You are on page 1of 11

LAPORAN PENDAHULUAN

KEPALA RUANG
STASE MANAJEMEN KEPERAWATAN

DISUSUN OLEH:
MUDRIKAH RATNASARI
1711040049

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2017
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Praktek keperawatan profesional yang diterapkan di rumah sakit diharapkan dapat
memperbaiki asuhan keperawatan yang diberikan untuk pasien dimana lebih diutamakan
pelayanan yang bersifat interaksi antar individu. Pernyataan tersebut juga sesuai dengan
ciri-ciri dari pelayanan keperawatan profesional yaitu memiliki otonomi, bertanggung
jawab dan bertanggung gugat (accountability), menggunakan metode ilmiah, berdasarkan
standar praktik dan kode etik profesi, dan mempunyai aspek legal. MPKP merupakan
suatu praktek keperawatan yang sesuai dengan kaidah ilmu menejemen modern dimana
kaidah yang dianut dalam pengelolaan pelayanan keperawatan di ruang MPKP adalah
pendekatan yang dimulai dengan perencanaan. Perencanaan di ruang MPKP adalah
kegiatan perencanaan yang melibatkan seluruh personil (perawat) ruang MPKP mulai dari
kepala ruang, ketua tim dan anggota tim (perawat asosiet). Dalam menerapkan praktek
keperawatan profesional karena bisa memberikan asuhan keperawatan yang terbaik
kepada klien namun karena berbagai kendala terutama reward yang belum didapatkan dan
dirasakan oleh perawat MPKP maka menjadikan motivasi dari perawat menurun dan tidak
bersemangat dalam menerapkan MPKP.
Pelayanan keperawatan yang diberikan di ruang MPKP memiliki pedoman dan dasar
yang dapat dipertanggungjawabkan bukan atas dasar kehendak perawat sendiri dimana
pelayanan yang diberikan disesuaikan dengan masalah pasien sehingga asuhan
keperawatan yang diberikan dapat efektif dan efisien sesuai sasaran masalah yang terjadi
pada pasien. Asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien yaitu meliputi pelayanan
bio-psiko-sosial-spiritual jadi meliputi segala aspek kehidupan dari pasien tersebut baik
dari kesehatan fisik/jasmaninya, pikirannya, interaksi sosialnya maupun keagamaannya.
Buku ini merupakan buku panduan mahasiswa dalam melaksanakan praktek
manajemen keperawatan di ruang rawat inap. Pada dasarnya buku ini dapat digunakan
sebagai pedoman bagi mahasiswa keperawatan atau perawat dirumah sakit yang akan
mendapat tanggung jawab sebagai manajer keperawatan di ruang rawat inap. Pelaksanaan
praktek kepemimpinan dan manajemen keperawatan di ruang rawat inap mengacu pada
bidang keilmuan manajemen, dengan beban studi 3 SKS. Dalam melaksanakan praktek
manajemen keperawatan menekankan pada penerapan konsep – konsep dan prinsip
kepemimpinan dan manajemen keperawatan dalam tatanan pelayanan kesehatan nyata.
Bentuk pengalaman belajar dengan praktek klinik dan seminar serta mengintegrasikannya
pada keperawatan klinik dalam praktek profesi.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Setelah melaksanakan Praktik manajemen keperawatan, mahasiswa diharapkan
dapat menerapkan prinsip-prinsip manajemen keperawatan dengan menggunakan
Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP), secara bertanggung jawab dan
menunjukan sikap kepemimpinan yang professional serta langkah-langkah manajemen
keperawatan

