You are on page 1of 19

ASUHAN KEPERAWATAN

KASUS GAGAL GINJAL KRONIK

A. DATA FOKUS

DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF


1. Klien mengatakan memiliki Hasil pemeriksaan fisik didapatkan:
riwayat penyakit DM sejak 10 1. Kesadaran : Composmentis
tahun yang lalu dengan DM tidak 2. Hasil TTV :
TD : 150/100 mmHg
terkontrol
S : 37
2. Klien mengatakan BAK mulai
N : 92 x/menit
sedikit perharinya RR : 35 x/menit
3. Klien mengeluh sesak nafas 3. Seluruh tubuh klien tampak edema
4. Klien bertanya bagaimana bisa 4. Pitting edema (+)
terjadi penyakit ini 5. Abdomen klien tampak buncit
Data tambahan : 6. Oliguria <400 ml
5. Klien mengatakan tidak nafsu 7. Klien gelisah
makan 8. Klien lemas
6. Klien mengatakan sulit tidur 9. Makanan tidak habis
karena sesak nafas 10. Klien terlihat menguap
7. Klien mengeluh mudah lelah Hasil Lab:
8. Klien mengatakan posisi kepala
11. Hb : 10 gr/dl
harus tinggi
9. Klien mengatakan mual 12. Ureum : 55 mg/dl
10. Klien mengatakan mengantuk 13. Kreatinin : 1.8 mg/dl
11. Klien mengatakan gatal terus 14. GDS : 250 mg/dl
Hasil pemeriksaan penunjang :
15. Ro. Thorax : terdapat cairan didaerah
pleura
Terapi yang didapatkan klien :
16. Klien dilakukan hemodialisa
17. Klien diberikan diuretic dan obat
untuk meningkatkan Hb
Klien didiagnosa CKD stadium V
Data tambahan :
1. Hasil pemfis :
1. Kulit klien tampak kering dan bersisik
2. Klien terus menggaruk kulitnya
2.Hasil lab :
1. GFR turun
2. Kalsium : 6.5 mEq/L
3. Fosfat : 6 mEq/L
4. Kalium : 6 mEq/L
5. Natrium : 125 mEq/L
6. Ht : 34.9%
7. Berat jenis urine menurun
3. Bunyi jantung (CTR>50%)
4.Bunyi nafas tambahan : ronkhi
5.Distensi vena jugularis
6.Ortopnea
7.BB menurun dari 70kg menjadi 50kg

B. ANALISA DATA

NO Data focus PROBLEM ETIOLOGI


DS Kelebihan volume Kegagalan mekanisme
1. Klien mengatakan BAK cairan regulasi
mulai sedikit perharinya
2. Klien mengeluh sesak
nafas
3. Klien mengeluh mudah
lelah

DO:
1. Hasil TTV :
TD : 150/100 mmHg
S : 37 oC
N : 92 x/menit
RR : 35 x/menit
2. Seluruh tubuh klien
tampak edema (sakral,
peritoneum, ekstremitas)
3. Pitting edema (+) derajat
3
4. Abdomen klien tampak
buncit (asites)
5. Hasil Lab :
Ureum : 55 mg/dl
Kreatinin : 1.8 mg/dl
Hb : 10 gr/dl
Kalsium : 6.5 mEq/L
Fosfat : 6 mEq/L
Kalium : 6 mEq/L
Natrium : 125 mEq/L
Ht : 34.9%
6. Ro. Thorax : terdapat
cairan didaerah pleura
7. Klien diberikan diuretic
8. Oliguria < 400 ml (250
ml)
9. GFR menurun
10. Bunyi jantung
(CTR>50%)
11. Bunyi nafas tambahan :
ronkhi
12. Distensi vena jugularis
13. Ortopnea
14. BB menurun
15. Berat jenis urine
menurun
16. Perubahan status mental :
gelisah
17. Refleks hepatojugularis
(+)
2. DS : Risiko ketidakstabilan Pemaqntauan glukosa
1. Klien mengatakan memiliki Kadar Glukosa Darah darah tidak adekuat
riwayat penyakit DM sejak
10 tahun yang lalu dengan
DM tidak terkontrol
2. Klien mengeluh mudah lelah

