan dengan kurang privacy
d. Berhubungan dengan ketiak adekuatan dalam diet
e. Berhubungan dengan ketidak adekuatan masukan cairan
f. Berhubungan dengan ketidak mampuan untuk merasakan isyarat defekasi

G. INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Ajarkan pentingnya diet seimbang
- Tinjau ulang daftar makanan tinggi bulk
- Buah segar dengan kulitnya ( sekam, biji-bijian, roti gandum, sereal,buah dan
sayur yang dimasak dan jus buah )
- Cakupan kira - kira 800 gr buah dan sayuran untuk defekasi normal harian
2. Dorong masukan cairan harian sedikitnya 2lt 8-10 gelas kecuali kontraindikasi

63
3. Anjurkan minum 1 gelas hangat 30 menit sebelum sarapan , cairan ini dapat
bertindak sebagai stimulus untuk evakuasi usus
4. Tekankan perlunya latihan regular : berjalan, dudukdi kursi atau berbaring di
tempat tidur dan memiringkan tubuh dari satu sisi ke sisi yang lain
5. Lakukan penyuluhan bila diindikasikan : ajarkan metode untuk mencegah tekanan
rectal yang memperberat hemoroid.

H. KRITERIA HASIL
a. Melaporkan atau menunjukan eliminasi membaik
b. Menggambarkan komponen defekasi efektif
c. Menjelaskan rasional perubahan gaya hidup

64
DAFTAR PUSTAKA

1. Carpenito L. J. (2000) Buku Saku Dokumentasi Keperawatan. Edisi 10. Jakarta:


Penerbit Buku Kedokteran EGC
2. Marylynn E Doenges (2000), Rencana Asuhan Keperawatan, edisi III, EGC,
Jakarta
3. A. Azis alimul H, Pengantar Kebutuhan Manusia, buku 2, Salemba Medika

65
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN “ NK “
DENGAN KONSTIPASI
DI RUANG INTERNA RUMAH SAKIT UDAYANA
TANGGAL 14 DESEMBER 2008

I. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada hari minggu, 14 desember 2008, pkl 09.00 wita
Dengan sumber data, pasien, keluarga dan catatan medis, yang di lakukan
dengan cara wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik.adapun data-data
yang diperoleh adalah sebagai berikut:

1. Identitas Pasien Identitas Penanggung


Nama : NK WS
Umur : 60 Tahun 35 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan Laki - laki
Agama : Hindu Hindu
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Swsta
Pendidikan : SD SLTA
Suku Bangsa : Indonesia Indonesia
Status : Menikah Menikah
Alamat : Jl Swakarya Baru No 77
Denpasar
Hubungan dengan penanggung : Anak Kandung

2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama saat masuk rumah sakit :
Pasien mengeluh separuh badan bagian kanan lemes
b. Keluhan utama saat pengkajian :
Pasien mengeluh 3 hari tidak BAB

66
c. Riwayat penyakit sekarang
Pada tanggal 12 desember 2008 pasien berobat ke UGD Rumah sakit
Udayana dengan keluhan separuh badan sebelah kanan lemes.setelah di
lakukan pemeriksaan pasien disarankan rawat inap dengan diagnosa Strok
Non Hemoragik dan telah diberikan terapi sebagai berikut :
- IVFD RL 20 tts / mnt
- Revolen 4 x 3 gr
- Lapibal 1 x 1 gr
- Acetosal 1 x 100
- Haldol 1 x 5 mg
Pada tanggal 14 desember pasien mengeluh sudah 3 hari tidak bisa BAB,
rektum terasa penuh, perut tidak nyaman.
d. Riwayat Penyakit Sebelumnya
Pasien mengatakan punya riwayat tensi tinggi dan kencing manis
e. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan dalam keluarganya ibunya menderita kencing manis.

3. Data Bio Psiko Sosial Spiritual


( Kebutuhan menurut format Marrilyn. E Doenges )
a. Aktifitas / Istirahat
Sebelum masuk rumah sakit, pasien mengatakan tidak ada keluhan dalam
beraktifitas. Saat pengkajian, pasien mengatakan tubuh bagian kanan lemes,
pasien hanya berbaring di tempat tidur.
Kekuatan 222 555 Tonus N
222 555 N
b. Sirkulasi
Pasien mengatakan memiliki riwayat hipertensi sejak 3 tahun lalu. Saat ini
TD 140/90 mmHg, nadi 84 x/mnt, resp 18 x/mnt, riwayat DM ( + )
c. Integritas Ego
Pasien mengatakan tidak takut dan cemas karena keluarga dan petugas
selalu mendampingi. Pasien tidak terlihat cemas.

