Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
P1337420614027
A. IDENTITAS PASIEN
a. Nama : Ny. L
b. Umur : 65 tahun
c. Alamat : Sidoarjo
d. Pendidikan : SMP
e. Pekerjaan :-
f. Agama : Islam
g. Tanggal masuk : 21 Desember 2017
h. Diagnosa medis : Gagal Nafas (Respiratory Failure)
i. No. register : 07.38.00
B. PENGKAJIAN PRIMER
1. Airway
Terdengar suara gurgling pada jalan nafas, tidak ada jejas, terpasang ETT ,
terdapat sekret
2. Breathing
Klien mengalami penurunan reflek menelan karena terpasang ETT, klien
bernafas menggunakan bantuan ventilator dengan mode PSIMV dengan
FiO2 60 % PEEP 5, R 10 PS 8. Terkadang ada batuk dan sesak, adanya
retraksi dada, terdengar suara tambahan ronchi basah kasar pada lapang
paru, RR 20 x/menit, saturasi 98 %,
3. Circulation
Tekanan darah klien 120/70 mmHg, tidak terjadi takikardi, tidak terjadi
sianosis, tidak terjadi perdarahan maupun jejas, membran mokosa bibir
kering.
4. Disability
GCS klien E = 4, M = 6 V= ETT, kesadaran klien composmentis.
5. Exposure
Terpasang infuse di tangan kiri RL 5 tpm dan cedocard 5mg /jam. Tidak
terdapat luka, Tidak ada jejas pada klien, tidak terdapat oedem , klien tidak
mengalami cedera tulang belakang maupun cervikal.
C. PENGKAJIAN SEKUNDER
1. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama : klien mengeluh sesak napas
b. Riwayat keperawatan sekarang
Pada tanggal 18 Desember 2017 keluarga membawa klien ke RS Ken
Saras rujukan dari RS RSTP Salatiga dengan keluhan sesak dan nyeri
dada. Klien masuk ke ruang rawat inap OPAL sebelumnya, kemudian
keadaan pasien menurun dan dokter menyarankan klien untuk bedrest
sehingga klien masuk ke ICU tanggal 21 Desember 2017.
c. Riwayat keperawatan dahulu
Keluarga klien mengatakan bahwa klien mempunyai keluhan sesak dan
nyeri dada sudah + 4 tahun hanya memeriksakan dengan Rawat Jalan di
RSTP Salatiga ketika kambuh dan hanya meminum obat yang didapatkan
dari pemeriksaan rawat jalan.
d. Riwayat keperawatan keluarga
Keluarga pasien tidak ada yang pernah menderita penyakit yang dialami
pasien saat ini dan keluarga serta tidak mempunyai penyakit seperti TBC,
ginjal, DM, hati, hipertensi maupun penyakit jantung.
2. Pengkajian Fisik
a. Sistem Pernapasan
1) Inspeksi : Klien menggunakan ventilator mode PSIMV 60%, SPO2
98%, RR 20x/menit, pergerakan dada simetris, adanya retraksi dada
2) Palpaasi : tidak ada masa, vokal fremitus antara kanan dan kiri berbeda
3) Perkusi : terdapat suara redup pada lapang paru.
4) Auskultasi : terdapat suara ronki pada lapang paru
b. Sistem Kardiovaskuler
Klien tidak memiliki riwayat hipertensi, tekanan darah: 120/70 mmHg,
nadi: 80 x/menit.
c. Sistem Persyarafan
Status kesadaran : Composmentis, E4 M6 V-ETT.
d. Sistem Pengindraan
1) Penglihatan
Bentuk mata klien normal, pupil isokor dengan diameter +2 mm
sebelah kanan, +2 sebelah kiri.
2) Penciuman
Bentuk hidung simetris, tidak terdapat polip.
3) Pendengaran
Fungsi pendengaran klien masih normal.
e. Sistem Perkemihan
Klien mengeluarkan urin melalui urine bag, jumlah urin pada tanggal 8
Januari 2018 sebesar ± 500 cc dengan warna kuning pekat, konsistensi
cair , bau khas.
f. Sistem Pencernaan
1) Mulut, keadaan gigi dan lidah klien bersih, mukosa bibir kering dan
tidak terdapat stomatitis.
2) Abdominal, klien tidak mengalami nyeri tekan, klien tidak mengalami
asites, tidak terdapat pembesaran lien.
3) Bowel, klien BAB 1x sehari ditempat tidur, dibantu oleh perawat
g. Sistem Muskuloskeletal
Kekuatan otot motorik klien : 3
h. Sistem Integumen
Kulit sedikit kering warna sawo matang, CRT <2 detik.
i. Sistem Reproduksi
Jenis kelamin klien perempuan, terpasang kateter.
j. Sistem Endokrin
Klien tidak mengalami pembesaran kelenjar tiroid.
