You are on page 1of 6

A.

Asuhan Keperawatan Skoliosis


1. Pengkajian
a. Identitas klien
Nama, umur, pendidikan, pekerjaan, suku, agama, alamat.
b. Keluhan utama
Keluhan utama adalah nyeri.
c. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat penyakit sekarang
Dikarenakan nyeri merupakan pengalaman interpersonal, perawat harus
menanyakannya secara langsung kepada pasien dengan teknik P,Q,R,S,T. :

i. Provoking(penyebab) : apa yang menimbulkan nyeri


(aktivitas,spontan,stres setelah makan dan lain-lain)?
ii. Quality (kualitas) :apakah tumpul,tajam,tertekan,dalam,permukaan
dan lain-lain? Apakah pernah merasakan nyeri seperti itu
sebelumnya?
iii. Region (daerah) : diamana letak nyeri?
iv. Severity (intensitas) : jelaskan skala nyeri dan frekuensi,
apakah disertai dengan gejala seperti (mual, muntah, pusing,
diaphoresis, pucat, nafas pendek, sesak, tanda vital yang abnormal
dan lain-lain)?
v. Timing (waktu) : kapan mulai nyeri? Bagaimana
lamanya? Tiba-tiba atau bertahap? Apakah mulai setelah anda
makan? Frekuensi?
2) Riwayat penyakit dahulu
Apakah klien sebelumnya pernah mengalami sakit seperti ini atau
mengalami trauma pada muskuloskeletal lainnya?
3) Riwayat penyakit keluarga
Apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit seperti ini?

d. Data Bio-Psiko-Sosial-Spiritual
1) Data Biologis
i. Gerak dan Aktivitas
Kaji kemampuan aktivitas dan mobilitas kehidupan klien sehari-hari
ii. Kebersihan Diri
Kaji apakah ada kesulitan dalam memelihara dirinya

2) Data Psikologis
i. Rasa Aman
Kaji kemampuan pasien dalam melakukan keamanan dan
pencegahan pada saat melaksanakan aktiivitas hidup sehari-hari,
termasuk faktor lingkungan, faktor sensori, serta faktor psikososial.
ii. Rasa Nyaman
Kaji apakah pasien mengalami nyeri (P,Q,R,S,T)

3) Data Sosial
i. Sosial
Melalui komunikasi antar perawat, pasien, dan keluarga dapat
dikaji mengenai pola komunikasi dan interaksi sosial pasien
dengan cara mengidentifikasi kemampuan pasien dalam
berkomunikasi.
ii. Prestasi
Kaji tentang latar belakang pendidikan pasien.
iii. Bermain dan rekreasi
Kaji kemampuan aktifitas rekreasi dan relaksasi (jenis kegiatan
dan frekuensinya)
iv. Belajar Kaji apakah pasien sudah mengerti tentang penyakitnya
dan tindakan pengobatan yang akan dilakukan. Kaji bagaimana
cara klien mempelajari sesuatu yang baru
4) Data Spiritual :
Kaji bagaimana klien memenuhi kebutuhan spiritualnya sebelum dan
ketika sakit.

2. Pemeriksaan Fisik:
a. Inspeksi :
1) Kelemahan
2) Edema
3) Ketidakstabilan fungsi ligamen
b. Palpasi :
adanya `nyeri tekan
3. Pemeriksan penunjang
Pemeriksaan ct-scan dianjurkan

4. Diagnosis Keperawatan
1) Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan penurunan ekspansi paru.
2) Nyeri Akut berhubungan dengan agen cedera fisik.
3) Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kekakuan otot.
4) Gangguan citra tubuh berhubungan dengan penyakit.
5) Harga diri rendah berhubungan dengan skoliosis.

5. Intervensi Keperawatan
No Tujuan & Kriteria
Dx. Intervensi Rasional
. hasil
1. Ketidakefektifa Tujuan 1. Posisikan pasien untuk 1.
n pola nafas  setelah dilakukan memaksimalkan
berhubungan tindakan ventilasi.
dengan keperawatan selama 2. Identifikasi pasien
penurunan 1x24 jam diharapkan perlunya pemasangan
ekspansi paru. pola nafas klien alat jalan nafas buatan.
efektif. 3. Monitor respirasi dan
status O2.
Criteria hasil : 4. Pertahankan jalan
1. Menunjukkan jalan nafas yang paten.
nafas yang paten 5. Monitor TD, nadi,
(klien tidak merasa suhu dan RR.
tercekik, irama nafas, 6. Monitor frekuensi
frekuensi pernafasan irama pernafasan.
dalam rentang 7. Monitor suhu, warna
normal, tidak ada dan kelembapan kulit.
suara nafas
abnormal).
2. Tanda-tanda vital
dalam rentang
normal (tekanan
darah (110-120
mmHg, nadi 70-80
kali/menit, RR 16-24
kali/menit).

2. Nyeri akut Tujuan : 1. Lakukan 1.


berhubungan  setelah dilakukan pengkajian nyeri
dengan agen tindakan keperawatan secara
cedera fisik. 1x24 jam diharapkan komprehensif
nyeri yang dirasakan termasuk lokasi,
klien berkurang, karakteristik,
pasien dapat durasi, frekuensi,
mengontrol nyerinya, kualitas dan faktoe
tingkat kenyamanan presipitasi.
pasien meningkat. 2. Observasi reaksi
 Criteria Hasil : nonverbal dari
1. Mampu ketidaknymanan.
mengontrol nyeri 3. Kontrol lingkungan
(tahu penyebab yang dapat
nyeri, mampu mempengaruhi
menggunakan nyeri seperti suhu
teknik ruangan,
nonfarmakologi pencahayaan dan
untuk kebisingan.
mengurangi 4. Ajarkan tentang
nyeri, mencari teknik relaksasi.
bantuan). 5. Kolaborasi
2. Melaporkan pemberian
bahwa nyeri analgesik.
berkurang dengan
menggunakan
manajemen nyeri.
3. Mampu
mengenali nyeri
(skala, intensitas,
frekuensi dan
tanda nyeri).
4. Menyatakan rasa
nyaman setelah
nyeri berkurang.

3. Gangguan  Tujuan : setelah 1. Monitor vital sign 1.


mobilitas fisik dilakukan tindakan sebelum atau
berhubungan keperawatan 2x24 sesudah latihan dan
dengan jam diharapkan lihat respon pasien
kekakuan otot. pasien dapat berperan saat latihan.
aktif dalam latihan 2. Konsultasikan
peningkatan untuk dengan terapi fisik
mobilisasi fisik, tentang rencana
aktivitas fisik ambulasi sesuai
meningkat, pasien dengan kebutuhan.
dapat memenuhi 3. Bantu klien untuk
kebutuhan sehari- menggunakan
hari. tongkat saat
 berjalan dan cegah
Criteria Hasil : terhadap cedera.
1. Klien meningkat 4. Kaji kemampuan
dalam aktivitas klien dalam
fisik. mobilisasi.
2. Mengerti tujuan 5. Latih pasien dalam
dari peningkatan pemenuhan
mobilitas. kebutuhan ADLs
3. Memverbelalisasi secara mandiri
kan perasaan sesuai kemampuan.
dalam
meningkatkan
kekuatan dan
kemampuan
berpindah.
4. Memperagakan
penggunaan alat
bantu untuk
mobilisasi
(walker).

You might also like