Professional Documents
Culture Documents
Kehamilan
1. Definisi kehamilan
Pertemuan antara sel telur dengan sel spermatozoa (konsepsi) yang diikuti dengan perubahan
fisiologis dan psikologis. (Mitayani, 2009: 2)
Kehamilan adalah persatuan antara sebuah telur dan sebuah sperma yang bukan merupakan
peristiwa yang terpisah tetapi ada sesuatu rangkaian kejadian yang mengelilinginya. Kehamilan
berlangsung selama kira-kira 10 bulan lunar, atau 9 bulan kalender, atau 40 minggu, atau 280
hari. Lamanya kehamilan dihitung dari hari pertama periode menstruasi terakhir ( aturan Nagele
sebagai berikut : tambahkan tujuh pada hari pertama periode menstruasi terakhir (PMT), bulan
PMT dikurangi tiga bulan dan tambahkan satu pada tahun PMT).(Bobak, 2004:74-77)
Di tinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi dalam tiga bagian, yaitu:
Bila hasil konsepsi dikeluarkan dari kavum uteri pada kehamilan di bawah 20 minggu, disebut
abortus. Bila hal ini terjadi di bawah 38 minggu sampai 40 minggu disebut partus aterm.
2. Tanda-tanda kehamilan
10
a. Pada wanita hamil terdapat beberapa tanda
atau gejala tidak pasti kehamilan, antara lain
sebagai berikut :
1) Amenorea (tidak dapat haid). Penting diketahui tanggal hari pertama haid terakhir, supaya
dapat ditentukan tuanya kehamilan dan bila persalinan diperkirakan akan terjadi (Hanifa,
2002:125).
2) Nausea (enek) dan emesis (muntah) yang di cetak miring hanya untuk istilah asing.
Umumnya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, disertai kadang-kadang oleh emesis
(Hanifa, 2002:125).
3) Mengidam (mengingini makanan atau minuman tertentu). Mengidam sering terjadi pada
bulan-bulan pertama akan tetapi menghilang dengan makin tuanya kehamilan (Hanifa,
2002:126).
4) Pingsan . Sering dijumpai bila berada pada tempat-tempat ramai. Hilang sesudah kehamilan
16 minggu (Hanifa, 2002:126).
5) Mammae menjadi tegang dan membesar. Keadaan ini disebabkan oleh pengaruh estrogen
dan progesteron yang merangsang duktuli dan alveoli di mamma (Hanifa, 2002:126).
6) Anoreksia ( tidak ada nafsu makan). Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia, tetapi
setelah itu nafsu makan timbul lagi.
7) Sering kencing. Terjadi karena kandung kencing tertekan oleh uterus yang membesar
(Hanifa, 2002:126).
8) Obstipasi. Terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh pengaruh hormon
steroid (Hanifa, 2002:126).
10) Epulis. Adalah suatu hipertrofi papilla ginggivae. Sering terjadi pada triwulan pertama
(Hanifa, 2002:126).
11) Varises. Sering dijumpai pada triwulan terakhir. Kadang-kadang timbulnya varises
merupakan gejala pertama kehamilan muda (Hanifa, 2002:126).
1) Tanda hegar adalah pola pelunakan uterus sebagai berikut : istmus melunak dan dapat di
tekan (tanda hegar;Gbr. 2-1). (Bobak,2004: 107)
GBR. 2-1 Tanda Hegar. Pemeriksaan bimanual untuk
mengkaji pelunakan istmus sewaktu serviks masih keras.
2) Tanda Chadwick adalah akibat dari uterus, serviks dan istmus melunak secara progresif dan
serviks menjadi agak kebiruan. (Bobak,2004: 107)
3) Tanda piscaseck. Uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke jurusan
pembesaran tersebut.
5) Suhu basal. Yang sesudah ovulasi antara 37,2o sampai 37,8o. Gejala ini sering dipakai dalam
pemeriksaan kemandulan.
6) Cara khas yang dipakai untuk menentukan adanya human chorionic gonadotropin pada
kehamilan muda adalah air kencing pertama pagi hari (Hanifa, 2002:126-127).
1) Gerakan janin kadang-kadang pada kehamilan 20 minggu dapat diraba secara objektif oleh
pemeriksa. Dengan alat fetal electrocardiograph denyut jantung janin dapat dicatat pada
kehamilan 12 minggu (Hanifa, 2002:129).
2) Dengan memakai alat dengan sistem Doppler dapat pula dicatat denyut jantung. Keuntungan
cara yang terakhir ini adalah bahwa janin tidak terpengaruh seperti oleh sinar rontgen (Hanifa,
2002:129).
3) Dengan stetoskop Laennec bunyi jantung janin baru dapat didengar pada kehamilan 18-20
minggu (Hanifa, 2002:129).
3. Perubahan fisiologis kehamilan
Perubahan fisiologi pada saat kehamilan menurut Hanifa 2002 : 89-101 adalah sebagai berikut:
Uterus
Pada kehamilan 8 minggu uterus membesar sebesar telur bebek, dan pada kehamilan 12 minggu
kira-kira sebesar telur angsa. Pada saat ini fundus uteri telah dapat diraba dari luar, di atas
simfisis. Pada pemeriksaan ini wanita tersebut harus mengosongkan kandung kencingnya dahulu.
Pada kehamilan 16 minggu besar uterus kira-kira sebesar kepala bayi atau sebesar tinju orang
dewasa. Dari luar fundus uteri kira-kira terletak diantara jarak setengah jarak pusat ke simfisis.
