Professional Documents
Culture Documents
Pendahuluan
1.3. Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui masalah, penyebab masalah dan penyelesaian masalah yang
terdapat pada program Kadarzi di UPTD Puskesmas Cilamaya, Kabupaten
Karawang pada periode Januari 2017 sampai dengan Desember 2017 dengan
menggunakan pendekatan sistem.
2
1.3.2. Tujuan Khusus
1.3.2.1. Diketahuinya jumlah kepala keluarga yang melakukan penimbangan
berat badan secara teratur di Posyandu di wilayah kerja Puskesmas
Kecamatan Cilamaya, Kabupaten Karawang pada periode Januari 2017
sampai dengan Desember 2017
1.3.2.2. Diketahuinya jumlah kepala keluarga yang memberikan ASI Ekslusif
kepada bayi nya di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Cilamaya,
Kabupaten Karawang pada periode Januari 2017 sampai dengan
Desember 2017
1.3.2.3. Diketahuinya jumlah kepala keluarga yang makan secara beraneka ragam
di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Cilamaya, Kabupaten Karawang
pada periode Januari 2017 sampai dengan Desember 2017
1.3.2.4. Diketahuinya jumlah kepala keluarga yang mengguanakan garam
beryodium di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Cilamaya, Kabupaten
Karawang pada periode Januari 2017 sampai dengan Desember 2017
1.3.2.5. Diketahuinya jumlah kepala keluarga yang minum suplemen gizi sesuai
anjuran di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Cilamaya, Kabupaten
Karawang pada periode Januari 2017 sampai dengan Desember 2017
1.3.2.6. Diketahuinya jumlah kepala keluarga yang sudah sadar gizi di wilayah
kerja Puskesmas Kecamatan Cilamaya, Kabupaten Karawang pada
periode Januari 2017 sampai dengan Desember 2017
1.3.2.7. Diketahuinya jumlah kepala keluarga yang mendapat pendampingan dan
pembinaan Kadarzi di Puskesmas Kecamatan Cilamaya, Kabupaten
Karawang pada periode Januari 2017 sampai dengan Desember 2017
1.4. Manfaat
1.4.1. Bagi Evaluator
1.4.1.1. Menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang diperoleh
selama kuliah.
1.4.1.2. Mempunyai pengalaman dan pengetahuan tentang evaluasi program
keluarga sadar gizi di UPTD Puskesmas Cilamaya.
3
1.4.1.3. Mengetahui kendala yang dihadapi dalam menjalankan program
Puskesmas khususnya pada program keluarga sadar gizi dan merangsang
cara berpikir kritis dan ilmiah.
1.4.2. Bagi Puskesmas
1.4.2.1. Mengetahui masalah-masalah yang timbul dalam program Puskesmas
disertai dengan usulan atau saran sebagai pemecahan masalahnya.
1.4.2.2. Membantu kemandirian Puskesmas dalam upaya lebih mengaktifkan
program keluarga sadar gizi sehingga memenuhi target cakupan program.
1.4.2.3. Memberikan masukan terhadap jalinan kerjasama dan membina peran
serta masyarakat dalam melaksanakan program keluarga sadar gizi secara
optimal.
1.4.3. Bagi Masyarakat
1.4.3.1. Memperbaiki program sehingga menjadi lebih baik bagi masyarakat.
1.4.3.2. Sumber informasi bagi masyarakat, sehingga masyarakat dapat
menerapkan keluarga sadar gizi ditengah keluarganya.
1.5. Sasaran
Semua keluarga yang bermasalah gizi diutamakan keluarga yang mempunyai bayi, balita,
ibu hamil, ibu nifas di wilayah kerja UPTD Puskesmas Cilamaya periode Januari 2017
sampai dengan Desember 2017.
