Professional Documents
Culture Documents
A. Pengkajian
1. Identitas
a. Identitas klien
Nama : Tn. S
Umur : 65 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Status perkawinan : Kawin
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pensiunan
Suku/kebangsaan : Jawa/ Indonesia
Alamat : Yogyakarta
Diagnosa medis : Cronic Kidney Disease
Nomor rekam medis :-
Tanggal masuk RS DKT : 03 Januari 2018
b. Identitas penanggung jawab
Nama : Tn. H
Umur : 45 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Sleman
Hubungan dengan klien : Adik kandung
2. Riwayat Keperawatan
a. Keluhan utama : Klien mengatakan BAK tidak lancar dan hanya sedikit.
b. Riwayat keperawatan sekarang : Selama sebulan terakhir pasien merasa
kesulitan BAK, BAK berkali-kali tapi hanya keluar sedikit. Pasien dibawa ke RS
DKT
c. Riwayat keperawatan dahulu : Klien mengalami stroke kanan dan hipertensi
ejak lima tahun yang lalu.
d. Riwayat keperawatan keluarga : Bapak klien menderita hipertensi, tidak ada
anggota keluarga yang menderita Diabetes Melitus, thalasemia dan hemofilia.
Genogram
65
3. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
1) GCS : 14 E:4 V:5 M:6
Kesadaran : Compos Mentis
2) Status gizi
BB : 60 kg
TB : 160
BBI : (TB-100) – ((TB-100)10%)
: (160-100) – ((160-100)10%)
: 60 – 6
: 54
3) Tanda-tanda vital
TD : 130/80 mmHg
N : 72 x/menit
R : 18 x/menit
S : 36,5 0C
b. Pemeriksaan fisik sistemik (cepalo caudal)
1) Kepala : Simetris, warna rambut hitam dan sebagian putih, tidak terdapat lesi,
tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat pembengkakan, kulit kepala tampak
bersih, rambut disisir rapi.
2) Leher : Simetris, tidak terdapat lesi, tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat
pembesaran kelenjar tiroid, reflek menelan baik.
3) Dada
a) Paru-paru
INSPEKSI : simetris, normal chest, tidak ada retraksi dinding dada.
PALPASI : traktil fremitus kanan dan kiri sama.
PERKUSI : sonor
AUSKULTASI : vesikuler
b) Jantung
INSPEKSI : ictus cordis tidak tampak pada intercosta ke 5.
PALPASI : ictus cordis teraba pada intercosta ke 5.
PERKUSI : redup
AUSKULTASI : S1 dan S2 ritmis
4) Abdomen
INSPEKSI : simetris, tidak terdapat lesi, tidak terdapat pembengkakan.
AUSKULTASI : bising usus 10 x/menit.
PERKUSI : timpani
PALPASI : tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat pembengkakan, bata
hepar dan lien jelas.
5) Genetalia : Klien berjenis kelamin laki-laki, tidak terdapat pembesaran
prostat, klien sirkumsisi pada usia 10 tahun
6) Ekstremitas
a) Atas : Tidak terdapat kelainan bentuk pada tulang dan jari, jari lengkap,
terjadi kelemahan pada anggota gerak sebelah kanan.
b) Bawah : Tidak terdapat kelainan bentuk pada tulang dan jari, jari
lengkap, terjadi kelemahan pada anggota gerak sebelah kanan.
Kekuatan otot :
3 5
3 5
Keterangan :
1 : tidak ada gerakan.
2 : kontraksi otot minimal terasa tanpa menimbulkan gerak.
3 : gerakan otot dapat melawan gaya berat tetapi tidak bisa terhadap tahanan
pemeriksa.
4 : gerakan otot dengan tahanan ringan pemeriksa dan dapat melewati gaya
berat.
5 : gerakan otot dengan tahanan maksimal.
4. Pola Fungsional
a. Pola persepsi kesehatan dan pemeliharaan kesehatan
Subjektif : Klien mengatakan bahwa sehat itu mahal harganya, klien mengatakna
berih itu suci.
Objektif : Klien tampak selalu menjaga kebersihan badannya dan lingkungan sekitar
wisma Edelweis.
b. Pola nutrisi dan metabolik
Subjektif : Klien mengatakan makan 3kali dalam sehari dengan jenis nasi, sayur,
lauk dan buah-buahan. Klien minum air putih sebnayk 8 gelas dalam sehari.
Objektif : Klien makan 3kali dalam sehari dengan jenis nasi, sayur, lauk dan buah-
buahan. Klien minum air putih sebnayk 8 gelas dalam sehari.
c. Pola eliminasi
Subjektif : Klien mengatakan BAB sehari sekali, BAB lunak, berwarna kuning
kecoklatan. Klien BAK 1 kali dalam sehari berwarna kuning jernih.
