Professional Documents
Culture Documents
A. PENGKAJIAN
Nama : Ajeng Clara Oktania Kartika
Hari/tanggal : Selasa, 10 Juli 2018
Tempat : Ruang Teratai RSUD Banyumas
1. Identitas Pasien
Nama : Ny.N
Umur : 65 tahun
Alamat : Kubangkangkung RT 06/11 Banyumas
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Status : Menikah
Suku/bangsa : Jawa/ Indonesia
Tanggal MRS : 03 Juli 2018
Diagnosa medik : Ulkus Dekubitus
No.RM : 388933
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. M
Umur : 78 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Kubangkangkung RT 06/11 Banyumas
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Hub.dengan pasien: Suami Pasien
3. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Pasien mengatakan sakit pada tumit bagian kanan
b. Keluhan tambahan
Pasien mengatakan tumitnya gatal dan terasa panas. Kemudian klien
mengatakan bahwa ada ia merasa mual kadang muntah
c. Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang ke IGD RSUD Banyumas pada tanggal 03 Juli 2018 keluhan
sakit pada bagian tumit,mual dan kadang muntah. Pasien dirawat di ruang
Teratai untuk dilakukan perawatan. Pada pemeriksaan yang yang dilakukan di
IGD RSUD Banyumas didapatkan data sebagai berikut : TD : 100/60 mmHg,
S:37,7o C, N: 80x/menit, RR: 24 x/menit, GCS : E3M4V5,
d. Riwayat penyakit dahulu
Keluarga pasien mengatakan pasien sebelumnya pernah dirawat di RSUD
Banyumas karena operasi tumor 3 bulan yang lalu.
e. Riwayat penyakit keluarga
Keluarga pasien mengatakan ada angggota keluarga yang menderita penyakit
diabetes mellitus.
4. Genogram
Keterangan :
: Laki-laki : Hubungan sedarah
: Perempuan : Tinggal serumah
: Laki-laki meninggal : Ikatan pernikahan
: Perempuan meninggal
: Pasien
5. Fungsional Gordon
a. Persepsi dan manajamen kesehatan
DS : Keluarga pasien mengatakan kesehatan itu penting. Jika ada anggota
keluarga yang sakit segera dibawa ke pelayanan kesehatan untuk
mendapatkan pengobatan
DO : Pasien dirawat di Ruang Teratai RSUD Banyumas untuk
mendapatkan perawatan.
b. Nutrisi dan metabolik
DS : Keluarga pasien mengatakan sebelum sakit makan pasien teratur dan
selama dirawat di RS pasien makan-makanan yang diberikan rumah
sakit
DO : Pasien hanya menghabiskan setengah porsi yang diberikan di rumah
sakit
c. Pola eliminasi
DS : Keluarga pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit Ny.N BAB
± 1 kali sehari dan untuk BAK ±2-4 kali/hari. Selama sakit Tn.M
BAB ±1 kali/hari.
DO : Perut pasien tidak asites, tidak kembung, pasien memakai pampers
dan tidak terpasang DC.
d. Pola aktivitas dan latihan
DS : Keluarga pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit Tn.M tidak
kesulitan dalam beraktivitas sehari-hari. Selama sakit pasien sedikit
kesulitan untuk melakukan aktivitas karena tumit kanan yang sakit
DO : pasien terlihat dibantu oleh keluarganya apabila ingin beraktivitas
Pola aktivitas dan latihan
ADL 0 1 2 3 4
Makan/minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilisasi di bed √
Ambulasi √
Keterangan skala
0 : Mandiri
1 : Dibantu alat
2 : Dibantu orang lain
3 : Dibantu alat dan orang lain
4 : Tergantung total
e. Pola istirahat dan tidur
DS : Keluarga pasien mengatakan sebelum sakit kualitas tidur pasien
cukup ±8 jam/hari, akan tetapi selama sakit pasien mengatakan tidak
dapat tidur
DO : Pasien terlihat lemas, mata terlihat sayu
f. Pola persepsi dan kognitif
DS : Keluarga pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit Tn.M alat
indera pasien dapat berfungsi dengan baik. Pasien mengatakan nyeri
pada tumitnya
DO : Pasien terlihat kesakitan
g. Pola seksual dan reproduksi
DS : Keluarga pasien mengatakan pasien memiliki 2 orang anak dan satu
orang suami.