Pada kehamilan 20 minggu, fundus uteri terletak kira-kira dipinggir bawah pusat, sedangkan
pada kehamilan 24 minggu fundus uteri berada tepat di pinggir atas pusat. Pada kehamilan 28
minggu fundus uteri terletak kira-kira 3 jari di atas pusat atau sepertiga jarak antara pusat ke
prosessus xifoideus. Pada kehamilan 36 minggu fundus uteri terletak kira-kira satu jari di bawah
prosessus xifoideus.
Serviks Uteri
Vulva dan vagina pada saat hamil mengalami perubahan akibat peningkatan hormon estrogen.
Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah, agak kebiruan
(livide) warna porsio pun tampak livide.
Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat corpus luteum graviditatis sampai terbentuknya
plasenta pada kira – kira kehamilan 16 minggu. Korpus luteum graviditatis berdiameter kira –
kira 3 cm dan mengecil saat placenta terbentuk.
Mammae
Mammae akan membesar dan tegang akibat hormon somatomammotropin, estrogen, dan
progesteron akan tetapi belum mengeluarkan air susu.
Estrogen menimbulkan hipertropi system saluran, sedangkan progesteron menambah sel –sel
asinus pada mammae.akibat pengaruh progesteron dan somatomammotropin, terbentuk lemak di
sekitar kelompok alveolus sehingga mamae menjadi lebih besar. Papilla mamae akan membesar,
lebih tegak, dan tampak lebih hitam seluruh aerola mamae karena hiperpigmentasi.
Sirkulasi Darah
Volume darah semakin meningkat dimana jumlah serum darah lebih besar dari pembuluh darah,
sehingga terjadi pengenceran darah (hemodilusi), dengan puncaknya pada umur kehamilan 32
minggu.
Sistem Respirasi
Kehamilan terjadi juga perubahan sistem respirasi untuk dapat memenuhi kebutuhan oksigen.
Disamping itu terjadi desakan diafragma karena dorongan rahim yang membesar pada umur
kehamilan 32 minggu.
8. Traktus Digestivus
Karena pengaruh estrogen, pengeluaran asam lambung meningkat yang dapat menyebabkan
mual muntah, pusing kepala dan salivasi (pengeluaran air liur berlebihan dari pada biasa).
9. Traktus Urinarius
Bulan – bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan oleh uterus yang mulai membesar,
sehingga timbul sering kencing. Keadaan ini akan hilang setelah makin tuanya kehamilan bila
uterus gravidus keluar dari rongga panggul. Biasanya jika kepala janin sudah mulai turun
kebawah pintu atas panggul keluhannya akan sering merasa ingin BAK.
10. Kulit
Kulit terjadi perubahan defosit pigmen dan hiperpigmentasi karena pengaruh melanophore
stimulating hormone ( MSH ) lobus hipofisis anterior dan pengaruh kelenjar suprarenalis.
Pada wanita hamil basal metabolic rate (BMR) dan sistem endokrin meninggi, tampak lebih
jelas kelenjar gondoknya. Bila dibutuhkan, dipakailah lemak ibu untuk mendapatkan tambahan
kalori dalam pekerjaan sehari-hari. Dalam keadaan biasa wanita hamil cukup hemat dalam hal
pemakaian tenaganya.
a. Trimester pertama
Pada trimester pertama seorang ibu akan selalu mencari tanda-tanda lebih meyakinkan bahwa
dirinya memang hamil. Setiap perubahan terjadi pada tunbuhnya akan selalu diperhatikan dengan
seksama. Karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibu mungkin
diberitahukan kepada orang lain atau dirahasiakannya.
Hasrat untuk melakukan hubungan seks, pada wanita pada trimester pertama ini berbeda-beda.
Walaupun bebrapa wanita mengalami kegairahan seks yang lebih tinggi, kebanyakkan mereka
mengalami penurunan libido selama periode ini, keadaan ini menciptakan kebutuhan untuk
berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan suami. Banyak wanita merasa kebutuhan untuk
dicintai dan merasakan kuat untuk mencintai, namun tampa seks. Libido sangat besar
dipengaruhi oleh kelelahan, rasa mual, pembesaran payudara, keprihatinan dan kekhawatiran.
Semua ini merupakan bagian normal dari proses kehamilan pada trimester pertama.
b. Trimester kedua
Trimester kedua biasanya adalah ibu merasa sehat. Tubuh ibu terbiasa dengan kadar hormon
yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman karena hamil pun sudah berkurang, perut ibu pun belum
terlalu besar sehingga belum dirasakan sebagai beban. Pada trimester ini pula dapat dirasakan
gerakan bayinya. Dan ibu mulai merasakan bayinya sebagai seseorang diluar dari dirinya sendiri.
c. Trimester ketiga
Trimester ketiga ini sering kali disebut periode menunggu dan waspada. Sebab pada trimester ini
ibu tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Trimester ketiga adalah persiapan aktif untuk
kelahiran bayi dan menjadi orang tua, keluarga mungkin menduga-duga apakah bayinya laki-laki
atau perempuan dan akan mirip siapa. (Varney,2006:501-504).
