You are on page 1of 61

45

BAB III

DATA DAN HASIL ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

DESA KUTAWISKECAMATAN BUKATEJA

KABUPATEN PURBALINGGA

A. PENGKAJIAN

Berdasarkan pendekatan model Community As Partner dilakukan

pengkajian komunitas oleh Mahasiswa Program Pendidikan Ners Universitas

Muhammadiyah Purwokerto di Desa Kutawis Kecamatan Bukateja. Kegiatan

pengumpulan data berlangsung dari tanggal 28 Juni 2018 – 28 juli 2018

metode wawancara (Informant Interview), observasi partisipasi, wienshield

survey dan angket / questioner, serta data sekunder profil kesehatan Puskesmas

Bukateja. Penentuan sampel menggunakan cluster dengan hasil sebagai berikut

1. Data Inti (Core)

a. Riwayat Atau Sejarah Perkembangan Komunitas


Luas wilayah Desa Kutawis yaitu 437,00 Hektar dengan jumlah

penduduk 9.291 jiwa, Laki-laki 4.644 jiwa Perempuan 4.647 jiwa.

Masyarakat warga Desa Kutawis Kecamatan Bukateja merupakan

kelompok masyarakat buruh, pedagang, peternak dan petani yang

kemudian berkembang seiring perkembangan waktu menjadi

kelompok masyarakat buruh dan sebagian berwirausaha. Kecamatan

Bukateja sendiri masuk wilayah Kabupaten Purbalingga sejak

berdirinya kabupaten Purbalingga.

45
46

b. Data Demografi
Desa Kutawis berpenduduk 9.291 jiwa terdiri dari 9.291 KK

(kepala keluarga). Hasil pendataan selama 3 hari tersurvey 150 KK,

dengan perincian sebagai berikut:


1) Sarana pembuangan sampah

Diagram 3.1
Sarana pembuangan sampah

Sarana pembuangan sampah


Ada Tidak

15%

85%

Berdasarkan diagram 3.1 menunjukan bahwa pembuangan

sampah yang ada di kutawis sebanyak 127 (84,7), dan

pembuangan sampah yang tidak ada di kutawis sebanyak 23

(15,3%).

Tempat
2) Tempat pembuangan
pembuangan sampah sampah
Diagram 3.2
Bak sampah Lubang sampah H alaman
Tempat pembuangan sampah
Selokan/Sungai Lain-lain

23%
35%
46
9%

33%
0%
47

Berdasarkan Diagram 3.2 tersebut di atas diketahui bahwa

pembuangan pada bak sampah sebanyak 16 (10,7%), pada

lubang sampah sebanyak 114 (76%), pembuangan sampah pada

halaman sebanyak 15 (10,0%), pembuangan pada

selokan/sungai sebanyak 4 (2,7%), dan pembuangan sampah ke

yang lain-lain sebanyak 1 (7%).


3) Letak pembuangan sampah

Diagram 3.3
Letak pembuangan sampah

Letak pembuangan sampah


Samping umah Belakang rumah Depan rumah
5%
99.95%

Berdasarkan Diagram 3.3 hasil pengkajian bahwa letak

pembuangan sampah pada samping rumah sebanyak 31 (2,7%), dan pada


0.042%
belakang rumah sebanyak 111 (74,0%), dan pada depan rumah sebanyak 8

(5,3%).
4) Jarak dengan sumber air minum
Diagram 3.4
Jarak dengan sumber air minum

Jarak dengan sumber air minum


20 18
14,7
15 13,3

10 7,3 7,3 7 7
5,3 47 5,3
5
1,3
0
48

Berdasarkan Diagram 3.4 hasil pengkajian jarak


pembuangan sampah dengan sumber air minum di Desa Kutawis
Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga yaitu lebih tinggi
pada jarak 27 meter (18,0%) dari pembuangan sampah dan
terendah yaitu pada jarak 1 meter (7%) dari pembuangan sampah.

1) Pengelolaan sampah
Diagram 3.5
Pengelolaan sampah

Pengelolaan sampah
masukan kelobang sampah ditimbun
dibakar dibuang ke suangai
kompos

3% 4% 4%

7%

82%
Berdasarkan Diagram 3.5 hasil pengkajian di Desa Kutawis

Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga bahwa pengelolaan

sampah terbesar yaitu di bakar dengan hasil 131 (87,3%),

pengelolaan sampah dengan ditimbun dan memasukan kelubang

sampah sebanyak 7 (4,7%), dan di buang kesungai sebanyak 4

(2,7%).

48
49

2) Jenis limbah
Diagram 3.6
Jenis limbah

Jenis limbah
rumah tangga kandang ternak
80 70

60

40 Berdasarkan Diagram 3.6 tersebut 28,7


di atas diketahui bahwa jenis
20
limbah rumah tangga sebanyak 105 (70,0%), jenis limbah kandang
1,3
0
ternak sebanyak 43 (28,7%), dan jenis
rumah tangga limbah
kandang ternak industry rumah
industrytangga
rumah tangga

sebanyak 2 (1,3%).
3) Bak limbah
Diagram 3.7
Bak limbah

Bak limbah
Ada Tidak

26%

74%

49
50

Berdasarkan Diagram 3.7 tersebut hasil di atas diketahui

bahwa adanya bak limbah sebanyak 111 (26%), dan tidak adanya

bak limbah sebanyak 39 (26%).


4) Pembuangan limbah
Diagram 3.8
Pembuangan limbah

pembuangan limbah
Sungai Halaman Lain-lain

Berdasarkan Diagram 3.8 tersebut di atas diketahui bahwa


20%
48%
pembuangan limbah di buang ke sungai sebanyak 30 (20%),
32%
pembuangan dilakukan di halaman sebanyak 48 (32%), dan

pembuangan limbah di buang ke yang lain-lain sebanyak 72 (48%).


5) Saluan limbah
Diagram 3.9
Saluran limbah

Saluran limbah
Terbuka Tetutup

Berdasarkan Diagram 3.9 tersebut diatas diketahui bahwa model


27%
saluran limbah terbuka sebanyak 103 (68,7%), dan model saluran
73%
limbah tertutup sebanyak 38 (25,3%).
1) Jarak limbah dengan sumber air bersih
Diagram 3.9
Jarak limbah dengan sumber air bersih
Jarak limbah dengan sumber air
bersih
lebih 10 m 10 m kurang 10 m

33% 32%
50

35%
51

Berdasarkan Diagram 3.9 tersebut diatas diketahui bahwa jarak

limbah dengan sumber air bersih lebih dari 10 m sebanyak 48

(32,0%), jarak 10 m sebanyak 53 (53,3), dan jarak kurang dari 10 m

sebanyak 49 (32,7%).

5) Riwayat kesehatan keluarga


Diagram 3.1
Gejala sakit

Gejala sakit
50
40 43,3
30
20
10 14
8 6 2 4 6
0 2 1,3 2 2 2 2 …2 2 2 2 …2 …2 1,7 1,1…
ta k m ki se n n al is ka te h g id sa u la ra g ik a
r el ta a a n irk a n
is n n in n t d
u i a te n u u
g et ra l g gn is a a
p m m b u
r gg r ta m
el u es ap la ep e u m ka
m
as
k e e ia u n e k p ir g -la d p e d
tu D R D t
ek ag p
i s e
a y e g
p e p
n
e
r i
t
A a h
B m n p
Berdasarkan Diagram 3.1 tersebut e
l
hasil diatas diketahui

bahwa lebih tidak ada keluhan lebih banyak yaitu sebanyak 204

(43,3).
6) Upaya pengobatan
Diagram 3.2
Upaya pengobatan

Upaya pengobatan
beli obat di warung beli obat ke dokter/mantri
minum jamu dibiarkan saja
7%
7%
14%

7 2%
51
52

Berdasarkan Diagram 3.2 tersebut hasil diatas diketahui

bahwa upaya pengobatan beli di waung yaitu sebanyak 60 (12,7%),

pergi ke dokter/mantra sebanyak 296 (62,6%), minum jamu dan

dibiarkan saja sebanyak 3 (6%).


7) Riwayat sakit kronis
Diagram 3.3
Riwayat sakit kronis

Riwayat sakit kronis


ya tid ak

10%

90%
Berdasarkan Diagram 3.3 tersebut hasil diatas diketahui

riwayat kronis yang diderita warga sebanyak 36 (76%), dan tidak

memiliki penyakit kronis sebanyak 329 (69,9%).


8) Kesehatan lansia
1. keluhan fisik

Diagram3.5
keluhan fisik

2% Penyakit 5%
Batuk Gatal Katarak Lemas Nyeri
Pegal Pusing sakit stroke
2% 3% 3% 2%
Berdasarkan Diagram 3.5 tersebut di atas diketahui bahwa keluhan

28%
fisik yang diderita lansia paling 15%
tinggi yaitu pegal-pegal 16 (39,0%).
1. status kognisi
Satus 40%kognisi
Diagram 3.4
Status kognisi
normal gangguan ringan gangguan sedang
12%

52 39%

49%
53

Berdasarkan Diagram 3.4 tersebut hasil diatas diketahui bahwa

status kognisi untuk normal sebanyak 16 (39,0%), untuk gangguan ringan

sebanyak 20 (48,8%), dan gangguan sedang sebanyak 5 (12,2%).


