You are on page 1of 22

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. G


DENGAN DENGUE HAEMORRAGHIC FEVER (DHF)

ZULAIKAH NUR WIJAYANTI


( P1337420114058 )

PRODI DIII KEPERAWATAN SEMARANG

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN

SEMARANG

TAHUN 2016

13
I. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 2 Mei 2016 jam 10.00 WIB, secara allo dan
autoanamnesa di ruang Melati.

A. Biodata
1. Identitas pasien
Nama Pasien : An. G

Umur : 6 tahun 9 bulan 7 hari

Jenis kelamin : Laki-laki

Suku/bangsa : Jawa/Indonesia

Agama : Islam

Alamat : Mangkang

No. Register : 16028540

Diagnosa Medis : DHF

Tanggalmasuk/jam : 1 Mei 2016

Penanggung Jawab

Nama : Ny. A

Hubungan dengan pasien : Ibu pasien

B. Keluhan Utama
Pasien mengatakan perut pasien kembung dan sakit jika ditekan.

C. Riwayat Keperawatan
1. Riwayat keperawatan Sekarang
Sejak tanggal 26 April 2016 pasien demam tinggi dan demam naik turun.
Kemudian Pasien dibawa ke pelayanan kesehatan oleh keluarganya dan
mendapat terapi obat namun keluarga tidak mampu menyebutkan obat yang

14
didapat. Sejak tanggal 26 April 2016 pasien tidak nafsu makan, makan hanya
2 sdm dan minum hanya 1 gelas (±200 ml) dan belum BAB dan tanggal 30
April 2016 baru bisa BAB dengan konsistensi sangat lembek, berwarna
kuning volume ±400 cc. setelah dibawa ke pelayanan kesehatan Demam
mulai turun, namun pada hari Sabtu 1 Mei 2016 tubuh pasien menjadi dingin
dan menggigil kemudian dibawa ke IGD RSUD Tugurejo Semarang. Saat
dilakukan pengkajian pasien mengeluhkan perut sakit jika ditekan, pusing dan
mual serta tidak nafsu makan. Saat di IGD RS. Tugurejo mendapat terapi obat
- Infus RL 15 tpm
- Gitavat sucialvat 500 mg pada jam 10.15 (3x1 sebelum makan)
Lalu pasien dibawa ke Ruang Melati untuk mendapat perawatan intensif.
Pada tanggal 1 Mei 2016 di Ruang Melati mengeluh perut sakit jika ditekan,
pusing dan mual serta tidak nafsu makan dan pasien mendapatkan terapi
obat :
- Infus RL 15 tpm
- Sup. Dulcolax ped 1
- Gitavat sucialvat 500 mg 3x1 sebelum makan
- Inj. Ceftriaxone 500 mg 3x1
TTV :
TD : 90/60 mmHg
Suhu : 36,1ºC (axilla)
Nadi : 86 x / menit (irama nadi teratur)
RR : 48 x/menit

2. Riwayat keperawatan dahulu


Pasien belum pernah dirawat dan juga belum pernah sakit seperti sekarang.
Keluarga juga mengatakan pasien tidak memiliki riwayat alergi.

3. Riwayat Keperawatan Keluarga


Keluarga mengatakan tidak ada penyakit baik menular maupun turunan
yang diderita dalam keluarga seperti hipertensi, HIV AIDS, TB, asma, dll.

15
4. Genogram

Ket : : meninggal

: pasien

: Perempuan

: Laki-laki

5. Riwayat prenatal, intranatal, dan postnatal


Anak ke Usia Jenis Penolong Ket
sekarang persalinan Hidup/Mati
1 19 tahun Normal Bidan Hidup
2 13 tahun Section Bidan Hidup
caesar
3 7 tahun Section Bidan Hidup
caesar