5. Ketidaknyamanan kehamilan
Tabel 2.1
Pruritus (tidak Sebab tidak diketahui; Jaga kuku jari tetap pendek
meradang) terdapat berbagai tipe dan bersih; rujuk ke
sebagai berikut ;Non pemberi perawatan
papular; papula prulitik kesehatan untuk
yang mendiagnosis
menyatuPeningkatan penyebabTidak dapat
funsi ekstetori kulit dan dicegah;
peregangan kulit simptomatik;mandi keri;
merupakan faktor-faktor sedasi ringan.Distraksi;
yang mungkin. mandi tepid dicampur
natrium bikarbonat atau air
di campur makanan
gandum; losion dan
minyak; mengganti sabun
atau mengurangi pemakaian
sabun; pakaian longgar.
Nyeri sendi, nyeri Relaksasi sendi simfisis Mekanika tubuh dan postur
punggung, dan dan sendi sakroiliaka yang benar; hindari
tekanan pada pelvis; akibat pengaruh hormon, keletihan; gunakan sepatu
hipermobilitas sendi menyebabkan pelvis bertumit rendah; lakukan
tidak stabil; relaksasi; gunakan kasur
bertambahnya lengkung yang padat; beri kompres
lumbar dan hangat lokal atau kompres
servitokorakal dingin dan gosok
disebabkan oleh punggung; latihan panggul;
perubahan pusat gravitasi istirahat; yakinkan bahwa
akibat abdomen yang kondisi akan hilang 6-8
membesar. minggu setelah melahirkan.
III Sesak nafas dan Ekspansi diafragma Postur tubuh yang baik; saat
dispnea terjadi pada terbatas karena uterus tidur, tambahkan bantal;
60% wanita hamil membesar: diafragma hindari makan terlalu
terangkat sekitar 4 cm; kenyang; berhenti merokok;
beberapa ibu merasa rujuk ke pemberi perawatan
lebih lega setelah terjadi kesehatan jika gejala
lightening. memburuk untuk
menyingkirkan
kemungkinan anemia,
emfisema, dan asma.
Edema di mata kaki Edema menjadi lebih Banyak minum air untuk
(bukan pitting) berat bila berdiri lama, memperoleh efek di uretik
sampai tungkai duduk, postur buruk, alami; kenakan kaos kaki
kurang latihan, pakaian penopang sebelum bangkit;
ketat ( misalnya, ikat istirahat secara periodik
kaos kaki), atau jika dengan tungkai dan
cuaca panas. pinggang ditinggikan,
latihan ringan; rujuk ke
dokter jika timbul edema;
diuretik
dikontraindikasikan.
(Bobak,dkk, 2004)
a) Abortus
Abortus adalah pengakhiran kehamilan dengan cara apapun sebelum janin cukup berkembang
untuk dapat hidup diluar kandungan. Bila abortus terjadi secara spontan dikenal dengan sebutan
keguguran.
Ada beberapa bentuk abortus yang perlu diwaspadai yaitu abortus iminens yang ditandai dengan
perdarahan pervagina, ada atau tidak disertai mules, masih ada tanda-tanda kehamilan; abortus
adalah perdarahan dari uterus yang terjadi pada kehamilan kurang dari 28 minggu dengan
dilatasi serviks yang meningkat dengan hasil konsepsi masih dalam uterus, ditandai adanya
perdarahan pervagina, mules, tanda kehamilan positif; abortus inkomplitus yaitu pengeluaran
sebagian hasil konsepsi pada kehamilan kurang dari 28 minggu dengan masih ada sisa tertinggal
dalam uterus, ditandai dengan rasa nyeri, perdarahan pervagina banyak, tanda syok.
b) Plasenta previa
Plasenta previa adalah keadaan ketika plasenta terletak ditempat yang tidak normal yakni di
segmen bawah uterus sehingga menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum.
(2). Plasenta previa lateralis, jika plasenta menutupi sebagian dari pembukaan.
(4). Plasenta letak rendah, jika plasenta berada pada segmen bawah uterus, tetapi tidak mencapai
jalan lahir.
Penyebab plasenta previa adalah terjadinya pertumbuhan plasenta di segmen bawah uterus yang
tidak selalu dapat diterangkan dengan jelas, sehingga penyebab yang pasti tidak dapat
ditentukan. Beberapa hal dianggap faktor predisposisi antara lain paritas tinggi dan usia.
Gejalanya meliputi perdarahan yang timbul tanpa mules atau nyeri dan darah yang keluar
berwarna merah segar.
c) Solusio plasenta
Solusio plasenta adalah peristiwa terlepasnya plasenta dari tempatnya yang normal sebelum anak
lahir. Sebab terjadinya solusio plasenta antara lain trauma, tali pusat pendek, hipertensi menahun,
umur yang telah tua dan multi paritas tinggi.
(3). Pada palpasi uterus tegang dan bagian anak sulit diraba.
Kesimpulan setiap perdarahan yang keluar dari jalan lahir pada kehamilan adalah patologis dan
harus mendapat perhatian serius agar sagera mendapat pertolongan.
Rasa mual dan muntah biasanya dialami oleh ibu hamil dimulai antara periode pertama dan
kedua terlambat haid. Jika keadaan tersebut berlebihan disebut hiperemesis. Penyebabnya tidak
diketahui dengan jelas, mungkin diakibatkan oleh perubahan hormon, mungkin sebagian
psikologis, refleks kebahagiaan, atau penolakan terhadap kehamilan.
Diagnosis hiperemesis, pada umumnya tidak sulit: jika muntah dalam kehamilan 1 – 4 bulan,
pada setiap makan atau minum ibu mengalami muntah. Gejalanya bergantung pada ringan atau
beratnya kelainan hiperemesis.
