You are on page 1of 16

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara umum sinyal diartikan sebagai suatu besaran fisis yang merupakan
fungsi waktu, ruangan, atau beberapa variabel. Informasi-informasi yang dapat
diperoleh dari suatu sinyal adalah amplutido, frekuensi, perbedaan fase, dan gangguan
akibat noise. Untuk mengamati informasi tersebut, dapat digunakan secara langsung
dengan peralatan ukur elektronik seperti osiloskop dan spektrum analisis. Peralatan
tersebut bekerja dengan memanfaatkan model matematik dari sinyal tersebut.
Informasi yang diperoleh dari suatu sinyal sering terdapat beberapa parameter seperti
amplitudo, frekuensi, dll.

Terdapat beberapa pemrosesan sinyal seperti penambahan pengurangan dan


perkalian. Pemrosesan sinyal ini melibatkan parameter-parameter sinyal atau
gelombang. Pemrosesan sinyal ini sebagai dasar beberapa langkah-langkah metode
yang dilakukan untuk analisa sinyal. Seperti metode Fast Fourier Transform (FFT)
yang berguna untuk analisis sinyal dalam domain waktu dan domain frekuensi dengan
menggunakan library FFT

Untuk menghitung frekuensi dari suatu sinyal, sebuah implementasi diskrit


dari analisa Fourier dapat digunakan, yang kemudian lebih disempurnakan dengan
suatu algoritma yang kita kenal sebagai Fast Fourier transform (FFT). Secara umum
teknik ini merupakan pendekatan yang terbaik untuk transformasi.

B. Tujuan

1. Untuk mengetahui cara mengubah file nc kedalam file mat

2. Untuk mengolag data Evaporasi menggunakan FFT

C. Manfaat
1. Dapat mengetahui aplikasi FFT dalam bidang keilmuan

2. Dapat membuat grafik evaporasi selama 3 bulan, 4 bulan, dan 6 bulan

Tinjauan Pustaka

Gelombang adalah getaran yang merambat gerak gelombang dapat dipandang


sebagai perpindahan momentum dari suatu titik di dalam ruang ke titik lain tanpa
perpindahan materi Rumus dasar gelombang adalah :

l
v  f .v (1)
t

l  v.T (2)

Dengan v = kecepatan rambat

l = Panjang gelombang

Dalam kenyataannya pengklasifikasian gelombang sangat beragam, ada yang


menurut arah rambatnya, medium perambatannya, menurut dimensi penyebaran
rambatannya dll. Namun yang akan dibahas pada makalah ini hanya dua
pengklasifikasiaan gelombang yaitu menurut arah perambatannya dan kebutuhan
medium perambatannya. Gelombang menurut arah perambataanya: Gelombang
longitudinal merupakan gelombang dengan arah gangguan sejajar dengan arah
penjalarannya. Contoh gelombang longitudinal adalah gelombang bunyi, gelombang
bunyi ini analog dengan pulsa longitudinal dalam suatu pegas vertikal di bawah
tegangan dibuat berosilasi ke atas dan ke bawah disebuah ujung, maka sebuah
gelombang longitudinal berjalan sepanjang pegas tersebut, koil – koil pada pegas
tersebut bergetar bolak – balik di dalam arah di dalam mana gangguan berjalan
sepanjang pegas (Wiendartun,2012).
Gelombang transversal adalah gelombang dengan gangguan yang tegak lurus
arah penjalaran. Misalnya gelombang cahaya dimana gelombang listrik dan
gelombang medan magnetnya tegak lurus kepada arah penjalarannya
(Wiendartun,2012).

Gelombang adalah getaran yang merambat melalui medium. Akan tetapi, tidak
semua gelombang memerlukan medium perambatan. Gelombang yang memerlukan
medium perambatan disebut gelombang mekanik, contohnya; gelombang pada slinki,
gelombang permukaan air, dan gelombang bunyi. Gelombang yang tak memerlukan
medium perambatan disebut gelombang elektromagnetik, contohnya; gelombang
cahaya, gelombang radio, dan sinar X. Dengan kata lain gelombang elektromagnet
dapat merambat melalui vakum (hampa udara),sedangkan gelombang mekanik tidak
(Wiendartun,2012).

