You are on page 1of 9

MAKALAH

KEWIRAUSAHAAN
“Minuman Etap”

Disusun Oleh :

Ibnu Dewantara (1531010092)


Dian Najabbullah (1531010153)
Rizky Herdiyansah (1531010165)
Wahyu Ajis K. (1531010171)
Mochamad Didit D. (1531010202)

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
2018
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kepada Allah SWT, atas berkat dan
rahmat- Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Business Plan
dengan judul “ETap”.
Business Plan ini merupakan salah satu tugas dalam mata kuliah
Kewirausahaan yang diberikan pada semester VI. Tugas ini disusun
berdasarkan pengamatan, pengambilan data dan perhitungan penyusun sesuai
data dari literature dan masyarakat (pasar).
Business Plan ini tidak dapat tersusun sedemikian rupa tanpa
adanya bantuan, baik sarana, prasarana, pemikiran, kritik dan saran. Oleh karena
itu, penyusun ucapkan terima kasih kepada:
1. Ir.Ketut Sumada, MS selaku dosen pengampu mata kuliah Kewirausahaan.
2. Rekan – rekan mahasiswa yang membantu memberi masukan dalam
pembuatan Business Plan .
3. Seluruh pihak yang terlibat dalam pengambilan data dalam pembuatan
Business Plan.
Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari penyusunan
Business plan ini . Maka sangat diharapkan kritik dan saran dari semua pihak
yang berkaitan dengan business plan ini. Semoga bermanfaat bagi semua pihak
dan berguna sebagai bahan penambah ilmu pengetahuan.

Surabaya, 22 Maret 2018

Penyusun
TUGAS I
I.1.Survey Pasar
Kami melakukan survey pasar dengan cara menyebarkan kuisioner kepada 100 orang, dan
didapatkan hasil sebagai berikut:
A. Persentase konsumen yang pernah mengkonsumsi tape atau tidak

Pilihan Jumlah
Ya 89.7 %
Tidak 10.3%

Bahasan : pada survey presentase konsumen yang pernah mengkonsumsi tape dari 98
responden bahwa 89.7 % pernah mengkonsumsi tape dan 10.3% responden
tidak pernah mengkonsumsi tape
Kesimpulan : Berdasarkan survey yang pernah dilakukan didapatkan hasil yang mana dari
98 responden didapatkan 89.78% orang pernah mengonsumsi tape

B. Persentase jenis olahan tape yang pernah dikonsumsi


Pilihan Jumlah
Aneka Kue 2.1%
Minuman 17.9%
Tape 69.7%

Bahasan : pada survey presentase konsumen yang pernah mengkonsumsi aneka olahan
makanan dari tape dari diperoleh 2.1% pernah mengkonsumsi aneka kue dari
tape, 17.9% pernah mengkonsumsi minuman dari tape dan 69.7 % hanya
memakan tape
Kesimpulan : Berdasarkan survey yang pernah dilakukan didapatkan hasil yang mana
didapatkan 69.7% orang hanya mengonsumsi tape

C. Persentase ketertarikan konsumen terhadap aneka olahan dari tape

Pilihan Jumlah
Ya 56.8%
Tidak 32.2%
mungkin 11%

Bahasan : pada survey presentase konsumen yang pernah mengkonsumsi aneka olahan
makanan dari tape dari 85 responden diperoleh 56.8% tertarik pada aneka
olahan dari tape, 32.2% tidak tertarik pada aneka olahan dari tape dan 11 %
mungkin tertarik pada aneka olahan dari tape
Kesimpulan : Berdasarkan survey yang pernah dilakukan didapatkan hasil yang mana
didapatkan 56.8% orang tertarik pada aneka olahan tape
D. Persentase jenis olahan tape yang diminati oleh konsumen

Pilihan Jumlah
Aneka kue 47.8%
Aneka minuman 52.2%

Bahasan : pada survey presentase konsumen diperoleh 47.8 % responden minat


terhadap jenis olahan tape menjadi aneka kue dan 52.2% minat terhadap jenis
olahan tape menjadi aneka mnuman
Kesimpulan : Berdasarkan survey yang pernah dilakukan didapatkan hasil yang mana
didapatkan 52.2% minat terhadap jenis olahan tape menjadi aneka mnuman

TUGAS II

II. PEMASARAN
II.1. Strategi Pemasaran

Dalam pemasaran produk Minuman ETap kami menyusun strategi pemasaran sebagai
berikut :

1. Perencanaan

Dalam menjalankan konsep usaha kecil, maka perlu perencanaan yang matang agar
memperoleh banyak pelanggan yang tertarik untuk mengkonsumsi Minuman ETap
dikarenakan minuman jenis ini menggabungkan rasa khas dari tape, sehingga minuman
menjadi lebih segar.