9) Penyakit kronis
Diagram 3.5
Penyakit konis

Penyakit kronis
Hiperte nsi DM TBC Rematik
Jantung Penyakit k ulit Lain-Lain

2% 2% 1 0%

29%
Berdasarkan Diagram 51%
3.5 tersebut
3% hasil diatas diketahui bahwa
3%
penyakit kronis yang tetinggi rematik (51,2%). dan yang terendah yaitu

penyakit yang mengkonsumsi garam beryodium setiap hari sebanyak 124

jiwa (82,7%), dan yang tidak mengkonsumsi garam beryodium sebanyak

26 jiwa (17,3%).
a. Vital Statistic
1) Sistem nilai, norma dan keyakinan masyarakat
Masyarakat desa Kutawis mempunyai norma–norma,

serta keyakinan mengikat semua warganya. Status Kesehatan

Komunitas juga berperan penting dalam masyarakat Desa

Kutawis terutama pada nilai–nilai kesehatan serta kesadaran

masyarakat yang sudah baik dalam pemanfaatan fasilitas

53
54

kesehatan. Pada masyarakat Desa Kutawis juga sudah baik

dalam mempertimbangkan pemanfaatan kesehatan.


b. Status Kesehatan Komunitas
1) Penyakit yang sering diderita selama 6 bulan terakhir

Diagram3.5
Penyakit yang Diderita Selama 6 Bulan Terakhir

Penyakit
Rinitis Faringitis Artritis Dyspepsi
Dermatitis Myalgia Pulpitis Cepalgia
6%
7%
Berdasarkan Diagram
7%
3.5 tersebut di atas diketahui bahwa penyakit
22%
yang sering diderita
8% selama 6 bulan terakhir oleh penduduk di Desa
19%
15%
Kutawis Kecamatan Bukateja
16% Kabupaten Purbalinggasebagian besar

atau 450 jiwa (22%) kesakitan adalah rinitis.


2) Data jumlah pasangan usia subur
Jumlah PUS di Desa Kutawis Kecamatan Bukateja

Kabupaten Purbalingga adalah 6.517 pasangan usia subur.


3) Data status keikutsertaan pasangan usia subur sebagai

akseptor KB
Diagram 3.6
Kebiasaan pemeriksaan kesehatan

Waktu pemeriksaan kesehatan


Rutin bila sakit

17%

83%

Dalam waktu kebiasaan pemeriksaan kesehatan di Desa Kutawis


Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga yang menjadi rutin

54
55

memeriksakan kesehatan yaitu sebanyak 26 jiwa (17,3%), dan yang


tidak memeriksakan dengan rutin sebanyak 124 jiwa (82,7).

Diagram 3.7.
Tempat pemeriksaan kesehatan

Tempat pemeriksaan kesehatan


Puskesmas Dokter praktek Suntik bidan atau perawat

5%

8%
12%

Berdasarkan Diagram 3.7 tempat pemeriksaan kesehatan di


75%
puskesmas sebanyak 133 jiwa (88,7%), pemeriksaan kesehatan

kepada perawat atau mantri sebanyak 6 jiwa (4,0%), pemeriksaan

kesehatan pada balai pengobatan sebanyak 5 jiwa (3,3%), dan

pemeriksaan kesehatan ke eumah sakit sebanyak 3 jiwa (2,0%).


4) Pelayanan ksehatan yang paling membantu keluarga

Diagram 3.8
Pelayanan kesehatan yang paling membantu keluarga

Pelayanan kesehatan yang


membantu keluarga
Puskesmas Perawat atau mantri Balai pengobatan
Rumah sakit Dokter
3% 2% 2%
4%

Berdasarkan Diagram 3.8 tersebut


89% di atas diketahui bahwa

pelayanan kesehatan yang paling membantu dalam keluarga pada


55
56

pelayanan puskesmas yaitu sebanyak 133 jiwa (88,7%), pada

perawat atau mantri sebanyak 6 jiwa (4,0), pada balai pengobatan

sebanyak 5 jiwa (3,3%), pada rumah sakit sebanyak 3 jiwa (2,0%),

dan pada dokter sebanyak 3 jiwa (2,0%).

Diagram 3.9.
Tanggapan keluarga tentang petugas kesehatan

Tanggapan keluarga tentang


petugas kesehatan
Baik Kurang baik
4%

Tanggapan keluarga tentang petugas kesehatan dengan penilaian


96% (96,0%), dan penilaian kurang baik
baik yaitu sebanyak 144 jiwa

sebanyak 6 jiwa (4,0%).


5) Kunjungan petugas kesehatan puskesmas kerumah

Diagram 3.10

Kunjungan petugas kesehatan puskesmas kerumah

Kunjungan petugas kesehatan


puskesmas kerumah
Pernah Jika dipanggil Rutin satu bulan sekali Tidak pernah

31%
Berdasarkan Diagram 3.10 tersebut bahwa kunjungan petugas
61%
puskesmas kerumah yang pernah berkunjung sebanyak 47 jiwa
3% 5%

56
57

(31,3%), jika dipanggil sebanyak 7 jiwa (4,7%), rutin satu bulan sekali

sebanyak 4 jiwa (2,7%), dan tidak pernah sebanyak 92 jiwa (51,3%).


1) Mengunjungi posyandu rutin dalam 4 bulan terakhir
Diagram 3.11.
Mengunjungi posyandu rutin dalam 4 bulan terakhir

Mengunjungi posyandu rutin


dalam 4 bulan terakhir
Ya Tidak

38%
Berdasarkan Diagram3.11
62%tersebut di atas mengunjungi posyandu

rutin dalam 4 bulan terakhir di Desa Kutawis Kecamatan Bukateja

Kabupaten Purbalingga sebanyak 57 jiwa (38,0%), dan yang tidak

mengunjungi 93 jiwa (62,0%).


2) Faktor rumah dan lingkungan
a. Rumah

Diagram 3.12 Status pemilikan rumah

STATUS PEMILIKAN RUMAH


Sendiri Sewa Numpang
7%
7%

86%

57
58

Berdasarkan Diagram 3.12 tersebut di Desa Kutawis

Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga memiliki rumah

sendiri sebanyak 138 rumah (86%), sewa sebanyak 1 rumah (7%),

dan menumpang 11 rumah (7,3%).

Diagram 3.13.
Rumah Yang Menggunakan Dinding

Rumah Yang Menggunakan


Dinding
Permanen Semi permanen Kayu Gedek

11%
17%
12% 60%

Berdasarkan Diagram 3.13 tersebut di atas Desa Kutawis

Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga dinding rumah yang

permanen sebanyak 89 rumah (59,3%), yang semi permanen 18

rumah (12%), yang kayu 26 rumah (17,3%), dan yang gedek 17

rumah (11,3%).

Diagram 3.14.
Rumah Yang Menggunakan Lantai
Rumah Yang Menggunakan Lantai
Semen/Plester Tanah Tegel/keramik

58
31%
52%
17%
59

Berdasarkan Diagram 3.14 tersebut di atas Desa Kutawis

Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga rumah yang

menggunakan lantai semen/plester sebanyak 79 rumah (52,7%),

yang menggunakan lantai tanah sebanyak 25 rumah (16,7%), dan

yang menggunakan lantai tegel/keramik 46 (30,7%).

Diagram 3.15.
Rumah Yang Menggunakan Langit-Langit

Rumah Yang Menggunakan Langit-


Langit
Eternity Kayu Bambu Tidak ada

Berdasarkan Diagram 3.15 tersebut di atas Desa Kutawis


26% 31%
Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga rumah yang
31% 12%
menggunakan langit-langit eternity sebanyak 47 rumah (31,3%),

yang menggunakan langit-langit kayu sebanyak 18 rumah (12,0%),

yang menggunakan langit-langit bambu sebanyak 46 rumah

(30,7%), dan yang tidak menggunakan langit-langit 39 rumah

(26,0%).
Rumah Yang Menggunakan
Diagram 3.16. Atap
Rumah Yang Menggunakan Atap
Seng Genting

59 34%
66%
60

Berdasarkan Diagram 3.16 tersebut di atas Desa Kutawis

Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga rumah yang

menggunakan atap seng sebanyak 51 rumah (34,0%), dan yang

menggunakan atap genting sebanyak 99 rumah (66,0%).

Diagram 3.17.
Rumah Yang Menggunakan Ventilasi

Rumah Yang Menggunakan Ventilasi


jendel a pintu lubang angin

0%
24%

76%

60
61

Berdasarkan Diagram 3.17 tersebut di atas Desa Kutawis

Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga rumah yang

menggunakan ventilasi sebanyak 148 rumah (98,7%), dan yang

tidak menggunakan ventilasi sebanyak 2 rumah (1,3%).

2. Data Lingkungan Fisik


Wilayah Desa Kutawis Kecamatan Bukateja Kabupaten

Purbalinggadengan batas-batas sebagai berikut:

Batas wilayah sebelah barat : Desa Bokol

Batas wilayah sebelah timur : Desa Senon

Batas wilayah sebelah selatan : Desa Majatengah

Batas wilayah sebelah utara : Desa Banyumas

Desa Kutawis dibagi menjadi 21 RT (Rukun Tetangga). Di

Desa Kutawis terdapat jalan-jalan kampung beraspal dan setapak

yang merupakan sarana transportasi yang menghubungkan wilayah

RT dan RW lain yang berdekatan. Dalam wilayah RT terdapat gang

– gang sebagai penghubung antar warga.

Gambar 3.1
Peta Wilayah Desa Kutawis Kecamataan Bukateja Kabupaten
Purbalingga

61
62

b. Pemukiman
1) Data status kepemilikan rumah

Diagram3.15.
Data status kepemilikan rumah

Berdasarkan Diagram 3.15 tersebut di atas diketahui bahwa

sebagian besar 143 KK (64.1%)status kepemilikan rumahDesa

KutawisKecamatan Bukateja Kabupaten Purbalinggaadalah milik

sendiri.
2) Data jenis lantai rumah

Diagram3.16.
Data jenis lantai rumah

62
63

Berdasarkan data jenis lantai rumah di Desa Kutawis

Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga sebagian besar adalah

keramik 125 KK (83,3%)dan yang menggunakan semen adalah

12,7% yang paling sedikit adalah menggunakan tanah sebesar 4

KK (2,7%).

3) Data pencahayaan dalam rumah di siang hari


Diagram3.17.
Distribusi kondisi pencahayaan

Berdasarkan Diagram 3.17 tersebut di atas diketahui bahwa

sebagian besar Kondisi pencahayaan rumah siang hari terang

sebanyak 133 KK (88,7%), sisanya remang-ramang sebanyak 17 KK

(11,3%).
4) Data kondisi penerangan rumah
Data pengolahan kondisi penerangan rumah penduduk

Desa Kutawis Kecamatan Bukateja Kabupaten

Purbalingga seluruhnya 147 KK (98 %) adalah listrik dan

3 KK (2%) menggunakan lampu tempel.


5) Vektor di sekitar rumah
Diagram 3.18.
Vektor di sekitar Rumah

63
64

Berdasarkan Diagram 3.18 tersebut di atas diketahui bahwa

sebagian besar vektor yang terdapat di sekitar rumah adalah nyamuk

sebanyak 113 KK (75,3%), sisanya lalat sebanyak 27 KK (18%), dan

kecoa sebanyak 10 KK (6,7%).