16
6. Riwayat Tumbuh Kembang
a. Berdasarkan pemeriksaan tumbuh kembang
motorik kasar : pasien sudah dapat melompat dan berlari secara
progresif
motorik halus : pasien sudah dapat menulis dan menggambar
Bahasa : sudah mampu berbicara dengan struktur kata yang
jelas dan sudah dapat membaca dengan lancer
Personal social : pasien merupakan anak yang aktif, mampu
berinteraksi dengan teman maupun orang sekitar
b. Orangtua anak mengatakan bahwa anaknya berumur 9 bulan sudah
mampu bicara tidak ada makna, sudah memegang benda kecil, 11
bulan sudah bisa berjalan, saat 6 bulan sudah bisa duduk tanpa
dibantu
7. Riwayat Imunisasi
Ibu pasien mengatakan pasien sudah mendapatkan imunisasi dasar
lengkap sesuai usia pada bidan yang dipercaya.
Jenis BCG Hepatitis DPT Polio Campak
imunisasi
Usia 2 bulan Setelah 2, 4, 6 Setelah 9 bulan
pemberian lahir, 1 bulan lahir, 2, 4,
dan bulan 6 bulan

8. Riwaya social/pola asuh


Setiap harinya klien selalu diasuh oleh orang tua dan neneknya. Klien
sangat dekat dengan orang tua terutama ayahnya.

D. POLA FUNGSIONAL

17
1. Pola Persepsi dan manajemen Kesehatan
Ibu pasien mengetahui penyakit yang diderita anaknya sekarang dan apa
penyebabnya yaitu kurang menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Ibu juga
mengatakan cukup peduli dengan kesehatan terutama kesehatan anaknya. Ia
selalu memperhatikann nutrisi pasien dengan makan teratur 3 kali sehari dengan
sayur dan lauk (telur, ayam, dll). Namun untuk kebersihan Ibu juga mengatakan
dirumah ia tidak begitu menjaga kebersihan lingkungan seperti jarang menguras
kamar mandi (hanya 1 kali 1 bulan).
Pasien
2. Eliminasi
a. BAB : Kebiasaan BAB 1 atau 2 hari sekali, tidak konstipasi,
b. BAK : Kebiasaan BAK 3-4 kali per hari, tidak ada nyeri
Masalah khusus : pasien sejak masuk RS sampai saat dikaji belum BAB. Pasien
mengeluh perut kembung dan sakit jika ditekan. BAK dalam sehari 5-6 kali,
dengan warnakuning pekat dan jumlah urin pagi jam 07.00 gelas 1 gelas
kurang (200 ml) jam 10.00 ½ gelas ( 150 ml), siang 12.30 ½ gelas kurang (100)
16.00 1 gelas kurang (200 ml), malam 21.00 1 gelas kurang (200 ml)

3. Pola Nutrisi dan Metabolisme


Sebelum sakit :
Pasien makan 3 kali sehari dengan nasi sayur dan lauk (telur, ayam, dll).
Makanan yang dimakan terkadang habis terkadang tidak.
Selama sakit :
Asupan nutrisi : tidak adekuat, pasien menolak untuk makan, pasien mengatakan
sudah kenyang, tidak ada nafsu makan

Asupan cairan :
Intake :
- infus : 12 tpm x 24 jam x 60 min
20
: 864 cc
- AM : 7 x 21 kg
: 147 cc
- Minum : 1 gelas 200 cc
- Inj. Ceftri : 0,5mg x 5cc : 2,5 cc x 3
: 7,5 cc
- Gitavat sucialvat (sirup) : 15 cc

18
1233,5 cc
Output :
- Urin : 850 ml
- IWL : (30 – 7) x 21 kg
: 483 cc
1333
Balance cairan: intake – output
: 1233,5 - 1333
: -109,5
Kebutuhan cairan pada anak G seharusnya 1500ml + 20ml
A. Antropometri
Sebelum sakit:
BB 22 kg
TB 115 cm
IMT 16,6
LILA 20 cm
Selama sakit :
BB 21,5 kg
TB 115 cm
IMT 16,2
LILA 20 cm
B. Biokimia
Hb 12
Netrofil 78,6
Eosinofil 0,4
MCH 25,8
MCHC 32,8
Trombosit 83
Eritrosit 4,66
Leukosit 8,6
C. Clinical Sign
Mata : cekung, konjungtiva tidak anemis
Mulut : mukosa bibir kering, bibir tampak pucat, lidah kotor, tonsil tidak
membesar
Abdomen :
1) Inspeksi : terlihat cembung, ada ruam kemerahan
2) Auskultasi : peristaltic usus 12 kali per menit
3) Palpasi : ada nyeri tekan pada abdomen, tidak ada pembesaran
limfe dan hepar
4) Perkusi : hipertimpani
D. Diit
Nasi lembek, lauk tinggi protein, dan sayur tinggi serat

