You are on page 1of 4

ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

PEMERIKSAAN GDS PADA Tn K DI RUANG ICU RSUD UNGARAN


SEMARANG

Untuk memenuhi tugas praktek profesi elektif keperawatan kritis

Disusun Oleh :

EKA PUTRI PERMATA SARI


NIM G3A017088
PROGRAM STUDI NERS (TAHAP PROFESI)

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

2018
ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN
PEMERIKSAAN GDS (Gula Darah Sewaktu)

Nama Mahasiswa : Eka putrid permata sari Ruang : ICU


NIM : G3A017088 Tgl : 27 juni 2018

1. Identitas Pasien : Tn. K


2. Diagnosa Medis : DM TIPE II/Hiperglikemi
3. Dasar Pemikiran

Pada diabetes melitus tipe II terdapat dua masalah utama yang


berhungan dengan insulin, yaitu resistensi insulin dan gangguan sekresi
insulin. Normalnya insulin akan terikat dengan reseptor khusus pada mukosa
sel. Resistensi insulin pada DM tipe II disertai dengan penurunan sekresi
atau reaksi intrasel. Dengan demikian insulin menjadi tidak efektif untuk
menstimulasi pengambilan glukosa oleh jaringan. Diabetes melitus
merupakan kelainan neterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar gula dalam
darah/ hiperglikemia. Glukosa secara normal bersirkulasi dalam jumlah
tertentu dalam darah. Glukosa dibentuk oleh hati dari makan yang
dikonsumsi. Insulin, yaitu suatu hormon yang diproduksi oleh pangkreas,
mengendalikan kadar gula dalam darah dengan mengatur produksi dan
penyimpanannya.
Pada diabetes melitus, kemampuan tubuh untuk bereaksi terhadap
insulin dapat menurun atau pangkreas dapat menghentikan sama sekali
produksi insulin. Keadaan ini dapat menimbulkan hiperglikemia yang dapat
mengakibatkan komplikasi metabolik akut seperti diabetes ketoasidosis dan
sindrom hiperglikemik hiperosmoler non ketosik (HHNK). Hiperglikemia
jangka panjang dapat ikut menyebabkan komplikasi mikrovaskuler yang
kronis (penyakit ginjal dan mata) dan komplikasi neuropati (penyakit pada
saraf). Jadi, pengukuran gula darah sewaktu sangat penting guna untuk
menegakkan suatu diagnosa dan perencanaan tindakan selanjutnya.

4. Analisa Sinesa
Untuk mengetahui adanya peningkatan atau penurunan kadar gula darah serta
untuk monitoring hasil pengobatan pasien dengan Diabetes Melitus (DM).

Diabetes Mellitus

Hiperglikemia

Glukosa tidak terkontrol dapat menyebabkan Neuropati perifer

Dapat terjadinya kerusakan integritas kulit dan jaringan

Dapat diketahui/dikonfirmasi dengan pemeriksaan GDS

5. Tindakan Keperawatan dan Rasional

Melakukan pengecekan Gula darah sewaktu (GDS)

6. Diagnosa Keperawatan
Ketidakstabilan glukosa darah
7. Data fokus
DS: Klien mengeluh
DO: pasien terlihat
RR: 29x/menit
8. Prinsip - prinsip tindakan keperawatan
a. Bersih
 Pre interaksi
 Persiapan alat
- Jarum tusuk
- Kapas alkohol
- Stik gula darah
- Gluko test
- Handscoon
 Interaksi
 Kerja
- Buka jarum penusuk
- Pilih bagian jari yang akan ditusuk
- Ambil darah tempelkan pada stik
- Hidupkan alat gula darah
- Masukan stik, tunggu hasil, matikan.
 Dokumentasi
9. Tujuan Tindakan
Untuk mengetahui kadar gula Tn. K

10. Efek /Komplikasi/ Bahaya yyang dapat terjadi ari tindakan keperawatan
dan pencegahannya.
a) Terjadi kesalahan penetapan kadar glukosa yang bervariasi, tergantung
pada laboraturium, dan metode yang digunakan. Kerusakan alat (gluko
test) dapat menurun keakuratan pemeriksaan gula darah hal ini tidak dapat
untuk menegakan suatu diagnose
- Pencegahannya : Sebelum melakukan pengukuran gula darah terlebih
dahulu untuk mengecek kembali apakah alat berfungsi dengan baik.
b) Timbul rasa nyeri berlebihan pada daerah tusukan, gunakan jarum baru
ukuran kecil
- Pencegahannya : Terjadi pendarahan pada lokasi penusukan gunakan
jarum kecil, setelah selesai penusukan tekanan area penusukan dengan
kapas selama 2 menit.

11. Evaluasi
a. Hasil GDS 298 mg/dl
b. Maknanya
Dalam pemeriksaan mendapat tidak terdapat kesalahan yang tidak
diharapkan seperti penetapan kadar glukosa.
Nilai normal GDS adalah 80-140mg/dl, dengan hasil yang didapat yaitu
298 mg/dl. Termasuk dalam nilai tidak normal.

You might also like