6) Data Sumber air bersih untuk mandi dan mencuci

Diagram3.19.
Distribusi sumber air

Berdasarkan data sumber air bersih untuk mandi dan mencuci di

Desa Kutawis Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga

didapatkan hasil PDAM sebesar 204 KK (81.6 %) dan sumur gali

sebesar 45 KK (18.4 %), air mineral 1 KK (0.4%).


7) Data Pengolahan Air Minum
Data pengolahan air minum penduduk di Desa Kutawis

Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga 250 KK

(100 %) memasak air sebelum diminum.


8) Data tempat penampungan air
Diagram3.20.
Distribusi Penampungan air

64
65

Berdasarkan data tempat penampungan air di Desa Kutawis

Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalinggadidapatkan hasil

terbanyak yaitu BAK 65 KK (26%) dan yang menggunakan ember

sebanyak 177 KK (70.8%) serta gentong 5 KK (2%) dan lain-lain 3

KK (1.2%).
9) Kondisi tempat penampungan air

Diagram3.21.
Distribusi kondisi tempat penampungan air

Berdasarkan kondisi penampungan air di Desa Kutawis

Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalinggadidapatkan hasil

terbanyak yaitu terbuka sebanyak 186 KK (74.4 %) dan yang

tertutup 64 KK (25.6%).
10) Data frekuensi pengurasan tempat penampungan air.

Diagram 3.22.Frekuensi Pengurasan Tempat Penampungan

Berdasarkan Diagram 3.22 tersebut diatas sebagian besar (71.6

%) penduduk di Desa Kutawis Kecamatan Bukateja Kabupaten

65
66

Purbalingga menguras tempat penampungan airnya kurang dari 3

hari.
11) Data jentik dalam penampungan air
Diagram 3.23.
Data Jentik Dalam Penampungan Air

Berdasarkan Diagram 3.23 diketahui bahwa 95.2 % tidak

ada jentik dalam penampungan air penduduk di Desa Kutawis

Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga.

12) Kebiasaan Keluarga membuang sampah

Diagram3.24.
Kebiasaan membuang sampah

Sebagian besar 250 KK penduduk Desa Kutawis Kecamatan

Bukateja Kabupaten Purbalinggamemiliki kebiasaan membuang

sampah di bak sampah 24 KK (9.6%), lubang sampah 134 KK

66
67

(53.6%), 76 KK (30.4%) di halaman rumah dan 16 KK (6.4%)lain-

lain.
13) Data kondisi tempat sampah

Diagram 3.25.
Kondisi Tempat Sampah

Berdasarkan Diagram 3.25 tersebut di atas 53.6 % tempat sampah

yang dimiliki penduduk di Desa Kutawis Kecamatan Bukateja

Kabupaten Purbalingga dalam keadaan terbuka.


14) Jarak tempat pembuangan sampah dengan rumah

Diagram 3.26.Jarak Pembuangan Sampah

Sebagian besar (60 %) penduduk di Desa Kutawis Kecamatan

Bukateja Kabupaten Purbalinggamemiliki jarak antara tempat

sampah dengan rumah kurang dari 5 meter.


15) Data kebiasaan keluarga BAB dan BAK

Diagram3.27.
Distribusi Kebiasaan BAB

67
68

Berdasarkan data diketahui bahwa sebagian besar 245 KK(98%)

kebiasaan keluarga BAB penduduk Desa Kutawis Kecamatan

Bukateja Kabupaten Purbalingga di WC. Sedangkan 4 KK (1.6%)

BAB di sungai.
16) Data jenis jamban

Diagram3.28.
Jenis Jamban

BerdasarkanDiagram 3.28 tersebut di atas jenis jamban yang

dimiliki oleh sebagian besar (98 %) penduduk di Desa Kutawis

Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalinggaadalah leher angsa.


17) Data jarak sumber air dengan septic tank

Diagram3.29.
Data Jarak Sumber Air dengan Septic tank

Sebagian besar 120 KK (38%) jarak sumber air dengan septic

tank penduduk Desa Kutawis Kecamatan Bukateja Kabupaten

Purbalinggaadalah <10 meter. Sedangkan 125 KK (58%) jarak

sumber air dengan septic tank adalah >10 meter.


18) Data tempat pembuangan air limbah

Diagram 3.30.Tempat Pembuangan Air Limbah

68
69

Berdasarkan gambar 3.30 tersebut di atas diketahui bahwa

sebagian besar (68.4 %) penduduk di Desa Kutawis Kecamatan

Bukateja Kabupaten Purbalinggabuang air limbahnya ke resapan.


19) Data kondisi tempat pembuangan air limbah

Diagram3.31.Kondisi Tempat Pembuangan

Berdasarkan Diagram 3.31 tersebut di atas diketahui bahwa

sebagian besar tempat pembuangan air limbah yang dimiliki

penduduk di Desa Kutawis Kecamatan Bukateja Kabupaten

Purbalingga dalam keadaan lancar 86.8 % dan tersumbat/tergenang

13.2%.
20) Data status kepemilikanternak

Diagram3.32.
Data Status Kepemilikan Hewan Ternak

69
70

Berdasarkan data diketahui bahwa sebagian besar 235 KK (94%)

penduduk Desa Kutawis Kecamatan Bukateja Kabupaten

Purbalingga memiliki ternak.

21) Data jarak kandang ternak dengan rumah

Diagram3.33.
Jarak Kandang Ternak

Berdasarkan Diagram 3.33 tersebut di atas diketahui bahwa

sebagian besar jarak kandang dengan rumah< 10 m sebanyak 121

KK (48.4%), sisanya 10 m sebanyak 68 KK (27.2%), dan > 10 m

sebanyak 46 KK (18.4%).
22) Data kondisi kandang ternak

Diagram3.34.
Data Status Kondisi Kandang

Sebagian besar 163 KK (65.2%) kondisi ternak penduduk Desa

Kutawis Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga terawat.


23) Data Cara pemanfaatan kotoran ternak

70
71

Diagram 3.35.
Cara Pemanfaatan Kotoran Ternak

Berdasarkan Diagram 3.35 tersebut di atas diketahui bahwa cara

pemanfaatan kotoran ternak oleh penduduk di Desa Kutawis

Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalinggaadalah sebanyak 98

KK(39.2%) ditampung, sebanyak 45 KK(18%) ditimbun dan

sebanyak 88 KK (35.2%) dibuang.

3. Pelayanan kesehatan dan Sosial

a. Sarana kesehatan terdekat

Diagram3.36.
Distribusi Penduduk Berdasarkan Sarana Kesehatan Terdekat.

Berdasarkan data sarana kesehatan terdekat sebagian besar 161 KK

(64.4%) di Desa Kutawis Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga

sebagian besar adalah Puskesmas, sedangkan sebagian kecil masyarakat

3 KK (1.2%) berobat di Rumah Sakit.

71
72

b. Tempat penduduk berobat

Diagram3.37.
Distribusi Penduduk Berdasarkan Tempat berobat terdekat.

Berdasarkan data tempat penduduk berobat sebagian besar123

KK(59.3%) di Desa Kutawis Kecamatan Bukateja Kabupaten

Purbalingga sebagian besar adalah Puskesmas.

c. Kebiasaan keluarga sebelum pergi ke pelayanan

Diagram3.38.
Distribusi Kebiasaan keluarga sebelum pergi ke pelayanan.

72
73

Berdasarkan data kebiasaan keluarga sebelum berobat

sebagian besar 145 KK (58%) di Desa Kutawis Kecamatan

Bukateja Kabupaten Purbalingga sebagian besar adalah beli obat

bebas dan 18 KK (7.2%) membeli jamu.

d. Sumber pendanaan kesehatan keluarga

Diagram3.39.
Distribusi Sumber pendanaan kesehatan keluarga.

Berdasarkan data sumber pendanaan kesehatan keluarga sebagian

besar 44 KK (17.6%) di Desa Kutawis Kecamatan Bukateja Kabupaten

Purbalinggasebagian besar adalah BPJS, sedangkan yang terkecil 3 KK

(2%) yaitu tabungan.

e. Sarana transortasi utama kesehatan keluarga

73
74

Diagram 3.40Sarana transortasi utama keluarga

Berdasarkan data Sarana transortasi utama kesehatan keluarga

sebagian besar 166 KK (66.4%) di Desa Kutawis Kecamatan Bukateja

Kabupaten Purbalingga sebagian besar adalah dengan sepeda motor,

sedangkan yang terkecil 2 KK (0.8 %) yaitu menggunakan mobil pribadi.

f. Jarak rumah dengan sarana kesehatan

Diagram 3.41. Jarak Rumah Dengan Sarana Kesehatan

Berdasarkan Diagram 3.41 tersebut di atas diketahui jarak

rumah dengan sarana kesehatan di Desa Kecamatan Bukateja

Kabupaten Purbalingga sebagian besar 103 KK (41.2%)

mengatakan < 1 km.


g. Penyakit yang paling sering diderita keluarga dalam 1 bulan terakhir

Diagram 3.42.
Penyakit yang paling sering diderita keluarga dalam 1 bulan terakhir

74
75

Berdasarkan Diagram3.42 tersebut di atas diketahui Penyakit

yang paling sering didrita keluarga dalam 1 bulan terakhirdi Desa

Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga sebagian besar 167

KK (66.8 %) mengatakan Batuk Pilek

4. Ekonomi

a. Jenis pekerjaan

Diagram 3.43.
Distribusi Jenis Pekerjaan

Jenis Pekerjaan
Petani Pedagang Wiraswasta
tidak bekerja Pns Lain - lain

20% 25%
2%

Berdasarkan Diagram 3.43 tersebut


7% di atas diketahui bahwa
31% 15%
penduduk Desa Kutawis Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga

75
76

adalah 117 jiwa (25%) petani, 33 jiwa (7%) berprofesi sebagai pedagang, 72

jiwa (15%) sebagai wiraswasta, 7 jiwa (2%) sebagai PNS, 146 jiwa (31%)

tidak bekerja dan 96 jiwa (20%) lain-lain.


b. Jumlah penghasilan rata-rata tiap bulan

Diagram 3.44.Distribusi Penduduk Berdasarkan Penghasilan

Berdasarkan Diagram 3.44 tersebut di atas diketahui bahwa

sebagian besar yaitu 98 KK (39.2%) penduduk Desa Kutawis Kecamatan

Bukateja Kabupaten Purbalinggaberpenghasilan <1.200.000 dan

152(60.8) KK berpenghasilan > 1.200.000. Batasan nominal angka

tersebut berdasarkan Upah Minimal Kerja (UMK) Kabupaten

Purbalingga.

