Professional Documents
Culture Documents
disusun oleh :
JURUSAN KIMIA
BANDUNG
2018
“Analisis Kandungan Logam Pb pada Sampel Tanah Pekarangan di Daerah Desa
Cipadung, Cibiru-Bandung”
Cepi Firmansyah Muttaqin (1147040017), Dewi Siti Aisah (1147040021), Novia Kusumawardani
(1157040042) dan Risna Auliawati (1157040049)
Program Studi Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung
Djati Bandung
ABSTRAK
Telah dilakukan praktikum tentang Analisis Kandungan logam Pb pada sampel tanah
pekarangan yang diambil di daerah desa Cipadung, Cibiru-Bandung. Analisis ini dilakukan
menggunakan metode destruksi asam terhadap sampel yang berdasarkan pada perombakan
sampel dengan asam-asam kuat baik tunggal maupun campuran, kemudian di oksidasi
menggunakan zat oksidator. Kesempurnaan destruksi ditandai dengan diperolehnya larutan
jernih yang menunjukkan bahwa semua konstituen yang ada telah larut sempurna. Praktikum ini
dilaksanakan pada hari Rabu April 2018 di Laboratorium Kimia Universitas Islam Negeri Sunan
Gunung Djati Bandung. Tujuan praktikum ini untuk mengetahui kandungan kadar logam Pb
yang terkandung dalam sampel tanah pekarangan dengan metode AAS. Dari hasil percobaan dan
perhitungan didapat kadar Pb dalam sampel tanah yang digunakan sebesar 0,2813 mg/L. Adapun
berdasarkan SNI 06-2426-1991 batas kadar logam Pb dalam tanah adalah 0,0405 mg/L pada
panjang gelombang 217 nm. Dari hasil praktikum didapatkan hasil yang tidak sesuai dengan
literatur dimana kadar Pb yang diperoleh dengan menggunakan metode AAS pada tanah
melebihi dari batas maksimum yang ditetapkan SNI 1991.
Timbal (Pb) yang terlepas ke udara lama pemanasan atau pendestruksian yang
dapat masuk ke dalam tubuh manusia berbeda. (Susila, 2014)
selanjutnya akan mengendap di dalam darah. Destruksi basah adalah perombakan sampel
Akumilasi kandungan timbal (Pb) dalam dengan asam-asam kuat baik tunggal
darah akan menyebabkan berbagai dampak maupun campuran, kemudian dioksidasi
buruk. Seperti peningkatan jumlah kematian dengan menggunakan zat oksidator. Pelarut-
orang dewasa karena pemyakit jantung pelarut yang dapat digunakan untuk
koroner, peningkatan kasus hipertensi destruksi basah antara lain asam nitrat, asam
menurunnya IQ anak-anak dan dapat sulfat, asam perklorat, dan asam klorida.
menimbulkan gangguan intestinal dan Kesemua pelarut tersebut dapat digunakan
anemia. (Indra, 2004) baik tunggal maupun campuran.
Logam-logam yang mudah diuapkan Kesempurnaan destruksi ditandai dengan
seperti Cu, Pb, Zn, Cd, umumnya ditentukan diperolehnya larutan jernih pada larutan
pada suhu rendah sedangkan untuk unsur- destruksi, yang menunjukkan bahwa semua
unsur yang tak mudah diatomisasi konstituen yang ada telah larut sempurna
diperlukan suhu tinggi. Suhu tinggi dapat atau perombakan senyawa-senyawa organik
dicapai dengan menggunakan suatu telah berjalan dengan baik. Senyawa garam
oksidator bersamaan dengan gas yang terbentuk setelah destruksi merupakan
pembakaran, contohnya atomisasi unsur senyawa garam yang stabil dan disimpan
seperti Al, Ti, Be. (Khopkar, 1990) selama beberapa hari, pada umumnya
Destruksi merupakan suatu pelaksanaan kerja destruksi basah dilakukan
perlakuan pemecahan senyawa menjadi secara metode Kjeldhal, dalam usaha
unsurnya sehingga dapat dianalisis. Istilah pengembangan metode telah dilakukan
destruksi ini disebut juga perombakan, yaitu modifikasi dari peralatan yang digunakan.
dari bentuk organik logam menjadi bentuk (Susila, 2014)
logam-logam anorganik, pada dasarnya ada Destruksi kering merupakan
dua jenis destruksi yang dikenal dalam ilmu perombakan organic logam di dalam sampel
kimia yaitu destruksi basah (oksida basah) menjadi logam-logam anorganik dengan
dan destruksi kering (oksida kering). Kedua jalan pengabuan sampel dalam muffle
destruksi ini memiliki teknik pengerjaan dan furnace dan memerlukan suhu pemanasan
tertentu. Pada umumnya dalam destruksi tidak ada keharusan untuk memisahkan
kering ini dibutuhkan suhu pemanasan unsure uji dari yang lain sehingga tidak
antara 400-800oC, tetapi suhu ini sangat hanya menghemat waktu, tetapi juga
tergantung pada jenis sampel yang akan menghilangkan berbagai sumber kesalahan
dianalisis. (Susila, 2014) yang mungkin muncul selama proses ini.