4. Pola Istirahat Tidur


Sebelum sakit :

19
Keluarga mengatakan kebiasaan tidur pasien pada jam 21.00 – 06.00. Pada siang
hari pasien tidak tidur siang karena lebih sering bermain
Selama sakit :
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak mengalami kesulitan tidur. Seperti
biasa tidur malam sekitar jam 21.00 dan terbangun pada pukul 06.00, dan
pasien tidur siang sekitar 1 jam. Keluarga pasien juga mengatakan ketika tidur
pasien tidak sering terbangun.

5. Pola Aktivitas dan latihan


Sebelum sakit :
Dalam aktivitas pasien terkadang masih dibantu orangtua. Keluarga mengatakan
“Anaknya memang manja, mbak. kalau ngapain-ngapain mesti harus saya. Tapi
kalau ke kamar mandi, ganti baju dia sendiri.”
Selama sakit :
Dalam beraktivitas pasien dibantu orang tua.

Kemampuan perawatan 0 1 2 3 4
diri
Makan/minum 
Toileting 
Berpakaian 
Mobilisasi ditempat 
tidur
Berpindah 
Ambulasi/ROM 

Ket :
0 : mandiri
1 : dibantu alat
2 : dibantu orang lain
3 : dibantu alat dan orang lain
4 : ketergantungan total
6. Pola Peran Dan Hubungan
Sebelum sakit dan selama sakit :
Hubungan sosialnya baik dengan keluarga, kerabat maupun lingkungan
sekitarnya baik. Dia termasuk anak yang aktif dan tidak mau diam.

7. Pola persepsi dan sensori


Sebelum sakit, keluarga pasien mengatakan dalam keadan sadar penuh, cara
komunikasi baik namun agak tidak begitu kooperatif dengan orang lain, tidak

20
terdapat gangguan pendengaran, penglihatan baik, penciuman, pengecapan baik.
Selama sakit pasien dalam keadaan komposmentis, masih bisa mengenali
lingkungan.
8. Pola Persepsi Diri Dan Konsepsi Diri
Sebelum sakit dan selama sakit :
Body image : klien belum memahami penyakit apa yang sedang dia alami. Dia
hanya akan menolak atau tidak merespon apa yang menurutnya membuat tidak
nyaman misal ketika diminta makan, dia menolak dan “ngeyel” tidak mau
makan karena merasa kenyang walaupun sudah 3 hari belum makan.
Harga diri : klien tidak malu dengan kondisinya dibuktikan dengan tidak
membatasi diri dan tetap berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
Ideal diri : klien mengatakan ingin cepat pulang supaya bisa bermain
dengan teman-temannya dan bersekolah.
Peran : klien mengatakan karena sakit tidak bisa bermain dengan
teman-temannya dan tidak bisa sekolah.
9. Seksual dan reproduksi
Pasien berjenis kelamin laki-laki, belum menikah dan belum khitan.
10. Pola mekanisme koping
Keluarga mengatakan dia akan menolak jika dia tidak suka dan merasa tidak
nyaman terlebih akan marah jika dipaksa. “Dia itu tipe yang suka ngeyel mbak”
kata keluarga pasien.
11. Nilai dan kepercayaan
Sebelum dan selama sakit : pasien belum menjalankan rajin ibadah dan belum
begitu memahami pentingnya, tapi keluarga rajin melakukan ibadah dan berdoa
agar pasien cepat sembuh.

E. PEMERIKSAAN FISIK (02 Mei 2016 pukul 11.00 )


1. Tanda – tanda vital
TD : 90/60 mmHg
Suhu : 36,4ºC (axilla)
Nadi : 86 x / menit (irama nadi teratur)
RR : 48 x/menit
BB : 21,5 kg
TB : 115 cm
IMT : 16,25
LILA : 20 cm