Objektif : Klien BAB sehari sekali dengan konsistensi lunak, berwarna kuning
kecoklatan dan bau khas feses. Klien BAK 5 kali dalam sehari, urin berwarna
kuning jernih, bau khas urin.
d. Pola aktivitas dan latihan
Subjektif : Klien mengatakan tiap pagi mengikuti senam.
Objektif : Klien aktif mengikuti kegiatan senam PROLANIS PPK 1 DKT
Yogyakarta
e. Pola istirahat dan tidur
Subjektif : Klien mengatakan sulit tidur karena badannya terasa nyeri. Klien tidur
dari jam 23.00 sampai dengan 04.00.
Objektif : Tampak ada kantug mata pada mata klien, klien tampak sering menguap.
f.Pola kognitif dan perseptual
Subjektif : Klien mengatakan tidak ada gangguan penglihatan, pendengaran,
penciuman, peraba dan pengecapan.
Objektif : Klien mampu berhitug dengan baik, tidak terdapat gangguan penglihatan,
pendengaran, penciuman, peraba dan pengecapan.
g. Pola persepsi diri dan konsep diri
Subjektif : Klien mengatakan tidak malu dengan penyakit yang dideritanya, klien
mengatakan ingin cepat sembuh dan beraktivitas tanpa mengguakan walker.
Objektif : Klien tampak tidak malu dengan penyakit stroke yang dideritanya, klien
tampak optimis untuk sembuh.
h. Pola peran dan hubungan
Subjektif : Klien mengatakan senang dirawat di R. Kirana RS DKT Yogyakarta
Objektif : Klien tampak bersosialisasi dengan baik di R. Kirana RS DKT
Yogyakarta.
i. Pola reproduksi dan seksual
Subjektif : Klien mengatakan belum menikah.
Objektif : Klien berusia 61 tahun, klien belum menikah.
5. Program Terapi
Hari/tanggal Terapi Dosis Rute Fungsi
Waktu
Senin,25 Amlodipine 12,5 mg / 12jam Oral Penurun
Desenber2017 tekanan darah
s.d Rabu,27
Desember
2017
B. Pengkajian Khusus
1. Pengkajian fungsional
a. Indeks KATZ
1) Bathing
(Mandiri / tidak )
2) Dressing
(Mandiri / tidak )
3) Toileting
(Mandiri / tidak )
4) Transferring
(Mandiri / tidak )
5) Continence
(Mandiri / tidak )
6) Feeding
(Mandiri / tidak )
Intrepetasi hasil :
A = Mandiri dalam makan, kontinensia (BAB & BAK), berpakaian, pergi ke
toilet, berpindah, dan mandi
B = Mandiri semuanya kecuali salah satu saja dari fungsi di atas
C = Mandiri, kecuali mandi dan satu fungsi yang lain
D = Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, dan satu fungsi yang lain
E = Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, pergi ke toilet, dan satu fungsi yang
lain
F = Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, pergi ke toilet, berpindah, dan satu
fungsi yang lain
G = Ketergantungan untuk semua fungsi di atas.
Keterangan :
Mandiri berarti tanpa pengawasan, pengarahan, atau bantuan aktif dari orang
lain. Seseorang yang menolak untuk melakukan suatu fungsi dianggap tidak
melakukan fungsi, meskipun ia dianggap mampu.
b. Indeks Barthel
No Kriteria Dengan Mandiri Keterangan
. Bantuan
1. Makan 10 Frekuensi : 3kali
Jumlah : 3 porsi
Jenis : nasi, lauk,
sayur, buah.
2. Minum 10 Frekuensi : 8 kali
Jumlah : 8 gelas
Jenis : air putih
3. Berpindah dari kursi ke 10 Klien berpindah dari
tempat tidur dan kursi ke temapt tidur
sebaliknya dan sebalikya
menggunakan
walker.
4. Personal toilet (cuci 5 Frekuensi : klien 2
muka, menyisir rambut, kali dalam sehari
menggosok gigi) setiap mandi.
5. Keluar masuk toilet 10 Klien mencuci
(mencuci pakaian, pakaian dan
menyeka tubuh, menyiram ubuh
menyiram) dengan mandiri.
6. Mandi 15 Frekuensi : 2 kali
dalam sehari.
7. Jalan di permukaan 0 Klien berjalan
datar dengan bantuan
walker.
8. Naik turun tangga 5 Klien naik turun
tangga dengan
walker terkadang
dibantu orang lain.
