Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mempelajari tentang asuhan keperawatan pada klien dengan hipertensi.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui konsep dasar teoritis penyakit hipertensi
b. Untuk mengetahui konsep dasar asuhan keperawatan pada klien dengan hipertensi,
yang meliputi pengkajian, diagnose keperawatan, dan intervensi.
c. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada klien dengan hipertensi, yang meliputi
pengkajian, diagnose keperawatan, intervensi, implementasi, dan evaluasi.
BAB II
Konsep Dasar Teori Hipertensi
A. Pengertian
B. Klasifikasi
2. Hipertensi Sekunder
Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang penyebabnya dan patofisiologinya
diketahui,sehingga dapat dikendalikan dengan obat-obatan atau pembedahan(Arjatmo
Tjokronegoro,2001).
E. Patofisiologi Hipertensi
F. Manifestasi klinis
G. Pemeriksaan penunjang
H. Penatalaksanaan
Beberapa oabat bisa menurunkan tekanan darah dengan cepat dan sebagian besar diberikan
secara intravena(melalui pembuluh darah).
a. Diazoxide
b. Nitroprusside
c. Nitroglycerin
d. Labeltalol
j. prioritas keperawatan
1. mempertahankan/meningkatkan kardiovaskuler.
2. mencegah komplikasi
3. memberikan informasi tentang proses/prognosis dalam program pengobatan.
4. mendukung control aktif pasien terhadap kondisi
2.1.1.2 diagnosa keperawatan yang mungkin muncul
a. resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan afterload,
vasokonstriksi, hipertrofi, dan iskemia miokardia.
b. nyeri(akut) : sakit kepala berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral pada
region sub oksipital
c. intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen.
d. perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan masukan berlebihan
sehubungan dengan kebutuhan metabolic pola hidup monoton.
e. ketidakefektifan koping individual berhubungan dengan krisis maturasional
f. kurang pengetahuan(kebutuhan belajar) mengenai kondisi dan rencana pengobatan
berhubungan dengan kurang pengetahuan/daya ingat.
Intervensi Rasional
Mandiri:
- Pantau tekanan darah, ukur tangan/paha, -perbandingan dari tekanan memberikan
untuk evaluasi awal gambaran yang lebih lengkap tentang bidang
- Catat keberadaan, kualitas denyutan sentral masalah vascular.
dan perifer - denyutan karotis, jugularis, radialis dan
- Auskultasi tonus jantung dan bunyi nafas femoralis mungkkin teramati/terpalpasi.
- Amati warna kulit, kelembaban suhu, dan -umum terdengar pada pasien hipertensi berat
masa pengisiaan kapiler karena adanya hipertrofi atrium
- Catat edema umum dan tertentu -adanya pucat, dingin, kulit lembab, dan masa
- Berikan lingkungan tenang, nyaman, pengisian kapiler lambat mungkin berkaitan
kurangi aktivitas/keributan lingkungan dengan vasokonstriksi
- Pertahankan pembatasan aktifitas -dapat mengindikasikan gagal jantung,
- Lakukan tindakan yang nyaman kerusakan ginjal, dan vascular.
-membantu untuk menurunkan rangsangan
simpatis:meningkatkan relaksasi
-menurunkan stress dan ketegangan yang
- Anjurkan tekhnik relaksasi, panduan mempengaaruhi tekanan darah
imajinasi, aktivitas pengalihan -mengurangi ketidaknyamanan dan dapat
menurunkan rangsangan simpatis
-menurunkan rangsangan yang dapat
menimbulkan stress, sehingga dapat
- Pantau respons terhadap obat untuk menurunkan tekanan darah.
mengontrol tekanan darah. -respon terhadap terapi obat tergantung pada
individu dan efek sinergis obat
Kolaborasi:
- Berikan obat-obatan sesuai indikasi
-karena efek kerja obat bervariasi waktupun
- Berikan pembatasan cairan dan diit natrium secara umum dapat menurunkan tekanan darah
sesuaii indikasi. -dapat menangani retensi cairan dengan respon
hipertensi.
b. Nyeri akut: sakit kepala berhubungan dengan peningkatan tekanan vascular selebar
Intervensi Rasionalisasi
Mandiri:
- Pertahankan tirah baring selama fase aktif - Meminimalkan stimulus/tindakan relaksasi
- Berikan tindakan non farmokologis untuk
- Tindakan yang menurunkan tekanan
menghilangkan sakit kepala vaskuler serebal dan yang
memperlambat/memblok respon simpatis
efektif dalam menghilangkan sakit kepala dan
komplikasinya.
