You are on page 1of 45

Asuhan keperawatan "Keluarga dengan Tahap Tumbuh Kembang

anak usia pra sekolah" pada keluarga Tn. T. di RT 06. RW 01. Desa
Karang Satria. Tambun Utara. Bekasi.

Disusun oleh :
MEGAWATI SARAGIH
2017 16 091

SI KEPERAWATAN STIK SINT CAROLUS JAKARTA


2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkam kehadiran TYME, karena berkat dan rahmatnya sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul” Asuhan keperawatan "Keluarga
dengan Tahap Tumbuh Kembang anak usia pra sekolah" pada keluarga Tn. T. di RT
06. RW 01. Desa Karang Satria. Tambun Utara. Bekasi”, tepat pada waktunya.

Dalam penyelesaian makalah ini, penulisa banyak mendapatkab bantuan dari


berbagai pihak, antara lain dosen pembimbing NS.Cicilia…. dan teman –teman yang
tidak dapat disebutkan satu persatu namanya, yang telah banyak memberikan
sumbangan, masukan, dukungan dalam penyelesaian makalh ini. Untk itu pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar – besarnya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini belum sempurna, untuk itu segala
sran dan kritikan yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan dari semua
pihak demi kesempurnaan bagi penulisan berikutnya.

Semoga dengan adanya makalah ini akan dapat memberikan manfaat yang besar bagi
penulis khususnya dan bagi pembaca semua pada umumnya.

Hormat Saya

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................. 2

DAFTAR ISI ............................................................................................................ 3

BAB I : PENDAHULUAN .......................................................................................... 4

Latar Belakang ......................................................................................................... 4

BAB II : TINJAUAN TEORITIS ................................................................................ 6

A. Tahap tumbuh kembang anak usia prasekolah .............................................. 6

B. Tugas perkembangan keluarga dengan anak usia prasekolah ....................... 7

C. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang ........................ 8

BAB III : PENGAMATAN KASUS ......................................................................... 11

A. PENGKAJIAN ............................................................................................ 11

B. Analisa Data ................................................................................................ 21

C. Prioritas masalah ......................................................................................... 25

D. Diagnosa keperawatan ................................................................................. 28

E. Rencana keperawatan .................................................................................. 36

BAB IV : PEMBAHASAN........................................................................................ 42

A. PENGKAJIAN ............................................................................................ 42

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA .......................................... 42

C. PERENCANAAN ....................................................................................... 42

D. IMPLEMENTASI ....................................................................................... 42

E. EVALUASI ................................................................................................. 43

BAB V : PENUTUP .................................................................................................. 44

A. KESIMPULAN ........................................................................................... 44

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 45


BAB I : PENDAHULUAN

Latar Belakang
Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat dimana terjadi interaksi antara
anak dan orang tuanya (Padilah, 2012) sedang keluarga menurut Friedman (2010)
adalah dua atau lebih dar dua individu yang bergabung karena hubungan darah,
hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam satu rumah
tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masih –
masingmencipatakan seerta mempertahankan kebudayaan. Sedangkan menurut
Achiar (2010) kelaurag adalah suatu sistem sosial berisi dua atau lebih orang yang
hidup bersama yang mempunyai hubungan darah perkawinan atau adopsi, ttinggal
bersama dan saling menguntungkan, mempunyai tujuan bersama, mempunyai
generasi penerus, saling pengertian dan saling menyayangi.

Pada keluarga tredapat tahap perkembangan dan tugan perkembangan yang mana
menurut teori Duval 1985 dalam Setiadi (2008) dibagi dalam delapan tahap
perkembangan yaitu keluarga baru (Berganning Family), keluarga dengan anak
pertama <30 tahun (Childbearing), keluarga dengan anak prasekolah, keluarga
dengan anak usia sekolah (6-13 tahun), keluarga dengan anak remaja (13-20 tahun),
keluarga dengan anak dewasa (anak pertama meniggalkan rumah), kelurga usia
pertengahab (Middle Age Family), dan kelurga usia lanjut.

Tahap perkembangan keluarga mempunyai tugas perkembangan masing –masing.