2. Memilih Tempat Strategis

Tempat strategis menjadi salah satu strategi pemasaran yang dipertimbangkan, karena
dengan tempat penjualan yang strategis berarti produk ini memiliki kemungkinan terlihat
lebih tinggi dan tentu saja memicu penjualan yang tinggi. Kriteria pemilihan tempat strategis
ini harus menyesuaikan dengan target sasaran serta kemudahan untuk menjangkaunya.

3. SNS Operation

SNS operation merupakan salah satu strategi yang menggunakan media sosial untuk
melakukan promosi dan iklan. Untuk memasarkan produk Minuman ETap dapat
menggunakan media sosial, seperti Keyword Planner, Facebook Ads, Twitter Ads,
Instagram Ads dan lain- lain.

4. Hubungan Masyarakat

Sering mengadakan aksi sosial seperti ikut serta dalam bazaar.kampus dan gelar produk
agar masyarakat lebih mengenal produk Minuman ETap
II.2.SEGMENTASI PASAR

Yaitu tindakan membagi suatu pasar menjadi kelompok – kelompok pembeli yang
berbeda – beda yang mungkin membutuhkan produk – produk dan atau kombinasi
pemasaran yang terpisah. Perusahan mengidentifikasi cara – cara yang berbeda untuk
memilah – milah pasar dan untuk mengembangkan gambaran dari segmen pasar yang di
hasilkan. segmentasi merupakan dasar untuk menentukan komponen- komponen strategi.
Dasar – dasar untuk Mensegmentasikan Pasar Konsumen dari produk Minuman ETap
yaitu:

1. Segmentasi Geografik

Segmentasi geografik adalah membagi pasar menjadi beberapa unit secara geografik seperti
pada produk ini secara geografik dipasarkan dalam satu wilayah kecamatan terutama area
pemasaran Rungkut, Gunung Anyar, Penjaringan Sari, dan Medayu Selatan, dan Pandugo.
Yang berarti sebagian wilayah Surabaya.

2. Segmentasi Demografik

Segmetasi demografik adalah suatu proses yang membagi – bagi pasar menjadi kelompok –
kelompok berdasarkan variabel – variabel demografi seperti umur, jenis kelamin, ukuran
keluarga, siklus hidup keluarga, pendapatan,pekerjaan, pendidikan, tempat tinggal, agama,
ras dan kebangsaan. Pada produk minuman ETAP segmentasi demografik tertuju pada
usia remaja, dewasa dan lansia mengingat dapat dikonsumsi untuk segala kalangan usia.

3. Segmentasi Psikikografis

Dalam segmentasi psikikografis maka pembeli dibagi menjadi kelompok yang


berbeda berdasarkan kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian. Mengingat harga dari
Minuman ETap yang murah maka dapat dibeli oleh semua kalangan.

II.3. Targeting

Yaitu suatu tindakan mengevaluasi keaktifan daya tarik setiap segmen pasar dan
memilih salah satu atau lebih dari segmen pasar tersebut untuk dimasuki. pola pemilihan
pasar sasaran

1.Konsentrasi pada segmen tunggal

Melalui pasar yang terkonsentrasi maka perusahaan posisi pasar yang kuat dalam segmen.
Dana yang terbatas segmen tanpa pesaing. Kami memiliki distributor minuman dengan
basis kerjasama terbesar di pasar tradisional sopoyono yang terletak di kali rungkut

2.Spesialisasi selektif

Perusahaan memilih beberapa segmen masing – masing dilihat daya tariknya dan
kesesuaian dengan tujuan serta sumber daya perusahaan. Dikarenakan produk yang
memiliki banyak manfaat di semua kalangan maka produk Minuman ETap dapat diterima
oleh distributor.

3.Spesialisasi Produk

Perusahaan berkonsentrasi pada pembuatan satu produk tertentu yang dijual ke beberapa
segmen pasar. Melalui strategi ini perusahaan membangun reputasi tinggi dalam satu area
produk yang khusus, resiko akan muncul bila produk tersebut dikalahkan oleh
penjual minuman lainnya. tetapi produk ETAP merupakan produk yang langkah
dengan minuman yang berbeda di pasaran, dengan keunggulan memanfaatkan rasa khas
dari tape sehingga lebih segar diminum.

4.Jangkauan pasar secara penuh

Perusahaan berusaha untuk melayani semua kelompok pelanggan dengan semua produk
yang diperlukan. Seperti untuk semua kalangan melalui gelar produk bazar di
lingkungan kampus, tempat-tempat umum, pasar tradisional, dan toko kecil.

