Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Ca mamae adalah keganasan pada sel-sel yang terdapat pada jaringan pada payudara, berasal
dari komponen kelenjarnya (epitel saluran maupun lobulusnya) maupun komponen selain
kelenjar seperti jaringan lemak, pembuluh darah, dan persyarafan jaringan payudara (Rasjidi,
2010).
Menurut Kumar dkk (2009), kurva insident usia pada ca mamae bergerak naik terus sejak
usia 30 tahun. Kanker ini jarang di temukan pada wanita usia 20 tahun. Angka tertingi pada
usia 45-66 tahun.Ca mamae merupakan penyakit yang disebabkan karena terjadinya
pembelahan sel-sel tubuh secara tidak teratur sehingga pertumbuhan sel tidak dapat di
kendalikan dan akan tumbuh menjadi benjolan tumor (kanker) sel (Brunner dan Suddarth,
2005 ).
2.2 Klasifikasi
Pembagian stadium menurut Portman yang disesuaikan aplikasi klinik yaitu:
1. Stadium 1
Tumor teraba dalam payudara, bebas dari stadium jaringan sekitarnya, tidak
ada fixasi/ infiltrasi ke kulit dan jaringan yang di bawahnya (otot). Besar tumor 1-2
cm dan tidak dapat terdeteksi dari luar. Kelenjer getah bening regional belum teraba.
Perawatan yang sangat sistematis diberikan tujuannya agar sel kanker tidak dapat
menyebar dan tidak berlanjut pada stadium selanjutnya. Pada stadium ini,
kemungkinan penyembuhan pada penderita adalah 70%.
2. Stadium II
Tumor terbebas dalam payudara, besar tumor 2,5-5 cm, sudah ada atau beberapa
kelenjer getah bening axila yang masih bebas dengan diameter kurang dari 2 cm.
Untuk mengangkat sel-sel kanker biasanya dilakukan operasi dan setelah operasi
dilakukan penyinaran untuk memastikan tidak ada lagi sel-sel kanker yang tertinggal.
Pada stadium ini, kemungkinan sembuh penderita adalah 30-40%.
3. Staium III A
Tumor sudah meluas pada payudara, besar tumor 5-10 cm, tapi masih bebas di
jaringan sekitarnya, kelenjar getah bening axila masih bebas satu sama lain. Menurut
data Depkes, 87% ca mamae ditemukan pada stadium ini.
4. Stadium III B
Tumor melekat pada kulit atau dinding dada, kulit merah, ada edema (lebih dari
sepertiga permukaan kulit payudara) ulserasi, kelenjar getah bening axila melekat satu
sama lain atau ke jaringan sekitarnya dengan diameter 2-5 cm. Kanker sudah
menyebar pada seluruh bagian payudara, bahkan mencapai kulit, dinding dada, tulang
rusuk dan otot dada.
5. Stadium IV
Tumor seperti pada stadium I,II,III tapi sudah disertai dengan kelenjar getah bening
axila supra-klafikula dan metastasis jauh. Sel-sel kanker sudah merembet menyerang
bagian tubuh lainnya, biasanya tulang, paru-paru, hati, otak, kulit, kelenjar limfa yang
ada di batang leher. Tindakan yang harus dilakukan adalah mengangkat payudara.
Tujuan pengobatan pada palliative bukan lagi kuratif(menyembuhkan).
2.3 Etiologi
Faktor resiko timbul ca mamae terdiri dari faktor resiko yang tidak dapat di ubah
(unchangeable) dan dapat di ubah (changeable) yaitu :
Ca mamae berasal dari jaringan epitel dan paling sering terjadi pada sistem duktal, mula-
mula terjadi hiperplasia sel-sel dengan perkembangan sel-sel atipik. Sel-sel ini akan berlanjut
menjadi karsinoma insitu dan menginvasi stroma. Karsinoma membutuhkan waktu 7 tahun
untuk bertumbuh dari sel tunggal sampai menjadi massa yang cukup besar untuk dapat diraba
(kira-kira berdiameter 1 cm). Pada ukuran itu kira-kira seperempat dari karsinoma mammae
telah bermetastasis. Karsinoma mammae bermetastasis dengan penyebaran langsung ke
jaringan sekitarnya dan juga melalui saluran limfe dan aliran darah (Prince, Sylvia, Wilson
Lorrairee M, 1995).
Tumor / neoplasma merupakan kelompok sel yang berubah dengan ciri:proliferasi yang
berlebihan dan tak berguna,yang tak mengikuti pengaruh jaringan sekitarnya.Proliferasi
abnormal sel kanker akan mengganggu fungsi jaringan normal dengan meninfiltrasi dan
memasukinya dengan cara menyebarkan anak sebar keorgan-organ yang jauh.Didalam sel
tersebut telah terjadi perubahan secara biokimiawi terutama dalam maligna dan berubah
menjadi sekelompok sel ganas diantara sel normal (Prince,A Sylvia.2006).
Transformasi sel-sel kanker dibentik dari sel-sel normal dalam suatu proses rumut yang
disebut transformasi, yang terdiri dari tahap inisiasi, promosi dan progresi. Pada tahap
inisiasi terjadi suatu perubahan dalam genetiksel yang memancing selmenjadi
maligna.perubahan dalam denetic sel ini disebabakan oleh suatu gen yang disebut dengan
karsinogen,yang bisa berupa bahan kimia, virus, radiasi atau penyinaran dan sinar matahari.
