You are on page 1of 11

HERNIA INGUINALIS

Tugas Kelompok Clerkship Bedah

Oleh
Cory Christiani F
Ony Wiraswati
Winih Arsih

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN UMUM


UNIVERSITAS MULAWARMAN
2006

1
DAFTAR ISI

Daftar isi ......................................................................................................................i


Definisi ………………………………………………………………………………1
Jenis hernia inguinalis ……………………………………………………………......1
Etiologi ……………………………………………………………………………….1
Patofisiologi ………………………………………………………………………….1
Epidemiologi …………………………………………………………………………2
Diagnosis ……………………………………………………………………………..2
Gambaran klinis …………………………………………………………………….2
Diferensial diagnosa ………………………………………………………………..3
Penatalaksanaan …………………………………………………………………….3
A. Open hernia repair surgery …………………………………………………3
B. Laparoscopic hernia repair …………………………………………………5
Komplikasi …………………………………………………………………………...5
Tahapan-tahapan dalam operasi hernia inguinalis .......................................................6
Daftar referensi ............................................................................................................9

2
Definisi
Penonjolan abnormal dari jaringan atau organ intraabdominal (sebagian atau
seluruhnya) melalui lubang atau defek dinding abdomen.

Jenis hernia inguinalis


 Hernia inguinalis direct
 Hernia inguinalis indirect.

Etiologi
Hernia inguinalis dapat terjadi karena anomaly congenital atau karena sebab
yang didapat.hernia dapat dijumpai pada setiap usia,tetapi lebih banyak pada laki-laki
daripada perempuan.berbagai faktor penyebab berperan pada pembentukan pintu
masuk hernia,pada annulus internus yang cukup lebar sehingga dapat dilalui oleh
kantong dan isi hernia.selain itu diperlukan pula faktor yang dapat mendorong isi
hernia melewati pintu yang sudah terbuka cukup lebar itu. Faktor yang dianggap
berperan causal adalah:prosesus vaginalis yang terbuka,peninggian tekanan dalam
rongga perut,dan kelemahan otot dinding perut karena usia.

Patofisiologi
Pada orang sehat ada 3 mekanisme yang dapat mencegah terjadinya hernia
inguinalis yaitu:
 kanalis inguinalis yang berjalan miring
 adanya struktur m.oblikus internus abdominis yang menutup annulus
inguinalis internus ketika berkontraksi
 adanya fasia transversa yang kuat yang menutupi trigonum Hasselbach yang
umumnya hampir tidak berotot.
Gangguan pada ketiga mekanisme ini dapat menyebabkan terjadinya hernia. Dalam
keadaan relaksasi otot dinding perut, bagian yang membatasi annulus internus turut
kendur. Pada keadaan ini tekanan intra abdomen tidak tinggi dan kanalis inguinalis
berjalan lebih vertikal. sebaliknya bila otot dinding perut berkontraksi, kanalis
inguinalis berjalan lebih transversal dan annulus inguinalis tertutup sehingga dapat
mencegah masuknya usus ke dalam kanalis inguinalis.

3
Epidemiologi
Insiden hernia meningkat seiring dengan bertambahnya umur.mungkin karena
meningkatnya penyakit yang meninggikan tekanan intra abdomen dan berkurangnya
kekuatan jaringan penunjang.

Diagnosis
Tanda klinis dan pemeriksaan fisik tergantung pada isi hernia.pada inspeksi
saat pasien mengedan,dapat dilihat hernia inguinalis lateralis muncul sebagai
penonjolan di regio inguinalis yang bejalan dari lateral atas ke medial bawah.kantong
hernia yang kosong kadang dapat diraba pada funikulus spermatikus sebagai gesekan
dari 2 lapis kantong yang memberikan sensasi gesekan dua permukaan sutera,tetapi
umumnya tanda ini sukar di tentukan.
Kalau kantung hernia berisi organ, tergantung pada isinya; pada palpasi
mungkin teraba usus,omentum, atau ovarium. Pada anak, dengan jari telunjuk atau jari
kelingking, dapat dicoba mendorong isi hernia dengan menekan kulit scrotum melalui
annulus eksternus sehingga dapat ditentukan apakah isi hernia dapat direposisi atau
tidak.Dalam hal mereposisi, pada waktu jari masih berada di annulus eksternus,
pasien diminta mengedan.kalau ujung jari menyentuh hernia, berarti hernia inguinalis
lateralis,dan kalau bagian sisi jari yang menyentuhnya,berarti hernia inguinalis
medialis.