Spektroskopi atom merupakan teknik selain itu, SSA dapat juga digunakan untuk
analisis kuantitatif dari unsur-unsur, dimana menentukan larutan berair dan larutan
sekitar 70 unsur dapat dianalisis, berair. Kenyataannya, SSA bebas dari segala
pemakaianya luas pda berbagai bidang kerumitan persiapan sampel, telah terbukti
karena prosedurnya paling selektif, spesifik, sebagai alat analisis yang ideal dan
sensitivitas tinggi yaitu kisaran ppm dan serbaguna, walaupun bukan ahli kimia,
ppb, waktu yang diperlukan cepat dan misalnya ahli biologi, dokter dan insinyur
mudah dilakukan. (Maria, 2010) yang lebih berorientasi pada pentingnya
Spektroskopi absorpsi atom pada hasil. (Nursalam, 2015)
metodenya radiasinya dari suatu sumber yang
sesuai (lampu katoda cekung) dilewatkan METODE
kedalam nyala api yang berisi sampel yang telah
Bahan
teratomisasi, kemudian radiasi tersebut
diteruskan ke detektor melalui monokromator, Bahan-bahan yang digunakan dalam
untuk membedakan antara radiasi yang berasal percobaan ini adalah sampel tanah
dari sumber radiasi dan radiasi dari nyala api,
pekarangan, aquadest, HNO3, Pb(NO3)2, air
biasanya digunakan chopper yang dipasang
suling, kertas timbang, kertas saring.
sebelum radiasi dari sumber radiasi mencapai
nyala api. Detektor disini akan menolak arus Peralatan
searah (DC) dari emisi nyala dan hanya
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan
mengukur arus bolak balik (sinyal absorpsi) dari
ini adalah neraca analitik, gelas ukur 25 mL,
sumber radiasi dan sampel. Konsentrasi unsur
erlenmeyer 250 mL, labu ukur 50 mL,
berdasarkan perbedaan intensitas radiasi pada
saat ada atau tidaknya unsur yang diukur spektrofotometer serapan atom, cawan
(sampel) dalam nyala api. (Maria, 2010) porselen, batang pengaduk, gelas kimia 250
SSA dapat mengukur kadar unsure mL, pipet tetes, spatula, pipet ukur 5 mL,
tertentu dengan baik meskipun dengan filler, labu ukur 250 mL, pipet volume 25
adanya unsur-unsur yang lain, sama sekali
mL, kaca arloji, gelas kimia 500 mL, botol Kemudian diencerkan dengan HNO3 sampai
plastik, botol semprot dan corong kaca. tanda batas dan dihomogenkan.
dengan dipipet larutan induk Pb 100 ppm campuran menjadi larutan jernih. Larutan
takar 100 ml lalu dilarutkan dengan HNO3 1 dimasukkan kedalam labu takar 100 ml dan
N kemudian diencerkan sampai tanda batas diencerkan dengan aquadest hingga tanda
dengan di pipet larutan baku 10 ppm blanko yaitu diawali dengan dipipetnya
sebanyak 0 mL, 2 mL, 3 ml, 4 ml, dan 5 mL aquades sebnayk 25 ml dan dimasukkan
kedalam masing-masing labu takar 25 ml. kedalam gelas kimia 250 ml kemudian
ditambahkan dengan HNO3 sebanyak 5 ml. ditentukan persamaan garisnya. Adri
Larutan kemudian dipanaskan diatas persamaan garis dapat ditetukan kadar Pb
hotplate hingga volume berkurang dan dari sampel.
mencapai volume kurang lebh 10 ml, larutan
Analisis Data
diangkat dan didinginkan. Larutan
ditambahkan dengan HNO3 dan dipanaskan
Grafik Hubungan
kembali sampai muncul asap putih dan
Konsentrasi Larutan Standar
pemanasan dilakukan selama 30 menit
Pb dengan Absorbani
hingga larutan menjadi jernih. Larutan
0.07
kemudian disaring dan filtratnya y = 0.0583x + 0.0013
0.06
dimasukkan kedalam labu takar 100 ml dan R² = 0.9975
0.05
Absorbansi
diencerkan dengan aquadest hingga tanda 0.04 absorbansi
0.03
batas dan dihomogenkan.
0.02 Linear
Penentuan kadar air dimulai dengan 0.01 (absorbansi)
0
dibersihkan dan dkeringkannya cawan 0 0.5 1 1.5
porselen kemudian ditimbang. Sampel Konsentrasi
heterogen yang terdiri atas komponen- kelembaban. Tanah dengan atau tanpa
mempunyai sifat serta perilaku yang akhir dari limbah yang diakibatkan oleh
dinamik. Sifat dinamik tanah tersebut karena aktivitas manusia. Secara alami tanah akan
tanah merupakan system yang terbuka menguraikan bahan kimia yang masuk
dengan terjadinya proses pertukaran bahan kedalam tanah, tetapi apabila bahan kimia
dan energy secara berkesinambungan. Tanah yang diterima tersebut berlebihan maka
merupakan suatu sistem yang kompleks, tanah tidak akan mampu menguraikannya.
tanaman, yang mengandung semua unsur yang berbeda dalam merespons bahan kimia