Gelombang mekanik merupakan gelombang yang membutuhkan medium untuk


berpindah tempat. Gelombang laut, gelombang tali atau gelombang bunyi termasuk
dalam gelombang mekanik. Kita dapat menyaksikan gulungan gelombang laut karena
gelombang menggunakan laut sebagai perantara. Kita bisa mendengarkan musik
karena gelombang bunyi merambat melalui udara hingga sampai ke telinga kita.
Tanpa udara kita tidak akan mendengarkan bunyi (Syahputra,R.2015).

Dalam hal ini udara berperan sebagai medium perambatan bagi gelombang bunyi.
Gelombang mekanik terdiri dari dua jenis, yakni gelombang transversal (transverse
wave) dan gelombang longitudinal (longitudinal wave). Gelombang transversal suatu
gelombang dapat dikelompokkan menjadi gelombang trasnversal jika partikel-partikel
mediumnya bergetar ke atas dan ke bawah dalam arah tegak lurus terhadap gerak
gelombang (Syahputra,R.2015).

Contoh gelombang transversal adalah gelombang tali. Ketika kita menggerakan


tali naik turun, tampak bahwa tali bergerak naik turun dalam arah tegak lurus dengan
arah gerak gelombang (Syahputra,R.2015).

Gelombang Longitudinal Selain gelombang transversal, terdapat juga gelombang


longitudinal. Jika pada gelombang transversal arah getaran medium tegak lurus arah
rambatan, maka pada gelombang longitudinal, arah getaran medium sejajar dengan
arah rambat gelombang. Jika dirimu bingung dengan penjelasan ini, bayangkanlah
getaran sebuah pegas (Syahputra,R.2015).
Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang tidak memerlukan medium
untuk merambat dalam ruang hampa. Disini gelombang elektromagnetik ini
mempunyai beberapa sifat-sifat antara lain sebagai berikut ;

a. Gelombang elektromagnettik dapat merambat dalam ruang tanpa medium

b. Merupakan gelombang tranversal.

c. Tidak memiliki muatan listrik sehingga bergerak lurus dalam medan magnet
maupun medan listrik.

d. Dapat mengalami pemantulan (refleksi), pembiasan (refraksi), perpaduan


(interferensi), pelenturan (difraksi), pengutuban (polarisasi).

e. Perubahan medan listrik dan medan magnet terjadi secara bersama, sehingga medan
listrik dan medan magnet sefase dan berbanding lurus (Syahputra,R.2015).

Sinyal merupakan sebuah fungsi yang berisi informasi mengenai keadaan


tingkah laku dari sebuah sistem secara fisik. Meskipun sinyal dapat diwujudkan dalam
beberapa cara, dalam berbagai kasus, informasi terdiri dari sebuah pola dari beberapa
bentuk yang bervariasi. Sebagi contoh sinyal mungkin berbentuk sebuah pola dari
banyak variasi waktu atau sebagian saja. Secara matematis, sinyal merupakan fungsi
dari satu atau lebih variable yang berdiri sendiri (independent variable)
(Syahputra,R.2015).

