You are on page 1of 12

FISIOLOGI MANUSIA TENTANG

ORGAN MATA

Dosen Pengampuh :

Dra. Yarmani,M.Kes.

Disusun Oleh :

1.Wisnu Afriyadi A1H016081


2.Deky Ondaza A1H016069
3.Deka Kurniawan A1H016076

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BENGKULU

TAHUN 2017
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kita panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kita, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul ‘’Fisiologi Manusia Tentang Organ Mata.
’Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya
dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
menambah wawasan pengetahuan untuk kita semua.

Bengkulu,6 September 2017

penyusun,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI
…………………………………………………………………………………………….………3

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar
Belakang………………………………………………………………………………4
B. Rumusan
Masalah………………………………………………………………………………..4
C. Tujuan…………………………………………………………………………………4

BAB II PEMBAHASANPengertian Apa itu


Mata……………………………………………………………………………………………….5

A. Bagian-bagian Organ Mata


……………………………………………………………………………………………5
Proses Melihat Pada Organ Mata
………..…………………………………………………………………………………..9

B. Gangguan pada Mata …………………………………………………………………… 9

BAB III PENUTUP


Kesimpulan………………………………………………………………………………………11
A. Saran……………………………………………………………………………………..11

DAFTAR PUSATAKA
BAB : I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

PENGERTIAN MATA

Mata adalah organ penglihatan. Mata mendeteksi cahaya dan mengubahnya menjadi impuls
elektrokimia pada sel saraf. Pada organisme yang lebih tinggi, mata adalah sistem optik
kompleks yang mengumpulkan cahaya dari lingkungan sekitarnya, mengatur intensitasnya
melalui diafragma, memfokuskan melalui penyesuaikan lensa untuk membentuk sebuah gambar,
mengkonversi gambar tersebut menjadi satu himpunan sinyal listrik, dan mentransmisikan
sinyal-sinyal ke otak melalui jalur saraf kompleks yang menghubungkan mata melalui saraf optik
menuju korteks visual dan area lain dari otak. Mata yang lebih kompleks dipergunakan untuk
memberikan pengertian visual karena memiliki fungsi berbeda-beda dan saling berhubungan
sehingga mata kita bisa melihat.

B . Rumusan Masalah

1. Menjelaskan Tentang apa itu Mata


2. Menjelaskan Tentang Bagian-bagian Organ Mata
3. Menjelaskan Bagaimana Proses Melihat Pada Mata
4. Menjelaskan Tentang Penyakit yang Terdapat Pada Mata

C . Tujuan

Untuk mengetahui dan mempelajari ’Fisiologi Manusia Tentang Organ Mata.’ Dan juga untuk
memenuhi tugas yang telah di berikan oleh dosen pengampuh mata kuliah ’Fisiologi Manusia.
BAB II

PEMBAHASAN

A .PENGERTIAN MATA
Mata adalah organ penglihatan. Mata mendeteksi cahaya dan mengubahnya menjadi
impuls elektrokimia pada sel saraf. Pada organisme yang lebih tinggi, mata adalah sistem optik
kompleks yang mengumpulkan cahaya dari lingkungan sekitarnya, mengatur intensitasnya
melalui diafragma, memfokuskan melalui penyesuaikan lensa untuk membentuk sebuah gambar,
mengkonversi gambar tersebut menjadi satu himpunan sinyal listrik, dan mentransmisikan
sinyal-sinyal ke otak melalui jalur saraf kompleks yang menghubungkan mata melalui saraf optik
menuju korteks visual dan area lain dari otak. Mata yang lebih kompleks dipergunakan untuk
memberikan pengertian visual karena memiliki fungsi berbeda-beda dan saling berhubungan
sehingga mata kita bisa melihat.

B .ORGAN MATA MANUSIA

Bagian-bagian pada organ mata bekerjasama mengantarkan cahaya dari sumbernya


menuju ke otak untuk dapat dicerna oleh sistem saraf manusia. Bagian-bagian tersebut adalah:

1.Kornea

Kornea (korneos) adalah bagian mata yang terletak di lapisan paling luar. Bagian ini
berupa selaput bening yang bersifat tembus pandang (transparan). Sifat kornea ini membuat
cahaya dapat masuk ke dalam sel-sel penerima cahaya di bagian dalam bola mata. Selain
berfungsi melindungi mata dari benda-benda asing dari luar, kornea juga berfungsi dalam
melakukan refraksi di lensa mata.
2. Iris

Iris adalah bagian mata yang berfungsi mengatur besar kecilnya pupil. Bagian ini jugalah
yang memberi warna pada mata. Sebagai contoh, orang Asia memiliki mata dengan warna hitam
hingga coklat, orang Eropa memiliki mata berwarna biru hingga hijau, dan lain sebagainya.

