UMKM adalah singkatan dari Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Dalam pelaksanaannya, UMKM menerapkan asas kebersamaan, ekonomi yang demokratis, kemandirian, keseimbangan kemajuan, berkelanjutan, efisiensi keadilan, serta kesatuan ekonomi nasional. Di Indonesia, hari UMKM Nasional diperingati setiap tanggal 31 Maret. UMKM adalah usaha kerakyatan yang saat ini mendapat perhatian dan keistimewaan yang diamanatkan oleh Undang-undang, antara lain bantuan kredit usaha dengan bunga rendah, kemudahan persyaratan izin usaha, bantuan pengembangan usaha dari lembaga pemerintah, serta beberapa kemudahan lainnya. Bidang-bidang UMKM beragam mulai dari fashion, kuliner, kerajinan hingga pertanian. Pertama mari kita cari tahu pengertian daripada UMKM dan UKM secara mendalam, dilansir dari situs Go UKM, UMKM dan UKM memiliki pengertian demikian: Pengertian UMKM dapat dilihat dari berbagai aspek, baik dari segi kekayaan yang dimiliki pelaku usaha, jumlah tenaga kerja yang dimiliki atau dari segi penjualan/omzet pelaku UMKM. Usaha Mikro adalah usaha milik orang perorangan dan atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini, kriteria aset maksimal 50 juta dan omzet tidak lebih dari 300 juta. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini, kriteria aset 50 juta-300 juta dan kriteria omzet 300 juta – 2,5 milyar rupiah. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini, kriteria aset 500 juta-10 miliar dan kriteria omzet 2,5 milyar – 50 milyar rupiah. Dari pengertian yang sudah dijelaskan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa antara UKM dan UMKM adalah sama namun yang menjadi pembedanya ada pada jumlah nominal aset yang dimiliki oleh suatu usaha dan bisnis.
4 Kriteria Usaha Kecil Menengah :
Kita sudah membahas mengenai pengertian UMKM dan UKM maka selanjutnya mari kita tinjau dari segi kriteria UMKMnya sendiri. Kriteria seperti apa saja yang berkembang di Indonesia? Berikut 4 jenis kriterianya: 1 Livelihood Activites: merupakan Usaha Kecil Menengah yang digunakan sebagai kesempatan kerja untuk mencari nafkah, yang lebih umum dikenal sebagai sektor informal. Contohnya adalah pedagang kaki lima. 2 Micro Enterprise: merupakan Usaha Kecil Menengah yang memiliki sifat pengrajin tetapi belum emmiliki sifat kewirausahaan. 3 Small Dynamic Enterprise: merupakan Usaha Kecil Menengah yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan mampu menerima pekerjaan subkontrak dan ekspor. 4 Fast Moving Enterprise: merupakan Usaha Kecil Menengah yang telah memiliki jiwa kewirausahaan yang akan melakukan transformasi menjadi Usaha Besar (UB).