You are on page 1of 9

JURNAL PELITA PENDIDIKAN VOL. 4 NO.

1 ISSN : 2338 - 3003


Handoko R & Sipahutar H Maret 2016
Halaman : 039 - 047

ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI SMA KELAS X


BERBASIS KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN 2006
DAN KURIKULUM 2013 DI KOTA TEBING TINGGI

ANALYSIS OF MISCONCEPTIONS ON BIOLOGY TEXTBOOKS FOR GRADE 10


SENIOR HIGH SCHOOL BASED ON UNIT LEVEL OF EDUCATION CURRICULUM
2006 (KTSP 2006) AND CURRICULUM 2013 (K13) IN TEBING TINGGI

Rudy Handoko*, Herbert Sipahutar


Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Negeri Medan
Jl.Wiliem Iskandar Pasar V Medan Estate 20221.
*
E-mail: rudyhandoko3@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memeriksa miskonsepsi
yang terdapat pada buku teks biologi, dan seberapa besar miskonsepsi yang terdapat
pada buku teks biologi. Sampel berjumlah 2 buku dengan teknik penyuplikan secara
purposif. Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa indikator
miskonsepsi pada buku teks, kisi-kisi pengembangan konsep dan indikator kategori
miskonsepsi buku teks. Hasil penelitian terhadap 2 buku biologi SMA kelas X berbasis
KTSP 2006 dan K13 yang digunakan di sekolah Kota Tebing Tinggi tahun pelajaran
2014-2015 ditemukan 20 miskonsepsi, Misidentifications (MI) sebesar 20%,
Overgeneralizations (OG) sebesar 10%, Oversimplifications (OS) sebesar 45%,
Undergeneralizations (UG) sebesar 20% dan Obsolote Concepts and Terms (OCT)
sebesar 5%. Pada Buku “X” ditemukan sebanyak 6 miskonsepsi, yakni
Misidentifications (MI) 33,3%, Oversimplifications (OS) 50%, Undergeneralizations
(UG) 16,7%. Buku “Y” ditemukan sebanyak 14 miskonsepsi, yakni Misidentifications
(MI) 14,28%, Overgeneralizations (OG) 14,28%, Oversimplifications (OS) 42,85%,
Undergeneralizations (UG) 21,42% dan Obsolote Concepts and Terms (OCT) 7,14%.
Jadi yang paling banyak miskonsepsi dalam buku teks adalah buku “Y”. Miskonsepsi
tentang suatu konsep yang tidak tepat, salah dalam penjelasan konsep atau
penjabaran yang terlalu menyederhanakan dan tidak sesuai dengan pengertian
ilmiahnya.

Kata kunci : Miskonsepsi, Buku teks, Biologi

ABSTRACT
This study aims to identify and examine misconceptions contained in biology
textbooks, and how big misconception contained in biology textbooks. It uses two
books as sample and is applied by trailer techniques purposively. This study uses
research instruments such as indicators of misconceptions on textbooks, grilles
development of concepts and indicators of category of misconceptions on textbooks.
The study of two biology books class X senior high school with KTSP 2006-based and
K13-based which were used by Tebing Tinggi schools in academic year 2014-2015
found 20 misconceptions, they were; Misidentifications (MI) 20%, Overgeneralizations
(OG) 10%, Oversimplifications (OS) 45%, Undergeneralizations (UG) 20% and

39
JURNAL PELITA PENDIDIKAN VOL. 4 NO. 1 ISSN : 2338 - 3003
Handoko R & Sipahutar H Maret 2016
Halaman : 039 - 047

Obsolote Concepts and Terms (OCT) 5%. In the book "X" was found 6 misconceptions,
namely Misidentifications (MI) 33.3%, Oversimplifications (OS) 50%,
Undergeneralizations (UG) 16.7%. The book "Y" was found as many as 14
misconceptions, namely Misidentifications (MI) 14.28%, Overgeneralizations (OG)
14.28%, Oversimplifications (OS) 42.85%, Undergeneralizations (UG) 21.42% and
Obsolote Concepts and Terms (OCT) 7.14%. Thus the most misconceptions in the
textbook were found on the book "Y". Misconception is about a concept that is not right,
wrong concept of explanation or oversimplified elaboration and does not correspond to
scientific understanding.