DO : Pasien berjenis kelamin perempuan dan sudah menopause.
h. Pola peran dan hubungan
DS : Keluarga pasien mengatakan hubungan pasien dengan keluarga baik
DO : Selama di RS pasien ditunggui oleh menantu dan suaminya.
i. Pola persepsi diri
DS : Keluarga pasien mengatakan penyakit yang diderita Ny. N
merupakan cobaan dari Tuhan YME dan menerima kondisi yang
dialami oleh Ny.N saat ini serta yakin akan kesembuhan Ny.N
DO : Keluarga pasien tampak tabah dan sabar serta selalu mengikuti
anjuran dari perawat dan dokter yang merawat Ny.N
j. Pola manajemen stress dan koping
DS : Keluarga pasien mengatakan jika ada anggota keluarganya yang
bermasalah diselesaikan bersama dan baik-baik.
DO : Pasien terlihat membina hubungan yang baik dengan keluarga,
terlihat dari keluarga yang menjenguk
k. Pola nilai dan keyakinan
DS : Keluarga pasien mengatakan pasien beragama Islam
DO : Selama sakit aktivitas agama pasien terganggu dan keluarga kerap
berdoa untuk kesembuhan pasien.
6. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : sedang
b. Kesadaran : composmentis
c. GCS : E3M4V5
d. Tanda-tanda vital :
TD : 100/60 mmHg
N : 80 x/menit
RR :24 x/menit
S : 37,7o C
e. Pemeriksaan Head to toe
1) Wajah
Mata : Simetris, konjungtiva anemis, Skelra ikterik (-/-).
Hidung : Simetris, tidak ada polip, tidak terpasang O2
Mulut : mulut bersih,gigi masih lengkap
Telinga : Simetris, tidak ada serumen, bersih.
2) Kepala dan leher
Kepala : Mesochepal, tidak ada lesi, rambut beruban.
3) Leher : Simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan limfe, tidak
ada lesi
4) Thoraks
Paru
Inspeksi : Simetris, terlihat perkembangan dinding dada, RR :
24x/menit
Palpasi : pengembangan paru sama kanan dan kiri, tidak ada
nyeri tekan.
Perkusi : Redup
Auskultasi : ronchi (-/-), wheezing (+/+)
Jantung
Inspeksi : iktus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis teraba
Perkusi : Batas kanan atas : ICS II linea para sternalis dextra
Batas kanan bawah : ICS V linea para strenalis dextra
Batas kiri atas : ICS II linea para sternalis
sinistra
Batas kiri bawah : ICS V mid clavikula sinistra
Auskultasi :Reguler, SI>S2, Murmur (-), Gallop (-)
5) Abdomen
Inspeksi : Datar, supel, tidak ada massa, tidak ada lesi.
Palpasi : Nyeri tekan (-), tidak ada benjolan
Perkusi : Tympani
Auskultasi : Bising usus 8 x/menit
6) Genetalia
Pasien berjenis kelamin perempuan dan tidak terpasang DC
7) Kulit
Terdapat dekubitus, turgor lembab, terdapat lesi dan berawarna merah
8) Ekstremitas
Atas
Tangan kanan terpasang infus, tidak ada edema pada ektremitas atas,
tidak ada lesi,
Bawah
Tidak ada edema, tumit kanan terdapat dekubitus
7. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan laboratorium Ny.M tanggal 3 Juli 2018
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Hemoglobin L 9.2 /uL 12.0-16.0
Hematokrit L 30.0 % 36.0-48.0
Eritrosit L 3.99 10e6/uL 4.06-5.80
Leukosit H 11.46 10e3/uL 3.70-10.10
Trombosit 390 10e3/uL 150-450
MCV L 75.3 fL 81.0-96.0
MCH L 23.1 pg 27.0-31.2
MCHC L 30.7 % 31.8-35.4
RDW H 16.5 % 11.5-14.5
Neutrofil 68.58 % 39.30-73.70
Limfosit 26.53 % 18.00-43.30
Monosit L 3.516 % 4.400-12.700
Eosinofil 1251 % 0.600-7.300
Basofil 0.479 % 0.0-1.7
BUN 7.2 mg/dL 7-18
Glukosa sewaktu H 218.0 mg/dL 74.0-140.0
Kreatinin 0.73 mg/dL 0.60-13.0
8. Terapi
Infus Futrolit 20 tpm
Ranitidin 2 x 50 gram
Citicolin 2 x 500 mg
Metronidazol 1 x 500 mg
B. ANALISA DATA
No Data Fokus Etiologi Problem
1. DS : Pasien mengatakan sakit Gangguan sensasi Risiko kerusakan
pada rumit sebelah kanan integritas kulit
DO : (00047)
TD : 100/60 mmHg
