Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN TEORI
Tabel hubungan tua kehamilan (bulan), besar uterus dan tinggi fundus uteri
7. Langkah 7 : Evaluasi
Pada langkah ketujuh ini dilakukan evaluasi kefektifan dari asuhan yang sudah diberikan
meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai
kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi dalam diagnose dan masalah. Rencana tersebut
dapat dianggap efektif jika memang benar efektif dalam pelaksanaannya.
Ada kemungkinan bahwa sebagian rencana tersebut efektif sedangkan sebagian belum
efektif. Mengingat bahwa proses manajemen asuhan ini merupakan suatu kegiatan yang
berkesinambungan maka perlu mengulang kembali dari awal setiap asuhan yang tidak efektif
melalui manajemen tidak efektif serta melakukan penyusaian terhadap rencana asuhan
tersebut.
Langkah-langkah proses manajemen umumnya merupakan pengkajian yang memperjelas
proses pemikiran yang mempengaruhi tindakan serta berorientasi pada proses klinis, karena
proses manajemen tersebut berlangsung di dalam situasi klinik dan dua langkah terakhir
tergantung pada klien dan situasi klinik, maka tidak mungkin proses manajemen ini
dievaluasi dalam tulisan saja.
C. Implementasi Manajemen Kebidanan Varney
1. Langkah I : Pengkajian
Adalah pengumpulan data dasar untuk mengevaluasi keadaan klien.Data yang dikumpulkan
meliputi data subjektif dan data objektif serta data penunjang (bila ada).
a. Data subjektif
Data ini bisa didapat dengan cara anamnesa yaitu tanya jawab antara klien dengan petugas
kesehatan (auto anamnesa) maupun antara petugas kesehatan dengan orang lain yang
mengetahui keadaan / kondisi klien (alo anamnesa). Anamnesa dapat dilakukan pada pertama
kali klien datang (secara lengkap) dan anamnesa selanjutnya / ulang untuk hal yang
diperlukan saja setelah melakukan review data yang lalu.
Hal – hal yang perlu dikaji dalam dat subjektif, meliputi :
1) Biodata
a) Nama klien
Dimaksudkan agar lebih mengenal klien sehingga tercipta hubungan interpersonal yang
baik, sehingga bidan lebih mudah dalam memberikan asuhannya karena klien lebih
kooperatif.
b) Umur
Untuk mengetahui apakah umur klien termasuk dalam usia produktif atau usia beresiko
tinggi untuk hamil, karena umur yang < 20 tahun atau > 35 tahun beresiko tinggi bila hamil.
c) Pendidikan
Dimaksudkan untuk mengetahui tingkat pendidikan dan tingkat intelegensi klien,
sehingga bidan bisa menyesuaikan cara pemberian Konseling, Informasi dan Edukasi (KIE)
dengan kemampuan daya tangkap klien.
d) Pekerjaan
Dimaksudkan untuk mengetahui tingkat sosial ekonomi klien yang tentunya berpengaruh
dengan kemampuan klie dalam pemenuhan kebutuhan nutrisinya.Hal ini juga dapat
membantu bidan dalam pemberian KIE tentang nutrisi ibu hamil.Selain itu juga untuk
mengetahui apakah pekerjaan yang dilakukan klien dapat mengganggu kehamilan atau tidak.
e) Suku atau bangsa
Berpengaruh pada adat istiadat atau kebiasaan sehari – hari.
f) Agama atau kepercayaan
Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui agama atau kepercayaan yang dianut klien,
sehingga bidan secara tidak langsung dapat menyesuaikan pemberian KIE yang sesuai
dengan ajaran-ajaran maupun norma-norma agama atau kepercayaan yang dianut.
g) Alamat
Ditanyakan untuk maksud mempermudah hubungan bila diperlukan bila keadaan
mendesak. Dengan diketahuinya alamat tersebut, bidan dapat mengetahui tempat tinggal
pasien/klien dan lingkunganya. Dengan tujuan untuk mempermudah menghubungi
keluarganya, menjaga kemungkinan bila ada nama ibu yang sama, untuk dijadikan saat
kunjungan rumah.
h) Penanggung jawab
Untuk mengetahui siapa yang bertanggung jawab terhadap klien, sehingga bila sewaktu –
waktu dibutuhkan bantuannya dapat segera ditemui.