Keywords: Misconceptions, Textbooks, Biology

PENDAHULUAN ada beberapa buku yang menjadi


Buku teks memegang peranan pegangan guru dan pedoman siswa ini
penting dalam proses pembelajaran, beberapa menyampaikan suatu pesan
kurikulum dan instruksi pembelajaran yang salah jika tidak dikaji lebih lanjut.
terutama di negara berkembang Buku teks yang berisi materi ini perlu
(Chiapetta. 2007; Penny et al,. 2003; ditelaah lebih lanjut oleh guru sehingga
Mahmood, 2011). Bahwa buku teks dapat menjadi materi pendukung yang
merupakan sebuah bagian utama dari berkualitas dalam pembelajaran. Oleh
beberapa sistem pendidikan yang karena itu, perlu dilakukan analisis
membantu untuk memaparkan hal buku teks, agar materi yang kurang
yang terdapat dalam kurikulum dan tepat dalam pengajaran dapat
dapat menjadi bantuan yang jelas bagi diperbaharui dengan konsep maupun
pendidik dalam melaksanakan materi yang benar.
pembelajaran. Buku teks berguna dan Buku teks dalam pembelajaran
merupakan sumber belajar yang diharapkan benar-benar memiliki
mudah didapatkan sehingga murid dan kualitas yang baik. Ada sebelas aspek
guru dapat memanfaatkannya sesuai untuk menentukan kualitas buku teks,
dengan yang diperlukan (Mahmood, yaitu (1) memiliki landasan prinsip dan
2011). Buku teks sains harus sudut pandang yang berdasarkan teori
menampilkan sains di berbagai bagian linguistik, ilmu jiwa perkembangan, dan
yang mendukung siswa dalam teori bahan pembelajaran, (2)
menguasai materi pembelajaran kejelasan konsep, (3) relevan dengan
(Swanapoel, 2010). kurikulum yang berlaku, (4) sesuai
Buku teks adalah salah satu dengan minat siswa, (5)
bahan belajar siswa pelajaran yang menumbuhkan motivasi belajar, (6)
telah disusun sesuai kurikulum yang merangsang, menantang, dan
ada. Buku yang merupakan suatu menggairahkan aktivitas siswa, (7)
sumber ajar ini memiliki fungsi sebagai ilustrasi tepat dan menarik, (8) mudah
alat komunikasi antara guru dan siswa dipahami siswa, yaitu bahasa yang
agar materi pelajaran dapat digunakan memiliki karakter yang
tersampaikan dengan baik. Namun, sesuai dengan tingkat perkembangan
bahasa siswa, kalimat-kalimatnya