N : 80 x/menit
RR :24 x/menit
S : 37,70 C
Kesadaran komposmentis
GCS : E3M4V5
Adanya kerusakan pada lapisan
dermis dan epidermis
Adanya luka dekubitus
2. DS : pasien mengatakan tumitnya Penyakit kronis Risiko Infeksi
terasa panas dan gatal ( 00004)
DO :
S : 37,70 C
- Luka terlihat memerah
- Pasien ada riwayat DM
3. DS : pasien megatakan nafsu Faktor biologis Keridakseimbangan
makannya berkurang dan mual nutrisi kurang dari
DO : kebutuhan tubuh
Pasien hanya (00002)
menghabiskan setengah
porsi dari yang diberikan
Rumah Sakit
Pasien mengalami
penurunan berat badan dai
56 kg menjadi 53 kg
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Risiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan gangguan sensasi
2. Risiko Infeksi berhubungan dengan penyakit kronis
3. Keridakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
faktor biologis
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA NOC NIC
KEPERAWATAN
1. Risiko kerusakan Integritas jaringan : kulit & membrane mukosa Perawatan Luka
integritas kulit b.d Setelah dilakukan proses keperawatan selama 2x24 jam 1. Angkat balutan dan plester perekat
gangguan sensasi diharapkan tidak terdapat kerusakan pada kulit pasien dengan 2. Bersihkan dengan normal saline atau
indikator sebagai berikut : pembersih yang tidak beracun dengan
Indikator Awal Tujuan tepat
Suhu kulit 2 5 3. Berikan perawatan ulkus pada kulit
Sensasi 2 5 yang diperlukan
Tekstur 3 5 4. Periksa luka setiap kali perubahan
Lesi pada kulit 2 5 balutan
Pengelupasan kulit 5 5 5. Reposisi pasien setidaknya setiap 2
1 : sangat terganggu jam dengan tepat
2 : banyak terganggu
3 : cukup terganggu
4 : sedikit terganggu
5 : tidak terganggu
2. Risiko Infeksi b.d Keparahan Infeksi Pengecekan kulit
penyakit kronis Setelah dilakukan proses keperawatan selama 2x24 jam 1. Amati warna, kehangatan, bengkak,
diharapkan tidak terdapat resiko infeksi dengan indikator pulpasi, tekstur, edema dan ulserasi
sebagai berikut : pada ekstremitas
Indikator Awal Tujuan 2. Monitor warna dan suhu kulit
Kemerahan 2 4 3. Monitor infeksi terutama dari daerah
Demam 2 5 edema
Cairan luka yang berbau busuk 2 4 4. Monitor sumber tekanan dan gesekan
Nyeri 3 5
1 : berat
2 : cukup berat
3 : sedang
4 : ringan
5 : tidak ada
07.45 citicolin 500 gr dan metronidazole 500 Pasien terlihat hanya memakan
gesekan
F. EVALUASI KEPERAWATAN
Tanggal/ Jam Dx Catatan Perkembangan Paraf
Rabu 10 Juli 2018 I S: pasien mengatakan sudah tidak sakit di tumit bagian kanannya
O : keadaan umum cukup,
14.00
TD : 100/60 mmHg
N : 80 x/menit
RR :24 x/menit
S : 37,70 C
Kesadaran komposmentis
Adanya kerusakan pada lapisan dermis dan epidermis
Adanya luka dekubitus
P: Lanjutkan intervensi
1. Angkat balutan dan plester perekat
2. Bersihkan dengan normal saline atau pembersih yang tidak beracun dengan tepat
3. Berikan perawatan ulkus pada kulit yang diperlukan
4. Periksa luka setiap kali perubahan balutan
5. Reposisi pasien setidaknya setiap 2 jam dengan tepat
P : Lanjutkan intervensi
1. Amati warna, kehangatan, bengkak, pulpasi, tekstur, edema dan ulserasi pada ekstremitas
2. Monitor warna dan suhu kulit
3. Monitor infeksi terutama dari daerah edema
4. Monitor sumber tekanan dan gesekan
Rabu 10 Juli 2018 III S : pasien mengatakan sudah tidak mual dan sudah mau makan
O : pasien terlihat menghabiskan 1 porsi makanan yang diberikan, berat badan bertambah menjadi
54 kg
A : Masalah teratasi
Indikator Awal Tujuan Hasil
Asupan gizi 2 5 5
Asupan makanan 2 5 5
Rasio berat badan/tinggi badan 2 5 5
Energi 3 5 5
P : Hentikan intervensi