Tahap perkembangan ketiga adalah anak usia prasekolah. Pada usia prasekolah anak
mengalami lompatan kemajuan yang menakjubkan. Tidak hanya kemajuan fisik
tetapi juga secara sosial dan emosional. Anak usia prasekolah ini sedang dalam
proses awal pencarian jati dirinya. Beberapa prilaku yang dulunya tidak ada,
sekarang muncul. Secara fisik dan psikis usia ini adalah usia yang rentan berbagai
penyakit yang akan mudah menyerang anak usia ini dan menimbulkan masalah yang
dapat mempengaruhi tumbuh kembang jika kondisi kesehatan anak tidak ditangani
secara baik oleh para praktisi kesehatan yang juga usaha-usaha pencegahan adalah
usaha yang tetap paling baik dilakukan. Salah satu masalah kesehtan yang sering
muncul pada tahap ini adalah kurangnya asupan nutrisi.Penanggulangan masalah gizi
kurang pada balita memerlukan adanya program peningkatan kesehatan masyarakat,
pendidikan (penyuluhan) kesehatan, dan perbaikan pada konsumsi. Salah satu
kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan melakukan
praktik keperawatan komunitas yang ditujukan kepada individu, keluarga, juga
kelompok berisiko tinggi dengan cara melakukan pendekatan terhadap keluarga
sebagai entry point kegiatan keperawatan komunitas.

Keluarga merupakan salah satu faktor penentu status gizi anak. Keluarga cenderung
terlibat dalam pembuatan keputusan dan proses terapeutik pada setiap tahap sehat
dan sakit pada setiap anggota keluarganya, sepeti mulai dari keadaan sehat hingga
diagnosis, tindakan hingga penyembuhan. Keluarga mempunyai peranan dalam
memenuhi nutrisi pada anak karena keluarga yang melakukan pemulihan sampai
konsumsi pada anak (Widyatuti, 2001). Masalah gizi pada keluarga Tn.T dilakukan
melalui tahap asuhan keperawatan dalam pendekatan keluarga menurut Friedman,
Bowden, dan Jones (2003) yang berfokus pada pengkajian, penetapan diagnosis,
perencanaan intervensi, implementasi, dan evaluasi. Konsep pengkajian yang
diimplementasikan dilakukan melalui proses wawancara dan observasi perilaku
orang tua untuk mendapatkan data yang berfokus pada masalah keluarga

Berkaitan dengan uraian diatas maka dalam makalah ini penulis menguraikan
beberapa masalah kesehatan yang banyak dijumpai pada ke;uarga binaan dengan
anak usia ini serta usaha pencegahan dan penanganannya terutama yang berkaitan
dengan tindakan keperawatan dan menyangkut satu masalah yang paling menonjol
sehingga muncul satu diagnosa keperawatan.
BAB II : TINJAUAN TEORITIS

A. Tahap tumbuh kembang anak usia prasekolah

1. Definisi tumbuh kembang pada anak


a. Pertumbuhan (Growth)
Berkembangan dengan perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau
dimensi tingkat sel, organ maupun individu yang bisa diukur dengan
ukuran berat (kg/gr) atau ukuran panjang (meter/centimeter)(Soetjiningsih
: 1998).
Perubahan ukuran atau nilai-nilai yang memberikan ukuran tertentu
dalam kedewasaan
Menurut Whaley dan Wong, pertumbuhan sebagai suatu peningkatan
jumlah atau ukuran sel tubuh yang ditunjukkan dengan adanya
peningkatan ukuran dan berat seluruh bagian tubuh (Supartini, Yupi :
2004).
b. Perkembangan (Development)
Menurut Whaley dan Wong, perkembangan menitik beratkan pada
perubahan yang terjadi secara bertahap dari tingkat yang paling rendah ke
tingkat yang paling tinggi dan kompleks melalui proses maturasi dan
pembelajaran ( Supartini, Yupi: 2004).
Perkembangan adalah pertambahan kemampuan struktur dan fungsi tubuh
yang lebih komleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai
hasil dari proses pematangan ( Soetjiningsih : 1998).