5. Politik dan Pemerintah

a. Sistem pengorganisasian
Sistim pengorganisasian masyarakat RT 01 – 04 RW 02 Desa Kutawis

Kecamatan Bukateja berdasarkan struktur yang ada di desa. Dari unit

terkecil RT, RW, sampai ke Desa.


b. Struktur organisasi
Desa Kutawis dipimpin oleh seorang Kepala Desa dengan dibantu

oleh perangkat desa. Desa Kutawis mencakup 5 KaDus yang dipimpin 11

RW, dan masing-masing membawahi 21 RT dengan ketua RT sebagai

pimpinannya.
c. Kelompok organisasi dalam komunitas

76
77

Kelompok organisasi yang masuk dalam struktur desa diantaranya

adalah Karang taruna, PKK, paguyuban ibu-ibu RW 02, kader kesehatan.

Warga Desa Kutawis aktif dalam kegiatan yang diadakan oleh

pemerintah desa.

6. Pendidikan

a. Tingkat pendidikan komunitas


1) Distribusi penduduk menurut tingkat pendidikan

Diagram 3.46
Distribusi Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan
SD SMP SMA Perguruan tinggi Tidak sekolah

2% 18%

Berdasarkan Diagram
12%
3.46 47%
tersebut di atas diketahui bahwa

sebagian besar atau 221 jiwa (47%) tamat SD, 99 jiwa (21%) tamat
21%

SMP,tamat SMA 58 jiwa (12%), tamat perguruan tinggi 11 jiwa (2%)

dan tidak sekolah 82 jiwa (18%).


b. Fasilitas pendidikan yang tersedia (formal dan non formal)
Ada fasilitas pendidikan yang ada di Desa Kutawis Kecamatan

Bukateja baik formal maupun informal. Sarana pendidikan formal berupa

Sekolah Dasar Negeri 1, MI, TK Pertiwi, TK ABA dan pondok

pesantren.
c. Jenis bahasa yang digunakan
Secara umum Masyarakat Desa Kutawis Kecamatan Bukateja

menggunakan bahasa jawa dengan dialek Purbalingga sebagai bahasa

sehari-hari.

77
78

7. Rekreasi
a. Kebiasaan rekreasi
Menurut Warga Desa Kutawis Kecamatan Bukatejarekreasi

itu bepergian ke tempat rekreasi, seperti berenang atau berwisata.

Tetapi untuk rekreasi atau hiburan sehari-hari warga Desa Kutawis

Kecamatan Bukateja memanfaatkan acara televisi sebagai hiburan

dan rekreasi keluarga.


b. Fasilitas tempat rekreasi
Jarak tempat rekreasi terdekat dari desa Kutawis Kecamatan

Bukateja Kabupaten Purbalingga sekitar 2-3 km.

8. Analisa data
Tabel 3.1 Analisa Data
No Analisa Data Problem
1. Data Primer :
 Berdasarkan hasil wawancara dengan warga Desa Domain 1 : Promosi
Kutawis, warga mengatakan dalam hal pengolahan Kesehatan
sampah dengan kondisi tempat yang terbuka dan Kelas 2 : Manajemen
banyak yang dibakar. Latihan
 Berdasarkanhasilwawancaradenganmasyarakat,warga Diagnosa :
melakukan kerja bakti disaat ada kepentingan atau Ketidakefektifan
kegiatan besar yang akan dilakukan. pemeliharaan
 Berdasarkan wawancara dengan sekdes Kutawis kesehatan
masih ada 164 warga yang belum memiliki jamban. (Lingkungan) (00099)

Data Sekunder:
 Masih terdapat warga yang kurang memiliki
kesadaran untuk menjaga kebersihan lingkungan
baik di lingkungan sekitar rumah, dan manajemen
pembuangan sampah.
 Mayoritas warga membuang sampah dengan cara
dibakar 89,5%. Untuk persentase tempat
penampungan sampah terbuka sebesar 86,6%.
 Jarak penampungan sampah sementara sebagian
besar < 5m sebanyak 60 %.
 Vektor nyamuk dalam rumah sebesar 75,3%.
 Pembuangan air limbah ke resapan terbuka 68.4 %.

78
79

No Analisa Data Problem


 Kondisi tempat penampungan air terbuka 70,8%.
 Dari kepemilikan kandang ternak yang tidak
terawat didapatkan sebesar 65.2 %. Dengan jarak
kandang ternak dari rumah yang berjarak <10m
sebesar 48.4%, yang berjarak 10 m sebesar 27.2 %.
 Warga yang BAB di sungai 2,7%

2. Data Primer :
 Hasil wawancara dengan guru di PAUD dan TK Domain 1 : Promosi
belum pernah dilakukan penyuluhan tentang Kesehatan
pendidikan jajanan sehat. Kelas 2 : Manajemen
 Terlihat banyak penjual jajanan didepan sekolah Kesehatan
 Berdasarkan wawancara dengan kepala sekolah, Diagnosa :
belum pernah dilakukan pendidikan PHBS di SD. Perilaku Kesehatan
 Hasil survey remaja, remaja belum paham tentang Cenderung Beresiko
NAPZA, HIV/AIDS dan Kesehatan Reproduksi. (anak usia sekolah,
Data sekunder: remaja) (00188)
 Orang tua siswa belum paham tentang jajanan sehat
bagi anak.
 Banyak anak-anak yang tidak mencuci tangan
sebelum makan

3. Data Primer: Domain 1 : Promosi


 Berdasarkan hasil wawancara dengan kader KIA di Kesehatan
Desa Kutawis diperoleh bahwa sebagian besar bayi Kelas 2 : Manajemen
dan balita rajin datang ke posyandu. Kesehatan
 Terdapat 11 balita dengan data KMS di garis kuning Diagnosa : Kesiapan
 Ibu hamil rajin mengikuti kelas ibu hamil meningkatkan
 Banyak lansia Desa Kutawis yang menderita manajemenkesehatan
penyakit Degeneratif. diri (Balita, Ibu hamil,
 Berdasarkan hasil wawancara pada warga lansia lansia, pekerja)
diperoleh bahwa lansia sering mengeluh pegel linu, (00162)
nyeri sendi / rhematik.
 22.4 % pekerjaan di desa Kutawis adalah buruh
gula
 Hasil pendataan didapatkan jumlah lansia Desa
Kutawis yaitu 76 lansia.
 14.4 % lansia di Desa Kutawis masih mempunyai
kebiasaan merokok.

Data Sekunder
 Terdapat 5 posyandu balita dan 3 posyadu lansia di
Desa Kutawis
 Data yang di peroleh ibu hamil di Desa ada 18
orang.

79
80

No Analisa Data Problem


 34.2 % keluhan yang dirasakan oleh lansia adalah
banyak rematik.
 Lansia yang terkena Hipertensi 21 %.
 49,1% Lansia tidak melakukan pemeriksaan rutin.
 Terdapat kelompok tani
 Terdapat 5 pabrik gula besar di Desa Peulumutan
 Petugas poli klinik desa Kutawis Kecamatan
Bukateja mengatakan sebagian besar lansia datang
dengan keluhan pegal linu, nyeri sendi/rhematik
dan hipertensi,

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perumusan diagnosa keperawatan
a. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan (Lingkungan dan lansia)
b. Perilaku kesehatan cenderung berisiko (anak usia sekolah, remaja)
c. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan diri (balita, ibu
hamil, lansia, pekerja).

80
81

2. Skoring prioritas masalah keperawatan komunitas


Tabel 3.2 skoring prioritas
Jumlah Urutan
No MASALAH KESEHATAN A B C D E F G H I J K L
Score Prioritas
Ketidakefektifan pemeliharaan 4 3 5 4 4 5 3 3 3 2 3 4 43 2
1 kesehatan (Lingkungan dan
lansia)
Perilaku kesehatan cenderung 4 4 5 3 3 4 3 2 3 4 2 1 38 3
2 berisiko (Lingkungan dan anak
usia sekolah)
Kesiapan meningkatkan 5 4 5 4 3 5 4 5 4 4 4 4 51 1
manajemen kesehatan diri
3
(Balita, ibu hamil, lansia,
pekerja)
Keterangan : Pembobotan :
A : Resiko terjadi G : Tersedia sumber tempat 1. Sangat rendah
B : Resiko Parah H : Tersedia sumber waktu 2. Rendah
C : Potensi untuk pendidikan kesehatan I : Tersedia sumber dana 3. Cukup
D : Minat masyarakat J : Tersedia sumber fasilitas 4. Tinggi
E : Kemungkinan diatasi K : Tersedia sumber SDM 5. Sangat tinggi
F : Sesuai program keperawatan komunitas L : Sesuai dengan peran perawat komunitas

3. Prioritas masalah
1. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan diri (Balita, ibu hamil, lansia, pekerja)
2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan (Lingkungan)
3. Perilaku kesehatan cenderung berisiko (anak usia sekolah, remaja)