3. Pupil

Pupil adalah bagian mata yang berupa sebuah lubang kecil yang berfungsi mengatur
jumlah cahaya yang masuk ke bola mata. Besar kecilnya pupil diatur oleh iris. Ketika cahaya
yang datang terlalu terang, pupil akan mengecil. Sedangkan saat cahaya yang datang terlalu
redup, pupil akan membesar. Mekanisme kerja pupil ini membentu mata agar dapat menerima
cahaya dalam jumlah tepat.

4. Retina

Retina adalah bagian mata berupa lapisan tipis sel yang terletak di bagian belakang bola
mata. Bagian ini berfungsi menangkap bayangan yang dibentuk lensa mata kemudian
mengubahnya menyadi sinyal syaraf. Retina merupakan bagian mata yang sangat sensitif cahaya
karena ia memiliki 2 sel fotoreseptor, yaitu rods dan cones.

5. Lensa mata

Lensa mata adalah bagian mata yang berfungsi membentuk sebuah gambar. Gambar yang
dibentuk lensa mata kemudian diteruskan untuk kemudian diterima retina. Lensa mata dapat
menipis atau menebal sesuai dengan jarak mata dengan benda yang dilihatnya. Saat jarak benda
terlalu dekat, lensa mata akan menipis, sedangkan saat jarak benda terlalu jauh, lensa mata akan
menebal.

6. Akomodasi otot

Mekanisme menebal dan menipisnya lensa mata dapat terjadi akibat adanya fungsi
akomodasi otot lensa. Otot ini bekerja mendorong dan menarik lensa mata sehingga dapat
menebal dan menipis.

7. Bintik kuning

Bintik kuning adalah bagian mata yang paling sensitif terhadap cahaya. Saat bayangan
benda jatuh pada bagian mata ini, benda tersebut akan sangat terlihat jelas, sementara jika
bayangan benda jatuh sebelum atau sesudah bintik kuning, maka benda tersebut tidak terlihat
jelas (lamur).
8. Bintik buta

Bintik buta atau blind spot adalah bagian mata yang tidak sensitif terhadap cahaya. Jika
bayangan benda jatuh tepat pada bagian ini, maka benda tidak dapat terlihat oleh mata.

9. Syaraf optik

Syaraf optik adalah bagian mata yang berfungsi meneruskan informasi bayangan benda
yang diterima retina menuji otak. Melalui saraf inilah sebetulnya kita dapat menentukan
bagaimana bentuk suatu benda yang kita lihat. Jika syaraf optik ini rusak, itu berarti kita tidak
dapat melihat alias buta.

10. Aqueous humor

Aqueus humor adalah cairan yang menyerupai plasma berlendir transparandengan


konsentrasi protein yang rendah. Aqueous humor diproduksi oleh silia tubuh dan berfungsi
sebagai struktur pendukung lensa.

11. Vitreous humor

Vitreous humor atau juga disebut badan vitreous adalah semacam gel yang berfungsi
mengisi ruang antara retina dan lensa.

12. Sklera

Sklera adalah bagian dinding putih mata. Bagian ini memiliki ketebalan rata-rata sekitar 1
mm, akan tetapi ia juga dapat menebal hingga 3 mm karena adanya otot irensi.

13. Bulu mata

Bulu mata berfungsi untuk menjaga mata dari masuknya benda-benda asing berukuran
kecil seperti debu atau pasir.

14. Alis

Alis berfungsi menahan air keringat atau air yang jatuh dari kening (dahi) agar tidak
masuk ke dalam mata. Beberapa orang mencukur alisnya, padahal secara logika mencukur alis
sebetulnya tidak baik.
15. Kelopak mata

Kelopak mata berfungsi untuk menjaga bola mata dari masuknya benda asing dari luar
mata seperti debu, goresan, pasir, atau asap. Selain itu, bagian mata ini juga berfungsi untuk
menyapu bola mata dengan cairan dan mengatur jumlah cahaya yang masuk menuju mata.
Fungsi-fungsi dari kelopak mata ini ditunjang oleh mekanisme buka tutup (berkedip) oleh otot
kelopak.

16. Kelenjar lakrima

Kelenjar lakrima atau kelenjar air mata adalah bagian mata yang berfungsi menghasilkan
air mata. Air mata bermanfaat untuk melembabkan mata, membersihkan mata dari debu, serta
mematikan kuman yang masuk ke mata.