Evaporasi merupakan proses perubahan status air dari bentuk cair ke bentuk
gas. Dalam proses daur hidrologi, evaporasi merupakan perpindahan air dari
permukaan lautan dan daratan ke atmosfir. Penguapan/evaporasi air laut merupakan
tahapan pertama dalam daur hidrologi dan berpengaruh terhadap masukan air ke
dalam daratan. Sekitar 85% evaporasi di bumi terjadi di lautan, sebagai proses
fundamental yang menghubungkan antara laut dan atmosfer yaitu perpindahan massa
air, sedangkan di daratan besarnya fluks evaporasi lebih kecil dibandingkan lautan,
namun 60-70% volume curah hujan yang turun dievaporasikan di daratan (Wati,
2015).
Pada tahun 1960, J. W. Cooley dan J. W. Tukey, berhasil merumuskan suatu
teknik perhitungan algoritma Fourier Transform yang efisien. Teknik perhitungan
algoritma ini dikenal dengan sebutan Fast Fourier Transform atau lebih populer
dengan istilah FFT yang diperkenalkan oleh J.S.Bendat dan A.G.Piersol pada
1986.Fast Fourier Transform dalam bahasa indonesia adalah Transformasi Fourier
Cepat adalah sumber dari suatu algoritma untuk menghitung Discrete Fourier
Transform (transformasi fourier diskri tatau DFT) dengan cepat, efisien dan inversnya.
Fast Fourier Transform (FFT) diterapkan dalam beragam bidang dari pengolahan
sinyal digital dan memecahkan persamaan diferensial parsial menjadi
algoritma-algoritma untuk penggandaan bilangan integer dalam jumlah banyak. Ada
pun kelas dasar dari algoritma FFT yaitu decimation in time (DIT) dan decimation in
frequency (DIF). Garis besar dari kata Fast diartikan karena formulasi FFT jauh lebih
cepat dibandingkan dengan metode perhitungan algoritma Fourier Transform
sebelumnya.Metode Penemuan FFT dan perkembangan personal komputer, teknik
FFTdalam proses analisa data menjadi populer, dan merupakan salah satu metode
baku dalam analisa data (Willsky, 2003).
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Kasus

Mengolah data Evaporasi Land dan tampilkan grafiknya (per bulan, per 3 bulan,
per 4 bulan, per 6 bulan)

B. Algoritma

1. Dicari data Evaporasi Land dengan menggunakan website Nasa Giovani


2. Ditentukan data bulanan evaporasi selama 3 tahun pada wilayah Balikpapan
3. Dipilih time series Hovmoller Longitude
4. Didownload data dalam bentuk format .nc
5. Dibaca file .nc pada Matlab
6. Dicari garis longitude untuk daerah Balikpapan
7. Dibuat time series evaporasi dan prestivitasi untuk harian perbulan, per 3
bulan, per 4 bulan, dan per 6 bulan
8. Dikurangkan antara time series prestivitasi dengan time series evaporasi
9. Di FFT time series tersebut
10. Dibuat grafik untuk menampilkan grafik dari time series dan FFT tersebut
11. Selesai

B. Flowchart

Start

Output data nc

Mengubah data nc mejadi data mat

Proses data menggunakan FFT

Plot grafik hasil

Selesai
D. Script

Data Longitude

semua=ncread('putylong.nc','M2TMNXLND_5_12_4_EVLAND');
save semua.mat semua
load('semua.mat');
time=ncread('putylong.nc','time');
save time.mat time
load('time.mat');
a=squeeze(semua(1,:));
b=squeeze(time(:,1));
y=fft(a);
y(1)=[];
n = length(y);
power = abs(y(1:floor(n/2))).^2;
nyquist = 1/2;
freq = (1:n/2)/(n/2)*nyquist;
figure(1)
subplot(322)
plot(y,'ro')
title('gambar fft')
subplot(323)
plot(freq,power)
title('periodogram')
subplot(321)
plot(a)
xlabel ('periode');
ylabel ('amplitudo');
title('gambar 1 bulan')
subplot(324)
plot(freq,power(1:19))
title('siklus/tahun')
xlabel('cycles/year')
subplot(325)
period = 1./freq
plot(period,power);
%axis([0 40 0 2e+5]);
ylabel('Power');
xlabel('Period (Years/Cycle)');
title('periode(siklus/tahun)')
subplot(326)
period = 1./freq
plot(period,power);
hold on;
index = find(power == max(power));
mainPeriodStr = num2str(period(index));
plot(period(index),power(index),'r.', 'MarkerSize',25);
text(period(index)+2,power(index),['Period =
',mainPeriodStr]);
title('panjang periode/tahun')

