You are on page 1of 4

ANEMIA DEFISIENSI BESI DALAM

KEHAMILAN
No. Dokumen : SOP/ / 2018
No. Revisi :-
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2
UPTD Tandatangan Kepala Puskesmas : dr. Kustiyah
Puskesmas NIP. 196903102003122005
Bojong
1. Pengertian 1. Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin (Hb), hematokrit
(Ht), dan eritrosit di bawah batas normal. Anemia dalam kehamilan di
definisikan sebagai penurunan kadar hemoglobin kurang dari 11 gr/dl selama
masa kehamilan pada trimester ketiga serta pada kehamilan trimester kedua
kadar hemoglobin kurang dari 10 gr/dl ( Proverawati, 2009 ).
2. Anemia adalah kondisi dimana berkurangnya sel darah merah ( eritrosit )
dalam sirkulasi darah atau massa hemoglobin sehingga tidak mampu
memenuhi fungsinya sebagai pembawa oksigen keseluruh jaringan
(Tarwoto,2007)
3. Anemia defisiensi zat besi adalah anemia akibat kekurangan zat besi dalam
darah.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk tatalaksana asuhan
kebidanan pada ibu dengan anemia defisiensi besi dalam kehamilan sebelum
persalinan berlangsung
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Bojong No. 445/ / SK / 2018 tentang
4. Referensi 1. Manuaba, Ida Bagus Gede.2007, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan &
Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan, EGC, Jakarta.

2. Mochtar, Rustam. 1998, Sinopsis Obstetri, Jilid I, EGC Jakarta


3. Prosedur/ Menurut Manuaba ( 2007 ), penatalaksaan anemia dalam kehamilan di bedakan
Langkah - menjadi:
langkah 1. Anemia Ringan
Bila kadar Hb 9-10 gr%
 Memberikan pendidikan kesehatan ,mengenai makanan yang
mengandung protein, zat besi, asamfolat dan Vitamin C, menganjurkan
ibu untuk meningkat kan kualitas dan kuantitas makanan.
 Memberikan suplemen zat besi 1 atau 2 kali/hari
2. Anemia sedang
Bila kadar Hb 7-9 gr %
 Memberikan pendidikan kesehatan ,mengenai makanan yang
mengandung protein, zat besi, asamfolat dan Vitamin C. Bila
memungkinkan libbatkan anggota keluarga pada saat pendidikan
kesehatan.
 Memberikan suplemen ferum sulfat 325 mg peroral, 3 kali sehari.
3. 3. Anemia Berat
Bila kadar Hb <7 gr%
 Transfusi darah
 Merujuk segera ketempat pelayanan kesehatan yang lebih lengkap.

6. Unit
Terkait
7. Diagram
Alir

8. Dokumen
Terkait

Rekaman Historis

No. Halaman Yang Dirubah Hasil Perubahan Diberlakukan


tanggal
SOSIALISASI VISI, MISI, TUJUAN DAN
TATA NILAI PUSKESMAS
No. Dokumen :
DAFTAR No. Revisi :
TILIK Tanggal Terbit :
Halaman : 1/1

UPTD Tandatangan Kepala Puskesmas : dr. Kustiyah


Puskesmas NIP. 196903102003122005
Bojong

1. UNIT :
2. NAMA PETUGAS :
3. TANGGAL PELAKSANAAN :

NO. URAIAN KEGIATAN YA TIDAK Tidak


APAKAH Berlaku
1. Kepala UPTD puskesmas menugaskan Kasubbag TU
untuk mengagendakan pembahasan visi, misi, tujuan
dan tata nilai puskesmas di dalam minlok puskesmas?
2. Kasubbag TU menjadwalkan pelaksanaan minlok
untuk membahas visi, misi, tujuan dan tata nilai
puskesmas?
3. Kasubbag TU mengumumkan pelaksanaan minlok
puskesmas?
4. Kepala UPTD puskesmas, Kasubbag TU dan seluruh
karyawan puskesmas melaksanakan minlok untuk
membahas visi, misi tujuan dan tata nilai puskesmas?
5. Kepala UPTD puskesmas menyampaikan konsep
tentang visi, misi, tujuan dan tata nilai puskesmas pada
peserta minlok?
6. Peserta minlok menanggapi usulan/ konsep visi, misi,
tujuan dan tata nilai puskesmas yang disampaikan
oleh kepala UPTD puskesmas dan harus
disosialisasikan kepada seluruh pihak terkait baik lintas
program maupun lintas sektor?
7. Kepala UPTD puskesmas mengesahkan visi, misi,
tujuan dan tata nilai puskesmas yang telah disepakati
dalam minlok?
8. Kasubbag TU mengagendakan hasil rapat/ minlok
terkait visi, misi, tujuan dan tata nilai yang telah
disepakati oleh peserta minlok?
9. Kepala UPTD puskesmas dan Kasubbag TU
mensosialisasikan visi, misi, tujuan dan tata nilai
puskesmas baik lintas program maupun lintas sektor?
Jumlah
Compliance Rate (CR)
……………………………………….
Pelaksana/ Auditor
………………………………

You might also like