You are on page 1of 5

BAB III

MENETAPKAN ALTERNATIF CARA PEMECAHAN MASALAH

3.1 Menetapkan Alternatif Cara Pemecahan Masalah dan Menentukan


Cara Pemecahan Masalah yang Paling Fleksibel.
Setelah menentukan akar penyebab masalah yang paling dominan,
untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan akar penyebab masalah
yang paling dominan tersebut maka ditentukan beberapaalternatif
pemecahan masalah. Penetapan alternative pemecahan masalah dengan
menggunakan metode MCUA (Multiple Criteria Utility Assesment), yaitu
dengan memberikan scoring pada bobot berdasarkan hasil diskusi,
argumentasi, dan justifikasi kelompok. Parameter diletakkan pada baris,
sedangkan alternative diletakkan pada kolom. Selanjutnya kepada setiap
masalah diberikan nilai dari kolom kiri kekanan sehingga hasil yang
didapatkan merupakan perkalian antara bobot kriteriadengan skor dari
setiap alternative masalah dan dijumlahkan tiap baris menurut setiap
criteria berdasarkan masing – masing alternative masalah tersebut.
Kriteriadalam penetapan alternative masalah yang terbaik adalah :
1. Mudah dilaksanakan
Diberi nilai tertinggi pada masalah yang paling mungkin
diselesaikan dengan sempurna dan diberi nilai terendah pada
masalah yang paling sulitdiselesaikan.
2. Murah biayanya
Diberi nilai tertinggi pada masalah yang paling murah biaya
pelaksanaannya dan diberi nilai terendah pada masalah yang
paling mahal biaya pelaksanaannya.
3. Dapat memecahkan masalah dengan sempurna
Diberi nilai tertinggi pada masalah yang paling mungkin
diselesaikan

123
4. Waktu penerapan sampai masalah terpecahkan tidak lama
Diberi nilai tertinggi pada masalah yang paling dapat
diselesaikan dengan cepat dan diberi nilai terendah pada
masalah yang memerlukan waktu paling lama dalam
penyelesaiannya.

3.1.1 Cakupan bayi usia < 6 bulan yang mendapat ASI Eksklusif di
Kelurahan Kartini Bulan Januari 2018 – Maret 2018 kurang
dari target sebesar 26,21%.
Dari sembilan akar penyebab masalah yang diuraikan di
atas, maka ditetapkan dua akar penyebab masalah yang paling
dominan dan ditetapkan alternatif pemecahan masalahnya, sebagai
berikut.
1. Kurangnya pengetahuan petugas mengenai manfaat ASI
Ekskluif
Alternatif : Memberikan pelatihan pada petugas mengenai
manfaat ASI Eksklusif
2. Kurangnya komunikasi efektif dan efisien dalam mengatur
program
Alternatif : Memberikan penyuluhan dan pelatihan mengenai
metode pencatatan dan pengolahan data minimal satu bulan
sekali.
3. Kurangnya peran aktif petugas dalam berkoordinasi memantau
program
Alternatif : Kepala program lebih meningkatkan koordinasi
dengan petugas pelaksana.

124
Tabel 3.1.1 MCUA Alternatif Pemecahan Masalah Cakupan bayi usia
<6 bulan yang mendapat ASI eksklusif di Kelurahan Kartini
Januari-Maret 2018

AL-1 AL-2 AL-3


No. Parameter Bobot
N BN N BN N BN
1. Mudah dilaksanakan 4 2 8 3 12 3 12
2. Murah biayanya 3 3 9 2 6 2 6
Waktu penerapannya sampai masalah
3. 2 3 6 3 6 2 4
terpecahkan tidak terlalu lama
Dapat memecahkan masalah dengan
4. 1 2 2 3 3 2 2
sempurna
Jumlah - 25 27 24

Keterangan:
AL – 1 : Kurangnya pengetahuan petugas tentang manfaat ASI Eksklusif
AL – 2 : Kurangnya pengetahuan petugas mengenai metode pencatatan dan pegolahan
data
AL – 3 : Kurangnya koordinasi dalam mengawasi jalannya program

Dari hasil penetapan alternative pemecahan masalah dengan menggunakan


metode MCUA, berdasarkan pada jumlah BN tertinggi didapatkan hasil berupa
peringkat sebagai berikut:
1. Kurangnya pengetahuan petugas mengenai metode pencatatan dan
pegolahan data
2. Kurangnya pengetahuan petugas tentang manfaat ASI Eksklusif
3. Kurangnya koordinasi dalam mengawasi jalannya program

125
3.1.2 Cakupan bayi lahir dengan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) se -
Kecamatan Sawah Besar Januari 2018 – Maret 2018 kurang
dari target sebesar 8,61%.
Dari delapan akar penyebab masalah yang diuraikan di atas,
maka ditetapkan dua akar penyebab masalah yang paling dominan
dan ditetapkan alternative pemecahan masalahnya, sebagai berikut.

1. Kurangnya pengetahuan petugas tentang manfaat IMD


Alternatif : Memberikan pelatihan pada petugas mengenai
manfaat IMD
2. Kurangnya pengetahuan petugas mengenai metode pencatatan
dan pegolahan data
Alternatif : Memberikan penyuluhan dan pelatihan mengenai
metode pencatatan dan pengolahan data minimal satu bulan
sekali.
3. Kurangnya koordinasi dalam mengawasi jalannya program
Alternatif : Kepala program lebih meningkatkan koordinasi
dengan petugas pelaksana.

Tabel 3.1.2 MCUA Alternatif Pemecahan Masalah Cakupan Bayi Lahir


dengan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) se-Kecamatan Sawah Besar
Januari-Maret 2018
AL-1 AL-2 AL-3
No. Parameter Bobot
N BN N BN N BN
1. Mudah dilaksanakan 4 2 8 3 12 3 12
2. Murah biayanya 3 3 9 2 6 2 6
3. Waktu penerapannya sampai masalah
2 3 6 1 2 2 4
terpecahkan tidak terlalu lama
4. Dapat memecahkan masalah dengan
1 3 3 2 2 2 2
sempurna
Jumlah - 26 22 24

126
Keterangan:
AL – 1 : Kurangnya pengetahuan petugas tentang manfaat IMD
AL – 2 : Kurangnya pengetahuan petugas mengenai metode pencatatan dan
pegolahan data
AL – 3 : Kurangnya koordinasi dalam mengawasi jalannya program

Dari hasil penetapan alternative pemecahan masalah dengan


menggunakan metode MCUA, berdasarkan pada jumlah BN tertinggi
didapatkan hasil berupa peringkat sebagai berikut:
1. Kurangnya pengetahuan petugas tentang manfaat IMD
2. Kurangnya koordinasi dalam mengawasi jalannya program
3. Kurangnya pengetahuan petugas mengenai metode pencatatan dan
pegolahan data

127

You might also like