Table 2.2
Mulut berbau
Nadi cepat
Suhu meningkat
Suhu meningkat
Asuhan bersifat koreksi, dehidrasi dan ketidakseimbangan ecssfsfsfslektrolit. Bila dengan cara
diatas keluhan dan gejala tidak mengurangi harus dirujuk ke rumah sakit untuk mendapat
pengobatan lebih lanjut.
Preeklamsi adalah penyulit kehamilan yang ditimbulkan oleh kehamilan itu sendiri. Preeklamsi
yang masih ringan hanya menunjukan gejala hipertensi yaitu adanya kenaikan tekanan darah
diastolik lebih dari 90-110 mmhg dalam 2 pengukuran berjarak 1 jam pada kehamilan lebih dari
20 minggu. Dengan disertai proteinuria 1+.
Preeklamsi berat dapat diketahui dengan adanya kenaikan tekanan darah diastolik lebih dari 110
mmhg protienuria 2+, oliguria, hiperfleksia, gangguan penglihatan dan nyeri epigastrium.
Eklamsi dapat diketahui dengan adanya tanda dan gejala seperti preeklamsi berat disertai kejang.
c) Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan preterm 37 minggu maupun
kehamilan aterm.
Gerak janin sudah dirasakan oleh ibu pada kehamilan minggu ke 10 jika ibu tidak merasakan
gerakan janin sesudah kehamilan 22 minggu, kemungkinan dibawah ini akan terjadi (lihat
kotak). Jika ditemukan hal dibawah ini pada ibu hamil cepat rujuk ke fasilitas kesehatan.
Tabel 2.3
Observasi
gerakan janin
Gejala dan tanda selalu ada Gejala dan tanda kadang ada Kemungkinan
dalam rahim
a.Gerak janin berkurang Syok Solusio plasenta
(Salmah,
atau hilangb.Nyeri perut
2006:99) Uterus tegang atau kaku
hilang, timbul atau
b. Tanda menetapc.Perdarahan Gawat janin atau DJJ tidak
bahaya pervagina sesudah hamil terdengar
kehamilan 22 minggu
berdasarkan
a. Gerakan janin ada dan Syok Ruptur Uteri
trimester
DJJ tidak
Perut kembung atau cairan bebas
1) Trimester I adab. Perdarahanc. Nyeri
intra abdomen
a) Panas perut hebat
Kontur uterus Abnormal
menggigil
Abdomen nyeri
b) BAK terasa
panas Bagian – bagian janin teraba
3) Trimester III
a) Gangguan penglihatan
b) Oedema
d) Kejang
e) Panas menggigil
f) BAK panas
i) Nyeri
a. Oksigen
Kebutuhan oksigen wanita hamil meningkat kira-kira 20% sehingga untuk memenuhi
kebutuhannya itu, wanita hamil selalu bernafas lebih dalam dan bagian bawah toraksnya juga
melebar ke sisi. Pada kehamilan 32 minggu atau lebih, usus-usus tertekan oleh uterus yang
membesar kearah diafragma sehingga diafragma sulit bergerak.
Akibatnya, tidak jarang wanita hamil mengeluh sesak nafas dan pendek nafas. Untuk memenuhi
kebutuhan oksigen ini, dapat dilakukan senam pernafasan.
b. Nutrisi
Selama kehamilan, terjadi peningkatan kalori sekitar 80.000 kilokalori sehingga dibutuhkan
penambahan kalori sebanyak 300 kilokalori/hari. Penambahan kalori ini dihitung melalui protein,
lemak yang ada pada janin, lemak pada ibu, dan konsumsi O2 ibu selama 9 bulan.
1) Karbohidrat
Kebutuhan karbohidrat lebih kurang 65% dari total kalori sehingga perlu penambahan.
2) Protein
Protein dibutuhkan untuk pertumbuhan janin, uterus, payudara, hormon,, penambahan cairan
darah ibu, dan persiapan laktasi. Kebutuhan protein adalah 9 gram/hari. Kebutuhan protein untuk
fetus adalah 925 gram selama 9 bulan. Efisiensi protein 70%. Terdapat protein loss di urine
+30%.
3) Lemak
Selama hamil, terdapat lemak sebanyak 2-25 kg dan peningkatan terjadi mulai bulan ke-3
kehamilan. Penambahan lemak tidak diketahui, namun kemingkinan dibutuhkan untuk proses
laktasi yang akan datang.
4) Mineral
Ferum (Fe)
d) Anjuran maksimal : penambahan mulai awal kehamilan, karena pemberian yang hanya pada
trimester III tidak dapat mengejar kebutuhan ibu/fetus dan juga untuk cadangan fetus.
Kalsium (Ca)
Natrium (Na)
a) Natrium bersifat mengikat cairan sehingga akan mempengaruhi keseimbangan cairan tubuh.
b) Ibu hamil normal kadar natriumnya bertambah 1,6-88 gram/minggu sehingga cenderung
akan timbul edema.
5) Vitamin
Tabel 2.4
Jenis Fungsi
6) Air
Bertambah 7 L. Untuk volume dan sirkulasi darah bertambah 25 % sehingga dengan demikian
fungsi jantung dan alat-alat lain akan meningkat.