2. Tujuan Khusus :
Setelah menyelesaikan kegiatan praktek kepemimpinan dan manajemen, peserta
mampu :
a. Melaksanakan pengkajian di Ruang rawat inap keperawatan.
b. Melaksanakan analisis situasi dan identifikasi masalah manajemen keperawatan
c. Melakukan kegiatan manajemen keperawatan diruangan dalam bentuk :
1) Mampu membuat fungsi perencanaan model praktek keperawatan professional di
ruangan antara lain:
a) Mampu membentuk rumusan filosofi, visi dan misi ruangan
b) Mampu membuat kebijakan kerja diruangan
c) Mampu menyiapkan perangkat kegiatan model praktek keperawatan
professional diruangan
d) Mampu mengembangkan sistem informasi manajeman keperawatan dirungan
dalam menerapkan model praktek keperawatan professional
2) Mampu melaksanakan fungsi pengorganisasian di ruangan model praktek
keperawatan professional antara lain :
a) Membuat struktur organisasi di ruang model praktek keperawatan professional
b) Membuat daftar dinas ruangan berdasarkan Tim di ruang model praktek
keperawatan professional
c) Membuat daftar pasien berdasarkan Tim di ruang model praktek keperawatan
professional
3) Melaksanakan fungsi pengarahan dalam ruangan di ruangan model praktek
keperawatan professional antara lain :
a) Mampu menerapkan pemberian motivasi
b) Mampu membentuk manajemen konflik
c) Mampu melakukan supervisi
d) Mampu melakukan pendelegasian dengan baik
e) Mampu melakukan komunikasi efektif antara lain :
1) Operan
2) Prekonference
3) Post konference
4) Ronde keperawatan
5) Supervisi Keperawatan
6) Discharge planning
7) Dokumentasi Keperawatan.
4) Melaksanakan fungsi pengendalian dalam bentuk audit hasil di ruangan model
praktek keperawatan professional antara lain :
a) Mampu memperhitungkan (BOR: bed occupancy rate), yaitu pemakaian
tempat tidur pada satu satuan waktu tertentu
b) Mampu menghitung (ALOS: average length of stay), yaitu rata-rata lama
rawat seorang pasien
c) Mampu menghitung (TOI: turn over interval), rata-rata hari tempat tidur tidak
ditempati dari saat diisi ke saat terisi berikutnya
d) Mampu menghitung Kejadian infeksi nosokomial
e) Mampu menghitung Kejadian cedera
f) Mampu melakukan Audit dokumentasi asuhan keparawatan
g) Mampu melakukan Survey masalah baru
h) Mampu menganalisis kepuasan pasien dan keluarga
C. Manfaat
1. Bagi pasien
Dengan adanya program MPKP di Rumah Sakit diharapkan pasien merasakan
pelayanan yang optimal, serta mendapat kenyamanan dalam pemberian asuhan
keperawatan sehingga tercapai kepuasan klien yang optimal.

2. Bagi perawat
a. Tercapainya tingkat kepuasan kerja yang optimal.
b. Terbinanya hubungan antara perawat dengan perawat, perawat dengan tim kesehatan
yang lain, dan perawat dengan pasien serta keluarga.
c. Tumbuh dan terbinanya akuntabilitas dan disiplin diri perawat.
d. Meningkatkan profesionalisme keperawatan.
3. Bagi rumah sakit
a. Mengetahui masalah-masalah yang ada di ruang perawatan yang berkaitan dengan
pelaksanaan asuhan keperawatan professional.
b. Dapat menganalisis masalah yang ada dengan metode SWOT serta menyusun
rencana strategi.
c. Mempelajari penerapan Model Asuhan Keperawatan Profesional (MPKP) secara
optimal.
4. Bagi Mahasiswa
Mengerti dan memahami penerapan atau aplikasi MPKP di dalam Rumah Sakit.
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Aspek Manajemen Kepala Ruang


1. Pengertian
Kepala ruang adalah seorang tenaga keperawatan professional yang diberikan
tanggung jawab serta kewenangan dalam mengelola/mengatur kegiatan pelayanan
keperawatan di ruang rawat (Depkes, 1999).

2. Persyaratan Kepala Ruang


Berdasarkan Depkes (1999), syarat menjadi kepala ruang yaitu: pendidikan
minimal Ahli Madya Keperawatan/Kebidanan, pernah mengikuti kursus/pelatihan
manajemen pelayanan keperawatan ruang atau bangsal, memiliki pengalaman kerja
sebagai perawat pelaksana 3-5 tahun, serta sehat jasmani dan rohani.
Persyaratan sebagai kepala ruang memberikan gambaran kepada kita bahwa
jabatan kepala ruang diberikan bukan berdasarkan kesenioran tetapi lebih pada
kemampuan seseorang dalam mencapai tujuan melalui orang lain.