C .Proses Melihat
Mata bisa melihat benda karena adanya cahaya yang dipantulkan oleh benda tersebut ke
mata. Jika tidak ada cahaya yang dipantulkan
benda, maka mata tidak bisa melihat benda tersebut. Proses mata melihat benda adalah sebagai
berikut.

a) Cahaya yang dipantulkan oleh benda di tangkap oleh mata, menembus kornea dan
diteruskan melalui pupil.

b.) Intensitas cahaya yang telah diatur oleh pupil diteruskan menembus lensa mata.

c.) Daya akomodasi pada lensa mata mengatur cahaya supaya jatuh tepat di bintik kuning.

d.) Pada bintik kuning, cahaya diterima oleh sel kerucut dan sel batang, kemudian
disampaikan ke otak.

e.) Cahaya yang disampaikan ke otak akan diterjemahkan oleh otak sehinga kita bisa
mengetahui apa yang kita lihat.
Gangguan pada Mata

a. Rabun Dekat

Rabun dekat disebut hipermetropi. Rabun dekat adalah ketidakmampuan mata untuk
melihat benda yang dekat. Hal ini disebabkan
oleh ukuran bola mata yang pendek sehingga bayangan jatuh di belakang retina. Kebiasaan
membaca buku terlalu dekat dan sambil tiduran akan mempercepat timbulnya cacat mata. Rabun
dekat dapat diatasi dengan menggunakan kaca mata berlensa cembung.
Lensa cembung merupakan lensa positif.

b. Rabun Jauh
Rabun jauh adalah ketidakmampuan mata untuk melihat benda yang berjarak jauh. Rabun
jauh disebut miopi. Penyebab rabun jauh adalah ukuran bola mata terlalu panjang dari ukuran
normal sehingga bayangan benda jatuh di depan retina. Rabun jauh dapat diatasi
dengan menggunakan kaca mata berlensa cekung. Lensa cekung merupakan lensa negatif.
c. Rabun jauh dan dekat

Rabun jauh dan dekat disebut juga presbiopi atau rabun tua ialah suatu keadaan di mana
lensa kehilangan elastisitasnya karena bertambahnya usia. Akibatnya daya akomodasi lensa mata
berkurang. Kelainan mata ini biasanya diderita oleh orang yang sudah tua atau kira-kira berumur
di atas 45 tahun. Penderita presbiopi tidak mampu melihat benda yang terlalu jauh dan terlalau
dekat. Supaya penderita presbiopi dapat melihat dengan jelas, maka dibutuhkan kaca
mata rangkap, yaitu kaca mata cembung dan cekung.

d. Rabun Senja

Rabun senja atau rabun ayam adalah ketidakmampuan mata untuk melihat benda yang
berada di tempat remangremang dan di malam hari. Gangguan ini disebabkan oleh kekurangan
vitamin A, sehingga sel batang tidak berfungsi karena protein rodopson tidak terbentuk. Orang
yang menderita rabun senja harus banyak mengkonsumsi makanan yang banyak
mengandung vitamin A.

e. Buta Warna

Buta warna adalah ketidakmampuan mata untuk membedakan warna. Penyakit ini
bersifat menurun. Buta warna ada dua macam, yaitu buta warna total dan buta warna
separuh. Buta warna total hanya mampu melihat warna hitam putih saja (monokromat).
Sedangkan buta warna separuh tidak bisa melihat warna tertentu, yaitu merah (protanopia), biru
(tritanopia), dan hijau (deuteranopia).

f. Katarak

Katarak atau bular mata merupakan gangguan penglihatan. Penyebab katarak adalah
lensa mata keruh sehingga menghalangi masuknya cahaya pada retina, selain itu karena proses
ketuaan, sinar X, kencing manis, dan pemberian obat-obat tertentu dalam waktu yang lama.
Katarak dapat menimbulkan kebutaan tanpa rasa sakit. Penderita ini umumnya berumur di atas
55 tahun. Kelainan mata ini dapat diatasi dengan operasi mata.

g. Juling

Juling adalah kelainan mata yang disebabkan oleh ketidakserasian otot-otot mata. Jika
penderitanya masih anak-anak, maka dapat diperbaiki dengan jalan operasi.

h. Astigmatisme

Astigmatisme atau mata silindris adalah gangguan mata yang disebabkan oleh ukuran
lensa mata atau kornea tidak rata, keadaan kelengkungan permukaan kornea atau lensa yang
tidak mulus. Akibatnya bila penderita melihat suatu kotak, garis-garis vertikal terlihat kabur dan
garis horizontal terlihat jelas atau sebaliknya. Cacat ini dapat ditolong dengan kacamata
berlensa silindris.
i. Glaukoma

Tekanan di dalam bola mata yang terlalu tinggi. Tekanan normal bola mata adalah 24
mmHg. Glaukoma sering menyerang orang-orang di atas usia 40 tahun. Dalam waktu lama,
tekanan yang tinggi ini dapat menekan dan merusak retina sehingga menimbulkan kebutaan.
BAB III

PENUTUP

A .Kesimpulan

You might also like