DO :
1. GDS : 250 mg/dl
2. Klien gelisah
DS : Gangguan rasa Gejala terkait penyakit
1. Klien mengatakan sulit tidur nyaman
karena sesak nafas
2. Klien mengeluh mudah lelah
3. Klien mengatakan posisi
kepala harus tinggi

DO:
1. Seluruh tubuh klien tampak
edema
2. Klien dilakukan hemodialisa
3. Hb : 10 gr/dl
4. Klien gelisah
4. DS: Kesiapan
1. Klien bertanya bagaimana meningkatkan
bisa terjadi penyakit ini pengetahuan
DO:
1. Klien gelisah
5. DS : Ketidakseimbangan Ketidakmampuan
1. Klien mengatakan tidak nutrisi kurang dari mencerna makanan
nafsu makan kebutuhan tubuh
2. Klien mengeluh mudah lelah
3. Klien mengatakan mual

DO :
1. Klien lemas
2. Makanan tidak abis
3. GDS : 250 mg/dl
4. Klien tampak terus menguap
5. Makanan klien tidak habis
6. DS : Keletihan Kelesuan fisiologis
1. Klien mengatakan sulit tidur (penyakit)
karena sesak nafas
2. Klien mengeluh mudah lelah
3. Klien mengatakan
mengantuk

DO :
1. Klien lemas
2. Klien terlihat menguap
3. RR : 35 x/mnt
7 DS : Risiko kerusakan
1. Klien mengatakan gatal terus integritas kulit
DO :
2. Kulit klien tampak kering
dan bersisik
3. Klien terus menggaruk
kulitnya

8 DS : Risiko cidera
1. Klien mengeluh sesak nafas
2. Klien mengatakan
mengantuk
3. Klien mengatakan tidak
nafsu makan
4. Klien mengeluh mudah lelah
DO:
Hasil lab :
5. Kalsium : 6.5 mEq/L
6. Kalium : 6 mEq/L
7. Natrium : 125 mEq/L
8. Natrium : 125 mEq/L
9. GDS : 250 mg/dl
10. Klien gelisah
11. Klien lemas
12. Klien terlihat menguap

C.DIGNOSA KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kelebihan volume cairan b.d Kegagalan mekanisme regulasi