Gambaran klinis
Pada umumnya pada orang dewasa keluhannya berupa benjolan dilipatan paha
yang timbul pada waktu mengedan,batuk,atau pada saat mengangkat beban berat, dan
menghilang waktu istirahat baring. Pada bayi dan anak-anak, adanya benjolan yang
hilang timbul di lipat paha biasanya diketahui oleh orang tua. Jika hernia mengganggu
anak atau bayi sering gelisah, banyak menangis, dan kadang kadang perut
kembung,harus dipikirkan kemungkinan hernia strangulata.
Pada inspeksi,perhatikan keadaan asimetri pada kedua sisi lipat
paha,skrotum,atau labia dalam posisi berbaring dan berdiri.pasien diminta mengedan
atau batuk,sehingga adanya benjolan atau keadaan asimetri dapat dilihat. Palpasi
dilakukan dalam keadaan ada benjolan hernia,diraba konsistensinya,dan dicoba
mendorong apakah benjolan dapat di reposisi.

4
Diferensial diagnosa :
 Herniasi dari lemak preperitonial yang melewati kanalis inguinalis menuju
funikulus spermatikus
 Hernia femoralis
 Hidrokel
 Lymphadenopathy atau abces pada lipatan paha
 Varicocele
 Residual hematome bekas trauma

Penatalaksanaan
Pengobatan konservatif terbatas pada tindakan melakukan reposisi dan
pemakaian penyangga atau penunjang untuk mempertahankan isi hernia yang telah di
reposisi.
Satu-satunya pengobatan hernia inguinalis yang rasional adalah pengobatan secara
operatif. Indikasi operasi sudah ada begitu diagnosis ditegakkan.
Jenis bedah yang bisa dilakukan, adalah:

A. Open hernia repair surgery

1. Herniotomi
Operasi dengan cara ini dilakukan dengan pembebasan kantung hernia sampai ke
lehernya, kantung dibuka dan isi hernia dibebaskan kalau ada perlekatan, kemudian
direposisi.kantung hernia di jahit-ikat setinggi mungkin lalu di potong.
 ligasi tinggi simple (marcy repair)
 bassini repair (tension repair) tehnik operasi hernia dengan menjahit saccus
hernia kebelakang tanpa dilengkapi dengan alat bantu untuk menguatkan
hernia tersebut agar tidak mengalami protrusi kembali. Meskipun tehnik
Bassini ini tidak lagi menjadi standar terapi dikarenakan angka kekambuhan
hernia yang tinggi, waktu penyembuhan yang lama, dan nyeri pasca operasi,
namun tehnik ini terkadang masih digunakan hingga saat ini
 halsted repair
 shouldice repair
 cooperligament lotheissen mcvay repair
 prepertoneal approach

5
2. Hernioplasti
Pada hernioplastik dilakukan tindakan memperkecil annulus inguinalis
internus dan memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis. Hernioplastik lebih
penting dalam mencegah terjadinya residif dibandingkan dengan herniotomi.dikenal
berbagai metode hernioplastik, seperti memperkecil annulus inguinalis internus
dengan jahitan terputus, menutup dan memperkuat fascia transversa, dan menjahitkan
pertemuan muskulus transversus internus abdominis dan muskulus oblikus internus
abdominis yang dikenal dengan nama conjoint tendon ke ligamentum inguinale
Poupart menurut metode Bassini,atau menjahitkan fasia transversa,muskulus
trasnversus abdominis, muskulus oblikus internus abdominis ke ligamentum Cooper
pada metode Mc Vay. Bisa juga dilengkapi dengan syntetic mesh yaitu berupa
tambalan berupa jaring-jaring sintetis yang berfungsi menguatkan regio inguinal;
Beberapa tehnik yang populer diantaranya

(1) Lichtenstein (mesh yang datar diletakkan di ventral defek)


(2) Kugel (mesh diletakkan di dorsal defek)

(3) Plug and Patch (mesh diletakkan di dorsal defek dan ditutup dengan tambalan type
Lichtenstein)

(4) Prolene Hernia System ( 2 lapis mesh diletakkan di ventral dan dorsal defek)

Pada hernia congenital pada bayi dan anak-anak yang menjadi faktor
penyebabnya adalah prosesus vaginalis yang tidak menutup hanya dilakukan
herniotomi karena annulus inguinalis internus cukup elastis dan dinding belakang
cukup kuat.
Terapi operatif hernia bilateral pada bayi dan anak dilakukan dalam satu tahap.
Mengingat kejadian hernia bilateral cukup tinggi pada anak, kadang dianjurkan
eksplorasi kontralateral secara rutin, terutama pada hernia inguinalis sinistra.
Hernia bilateral pada orang dewasa, dianjurkan melakukan operasi dalam satu tahap,
kecuali jika ada kontraindikasi.
Yang penting diperhatikan dalam tindakan operatif ialah mencegah terjadinya
tegangan pada jahitan dan kerusakan pada jaringan.