Peningkatan berat badan sangat menentukan kelangsungan akhir kehamilan. Bila ibu hamil kurus
atau gemuk sebelum hamil akan menimbulkan resiko pada janin terutama apabila peningkatan
atau penurunan sangat menonjol. Bila sangat kurus maka akan melahirkan bayi berat lahir rendah
(BBLR), namun berat badan bayi dari ibu hamil dengan berat badan normal atau kurus lebih
dipengaruhi oleh peningkatan atau penurunan berat badan selama hamil.
Sebab-sebab terjadinya penurunan atau peningkatan berat badan yang mencolok, yaitu multipara,
edema, hipertensi kehamilan, makan berlebih/banyak. Pada obesitas, cenderung terjadi
makrosomia dan disproporsi sefalopelviks.
Dengan IMT akan diketahui apakah berat badan seseorang dinyatakan normal, kurus atau
gemuk. Penggunaan IMT hanya untuk orang dewasa berumur > 18 tahun dan tidak dapat
diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil, dan olahragawan.
IMT = ——————————————————-
Untuk kepentingan Indonesia, batas ambang dimodifikasi lagi berdasarkan pengalam klinis dan
hasil penelitian dibeberapa negara berkembang. Pada akhirnya diambil kesimpulan, batas
ambang IMT untuk Indonesia adalah sebagai berikut:
Tabel 2.5
19,8-26,6 Normal
<19,8 Underweigh
26,6-29,0 Overweight
(Salmah, 2006:113)
>29,0 Obesitas
Jika seseorang termasuk kategori :
IMT < 17,0: keadaan orang tersebut disebut kurus dengan kekurangan berat badan tingkat berat
atau Kurang Energi Kronis (KEK) berat.IMT 17,0 – 18,4: keadaan orang tersebut disebut kurus
dengan kekurangan berat badan tingkat ringan atau KEK ringan.
Indeks massa tubuh adalah berat badan (dalam kilogram) dibagi dengan tinggi badan (dalam m2).
(Bobak, 2004 : 204)
Kecepatan peningkatan berat yang direkomendasikan mencapai 1-2 kg selama trimester pertama
dan kemudian 0,4 kg per minggu untuk wanita yang memiliki berat standar terhadap tinggi
badan (BMI 19,8 sampai 26). Peningkatan berat progresif secara bertahap pada dua trimester
terakhir umumnya merupakan peningkatan jaringan lemak dan jaringan tidak berlemak. Selama
trimester dua, peningkatan terutama pada ibu, sedangkan pada trimester ketiga kebanyakan
merupakan pertubuhan janin. (Bobak, 2004 : 205)
Tabel 2.6
Rekomendasi Rentang Pertambahan Berat Badan Total pada Wanita Hamil dilihat dari IMT
Prakehamilan
d. Higiene Personal
Mandi diperlukan untukmenjaga kebersiihan/ higiene terutama perawatan kulit, karena fungsi
eksresi dan keringat bertambah. Dianjurkan menggunakan sabun yang lembut atau ringan. Mandi
berendam tidak dianjurkan. Hal yang perlu diperhatikan adalah:
3) Pilih antara shower dan bak mandi sesuai dengan keadaan personal,
4) Pada kehamilan lanjut, shower lebih aman daripada bak mandi (bath tub).
a) Perawatan gigi
Saat hamil sering terjadi karies yang berkaitan dengan emesis-hiperemesis gravidarum,
hipersalivasi dapat menimbulkan timbunan kalsium di sekitar gigi. Memeriksakan gigi saat hamil
diperlukan untuk mencari kerusakan gigi yang dapat menjadi sumber infeksi.
b) Pakaian
Pakaian yang dikenakan harus longgar, bersih dan tidak ada ikatan yang ketat pada daerah perut.
Selain itu, wanita dianjurkan menggunakan bra yang menyokong payudara dan memakai sepatu
dengan hak yang tidak terlalu tinggi, karena titik berat wanita hamil berubah.
Pakaian dalam yang digunakan harus selalu bersih dan menyerap keringat. Dianjurkan pula
memakai pakaian dan pakaian dalam dari bahan katun yang dapat menyerap keringat. Pakaian
dalam harus selalu kering dan harus sering diganti.
e. Eliminasi
Wanita dianjurkan untuk defekasi teratur dengan mengkonsumsi makanan yang banyak
mengandung serat seperti sayuran. Selain itu, perawatan perineum dan vagina dilakukan setelah
BAK/BAB dengan cara membersihkan dari depan ke belakang, menggunakan pakaian dari
bahan katun, sering mengganti pakaian dalam, dan tidak melakukan douching/pembilasan.
f. Seksual
Berdasarkan beberapa penelitian, terdapat perbedaan respon fisiologis terhadap seks antara ibu
hamil dan wanita tidak hamil. Terdapat empat fase selama siklus respon seksual, antara lain:
Labia mayora
2) Fase plateu
Lanjutan dari fase gairah seksual menuju orgasmus.
a) Terjadi perubahan warna kulit labia minora dari warna merah muda menjadi merah sekali
bersamaan dengan orgasme.
3) Fase orgasmus
b) Pada wanita hamil, terjadi kontraksi 1/3 distal dari vagina dan uterus.
c) Selama trimester III, khususnya pada minggu ke-4 terakhir kehamilan, uterus mengalami
spasme tonik, disamping ritme kontraksi yang teratur.
4) Fase resolusi
a) Umumnya pada ibu hamil, kembalinya darah tidak seluruhnya karena tingkat ketegangan
seksual ibu hamil lebih tinggi dibandingkan wanita tidak hamil.