4
BAB II
Materi dan Metode
2.1.Materi
Materi yang dievaluasi dalam program ini terdiri dari catatan hasil kegiatan puskesmas
mengenai keluarga sadar gizi di wilayah kerja UPTD Puskesmas Cilamaya, Karawang
periode bulan Januari 2017 sampai dengan Desember 2017, yang berisi kegiatan:
a. Pemetaan awal pendampingan keluarga sadar gizi.
b. Pendampingan keluarga sasaran
c. Pemetaan akhir keluarga sadar gizi
2.2.Metode
Evaluasi dilakukan dengan cara melakukan pengumpulan data, pengelolaan data,
analisis data, dan interpretasi data dengan menggunakan pendekatan sistem. Data
dibandingkan dengan tolak ukur yang telah ditentukan dengan menggunakan pendekatan
sistem sehingga ditemukan masalah pada program keluarga sadar gizi. Usulan dan saran
diberikan berdasarkan penyebab dari masing-masing unsur keluaran sebagai pemecahan
masalah, dengan menggunakan pendekatan sistem. Tingkat sadar gizi keluarga merupakan
ukuran dari keberhasilan program Kadarzi, hal tersebut dapat diukur dengan menggunakan
indikator Kadarzi yang disesuaikan dengan karakteristik keluarga.
Keberhasilan program Kadarzi diukur dengan 5 indikator, antara lain menimbang berat
badan secara teratur, memberikan air susu ibu (ASI) eksklusif, makan beraneka ragam,
menggunakan garam beryodium, dan minum suplemen gizi sesuai anjuran.5 Untuk
mengetahui cakupan kepala keluarga yang sudah Kadarzi, dapat menggunakan rumus
perhitungan sebagai berikut:
Jumlah keluarga yang Kadarzi
X 100%
Jumlah keluarga sasaran
5
BAB III
Kerangka Teoritis
Sistem adalah gabungan dari elemen-elemen yang saling dihubungkan oleh suatu proses
atau struktur dan berfungsi sebagai salah satu kesatuan organisasi dalam upaya menghasilkan
sesuatu yang telah ditetapkan. Pendekatan sistem adalah prinsip pokok atau cara kerja sistem
yang diterapkan pada waktu menyelenggarakan pekerjaan administrasi. Ada enam unsur yang
saling berhubungan dan berpengaruh pada sistem, yaitu:
a. Masukan (input), adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem dan
yang diperlukan untuk dapat berfungsinya sistem tersebut, terdiri dari tenaga, sarana,
dana dan metode.
b. Proses (process), adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem dan
yang berfungsi untuk mengubah masukan menjadi keluaran yang direncanakan.
c. Keluaran (output), adalah kumpulan bagian atau elemen yang dihasilkan dari
berlangsungnya proses dalam sistem.
d. Lingkungan (environment), adalah dunia di luar sistem yang tidak dikelola oleh sistem
tetapi mempunyai pengaruh besar terhadap sistem, terdiri dari lingkungan fisik dan non
fisik.
e. Umpan balik (feedback), adalah kumpulan bagian atau elemen yang merupakan
keluaran dari sistem dan sekaligus sebagai masukan bagi sistem tersebut.
f. Dampak (impact), adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran suatu sistem
6
3.2 Tolok Ukur
Tolok ukur merupakan suatu nilai acuan atau standar yang telah ditetapkan dan digunakan
sebagai target yang harus dicapai pada tiap-tiap variabel sistem, yang meliputi masukan,
proses, keluaran, lingkungan, dan umpan balik yang digunakan sebagai pembanding atau
target yang harus dicapai dalam program keluarga sadar gizi.
7
BAB IV
Penyajian Data
8
f. Cilamaya mempunyai aliran sungai yang berfungsi mengaliri lahan pertanian
atau irigasi.
4.3.2. Proses
4.3.2.1. Perencanaan
a) Promosi Kesehatan tentang Keluarga Sadar Gizi
1) Pengembangan kegiatan bina suasana dengan cara melakukan
penyuluhan yang dilakukan pada kelas ibu hamil dan
mendemonstrasikan tes yodium pada garam rumah tangga warga
oleh tenaga pelaksana gizi.
11
2) Menjelaskan pentingnya gizi dengan media poster dan membagikan
pamflet kepada ibu hamil, ibu nifas, dan ibu yang memiliki bayi dan
atau Balita.