40
JURNAL PELITA PENDIDIKAN VOL. 4 NO. 1 ISSN : 2338 - 3003
Handoko R & Sipahutar H Maret 2016
Halaman : 039 - 047

efektif, terhindar dari makna ganda, IPA Terpadu untuk SMP oleh
sederhana, sopan dan menarik, (9) mahasiswa UNJ di SMPN 123 Jakarta,
dapat menunjang mata pelajaran lain, terdapat miskonsepsi di berbagai bab
(10) menghargai perbedaan individu, dengan jenjang kelas yang berbeda.
kemampuan, bakat, minat, ekonomi, Untuk kelas 7 miskonsepsi terdapat
sosial dan budaya, (11) memantapkan pada bab pengukuran, pemuaian dan
nilai-nilai budi pekerti yang berlaku di kalor. Sedangkan untuk kelas 8
masyarakat (Yunita, 2012). terdapat pada bab gaya, usaha dan
energi, pesawat sederhana, tekanan
Munculnya miskonsepsi yang
pada zat padat, cair dan gas, getaran
paling banyak adalah bukan selama
dan gelombang, dan alat optik. Dan
proses belajar mengajar melainkan
untuk kelas 3 terdapat pada bab, listrik
sebelum proses belajar mengajar
statis, listrik dinamis, Hukum Ohm dan
dimulai , yaitu pada konsep awal yang
Hukum 1 Kirchoff dan kemagnetan
telah dibawa siswa sebelum ia
(Yunita, 2012).
memasuki proses tersebut atau yang
disebut sebagai prakonsepi. Hasil belajar merupakan suatu
Prakonsepsi ini bersumber dari pikiran puncak proses belajar. Oleh karena itu
siswa sendiri atas pemahamannya didalam buku selain terdapat materi
yang masih terbatas pada alam ajar juga terdapat sistem penilaian
sekitarnya atau sumber lainnya yang yang digunakan untuk melihat
dianggapnya lebih tahu akan tetapi peningkatan kemampuan setelah
tidak dapat dipertanggungjawabkan pembelajaran. Tetapi tidak semua
kebenarannya. Sumber-sumber sistem penilaian didalam buku telah
prakonsepsi ini misalnya adalah film- dianalisis penggunaanya. Validasi
film bertemakan teknologi, acara-acara sistem penilaian diperlukan agar
fiksi-sains yang tidak tertata rapi, dan sistem penilaian dapat menunjukan
bahan-bahan bacaan. Demi melihat ini, kemampuan siswa. Sistem penilaian
untuk mengatasi miskonsepsi yang harus sesuai dengan SK dan KD yang
ada haruslah sumber dari prakonsepsi akan dicapai sehingga tujuan
tersebut digali dan dicermati (Purba, pembelajaran yang berupa
Dermiana. 2011). peningkatan kemampuan siswa dapat
terlihat jika tercapai dalam sistem
Buku mengandung berbagai
penilaian.
konsep untuk disampaikan ke siswa.
Tetapi jika konsep yang disajikan salah Miskonsepsi yang ada pada
maka akan memberikan informasi siswa kemungkinan disebabkan oleh
yang salah. Oleh karena itu dibutuhkan guru dan lebih besar lagi
validasi terhadap konsep yang ada. kemungkinannya disebabkan oleh
Kevalidan dari konsep yang terdapat buku teks. Buku teks yang dijadikan
pada buku seharusnya sesuai dengan satu-satunya sumber informasi bagi
konsep yang benar. Berdasarkan data guru maka akan mendorong terjadinya
hasil penelitian analisis miskonsepsi miskonsepsi pada guru (Odom, 1993).
materi fisika pada buku ajar yaitu Buku Hasil penelitian (Bukit, 2011)

41
JURNAL PELITA PENDIDIKAN VOL. 4 NO. 1 ISSN : 2338 - 3003
Handoko R & Sipahutar H Maret 2016
Halaman : 039 - 047

melaporkan, teridentifikasi guru-guru Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan


biologi SMA se-Kota Medan memiliki (KTSP) 2006 dan Kurikulum 2013 yang
miskonsepsi pada materi respirasi dan digunakan di sekolah. Sedangkan
fotosintesis. Hasil penelitian (Purba, sampelnya adalah buku teks pelajaran
2011) juga melaporkan, terjadi biologi SMA kelas X berbasis Kurikulum
miskonsepsi pada kelompok konsep 2013 yang diterbitkan oleh Depdikbud
respirasi keseluruhan guru biologi tahun 2013 dan salah satu buku
SMAN se-Kabupaten Labuhanbatu berbasis KTSP 2006 di Kota Tebing
pada konsep sistem pernapasan Tinggi. Sampel berjumlah 2 buku
hewan invertebrata (serangga). Maka dengan teknik penyuplikan secara
dari hasil penelitian tersebut akan purposif. Karena ada banyak jumlah
mengakibatkan siswa memperoleh buku yang dipakai, sehingga dilakukan
konsep yang salah dari guru juga penyuplikan secara purposif yakni
mengalami miskonsepsi dalam sampel buku yang paling banyak
memahami konsep materi yang digunakan di SMA di Kota Tebing
disajikan oleh buku teks. Tinggi.
Penelitian ini mengambil buku Desain Penelitian. Jenis penelitian
yang paling banyak dianjurkan guru yang dilakukan adalah deskriptif
sebagai bahan ajar kepada siswa. kualtitatif. Berupa identifikasi, klasifikasi
Sekolah yang dijadikan sampel di dan analisis miskonsepsi secara
penelitian ini adalah Sekolah deskriftif pada 2 buku teks biologi SMA
Menengah Atas yang ada di Kota kelas X berbasis KTSP 2006 dan
Tebing Tinggi. Dalam penelitian ini Kurikulum 2013. Dijabarkan pula
akan dianalisis miskonsepsi yang frekuensi miskonsepsi pada setiap
terdapat dalam buku yang dianjurkan kategori miskonsepsi, sub pokok
guru kepada siswa dalam bahasan, dan buku dalam bentuk
pembelajaran biologi. Buku yang diagram persentase.
dianalisis adalah buku biologi berbasis
Teknik Pengumpulan Data. Ada pun
KTSP 2006 dan Kurikulum 2013 untuk
teknik pengumpulan data dalam
kelas X.
penelitian ini adalah survei
(wawancara) dan analisis buku teks.
METODE PENELITIAN Pada tahap awal dilakukan
pengumpulan informasi dengan
Lokasi Penelitian. Penelitian ini
mensurvei buku-buku biologi yang
dilakukan di Universitas Negeri Medan
digunakan siswa dan guru, kemudian
di Jurusan Biologi. Waktu penelitian
melakukan analisis secara seksama
adalah dari bulan Maret hingga bulan
dengan melihat indikator untuk
Juni 2015.
mendeteksi miskonsepsi yang ada
Populasi, Sampel dan Teknik pada buku teks dan memperbaiki setiap
Penyuplikannya. Populasi dalam konsep dengan sumber rujukan yang
penelitian ini adalah buku teks digunakan untuk memperbaiki konsep,
pelajaran biologi SMA kelas X berbasis