C. PERENCANAAN
Tabel 3.3 Perencanaan Keperawatan

81
82

No. Diagnosa Tujuan NOC NIC


1. Domain 1 : Promosi TUPAN: Setelah dilakukan Prevensi Primer Prevensi Primer
Kesehatan tindakan keperawatan selama 4 Level 1 Level 1
Kelas 2 : Manajemen minggu, diharapkan siap dalam Outcome Perilaku Primer 1. Domain 3 : Perilaku
Kesehatan meningkatkan manajemen Domain 4 : pengetahuan kesehatan & Level 2
Diagnosa : Kesiapan kesehatan balita, ibu hamil, perilaku 2. Kelas S : Pendidikan kesehatan
meningkatkan manajemen lansia dan pekerja. Level 2 Level 3
kesehatan diri (Balita, ibu TUPEN: Kelas Q : perilaku sehat Intervensi :
hamil, lansia, pekerja) (00162)  Prevensi Primer Level 3 5510 : Pendidikan kesehatan
 Ibu memahami kebutuhan Hasil : 1. Targetkan sasaran pada kelompok
gizi dan penyakit yang 1602- Perilaku promosi kesehatan berisiko tinggi dan rentang usia
menyerang balita serta 1803 : Pengetahuan : Proses Penyakit. yang akan mendapatkan manfaat
penanganannya Awa yang besar dari pendidikan
 Ibu mengetahui perawatan Kode Indikator Akhir
l kesehatan.
payudara dan pemeriksaan Faktor penyebab 2. Sasar kebutuhan yang
payudara sendiri. 180303 dan faktor yang 3 4 teridentifikasi.
 Ibu mengetahui kehamilan 3. Berikan ceramah untuk
berkontribusi.
resiko tinggi. Tanda dan gejala menyampaikan informasi dalam
 Ibu mengetahui gizi yang 180306 3 4
penyakit. jumlah besar.
baik untuk hamil. Proses perjalanan 4. Lakukan demonstrasi, partisipasi
 Lansia mengetahui dan 180307 2 4 pembelajaran, dan manipulasi
penyakit.
memahami tentang penyakit Keterangan : bahan ketika mengajarkan
hipertensi. 1 : Tidak ada pengetahuan 4 : Pengetahuan keterampilan psikomotorik.
 Lansia mengetahui dan banyak 5. Aplikasikan strategi untuk
memahami tentang penyakit 2 : Pengetahuan terbatas 5 : Pengetahuan meningkatkan harga diri audiens
rhematik sangat yang menjadi sasaran.
 Lansia mengetahui dan 3 : Pengetahuan sedang banyak
memahami tentang penyakit

82
83

akibat kolesterol.
 Lansia berperan aktif dalam
pelatihan senam lansia.
 Para pekerja memahami
pentingnya penggunaan
APD saat bekerja, bahaya  Prevensi Sekunder
pestisida dan K3. Level 1  Prevensi Sekunder
 Prevensi Primer Domain VII : Level 1
 Status kesehatan pada balita, Kesehatan Komunitas Domain 7 :
ibu hamil, lansia dan pekerja Level 2 Komunitas.
dapat meningkat. Kelas BB: Level 2
 Tingkat partisipasi balita
Kesejahteraan Komunitas Kelas d :
dan lansia dalam mengikuti
Level 3 Manajemen Risiko Komunitas.
program kesehatan
Hasil : Level 3
komunitas seperti Posyandu
2701 : Status Kesehatan Komunitas Intervensi :
Balita dan Lansia dapat
Kode Awa - 6520 : Skrining Kesehatan.
meningkat. Indikator Akhir a. Ukur tekanan darah, tinggi badan,
l
 Tingkat partisipasi ibu hamil berat badan, persentase lemak
Status kesehatan
dalam mengikuti program tubuh, kolesterol, asam urat dan
270115 balita, ibu hamil, 3 4
kelas ibu hamil dapat kadar glukosa dalam darah.
lansia dan pekerja.
meningkat Tingkat partisipasi
 Prevensi Tersier
dalam program
 Ibu balita diharapkan dapat 270107 2 4
kesehatan
berkerjasama dengan tenaga
komunitas
medis profesional untuk
Keterangan :
memantau pertumbuhan dan 1 : Buruk 4 : Sangat Baik
perkembangan anaknya 2 : Cukup Baik 5 : Sempurna
 Masyarakat ibu hamil 3 : Baik

83
84

diharapkan dapat
berkerjasama dengan tenaga
medis profesional untuk
 Prevensi Tersier
memantau kehamilannya
 Masyarakat lansia Level 1
diharapkan dapat Domain IV :
 Prevensi Tersier
berkerjasama dengan tenaga Pengetahuan tentang Kesehatan & Perilaku. Level 1
medis profesional untuk Level 2 Domain VI : Sistem Kesehatan.
memantau tanda-tanda Kelas FF : Level 2
Manajemen Kesehatan. Kelas b : Manajemen Informasi.
vitalnya.
Level 3 Level 3 : Intervensi
 Masyarakat dapat - 8100 : Rujukan
menggunakan pelayanan Hasil :
a. Lakukan pemantauan untuk
kesehatan yang sesuai 3102 : Manajemen Diri : Penyakit Kronis.
menentukan kebutuhan pasien.
dengan kebutuhannya terkait Kode Awa b. Identifikasi rekomendasi penyedia
Indikator Akhir
dengan penyakitnya. l layanan kesehatan terkait rujukan.
 Masyarakat dapat Memantau tanda- c. Tentukan apakah perawatan
310230 3 4
menggunakan sumber- tanda vital. pendukung yang tepat tersedia di
sumber yang ada di Menggunakan
rumah atau komunitas.
komunitas terkait dengan pelayanan d. Hubungi instansi yang berwenang atau
penyakitnya. 310246 kesehatan yang 2 4 penyedia layanan perawatan
sesuai dengan kesehatan.
kebutuhan.
Mendapatkan
saran dari
310248 profesional 3 4
kesehatan sesuai
kebutuhan.
310251 Menggunakan 2 4

84
85

sumber-sumber
yang ada di
komunitas.
Keterangan :
1 : Tidak pernah menunjukkan
2 : Jarang 4 : Sering
3 : Kadang-kadang 5 : Secara
konsisten

2. Domain 1 : Promosi TUPAN: Setelah dilakukan Prevensi Primer  Prevensi Primer


Kesehatan tindakan keperawatan selama 4 Level 1 Level 1
Kelas 2 : Manajemen minggu, diharapkan terjadi Domain IV : Domain 3 :
Kesehatan peningkatkan derajat kesehatan Pengetahuan tentang Kesehatan & Perilaku. Perilaku.
Diagnosa : lingkungan. Level 2 Level 2
Ketidakefektifan pemeliharaan TUPEN : Kelas S : Kelas O :
kesehatan (Lingkungan)  Prevensi Primer Pengetahuan tentang Kesehatan. Terapi Perilaku.
(00099)  Masyarakat memperlihatkan Level 3 Level 3
perilaku yang meningkatkan Hasil : Intervensi :
kesehatan lingkungan. 1823 : Pengetahuan : Promosi Kesehatan - 4360 : Modifikasi Perilaku.
 Prevensi Sekunder Kode Awa a. Tentukan motivasi pasien terhadap
 Menunjukkan perilaku Indikator Akhir (perlunya) perubahan (perilaku).
l
mengembangkan strategi Perilaku yang b. Dukung untuk mengganti kebiasaan
yang efektif dalam 182308 meningkatkan 2 4 yang tidak diinginkan dengan
mengontrol risiko akibat kesehatan kebiasaan yang diinginkan.
pencemaran lingkungan. Keterangan : c. Kembangkan program perubahan
 Menunjukkan perilaku 1 : Tidak ada pengetahuan 4 : Pengetahuan perilaku.
memodifikasi gaya hidup banyak
untuk mengurangi risiko 2 : Pengetahuan terbatas 5 : Pengetahuan

85
86

pencemaran lingkungan. sangat


 Prevensi Tersier 3 : Pengetahuan sedang banyak
 Berkurangnya intensitas
gejala penyakit akibat
pencemaran lingkungan.
 Berkurangnya frekuensi  Prevenasi Sekunder  Prevensi Sekunder
gejala penyakit akibat Level 1 Level 1
pencemaran lingkungan. Domain IV : Domain 4 :
 Menetapnya gejala penyakit Pengetahuan tentang Kesehatan & Perilaku. Keamanan.
akibat pencemaran Level 2 Level 2
lingkungan dapat Kelas T : Kelas d :
dihilangkan. Kontrol Risiko dan Keamanan. Manajemen Risiko.
Level 3 Level 3
Hasil : Intervensi :
1902 : Kontrol Risiko. - 6484 : Manajemen Lingkungan :
Kode Awa Komunitas.
Indikator Akhir a. Berkolaborasi dalam program di
l
Mengembangkan komunitas untuk mengatasi risiko
strategi yang yang sudah diketahui.
190204 2 4 b. Berkolaborasi dalam
efektif dalam
mengontrol risiko. mengembangkan program aksi di
Memodifikasi komunitas.
190208 gaya hidup untuk 2 4 c. Dorong lingkungan untuk
mengurangi risiko. berpartisipasi aktif dalam
Keterangan : keselamatan komunitas.
1 : Tidak pernah menunjukkan d. Lakukan program edukasi untuk
2 : Jarang menunjukkan kelompok berisiko.
3 : Kadang-kadang menunjukkan

86
87

4 : Sering menunjukkan
5 : Secara konsisten menunjukkan

 Prevensi Tersier
Level 1  Prevensi Tersier
Domain V : Level 1
Kondisi Kesehatan yang Dirasakan. Domain
Level 2 Level 2
Kelas V : Kelas
Status Gejala. Level 3
Level 3 Intervensi :
Hasil : - 6520 : Skrining Kesehatan.
2103 : Keparahan Gejala. a. Tentukan populasi target untuk
Awa (dilakukannya) pemeriksaan.
Kode Indikator Akhir b. Dapatkan riwayat kesehatan yang
l
210301 Intensitas gejala. 4 5 sesuai, termasuk deskripsi
210302 Frekuensi gejala. 4 5 kebiasaan kesehatan dan faktor
Menetapnya risiko.
210303 4 5 c. Rujuk pasien pada penyedia
gejala.
Keterangan : perawatan kesehatan lainnya, yang
1 : Berat 4 : Ringan diperlukan.
2 : Cukup Berat 5 : Tidak Ada
3 : Sedang