Tetapi, tidak semua sel memiliki kepekaan yang sama terhadap suatu karsinogen harus
merupakan mutagen yang dapat menimbulkan mutasi pada gen (Sukarja,2000).
Apabila ditemukan suatu kesalahan maka basa-basa DNA yang terlihat akan dipotong dan
diperbaiki. Namun, kadang terjadi transkripsi dan tidak terdeteksi oleh enzim-enzim
pengoreksi. Pada keadaan tersebut akan timbul satu atau lebih protein regulator yang akan
mengenali kesalahan resebut dan menghentikan sel dititik tersebut dari proses
pembelahan.pada titik ini, kesalahan DNA dapat diperbaiki,atau sel tersebut deprogram untuk
melakukan bunuh diri yang secara efektif menghambat pewarisan kesalahan sel-sel keturunan
jika sel tersebut kembali lobs, maka sel tersebut akan menjadi mutasi permanen dan bertahan
di semua keturunan dan masuk ketahap irreversible (Cerwin ,2000).
Pada tahap promosi kelainan genetik dalam sel atau bahan lainnya yang disebut promoter,
menyebabkan sel lebih rentan terhadap suatu karsinogen. Bahkan gangguan fisik menahun
pun dapat membuat sel menjadi lebih peka untuk mengalami suatu keganasan. Promotor
adalah zat non-mutagen tetapi dapat menikkan reaksi karsinogen dan tidak menimbulkan
amplifikasi gen produksi copi multiple gen (Sukarha, 2000).
Suatu sel yang telah megalami insiasi akan menjadi maligna. Sel yang belum melewati
tahap inisiasi tidak akan terpenngaruhi oleh promosi. Oleh karena itu, diperlukan beberapa
faktor untuk terj adinya suatu keganasan (gabungan dari sel yang akan peka dan suatu
karsinogen).
Pada tahap progresif terjadi aktivitas, mutasi, atau hilangnya gen.pada progresif ini timbul
perubahan benigna menjadi pre-maligna dan maligna. Ca mamae menginvasi secara lokal dan
menyebar pertama kali melalui kelenjer getah bening regional, aliran darah, atau keduanya.
Ca mamae yang bermetastasis dapat mengenai seluruh organ tubuh, terutama paru-paru,
hepar, tulang, otak dan kulit (Weiss.M 2010).
Stadium-stadium penyakit kanker adalah suatu keadaan dari hasil penilaia Dokter saat
mendiagnosis suatu penyakit kanker yang diderita pasienya,sudah sejauh mana tingkat
penyebaran kanker tersebut baik ke organ maupun penyebaran ketempat jauh.Stadium hanya
di kenal pada tumor ganas atau kanker dan tidak ada tumor jinak.Untuk menentukan suatu
stadium,harus dilakukan pemeriksaan klinis dan ditunjang dengan pemeriksaan penunjang
lainnya,yaitu histopologi,PA,rontgen,usg,danbila memungkinkan CT Scan,Scintigrafi
(Sukarja,2000)
2.5 Pathway
Penggunaan
Faktor hormon
Terpapar
Reproduksi : esterogen :
lebih lama
menarche pada Hiperplasia Gangguan penggunaan
dengan
umur muda, pada sel poliferasi sel obat
menopause pada hormon
antikoseptiva
umur lebih tua, estrogen mamae
oral jangka
kehamilan panjang
pertama pada
umur tua
MK: Gangguan
Body Image
MK: Nutrisi Perfusi jaringan
Kurang Dari Konsistensi
Kebutuhan Tubuh mamae Hipoksia
jaringan
MK :
ANSIETAS
ulkus
MK: Nyeri
Nekrotik
MK:
jaringan
Kerusakan
Integritas kulit
Bakteri
MK: Resiko Infeksi patogen
2.6 Manifestasi Klinis
Gejala- gejala kanker payudara yang tidak di sadari dan tidak di rasakan pada stadium dini
menyebabkan bayak penderita yang berobat dalam kondisi stadium lanjut. Hal tersebut akan
mempersulit penyembuhan dan semakin kecil peluang untuk di sembuhkan. Bila kanker
payudara dapat di ketahui secara dini maka akan lebih mudah dilakukan pengobatan (Ramli
M, 2013)
Gejala yang timbul data penyakit memasuki stadium lanjut semakin banyak , seperti:
Timbul benjolan pada payudara yang dapat di raba dengan tangan, makin lama
benjolan makin keras dan bentuknya tidak beraturan.
Saat benjolan mulai membesar,barulah mulai terasa nyeri saat ditekan, karena
tepenebalan pada kulit payudara.
Bentuk, ukuran, berat salah satu payudara berubah bentuk karena terjadi
pembengkakan.
Pembesaran kelenjar getah bening di ketiak atau timbul benjolan kecil di bawah
ketiak.
Bentuk atau arah puting berubah, misalnya puting susu tertarik ke dalam yang tadinya
berwarna merah muda berubah menjadi kecoklatan.
Keluar darah, nanah, atau cairan encer dari puting susu pada wanita yang tidak
sedang hamil.
Luka pada payudara tidak sudah lama dan tidak sembuh walau sudah diobati.
Kulit payudara seperti mengerut kulit jeruk (peuau d’orange) akibat dari neoplasma
menyekat drainase limfatik sehingga terjadi edema dan piting kulit.
2.7 Pemeriksaan Diagnostik
Ada beberapa pemeriksaan penunjang.Namun secara umum terbagi 2 yaitu non invasive
dan invasive :