67
d. Eliminasi
BAB : Sebelum masuk rumah sakit pasien mengatakan biasa bab 1x / hari
dengan waktu yang tidak tentu,konsistensi lembek. Saat pengkajian pasien
mengatakan sudah 3 hari tidak bisa bab, rektum terasa penuh, perut terasa
tidak nyaman .Bising usus perut kembung (+), flatus jarang pembesaran
lien dan hepar (-), haemoroid (-)
BAK : Sebelum dirawat pasien biasa bak 4 - 5 x/hari , saat ini pasien
mengatakan frekwensi bak meningkat 6 - 7 x/hari, nyeri bak (-)
e. Makanan / Cairan
sebelum sakit pasien biasa makan 3x / hari habis 1 porsi. Saat ini pasien
mengatakan nafsu makannya berkurang, lidah terasa kaku sehingga agak
sulit mengunyah, makan bubur habis 3/4 porsi,minum 5 - 6 gelas
menggunakan sedotan. TB 158 cm, BB 50 kg, bentuk tubuh sedang, warna
kulit sawo matang, turgor elastis, mukosa bibir agak kering.
f. Neurosensori
Sebelum sakit pasien mengatakan sering kesemutan pada tangan dan
kakinya. Saat ini pasien mengatakan separuh badan bagian kanan lemes.
Kesadaran compos mentis, penglihatan dan pendengaran baik, gangguan
memori dan orientasi (-)
g. Higiene
Saat ini kegiatan mandi di lakukan di tempat tidur hanya di lap, di bantu
perawat dan keluarga. Menggosok gigi dan berganti pakaian setiap habis
dilap. Kebersihan badan dan rambut baik, kebersihan gigi dan mulut cukup,
kebersihab telinga baik,cerumen (-)
h. Nyeri / Ketidaknyamanan
Pasien mengatakan perutnya terasa tidak nyaman dan rektumnya terasa
penuh.
i. Pernafasan
Pasien mengatakan sebelum dan selama dirawat tidak mengalami kesulitan
dalam bernafas baik saat inspirasi maupun ekspirasi, pernafasan teratur 16 -
18 x/mnt, ronchi dan wezeng (-)

68
j. Keamanan
Pasien mengatakan separuh tubuh bagian kanan lemes tapi pasien tidak
merasa cemas karena ada keluarga dan petugas yang selalu membantu.
Pasien merasa nyaman dengan suhu ruangan. Diaforesis (-)
k. Seksualitas
Pasien mengatakan tidak lagi melakukan aktifitas seksual
l. Interaksi Sosial
Pasien tinggal bersama anak dan menantunya, hubungan antar keluarga
baik. Pasien mengalami gangguan dalam berkomunikasi,karena lidahnya
kaku jadi bicaranya kurang jelas.
m. Penyuluhan / Pembelajaran
Pasien dan keluarga sudah tau kalau dirinya menderita stroke karena sudah
pernah dijelaskan olen dokter dan petugas.

4. Pemeriksaan Penunjang
Tidak ada pemeriksaan penunjang untuk masalh konstipasi
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Analisa Data
NO DATA STANDAR NORMAL MASALAH
Ds : - Pasien dapat BAB, dengan Konstipasi
- Pasien mengeluh 3 hari konsistensi lunak
tidak bisa BAB - Rektum terasa nyaman
- Rektum terasa penuh - Perut terasa nyaman
- Perut terasa tidak nyaman - flatus normal
- Flatus jarang
Do :- Bising usus menurun - Bising usus normal
- Perut kembung - Perut tidak kembung

2. Analisa Masalah
- Konstipasi
- Penurunan aktifitas fisik dan imobilitas sekunder akibat stroke
- Akibat adanya kelemahan pada tubuh bagian kanan menyebabkan

69
Penurunan aktifitas fisik serta penurunan peristaltik dari usus
menyebabkan feses menjadi keras.
- Nyeri abdomen dan perasaan tidak nyaman
3. Diagnosa Keperawatan
1. Konstipasi berhubungan dengan penurunan aktifitas fisik dan imobilitas
sekunder akibat stroke yang di tandai dengan pasien mengeluh 3 hari tidak
bisa BAB, rectum terasa penuh, perut terasa tidak nyaman,bising usus
menurun, perut kembung, flatus jarang.