3. Domain 1 : Promosi TUPAN: Setelah dilakukan Prevensi Primer Level 1

87
88

Kesehatan tindakan keperawatan selama 4 1. Level 1  Domain 3 : Perilaku


Kelas 2 : Manajemen minggu, diharapkan terjadi Domain 1 : fungsi Kesehatan Level 2
Kesehatan peningkatan derajat kesehatan Level 2  Kelas S : Pendidikan kesehatan
Diagnosa : pada lingkungan, anak usia Kelas B : Pertumbuhan dan perkembangan Level 3
Perilaku Kesehatan Cenderung sekolah dan remaja. Level 3 : Intervensi :
Beresiko (anak usia sekolah, TUPEN:  0106-perkembangan anak : 4 tahun  5510 : Pendidikan kesehatan
remaja) (00188) Prevensi Primer  0109 – perkembangan anak remaja 1. Penyuluhan kesehatan jajan sehat
 Anak usia sekolah mengerti 2. Level 1 dan penyakit ISPA serta
tentang jajanan yang tidak Domain IV : pengetahuan tentang kesehatan Pemeriksaan kesehatan mata pada
boleh dikonsumsi. & perilaku ibu ibu murid.
 Anak usia sekolah mengerti Level 2 2. Penyuluhan PHBS dan Gosok gigi
tentang PHBS dan pentingya Kelas Q : perilaku sehat di Sekolah
gosok gigi Level 3 3. Penyuluhan NAPZA, HIV/AIDS
 Anak usia sekolah mengerti Hasil : dan Kesehatan Reproduksi.
bahwa harus menjaga 1602- perilaku promosi kesehatan
kesehatan matanya di rumah Indikator Awal Tujuan
 Remaja mengetahui bahaya 0106, 0109, 2 ( jarang 4 ( sering
merokok, NAPZA, 1602 menunjukkan menunjukkan
HIV/AIDS dan Kesehatan ) )
Reproduksi.
 Orang tua murid mengerti
tentang penykait ISPA
Prevensi Sekunder
 Anak usia sekolah
menghindari jajanan yang
tidak diperbolehkan.
 Remaja menjauhi rokok,

88
89

NAPZA, dan menghindari


penyebab HIV/AIDS serta
menjaga Kesehatan
Reproduksinya.
Prevensi Tersier
 Kesehatan fisik anak usia
sekolah tidak mengalami
gangguan kesehatan.
 Keluarga atau sekolah dapat
merujuk ke fasilitas
kesehatan jika terjadi
keracunan jajanan atau
makanan.
 Orang tua memahami
tentang jajanan sehat untuk
anak, penyakit ISPA,
kesehatan mata, PHBS dan
Gosok gigi.

B. PELAKSANAAN

DIAGNOSA EVALUASI FORMATIF/PROSES


NO KEGIATAN ANALISA
KEPERAWATAN (JANGKA PENDEK)
1. Kesiapan Penyuluhan Gizi Evaluasi Struktur :  Kekuatan:
meningkatkan Kurang, Gizi - Koordinasi dengan ibu Bidan dan ibu  Lokasi penyuluhan berada di balai desa.

89
90

manajemen kesehatan Seimbang dan kader Desa Kutawis.  Di hadiri oleh ibu bidan, kader dan ibu
diri (Balita, ibu Penanganan Balita - Laporan pendahuluan, dan SAP dibuat balita.
hamil, lansia, Sakit pada tanggal 7 Juli 2017.  Kelemahan:
pekerja) (00162) - Pelaksanaan kegiatan pada tanggal 11  Kurang fokusnya ibu karena bayinya rewel.
Juli 2017 pukul 09.00 WIB.  Peluang:
Evaluasi Proses :  Ibu balita dan ibu kader sangat antusias saat
- Sosialisasi dihadiri oleh ibu balita diberikan penyuluhan.
sejumlah 13 orang  Tersedianya fasilitas kesehatan untuk
- Pembagian tugas dalam melakukan mendapatkan informasi lebih lanjut (Bidan
penyuluhan baik, dan secara Desa dan PKD).
keseluruhan acara berjalan dengan  Tindaklanjut kegiatan:
lancar. Membantu memberikan informasi lebih lanjut
Evaluasi Hasil : apabila saat tindak lanjut masih ada yang
- 85% peserta mendengarkan dengan baik kurang paham.
dan beberapa peserta aktif bertanya. Warga Desa
 Ibu mau untuk mengaplikasikan apa yang
sudah dijelaskan saat penyuluhan.
 Meningkatkan peran aktif kader untuk
memberikan informasi kesehatan sehingga
pengetahuan dan kesadaran para warga
meningkat.
Puskesmas
 Meningkatkan kegiatan promotif dan
preventif tentang gizi dan penanganan balita
sakit.
 Lebih pro aktif dalam pemberian pendidikan
kesehatan.
Penyuluhan Evaluasi Struktur :  Kekuatan:

90
91

perawatan payudara -  Lokasi penyuluhan mudah terjangkau oleh


Koordinasi dengan kader KIA dan bidan
pada ibu hamil, desa Kutawis. semua ibu hamil karena berada di balai
kehamilan resiko - Pre planning, proposal kegiatan, SAP dan
desa.
tinggi, dan gizi ibu leaflet dibuat 2 hari sebelumnya  Dihadiri oleh 8 ibu hamil dari 10 ibu hamil
hamil - Kegiatan ini dilaksanakan pada hari berisiko tinggi
Jumat, 11 Agustus 2016 pukul 09.00  Kelemahan:
WIB.  Kurangnya keikut sertaan suami dalam
Evaluasi Proses : pelaksanaan penyuluhan
-  Kurangnya keaktifan ibu hamil saat
Peserta aktif mengikuti kelangsungan
acara penyuluhan
-  Peluang:
Media dan alat bantu dapat digunakan
secara efektif  Adanya dukungan dari bidan desa dan
- Peran dan tugas mahasiswa sesuai Puskesmas Bukateja dalam kegiatan
dengan perencanaan penyuluhan
- Kegiatan terlaksana sesuai dengan Adanya program dari Dinas Kesehatan
waktu yang direncanakan tentang penekanan angka kematian ibu dan
Evaluasi Hasil : anak
- 80% jumlah undangan hadir dalam  Tindak lanjut kegiatan:
kegiatan  Bidan desa pro aktif untuk melakukan
- Pengukuran tingkat pengetahuan dengandeteksi dini terhadap ibu hamil dengan resti

pemberian soal Pre Post Tes, hasil Perlunya pemeriksaan ibu hamil
sebelum penyuluhan 70%, dan sesudahsecara rutin

mengalami peningkatan menjadi 80 % Kader posyandu turut serta
melakukan pemantauan kesehatan ibu hamil
Penyuluhan APD,  Evaluasi Struktur :  Kekuatan:
bahaya pestisida dan - Koordinasi dengan ketua RW desa  Lokasi penyuluhan berada di rumah pak RT
K3. Kutawis. 20.
- Laporan pendahuluan, dan SAP dibuat  Sudah diberi penyuluhan Penyuluhan APD,

91
92

pada 2 hari sebelumnya. bahaya pestisida dan K3


- Pelaksanaan kegiatan tanggal 13 Juli  Di hadiri oleh 21 orang.
2017 pukul 19.30.  Kelemahan:
 Evaluasi Proses :  Sulitnya warga untuk mengaplikasikan yang
- Sosialisasi dihadiri oleh pengurus RW disarankan
dan kelompok tani sejumlah 21 orang.  Peluang:
- Acara penyuluhan di masukan dalam  Peserta sangat antusias saat diberikan
acara rapat kelompok tani yang penyuluhan.
dilaksanakan pukul 19.30 WIB dan secara  Tindaklanjut kegiatan:
keseluruhan acara berjalan dengan Warga Desa
lancar.  Warga senantiasa lebih waspada saat
 Evaluasi Hasil : berkerja di lahan kerja.
- Pengukuran tingkat pengetahuan dengan  Meningkatkan peran aktif kelompok tani.
pemberian soal Pre Post Tes, hasil sebelum Kelompok Tani
penyuluhan 70%, dan sesudah mengalami  Selalu mengingat akan pentingnya
peningkatan menjadi 87 % kesehatan dan keselamatan kerja dan untuk
Puskesmas membarikan pengetahuan
kepada para pekerja di bidangnya tentang
alat pelindung diri saat bekerja
Penyuluhan Evaluasi Struktur :  Kekuatan:
kesehatan tentang - Koordinasi dengan SKD 2 desa Kutawis  Lokasi penyuluhan berada di Balai Desa.
penyakit rhematik. - Laporan pendahuluan, dan SAP dibuat  Di hadiri oleh 22 orang.
pada 2 hari sebelumnya.  Kelemahan:
- Pelaksanaan kegiatan tanggal 7 Juli 2017  Kurang menguasai lingkungan penyuluhan
pukul 09.00.  Peluang:
Evaluasi Proses :  Bidan desa dan kader bersedia
- Sosialisasi dihadiri oleh pengurus kader menindaklanjuti senam lansia yang sudah
posyandu lansia dan para lansia di dusun dilakukan

92
93

2.  Tindaklanjut kegiatan:
- Acara penyuluhan di masukan dalam Lansia
kegiatan posyandu lansia yang  Warga senantiasa memeriksakan
dilaksanakan pukul 09.00 kesehatannya ke Petugas Kesehatan dan
- Penyuluhan disertai dengan senam lansia. rajin ke Posyandu Lansia.
Evaluasi Hasil : Kader Posyandu
- 88% lansia mengikuti senam lansia.  Saat melakukan pemeriksaan pada lansia
disertai dengan penyuluhan secara langsung
pada lansia.
Penyuluhan Evaluasi Struktur :  Kekuatan:
kesehatan tentang - Koordinasi dengan SKD 1 desa Kutawis  Lokasi penyuluhan berada di posyandu 1.
pola hidup sehat - Laporan pendahuluan, dan SAP dibuat  Di hadiri oleh 21 orang.
lansia pada 2 hari sebelumnya.  Kelemahan:
- Pelaksanaan kegiatan tanggal 8 Juli 2017  Kurangnya ada pengeras suara
pukul 09.00.  Peluang:
Evaluasi Proses :  Peserta sangat antusias saat diberikan
- Sosialisasi dihadiri oleh pengurus kader penyuluhan.
 Tindaklanjut kegiatan:
posyandu lansia dan para lansia di dusun
Kader Posyandu
1.
- Acara penyuluhan di masukan dalam  Saat melakukan pemeriksaan pada lansia
kegiatan posyandu lansia yang disertai dengan penyuluhan secara langsung
dilaksanakan pukul 09.30 WIB pada lansia.
- Penyuluhan disertai dengan senam lansia.
Evaluasi Hasil :
- 90% lansia mengikuti senam lansia.
Penyuluhan  Evaluasi Struktur :  Kekuatan:
kesehatan tentang - Koordinasi dengan SKD 3 desaKutawis  Lokasi penyuluhan berada di Posyandu 5.
penyakit hipertensi. - Laporan pendahuluan, dan SAP dibuat  Di hadiri oleh 52 orang.