- Hilangkan minimal aktifitas vasokontraksi
- Aktifitas yang meningkatakan
yang dapat meningkatkan sakit kepala. vasokontraksi menyebabkan skit kepala.
- Bantu pasien dalam ambulasi sesuai
- Pasien juga dapat mengalami episode
kebutuhan. impotensi postural.
- Berikan cairan,makanan lunak,perawatan
- Meningkatkan kenyamanan umum.
mulut yang teratur bila terjadi pendarahan
hidung.
Kolaborasi:
- Berikan obat sesuai dengan indikasi
- Menurunkan nyeri dan menurunkan
analgesic. rangsangan system syaraf simpatis.
- Anti ansientas. - Mengurangi tekanan dan ketidak nyamanan
yang diperberat oleh stress.
d. Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan masukan berlebihan
berhubungan dengan kebutuhan metabolic, pola hidup monoton dan keyakinan budaya.
Intervensi Rasional
-kaji pemahaman pasien tentang -Kegemukan adalah resiko tambahan
hubungan langsung antara hipertensi dan pada tekanan darah naik
kegemukan -kesalahan kebiasaan makan dapat
-bicarakan pentinganya menurunkan menunjang terjadinya arterosklerosis dan
masukan kalori dan batasi masukan kegemukan
lemak, garam, dan gula sesuai indikasi -motivasi untuk pennurunan berat badan
-tetapkan keinginan pasien menurunkan adalah internal
berat badan -mengidentifikasi kekuatan /kelemahan
-kaji ulang masukan kalori harian dan dalam program diit terakhir
pilihan diet -penurunan masukan kalori seseorang
-tetapkan rencana penurunan berat badan sebanyak 500 kalori/hari secara teori
yang realistic dengan pasien dapat menurunkan 0,5 kg/minggu
-dorong pasien untuk mempertahankan -memberikan data dasar tentang
masukan makan harian termasuk kapan keadekuatan nutrisi yang dimakan dan
dan dimana makan dilakukan dan kondisi emosi saat makan.
lingkungan dan perasaan sekitar saat -menghindari makanan tinggi lemak
makanan di makan jenuh dan kolesterol penting dalam
-instruksikan dan bantu memilih makan menvegah perkembangan aterogenesis
yang tepat, hindari makanan dengan -memberikan konseling dan bantuan
kejenuhan lemak tinggi. dengan memenuhi kebutuhan diet
individual.
Kolaborasi:
-rujuk ke ahli gizi sesuai indikasi
BAB IV
TINJAUAN KASUS
Kasus:
Tn.A (40thn) datang ke RS dr.M.Yunus Bengkulu pada tanggal 5 juni 2010 jam 09.20 WIB
dengan keluhan sakit kepala disertai rasa berat ditengkuk,sakit kepala berdenyut. Pada saat
dilakukan pengkajian oleh perawat “M”,klien mengatakan sakit kepala,sejak 5hari sebelum
masuk RS.Klien mengatakan adanya perdarahan dari hidung,sakit kepala timbul setelah
melakukan aktivitas yang berat,klien merasa pusing,dan kelelahan,lemas,gelisah,keletihan.klien
mengatakan kesulitan bernapas. Selain klien mengatakan sakit kepala dan pusing timbul
perlahan-lahan,terus menerus dan beraktivitas.klien juga mengatakan ia merasakan mual dan
muntah sehingga tidak nafsu makan,dia hanya mampu menghabiskan ¼ porsi setiap kali makan
(pagi,siang,malam). Klien mengatakan pandangannya menjadi kabur. Klien mengatakan pernah
menderita penyakit hipertensi,DM. klien mengatakan ada riwayat alergi terhadap makanan.