2. Pertumbuhan dan perkembangan anak prasekolah


a. Pertumbuhan
Beberapa aspek pertumbuhan fisik terus menjadi stabil dalam tahun
prasekolah. Waktu rata-rata denyut jantung dan pernapasan menurun
hanya sedikit mendekati 90x/menit dan pernapasan 22-24x/menit. TD
meningkat sedikit ke nilai rata-rata 95/58mmH. Berat badan anak
meningkat kira-kira 2,5 kg per tahun, berat rata-rata pada usia 5 tahun
adalah kira-kira 21 kg, hampir 6 kali berat badan lahir. Prasekolah
bertumbuh 2-3 inci per tahun, panjang mereka menjadi dua kali lipat
panjang lahir pada usia 4 tahun,dan berada pada tinggi rata-rata 43 inci
pada ulang tahun kelima mereka. Perpanjangan tungkai kaki
menghasilkan penampilan yang lebih kurus. Kepala sudah mencapai dari
ukuran orang dewasa pada ulang tahun ke enam. Perbedaan kecil terjadi
antara jenis kelamin, walaupun anak laki-laki sedikit lebih besar dengan
lebih banyak otot dan kurang jaringan lemak. Kekurangan nutrisi umunya
terjadi pada anak-anak berusia dibawah 6 tahun adalah kekurangan
vitamin A dan C serta zat besi. Konsumsi karbohidrat dan lemak dalam
jumlah yang sangat besar dari makanan yang berlemak bisa menimbulkan
kegemukan dan menjadikan anak prasekolah dalam kondisi sangat lapar.
Orang tua dan penberi pelayanan perlu membuat asaha secara sadar untuk
membantu anak prasekolah mengembangkan kebiasaan makan yang sehat
dan mencegah defisiensi dan kelebihan.

b. Perkembangan
1) Rasa keingintahuan tentang hal-hal yang berada dilingkungan
semakin besar dan dapat mengembangkan pola sosialisasinya.
2) Anak sudah mulai mandiri dalam merawat diri sendiri, seperti mandi,
makan, minum, menggosok gigi, BAK, dan BAB.
3) Mulai memahami waktu.
4) Penggunaan tangan primer terbentuk.

B. Tugas perkembangan keluarga dengan anak usia prasekolah


Menurut Duvall dan Millr (1985) tugan perkembangan keluarga dengan anak
usia prasekolah adalah:
1. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti bermain, privacy,
kemamanan.
2. Pada saat ini dimulainya fungsi edukatif keluraga terhadap anak. Pendidikan
terhadap anak pertama dilakkukan dengan memberikan kesempatan anak
untuk belajar ditaman kanak – kanak ataupun dalam kelompok bermain.
Peran ini dapat juga dilakukan dengan memberikan stimulus pendidikan
seperti pengenalan terhadap buku, ala tulis serta belajar meningkatkan
kemampuan verbal dan kognitifnya
3. Menyosialisasikan Anak
4. Fungsi sosialiasi dilakukan terutama pada anak pertama, dimana nak ini perlu
belajar peran tentang kemandirian sebagai persiapan menghadapai kehidupan
yang lebih rumit. Kebutuhan eksplorasi yang meningkat dan kemampuan
komunikasi yang semakin baik pada anak, menyebabkan keluarga perlu
menyediakan kesempatan bagi anak untuk bersosialisasi dengan orang lain
yang lebih luas dengan teman sebayanya.
5. Mengintergrasi anak yang baru sementara tetap memenughi kebutuhan anak –
anak yang lain
6. Pergeseran perhtisn anak oleh seorang bayi baru lahir secara psikologis
merupakan keejadian traumatic bagi anak pertama. Mempersiapkan anak
menjelang kelahiran bayi dengan mengenalkan anak kepada bayi secara dini
serta mengikutsertakan anak dalam perawatan bayi membantu memperbaiki
situasi, khususnya jika orangtua sensitive terhadap terhadap perasaan dan
tingkah laku anak yang lebih tua
7. Mempertahankan hubungan yang sehat dengan keluarga dan diluar keluarga
8. Meningkatkan jumlah keluarga menyebabkan semakin sedikitnya jumlah
waktu komunikasi dengan masing- masing anggota keluarga. Komunikasi
dapat dipertahankan dengan meningkatkan kualitas komunikasi, selain itu
perlu pula memperthankan kualitas komunikasi dengan lingkungan sehingga
dicapai kehidupan bermasyarakat yang seimbang.
.

C. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang


Pola pertumbuhan dan perkembangan secara normal antara anak yang satu
dengan yang lainnya pada akhirnya tidak selalu sama, karena dipengaruhi oleh
interaksi banyak faktor. Menurut Soetjiningsih (2002), faktor yang
mempengaruhi tumbuh kembang, yaitu:

1. Faktor dalam (internal):


a. Genetika
1) Perbedaan ras, etnis, atau bangsa
2) Tinggi badan orang Eropa akan berbeda dengan orang Indonesiaatau
bangsa lainnya, dengan demikian postur tubuh tiap bangsa berlainan.
3) Keluarga
4) Ada keluarga yang cenderung mempunyai tubuh gemuk atau
perawakan pendek
5) Umur
6) Masa prenatal, masa bayi, dan masa remaja merupakan tahap yang
mengalami pertumbuhan cepat dibandingkan dengan masa lainnya.
7) Jenis kelamin
8) Wanita akan mengalami pubertas lebih dahulu dibandingkan laki-laki
9) Kelainan kromosom
10) Dapat menyebabkan kegagalan pertumbuhan, misalnya sindrom
down.

b. Pengaruh hormon
Pengaruh hormon sudah terjadi sejak masa prenatal, yaitu saat janin
berumur empat bulan. Pada saat itu terjadi pertumbuhan yang cepat.
Hormon yang berpengaruh terutama adalah hormon pertumbuhan
somatotropin yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitari. Selain itukelenjar
tiroid juga menghasilkan kelenjar tiroksin yang berguna untuk
metabolisme serta maturasi tulang, gigi, dan otak.

2. Faktor lingkungan

3. Faktor kelompok
Kelompok yang dapat berpengaruh dikelompokkan menjadi tiga, yaitu
pranatal, kelahiran, dan pascanatal.

4. Faktor pranatal
a. Gizi, nutrisi ibu hamil akan mempengaruhi pertumbuhan janin, terutama
selama trimester akhir kehamilan
b. Mekanis, posisi janin yang abnormal dalam kandungan dapat
menyebabkan kelainan conginetal, misalnya club foot
c. Toksin, zat kimia, radiasi
d. Kelainan endokrin
e. Infeksi TORCH atau penyakit menular sesksual
f. Kelainan imunologi
g. Psikologis ibu

5. Faktor kelahiran
Riwayat kelahiran dengan vakum ekstraksi atau forcep dapat menyebabkan
trauma kepala pada bayi sehingga beresiko terjadinya kerusakan jaringan
otak.

6. Faktor pascanatal
Seperti lainnya pada masa prenatal, faktor yang berpengaruh terhadap
TUMBANG anak adalah gizi, penyakit kronis/ kelainan konginetal,
lingkungan fisik dan kimia, psikologis, endokrin, sosioekonomi, lingkungan
pengasuhan, stimulasi, dan obat-obatan.
BAB III : PENGAMATAN KASUS

A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS KELUARGA :
a. Identitas Kepala Keluarga :
Nama : Tn.T
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Buruh
Agama : Islam
Suku/Etnis : Padang
Alamat : Jl.karang satria no.24 rt 06 rw 01 tambun

b. Komposisi Keluarga :

Imunisasi
U L Ag H
N Na Pe B Polio DPT Hep K
mu / am u Pek Ca
o ma nd C et
r P a b 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 mp
G
S
Tn. 26 Isla K Wiras
1 L M √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
T thn m K wasta
P
S
Ny 25 Isla I
2 P M IRT √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
.N thn m K
P
Bl
An 5 Isla A m
3 P Anak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
.M thn m K sk
lh