21
Kesadaran : composmentis
2. Kepala
a. Bentuk kepala : mesosepal
b. Rambut : warna hitam, kulit kepala agak kotor, penyebaran rambut
merata, tidak mudah dicabut dan tidak rontok
3. Wajah : bentuk simetris, tidak ada lesi, tampak meringis jika abdomen ditekan.
4. Mata : tidak cekung, simetris, pupil anisokor, konjungtiva tidak anemis, sclera
putih, tidak ada pembengkakan pada palpebra, mata tampak sayup, tidak ada
kelainan mata
5. Hidung : rongga hidung bersih, tidak terdapat polip, tidak terdapat secret
6. Mulut : bentuk bibir simetris, mukosa bibir kering, lidah kotor, tidak ada
pembesaran tonsil
7. Telinga : daun telinga simetris, terdapat sedikit serumen, tidak ada
pembengkakan, pasien dapat mendengar dari segala arah
8. Leher : tidak ada lesi atau jejas, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan
peningkatan vena jugularis
9. Dada
a. Paru
I : tidak ada ruam kemerahan, simetris kanan kiri, tidak ada penggunaan
otot bantu pernafasan
Pal : tidak ada nyeri tekan, vocal fremitus teraba sama kanan kiri,
pengembangan kanan kiri sama
Per : suara sonor pada lapang paru, sedikit pekak didaerah lobus kanan dan
bawah
A : vesikuler, bronkovesikuler,
b. Jantung
1) Inspeksi : iktus kordis tidak tampak
2) Palpasi : iktus kordis teraba di costa 4 dan 5 mid klavikula sinistra
3) Perkusi : sedikit pekak
4) Auskultasi : tidak ada suara tambahan S3 ataupun S4
10. Abdomen
1) Inspeksi : bentuk cembung, terdapat ruam kemerahan dengan ukuran kecil
tapi tidak bernanah.
2) Auskultasi : peristaltic usus 12 kali per menit, terdapat borborigmi
3) Palpasi : terdapat nyeri tekan pada abdomen dengan skala 5, tidak ada
pembesaran limfa dan hepar
4) Perkusi : hipertimpani
11. Ekstremitas
Superior : pergerakan sendi baik, tidak ada pembengkakan, tangan kiri
terpasang infuse RL 15 tpm

22
Inferior : dapat bergerak, tidak ada bengkak
12. Genetalia
Bersih, tidak ada lesi
13. Kulit
Turgor kembali lambat, kering, warna kulit sawo matang , CRT kurang dari 2
detik, tampak ruam kemerahan pada daerah abdomen

F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Nama : An. G
Ruang : Melati
Nomor registrasi : 16028540
Tanggal : 1 Mei 2016

1. Hematologi (Laboratorium)

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan


Hematologi
Hemoglobin 12 g/Dl 10,8 – 15,6
Eritrosit 4,66 Jt/ul 3,8 – 5,10
Hematokrit 50 % 33- 45
Trombosit L 83 10^3/ul 150 - 450
Leukosit 8,6 10^3/ul 4,5 – 13,0
Netrofil 78,6 % 55,0 – 80,0
Limfosit 50,6 % 2,0 – 44,0
Monosit 4,60 % 0,0 – 7,0
Eosinofil 0,40 % 0,00 – 4,00
Basofil 0,00 % 0,00 – 2,00
MCH 25,8 22 – 34
MCHC 32,8 32 - 36

2. Pemeriksaan Radiologi
Nama : An. G
Ruang : Melati
Nomor registrasi : 16028540
Tanggal : 3 Mei 2016

23
Hasil :
Menunjukkan terdapat efusi pleura pada paru lobus kanan dan kiri bawah.
Jantung tidak nampak tertutup oleh cairan
3. Terapi obat
- Infus RL 15 tpm
- Sup. Dulcolax ped 1
- Gitavat sucialvat 500 mg 3x1 sebelum makan
- Inj. Ceftriaxone 500 mg 3x1

24
13
G. DAFTAR MASALAH

Nama : An. G Ruang : Melati


Umur : 6 th 9 bl No CM : 16028540

No Tanggal Data focus Diagnosa Tanggal Ttd


keperawatan Teratasi
1. 04 Mei Ds : ibu mengatakan pasien Kekurangan
2016 minum hanya 1 gelas volume cairan
14.30 Do: b.d kegagalan
Klien tampak lemas, Turgor mekanisme
kembali lambat, mukosa bibir regulasi
kering, tampak pucat,
penurunan berat badan 0,5 kg
selama sakit.
TTV :
TD : 90/60 mmHg
Nadi : 86 x / menit (irama
nadi teratur)
Balance cairan :
Input : 1233,5 cc
Output : 1333 cc
Balance cairan : -109,5 cc