Riwayat merokok ±1 bungkus perhari. Klien juga mengatakan ada anggota keluarga yang
menderita penyakit keturunan. Seperti jantung,hipertensi,obesitas,dll.
Pada pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh perawat”M” didapatkan data : keadaan umum
lemah,letih,dank lien tampak gelisah.TTV : TD = 150/100mmHg. ND= 120x/i ,RR=32x/i ,S=
37,2oC, BB= 66(turun 4 kg dari 70 kg menjadi 66kg),TB = 155cm.Turgor kulit buruk (tidak
elastis),kuku pucat, dan sedikit sianosis,mukosa bibir kering dan pucat,dipsnea,adanya
epistaksis,adanya kelemahan otot. Atau perubahan mental. Pada leher terdapat bising
karotis,adanya suara napas tambahan : ronchi,wheezing. Pada abdomen terdapat bising dan
peristaltic dan adanya edema.
Hasil foto rontgen menunjukkan pembesaran jantung,vaskularisasi,atau aorta yang lebar.
Hasil EKG menunjukkan adanya pembesaran ventrikel kiri,pembesaran atrium kiri,dan adanya
penyakit jantung koroner/aritmia. Sedangkan dari hasil laboratorium fungsi ginjal terdapat urine
lengkap (urinalisa) dan asam urat. Kemudian pada pemeriksaan echocardiogram tampak adanya
penebalan dinding ventrikel,dan terjadi dilatasi dan gangguan fungsi sistolik dan diastolik.
3.1. Pengkajian
1. Data Biografi
Identitas Klien:
Nama : Tn. A No Register:
Umur : 40 tahun
Suku/bangsa : Indonesia
Status perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Petani
Alamat : Jl. Basuki Rahmat
Tanggal masuk RS : 6 Juni 2010
Catatan kedatangan : Kursi roda (), Ambulans (√), Brankar (√)
2. Riwayat Kesehatan/ Keperawatan
1) Keluhan utama/ alasan masuk RS:
Tn.A (40th) dating ke RS.dr.M.Yunus Bengkulu pada tanggal 6 Juni 2010 jam 09.20 WIB dengan
keluhan sakit kepala,disertai rasa berat di tengkuk,sakit kepala berdenyut.
2) Riwayat kesehatan sekarang:
Faktor pencetus: k/ mengatakan sakit kepala muncul setelah melakukan aktivitas yang berat.
Sifat keluhan; klien mengatakan sakit kepala dan pusing muncul perlahan-lahan,terus menerus
dan bertambah dengan aktivitas.
Lokasi dan sifatnya: menyebar
Munculnya Keluhan : k/ mengatakan sakit kepala sejak 3hari sebelum masuk RS.
Keluhan saat pengkajian: klien juga mengatakan adanya perdarahan dari hidung,klien merasa
pusing,dan kelelahan,lemas,gelisah,keletihan,klien mengatakan kesulitan bernapas,klien juga
mengatakan ia merasa mual dan muntah sehingga tidak nafsu makan,dia hanya mampu
menghabiskan ¼ porsi setiap kali makan (pagi,siang,malam). Klien mengatakan pandangannya
menjadi kabur.
3) Riwayat kesehatan dahulu:
k/ mengatakan pernah menderita penyakit Hipertensi,DM
k/ mengatakan ada riwayat alergi terhadap makanan.
Riwayat merokok ±1 bungkus perhari.
4) Riwayat kesehatan keluarga:
k/ mengatakan ada anggota keluarga yang menderita penyakit keturunan seperti
jantung,hipertensi,obesitas,dll.
5). Pola nutrisi dan metabolism
k/ mengatakan ia merasakan mual dan muntah sehingga tidak nafsu makan,dia
hanya mampu menghabiskan ¼ porsi setiap kali makan (pagi,siang,malam).
3. Pemeriksaan Fisik
1). keadaan umum :
penampilan umum : Klien tampak lemah, klien tampak letih dan klien tampak gelisah.