2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan


mencerna makanan

3. Risiko Ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d Pemantauan glukosa darah tidak
adekuat

4. Keletihan b.d Kelesuan fisiologis (penyakit)

5. Gangguan rasa nyaman b.d Gejala terkait penyakit

6. Risiko kerusakan integritas kulit


7. Risiko cidera
8. Kesiapan meningkatkan pengetahuan

INTERVENSI

Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi


Kelebihan volume cairan b.d Tujuan : (NOC hal 667) Manajemen cairan (NIC hal
Kegagalan mekanisme 1. Keseimbangan cairan 157) :
regulasi (NOC, hal 192) 1. Jaga intake/asupan
yang akurat dan catat
dengan kriteria hasil :
output
a. Edema perifer
2. Monitor hasil
dipertahankan laboratorium yang
pada skala 3, relevan dengan retensi
ditingkatkan ke 5 cairan (ureum,
b. Asites skala 3, kreatinin, natrium)
3. Monitor TTV klien
ditingkatkan ke 5
(TD, N, RR)
c. Tekanan darah
4. Monitor status hidrasi
skala 3, 5. Kaji lokasi dan
ditingkatkan ke 5 luasnya edema
d. Denyut nadi 6. Berikan diuretic yang
radial skala 3, diresepkan
7. Berikan cairan yang
ditingkatkan ke 5
diresepkan
2. Status pernafasan : 8. Monitor reaksi klien
pertukaran gas (NOC, terhadap terapi
elektrolit yang
hal 559) dengan
diresepkan
kriteria hasil : 9. Konsultasikan dengan
a. Hasil rontgen dokter jika tanda-
dada tanda dan gejala
dipertahankan kelebihan volume
cairan menetap dan
pada skala 3,
memperburuk (edema
ditingkatkan ke seluruh tubuh, sesak
skala 5 nafas, JVP, TTV
b. Dyspnea dengan (Diastol meningkat,
aktivitas ringan RR meningkat, N
cepat, gelisah, bunyi
dipertahankan
tambahan paru, bunyi
pada skala 3, jantung tambahan,)
ditingkatkan pada
skala 5 Terapi hemodialisa (NIC hal
3. Status Pernafasan : 433) :
1. Ambil sampel darah
kepatenan jalan nafas
(H2TL), tinjau
(NOC, hal 558) komponen kimiawi
Kriteria hasil : darah (ureum,
a. Frekuensi kreatinin, eletrolit),
Pernafasan fungsi hati (SGOT,
dipertahankan SGPT) sebelum
memulai perawatan
pada skala 3,
2. Catat TTV : BB, TD,
ditingkatkan ke 5 N, RR
b. Irama pernafasan 3. Jelaskan prosedur
dipertahankan hemodialysis dan
pada skala 3, tujuannya
(mengurangi
ditingkatkan k3 5
kecemasan)
4. Fungsi ginjal (NOC
4. Periksa peralatan dan
hal 89) dengan cairan, sesuai
kriteria hasil : peraturan
a. Urine output 5. Lakukan teknik steril
selama 8 jam untuk memulai
hemodialysis, insersi
dipertahankan
jarum dan
pada skala 2, pemasangan kateter
ditingkatkan ke 6. Lakukan
skala 5 hemodialysis sesuai
b. Peningkatan peraturan
7. Monitor TD, denyut
nitrogen urea
nadi, pernafasan dan
darah respon selama dialisis
dipertahankan Terapi Dialisis Peritoneal
pada skala 3, (NIC, hal 433)
ditingkatkan ke 1. Jelaskan tujuan dan
skala 5 prosedur tindakan
c. Peningkatan peritoneal dialisis
2. Hangatkan cairan
kreatinin serum
dialisis sebelum
dipertahankan
dimasukan
pada skala 3, 3. Kaji kepatenan kateter
ditingkatkan ke 5 4. Selalu catat volume
d. Edema cairan yang masuk
dipertahankan dan keluar dan
pada skala 2, keseimbangan cairan
ditingkatkan ke 5. Anjurkan pasien
skala 5. untuk mengosongksn
kandung kemih
sebelum memasukan
cairan kedalam
kateter
6. Hindari penekanan