II.4.Positioning

Setelah memutuskan segmen pasar mana yang akan dimasuki, maka suatu usaha harus
memutuskan “posisi” apa yang ingin ditempati dari segmen tersebut. Posisi produk adalah
cara produk ditetapkan oleh konsumen berdasarkan beberapa atribut penting yang diduduki
produk tersebut dalam ingatan konsumen dalam hubungan dengan produk pesaing.
Ada beberapa strategi yang dapat digunakan untuk menetapkan posisi, yaitu :

1. Memposisikan produknya pada atribut produk spesifik


Contoh : ETap mengiklankan harga terjangkau.

2. Produk yang hanya diposisikan pada kebutuhan yang dipenuhi atau manfaat yang
diberikan.
Contoh : ETap mengiklankan produknya dengan menggunakan tape sebagai bahan tambahan
minuman sehingga membuat minuman lebih segar dan juga dapat menghangatkan badan
serta sumber pribiotik

3. Produk dapat diposisikan menurut peristiwa penggunaan


Contoh : ETap digunakan untuk dikonsumsi karena selain untuk menyegarkan tubuh juga
baik untuk kesehatan tubuh terutrama menurunkan tekanan darah tinggi, menghangatkan
badan dan sumber pribiotik .
II.5 Bauran Pemasaran

A. Produk
1. Sifat Sensoris
Produk Minuman ETap berupa minuman dingin dengan rasa khas tape yang segar
2. Ukuran
Minuman dimasukkan dalam kemasan gelas plastic kecil ukuran 10 cm x 4 cm
3. Kemasan
Digunakan kemasan primer yang terbuat dari gelas plastic dengan logo produk Etap dan
kemasan sekunder yang terbuat dari kertas karton tebal atau kardus berbentuk balok.

B. Price
1. Keunggulan
Minuman ETap ini memiliki rasa khas tape yang berbeda yang membuat konsumen yang
meminumnya merasakan rasa tape yang berbeda dari tape biasanya.
2. Nilai Tambah
Minuman ETap yang dalam bentuk minuman bukan dalam bentuk makanan tape biasanya
membuat minuman ini berbeda dari produk yang ada di pasaran sekarang.
3. Harga
Untuk kemasan primer harganya berkisar Rp. 8.000,- dan untuk kemasan Sekunder kisaran
harganya Rp. 60.000,-

C. Place
1. Saluran Distribusi
Produk dipasarkan dalam wilayah sekitar daerah Surabaya terutapa di area pemasaran
rungkut, Gunung anyar, Medayu Selatan, IKIP, dan Pandugo. Dan melalui gelar produk
bazaar di lingkungan kampus, apotek terdekat, pasar tradisional, dan toko kecil.
2. Ketepatan Delivery
Pemasaran melalui internet atau mobile marketing harus dilakukan karena internet
merupakan platform mobile yang dapat member suatu informasi. Hal itu dikarenakan
konsumen sekarang hampir semuanya melakukan mobile marketing dimana konsumen dapat
melihat produk, serta membeli produk menggunakan smartphonenya. Dan kami melayani
delivery hanya pada wilayah Surabaya sekitar.

D. Promotion
1. Penyampaian Informasi Produk
Promosi dapat melalui social media seperti Instagram, Twitter, melalui hubungan masyarakat
dengan mengadakan aksi social seperti bazaar kampus dan gelar produk, melalui website, dan
branding.
Tugas IV
PEMBENTUKAN BADAN USAHA

IV. Pembentukan Badan Usaha


Untuk mendirikan Usaha Dagang (UD), tidak disyaratkan secara mutlak dibuat
didepan Notaris , namun jika berhubungan (dalam arti bekerjasama) dengan suatu perusahaan
besar atau instansi pemerintah, akta pendirian ini biasanya akan dijadikan suatu prasyarat .
Umumnya, untuk UD hanya perlu mengajukan perijinan berupa:

1.Izin Domisili Usaha dari Kantor Satlak PTSP Kelurahan setempat


Langkah yang dilakukan dalam pendirian UD (usaha Dagang) antara lain:
1. Membuat surat yang ditujukan ke Pengurus RT & RW yang ditandatangani oleh RT
dan RW. Tentang rencana pendirian UD (UsahaDagang).
2. Membuat Surat Pernyataan Persetujuan dari Lingkungan/warga sekitar, hal ini
dilakukan karena Usaha Dagang yang kita miliki berada diantara orang-orang yang
berada disekeliling Usaha Dagang (UD). Persetujuan yang didapat sekurang-
kurangnya dari tetangga yang berada didepan, belakang, kiri dan kanan dari alamat
tempat berkedudukannnya yang akan didirikan Usaha Dagang (UD). Surat pernyataan
ini juga ditandatangani warga yang berdekatan dengan Usaha Dagang (UD) yang
didirikan beserta ketua RT dan ketua RW.
3. Membuat peta lokasi Usaha Dagang (UD).Syarat dari langkah satu hingga langkah
ketiga ini jika sudah terpenuhi kita akan mendapatkan Surat Rekomendasi dari
Kelurahan dan Kecamatan

2.Mengajukan penerbitan NPWP atas nama diri sendiri


Sebelum mengajukan penerbitan NPWP maka harus mengurus Surat Keterangan
Terdaftar (SKT) pada Kantor Pelayanan Pajak setempat dan mendapatkan nomor NPWP atas
nama diri sendiri.