3. Tanggung Jawab Kepala Ruang


Kepala ruang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada
instansi perawat/ kepala instansi terhadap hal-hal seperti kebenaran dan ketepatan
rencana kebutuhan tenaga keperawatan dan program pengembangan pelayanan
keperawatan, menilai kinerja tenaga keperawatan secara objektif dan benar,
melakukan orientasi bagi perawat baru, memastikan kebenaran dan ketepatan
protap/SOP pelayanan serta laporan berkala pelaksanaan pelayanan keperawatan,
kebenaran dan ketepatan kebutuhan dan penggunaan alat, kebenaran dan ketepatan
pelaksanaan program bimbingan siswa/mahasisa mahasiswa institusi pendidikan
keperawatan (Depkes, 1999).

4. Wewenang Kepala Ruang


Dalam menjalankan tugasnya, kepala ruang mempunyai wewenang sebagai
berikut: meminta informasi dan pengarahan kepada atsan, member petunjuk dan
bimbingan pelaksanaan tugas staf keperawatan, mengawasi, mengendalikan dan
menilai pendayagunaan tenaga keperawatan, peralatan dan mutu asuhan keperawatan
di ruang rawat, menanda tangani surat dan dokumen yang ditetapkan menjadi
wewenang kepala ruang, menghadiri rapat berkala dengan kepala instansi/kasi/kepala
rumah sakit untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan keperawatan (Depkes, 1999).

5. Uraian Tugas Kepala Ruang


Berdasarkan Depkes (1999), uraian tugas kepala ruang adalah:
a. Melaksanakan fungsi perencanaan (PI), meliputi: menyusun rencana kerja kepala
ruangan, berperan serta dalam menyusun falsafah dan tujuan pelayanan
keperawatan di ruang rawat yang bersangkutan, menyusun rencana kebutuhan
tenaga keperawatan dari segi jumlah maupun kualifikasi untuk di ruang rawat,
koordinasi dengan kepala perawat instalasi/kepala instalasi.
b. Melaksanakan fungus penggerakan dan pelaksanaan (P2), meliputi:
1) Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan di ruang
rawat, melalui kerja sama dengan petugas lain yang bertugas di ruang
rawatnya.
2) Menyusun jadwal/daftar dinas tenaga keperawatan dan tenaga lain, sesuai
kebutuhan pelayanan dan peraturan yang berlaku di runah sakit.
3) Melaksanakan orientasi kepada tenaga perawatan baru atau tenaga lain yang
akan bekerja diruang rawat inap.
4) Memberikan orientasi kepada mahasiswa keperawatan atau yang
menggunakan ruang rawatnta sebagai lahan praktek.
5) Memberikan orientasi kepada pasien/keluarganya meliputi : penjelasan
tentang peraturan rumah sakit, tata tertib ruang rawat inap, fasilitas yang ada
dan cara penggunaannya serta kegiatan rutin sehari-hari.
6) Membimbing tenaga keperawatan untuk melaksanakan pelayanan/asuhan
keperawatan sesuai standar.
7) Mengadakan pertemuan berkala/sewaktu-waktu dengan staf keperawatan dan
petugas lain yang bertugas di ruang rawatnya.
8) Memberi kesempatan/ijin kepada staf keperawatan untuk mengikuti kegiatan
ilmiah/penataran dengan koordinasi kepala instansi/kepala bidang
keperawatan.
9) Mengupayakan pengadaan peralatan dan obat-obatan sesuai kebutuhan
berdasarkan ketentuan/kebijakan rumah sakit.
10) Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan alat agar selalu dalam
keadaan siap pakai.
11) Mendampingi visite dokter dan mencatat instruksi dokter, khususnya bila ada
perubahan program pengobatan pasien.
12) Mengelompokan pasien dan mengatur penempatannya di ruang rawat
menurut tingkat kegawatan, infeksi/non infeksi, untuk kelancaran pemberian
asuhan keperawatan.
13) Mengendalikan kualitas sistem pencatatan dan pelaporan asuhan
keperawatan dan kegiatan lain secara tepat dan benar. Hal ini penting untuk
tindakan keperawatan.
14) Memberi motivasi kepada petugas dalam memelihara kebersihan lingkungan
ruang rawat.
15) Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien di ruang rawat.
16) Meneliti/memeriksa pengisian daftar permintaan makanan pasien
berdasarkan macam dan jenis makanan pasien.
17) Meneliti/memeriksa ulang pada saat penyajian makanan pasien sesuai dengan
program dietnya.
18) Menyimpan berkas catatan medik pasien dalam masa perawatan di ruang
rawatnya dan selanjutnya mengembalikan berkas tersebut kebagian medical
record bila pasien keluar/pulang dari ruangan rawat tersebut.
19) Membuat laporan harian mengenai pelaksanaan asuhan keperawatan serta
kegiatan lainya di ruang rawat, disampaikan kepada atasanya.
20) Membimbing siswa/mahasiswa keperawatan yang menggunakan ruang
rawatnya sebagai lahan praktek.
21) Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien/keluarga sesuai kebutuhan
dasar dalam batas wewenangnya.
22) Melakukan serah terima pasien dan lain-lain saat pergantian dinas.
c. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian, dan penilaian (P3) meliputi:
1) Mengendalikan dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan yang telah
ditentukan.
2) Mengawasi dan menilai siswa/mahasiswa keperawatan untuk memperoleh
pengalaman belajar sesuai tujuan program bimbingan yang telah ditentukan.
3) Melakukan penilaian kinerja tenaga keperawatan yang berada dibawah
tanggung jawabnya.
4) Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga keperawatan,
peralatan dan obat-obatan.
5) Mengawasi dan menilai mutu asuhan keperawatan sesuai standar yang
berlaku secara mandiri atau koordinasi dengan tim pengendalian mutu
keperawatan.