mekanik pada kateter
dialsis
7. Pertahankan teknik
aseptik saat
melakukan perawatan
pada kateter
peritoneal dan
sambungannya
8. Lakukan pemeriksaan
kimia darah (nilai
BUN, serum
kreatinin, serum Na,
K, dan PO4)
9. Cek peralatan dan
cairan dialisa sesuai
protocol
10. Masukan cairan
sesuai dengan
protokol (cairan
masuk, cairan yang
tinggal, cairan keluar)
11. Kelola perubahan
dialysis (inflow,
dwell, dan outflow)
sesuai protokol
12. Anjurkan pasien
untuk memonitor
tanda dan gejala yang
mebutuhkan
pertolongan medis
(demam, perdarahan,
stres resipratori, nadi
irreguler, dan nyeri
abdomen)
13. Ajarkan prosedur
kepada pasien untuk
diterapkan dialisis di
rumah.
14. Monitor TD, nadi,
RR, suhu, dan respon
klien selama dialysis
15. Monitor tanda infeksi
(peritonitis)
16.
Pemeliharaan akses dialysis
(NIC hal 264):
1. Monitor area akses
terkait dengan adanya
kemerahan, edema,
teraba panas,
drainase, pendarahan
hematoma, dan
penurunan sensasi
( tanda infeksi)
2. Ajarkan pasien
mengenai cara
merawat area akses
untuk dialysis (tidak
boleh ditekan,
bergerak karena
bengkak, tidak boleh
ditensi)
Monitor Cairan (NIC, hal
229)
1. Monitor BB
2. Monitor asupan dan
penegeluaran
3. Monitor perubahan
irama jantung
4. Monitor TD, status
pernafasan, denyut
jantung
5. Monitor tanda dan
gejala asites
6. Monitor edema
perifer, penambahan
BB
7. Monitor warna,
kuantitas, berat jenis
urine
8. Berikan cairan yang
tepat
9. Konsultasikan ke
dokter jika
pengeluaran urin
<2000/24 jam
Pengaturan Posisi (Nic, hal
306)
1. Monitor status
oksigenasi
2. Posisikan pasien
untuk mengurangi
dispnea
3. Sokong bagian tubuh
yang oedem
4. Tinggikan kepala
tempat tidur
5. Tempatkan lampu
pemanggil dalam
jangkauan pasien
Manajemen BB (NIC, hal
156)
1. 1kg = 1 L kelebihan
2. Fungsi ginjal
menurun, yang
dikeluarkan sedikit
jadi menumpuk = BB
meningkat
3. Mengontrol BB
(cairan dikeluaqrkan
melalui Hemodialisa)
4. Anjurkan pasien
minum air yang
cukup sesuai indikasi
(asupan cairan =
haluaran+IWL)
Ketidakseimbangan nutrisi Tujuan (NOC hal 644): Manajemen Nutrisi (NIC, hal
kurang dari kebutuhan tubuh 1. Status Nutrisi (NOC, 197)
b.d ketidakmampuan 1. Tentukan status gizi
hal 551)
mencerna makanan pasien dan
a. Asupan makanan
kemampuan untuk
dipertahankan memenuhi kebutuhan
pada skala 3, gizi
ditingkatkan ke 5 2. Identifikasi alergi
b. Asupan cairan makanan yang
dipertahankan dimiliki pasien
3. Intruksikan pasien
pada skala 3,
mengenai kebutuhan
ditingkatkan ke 5 nutrisi
c. Energi 4. Tentukan jumlah
diperthankan pada kalori dan jenis nutrisi
skala 3, yang dibutuhkan
5. Atur diet yang
ditingkatkan ke 5
diperlukan
2. Nafsu makan (NOC,
Monitor Nutrisi (NIC, hal
hal 319) 235)
a. Keinginan untuk 1. Timbang BB pasien
makan 2. Monitor turgor kulit
diperthankan pada 3. Monitor adanya mual
dan muntah
skala 3,
4. Monitor diet dana
ditingkatkan ke 5 supan kalori
b. Intake cairan 5. Monitor adanya pucat,
diperthankan pada kemerahan dan
skala 3, jaringan konjungtiva
yang kering
ditingkatkan ke 5
c. Intake nutrisi
diperthankan pada
skala 3,
ditingkatkan ke 5
3. Tingkat
ketidaknyamanan
(NOC, hal 576)
a. Mual
diperthankan pada
skala 3,
ditingkatkan ke 5

