You are on page 1of 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENYAKIT DIARE

I. PENGANTAR
 Topik : Penyakit Diare
 Sasaran : Pasien dan Keluarga Pasien yang sedang menunggu di Ruang Obat
Puskesmas Plumbon
 Hari/tanggal : Jumat, 9 Maret 2018
 Jam : 10.00 WIB
 Waktu : 15 menit
 Tempat : UPT Puskesmas Plumbon

II. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan tentang penyakit Diare selama ± 15 menit,
diharapkan para pasien dan keluarga pasien yang ada dapat memahami betapa
pentingnya mengetahui apa itu penyakit diare. Sehingga akan terjadi perubahan
perilaku kesehatan di masyarakat kearah yang lebih positif.

2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga mampu:


1) Menyebutkan pengertian penyakit diare
2) Menyebutkan klasifikasi (pembagian) penyakit diare
3) Menyebutkan penyebab diare
4) Menyebutkan tanda dan gejala diare
5) Menjelaskan penanganan diare
6) Menjelaskan pencegahan diare

III. METODE
 Ceramah
 Tanya jawab

IV. MEDIA
 Leaflet

1
V. LANGKAH KEGIATAN

No. Waktu Kegiatan Keterangan


1. 3 menit Pembukaan :
 Menjawab salam
 Memberi salam
 Mendengarkan dan memperhatikan
 Menjelaskan tujuan pembelajaran
2. 7 menit Kegiatan inti :
 Menjelaskan pengertian penyakit  Menyimak dan mendengarkan
diare
 Menjelaskan klasifikasi
(pembagian) penyakit diare
 Menjelaskan penyebab diare
 Menjeaskan tanda dan gejala
diare
 Menjelaskan penanganan diare
 Menjelaskan pencegahan diare

3. 5 menit Evaluasi dan Penutupan :


a) Meminta kepada para pasien dan  Bertanya dan menjawab pertanyaan
keuarga pasien untuk
menjelaskan kembali atau
menyebutkan :
 Pengertian diare
 Klasifikasi diare
 Penyebab Diare
 Tanda dan gejala Diare
 Penanganan Diare
 Pencegahan Diare
b) Penutup  Menjawab salam

 Mengucapkan terima kasih


dan mengucapkan salam.

VI. Pertanyaan :
a. Apa yang dimaksud dengan penyakit diare?
b. Apa saja klasifikasi dari diare?

2
c. Apa saja penyebab diare?
d. Apa saja tanda dan gejala dari diare?
e. Bagaimana cara menangani diare?
f. Bagaimana cara mencegah diare?

VII. MATERI

DIARE

1. Pengertian Diare
Diare adalah kondisi dimana terjadi frekuensi defekasi yang abnormal (lebih dari
3 kali sehari) dan konsistensi feces cair (Smeltzer, 2001:1093).
2. Klasifikasi Diare
Menurut Donna L. Wong (2008:995), diare dapat diklasifikasi menjadi dua yaitu:
a. Diare Akut
Diare akut adalah keadaan peningkatan dan perubahan tiba-tiba frekuensi
defekasi yang sering disebabkan oleh agen infeksius dalam tractus GI. Diare akut
biasanya sembuh sendiri dan lamanya sakit kurang dari 14 hari.
b. Diare Kronis
Diare kronis adalah keadaan meningkatnya frekeunsi defekasi dan kandungan
air dalam feses dengan lamanya (durasi) sakit lebih dari 14 hari
3. Penyebab Diare
Faktor penyebab terjadinya diare, adalah sebagai berikut:
1) Faktor infeksi (Cecily Lynn 2009:185)
a. Infeksi enteral; infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare
pada anak, meliputi
 infeksi bakteri (Vibrio, E. coli, Salmonella, ShiDiarella, Campylobacter,
Yersinia, Aeromonas, dsb),
 infeksi virus : Enterovirus ( virus ECHO, coxsackie, poliomyelitis)
Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus, dll)
 infeksi parasit: cacing (Ascaris, Trichiuris, oxyuris, strongyloideus), protozoa
(entamoeba histolitica, giardia lamblia, trichomonas hominis)

3
b. Infeksi parenteral; merupakan infeksi di luar sistem pencernaan yang dapat
menimbulkan diare seperti: otitis media akut, tonsilitis, bronkopneumonia,
ensefalitis dan sebagainya.

Kuman masuk dn berkembang dalam usus adanya toksin dalam dinding


usus halus hipersekresi air elektrolit (isi rongga) usus meningkat
DIARE

2) Faktor malabsorbsi
Malabsorbsi karbohidrat: disakarida (intoleransi laktosa, maltosa dan sukrosa),
monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa). Intoleransi laktosa
merupakan penyebab diare yang terpenting pada bayi dan anak. Di samping itu
dapat pula terjadi malabsorbsi lemak dan protein.

Tekanan osmotik meningkat pergeseran air dan elektrolit ke rongga usus


isi rongga usus meningkat DIARE

3) Faktor makanan

Toksin tidak dapat diserap hiperperistaltik kemampuan absorbsi


menurun DIARE

4) Faktor psikologis

psikologis hiperperistaltik kemampuan absorbs menurun DIARE

4) Tanda dan Gejala Diare


 BAB encer lebih dari 3x atau anak sering buang air besar dengan konsistensi tinja
cair atau encer (Vade, 2003: 34).
 Muntah (Vade, 2003: 34).
 Demam (Vade, 2003: 34).
 Nyeri abdomen (Vade, 2003: 34).
 Badan terasa lemah.
 Anak cengeng, gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu makan berkurang.
 Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu.

