MEDAN (STUDI KASUS : KECAMATAN MEDAN BELAWAN) Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganilisis faktor penyebab permukiman kumuh di Kota Medan ( Studi Kasus : Kecamatan Medan Belawan). Populasi penelitian adalah penduduk yang tinggal di Kecamatan Belawan I dan Belawan II dan sampel yang diambil sebanyak 100 orang yang dilakukan dengan metode pengambilan cluster sampling (area sampling). Jenis data yang dingunakan adalah data primer. Metode analisis yang dilakukan adalah metode analisis deskriftif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa : 1. Kecamatan Medan Belawan I dan Belawan II tergolong permukiman kumuh, jika dilihat dari status kepemilikan rumah, pendapatan, dan pendidikan serta kerapatan bangunan. Penduduk yang ada di Belawan I dan Belawan II status kepemilikan rumah adalah kontrak. Rata-rata tingkat pendapatan masyarakat sesuai hasil penelitian sekitar 200.000 – 500.000 rupiah/bulan, dan tingkat pendidikan masyarakat hanya SD (Sekolah Dasar). Jika dilihat dari kondisi bangunan dapat disimpulkan bahwa bangunannya padat atau berhimpitan. 2. Kawasan permukiman kumuh di Belawan I dan Belawan II mencerminkan komunitas wiraswasta dan tidak bekerja yang tinggal diareal tidak layak huni seperti, minimnya saluran drainase, sanitasi dan persampahan sehingga berpotensi munculnya beragam bibit penyakit. 3. program penataan lingkungan dilakukan dengan membangun perumahan yang berupa perumpel yang diatur oleh Kepling (kepala lingkungan). Adapun rekomendasi yang dapat disampaikan adalah perlunya penataan setiap lingkungan terhadap Belawan I dan Belawan II, serta menjaga kelestarian lingkungan supaya terhindar dari kekumuhan. Dari pemerintah Kota Medan diharapkan memberikan bantuan bagi masyarakat yang berupa UMK (usaha mikro kecil) untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.Pemerintah diharapkan menambah fasilitas MCK dan tempat pembuangan sampah.
Kata Kunci : Permukiman Kumuh dan Program Penataan Permukiman Kumuh
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT SLUM SETTLEMENT ANALYSIS OF CAUSAL FACTORS IN THE CITY FIELD (CASE STUDY: FIELD DISTRICT BELAWAN) The purpose of this study was to determine the causes and menganilisis slums in the city ofMedan (Case Study: Belawan Medan District). The study population is the population living in the District of Belawan I and II Belawan and samples taken as many as 100 people committed to taking the cluster sampling method (sampling area). Dingunakan type of data is primary data. The method of analysis performed is descriptive analysis method. The study concluded that: 1. District of Belawan Medan and Belawan II I belong to the slums, when viewed from the status of home ownership, income, and education and building density. Population in Belawan I and II Belawan is the contract status of home ownership. Average income levels according to the results of research about 200000-500000 rupiah / month, and the level of public education is only SD (Elementary School). If viewed from the condition of the building can be concluded that the building is solid or coincide. 2. Slum area in Belawan Belawan I and II reflect the self-employed and unemployed community living diareal uninhabitable as the lack of drainage, sanitation and solid waste, so the potential emergence of a variety of germs. 3. environmental management program conducted by building housing in the form set by the Kepling perumpel (neighborhood chief). The recommendations can be made is the necessity of arrangement of each ward against Belawan Belawan I and II, as well as protecting the environment in order to avoid the untidiness. Of Medan city government is expected to provide assistance to communities in the form of MSE (micro small) to raise revenue is expected to add masyarakat.Pemerintah sanitary facilities and landfills.
Keywords: Slum Housing and Slum Settlement Settlement Program