BB: 66Kg(turun 4kg dari 70kg menjadi 66kg)
TB: 155cm
2). Tanda tanda vital :
TD: 150/100 mmHg
ND: 120 x/menit
RR: 32 x/menit
S :38 oC
3). Kulit
Turgor kulit: buruk(tidak elastis)
4). Mulut dan tenggorokan
Mukosa bibir : kering dan pucat.
5). Leher
Terdapat bising karotis,adanya suara napas tambahan seperti ronchi,wheezing.
6). Pernapasan :
Adanya dipsnea,epistaksis dan kelemahan otot atau perubahan mental.
7). Abdomen:
Terdapat bising dan peristaltic dan adanya edema.
4. Pemeriksaan Penunjang :
Hasil Foto rongten : menunjukan pembesaran jantung,vaskularisasi atau aorta yang lebar.
Hasil EKG : menunjukkan adanya pembesaran ventrikel kiri,pembesaran atrium kiri,dan
adanya penyakit jantung koroner/aritmia.
Hasil Laboratorium : fungsi ginjal terdapat urine lengkap (urinalisa),dan asam urat.
Echocardiogram : tampak adanya penebalan dinding ventrikel,dan terjadi dilatasi dan
gangguan fungsi sistolik dan diastolic
ANALISA DATA
Nama klien :Tn . A
Ruang Rawat ;
Diagnosa medik : Hipertensi
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1. DS: Peningkatan afterload, Risiko tinggi
- Klien mengatakan adanya perdarahan vasokonstriksi, terhadap penurunan
dihidung. Hipertrofi,dan iskemia curah jantung.
- Kien mengatakan merasa pusing. miokardia
- Klien mengatakan merasa kelelahan
- Klien mengatakan merasa lemas.
- Klien mengatakan merasa gelisah.
- Klien mengatakan kesulitan bernapas.
DO :
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak letih.
- Klien tampak lemah.
- Tanda tanda vital :
TD: 150/100 mmHg
ND: 120 x/menit Peningkatan tekanan
RR: 37,2 x/menit vaskuler serebral pada
- Turgor kulit buruk (tidak elastis) region sub oksipital.
- Kuku pucat dan sedikit sianosis
- Pada leher terdapat bising karotis
- Adanya suara napas tambahan :
Ronchi,wheezing.
- Pada abdomen adanya edema.
DS:
- klien mengatakan sakit kepala sejak 3 Nyeri akut; sakit
2. hari sebelum masuk RS. kepala.
- klien mengatakan sakit kepala timbul
setelah melakukan aktivitas yang berat.
- klien mengatakan merasa pusing.
- Klien mengatakan merasa gelisah. Ketidakseimbangan
- klien mengatakan pandangannya antara suplai dan
menjadi kabur. kebutuhan
- Klien mengatakan merasakan mual dan oksigen(O2).
muntah.
DO:
- Klien tampak gelisah
- klien tampak lemah
- klien tampak letih
- TTV
TD: 150/100mmHg
RR:32x/i
ND:120x/i
- Pada pemeriksaan Echocardiogram
tampak adanya penebalan dinding
ventrikel,dan terjadi dilatasi dan gangguan
fungsi sistolik dan diastolik.
DS:
- Klien mengatakan lemas
- Klien mengatakan kelelahan
- Klien mengatakan merasa pusing. Intoleransi aktivitas
3. - Klien mengatakan gelisah.
DO:
- klien tampak gelisah
- klien tampak lemah
- klien tampak letih
- TTV
- TD : 150/100mmHg
- ND : 120 x/i
- RR : 32 x/i
- Dipsnea
- Adanya kelemahan otot
- Perubahan mental.
- hasil EKG : adanya pembesaran
ventrikel kiri,pembesaran atrium kiri,dan
adanya penyakit jantung koroner/aritmia.
A. Resiko Tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan afterload,
vasokonstriksi, hipertrofi dan iskemia miokardia.
Tujuan:
Setelah dilakukan intervensi keperawatan , diharapkan penurunan curah jantung tidak terjadi.