3.Mengajukan permohonan Surat Izin Usaha Perdagangan perseorangan kepada


Kantor Satlak PTSP Kecamatan setempat
Kita sudah memiliki persyaratan domisili dan sudah terdaftar di kantor pajak. Namun,
apabila kita memiliki usaha dagang hendaknya kita juga memiliki izin untuk berdagang yang
dinamakan dengan SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan). Untuk mengajukan SIUP (Surat
Izin Usaha Perdagangan) maka harus menyiapkan beberapa berkas diantaranya : fotokopi
KTP pemilik perushaaan, fotokopi NPWP (nomor Pokok Wajib Pajak), surat keterangan
domisili yang didapat dari kelurahan setempat dimana Usaha Dagang didirikan, neraca
perusahaan, foto pemilik perusahaan ukuran 4×6 sebanyak 2 lembar, dan yang terakhir izin
lain terkait dengan usaha yang akan dirintis pada bidang usaha dagang tersebut.
Setelah semua berkas sudah disiapkan, selanjutnya ialah pengambilan dan pengisian
formulir pendaftaran, yang ditandantangani diatas materai 6000 dan difotokopi sebanyak
rangkap dua, karena akan disatukan dengan berkas yang tertera diatas. Kita juga perlu
melakukan pembayaran sebagai tarif dalam pembuatan SIUP (Surat Izin Usaha
Perdagangan), tariff ini disesuaikan dengan tariff masing-masing wilayah sesuai dengan
peraturan daerah setempat. Setelah semua selesai dilakukan maka selanjutnya tinggal
menunggu SIUP kita selesai diproses

4.Pendaftaran Tanda Daftar Perusahaan


Jika suatu UD memiliki SIUP , wajib dilanjutkan dengan pendaftaran Tanda Daftar
Perusahaan (TDP) sesuai dengan UU No.3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar
Perusahaan.Dalam pembuatan TDP sendiri sama halnya dengan pembuatan SIUP.

5. Pendaftaran Surat Ijin Gangguan (HO)


Salah satu hal yang diperlukan untuk mengurus legalitas usaha adalah pembuatan Ijin
Gangguan atau HO. Ijin gangguan adalah ijin tempat usaha orang pribadi / badan hukum
dilokasi tertentu yang dapat menimbulkan bahaya, gangguan dan kerugian. Masa Berlaku ijin
gangguan adalah selama usaha masih berjalan dan selama tidak terjadi perubahan pada usaha
tersebut,misalnya pindah lokasi, berganti jenis usaha,dan sebagainya. Berikut prosedur dalam
mengurus ijin gangguan:
1) Pemohon dating ke Kantor kecamatan untuk mengambil berkas permohonan ,
dimintakan persetujuan tetangga tempat usaha, diketahui oleh Dukuh, Lurah dan
Camat, lembar pertama bermaterai Rp. 6.000. Berkas diserahkan lagi ke loket
kecamatan untuk diteliti kelengkapan persyaratan yang telah ditentukan. Setelah itu
akan menerima tanda bukti penerimaan permohonan perizinan.
2) Kelompok Kerja melalui secretariat KPP menyampaikan berkas perizinan kepada
Dinas Ketenteraman dan Ketertiban.
3) Diproses di Dinas Ketentraman dan Ketertiban cq Seksi Perizinan untuk diteliti ulang
, peninjauan lokasi bersama instansi terkait, membuat berita acara hasil peninjauan
lapangan, dibuat perhitungan biaya retribusi.
4) Pemohon membayar di KPP dengan formulir warna putih.
5) Bukti pembayaran warna hijau dan penetapan retribusi warna putih diserahkan oleh
petugas KPP.
6) Dibuatkan Konsep Surat Izin dan Serifikat Izin Gangguan.
7) Paraf Bidang Ketentraman dan Ketertiban dan tanda tangan Kepala Dinas atas nama
Bupati serta diberi nomor dan dikirim ke KPP.
8) Pemohon mengambil izin gangguan

You might also like