c. Genogram

KK IK
25
25
th
AK
d. Tipe/Bentuk Keluarga :
Type dari keluarga Tn.T adalah Nuclear family (keluarga inti) karena
terdiri dari suami istri yaitu KK,IK dan anak kandung yaitu AK1, tidak
ada masalah dalam bentuk keluarga tersebut.
e. Latar Belakang Kebudayaan/Suku Bangsa :
Latar belakang keluarga ini berasal dari satu suku yaitu padang,
menggunakan bahasa indonesia sebagai bahasa komunikasi sehari-
hari,budaya yang ada disekitar tempat tinggal keluarga sangat beragam
mulai dari suku batak,betawi,sunda dan keluarga dapat beradaptasi
dengan budaya yang ada dilingkungan tempat tinggal.
f. Status Sosial Ekonomi :
Dalam keluarga KK bekerja sebagai buruh bangunan yang
penghasilannya tidak menentu, untuk membantu perekonomian keluarga
IK berjualan makanan ringan seperti chiki2 minuman ringan dan
gorengan tahuisi di dalam rumah. Penghasilan sebelum keluarga ini
±360.000/ bulan. Uang digunakan keluarga untuk memenuhi kebutuhan
sehari – hari, belum ada uang sisa yang dapat ditabung untuk keperluan
mendadak.
Dari hasil observasi pada saat pengkajian, barang – barang yang dimiliki
keluarga adalag TV ukuran 14”, kulkas satu pintu, dispenser kecil, lemari
kecil sebagai pemisah ruang makan dan tempat tidur satu kursi.
g. Kegiatan Waktu Luang/Rekreasi :KK mengatakan tidak pernah
melakukan rekreasi bersama keluarga baik di hari minggu maupun di hari
libur, keluarga biasanya menghabiskan hari libur dengan berkumpul
bersama keluarga besar yang tinggal disamping rumah KK.
h. Kebiasaan hidup sehari-hari
Kegiatan sehari – hari yang dilakukan KK adalah berangkat kerja jam
07.00 wib pagi sebagai buruh bangunan yang digaji harian dan kembali
kerumah jam 16.00 wib. IK biasa dirumah berjualan makanan kecil yg
digantung di tembok rumah.sebelum ada pembeli IK biasanya merapikan
tempat tidur kemudian memandikan AK lalu memasak untuk makanan
sehari-hari.AK setiap hari bermain dengan sebayanya di sekitar rumah
karena belum sekolah.
IK mengatakan makan sehari-hari dari masakan sendiri, fekuensi 3x/hari
kecuali pola makan KK yang tidak menentu dengan menu seadanya
seperti sayur asam, tahu, tempe. Makan ikan kadang sekali dalam
seminggu mkan daging hanya disaat hari besar keagamaan yaitu Idul
Adha. Tn.T tidak memiliki makanan pantangan, KK merokok kadang –
kadang saja jika ada yang memberikan kepadanya, IK mengatakan
belakangan ini kurang nafsu makan walapun dia tau sedang hamil &
bulan,saat diperiksa kepuskesmas IK dinyatakan kurang gizi sehingga
mendapatkan Biskuit Ibu Hamil yabg dikomsumsi 3 keping/hari, AK
tidak memiliki makanan pantangan dan biasa minum tea juece yang dijual
oleh IK.
IK mengatakan tidak pernah tidur siang karena harus menjaga warung
kecilnya dan melayani pembeli yang datang satu – satu.
AK rutin tidur siang minimal 3 jam/hari. IK mengatakan keluarganya
biasa tidur malam jam 22.00 wib dan bangunjam 04.30 wib.