2) Keluhan pasien
Perlu dikaji untuk mengetahui hal apa saja yang dikeluhkan dalam kehamilannya ini,
terutama keluhan saat pengkajian dilakukan. Keluhan-keluhan yang muncul pada ibu hamil
kembar berbeda-beda dalam tiap trimesternya, dan keluhannya khas untuk masing-masing
ibu.Keluhan juga perlu dikaji untuk mengetahui adakah tanda dan gejala yang mengarah pada
bahaya maupun ketidaknormalan (patologis).
3) Riwayat kesehatan
a) Riwayat kesehatan dahulu
Untuk mengetahui apakah dahulu ibu mempunyai penyakit yang berbahaya bagi
kehamilannya.Selain itu untuk mengetahui apakah ibu pernah menjalani operasi yang
berhubungan dengan organ reproduksinya atau tidak, karena akan berpengaruh pada
kehamilanya
b) Riwayat kesehatan sekarang
Untuk mengetahui apakah pada saat sekarang ini ibu benar-benar dalam keadaan sehat,
tidak menderita suatu penyakit kronis seperti ashma, jantung, TBC, hipertensi, ginjal, DM
dan lainnya, karena apabila ada gangguan kesehatan pada saat ibu hamil akan secara tidak
langsung berpengaruh pada kehamilannya baik itu pada diri ibu sendiri maupun
perkembangan dan pertumbuhan janin yang dikandungnya.
c) Riwayat kesehatan keluarga
Hal penting yang perlu dikaji bila ada riwayat penyakit menular dalam keluarga ibu
maupun suami (seperti hepatitis, TBC, HIV/AIDS, PMS) yang dapat menularkan kepada
anggota keluarga yang lain. Juga pelu dikaji bila ada rieayat penyakit keturunan dalam
keluarga ibu maupun suami seperti jantung, DM, ashma, hipertensi, dan lainnya, karena dapat
menurunkan kepada anggota keluarga yang lain dan dapat membahayakan apabila penyakit –
penyakit tersebut terjadi pada ibu yang sedang hamil.
4) Riwayat obstetri
a) Riwayat haid
Beberapa hal yang perlu dikaji di dalam riwayat haid meliputi umur menarche,siklus haid
(teratur atau tidak), lama haid, dysmenorrhea(ya atau tidak) dan HPHT (Haid Pertama Haid
Terakhir). Dengan diketahuinya HPHT maka bidan dapat menentukan HPLnya (Hari
Perkiraan Lahir), usia kehamilan sehingga keadaan kehamilannya dapat dipantau, terutama
untuk memantau pertambahan BB, TFU (Tinggi Fundus Uteri) dan frekuensi gerak anak,
karena hal tersebut dapat mendukung dalam penegakkan diagnose kehamilan, selain melalui
palpasi dan USG.
b) Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
Hal ini perlu dikaji untuk mengetahui apakah ibu memiliki riwayat obstetric yang buruk
atau tidak baik dalam kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu, sehingga bila memang ibu
memiliki riwayat obstetric yang buruk maka dapat dipersiapkan tindakan-tindakan untuk
pencegahan.
c) Riwayat kehamilan sekarang
Hal-hal yang perlu dikaji di dalamnya antara lain berapa kali ibu sudah melakukan ANC,
di mana ibu memperoleh ANC, apakah ibu sudah mendapatkan imunisasi TT dan berapa kali
mendapatkannya, apakah ibu teratur minum tablet tambah darah, kalk dan vitamin yang ibu
peroleh setiap kali control, apakah ada keluhan atau komplikasi selama ibu hamil dan apakah
ibu mempunyai kebiasaan-kebiasaan mengkonsumsi obat-obatan, merokok, minum jamu dan
alcohol dan sebagainya, sehingga bidan dapat memantau perkembangan kehamilannya. Pada
kehamilan, pemeriksaan ANC harus lebih sering guna untuk mengetahui pertumbuhan dan
perkembangan janin yang dikandung.
