You are on page 1of 4

Apapun asal dari muatan listrik, disekitar partikel dapat diskemakan sbb : (misalkan partikel

bermuatan negatif)

Dengan tidak adanya gerakan termik (gerakan Brown) ion-ion yang


berlawanan yang terdapat pada larutan akan menetralkan segera muatan partikel
dengan cara penempelan. Dengan adanya gerakan Brown, sebagian dari muatan saja
yang dapat langsung dinetralkan dengan cara adsorpsi ion yang berlawanan (counter-
ion).

Dalam lapisan difuse dari partikel, terdapat kelebihan ion-ion yang berlainan
dengan partikel, namun juga terdapat ion-ion yang bermuatan sama. Ini dikarenakan
adanya energi kinetic yang dihasilkan oleh gerakan Brown yang lebih besar dari pada
gaya tolah antara ion-ion yang bermuatan sama yang ada pada tempat tersebut.

Lapisan stern dan lapisan difuse bersama-sama membentuk lapisan difuse


rangkap.

Dari gambar diatas, kalau dinyatakan dalam potensial listrik, dapat dibedakan sbb :

1. Perbedaan potensial antara permukaan partikel dan titik penetralan ( pada


garis c-c’ ). Potensial ini disebut potensial Nernst, yaitu muatan total dari
partikel.
2. Penurunan agak tajam dari potensial dalam lapisan stern yang disebabkan
adanya penetralan sebagian dari counter-ion.
3. Penurunan secara progresif dari potensial dalam lapisan difuse sampai
mencapai penetralan (pada garis c-c’). perbedaan antara lapisan stern (b-b’)
dan titik penetralan (c-c’) disebut zeta potensial, atau potensial elektronika
dari partikel.
Teori lapisan ganda listrik atau baji terarah ini menjelaskan bagaimana butir-
butir tetes distabilkan sehingga tidak terjadi pengumpulan partikel karena
saling tolak menolak.
3. Terbentuknya film antarmuka.

Teori ini menjelaskan adanya lapisam film yang kaku dipermukaan antara fase
dispers karena adanya bahan tambahan, sehingga secara mekanis akan menghalangi
kontak antara partikel. Cara terbentuknya film antarmuka bisa berlainan tergantung
dari emulgator yang dipergunakan.

EMULGATOR

Dalam bidang farmasi, emulgator yang sering dipergunakan sebagai bahan tambahan
dapat digolongkan dalam jenis sbb :

1. Surfaktan/SAA
2. Hidrokoloid
3. Zat padat halus yang terdispersi.

1.Surfaktan/SSA

Surfaktan adalah suatu zat yang mempunyai gugusan hidrofil dan gugusan
lipofil sekaligus dalam molekulnya. Zat ini akan berada dipermukaan cairan atau
antarmuka 2 cairan dengan cara teradsorpsi. Gugus hidrofil akan berada pada bagian
air sedangkan gugus lipofil akan berada pada bagian minyak.

Berdasarkan atas muatan yang dihasilkan kalau at ini terhidrolisis dalam air,
maka surfaktan dapat dibagi dalam 4 grup :

1. Surfaktan anionik
2. Surfaktan kationik
3. Surfaktan amfoterik
4. Surfaktan non-ionik
1.Surfaktan anionik : surfaktan golongan ini inkompatibel dengan semua substansi
kationik.

You might also like