6
B. Laparoscopic hernia repair

Beberapa tahun belakangan ini, seperti halnya bidang lain dalam ilmu bedah,
tehnik operasi hernia inguinalis dengan laparoskopi telah muncul sebagai pilihan.
Tehnik “lap” ini merupakan “tension free” dengan mesh diletakkan dalam ruang
preperitoneal di dorsal defek. Sebuah institusi pemerintahan di Inggris, NICE
melakukan perbandingan data antara laparoskopi dengan open surgey dan
mendapatkan hasil bahwa tehnik laparoskopi menunjukkan masa penyembuhan yang
lebih cepat, rasa sakit yang lebih ringan di hari-hari pertama pasca operasi, resiko
infeksi luka yang lebih kecil, perdarahan minimal dan pembengkakan (seroma) yang
lebih ringan pasca operasi, angka pasien yang menderita nyeri kronik lebih sedikit
(nyeri kronik ini dapat berlangsung selama setahun dan 1 dalam 30 pasien dapat
menjadi parah sekali). Baru-baru ini studi skala besar di Amerika menunjukkan angka
kejadian kekambuhan dalam 2 tahun pasca laparoskopi 10% dibandingkan dengan
open surgery yang hanya 4%.

Komplikasi
Komplikasi hernia tergantung pada keadaan yang dialami oleh isi hernia.
 Isi hernia dapat tertahan dalam kantung hernia pada hernia reponible; ini dapat
terjadi kalau isi hernia terlalu besar, misalnya terdapat isi omentum, organ
ekstraperitoneal (hernia akreta).
 Dapat pula terjadi isi hernia tercekik oleh cincin hernia terjadi hernia
strangulata yang menimbulkan gejala obstruksi usus yang sederhana. Bila
cincin hernia sempit, kurang elastis atau lebih kaku seperti pada hernia
femoralis dan hernia obturatoria, lebih sering terjadi jepitan parsial Jepitan
cincin hernia akan menyebabkan gangguan perfusi jaringan isi hernia. Pada
permulaan terjadi bendungan vena sehingga terjadi oedema organ atau struktur
di dalam hernia dan transudasi ke dalam kantung hernia. Timbulnya oedema
menyebabkan jepitan pada cincin hernia makin bertambah sehingga akhirnya
peredaran darah jaringan terganggu. Isi hernia menjadi nekrosis dan kantung
hernia akan berisi transudat berupa cairan serosanguinus. Kalau isi hernia

7
terdiri atas usus, dapat terjadi perforasi yang akhirnya dapat menimbulkan
abses lokal, fistel, atau peritonitis jika terjadi hubungan dengan rongga perut.
 Retrograde inkarserata (jarang)
Tahapan-tahapan dalam Operasi hernia inguinalis

Pada hari dilaksanakannya operasi, anda akan


diinstruksikan untuk mengenakan gaun operasi.

Anda akan menerima obat golongan sedatif

Pemasangan infus

Transportasi pasien ke meja operasi

Di ruang operasi, perawat akan melakukan persiapan


dengan mencukur rambut di daerah inguinal.

Dokter ahli bedah akan melakukan tindakan antiseptic


di kulit yang menjadi lapangan operasi dan sekitarnya

8
Penempatan duk steril di sekitar lapangan operasi

Injeksi anestesi lokal. Injeksi dilakukan di lebih dari 1


titik untuk memastikan bahwa seluruh area operasi
mati rasa.

Alternatif lain adalah spinal anestesi

Setelah obat anestesi bekerja, dokter ahli bedah akan


membuat sayatan sepanjang 3-5 inchi diatas hernia

Sayatan selanjutnya melalui canalis inguinalis


sehingga nampak saccus hernia yang merupakan
peritoneum

Dokter ahli bedah menekan secara halus isi saccus


hernia kembali ke abdomen

9
Selanjutnya, bagian yang terbuka pada leher
peritoneum diikat dan saccus hernia diangkat

Canalis inguinalis ditutup dengan dengan jahitan.


Seiring dengan berjalannya waktu.jahitan ini akan
menyatu dengan organ. Defek atau kelemahan pada
jaringan otot perlu diperbaiki untuk mencegah resiko
kekambuhan hernia.

Pada umumnya, dokter ahli bedah akan menggunakan


mesh (jarring-jaring sintetik) untuk membantu
menguatkan area bekas tempat hernia

Kemudian lapisan otot dan jaringan lainnya dijahit


bersama dan kulit ditutup dengan jahitan atau staples

Terakhir, bekas luka yang telah dijahit ditutup dengan


perban steril

10
Daftar Referensi

1. Ompusunggu M dr.SpB, Agus D dr.SpB. Pedoman Diagnosa Terapi RSUD AW


Syahrani Ed.V. SMF Penyakit Bedah.2001
2. Sjamsuhidayat R, De jong Wim. Buku ajar Ilmu Bedah Ed.2. EGC. Jakarta.1996.
3. http//:www.wikimediafoundation.org. online 2006 march 11th.
4. http//:www.medselfed.com. online 2006 march 28th.
5. http//:www.webmd.com. online 2004 january 1st

11

You might also like