Hubungan seksual tidak dilarang selama kehamilan, kecuali pada keadaan-keadaan tertentu
seperti :
Sebaiknya koitus dihindari pada kehamilan muda sebelum kehamilan 16 minggu dan pada hamil
tua, karena akan merangsang kontraksi.
h. Istirahat/tidur
Wanita pekerja harus istirahat. Tidur siang menguntungkan dan baik untuk kesehatan. Tempat
hiburan yang terlalu ramai, sesak, dan panas lebih baik dihindari karena dapat mengakibatkan
jatuh pingsan.
i. Imunisasi
Terutama imunisasi tetanus toksoid untuk melindungi bayi terhadap penyakit tetanus
noenatorum. Imunisasi dilakukan pada trimester 1/II pada kehamilan 3-5 bulan dengan interval
minimal 4 minggu. Lakukan penyuntikan secara IM (intramuskular) dengan dosis 0,5 ml.
Imunisasi yang lain diberikan sesuai indikasi. (Yulaikhah, 2008 : 59)
Tabel 2.7
Imunisasi TT
TT1 Kunjungan 1 – –
ANC
( Sarwono, 2006 )
j. Berpergian ( Travelling)
Berpergian dengan pesawat udara biasa tidak perlu dikhawatirkan karena tidak membahayakan
kehamilan. Tekanan udara didalam kabin penumpang telah di atur sesuai atmosfer biasa.
k. Pekerjaan
Hindari pekerjaan yang membahayakan atau terlalu berat atau berhubungan dengan radiasi atau
bahan kimia, terutama pada usia kehamilan muda.
l. Pemberian Obat-Obatan
Pengobatan penyakit saat hamil harus selalu memperhatikan apakah obat tersebut tidak
berpengaruh terhadap tumbuh-kembang janin (Yulaikha,2008:52 ).
m. Persiapan Persalinan
Kecemasan dapat meningkat karena keadaan jalan lahir dan anaknya selama proses persalinan.
Banyak wanita takut nyeri atau kerusakan karena mereka tidak mengetahui tentang anatomi dan
proses persalinan.
Pada saat demikian dapat diterangkan bahwa permulaan persalinan dapat ditandai dengan gejala-
gejala sebagai berikut :
1) Perut mulai tegang dan mengencang secar teratur setiap 10 atau 15 menit.
3) Ibu merasa sakit pinggang, rasa nyeri yang menjalar ke bagian perut bawah.
Apabila ibu merasakan salah satu tanda di atas hendaknya segera pergi ke tempat bersalin yang
sudah disepakati antara suami dan istri serta keluarga lainnya. Misalnya ke puskesmas, rumah
bersalin, rumah sakit, atau di tempat pertolongan swasta lainnya. (Salmah, dkk, 2006 ).
Jika ibu ingin bersalin di rumah, segera memanggil petugas kesehatan. Sambil menunggu
kedatangan petugas, hendaknya disiapkan peralatan yang dibutuhkan seperti tempat bersalin, air
panas dalam waskom, tempat merebus air, dan alat keperluan ibu dan bayi. Jika ibu sudah
merncanakan ingin bersalin di rumah sakit atau rumah bersalin perlu mempersiapkan koper/ tas
yang berisi pakaian bayi dan pakaian ibu khususnya pembalut yang dapat meresap. (Salmah,
dkk, 2006 ).
Persiapan persalinan yang perlu diperhitungkan juga adalah transportasi, misalnya jarak tempuh
dari rumah ke tujuan membutuhkan berapa lama, jenis alat transportasi, sulit atau mudahnya
jarak yang di tempuh, karena hal ini akan mempengaruhi keterlambatan pertolongan. Untuk
mengurangi tingkat kecemasan dari sisi sosial ekonomi disarankan, keluarga sudah mengikuti
kelas menjadi orang tua mulai dari trimester I, II, dan III. Agar proses persalinan berjalan secara
normal, ibu selamat,dan bayinya sehat perlu direncanakan jauh sebelum masa persalinan tiba
dengan cara menabung, dapat melalui arisan, tabungan ibu bersalin (tabulin) atau menabung di
bank. (Salmah, dkk, 2006 ).
n. Senam Hamil
Tujuan senam hamil yaitu memberikan dorongan serta melatih jasmani dan rohani dari ibu
secara bertahap agar ibu dapat menghadapi persalinan dengan tenang, sehingga persalinan dapat
berjalan lancar dan mudah.
2) Mengurangi pembengkakan
o. Persiapan Laktasi
Teknik dengan cara kompres puting susu dan area sekitarnya dengan menempelkan kapas yang
dibubuhi minyak, bersihkan puting susu dan sekitar dengan handuk kering yang bersih. Pegang
kedua puting susu dan tarik keluar bersama dan putar kedalam 10 – 15x dan keluar 10 – 15x,
pangkal payudara dipegang kedua tangan lalu diurut dari pangkal keputing susu 30x, pijat daerah
areola susu tersumbat atau tidak, pakailah BH yang menopang payudara.
p. Kunjungan kehamilan
Kunjungan antenatal memberi manfaat dengan ditemukannya berbagai kelainan yang menyertai
kehamilan secara dini sehingga dapat diperhitungkan dan dipersiapkan langkah-langkah
pertolongan persalinanya. Ibu hamil dianjurkan untuk melakukan pengawasan antenatal minimal
sebanyak 4 kali, yaitu 1 kali pada trimester I, 1 kali pada trimester II, dan 2 kali pada trimester
III. (Lily, 2008 : 48-67)
8. Pemeriksaan kehamilan
Baru dalam setengah abad ini diadakan pengawasan wanita hamil secara teratur dan tertentu.