Data 3 Bulan
semua=ncread('putylong.nc','M2TMNXLND_5_12_4_EVLAND');
save semua.mat semua
load('semua.mat');
time=ncread('putylong.nc','time');
save time.mat time
load('time.mat');
for i=1:12;
k=i*3
bulantiga(1)=((semua(1) + semua(2) + semua(3))/3 );
bulantiga(i+1)=((semua(k+1) + semua(k+2) + semua(k+3))/3);
end
y=fft(bulantiga);
y(1)=[];
n = length(y);
power = abs(y(1:floor(n/2))).^2;
nyquist = 1/2;
freq = (1:n/2)/(n/2)*nyquist;
figure(2)
subplot(321)
plot(bulantiga)
xlabel ('periode');
ylabel ('amplitudo');
title(' grafik 3 bulan');
subplot(322)
plot(y,'ro')
title('gambar fft')
subplot(323)
plot(freq,power)
title('periodogram')
subplot(324)
plot(freq,power)
title('siklus/tahun')
xlabel('cycles/year')
subplot(325)
period = 1./freq
plot(period,power); %axis([0 40 0 2e+7]);
ylabel('Power');
xlabel('Period (Years/Cycle)');
title('periode(siklus/tahun)')
subplot(326)
period = 1./freq
plot(period,power);
hold on;
index = find(power == max(power));
mainPeriodStr = num2str(period(index));
plot(period(index),power(index),'r.', 'MarkerSize',25);
text(period(index)+2,power(index),['Period =
',mainPeriodStr]);
hold off;
title('panjang periode/tahun')

Data 4 Bulan
semua=ncread('putylong.nc','M2TMNXLND_5_12_4_EVLAND');
save semua.mat semua
load('semua.mat');
time=ncread('putylong.nc','time');
save time.mat time
load('time.mat');
for i=1:8;
k=i*4
bulanempat(1)=((semua(1) + semua(2) +
semua(3)+semua(4))/4 );
bulanempat(i+1)=((semua(k+1) + semua(k+2) + semua(k+3) +
semua(k+4))/4);
end
y=fft(bulanempat);
y(1)=[];
n = length(y);
power = abs(y(1:floor(n/2))).^2;
nyquist = 1/2;
freq = (1:n/2)/(n/2)*nyquist;
figure(3)
subplot(321)
plot(bulanempat)
xlabel ('periode');
ylabel ('amplitudo');
title(' grafik 4 bulan');
subplot(322)
plot(y,'ro')
title('gambar fft')
subplot(323)
plot(freq,power)
title('periodogram')
subplot(324)
plot(freq,power)
title('siklus/tahun')
xlabel('cycles/year')
subplot(325)
period = 1./freq
plot(period,power); %axis([0 40 0 2e+7]);
ylabel('Power');
xlabel('Period (Years/Cycle)');
title('periode(siklus/tahun)')
subplot(326)
period = 1./freq
plot(period,power);
hold on;
index = find(power == max(power));
mainPeriodStr = num2str(period(index));
plot(period(index),power(index),'r.', 'MarkerSize',25);
text(period(index)+2,power(index),['Period =
',mainPeriodStr]);
hold off;
title('panjang periode/tahun')