3) Kegiatan gerakan penggerakan pemberdayaan masyarakat dilakukan
oleh tenaga pelaksana gizi dengan merencanakan dan menyiapkan
pelatihan kader pendamping.
12
e) Pendampingan Keluarga Sasaran
1) Membuat jadwal kunjungan rumah keluarga sasaran.
2) Melakukan kunjungan ke keluarga sasaran secara berkelanjutan.
3) Mengidentifikasi dan mencatat masalah gizi yang terjadi pada
keluarga sasaran
4) Memberikan nasehat gizi sesuai dengan permasalahannya.
5) Mencatat perubahan perilaku Kadarzi.
6) Merekap hasil perubahan perilaku dari seluruh keluarga yang
didampingi.
7) Kegiatan ini dilaksanakan oleh kader Kadarzi.
4.3.2.2. Pengorganisasian
Kepala
Puskesmas
dr. Aziz Gopur
13
4.3.2.3. Pelaksanaan
a) Melakukan pertemuan dengan bidan desa dan mendapatkan data sasaran.
b) Menetapkan dan melakukan pelatihan kader pendamping untuk masing-
masing keluarga sasaran.
c) Tidak membuat jadwal kunjungan rumah keluarga sasaran. Kader
pendamping tidak membuat jadwal kunjungan yang seharusnya sudah
direncanakan sesuai dengan berat ringannya masalah gizi yang dihadapi
keluarga.
d) Kader pendamping tidak melakukan kunjungan berkelanjutan ke keluarga
sasaran yang berjumlah 10 keluarga masing-masing posyandu.
e) Dalam melakukan pendampingan, kader pendamping tidak dibekali buku
saku. Setelah selesai melakukan kunjungan ke setiap keluarga, kader
membuat kesepakatan dengan keluarga sasaran untuk kunjungan
berikutnya.
f) Mengidentifikasi dan mencatat masalah gizi yang terjadi pada keluarga
sasaran. Masalah gizi keluarga sasaran seharusnya dicatat pada kolom
masalah pada formulir 4, yang disesuaikan dengan kunjungan yang ke
berapa kali dan tanggal/bulan/tahun.
g) Memberikan nasehat gizi sesuai permasalahannya.
h) Tidak mengantarkan kasus rujukan dan menindaklanjuti masalah pasca
rujukan/perawatan.
i) Tidak menyelenggarakan Diskusi Kelompok Terarah (DKT) untuk
membahas masalah gizi yang ditemukan selama kegiatan pendampingan.
DKT dilakukan sesuai masalah yang dihadapi oleh keluarga sasaran yang
difasilitasi oleh kader pendamping dan dihadiri oleh petugas Poskesdes.
j) Tidak adanya kerjasama dengan Tokoh masyarakat, Tokoh Agama,
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan donatur untuk membantu
memecahkan masalah gizi keluarga melalui pertemuan kelompok kerja
Kadarzi Desa.
k) Kader tidak melakukan pemetaan akhir kadarzi.
l) Kader tidak merekap hasil perubahan perilaku dari seluruh keluarga yang
didampingi dengan menggunakan formulir 5.
14
4.3.2.4. Pengawasan
Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan dilakukan pada setiap satu tahun
Rapat
Rapat evaluasi dilakukan pada lokakarya mini bulanan Puskesmas
setiap tiga bulan
4.3.3. Keluaran
a) Meningkatnya frekuensi keluarga sasaran datang ke Posyandu
b) Meningkatnya jumlah ibu yang memberikan ASI secara Ekslusif
c) Meningkatnya cakupan bayi 6-11 bulan yang mendapat kapsul vitamin A, satu
kali setiap bulan
d) Meningkatnya cakupan anak balita (12-59 bulan) yang mendapat kapsul vitamin
A, dua kali setiap bulan
e) Meningkatnya cakupan ibu hamil minum TTD minimal 90 tablet
f) Meningkatnya cakupan pemberian MP-ASI bagi bayi 6-11 bulan dan anak 12-
24 bulan dari keluarga miskin
g) Semua anak gizi buruk pasca rawat inap yang didampingi, berat badannya naik
mengikuti jalur pertumbuhan normal pada KMS
h) Meningkatnya jumlah balita atau keluarga yang makan aneka ragam makanan
i) Tidak adanya balita 2T dan BGM
4.3.4. Lingkungan
a) Fisik
1. Lokasi : Mudah dijangkau
2. Transportasi : Memerlukan transportasi
b) Non Fisik
1. Pendidikan : Mayoritas penduduk dengan pendidikan tamat SD
54,41%
2. Pekerjaan : Mayoritas petani 60%
3. Agama : Mayoritas beragama Islam sebesar 99,99%
15
4.3.5. Umpan Balik
a) Pencatatan dilakukan setiap satu tahun sekali.