5) Riwayat perkawinan
Dikaji untuk mengetahui sudah berapa lama klien menikah, sudah berapa kali klien
menikah, berapa umur klien dan suami pada saat menikah, sehingga dapat diketahui apakah
klien masuk dalam infertilitas sekunder atau bukan.Selain itu secara normal juga untuk
mengetahui apakah anak yang dikandungnya sah secara hokum atau anak hasil hubungan di
luar nikah karena dapat berpengaruh terhadap penerimaan ibu terhadap kehamilannya.
6) Riwayat KB
Untuk mengetahui apakah ibu sudah menjadi akseptor KB sebelum hamil atau tidak,
metode kontrasepsi yang digunakan apa dan sudah berapa lama ibu menjadi akseptor KB
serta rencana KB apa yang akan digunakan ibu (klien) setelah melahirkan.
BAB II
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
A. Data Subyektif
Identitas/ Biodata
Nomer RM :
Nama Ibu : Ny S Nama Suami : Tn. M
Umur : 26 tahun Umur : 29 tahun
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan/ Penghasilan : Swasta Pekerjaan : Swasta
Suku/ Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Alamat : Tlogosari wetan Rt 10 Rw 03 Pedurungan Semarang
16
Ibu menyatakan bahwa dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular (
HIV/AIDS,TBC, hepatitis), menurun ( DM, hipertensi), menahun ( jantung, ginjal)
4. Riwayat perkawinan :
1 Hamil ini - - - - - - - -
8. Riwayat KB :
Nutrisi :
Eliminasi :
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Composmenthis
c. Status emosional : Stabil
d. Tanda vital
1) Tensi : 110/70 mmHg BB sebelum : 50 kg
2) Nadi : 84x/ menit BB sekarang : 59 kg
3) RR : 20x/ menit TB : 146 cm
4) Suhu : 36,2º C Lila : 30 cm
e. Status present
1) Kepala : Mesochepal
a) Rambut : bersih, distribusi merata, tidak rontok dan kulit kepala tidak ketombe
b) Muka : tidak ada oedema, tidak pucat
c) Mata : conjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
d) Hidung : bersih, tidak ada polip
e) Telinga : tidak ada serumen, simetris
f) Mulut : tidak ada caries dentis, tidak stomatitis, gusi tidak berdarah, lidah bersih dan gigi
tidak berlubang
2) Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid , kelenjar limfe dan vena jugularis
3) Dada : simetris, tidak ada retraksi dinding dada
4) Mammae : simetris, tidak ada benjolan abnormal
5) Perut : tidak ada pembesaran hati dan limfa, tidak ada bekas oprasi
6) Pinggang : tidak ada nyeri tekan pada daerah ginjal, dan abdomen
7) Punggung : tulang belakang lordosis oleh karena kehamilan
8) Genetalia : bersih, tidak ada varises
9) Anus : tidak ada hemoroid
10) Ekstremitas
a) Atas : tidak ada varises, tidak oedema, tidak pucat, tugor baik, jari – jari lengkap.
b) Bawah : tidak pucat, tidak ada nyeri tekan, tidak oedema, tidak sianosis, tidak ada varises,
turgor cepat kembali, jari lengkap
2. Pemeriksaan Obstetri
a. Inspeksi
1) Wajah/muka : Tidak ada cloasma gravidarum, tidak bengkak.