Criteria Hasil:
1). Tekanan darah dalam batas normal/terkontrol(110/70-120/80 mmHg)
2). Irama dan Frekuensi Jantung stabil(HR=60-100x/i)
3). Akral hangat
4). Kulit tidak pucat
5). Pengisian kapiler(Capilarry refile) baik, kembali dalam waktu 2-3 detik
6). Oedema tidak ada
Intervensi Rasional
Mandiri:
- Pantau tekanan darah, ukur tangan/paha, -perbandingan dari tekanan memberikan
untuk evaluasi awal gambaran yang lebih lengkap tentang bidang
- Catat keberadaan, kualitas denyutan sentral masalah vascular.
dan perifer - denyutan karotis, jugularis, radialis dan
- Auskultasi tonus jantung dan bunyi nafas femoralis mungkkin teramati/terpalpasi.
- Amati warna kulit, kelembaban suhu, dan -umum terdengar pada pasien hipertensi berat
masa pengisiaan kapiler karena adanya hipertrofi atrium
- Catat edema umum dan tertentu -adanya pucat, dingin, kulit lembab, dan masa
- Berikan lingkungan tenang, nyaman, pengisian kapiler lambat mungkin berkaitan
kurangi aktivitas/keributan lingkungan dengan vasokonstriksi
- Pertahankan pembatasan aktifitas -dapat mengindikasikan gagal jantung,
- Lakukan tindakan yang nyaman kerusakan ginjal, dan vascular.
-membantu untuk menurunkan rangsangan
simpatis:meningkatkan relaksasi
-menurunkan stress dan ketegangan yang
- Anjurkan tekhnik relaksasi, panduan mempengaruhi tekanan darah
imajinasi, aktivitas pengalihan -mengurangi ketidaknyamanan dan dapat
menurunkan rangsangan simpatis
-menurunkan rangsangan yang dapat
menimbulkan stress, sehingga dapat
- Pantau respons terhadap obat untuk menurunkan tekanan darah.
mengontrol tekanan darah. -respon terhadap terapi obat tergantung pada
individu dan efek sinergis obat
Kolaborasi:
- Berikan obat-obatan sesuai indikasi
-karena efek kerja obat bervariasi waktupun
- Berikan pembatasan cairan dan diit natrium secara umum dapat menurunkan tekanan darah
sesuaii indikasi. -dapat menangani retensi cairan dengan respon
hipertensi.
b. Nyeri akut: sakit kepala berhubungan dengan peningkatan tekanan vascular selebar
Intervensi Rasionalisasi
Mandiri:
- Pertahankan tirah baring selama fase aktif - Meminimalkan stimulus/tindakan relaksasi
- Berikan tindakan non farmokologis untuk
- Tindakan yang menurunkan tekanan
menghilangkan sakit kepala vaskuler serebal dan yang
memperlambat/memblok respon simpatis
efektif dalam menghilangkan sakit kepala dan
komplikasinya.
- Hilangkan minimal aktifitas vasokontraksi
- Aktifitas yang meningkatakan
yang dapat meningkatkan sakit kepala. vasokontraksi menyebabkan skit kepala.
- Bantu pasien dalam ambulasi sesuai
- Pasien juga dapat mengalami episode
kebutuhan. impotensi postural.
- Berikan cairan,makanan lunak,perawatan
- Meningkatkan kenyamanan umum.
mulut yang teratur bila terjadi pendarahan
hidung.
Kolaborasi:
- Berikan obat sesuai dengan indikasi
- Menurunkan nyeri dan menurunkan
analgesic. rangsangan system syaraf simpatis.
- Anti ansientas. - Mengurangi tekanan dan ketidak nyamanan
yang diperberat oleh stress.
2 Kamis, Nyeri akut:sakit kepala b.d Pukul 12. 00 wib Pukul 16. 00 wib
27 mei peningkatan tekanan vaskuler Mandiri: S:
2010 serebral pada region sub -mempertahankan- klien mengatakan
oksipital tirah baring tidak sakit kepala lagi.
selama fase aktif - klien mengatakan
-memberikan tidak sakit kepala
tindakan non setelah melakukan
farmokologis aktivitas yang berat.
untuk - klien mengatakan
menghilangkan merasa tidak pusing
sakit kepala lagi.