2. TAHAP PERKEMBANGAN DAN RIWAYAT KELUARGA :


a. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini :
Tahap perkembangan keluarga saat ini termasuk dalam tahap perkembangan
pra sekolah. Tahap ini dimulai saat kelahiran anak berusia 2,5 tahun dan
berakhir saat 5 tahun , An.M merupakan anak pertama dari keluarga Tn.T,
walaupun masih usia 5 tahun AK1 seorang anak yang penurut, mudah bergaul
dengan anak seusianya. AK1 sangat senang ketika dia tahu sebentar lagi akan
mamiliki adek karena IK sedang hamil anak kedua usia kehamilan 28 minggu.
b. Jangkauan Pencapaian Tahap Perkembangan Keluarga
Keluarga tidak memberikan stimulasi dan tidak menyediakan sarana stimulasi
untuk AK1, keluarga menagtakan pada saat sekolah nanti anak akan
mendapatkan stimulasi dan prasarana di sekolah nanti. IK mengatkan AK1 tidak
diikut sertakan dalam kegiatan plsy group, karena IK hanya sebgai ibu rumah
tangga sehingga AK1 cukup bermain dirumah saja atau dilingkungan tempat
mereka tinggal. Kerena IK hanya dirumah saja jadi waktu yang diberikan kepada
AK1 cukup, sedangkan KK lebih banyak disore samapi malam hari, kadang
kadang kalau KK tidak ada panggilan buruh bangunan KK akan meluangkan
waktu dengan AK1 dirumah.
Orang yang terdekat dengan anak adalah ibu Y yang seharian berada dirumah,
karena lingkungan KK banyak anak – anak bermain AK1 seering bermain digang
mereka tinggal. IK mengatkan ingin melihat anaknya berhasil dan di saat mulai
sekolah nanti IK hanya ingin anaknya menjadi anak yang selalu patuh dan rajin
belajar.Terkadang AK suka marah kalau keinginannya tidak dipenuhi, emosi AK
memang belum stabil sehingga keluarga harus mampu membantu AK dalam
mengontrol emosinya dengan pendekatan adaptif dan edukatif, keluarga juga
harus membantu AK dalam mempersiapkan diri dalam lingkungan sekolah serta
mendorong memposisikan dirinya sebagai anak pertama yang bertanggung
jawab karena sebentar lagi AK akan mempunyai seorang adik mempersiapkan
mental untuk dapat menerima peran sebagai kakak sehingga perasaan sibling
yang akan muncul tidak menjadi masalah dikemudian hari.
c. Riwayat Keluarga Inti :
KK dan IK menikah pada usia 20 tahun, pernikahan mereka dikaruniakan 1
orang anak dan IK sekarang sedang mengandung anak kedua. KK Lhir secara
normal di tolong oleh Bidan, KK mengatakan selama ini tidak pernah dirawat di
RS, selama ini KK hanya pernah mengalami sakit biasa seperti pilek, demam
dimana setelah mengkomsumsi obat yang dibeli dari warung sakit KK teratasi
dan dapat beraktifitas seperti biasanya. KK mengatakan IA sangat kurus dan
tidak tau bagaimana caranya untuk menaikkan BB, KK mengatakan tidak ada
makanan pantangan, kebiasaan makan KK tidak teratur, KK sadar kalau
keluarganya kurang gizi terutama IK yang sedang hamil 28 minggu tapi karna
kondisi ekonomi KK menganggap semua hanya karena faktor kecapean dan
faktor IK yang kuarang nafsu makan selama hamil anak kedua.
IK lahir secara normal dirumah dibantu oleh dukun beranak, IK mengatakan
pernah dirawat di praktek dr.Jhoni yang memiliki fasilitas rawat inap karna sakit
ASMA. IK mengatakan sakit Asmanya sudah ada sejak dia kecil dan biasa
kambuh karena perubahan cuaca, debu. Saat hamil AK1 Asma IK sempat
kambuh tapi tidak sampai dirawat dan biasa memkomsumsi obat dari klinik
terdekat.saat pengkajian IK sedang batuk pilek dan asma sempat kambuh IK
hanya dibawa PUSKESMAS, IK juga sedang hamil 28 minggu tidak rutin
melakukan pemeriksaan kehamilan sesuai jadwal yang ditentukan Bidan, KK
dan IK tidak memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada secara maksimal.
Terakhir kontrol kehamilan 1 bulan yang lalu dan ditemukan IK kurang gizi, IK
mendapat Biskuat kehamilan dari Puskesmas dan IK rutin mengkonsumsi 3
keping/hari sesuai petunjuk Bidan, BB IK 48 kg, TB 164 cm.AK1 lahir secara
normal ditolong oleh bidan, IK mengatakan tidak mengalami kesulitan saat
melahirkan AK.
IK mengatakan AK mendapat ASI Eksklusif dan diteruskan samapi usia AK 2
tahun. AK belum pernah dirawat di RS, sakit yang pernah dialami AK hanya
demam biasa dan hanya di bawa berobat ke klinik terdekat. AK sakit terakhir
kali ±3 bulan yang lalu yaitu batuk pilek, sampai saat ini AK tidak mempunyai
makanan pantangan, AK makan apa saja yang disediakan oleh IK, jajan tidak
terlalu sering karena AK lebih sering menghabiskan waktu bermain dengan
anak seusianya.
d. Riwayat Keluarga Asal dari Kedua Orang Tua
Keluarga KK berasal dari suku padang, KK merupakan anak kedua dari dua
bersaudara. Ayah KK sudah meninggal dunia diusia 50 tahun tapi karena sakit,
tapi KK tidak mengetahui sakit apa yang diderita oleh ayahnya. Ibu KK juga dari
suku padang tidak mempunyai riwayat penyakit berat dan sampai saat ini
masih dalam keadaan sehat. Saudara KK tidak mempunyai riwayat sakit
tertentu.
Keluarga IK berasal dari suku padang, IK anak kedua dari tiga bersaudara, ayak
IK meninggal dunia saat berusia 50 tahun,menurut IK meninggal dunia bukan
karna sakit yang berat, ibu IK sampai dengan saat ini dalam keadaan sehat,
dalam keluarga IK tidak ada penyakit keturunan seperti diabetes atau
hipertensi atau sakit berat lainnya.saudara IK tidak memiliki riwayat sakit
tertentu.

