You are on page 1of 5

NAMA KELOMPOK:

- Nurul Fath Fikriyah


- Onny Ika Nailah

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA BAYI DENGAN NEONATAL SEPSIS

A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan melalui anamnesis untuk mendapatkan data. Yang
perlu dikaji adalah :
1. Status sosial-ekonomi, riwayat perawatan antenatal, ada/tidaknya ketuban pecah dini,
partus lama atau sangat cepat (partus presipitatus).
2. Riwayat persalinan di kamar bersalin, ruang operasi, atau tempat lain.
3. Ada atau tidaknya riwayat penyakit menular seksual (sifilis, herpes klamidia, gonorea,
dll).
4. Apakah selama kehamilan dan saat persalinan pernah menderita penyakit infeksi
(misal toksoplasmosis, rubella, toksemia gravidarum, dan amnionitis).
Pada pemeriksaan fisik, data yang akan ditemukan meliputi :
1. Letargi (khususnya setelah 24 jam pertama).
2. Tidak mau minum atau refleks mengisap lemah.
3. Regurgitasi
4. Peka rangsang
5. Pucat
6. Hipoteri dan hiporefleksi
7. Gerakan putar mata
8. Berat badan berkurang melebihi penurunan berat badan secara fisiologis
9. Hipotermi
10. Tampak ikterus
Data lain yang mungkin ditemukan adalah :
1. Hipertermia
2. Pernapasan mendengkur
3. Bradipnea atau apnea
4. kulit lembab dan dingin
5. Pucat
6. Pengisian kembali kapiler lambat
7. Hipotensi
8. Dehidrasi
9. Sianosis
10. Gejala traktus gastrointestinal meliputi muntah, distensi abdomen atau diare
11. Pada kulit terdapat ruam, petekiae, pustula dengan lesi atau herpes.

Pemeriksaan laboratorium yang diperlukan adalah :


1. Kadar gula darah serum
2. Bilirubin
3. Protein aktif C
4. Imunoglobulin IgM
5. Hasil kultur cairan serebrospinal, darah, apusan hidung, umbilikus, telinga, pus dari
lesi, feses dan urine.
6. Juga dilakukan analisis cairan serebrospinal dan pemeiksaan darah tepi dan jumlah
leukosit.

B. DATA FOKUS
 DS :
– Keluarga mengatakan bayi demam selama 2 hari ini
– Keluarga mengatakan bayi tidak mau minum ASI
– Keluarga mengatakan bayi muntah ketika minum ASI
– Keluarga mengatakan bayi menangisnya lemah
 DO :
– Keadaan Umum bayi lemah
– Apnea
– Sianosis
– Pernafasan 68 X / Menit
– Nadi 148 X / menit
– Hypertermi, suhu 38,5 oC
– Kejang berulang, lama kejang 3-5 detik
C. ANALISA DATA
SYMTHOM ETIOLOGI PROBLEM
DS :
– Keluarga
mengatakan bayi
demam selama 2
hari ini
DO :
– Hypertermi, suhu
38,5 oC Penyakit Hypertermi
– Kejang berulang,
lama kejang 3-5
detik
– Nadi 148 X / menit
– Pernafasan 68 X /
Menit

DS:
– Keluarga
mengatakan bayi
tidak mau minum Minum sedikit
ASI Ketidakseimbangan
atau intoleran
– Keluarga nutrisi kurang dari
terhadap
mengatakan bayi kebutuhan tubuh
minuman
muntah ketika
minum ASI
DO:
– Anoreksia

DS:
– Keluarga
mengatakan bayi
menangisnya
lemah Ketidakefektifan pola
Apnea
DO: nafas
– Keadaan Umum
bayi lemah
– Sianosis
– Apnea

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hypetermi berhubungan dengan penyakit ditandai dengan demam dengan suhu
38,8 C, Pernafasan 68 x / Menit, Nadi 148 X / menit, dan kejang berulang selama
3-5 detik.
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
minum sedikit atau intoleran terhadap minuman ditandai dengan bayi tidak ingin
minum ASI, muntah ketika minum ASI dan anoreksia.
3. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan apnea ditandai dengan Sianosis
dan Apnea.

E. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


1. Hypetermi berhubungan dengan penyakit ditandai dengan demam dengan suhu 38,8
C, Pernafasan 68 x / Menit, Nadi 148 X / menit, dan kejang berulang selama 3-5
detik.
NOC:
Thermoregulation
Kriteria hasil:
a. Suhu tubuh dalam rentang normal
b. Nadi dan RR dalam rentang normal
c. Tidak ada perubahan warna kulit
Fever Treatment
NIC:
a. Monitor suhu sesering mugkin.
b. Monitor Tekanan darah, Nadi dan RR.
c. Selimuti pasien untuk mencegah hilangnya kehangatan tubuh.
d. Diskusikan dengan orang tua pentingnya pengaturan suhu dan kemungkinan
efek negative dari kedinginan.
e. Kolaborasi dengan dokter dan tim untuk pemberian cairan intravena.
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
minum sedikit atau intoleran terhadap minuman ditandai dengan bayi tidak ingin
minum ASI, muntah ketika minum ASI dan anoreksia.
NOC:
Nutritional status: food and fluid intake
a. Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
b. Tidak ada tanda malnutrisi
c. Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti
NIC:
Nutrition Monitoring
a. Monitor BB bayi.
b. Monitor adanya penurunan berat badan.
Nutrition Management
a. Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi.
b. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang di
butuhkan bayi.
3. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan apnea ditandai dengan Nadi 148
X / menit, Sianosis , Apnea, Pernafasan 68 x / Menit.
NOC:
Respiratory Status: Ventilation dan Vital Sign Status
a. Menunjukan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas,
frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal)
b. Tanda-tanda vital dalam rentang normal (tekanan darah, nadi, pernafasan)
NIC:
Airway Management
a. Monitor respirasi dan status O2
b. Posisikan bayi untuk memaksimalkan ventilasi
c. Monitor TD, Nadi, dan RR
d. Pertahankan jalan nafas yang paten

Sumber :

https://docuri.com/download/iiiiii_59a8d9f3f581719e12aec680_pdf (dicari pada tanggal


5 Oktober 2017)

H.N. Amin dan K. Hardi, 2013. Aplikasi NANDA NIC-NOC. Yogyakarta: Media Action
Publishing.

You might also like