2. 4 Mei Ds: keluarga mengatakan Konstipasi b.d


2016 pasien belum BAB sejak dehidrasi
14.45 masuk RS dan perutnya
kembung. Pasien mengatakan
tidak nafsu makan karena
sudah merasa kenyang
Do : distensi abdomen,
terdapat borborigmi, nyeri

13
tekan abdomen, penurunan
frekuensi BAB, perubahan
pola defekasi, perkusi
abdomen hipertimpani.

3. 4 Mei - Trombosit : 83 10^3/ul Resiko


2015 - Hematocrit : 50% perdarahan b.d
15.00 trombositopenia

H. RENCANA KEPERAWATAN

No Tgl/Jam Diagnosa Tujuan Intervensi Ttd


keperawatan
1. 04 Mei Ketidakseimb Setelah dilakukan 1.
2016 angan cairan tindakan Kaji keadaan umum
15.00 kurang dari keperawatan 3x24 pasien (lemah pucat,

kebutuhan jam diharapkan tachicardi) serta

b.d kegagalan masalah pada tandatanda vital


2.
mekanisme pasien tentang
Observasi adanya tanda-
regulasi nyeri teratasi
tanda syok.
dengan kriteria 3.
hasil : Berikan cairan
1. Turgor kembali
intravaskuler sesuai
normal, mukosa
program dokter.
bibir tidak 4.
kering, tidak Anjurkan pasien untuk
tampak pucat meningkatkan intake
2. Vital sign dalam cairan
batas normal 5.
TD 120/80 Kaji perubahan haluaran

14
N 90-100 urine dan monitor
3. balance cairan asupan haluaran
seimbang 6.
Monitor tanda-tanda vital
2. 4 Mei Konstipasi Setelah dilakukan 1. Monitor sign
2016 b.d dehidrasi tindakan symptom dari
15.15 keperawatan 2x24 konstipasi
2. Monit
jam diharapkan
or BAB termasuk
masalah konstipasi
frekuensi,
pada pasien teratasi
konsistensi, volume,
dengan kriteria
bentuk,dan warna
hasil :
3. Identi
1. Keluarga
fikasi faktor
melaporkan klien
penyebab
sudah bisa BAB
4. Instru
2. Distensi perut
ksikan klien dalam
berkurang
3. Borborigmi penggunaan laksativ
berkurang yang tepat
4. Perkusi abdomen
timpani
5. Keluarga
melaporkan
pasien sudah mau
makan
6. Peningkatan
frekuensi BAB
1x dalam sehari

3. 4 Mei Resiko Setelah dilakukan 1. monitor tanda-tanda


2016 perdarahan tindakan penurunan trombosit
15.30 b.d keperawatan yang disertai tanda-tada

15
trombositope selama 2x24 jam klinis
2. Beri penjelasan
nia diharapkan pasien
kepada keluarga
tidak terjadi
tentang pengaruh
perdarahan dengan
trombositopenia
kriteria hasil :
3. Anjurkan klien untuk
1. Tidak
banyak istirahat
mengalami
4. Beri penjelasan pada
hematemesis,
keluarga untuk segera
melena,
melaporkan tanda-
2. Tromb
tanda perdarahan
osit dalam batas
5. antisipasi terjadinya
normal 150-450
perdarahan dengan
10^3/ul
menggunakan sikat gigi
3. Hemat
lunak, memberikan
ocrit dalam batas
tekanan pada area
normal 33-45 %
tubuh setiap kali selesai
pengambilan darah

I. TINDAKAN KEPERAWATAN

No Diagnosa Tgl /Jam Tindakan Keperawatan/ Respon Ttd


Keperawatan Implementasi

Ketidakseimba 04 Mei ‘16 1. Mengkaji keadaan 1.


ngan nutrisi 16.00 umum pasien Pasien tampak
16.15
kurang dari (lemah, pucat) dan lemah, pucat
19.00
2.
kebutuhan b.d mengukur tekanan
Mukosa bibir kering,
kegagalan darah dan nadi
2. Monitor tanda-tanda turgor kulit
mekanisme