42
JURNAL PELITA PENDIDIKAN VOL. 4 NO. 1 ISSN : 2338 - 3003
Handoko R & Sipahutar H Maret 2016
Halaman : 039 - 047

minimal membaca sebanyak dua kali Hasil analisis data miskonsepsi


setiap buku biologi SMA kelas X. pada buku Y menunjukkan bahwa
masih banyak ditemukan konsep yang
Teknik Analisis Data. Menghitung
salah pada materi pelajaran. Pada
frekuensi untuk tiap-tiap kategori
materi Ruang Lingkup Biologi
miskonsepsi buku ajar biologi SMA
ditemukan 2 miskonsepsi yakni 1
kelas X. Menghitung skor yang
misidentifications dan 1
diperoleh ke dalam bentuk persentase.
oversimplifications. Pada materi virus
Teknik ini disebut sering disebut
ditemukan berjumlah 4 miskonsepsi
dengan deskriptif kualitatif dengan
yakni pada kategori oversimplifications
persentase.
berjumlah 2 miskonsepsi dan
HASIL undergeneralizations berjumlah 2
miskonsepsi, materi Archaebacteria
Kategori miskonsepsi yang
dan Eubacteria berjumlah 5
dianalisa pada buku-buku biologi SMA
miskonsepsi yakni pada kategori
dalam penelitian ini dikelompokkan
overgeneralizations berjumlah 1
menjadi 5 kategori, yaitu :
miskonsepsi, obsolete concepts and
misidentifications, overgenerations,
terms berjumlah 1 miskonsepsi dan
oversimplifications, obsolete concept
oversimplifications berjumlah 3
and terms, dan undergeneralizations.
miskonsepsi, materi Jamur berjumlah 2
Hasil analisis data miskonsepsi miskonsepsi yakni pada kategori
pada buku X menunjukkan bahwa misidentifications berjumlah 1
masih ada terdapat konsep yang salah miskonsepsi dan overgeneralizations
pada materi pelajaran. Pada materi berjumlah 1 miskonsepsi, dan materi
virus ditemukan berjumlah 2 Keanekaragaman Hayati berjumlah 1
miskonsepsi pada kategori miskonsepsi pada kategori
oversimplifications, materi Kingdom undergeneralizations.
Protista berjumlah 1 miskonsepsi pada
Dari hasil data tersebut, maka
kategori misidentifications, dan materi
secara keseluruhan dari buku tersebut
Kingdom Fungi berjumlah 3
ditemukan sebanyak 14 miskonsepsi.
miskonsepsi yakni pada kategori
Misidentifications sebanyak 2
misidentifications, oversimplifications
miskonsepsi (14,28%),
dan undergeneralizations masing-
overgeneralizations sebanyak 2
masing 1 miskonsepsi. Dari hasil data
miskonsepsi (14,28%),
tersebut, maka secara keseluruhan dari
oversimplifications sebanyak 6
buku tersebut ditemukan sebanyak 6
miskonsepsi (42,85%),
miskonsepsi. Misidentifications
obsoleteconcepts and terms sebanyak
sebanyak 2 miskonsepsi (33,3%),
1 miskonsepsi (7,14%) dan
oversimplifications sebanyak 3
undergeneralizations sebanyak 3
miskonsepsi (50%) dan
miskonsepsi (21,42%).
undergeneralizations sebanyak 1
miskonsepsi (16,7%).