Risiko ketidakstabilan kadar Tujuan (NOC, hal 109) Manajemen Hiperglikemia


glukosa darah 1. Kadar Glukosa darah (NIC, hal 180)
1. Monitor kadar
(NOC, hal 109)\
glukosa darah sesuai
a. Glukosa darah indikasi
diperthankan pada 2. Monitor tanda dan
skala 3, gejala hiperglikemia
3. Monitor nadi dan TD
ditingkatkan ke 5
ortostatik sesuai
b. Hb diperthankan indikasi
pada skala 3, 4. Berikan insulin,
ditingkatkan ke 5 sesuai resep
5. Monitor status cairan
(input dan output)
sesuai kebutuhan
6. Berikan cairan IV,
sesuai kebutuhan
7. Batasi aktivitas ketika
kadar glukosa darah >
150 mg/dl
8. Konsultasikan dengan
dokter tanda dan
gejala hiperglikemia
yang menetap dan
memperburuk
Manajemen BB (NIC, hal
156)
1. Kaji motivasi pasien
untuk mengubah pola
makannya
2. Hitung BB ideal
pasien
3. Bersama dengan
pasien membuat
metode yang tepat
untuk mencatat
asupan makan harian,
waktu olahraga atau
perubahan diet
4. Dororng pasien untuk
mengkonsumsi airnya
cukup setiap hari
5. Bantu pasien
membuat perencanaan
makan yang seimbang
Keletihan b.d Kelesuan Tujuan (NOC, hal 620) Peningkatan tidur (NIC hal
fisiologis (penyakit) 1. Tingkat kelelahan 348):
1. Perkirakan
(NOC hal 575):
tidur/siklus bangun
a. Kelelahan pasien didalam
dipertahankan perawatan
pada skala 4, perencanaan
2. Monitor/catat pola
ditingkatkan ke
tidur pasien dan
skala 5 jumlah jam tidur
b. Kualitas istirahat 3. Monitor pola tidur,
dipertahankan dan catat kondisi fisik
4. Anjurkan pasien
pada skala 4,
untuk memantau pola
ditingkatkan ke tidur
skala 5 Manajemen lingkungan (NIC,
c. Kualitas tidur hal 191)
dipertahankan 1. Ciptakan lingkungan
pada skala 4, yang aman bagi
pasien
ditingkatkan ke
2. Letakkan benda yang
skala 5 sering digunakan
2. Status kenyaman : dalam jangkauan
lingkungan (NOC, pasien
3. Sediakan tempat tidur
hal 530)
dan lingkungan yang
a. Suhu ruangan bersih dan nyaman
diperthankan pada 4. Sediakan linen dan
skala 3, pakaian dalam dengan
kondisi baik
ditingkatkan ke 5
5. Sesuaikan suhu
b. Pencahayaan lingkungan dengan
ruangan kebutuhan pasien
diperthankan pada
Pengurangan kecemasan
skala 3,
(NIC hal 319):
ditingkatkan ke 5 1. Nyatakan dengan
c. Tempat tidur yang jelas harapan terhadap
nyaman perilaku klien
2. Jelaskan semua
3. Istirahat (NOC, hal
prosedur termasuk
109) sensasi yang akan
a. Jumlah istirahat dirasakan yang
diperthankan pada mungkin akan dialami
klien selama prosedur
skala 3,
3. Dorong keluarga
ditingkatkan ke 5 untuk mendampingi
b. Pola istirahat klien dengan cara
diperthankan pada yang tepat
4. Kaji tanda verbal dan
skala 3,
non verbal kecemasan
ditingkatkan ke 5
c. Tampak segar
setelah istirahat
diperthankan pada
skala 3,
ditingkatkan ke 5
Gangguan rasa nyaman b.d Tujuan (NOC hal 660): Pengurangan kecemasan
Gejala terkait penyakit 1. Tingkat kelelahan (NIC hal 319):
5. Nyatakan dengan
(NOC hal 575):
jelas harapan terhadap
a. Kelelahan perilaku klien
dipertahankan 6. Jelaskan semua
pada skala 4, prosedur termasuk
sensasi yang akan
ditingkatkan ke
dirasakan yang
skala 5 mungkin akan dialami
b. Kualitas istirahat klien selama prosedur
7. Dorong keluarga
dipertahankan
untuk mendampingi
pada skala 4, klien dengan cara
ditingkatkan ke yang tepat
skala 5 8. Kaji tanda verbal dan
non verbal kecemasan
c. Kualitas tidur
Peningkatan tidur (NIC hal
dipertahankan 348):
pada skala 4, 5. Perkirakan