16
regulasi dehidrasi kembali lambat,
3. memberikan cairan
kulit kering
20.00
intravaskuler Ringer 3.
Laktat 15 tpm Terpasang RL pada

4. menganjurkan orang
tangan kiri 15 tpm,

tua untuk tetesan lancar


4.
memberikan
Ibu mengerti dan
makananan dan
membujuk
minuman sedkit tapi
anaknya untuk
sering
minum. Klien
dapat minum 11/2
gelas 350 cc

Konstipasi b.d 05 Mei ’16 1. Memonitor sign and 1. belum BAB sejak
19.30 symptom dari konstipasi masuk RS, perutnya
kembung, tidak
20.00
nafsu makan karena
sudah merasa
06 Mei ’16
kenyang, distensi
14.30
15.30 abdomen, terdapat
borborigmi, nyeri
19.00
tekan abdomen,
penurunan frekuensi
20.00
BAB, perubahan
pola defekasi,
perkusi abdomen
hipertimpani
2. Freku
2. Memonitor BAB

17
termasuk frekuensi, ensi 1 kali sejak 4
konsistensi, volume, hari yang lalu,
bentuk,dan warna Keluarga
mengatakan pasien
tidak makan
apapun sejak sakit,
3. Mengidentifikasi faktor
mengatakan
penyebab
merasa kenyang,
minum hanya 1 ½
gelas tiap harinya
3. Kelua
4. Menginstruksikan klien rga mengerti dan
dalam penggunaan akan membujuk
laksativ yang tepat pasien untuk
meningkatkan
intake cairan
4. Kelua
rga dan pasien
menyetujui tentang
instruksi
penggunaan
5. Membantu klien dalam laksativ dan
menggunakan laksativ meminta bantuan
(dulcolax) dalam
penggunaannya
5. Pasie
n BAB pada jam
05.00 dengan
konsistensi

18
lembek, berwarna
kuning, dengan
volumenya cukup
banyak. Keluarga
juga mengatakan
pasien sudah mau
makan dan minum.

Resiko 05 Mei 2016 1. Memonitor tanda- 1. trombosit


perdarahan b.d tanda penurunan 83.000/ul
trombositopeni trombosit yang disertai 2. Ibu paham
a tanda-tanda klinis mengenai pengaruh
trombositopenia
2. Memberikan
3. klien sudah mau
penjelasan kepada
memperbanyak
keluarga tentang
istirahat
pengaruh
trombositopenia
4.Ibu klien sudah
3. Menganjurkan klien mengerti kapan
banyak istirahat seharusnya melapor
5. Ibu mengerti bila
4. Memberi penjelasan
dilakukan
pada keluarga untuk
pengambilan darah,
segera melaporkan
daerah bekas
tanda-tanda perdarahan
pengambilan ditekan
5. Mengantisipasi oleh ibu supaya tidak
terjadinya perdarahan terjadi perdarahan,
dan memilihkan
sikat gigi yang

19
lembut.

J. CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal /jam Diagnosa Catatan keperawatan Ttd


keperawatan

07 Mei 2016 Kekurangan S : Ibu klien mengatakan anaknya sudah mau


08.00
volume cairan minum 350 cc
O : klien masih tampak pucat,lemah ,mukosa
b/d kegagalan
bibir kering, turgor kembali lambat, kulit
mekanisme
kering
regulasi
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi pemberian cairan
intravena , dan anjurkan anak untuk banyak
minum

07 Mei 2016 Konstipasi b.d S : keluarga mengatakan pasien BAB jam


08.10
dehidrasi 05.00 pagi dengan konsistensi lembek,
berwarna kuning, dengan volumenya cukup
banyak. Keluarga juga mengatakan pasien
sudah mau makan dan minum.
O : distensi abdomen mulai tidak ada (perut
datar), perkusi abdomen timpani, auskultasi
Risiko
tidak terdengar borborigmi
perdarahan b.d

20
trombositopenia A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi
S: Ibu mengatakan tidak ada tanda-tanda
perdarahan
O :Uji rumple lead negative , ptekie negative
Trombosit 83.000 /Ul
Hematocrit : 50 %
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
Pantau tanda-tanda perdarahan

21

You might also like