43
JURNAL PELITA PENDIDIKAN VOL. 4 NO. 1 ISSN : 2338 - 3003
Handoko R & Sipahutar H Maret 2016
Halaman : 039 - 047

Tabel. 4.1. Presentasi Hasil Analisis Buku X dan Y


Jumlah Miskonsepsi pada Kategori
Kode Obsolete
No Misidenti Overgeneral Oversimp Undergene Jumlah
Buku Concepts
fications izations lifications ralizations
and terms
1 X 2 0 3 0 1 6
2 Y 2 2 6 1 3 14
4 2 9 1 4 20
Total
20% 10% 45% 5% 20% 100%

Dari hasil data secara oversimplifications sebanyak 9


keseluruhan dari buku X dan Y miskonsepsi (45%), obsoleteconcepts
ditemukan sebanyak 20 miskonsepsi. and terms sebanyak 1 miskonsepsi
Misidentifications sebanyak 4 (5%) dan undergeneralizations
miskonsepsi (20%), overgeneralizations sebanyak 4 miskonsepsi (20%).
sebanyak 2 miskonsepsi (10%),

PEMBAHASAN
Miskonsepsi merujuk pada Pada sub materi Archaebacteria
suatu konsep yang tidak sesuai dengan dan Eubacteria ditemukan kalimat
pengertian yang diterima pakar dalam miskonsepsi, “Kini Carl Woese dari
bidang tersebut (Dermiana, 2011). University of Illions mengelompokkan
Bentuknya dapat berupa konsep awal, organisme menjadi enam kingdom,
kesalahan hubungan yang tidak benar yaitu Protista, Plantae, Fungi, dan
antara konsep-konsep, gagasan intuitif Animalia yang tergolong Eukariota,
atau pandangan yang naïf (Liliawati, serta Archaebacteria dan Eubacteria
2008). yang tergolong Prokariota” (Buku Y, hal
45). Pengelompokan menurut Woese
Pada sub materi Filum
dan ahli lainnya lebih menyukai
Rhizopoda ditemukan kalimat
pengelompokan berdasarkan tingkat
miskonsepsi, “Pseudopodia adalah
domain. Kalimat tersebut terlalu
juluran sel yang menyerupai jari” (Buku
menggeneralisasikan suatu konsep
X, hal 71). Pseudopodia ataupun
atau termasuk dalam kategori
Rhizopoda (rhizopus; akar, podos; kaki
miskonsepsi overgeneralizations. Jadi
(semu) ) artinya jari tidak sama dengan
konsep yang benar adalah “Woses
akar. Kalimat ini termasuk dalam
menemukan beberapa prokariota
kategori miskonsepsi misidentification
masuk ke dalam kelompok yang
yaitu kesalahan dalam mengidentifikasi
berbeda. Urutan gen rRNA
suatu konsep. Jadi konsep yang benar
menempatkannya antara bakteri dan
ialah Pseudopodia (rhizopoda artinya
eukariota. Berdasarkan bukti ini, Woses
“kaki yang mirip akar”) (Campbell,
mengusulkan sistem klasifikasi 3
Reece & Michell, 2003:136).