ditingkatkan ke tidur/siklus bangun
pasien didalam
skala 5
perawatan
2. Manajemen diri : perencanaan
penyakit akut (NOC 6. Monitor/catat pola
296): tidur pasien dan
jumlah jam tidur
a. Monitor tanda dan
7. Monitor pola tidur,
gejala penyakit dan catat kondisi fisik
dipertahankan 8. Anjurkan pasien
pada skala 4, untuk memantau pola
tidur
ditingkatkan ke
Manajemn lingkungan :
skala 5 kenyamanan (NIC, hal 192)
b. Monitor tanda dan 1. Ciptakan lingkungan
gejala komplikasi yang tenang dan
mendukung
dipertahankan
2. Ciptakan lingkungan
pada skala 4, yang aman dan bersih
ditingkatkan ke 3. Sesuaikan suhu
skala 5 rungan yang paling
menyamankan
c. Monitor efek
4. Sesuaikan
samping pencahayaan dan
pengobatan hindari cahaya
dipertahankan langsung ke mata
5. Pertimbangkan
pada skala 4,
sumber-sumber
ditingkatkan ke ketidaknyamanan
skala 5 (seprei kusut, posisi
3. Status kenyaman : selang)
lingkungan (NOC,
hal 530)
d. Suhu ruangan
diperthankan pada
skala 3,
ditingkatkan ke 5
e. Pencahayaan
ruangan
diperthankan pada
skala 3,
ditingkatkan ke 5
f. Tempat tidur yang
nyaman
diperthankan pada
skala 3,
ditingkatkan ke 5
Risiko kerusakan integritas Tujuan (NOC, 675): Monitor elektrolit (NIC, 242)
kulit 1. Keparahan cairan :
1. Monitor serum
berlebihan
elektrolit
(NOC,127): 2. Monitor serum
a. Asites albumin dan kadar
dipertahankan protein total, sesuai
dengan indikasi
pada skala 2,
3. Kenali dan laporkan
ditingkatkan ke 5 adanya
b. Peningkatan ketidakseimbangan
lingkar perut elektrolit
Manajemen cairan (NIC hal
dipertahankan
157) :
pada skala 3, 1. Jaga intake/asupan
ditingkatkan ke 5 yang akurat dan catat
c. Edema output
2. Monitor hasil
menyeluruh
laboratorium yang
dipertahankan relevan dengan retensi
pada skala 3, cairan (ureum,
ditingkatkan ke 5 kreatinin, natrium)
3. Monitor TTV klien
d. Peningkatan
(TD, N, RR)
tekanan darah 4. Monitor status hidrasi
dipertahankan 5. Kaji lokasi dan
pada skala 3, luasnya edema
6. Berikan diuretic yang
ditingkatkan ke 5
diresepkan
e. Penurunan urin 7. Berikan cairan yang
output diresepkan
dipertahankan 8. Monitor reaksi klien
terhadap terapi
pada skala 2,
elektrolit yang
ditingkatkan ke 5 diresepkan
f. Penurunan berat 9. Konsultasikan dengan
jenis urin secara dokter jika tanda-
tanda dan gejala
spesifik kelebihan volume
dipertahankan cairan menetap dan
memperburuk (edema
pada 3,
seluruh tubuh, sesak
ditingkatkan ke 5 nafas, JVP, TTV
g. Penurunan serum (Diastol meningkat,
natrium RR meningkat, N
cepat, gelisah, bunyi
dipertahankan
tambahan paru, bunyi
pada skala 3, jantung tambahan,)
ditingkatkan ke 5
2. Hidrasi (NOC,102):
a. Turgor kulit
dipertahankan
pada skala 3,
ditingkatkan ke 5
b. Output cairan
dipertahankan
pada skala 4,
ditingkatkan ke 5
c. Peningkatan
hematocrit
dipertahankan
pada skala 3,
ditingkatkan ke 5
d. Peningkatan BUN
dipertahankan
pada skala 3,
ditingkatkan ke 5
e. Kehilangan BB
dipertahankan
pada skala 3,
ditingkatkan ke 5
Risiko cidera Control risiko (NOC, 248): Terapi nutrisi (NIC,443):
1. Mencari informasi 1. Monitor intake
makanan/cairan dan
tentang risiko
hitung masukan kalori
kesehatan, perhari
dipertahankan pada 2. Tentuan jumlah kalori
skala 3, ditingkatkan dan tipe nutrisi yang
diperlukan untuk
ke 5
memenuhi kebutuhan
2. Mengidentifikasi nutrisi dengan
faktor risiko, berkolaborasi bersama
dipertahankan pada ahli gizi