B. Peran Kepala Ruang Dalam Metode Tim


Tahapan peran kepala ruang, meliputi:
1. Pengkajian: mengidentifikasi masalah terkait fungsi manajamen.
2. Perencanaan:
Fungsi perencanaan dan fungsi ketenagaan
a. Menunjuk ketua tim.
b. Mengikuti serah terima klien.
c. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan.
d. Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan aktifitas dan
kebutuhan klien.
e. Merencanakan strategi pelaksanaan keeperawatan.
f. Merencanakan logistik ruangan/failitas ruangan.
g. Melakukan pendokumentasian.
3. Implementasi :
Fungsi pengorganisasian, meliputi:
a. Merumuskan sistem penugasan.
b. Menjelaskan rincian tugas ketua tim.
c. Menjelaskan rentang kendali di ruang rawat.
d. Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan di ruang rawat.
e. Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan/fasilitas ruangan.
f. Mengatur dan mengendalikan situasi lahan praktik.
g. Mendelegasikan tugas kepada ketua tim.
Fungsi pengarahan:
a. Memberikan pengarahan kepada ketua tim.
b. Memberikan motivasi dalam meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap
anggota tim.
c. Memberi pujian kepada anggota tim yang melaksanakan tugas dengan baik.
d. Membimbing bawahan.
e. Meningkatkan kolaborasi dengan anggota tim.
f. Melakukan supervisi.
g. Memberikan informasi tentang hal-hal yang berhubungan dengan pelayanan
keperawatan di ruangan.
h. Melakukan pelaporan dan pendokumentasian.
4. Evaluasi
Fungsi pengendalian, meliputi:
a. Mengevaluasi kinerja ketua tim.
b. Memberikan umpan balik pada kinserja ketua tim.
c. Mengatasi masalah di ruang rawat dan menetapkan tidak lanjut.
d. Memperhatikan aspek legal dan etik keperawatan.
e. Melakukan pelaporan dan pendokumentasian.
DAFTAR PUSTAKA
Huber. (2006). Leadhership and nursing care management. (3 rd. Ed). USA: Elsevier.
Kozier, Erb, Berman, Synder. (2010). Buku ajar fundamental keperawatan konsep, proses
& praktik. Jakarta: EGC.
Kuncoro, Agus. (2010). Buku ajar menegement keperawatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Nursalam. (2002). Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Profesional. Jakarta: Salemba Medika.
Sitorus, Ratna. (2006). Model praktik keperawatan professional dari rumah sakit: penataan
struktur dan proses (system pemberian keperawatan di ruang rawat.
Jakarta:EGC.
Swanbrug, Russel C. (2000). Pengantar kepemimpinan dan keperawatan. Alih Bahasa:
Suharyati. Jakarta: EGC.

You might also like