44
JURNAL PELITA PENDIDIKAN VOL. 4 NO. 1 ISSN : 2338 - 3003
Handoko R & Sipahutar H Maret 2016
Halaman : 039 - 047

domain (Starr, et al. 2012:382). Woses yang disebut kapsomer (capsomere),


dan banyak ahli sistematika lain namun jumlah ragam protein yang
sekarang lebih menyukai berbeda pada kapsid biasanya sedikit”
pengelompokan keanekaragaman (Campbell, Reece & Michell, 2003:414).
kehidupan ke dalam tiga domain, suatu
Pada sub materi Archaebacteria
tingkat di atas kingdom” (Campbell,
dan Eubacteria ditemukan kalimat
Reece & Michell, 2003:106).
miskonsepsi, “Prokariota dibedakan
Pada sub materi Vaksin atas Archaebacteria dan Eubacteria
ditemukan kalimat miskonsepsi, (bakteri)” (Buku Y, hal 45). Pemakaian
“Vaksin merupakan suspensi istilah Archaebacteria dan Eubacteria
mikroorganisme antigen (misal virus yang sudah lama (usang). Ini termasuk
atau bakteri patogen) yang dalam kategori miskonsepsi obsolete
permukaannya atau toksinnya telah concepts and terms. Jadi konsep yang
dimatikan atau di lemahkan” (Buku Y, benar, “Dengan membandingkan RNA
hal 34). Fungsi vaksin untuk ribosomal dan urutan lengkap genom
merangsang sistem kekebalan tubuh beberapa spesies yang masih hidup
terhadap pathogen yang berbahaya saat ini, para peneliti telah
bukan hanya untuk mematikan toksin. mengidentifikasi dua cabang utama
Kalimat tersebut termasuk dalam evolusi prokariota. Nama untuk kedua
kategori miskonsepsi oversimplificatios kelompok ini adalah bakteria (yang
yakni terlalu menyederhankan konsep. dulunya disebut eubakteria) dan
Jadi konsep yang benar adalah “Vaksin arkhaea (dulunya disebut
(vaccine) adalah varian tak berbahaya arkhaebakteria)” (Campbell, Reece &
atau derivatif patogen yang Michell, 2003:106).
merangsang sistem kekebalan untuk
Hasil penelitian terhadap 2 buku
membangkitkan pertahanan terhadap
biologi SMA kelas X berbasis KTSP
patogen yang berbahaya” (Campbell,
2006 dan K13 yang digunakan di
Reece & Michell, 2003:422).
sekolah Kota Tebing Tinggi tahun
Pada sub materi Ciri-ciri Virus pelajaran 2014-2015 ditemukan 20
ditemukan kalimat miskonsepsi, miskonsepsi, Misidentifications (MI)
“Kapsid adalah selubung yang berupa sebesar 20%, Overgeneralizations
protein. Kapsid terdiri atas bagian- (OG) sebesar 10%, Oversimplifications
bagian yang disebut kapsomer” (Buku (OS) sebesar 45%, Obsolote Concepts
Y, hal 26). Kalimat diatas menekankan and Terms (OCT) sebesar 5%, dan
konsep yang terlalu mengkhususkan Undergeneralizations (UG) sebesar
pengertian dari kapsid dan kapsomer. 20%.
Ini termasuk dalam kategori
Dari hasil analisis identifikasi
miskonsepsi udergeneralizations. Jadi
pada Buku “X” ditemukan sebanyak 6
konsep yang benar, “Cangkang protein
miskonsepsi, yakni Misidentifications
yang menyelubungi genom virus
(MI) 33,3%, Oversimplifications (OS)
disebut kapsid (capsid). Kapsid
50%, Undergeneralizations (UG)
tersusun atas banyak sub-unit protein
16,7%. Dari semua penemuan

45
JURNAL PELITA PENDIDIKAN VOL. 4 NO. 1 ISSN : 2338 - 3003
Handoko R & Sipahutar H Maret 2016
Halaman : 039 - 047

miskonsepsi pada setiap materi di Berdasarkan hasil penelitian


dalam buku tersebut yang paling yang dilakukan mengidentifikasi
banyak mengandung miskonsepsi miskonsepsi pada buku teks biologi
adalah materi virus dan kingdom fungi didapatkan kesimpulan. Secara
sebanyak 3 miskonsepsi.
keseluruhan ditemukan 20
Pada Buku “Y” ditemukan miskonsepsi, yakni
sebanyak 14 miskonsepsi, yakni Misidentifications (MI) sebesar 20%,
Misidentifications (MI) 14,28%, Overgeneralizations (OG) sebesar
Overgeneralizations (OG) 14,28%, 10%, Oversimplifications (OS)
Oversimplifications (OS) 42,85%,
sebesar 45%, Undergeneralizations
Obsolote Concepts and Terms (OCT)
(UG) sebesar 20%, dan Obsolote
7,14%, Undergeneralizations (UG)
21,42%. Dari penemuan tersebut yang Concepts and Terms (OCT) sebesar
paling banyak mengandung 5%,. Pada Buku X ditemukan
miskonsepsi adalah pada materi sebanyak 6 miskonsepsi, yakni
Archaebacteria dan Eubacteria Misidentifications (MI) 33,3%,
sebanyak 5 miskonsepsi yang terdapat Overgeneralizations (OG) 0%,
pada materi tersebut. Oversimplifications (OS) 50%, dan
Perbandingan antara Buku X Undergeneralizations (UG) 14,29%,
dan Y yang paling banyak mengandung dan Obsolote Concepts and Terms
miskonsepsi di dalam setiap materinya (OCT) 0%. Pada Buku Y ditemukan
adalah buku Y dengan 14 miskonsepsi. sebanyak 14 miskonsepsi, yakni
Miskonsepsi tersebut terdapat pada Misidentifications (MI) 14,28%,
beberapa materi yaitu ruang lingkup Overgeneralizations (OG) 14,28%,
biologi (2 miskonsepsi), virus (4 Oversimplifications (OS) 42,85%, ,
miskonsepsi), archaebacteria dan
Undergeneralizations (UG) 21,42%
eubacteria (5 miskonsepsi), jamur (2
dan Obsolote Concepts and Terms
miskonsepsi) dan keanekaragaman
hayati (1 miskonsepsi).
(OCT) 7,14%.