93
94

pada 2 hari sebelumnya.  Kelemahan:


- Pelaksanaan kegiatan tanggal 9 Juli 2017  Tidak ada pengeras suara
pukul 09.00.  Peluang:
 Evaluasi Proses :  Peserta sangat antusias saat diberikan
- Sosialisasi dihadiri oleh pengurus kader penyuluhan.
posyandu lansia dan para lansia di dusun  Tindaklanjut kegiatan:
3. Kader Posyandu
- Penyuluhan disertai dengan senam lansia.  Saat melakukan pemeriksaan pada lansia
Evaluasi Hasil : disertai dengan penyuluhan secara langsung
- Penyuluhan disertai dengan senam lansia. pada lansia.
- 92% lansia mengikuti senam lansia.
Penyuluhan Evaluasi Struktur :  Kekuatan:
kesehatan tentang - Koordinasi dengan Bidan desa Kutawis  Lokasi penyuluhan berada di Balai Desa.
penyakit akibat - Laporan pendahuluan, dan SAP dibuat  Di hadiri oleh 52 orang.
koelsterol pada 2 hari sebelumnya.  Kelemahan:
- Pelaksanaan kegiatan tanggal 13 Juli  Kurangnya fokus peserta karena
2017 pukul 09.00. pelaksanaan penyuluhan bersamaan dengan
Evaluasi Proses : pemeriksaan kesehatan para lansia.
- Sosialisasi dihadiri oleh pengurus kader  Peluang:
posyandu lansia dan para lansia.  Peserta sangat antusias saat diberikan
- Acara penyuluhan di masukan dalam penyuluhan.
kegiatan POSBINDU  Tindaklanjut kegiatan:
Evaluasi Hasil : Lansia
- Hasil pemeriksaan terdapat 4 orang  Warga senantiasa memperhatikan pola
mengalami hiperkolesterol dengan nilai makannya.
245 mg/dL Kader Posyandu
 Saat melakukan pemeriksaan pada lansia
disertai dengan penyuluhan secara langsung

94
95

pada lansia.

Ketidakefektifan Penyuluhan Evaluasi Struktur :  Kekuatan:


pemeliharaan pengelolaan sampah - Koordinasi dengan Kadus 2 , Ketua RT  Pelaksanaan kegiatan penyuluhan dihadiri
kesehatan dan RW oleh warga dusun 2 dan cukup banyak
(Lingkungan) - Pelaksanaan kegiatan tanggal 22 Juli pesertanya.
(00099) 2017.  Kelemahan:
Evaluasi Proses :  Kurangnya media/contoh pengolahan
- Pelaksanaan penyuluhan diikuti oleh limbah
2. warga dusun 2 dalam kegiatan Rapat  Peluang:
Dusun.  Setiap rumah sudah memiliki lubang
Evaluasi Hasil : sampah.
 Tindaklanjut kegiatan:
- Terjadi peningkatan pengetahuan ,
Warga
sebelum 78 % dan sesudah 92 %
 Melakukan pengolahan sampah di rumah.

Pemantauan Evaluasi Struktur :  Kekuatan:


pembuatan jamban - Koordinasi dengan kepala Desa, Kepala  Lokasi di wilayah Dusun 1, 2 dan 3. Dan di
Dusun 1,2 dan 3. damping perangkat Desa.
- Kegiatan pemantauan mulai dilaksanakan  Kelemahan:
pada hari Kamis, 13 Juli 2017 pukul  Lokasi pemantauan yang terpisah pisah
09.30 WIB.  Peluang:
Evaluasi Proses :  Jalan menuju lokasi sudah diaspal semua.
 Tindaklanjut kegiatan:
- Pelaksanaan pemantauan pembuatan
Kadus
jamban kerja sama dengan Kadus 1, 2 dan
 Meneruskan pemantauan pembuatan
3 dengan cara langsung mendatangi
jamban sampai semua jamban 100% jadi
warga yang menerima bantuan jamban.
dan siap pakai.

95
96

Evaluasi Hasil :
- 85% penerima bantuan jamban di Dusun
1, 2, dan 3 sudah selesai dalam
pembuatan jamban.
3. Perilaku kesehatan Penyuluhan Evaluasi Struktur :  Kekuatan:
cenderung berisiko kesehatan jajan sehat - Koordinasi dengan guru TK,  Lokasi penyuluhan di TK Pertiwi Kutawis
(Lingkungan anak pada ibu ibu murid - Laporan pendahuluan, SAP kegiatan  Ibu ibu antusias dengan materi yang
usia sekolah, remaja) dan leaflet dibuat 3 hari sebelumnya diberikan
(00188) - Kegiatan dilaksanakan pada hari Rabu,  Kelemahan:
21 Juli 2017 pukul 09.00 WIB.  Kurang mampu mengkodisikan murid-
Evaluasi Proses : murid TK sehingga keadaan begitu ramai.
- Kegiatan penyuluhan diikuti oleh ibu  Peluang:
ibu murid berjumlah 38 orang  Kepala sekolah mendukung penyuluhn jajan
- Perlaksanaan penyuluhan sesuai dengan sehat
perencanaan  Tindaklanjut kegiatan:
Evaluasi Hasil : Ibu ibu wali murid
- Kegiatan berjalan lancar, peserta aktif  Dapat diaplikasikan dalam kehidupan
mendengarkan dan bertanya. sehari-hari.
- Pengukuran tingkat pengetahuan  Ibu dapat mengaplikasikan untuk materi
menggunakan kuesioner, sebelum 76% penyuluhan untuk mengatur jajanan anak.
dan sesudah 92%
Penyuluhan penyakit Evaluasi Struktur :  Kekuatan:
ISPA di PAUD - Koordinasi dengan guru PAUD, kegiatan  Lokasi penyuluhan di PAUD Nira Sari
berjalan lancer Kutawis
- Laporan pendahuluan, SAP kegiatan dan  Ibu ibu antusias dengan materi yang
leaflet dibuat 3 hari sebelumnya. diberikan
- Kegiatan dilaksanakan pada hari Rabu, 2  Kelemahan:
Agustus 2017 pukul 09.00 WIB.  Kurang mampu mengkodisikan murid-

96
97

Evaluasi Proses : murid PAUD sehingga keadaan begitu


- Kegiatan penyuluhan diikuti oleh ibu ibu ramai.
murid berjumlah 22 orang.  Peluang:
- Dilaksanakan di PAUD Nira Sari Kutawis.  Ibu-ibu berusaha konsentrasi pada materi.
Evaluasi Hasil :  Tindaklanjut kegiatan:
- Pengukuran tingkat pengetahuan Ibu ibu wali murid
menggunakan kuesioner, sebelum 67% dan  Dapat diaplikasikan dalam kehidupan
sesudah 84% sehari-hari.
 Ibu dapat mengatasi masalah pada anak
yang terkena ISPA di rumah
Pemeriksaan Evaluasi Struktur :  Kekuatan:
kesehatan mata pada - Koordinasi dengan guru BAA, kegiatan  Lokasi penyuluhan di BAA Kutawis
ibu ibu murid. berjalan lancer  Ibu ibu antusias dengan materi yang
- Laporan pendahuluan, SAP kegiatan dan diberikan
leaflet dibuat 3 hari sebelumnya.  Anak-anak mau diperiksa mata untuk visus
- Kegiatan dilaksanakan pada hari Rabu, 16 dan buta warna
Agustus 2017 pukul 09.00 WIB.  Kelemahan:
Evaluasi Proses :  Kurang mampu mengkodisikan murid-
- Kegiatan penyuluhan diikuti oleh ibu ibu murid BAA sehingga keadaan begitu ramai.
murid berjumlah 23 orang.  Peluang:
- Dilaksanakan di BAA Kutawis.  Ibu-ibu berusaha konsentrasi pada materi.
Evaluasi Hasil :  Tindaklanjut kegiatan:
- Pengukuran tingkat pengetahuan Ibu ibu wali murid
menggunakan kuesioner, sebelum 55%  Dapat diaplikasikan dalam kehidupan
dan sesudah 75% sehari-hari.
Penyuluhan PHBS Evaluasi Struktur :  Kekuatan:
dan Gosok gigi di - Koordinasi dengan guru SD N 1, SD N 2,  Lokasi penyuluhan di SD N 1, SD N 2, dan
Sekolah dan MII, kegiatan berjalan lancer MII Kutawis

97
98

-
Laporan pendahuluan, SAP kegiatan dan  Anak-anak semangat mengikuti penyuluhan
leaflet dibuat 3 hari sebelumnya.  Kelemahan:
Evaluasi Proses :  Kurang mampu mengkodisikan murid-
- Kegiatan penyuluhan diikuti oleh kelas 4 murid SD yang terlalu aktif.
dan 5 yang rata-rata pesertanya 40 anak.  Peluang:
- Dilaksanakan di SD N 1, SD N 2, dan  Anak-anak mau di ajak kerjasama saat
MII. demonstrasi.
- Kegiatan penyuluhan disertai dengan  Tindaklanjut kegiatan:
praktik cuci tangan dan gosok gigi di luar Murid -Murid
kelas  Dapat mengaplikasikan dalam kehidupan
Evaluasi Hasil : sehari-hari.
- Kegiatan berjalan lancar, peserta aktif
mendengarkan dan bertanya.
Penyuluhan NAPZA, Evaluasi Struktur :  Kekuatan:
HIV/AIDS dan - Koordinasi dengan PIK KRR dan  Lokasi penyuluhan di Balai Desa Kutawis
Kesehatan Karangtaruna, kegiatan berjalan lancer  Remaja antusias dengan materi yang
Reproduksi. - Laporan pendahuluan, SAP kegiatan dan diberikan
leaflet dibuat 3 hari sebelumnya  Kelemahan:
- Kegiatan dilaksanakan pada hari Rabu, 23  Remaja kurang aktif bertanya.
Juli 2017 pukul 09.00 WIB.  Peluang:
Evaluasi Proses :  Adanya Pusat Informasi Kesehatan
- Kegiatan penyuluhan diikuti oleh remaja Reproduksi Remaja
 Tindaklanjut kegiatan:
Desa Kutawis yang berjumlah 48 orang.
Remaja
Dilaksanakan di Balai Desa.
Evaluasi Hasil :  Motovasi remaja jika ada masalah pada
- Tingkat pengetahuan diukur dengan soal reproduksi segera ke petugas kesehatan
tertulis pre dan post, dengan hasil
sebelum 70% dan sesudah 89 %.