Dengan usaha itu ternyata angka mortalitas serta morbiditas ibu dan bayi jelas menurun.
Tujuan pengawasan wanita hamil adalah menyiapkan sebaik-baiknya fisik dan mental, serta
menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas, sehingga keadaan
postpartum sehat dan normal, tidak hanya fisik akan tetapi juga mental (Wiknjosastro,2002:154).
1) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi
2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan social ibu dan bayi
3) Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi
selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum
4) Mempersiapkan pesalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu maupun bayinya
5) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
6) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh
kembang secara normal.
(Wiknjosastro,2002:154).
b. Kebijakan Tekhnis Pemeriksaan
Penilaian klinik merupakan proses yang berkelanjutan dimulai pada kontak pertama antara
petugas kesehatan dengan ibu hamil dan secara optimal berakhir pada pemeriksaan 6 minggu
setelah persalinan. Pada setiap kunjungan antenatal, petugas mengumpulkan dan menganalisis
data mengenai kondisi ibu melalui:
1) Anamnesis
Tujuan: Untuk mengidentifikasi (mengenal) penderita dan menentukan status social ekonominya
yang harus kita ketahui misalnya untuk menentukan anjuran apa atau pengobatan apa yang akan
di berikan. Umur penting, karena ikut menentukan prognosa kehamilan, kalau umur terlalu lanjut
atau terlalu muda maka persalinan lebih banyak resikonya. Primigravida tua ialah wanita yang
pertama kali hamil sedangkan umurnya sudah mencapai 35 tahun atau lebih. Tentu para primi
tua kemungkinan kurang lancarnya persalinan lebih besar, maka pemeriksaan dan pemimpinan
persalinan harus secermat-cermatnya. Begitu pula halnya dengan primigravida muda ialah
seorang primigravida yang belum mencapai umur 16 tahun.
b) Keluhan Utama
Apakah penderita datang untuk pemeriksaan kehamilan ataukah ada pengaduan-pengaduan lain
yang penting.
c) Tentang Haid
(1) Menarche.
Anamnesa haid memberikan kesan pada kita tentang faal alat kandungan. Haid terakhir, teratur
tidaknya haid, dan siklusnya dipergunakan untuk memperhitungkan tanggal persalinan. Yang
dimaksud dengan haid terakhir ialah hari pertama haid yang terakhir.
d) Tentang Pernikahan
Kehamilan adakah gangguan seperti perdarahan, muntah yang sangat. Persalianan spontan,
buatan, aterm, premature, ditolong oleh paraji atau bidan/dokter. Nifas demam, perdarahan,
laktasi. Anal jenis kelamin, berat badan, hidup atau tidak. Kalau meninggal umur dan sebab
meninggal. Mempengaruhi prognosis persalinan dan pimpinan persalinan.
f) Kehamilan sekarang
Bila mulai merasa pergerakan anak. Kalau kehamilan masih muda adakah mual, muntah sakit
kepala, dan perdarahan. Kalau kehamilan sudah tua adakah bengkak atau muka, sakit kepala,
perdarahan, sakit pinggang. Keluhan ini harus selalu di ingat dalam memberi pengobatan.
g) Anamnesa keluarga
Adakah penyakit keturunan dalam keluarga anak kembar atau penyakit menular yang dapat
mempengaruhi persalinan.
h) Kesehatan badan
Pemeriksaan fisik pada ibu hamil dapat dilakukan dengan beberapa pemeriksaan. Secara umum
meliputi pemeriksaan umum dan pemeriksaan kebidanan.
a) Pemeriksaan umum
Pemeriksaan umum meliputi pemeriksaan jantung dan paru-paru, reflek, serta tanda-tanda vital
seperti tekanan darah, denyut nadi, suhu, dan pernafasan. Pemeriksaan umum pada ibu hamil
bertujuan untuk menilai keadaan umum ibu, status gizi, tingkat kesadaran, sreta ada tidaknya
kelainan bentuk badan. (Hidayat, 2009:142)
b) Pemeriksaan kebidanan
(1) Inspeksi, dilakukan untuk menilai keadaan ada tidaknya cloasma gravidarum pada
muka/wajah, pucat atau tidak pada selaput mata, dan ada tidaknya edema. Pemeriksaan
selanjutnya adalah pemeriksaan pada leher untuk menilai ada tidaknya pembesaran kelenjar
gondok atau kelenjar limfe. Pemeriksaan dada untuk menilai bentuk buah dada dan pigmentasi
putting susu. Pemeriksaan perut untuk menilai apakah perut membesar kedepan atau kesamping,
keadaan pusat, pigmentasi linea alba, serta ada tidaknya striae gravidarum. Pemeriksaan vulva
untuk menilai keadaan perineum, ada tidaknya tanda chadwik, dan adanya fluor. Kemudian
pemeriksaan ekstermitas untuk menilai ada tidaknya varises.
(2) Palpasi: untuk menentukan besarnya rahimdengan menentukan usia kehamilan serta
menentukan letak anak dalam rahim.