9. Mengenakan pakaian 10 Klien mampu
berpakaian secara
mandiri.
10. Kontrol bowel (BAB) 10 Frekuensi : sekali
sehari
Konsistensi : lunak.
11. Kontrol bladder (BAK) 10 Frekuensi : 5 kali
dalam sehari
Warna : kuning
jernih
12. Olah raga/latihan 10 Frekuensi : setiap
pagi
Jenis : senam
13. Rekreasi/pemanfaatan 10 Frekuensi : setiap
waktu luang hari
Jenis : dendang ria,
pengajian, menyapu
Jumlah 115
Interpretasi hasil :
1) ≥ 130 : Mandiri
2) 65 – 125 : Ketergantungan sebagian
3) ≤ 60 : Ketergantungan total
Hasil : 14 jawaban klien sesuai dengan indikasi, klien termasuk dalam kategori tidak
depresi.
Hasil : Klien termasuk dalam kategori aspek kognitif dari fungsi mental baik.
ANALISA DATA
Data Problem Etiologi
DS : Nyeri akut Agen cidera biologis
P : Stroke kanan
Q : Kemeng-kemeng
R : Tubuh bagian kanan
S : Skala 5
T : Sering dan saat berpindah
DO :
Klien tampak menahan nyeri saat
berpindah.
DS : Hambatan mobilitas Gangguan
Klien mengatakan tubuh bagian kanan fisik neuromuskuler
mengalami kelemahan sejak klien
menderita stroke 5 tahun yang lalu.
DO :
Kekuatan otot
3 5
3 5
DS : Gangguan pola tidur Gangguan (nyeri)
Klien mengatakan susah tidur karena
badannya terasa kemeng-kemeng, klien
bisa tidur jam 23.00 dan terbangun jam
04.00.
DO :
Pada mata klien tampak ada kantung
mata, klien tampak sering menguap.
C. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis.
2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan neuromuskular.
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan ganggauan (nyeri).
D. Rencana Keperawatan
O: Tanda-tanda vital
TD:130/80 mmHg
N:72 x/menit
R:18 x/menit
S:36,5 0C
Rabu,27 08:40 Mengobservasi tekhnik nafas dalam yang sudah S : Klien mengatakan jika nyeri selalu
Desember diajarkan menggunakan tekhnik nafas dalam
2017
O: Klien mempraktekkan tekhnik nafas
dalam yang sudah diajarkan
O: Tanda-tanda vital
TD:130/80 mmHg
N:74 x/menit
R:18 x/menit
S:36,7 0C
08:50 Mengajarkan teknik napas dalam S: Klien mengatakan bisa menggunakan
tekhnik nafas dalam
O: Tanda-tanda vital
TD:130/80 mmHg
N:74 x/menit
R:18 x/menit
Rabu,27 Memotivasi klien untuk selalu menggunakan
S:36,7 0C
Desember tekhnik nafas dalam
A: masalah teratasi sebagian
2017
lanjutkan intervensi
-Motivasi klien untuk selalu menggunakan
tekhnik nafas dalam
-Ukur tanda-tanda vital
S : Klien mengatakan selalu menggunakan
tekhnik nafas dalam saat merasakan nyeri
Senin,25 2 13:40 Melakukan pengkajian kekuatan otot pada klien S: Klien mengatakan tubuh bagian kanan
Desember mengalami kelemahan sejak klien menderita
2017 stroke 5 tahun yang lalu.
O: Kekuatan otot
3 5
3 5
13:43 Melakukan ROM aktif kepada klien S: klien mengatakan bisa melakukan
gerakan yang di ajarkan
O: klien nampak bisa melakukan ROM
Rabu,27 09:00 Mengobservasi kemampuan klien dalam S: klien mengatakan bisa melakukan
Desember melakukan ROM dan kekuatan otot klien gerakan seperti yang telah diajarkan dan
2017 kemampuan menggerakan tubuhnya
bertambah kuat.
O: klien nampak bisa melakukan gerakan
ROM secara mandiri
Kekuatan otot
4 5
4 5
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
Dilegasikan tindakan se3lanjutnya
kepada petugas wisma
Senin 09:44 Melakukan pengkajian pola tidur klien S: Klien mengatakan susah tidur karena
25,Desember badannya terasa kemeng-kemeng, klien bisa
2017 tidur jam 23.00 dan terbangun jam 04.00.
O: Pada mata klien tampak ada kantung
mata, klien tampak sering menguap.
09:48 Mengajarkan klien teknik tidur yang benar S: Klien mengatakan jika tidur posisinya
tetap miring