98
99

Dampak kesehatan Evaluasi Struktur :  Kekuatan


dari pernikahan dini - Koordinasi dengan SKD dan kelompok Adanya kelompok BKR
BKR, kegiatan berjalan lancar  Kelemahan
- Laporan pendahuluan, SAP kegiatan dan kelemahannya yaitu kurangnya kesadaran
leaflet dibuat 3 hari sebelumnya orang tua tentang masalah pernikahan dini.
- Kegiatan dilaksanakan pada hari Rabu, 10  Peluang
Juli 2017 pukul 14.00 WIB. Keluarga dengan remaja masih banyak di
Evaluasi Proses : desa Kutawis
- Kegiatan penyuluhan diikuti oleh ibu ibu  Tndaklanjut kegiatan
dengan remaja Desa Kutawis yang Kader dan SKD
berjumlah 17 orang Lebih sering memberikan penyuluhan tentang
- Dilaksanakan di RT 10. dampak pernikahan dini.
Evaluasi Hasil :
- Pengukuran tingkat pengetahuan dengan
pemberian soal Pre Post Tes, hasil
sebelum penyuluhan 70%, dan sesudah
mengalami peningkatan menjadi 88 %.
Penyuluhan TBC Evaluasi Struktur :  Kekuatan:
- Koordinasi dengan Ketua PKK desa  Penyuluhan masuk di acara kumpulan Rakor
Kutawis. Penyuluhan berjalan lancar, pre PKK bulanan sehingga tidak sulit dalam
planning, proposal kegiatan, SAP dan mengumpulkan warga.
leaflet dibuat 2 hari sebelumnya.  Dihadiri oleh 18 orang.
- Kegiatan ini dilaksanakan pada hari  Kelemahan:
Selasa, 19 Juli 2017 pukul 09.00 WIB.  Kurang lengkapnya materi yang diberikan.
Evaluasi Proses :  Peluang:
 Peserta antusias saat diberikan penyuluhan.
- Ibu Kader yang hadir pada kumpulan
 Tindaklanjut kegiatan:
Rakor PKK sejumlah 18 orang

99
100

- Kegiatan berjalan dengan lancar dan Warga desa


peserta antusias dengan materinya.  Mengaplikasikan pencegahan penyakit TBC
Evaluasi Hasil : di lingkungan desa.
- Ibu kader mengetahui pentingnya  Gaya hidup yang sehat tetap dijalankan.
gambaran terkait penyakit TBC,
penularan TBC, dan pencegahan TBC.
- Pengukuran tingkat pengetahuan dengan
pemberian soal Pre Post Tes, hasil
sebelum penyuluhan 68%, dan sesudah
mengalami peningkatan menjadi 82%.
Penyuluhan Evaluasi Struktur :  Kekuatan:
SADARI - Koordinasi dengan SKD 2 desa Kutawis  Penyuluhan masuk di acara kumpulan
- Pre planning, proposal kegiatan, SAP Arisan RT bulanan sehingga tidak sulit
dan leaflet dibuat 2 hari sebelumnya. dalam mengumpulkan warga.
- Kegiatan ini dilaksanakan pada hari  Dihadiri oleh 18 orang.
Selasa, 10 Juli 2017 pukul 14.00 WIB.  Kelemahan:
Evaluasi Proses :  Kurang media penyuluhan seperti LCD dan
- Ibu ibu yang hadir pada arisan RT panthom.
sejumlah 18 orang. Kegiatan berjalan  Peluang:
dengan lancar dan peserta antusias  Peserta antusias saat diberikan penyuluhan.
 Tindaklanjut kegiatan:
dengan materinya.
Warga desa
Evaluasi Hasil :
- Ibu ibu mengetahui cara melakukan  Mengaplikasikan SADARI di rumah dan
SADARI dan pentinya pemeriksaan segera melakukan permeriksaan jika ada
tersebut. masalah pada payudara.
- Tingkat pengetahuan diukur dengan soal
tertulis pre dan post, dengan hasil
sebelum 70% dan sesudah 89 %

100
101

101
102

C. Evaluasi
1. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan diri

(Balita, ibu hamil, lansia, pekerja) (00162)


Kegiatan : kegiatan yang telah dilakukan dalam jangka waktu 1 bulan

yaitu Penyuluhan gizi kurang, gizi seimbang, penanganan balita sakit,

gizi pada ibu hamil, resiko tinggi ibu hamil, penyuluhan rematik, poa

hidup sehat, kolesterol, hipertensi, penyuluhan APD, K3 dan Bahaya

Pestisida.
Hasil :Setelah dilakukan asuhan keperawatan komunitas selama 1

bulan, terdapat peningkatan efektifitas managemen kesehatan pada ibu

hamil resiko tinggi di Desa Kutawis Kecamatan Bukateja Kabupaten

Purbalingga. Hasil dari kegiatan tersebut berjalan dengan baik dilihat

dari antusiasme para peserta dan keefektifan pada saat berdiskusi.

Secara umum kegiatan berjalan dengan lancar, adapun hambatan yang

ditemui dapat diminimalisir, sehingga kegiatan berjalan dan selesai

mendekati waktu yang telah direncanakan.


Pada kelompok lansia, didapatkan terdapat peningkatan kesehatan

komunitas (lansia). Kegiatan ini berjalan dengan lancar, para lansia

sangat antusias dalam acara tersebut, kegiatan ini di awali dengan

pemberian materi penyuluhan kemudian dilanjutkan dengan

pengukuran tekanan darah dan senam lansia. Faktor pendukung

kegiatan ini adalah seluruh lansia yang sangat antusias dan

bersemangat dan seluruh kader lansia aktif.


Pada kelompok tani, terdapat peningkatan pemeliharaan kesehatan

pada kelompok Gapoktan desa Kutawis dan masyarakat terkait

kesehatan umum. Dari kegiatan tersebut didapatkan hasil kegiatan

102
103

berjalan dengan baik ditandai dengan 85% peserta dapat memahami

materi penyuluhan.
Rekomendasi : untuk pemerintah desa dan bidan desa yaitu untuk

lebih memperhatikan warganya yang sedang hamil dengan resiko

tinggi dan sering mengadakan kegiatan yang dapat menambah

informasi tentang kehamilan resiko tinggi agar dapat mencegah

terjadinya kematian pada ibu dan bayi.


Bagi lansia, para kader diharapkan yaitu lebih aktif memberikan

penyuluhan atau informasi kepada para lansia tidak hanya pada

kegiatan posbindu melainkan kegiatan-kegiatan lain yang ada di

masyarakat seperti pengajian karena sebagian besar para lansia tidak

datang dalam kegiatan posbindu atau posyandu lansia, sehingga para

kader harus lebih aktif dalam memberikan informasi dibandingan para

lansia mencari informasi.


Bagi kelompok Gapoktan diharapkan mulai memakai APD dan

menerapkan teknik ergonomi yang baik dan benar.


2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan

(Lingkungan) (00099)
Kegiatan : kegiatan yang telah dilakukan dalam jangka waktu 1 bulan

yaitu penyuluhan tentang jamban sehat dan penyuluhan tentang

pengelolaan sampah
Hasil : dari kegiatan yang telah dilakukan dalam jangka waktu 1 bulan

didapatkan peningkatan kesehatan komunitas (lingkungan) di Desa

Kutawis Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga. Kegiatan ini

secara keseluruhan berjalan dengan baik dan lancar, peserta sangat

antusias dan menyimak materi yang diberikan dan antusias bertanya.

103
104

Rekomendasi : untuk pemerintah desa yaitu agar pemerintah desa

dapat merealisasikan pembentukan bank sampah Desa Kutawis serta

dapat memotivasi para warganya untuk dapat berperan aktif dan

memanfaatkan bank sampah dengan baik serta tetap memantau dalam

proses pembuatan jamban sehat dalam rangka membebaskan

masyarakat dari ODF sampai 100%.


3. Masalah Keperawatan yang ketiga Perilaku

kesehatan cenderung berisiko (nak usia sekolah, remaja)(00188).


Kegiatan : kegiatan yang telah dilakukan dalam jangka waktu 1 bulan

yaitudi sekolah diadakan penyuluhan Penyuluhan kesehatan jajan

sehat, ISPA, pemeriksaan mata pada ibu ibu murid, penyuluhan PHBS

dan gosok gigi di SD pada siswa kelas 4 dan 5, penyuluhan NAPZA,

HIV/AIDS dan Kesehatan Reproduksi, penyuluhan SADARI,

pernikahan dini dan TBC.


Hasil: Setelah dilakukan asuhan keperawatan komunitas dalam jangka

waktu 1 bulan, terdapat peningkatan pemeliharaan kesehatan pada

anak usia sekolah khususnya pada siswa kelas 4 dan 5. Dari kegiatan

tersebut didapatkan hasil kegiatan berjalan dengan baik ditandai

dengan 85% siswa dapat memahami materi penyuluhan, 87 % ibu

memahami materi penyuluhan, 89% remaja memahami materi

penyuluhan.
Rekomendasi : untuk para guru yaitu lebih memperhatikan kesehatan

para muridnya seperti mengawasi para muridnya dalam jajanan sehat.

Untuk PIK-KRR lebih sering memberian materi tentang kesehatan

remaja. Serta pemerintah lebih memperhatikan lagi masalah tentang

104
105

dampak dan resiko pernikahan dini dan berupaya pada pencegahan

maraknya pernikahan dini.

105

You might also like