Concern telah menyatakan


bahwa dalam buku tidak selalu akurat UCAPAN TERIMA KASIH
(Cliffort, 2002 dalam Dikmenli, 2012). Terima kasih penulis ucapkan
(Sewel, 2002 dalam Dikmenli, 2012), kepada Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd
mengidentifikasi banyak problem dalam selaku Ketua Jurusan Biologi yang
buku-buku ilmu pengetahuan alam. telah memberikan izin kepada penulis
untuk melakukan penelitian di Jurusan
Biologi Fakultas Matematika Dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Negeri
Medan.
SIMPULAN

46
JURNAL PELITA PENDIDIKAN VOL. 4 NO. 1 ISSN : 2338 - 3003
Handoko R & Sipahutar H Maret 2016
Halaman : 039 - 047

DAFTAR PUSTAKA textbook evaluation in pakistan.


Journal of Research and
Bukit, I., (2011). Identifikasi Reflections in Education 5
Miskonsepsi Guru Biologi pada (2):170-190.
Materi Respirasi dan Odom, A. L., (1993). “Action Potentials
Fotosintesis di SMA se-Kota & Biology Textbooks: Accurate,
Medan. Tesis tidak diterbitkan. Misconceptions or Avoidance?”
Medan: Program Pascasarjana The American Biology Teacher.
Universitas Negeri Medan. 55 (8): 468-472.
Campbell, N.A., Reece, J.B., & Mitchell, Penny K, SP Norris, LM Phillips & G
L.G., (2003). Biologi (Ed. 5), Jilid Clark., (2003). The anatomy of
II. Jakarta: Erlangga. junior high school science
Chiappetta EL & DA Filman., (2007). textbook: an analysis of textual
Analysis of five high school characteristics and a
biology textbooks used in the comparison to media reports of
united states for inclusion of the science. Canadian Journal of
nature of science. International Science, Mathematics and
Journal of Science Education 29 Technology Education 3
(15):1847-1868. (4):415-436.
Cliff, W.H., (2006). Case Study Analisys Purba, Dermiana., (2011). Analisis
and the Remediation of Miskonsepsi Siswa, dan Guru
Misconceptions about Biologi tentang Materi sistem
Respiratory Physiology. respirasi dan sistem eksresi
Adavances in Physiology pada SMA se-Kabupaten
Education, 30:215-223. Labuhanbatu.Tesis tidak
diterbitkan. Medan: Program
Dikmenli, M., (2012). Misconceptions of PascaSarjana Universitas
Cell Division Held by Student Negeri Medan.
Teachers in Biology: A Drawing
Analysis Scientific Research Swanepoel S., (2010). The assessment
and Essays. Academic Journals of the quality of science
, 5 : 235–247. education textbooks: conceptual
framework and instruments for
Liliawati, W. & Ramalis, T., (2008). analysis. Dissertation: University
Identifikasi miskonsepsi materi of South Africa.
IPBA di SMA dengan
menggunakan CRI (Certainly of Yunita, Afrilia., (2012). Analisis
Respons Index) dalam upaya Kesesuaian Isi, Model
perbaikan dan pengembangan Keterpaduan Materi IPA, dan
materi IPBA pada KTSP. Penilaian Kognitif Berdasarkan
Laporan Penelitian. Universitas Tuntutan SK dan KD pada Buku
Pendidikan Indonesia. Pelajaran IPA untuk SMP Kelas
VIII. Skripsi tidak diterbitkan.
Mahmood, K., (2011). Conformity to Yogyakarta : Universitas Negeri
quality characteristics of Yogyakarta.
textbooks: the illusion of

47

You might also like