III PERENCANAAN
a. Prioritas diagnosa keperawatan
- Diagnosa keperawatan 1 sebagai prioritas I
b. Rencana Keperawatan
Hr/Tgl/Wkt No Tujuan Intervensi Rasional
Dx
Minggu 1 Estela diberikan 1. Obs. adanya 1. Distensi dan hilang
14/12/08 Askep selama distensi abdomen nya peristaltik, me
Pkl 10:00 1x24jam, dan peristaltik usus rupakan tanda
Wita diharapkan hilangnya fungsi
pasienmendapatkan defekasi yang dpt
pola defikasi dihubungkan dgn
normal dengan kehilangan persarafan
kriteria: parasimpatik usus
Pasien dpt BAB besar.
dengan konsistensi 2. Anjurkan untuk 2. Menstimulasi
lunak melakukan aktivitas peristaltik yg
Rektum terasa sesuai kemampuan memungkinkan
nyaman terbentuknya flatus
Perut terasa 3. Anjurkan makan 3. Memprbaiki
nyaman makanan tinggi peristaltik dan
Bising usus normal serat (sereal, mobilitas usus

70
Perut tidak saturan) dan minum
kembung, platus+, jus buah
4. Dorong asupan 4. Untuk melunakan
cairan sedikitnya konsistensi feses
2ltr /hari dan dan sebagai
Hr/Tgl/Wkt No Dx Tindakan Keperawatan Evaluasi Formatif Paraf
Senin 1 - Mengobservasi tanda vital minum
- Suhu segelas
36, Nadiair84 x/mnt,
stimulus untuk

14-12-08 dan peristaltik usus hangat sebelum


TD 130/90 mmHg, respevakuasi feses.

Pkl 10.20 sarapan.


18 x/mnt, BU menurun
- Membantu pasien untuk 5.-Kolaborasi
Pasien mengatakan 5. Melembekan feses
nyaman
mobilisasi miring kiri pemberian
dengan obat
posisinya meningkatkan
Pkl 12.00 - Menyiapkan pasien untuk laksatif
- Posisi pasien dudukfungsi defekasi
Wita makan,membantu pasien sesuai
pasien makan sendiri dgn kebiasaan
untuk duduk dan memberi tangan yang sehat
kesempatan pasien untuk
mencoba makan sendiri
- Menganjurkan pasien untuk - Pasien makan ¾ porsi dan
menghabiskan porsi makan minum jus buah ½ gelas
nya termasuk sayuran dan tapi pasien berjanji akan
jus buah yang disediakan menghabiskan jusnya nanti
- Menganjurkan pasien untuk - Pasien mengatakan
banyak minum, dan mengerti dengan penjelasan
menjelaskan pentingnya yang diberikan dan berjanji
banyak minum untuk akan minum sesering
melancarkan BAB mungkin
- Delegatif pemberian - Laxadin syr diberikan
15-12-08 Laxadin syr 3 x 1C
Pkl 05.30 - Menganjurkan pasien untuk - Pasien minum 1 gelas air
minum segelas air hangat hangat dan kooperatif
dan melakukan pergerakan melakukan pergerakan
sesuai kemampuan
IV. PELAKSANAAN
Pkl 08.00 - Membantu pasien BAB ke - Pasien mengatakan sudah
Wita kamar mandi bisa BAB tapi keras.rektum
dan perutnya sudah terasa 71
Pkl 10.00 - Observasi bising usus nyaman, BU normal
Hr/Tgl/Wkt DX Evaluasi Sumatif Paraf
Senin 1 S : Pasien mengatakan sudah bisa BAB tapi keras.
15-12-08 Rektum dan perutnya sudah terasa nyaman.
Pkl 10.00 Flatus (+).
Wita
O : Bising usus normal
V. EVALUASI Perut tidak kembung

A : Tujuan tercapai sebagian


72
P : Lanjutkan intervensi 1 s/d 5
Pembimbing Mahasiswa

( ) (I Gede Darma Arnaya)


NIP: NIM:P07120008154

73

You might also like