Data 6 Bulan

semua=ncread('putylong.nc','M2TMNXLND_5_12_4_EVLAND');
save semua.mat semua
load('semua.mat');
time=ncread('putylong.nc','time');
save time.mat time
load('time.mat');
for i=1:5;
k=i*6
bulanenam(1)=((semua(1) + semua(2) +
semua(3)+semua(4)+semua(5)+semua(6))/6 );
bulanenam(i+1)=((semua(k+1) + semua(k+2) +
semua(k+3)+semua(k+4)+semua(k+5)+semua(k+6))/6);
end
y=fft(bulanenam);
y(1)=[];
n = length(y);
power = abs(y(1:floor(n/2))).^2;
nyquist = 1/2;
freq = (1:n/2)/(n/2)*nyquist;
figure(4)
subplot(321)
plot(bulanenam)
xlabel ('periode');
ylabel ('amplitudo');
title(' grafik 6 bulan');
subplot(322)
plot(y,'ro')
title('gambar fft')
subplot(323)
plot(freq,power)
title('periodogram')
subplot(324)
plot(freq,power)
title('siklus/tahun')
xlabel('cycles/year')
subplot(325)
period = 1./freq
plot(period,power);
%axis([0 40 0 2e+7]);
ylabel('Power');
xlabel('Period (Years/Cycle)');
title('periode(siklus/tahun)')
subplot(326)
period = 1./freq
plot(period,power);
hold on;
index = find(power == max(power));
mainPeriodStr = num2str(period(index));
plot(period(index),power(index),'r.', 'MarkerSize',25);
text(period(index)+2,power(index),['Period=',mainPeriodSt
r]);hold off;
title('panjang periode/tahun')
E. Hasil

Gambar 4.1 Data Evaporasi Longitude

Gambar 4.2 Data Evaporasi 3 Bulan

Gambar 4.3 Data Evaporasi 4 bulan


Gambar 4.4 Data Evaporasi 6 bulan

F. Pembahasan

Evaporasi / penguapan merupakan proses perubahan air dari bentuk cair ke


bentuk gas. Dalam proses daur hidrologi, evaporasi merupakan perpindahan air dari
permukaan lautan dan daratan ke atmosfir. Penguapan/evaporasi air laut merupakan
tahapan pertama dalam daur hidrologi dan berpengaruh terhadap masukan air ke
dalam daratan.
Data evaporasi yang diperoleh dari Giovani NASA merupakan data dengan
format nc. Dimana format nc ini diubah menjadi format mat kemudian diolah dengan
metode Fast Fourier Transform (FFT)

Gambar diatas merupalan hasil dari plot data evaporasi Land pada daerah Kota
Balikpapan dengan longitude (13oLS 116,831oBT) selama 3 tahun 3 bulan mulai dari
Januari 2015 sampai Maret 2018 dan dibuat grafik selama 1 bulan, 3 bulan, 4 bulan
dan 6 bulan, pada bagian pertama menunjukkan grafik data bulanan/ 3 bulan/ 4 bulan/
6 bulan, grafik fourier, dan selanjutnya grafik periodogram, selanjutnya grafik
siklus/tahun, grafik periode (siklus/tahun), dan grafik panjang periode/tahun.
Fast Fourier Transform (FFT) dapat digunakan untuk pemrosesan data sebagai
algoritma untuk menyelesaikan DFT, selain itu Fast Fourier Transform (FFT)
diterapkan dalam beragam bidang dari pengolahan sinyal digital dan memecahkan
persamaan diferensial parsial menjadi algoritma-algoritma untuk penggandaan
bilangan integer dalam jumlah banyak

DAFTAR PUSTAKA

Syahputra, R., (2015). Teknologi dan Aplikasi Elektromagnetik. Yogyakarta,


LP3M UMY, Yogyakarta

Tri Budi Santoso,dkk.2018. MODUL ANALISIS SINYAL Untuk Pengantar


Praktikum Analisis Sinyal. Jakarta:……..

Wati, Trinah. 2015. Pengaruh Parameter Cuaca Terhadap Proses Evaporasi


Pada Interval Waktu. Bogor : Institut Pertanian Bogor
Willsky, Alan S. 2003. Signal and System Second Edition. Jakarta: Erlangga

Windartum.2008. sinyal dengan fungsi singaluritas. Medan. Universitas


Pendidikan Indonesia

You might also like