b) Pelaporan pada rapat lokakarya mini puskesmas setiap 3 bulan.
4.3.6. Dampak
a) Meningkatnya penimbangan berat badan secara teratur.
b) Meningkatnya pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan.
c) Meningkatnya makan makanan yang beranekaragam.
d) Meningkatnya penggunaan garam beryodium.
e) Meningkatnya suplementasi gizi.
f) Meningkatnya status gizi keluarga.
16
BAB V
Pembahasan
N % N %
17
2 Formulir Pencatatan Pendampingan Ada Tidak ada +
18
f) Kader merekap hasil perubahan perilaku
dari seluruh keluarga yang didampingi
dengan menggunakan formulir 5.
Tidak dilakukan +
Tidak dilakukan +
19
Tidak dilakukan +
20
BAB VI
Perumusan Masalah
Masalah-masalah yang ditemukan dalam evaluasi program Keluarga Sadar Gizi di UPTD
Puskesmas Cilamaya periode bulan Januari 2017 sampai dengan Desember 2017, sebagai
berikut:
b) Dari Proses
1) Kepala Desa/Lurah menyelenggarakan pertemuan untuk memilih calon kader
pendamping dengan jumlah sesuai hasil pada formulir 2
2) Kader pendamping tidak membuat jadwal kunjungan sesuai dengan berat
ringannya masalah gizi yang dihadapi keluarga
3) Kader tidak melakukan kunjungan ke keluarga sasaran secara berkelanjutan
4) Kader tidak mengantarkan kasus rujukan dan menindaklanjuti masalah pasca
rujukan/perawatan
5) Kader tidak menyelenggarakan Diskusi Kelompok Terarah (DKT) untuk
membahas masalah gizi yang ditemukan selama kegiatan pendampingan.
6) Kader tidak melakukan pemetaan akhir Kadarzi.
7) Kader tidak merekap hasil perubahan perilaku dari seluruh keluarga yang
didampingi dengan menggunakan formulir 5.
8) Kader pendamping tidak menyampaikan formulir hasil pemetaan akhir
kegiatan pendampingan kepada bidan Poskesdes (formulir 4 dan 5).
21
9) Bidan Poskesdes tidak merekap hasil pemantauan keluarga sasaran di desa
yang bersangkutan dan melaporkan hasilnya kepada Kepala Desa dan Tim
Puskesmas. Bila ditemukan masalah dalam pemantauan, bidan Poskesdes
memberikan umpan balik kepada kader pendamping. Demikian juga tim
Puskesmas dapat memberikan umpan balik kepada Kepala desa dan bidan
Poskesdes bila ditemukan masalah, atau memberikan penghargaan atas
kinerja baik kader.
10) Pemantauan tidak dilakukan selama proses pendampingan dan pembinaan
berlangsung.
c) Dari Lingkungan
1) Sebagian besar mata pencaharian penduduk adalah buruh tani yang bekerja
dari pagi hari sampai sore hari sehingga sulit untuk ditemui untuk diberikan
pembinaan oleh kader.
22
BAB VII
Prioritas Masalah
23
BAB VIII
Penyelesaian Masalah
24
6) Menyediakan poster, banner untuk bidan desa atau kader sebagai media
penyuluhan kepada keluarga sasaran.
7) Memberikan buku saku Kadarzi bagi kader pendamping.