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaaan laboratorium tanggal 10 Januari 2018 pukul 07.56 WIB
Kesan :
Kardiomegali (suspek LV)
Elongatio dankalsifikasi arkus aorta
Radiologis paru relative STQA. Masih tampak gambaran edema pulmonum
dengan efusi pleura duplex
c. Program Terapi
1) Injeksi :
a) Meropenem H5 3x1 mg
b) Methylprednisolon 2 x 50 mg
c) Ranitidine 2 x 50 mg
d) Furosemid 2 x 20 mg
e) Nebulizer = (Bisolvon : Pulmicort : Combivent) 4 x 1
f) PCT Inf 3 x 1
g) Ozid 1 x 40 mg
h) Gentamicyn 3x1 amp
2) Oral
a) Trimetazidine 2 x 1
b) Nitrocaf 2 x 1
c) Eutirax 100 mg 2 x ½
d) Allopurinol 100 mg 0-1-0
e) Alprazolam 0-0-1
f) Sulcrafat 3 x1
D. DAFTAR MASALAH
E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan abnormalitas ventilasi-
perfusi sekunder terhadap hipoventilasi, penumpukan cairan di permukaan
paru
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi yang
berlebihan
3. Resiko Infeksi berhubungan dengan pemasangan selang ETT
F. INTERVENSI KEPERAWATAN
pernafasan perlu
bersih
4. Tidak ada sianosis
5. Mampu bernafas
dengan mudah
6. Tidak ada retraksi
dada, pernafasan
cuping hidung dan
pursed lips
2 Bersihan jalan Tujuan : Setelah 1. Kaji frekuensi, kedalaman
nafas tidak efektif dilakukan tindakan dan gerakan kesimetrisan
berhubungan keperawatan diharapkan dada.
dengan sekresi jalan nafas efektif. 2. Lakukan suction /
yang berlebihan Kriteria Hasil : pengisapan secret
1. Tidak ada sianosis 3. Kolaborasi medic mengenai
dan dyspnea pengobatan mukolitik,
2. Mampu bernafas inhalasi, bronkodilator
dengan mudah, 4. Monitor TTV,
3. Menunjukkan jalan 5. Monitor keadaan umum
nafas yang paten klien
4. Irama nafas regular
5. Frekuensi
pernafasan 16-
20x/menit, SPO2 >
98%
6. Tidak ada suara
nafas abnormal
7. Mampu
mengidentifikasikan
dan mencegah factor
yang dapat
menghambat jalan
nafas
3 Resiko Infeksi Tujuan : Setelah 1. Bersihkan lingkungan
berhubungan dilakukan tindakan setelah melakukan tindakan
keperawatan tidak terjadi
dengan 2. Batasi pengunjung bila
infeksi.
pemasangan perlu
Kriteria hasil :
selang ETT 3. Gunakan sabun
1. Klien bebas dari antimikrobia untuk cuci
tanda dan gejala
tangan setiap sebelum dan
infeksi
sesudah tindakan
2. Menunjukkan
keperawatan
kemampuan untuk
mencegah timbulnya 4. Gunakan sarung tangan
infeksi sebagai alat pelindung
3. Jumlah leukosit 5. Pertahankan lingkungan
dalam batas normal aseptik selama tindakan
4. Menunjukkan 6. Ganti letak IV perifer dan
perilaku hidup sehat line central sesuai dengan
petunjuk umum
7. Pertahankan personal
higiene pada pasien
8. Gunakan kateter intermiten
untuk menurunkan infeksi
kandung kencing
9. Tingkatkan intake nutrisi
10. Berikan terapi antibiotik
bila perlu
11. Monitor tanda dan gejala
infeksi sistemik dan lokal
12. Berikan perawatan kulit
pada area epidema
13. Dorong masukan cairan
14. Dorong istirahat
G. IMPLEMENTASI
a. Meropenem H5 1 mg
b. Gentamicyn 1 amp
a. Trimetazidine 2 x 1
b. Allopurinol 100 mg
c. Sulcrafat 3 x1
H. EVALUASI
T
Tanggal Evaluasi T
D
S:-
2018 dangkal
P : Lanjutkan intervensi
11 S:-
Januari
O : KU baik composmentis, suara nafas vesikuler, tidak ada tanda infeksi
2018
lokal dan sistemik, TD:130/70 mmHg, N:102x/menit, Suhu 360C, RR
22x/menit, SPO2 98%, pasien lepas ventilator