Perlu juga diraba apakah ada tumor lain di dalam rongga perut, cysta, myoma, atau limpa yang
membesar.
Fungsi leopold
Leopold Fungsi
(Hidayat, 2009:142)
Manuaba, 2002:13)
Untuk Menghitung umur kehamilan dengan hubungan tinggi fundus uteri adalah :
Aturan McDonald dapat digunakan oleh beberapa pemeriksa untuk menguatkan ketepatan
pengukuran tinggi fudus selama trimester kedua dan ketiga sebagai berikut:
(Bobak,2004:174)
(3) Auskultasi
Dilakukan dengan stetoskop monoaural untuk mendengarkan bunyi jantung anak, bising tali
pusat, gerakan anak, bising rahim, bunyi aorta, serta bising usus. Bunyi jantung anak dapat di
dengar pada akhir bulan ke-5, walaupun dengan ultrasonografi dapat diketahui pada akhir bulan
ke-3. Bunyi jantung anak dapat terdengar dikiri dan kanan dibawah tali pusat bila presentasi
kepala. Bila terdengar setinggi tali pusat, maka presentasi di daerah bokong. Bila terdengar pada
pihak berlawanan dengan bagian kecil, maka anak fleksi dan bila sepihak maka defleksi.
Dalam keadaan sehat, bunyi jantung antar 120-140 kali per menit. Bunyi jantung dihitung
dengan mendengarkannya selama 1 menit penuh. Bila kurang dari 120 kali atau lebih dari 140x
permenit, kemungkinan dalam keadaan gawat janin. Selain bunyi jantung anak, dapat di
dengarkan bising tali pusat seperti meniup. Kemudian bising rahim seperti bising yang
frekuensinya sama seperti denyut nadi ibu, bunyi aorta frekunsinya sama dengan denyut nadi dan
bising usus yang sifatnya tidak teratur. (Hidayat, 2009:142-145)
Setiap wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang bisa mengancam jiwanya, oleh karena
itu setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali kunjungan selama periode antenatal
yaitu :
c) Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28 – 36 dan sesudah minggu ke
36)
Peningkatan berat badan sangat menentukan kelangsungan hasil akhir kehamilan. Bila ibu hamil
kurus atau gemuk sebelum hamil akan menimbulkan risiko pada janin terutama apabila
peningkatan atau penurunan sangat menonjol. Bila sangat kurus maka akan melahirkan bayi
berat lahir rendah (BBLR), namun berat badan bayi dari ibu hamil dengan berat badan normal
atau kurus, lebih dipengaruhimoleh peningkatan atau penurunan berat badan selama hamil.
Cara yang dipakai untuk menentukan berat badan menurut tinggi badan adalah menggunakan
indeks massa tumbuh (IMT) dengan rumus berat badan dibagi tinggi badan pangkat 2.Contoh,
wanita dengan berat badan 1,57 meter. Maka IMT-nya 51/(157)2 = 20,7.
Ø 19,8-26,6 Normal
Ø <19,8 Underweight
Ø 26,6-29,0 Overweight
Ø >29,0 Obesitas
Penambahan berat badan per trimester penting dari pada penambahan berat badan keseluruhan.
Pada trimester pertama peningkatan berat badan hanya sedikit, antara 0,7 sampai 1,4 kg. pada
trimester berikutnya akan terjadi peningkatan berat badan yang dapat dikatakan teratur, yaitu
0,35-0,4 kg per minggu.
Tabel 2.10
Penambahan Berat Badan Pada Ibu Hamil
Jaringan ekstrauterin 1 kg
Janin 3-3,8 kg
Cairan amnion 1 kg
Plasenta 1-1,1 kg
Payudara 0,5-2 kg
Ukuran tekanan darah yang normal pada ibu hamil adalah kurang dari 140/90. (Saifuddin,2006)
Tabel 2.11
Perbandingan Tinggi
Fundus Dengan Usia
UsiaKehamilan Tinggi Fundus
Kehamilan
Dalam cm Menggunakan penunjuk – penunjuk
badan
(Wijayanegara, dalam
1983:162-164) minggu=23 cm
(± 2 cm)
d) Pemberian
imunisasi (Tetanus 28 Minggu 26 cm (± 2 cm) Di tengah, antara umbilikus dan
( Saifudin, 2006)
9. Diagnosa kehamilan
Lamanya kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus adalah kira-kira 280 hari (40 minggu), dan
tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan 40 minggu ini disebut kehamilan matur (cukup
bulan). Bila kehamilan lebih dari 43 minggu disebut kehamilan postmatur. Kehamilan antara 28
dan 36 minggu disebut kehamilan premature. Kehamilan yang terakhir ini akan mempengaruhi
viabillitas (kelangsungan hidup) bayi yang dilahirkan, karena bayi yang terlalu muda mempunyai
prognosis buruk. (Wiknjosastro, 2002:125)
Di tinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi dalam tiga bagian, yaitu:
Dalam triwulan pertama alat-alat mulai dibentuk. Dalam triwulan kedua alat-alat telah dibentuk,
tetapi belum sempurna dan viabilitas janin masih disangsikan. Janin yang dilahirkan dalam
trimester terakhir telah dapat hidup.
Bila hasil konsepsi dikeluarkan dari kavum uteri pada kehamilan di bawah 20 minggu, disebut
abortus. Bila hal ini terjadi di bawah 38 minggu sampai 40 minggu disebut partus aterm.
(Wiknjosastro, 2002: 125)