skala 3, ditingkatkan 3. Kaji kebutuhan nutrisi
parenteral
ke 5
4. Motivasi klien untuk
3. Mengenali faktor mengkonsumsi
risiko individu, makanan yang tinggi
dipertahankan pada kalsium sesuai
kebutuhan
skala 3, ditingkatkan
Pemberian obat (NIC,253):
ke 5 1. Pertahankan aturan
4. Menggunakan dan prosedur yang
fasilitas kesehatan sesuai dengan
keakuratan dan
yang sesuai dengan
keamanan pemberian
kebutuuhan, obat-obatan
dipertahankan pada 2. Ikuti prosedur 5 benar
skala 3, ditingkatkan dalam pemberian obat
3. Verifikasi resep obat-
ke 5
obatan sebelum
5. Mengenali perubahan pemberian obat
status kesehatan, 4. Beritahukan klien
dipertahnkan oada mengenai jenis obat,
alasan pemberian
skala 4, ditingkatkan
obat, hasil yang
ke 5 diharapkan dan efek
Deteksi panas (NOC, 82): lanjutan yang akan
1. Mengidentifikasi terjadi sebelum
pemberian obat
kemungkinan risiko
5. Bantu klien dalam
kesehatan, pemberian obat.
dipertahankan pada
skala 2, ditingkatkan
ke 5
2. Mengetahui riwayat
penyakit dalam
keluarga,
dipertahankan pada
skala 2, ditingkatkan
ke 5
3. Melakukan
pemeriksaan mandiri
sesuai waktu yang
dianjurkan,
dipertahankan pada
skala 1, ditingkatkan
ke 5
4. Selalu
memperbaharui data
tentang kesehatan
diri, dipertahankan
pada skala 3,
ditingkatkan ke 5
Kesiapan meningkatkan Pendidikan kesehatan (NIC
pengetahuan hal 281):
1. Tentukan pengetahuan
kesehatan dan gaya
hidup perilaku saat ini
pada individu
2. Identifikasi faktor
internal atau eksternal
yang dapat
meningkatkan atau
mengurangi motivasi
untuk berperilaku
sehat
3. Pertimbangkan
riwayat individu
dalam konteks
personal dan riwayat
sosial budaya
individu, keluarga,
dan masyarakat
4. Rumuskan tujuan
dalam program
pendidikan kesehatan
5. Hindari penggunaan
teknik dengan
menakut-nakuti
sebagai strategi untuk
memotivasi orang
agar mengubah
perilaku kesehatan
atau gaya hidup
Fasilitasi pembelajaran (NIC
hal 106):
1. Mulai tindakan hanya
jika pasien memang
siap untuk menerima
proses pembelajaran
2. Tentukan tujuan
pemelajaran dua arah
yang realistic bersama
pasien
3. Sesuaikan instruksi
dengan tingkat
pendidikan dan
kemampuan
memahami pasien
4. Berikan informasi
dengan urutan yang
logis
5. Buat perbedaan antara
materi yang penting
untuk diketahui dan
materi yang ingin
diketahui.
Pengajaran : peresepan diet
(NIC, hal 296)
1. Kaji tingkat
pengetahuan pasien
mengenai diet yang
disarankan
2. Kaji pola makan
pasien saat ini dan
sebelumnya termasuk
makanan yang disukai
3. Ajarkan pasien nama-
nama makanan yang
sesuai dengan diet
yang disarankan
4. Jelaskan pada pasien
mengenai tujuan
kepatuhan terhadap
diet yang disarankan
terkait dengan
kesehatan
5. Intruksikan pasien
utnuk menghindari
makanan yang
dipantang
6. Sediakan contoh
menu makanan yang
sesuai
7. Rekomendasikan
beberapa buku resep
makanan yang sesuai
dan diet yang
disarankan
8. Rujuk pasien keahli
gizi jika diperlukan
9. Libatkan pasien dan
keluarga
Pengajaran : proses penyakit
(NIC, hal 300)
1. Jelaskan patofisiologi
penyakit
2. Kenali pengetahuan
pasien mengenai
kondisinya
3. Jelaskan tanda dan
gejala yang umum
dari penyakit
4. Identifikasi penyebab
penyakit
5. Identifikasi perubahan
kondisi fisik pasien
6. Beri keterangan
terkait kondisi pasien
7. Diskusikan perubahan
gaya hidup yang
mungkin diperlukan
untuk mencegah
komplikasi
8. Diskusikan pilihan
terapi atau
penanganan

You might also like