4
 Daerah sekitar anus kemerahan dan lecet karena seringnya defekasi dan tinja
menjadi lebih asam akibat banyaknya asam laktat.
 Ada tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elastisitas kulit menurun), ubun-
ubun dan mata cekung membran mukosa kering dan bibir kering serta penurunan
berat badan.
 Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat tekan darah turun, denyut
jantung cepat, pasien sangat lemas hingga menyebabkan kesadaran menurun.
 Diuresis berkurang (oliguria sampai anuria).
(Suraatmaja, 2005:8).
5) Penanganan Diare
 Mengganti cairan cairan tubuh yang hilang melalui tinja dan muntah dengan oralit.
Cairan oralit diberikan sedikit demi sedikit dengan sendok, dengan frekuensi
sesering mungkin. Oralit sudah dilengkapi dengan elektrolit sehingga dapat
mengganti elektrolit yang ikut hilang bersama cairan.
Minum oralit caranya :
(1)Siapkan 1 gelas air matang 200 ml
(2)Kemudian masukan 1 bungkus bubuk oralit
(3)Aduk sampai larut benar
Umur Setiap Mencret Dalam waktu 4
jam
< 1tahun ½ gelas air 400 ml (2
matang bungkus)
1-4 tahun 1 gelas air 600-800 ml (3-4
matang bungkus)
5-12 tahun 1 ½ gelas air 800-1000 ml (4-5
matang bungkus)
Dewasa 3 gelas air 1200-2000ml (6-
matang 10 bungkus)

 Berikan zinc selama 10-14 hari. Zinc berfungsi untuk memperbaiki epitel usus
supaya tidak sering diare. Caranya zinc dilarutkan dalam 1 sendok air. Pemberian
zinc untuk anak <6 bulan ½ tablet dan >6 bulan 1 tablet.
 Pemberian ASI ataupun makanan pendamping ASI tetap diberikan agar anak tidak
kekurangan gizi( OTC DIGEST, 2011:27). Pemberian susu formula yang
mengandung laktosa rendah dan asam lemak tidak jenuh, misalnya Bebelac FL,
Nutrilon FL, LLM, almiron atau sejenis lainnya).

5
 Segera ke fasilitas kesehatan, jika kondisi tidak membaik dalam 3 hari atau buang air
besar cair bertambah sering, muntah berulang-ulang, makan atau minum sedikit,
demam dan tinja berdarah, sehingga bisa mendaptkan obat antibiotic selektif dari
dokter (OTC DIGEST, 2011:27).
 Nasihat yang meliputi makanan yang boleh dan tidak boleh dimakan serta cara
menjaga kebersihan perseorangan. Sebaiknya makanlah makanan setengah padat
(bubur) atau makanan padat (nasi tim), makanan rendah serat (tanpa buah, tanpa
sayur) dan rendah lemak.
 Pemberian obat antidiare sebaiknya jangan karena dapat beresiko dapat
menimbulkan efek samping yang cukup berbahaya seperti mual, muntah bahkan
yang cukup berat timbul illeus paralitik (OTC DIGEST, 2011:27).
6) Pencegahan Diare
Diare mudah dicegah antara lain dengan cara:
(1)Mencuci tangan pakai sabun dengan benar yaitu setelah buang air besar, sebelum
& sesudah menyiapkan makanan atau minuman.
(2)Meminum air minum sehat, atau air yang telah diolah, antara lain dengan cara
merebus sampai mendidih ± 10-15 menit.
(3)Membuang air besar dan air kecil pada tempatnya, sebaiknya menggunakan
jamban dengan tangki septik.
(4)Mencuci makanan/sayuran sebelum dimasak dibawah air mengalir.
(5)Mencuci botol susu dan tempat makan anak dengan cara mencuci di bawah air
mengalir lalu rendam dengan air panas ± 5 menit baru digunakan lagi.
(6)Menjaga kebersihan diri.
(7)Menjaga kebersihan lingkungan: rumah, saluran air, pengelolaan sampah yang
baik yaitu sampah dibuang pada tempatnya dan tempat sampah selalu ditutup
agar makanan tidak tercemar serangga (lalat, kecoa, kutu, lipas, dan lain-lain),
membuang tinja termasuk tinja bayi pada jamban/WC.

VIII. Evaluasi
a) Dapat menjelaskan pengertian dari diare.
b) Dapat menyebutkan klasifikasi dari diare.
c) Dapat menyebutkan penyebab dari diare.
d) Dapat menyebutkan tanda dan gejala dari diare.

6
e) Dapat menyebutkan bagaimana penanganan pada saat diare.
f) Dapat menyebutkan bagaimana cara mencegah terjadinya diare.

IX. Sumber
 Wong, Donna L. 2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta:EGC
 OTC DIGEST. 2011. Diare dan Obatnya edisi 61 halaman 27. Jakarta: PT
Triprakarsa Media Utama
 Suraatmaja, Sudaryat. 2005. Gastroenterologi Anak. Jakarta: Agung Seto.
 Smeltzer, Suzanne. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner &
Suddart vol.2. Jakarta: EGC

You might also like