8) Mendiskusikan jadwal kegiatan pendampingan dan pembinaan dengan keluarga
sasaran, supaya dapat menyediakan waktu yang kosong.
BAB IX
25
Penutup
9.1 Kesimpulan
Dari hasil evaluasi dengan cara pendekatan sistem, dapat diambil kesimpulan bahwa
program Kadarzi di Puskesmas Kecamatan Cilamaya periode Januari 2017 sampai dengan
Desember 2017 belum berjalan dengan baik. Cakupan kepala keluarga yang sudah Kadarzi
23,55% dari tolok ukur 100%, sehingga didapatkan besar masalah sebesar 76,45% dan
cakupan AI eskluisf usia 0 sampai 6 bulan sebesar 44,4% dar tolak ukur 100% sehingga
didapatkan besar masalahnya sebesar 55,6%. Masalah yang dihadapi adalah masih belum
maksimalnya kegiatan pertemuan lintas sektoral, tidak adanya poster, leaflet ataupun
lembar balik tentang Kadarzi, tidak adanya kegiatan pendampingan oleh kader Kadarzi,
tidak ada pencatatan hasil identifikasi masalah gizi, dan tidak adanya jadwal kunjungan ke
rumah yang dilakukan oleh kader pendamping.
9.2 Saran
a) Mencetak atau memperbanyak buku Pedoman Pendampigan Keluarga Menuju Kadarzi
b) Mencetak poster, banner yang berhubungan dengan Keluarga Sadar Gizi
c) Melakukan kerja sama lintas program dengan pemegang program Promosi Kesehatan
untuk membantu dalam penyuluhan mengenai perilaku keluarga sadar gizi pada
kegiatan yang diadakan oleh program Promosi Kesehatan.
d) Melakukan kerjasama dengan Tokoh masyarakat, Tokoh Agama, Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM), dan donatur untuk membantu memecahkan masalah gizi keluarga
melalui pertemuan kelompok kerja Kadarzi Desa.
e) Melakukan koordinasi dengan bidan desa untuk melakukan penyuluhan pengawasan
dan pengumpulan laporan kegiatan pendampingan yang dilakukan oleh kader
pendamping keluarga sadar gizi.
f) Melakukan pelatihan kepada kader pendamping Keluarga Sadar Gizi
g) Setiap kader Kadarzi membuat jadwal kunjungan keluarga sasaran agar para kader
memiliki target yang harus dicapai, dengan banyaknya paparan pendampingan dan
informasi yang diberikan kepada keluarga sasaran, akan memberikan dampak
perubahan perilaku yang lebih baik.
h) Memberikan reward kepada kader pendamping misalnya dalam bentuk sertifikat
i) Memberikan penyuluhan bagi para lansia tentang ASI eksklusif serta manfaatnya,
sehingga mitos-mitos tersebut dapat dihilangkan.
26
j) Melakukan koordinasi dengan pemegang program kesehatan ibu dan anak mengenai
masalah ASI eksklusif agar dapat menyelesaikan masalah secara bersama-sama.
Daftar Pustaka
27
1. Soeparmanto SA. Buku pedoman pendampingan keluarga menuju Kadarzi. Direktorat
Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan. Jakarta: DepKes, 2007.
2. Budijanto D. Data dan informasi Profil Kesehatan Indonesia 2016. Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia. .Jakarta. 2017.
3. Trihono. Riset Kesehatan Dasar 2013. Badan penelitian dan pengembangan kesehatan
Kementerian kesehatan RI. Jakarta. 2013.
4. Gofur A. Rencana Strategi 2016. UPTD DTP- Poned Puskesmas Cilamaya Dinas
Kesehatan Kabupaten Karawang. 2016. Karawang Jawa barat.
5. Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan. Pedoman
Operasional Keluarga Sadar Gizi di Desa Siaga. Jakarta: Kemenkes, 2007.
6. Catatatan pemetaan awal keluarga sadar gizi, Puskesmas Kecamatan Cilamaya,
Kabupaten Karawang periode Agustus 2016 sampai dengan Juli 2017. Cilamaya:
Puskesmas Cilamaya, 2017.
28