2) Mammae : Simetris, kelenjar Montgomery membesar, putting verted, areola
hiperpigmentasi, kolostrum belum keluar, tidak ada benjolan abnormal
3) Abdomen : Nampak linea nigra dan strie, pembesaran sesuai usia kehamilan.
4) Genetalia : tidak ada albus
b. Palpasi
1) Leopold I : TFU 2 jari dibawah PX, bagian fundus teraba lunak, bulat, tidak ada
lentingan yaitu bokong. TFU : 31 cm
2) Leopold II : bagian kanan perut ibu teraba bagian kecil-kecil yaitu ekstremitas janin,
sedangkan bagian perut kiri teraba keras memanjang , ada tahanan yaitu punggung janin
3) Leopold III : bagian bawah janin teraba bulat keras ada lentingan dan tidak bisa di goyang
yaitu kepala
4) Leopold IV : kepala sudah masuk PAP ( devergen)
c. Mc. Donald : 31 cm
: TBJ : (31-11)x155 : 3000 gram
d. Auskultasi
DJJ :
Frekuensi : 140 kali/menit
Irama : teratur
Interval : 12-12-12
e. Perkusi (reflek patella) : (+/+)
f. Periksa Dalam : tidak dilakukan
g. UPL :
Distansia spinarum : 25 cm
Distansia cristarum : 27 cm
Conjugata externa : 19 cm
Lingkar panggul : 85 cm
3. Pemeriksaan Penunjang/ laboratorium
a. Protein urine : Negatif
b. HB : 11,5
VI. IMPLEMENTASI
1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam keadaan baik.
2. Memberitahukan pada ibu hasil pemeriksaan bahwa kehamilannya dalam keadaan baik,
posisi janin normal dan sudah masuk panggul
3. Menganjurkan ibu untuk banyak istirahat dan mengurangi aktifitas berat seperti,
menggendong, mengangkat benda – benda berat
4. Memberi tahu ibu tentang tanda bahaya trimester III antara lain perdarahan pada jalan lahir
dan pengeluarannya berbau busuk, bengkak pada ekstremitas, tekanan darah tinggi,
pandangan kabur, nyeri kepala hebat, nyeri perut bagian bawah, serta memberitahu ibu
apabila mengalaminya untuk segera periksa ke tenaga kesehatan terdekat.
5. Memberitahu ibu untuk menyiapkan persalinan dan tanda-tanda persalinan seperti kenceng-
kenceng sering semakin kuat dan berlangsung lama, keluar air kawah, ada lendir darah dan
beritahu ibu untuk segera menuju tempat persalinan yang aman yaitu bidan / dokter.
Memberitahu ibu untuk persiapan persalinan yaitu, pakaian ibu dan bayi, uang, kesiapan fisik
dan mental, pendamping persalinan, donor darah, transportasi
6. Memberikan ibu tablet B12 3x1 pada pagi hari dan FE dengan dosis 1x1 diminum sebelum
tidur dengan menggunakan air putih, tidak boleh menggunakan air teh, kopi ataupun susu
karena akan menghambat dan menggangu penyerapan.
7. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu kemudian dan sewaktu – waktu apabila
terdapat keluhan
VII. EVALUASI
1. Ibu mengetahui tentang kondisinya saat ini
2. ibu mengetahui bahwa kehamilannya dalam keadaan baik
3. ibu bersedia untuk beristirahat yang cukup dan mengurangi aktifitas yang berat
4. Ibu sudah mengetahui tanda bahaya trimester III dan bersedia periksa ke tenaga kesehatan
terdekat apabila mengalaminya
5. ibu sudah mempersiapkan persalinannya dan sudah mengetahui tanda – tanda persalinan dan
bersedia kembali lagi apabila sudah akan mendapat tanda – tanda tersebut
6. ibu sudah mendapat tablet B12 dan FE dan sudah mengetahui dosis serta cara meminumnya
7. ibu bersedia kunjungan ulang 1 minggu kemudian dan apabila sewaktu – waktu terdapat
keluhan