-menghilangkan - Klien mengatakan
minimal aktifitas merasa tidak gelisah
vasokontraksi lagi.
yang dapat
- klien mengatakan
meningkatkan pandangannya tidak
sakit kepala. kabur lagi.
-membantu pasien
- Klien mengatakan
dalam ambulasi merasakan tidak mual
sesuai kebutuhan. dan muntah lagi.
-memberikan O:
cairan,makanan - Klien tampak tidak
lunak,perawatan gelisah lagi
mulut yang
- klien tampak lemah
teratur bila terjadi lagi.
pendarahan - klien tampak tidak
hidung. letih lagi.
Kolaborasi: - TTV
-memberikan obat TD: 120/80mmHg
sesuai dengan RR:37,5x/i
indikasi analgesic. ND:95x/i
-Anti ansientas. - Pada pemeriksaan
Echocardiogram tidak
tampak adanya
penebalan dinding
ventrikel,dan tidak
terjadi dilatasi dan
gangguan fungsi
sistolik dan diastolik.
A=
- Masalah teratasi,
Klien tampak tidak
gelisah dan lemah,letih
lagi,TTV:TD:
120/80mmHg,RR:37,5
x/I,
- ND:95x/I,Pada
pemeriksaan
Echocardiogram tidak
tampak adanya
penebalan dinding
ventrikel,dan tidak
terjadi dilatasi dan
gangguan fungsi
sistolik dan diastolik.
P=
Intervensi di hentikan
3 Jumat, Intoleransi aktivitas berhubungan Pukul 09. 00 wib Pukul 13. 00 wib
28 mei dengan ketidak seimbangan Mandiri: S:
2010 antara suplai dan kebutuhan -mengkaji respon
- Klien mengatakan
oksigen(O2) pasien terhadap tidak lemas lagi.
aktivitas, - Klien mengatakan
perhitungan tidak kelelahan lagi.
frekuensi nadi
- Klien mengatakan
lebih dari merasa tidak pusing
20x/menit di atas lagi.
frekuensi istirahat- Klien mengatakan
-Instruksikan tidak gelisah lagi.
pasien tentang O:
teknik - klien tampak tidak
penghematan gelisah lagi
energy - klien tampak tidak
-memberikan lemah lagi
dorongan untuk
- klien tampak tidak
melakukan letih lagi.
aktifitas - TTV
perawatan diri
- TD :120/80mmHg
terhadap jika
- ND : 95 x/i
dapat di toleransi- RR : 37,5 x/i
- Tidak ada dipsnea
- Tidak adanya
kelemahan otot
- Tidak ada
Perubahan mental.
- hasil EKG : tidak
adanya pembesaran
ventrikel kiri,tidak
adanya pembesaran
atrium kiri,dan tidak
adanya penyakit
jantung
koroner/aritmia.
A:
Masalah teratasi, klien
tampak tidak
gelisah,lemah dan letih
lagi,TTV:TD
:120/80mmHg,ND : 95
x/I,RR : 37,5 x/I,Tidak
ada dipsnea,Tidak
adanya kelemahan
otot,hasil EKG : tidak
adanya pembesaran
ventrikel kiri,tidak
adanya pembesaran
atrium kiri,dan tidak
adanya penyakit
jantung
koroner/aritmia.
P=
intervensi di hentikan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hipertensi adalah kenaikan tekanan darah sistolik > 140 mmHg dan tekanan darah
diastolik > 90 mmHg. Hemodinamik adalah suatu keadaan dimana tekanan darah, aliran darah
dapat mempertahankan perfusi atau pertukaran zat di jaringan tubuh.
B. Saran
Pada pasien yang menderita Hipertensi tidak bisa melakukan aktivitas yang berat
karena akan memperparah keadaan, untuk itu diharapkan agar penderita lebih banyak istirahat
dan melakukan terapi pengobatan.
DAFTAR PUSTAKA