3. DATA LINGKUNGAN

a. Karakteristik Rumah :
Rumah yang ditempati oleh keluarga Tn. T saat ini adalah merupakan milik
keluarga pihak wanita, yang mana rumah tersebut sudah disekat sekat menjadi
tiga bagian. Ruangan yang ditempati KK berukuran 3 x 4 meter yang digunakan
untuk tidur, memasak dan aktifitas lainnya, untuk kamar mandi dan toilet
menggunakan toilet bersama dengan keluarga lain yang berada dibelakang
rumah. berdinding bata merah dan beratap genteng. Ruangan tersebut hanya
ada dua pintu dan tidak ada jendela. Sinar matahari dapat secara langsung
masuk dari pintu utama ruangan tersebut, ruangan akan terasa gelap apabila
pintu tersebut ditutup, keadaan ruangan kurang bersih dikarenakan segala
aktifitas dilakukan diruangan tersebut seperti makan, menonton tidur dan
memasak, serta berjualan makanan ringan. IK mengatakan walau rumah sering
sering dibersihkan akan tetap kotor karena banyak nya pembeli yang keluar
masuk ke ruangan tersebut, dekat pintu terdapat kompor gas, sementara
perlenkapan makan ditata disebelah TV,asap dapur dapat keluar jika pintu
dalam keadaan terbuka.
Keluarga Tn.T menggunakan air jet pump untuk mandi,mencuci dan memasak
sedangkan untuk minum menggunakan air isi ulang. Keadaan kamar mandi
tampak bersih. KK mengatakan tetap bersyukur dengan keadaannya saat ini.

Kulkas
Tempat tidur
Dispens
er
TV

RAK

Jualan

b. Karakteristik lingkungan rumah ( Tetangga dan Komunitas RT/RW) :


1) Type lingkungan dan tempat tinggal adalah daerah kota, daerah
perumahan, padat penduduk, rumah cukup dekat dari jalan raya
sekitar 100 meter. Disamping rumah terdapat jalan kecil yaitu jalan
yang biasa dilewati oleh warga lingkungan tersebut dan juga bisa
dilewati oleh motor serta gerobak jualan. Disamping kiri kanan depan
belakang terdapat rumah tetangga.dilingkungan ini terdapat banyak
anak kecil dan remajayang bermain disekitar rumah dan nongkrong di
sepanjang jalan. Untuk pembelian kebuthan pokok warga biasanya
pergi kearah jalan raya karna pedangang kebanyakan berjualan di
pinggir jalan raya dan ada juga pedagang keliling yang datang sekitar
jam 09.00 wib/harinya kecuali di hari jumat, terdapat juga warung
kecil yang menjual makanan ringan.
2) Fasilitas dan pelayanan yang terdapat dilingkungan RT 06/RW
01antara lain posyandu balita,posyantu lansia, praktek dokter dan
praktek bidan,sekolah dasar. Puskesmas jaraknya sangat jauh dari
lingkungan. Keadaan jalanan disekitar rumah sudah cukup baik,
tempat sampah terdapat didepan rumah yang nantinya akan diangkut
oleh petugas kebersihan 2x/minggu setiap hari selasa dan hari sabtu,
selokan dilingkungan dalam keadaan tertutup dan warga rutin
melakukan gotong royong 1x/minggu. Lingkungan ini tidak pernah
terkena banjir.
3) Menurut keluarga keadaan lingkungan rumah aman, tidak pernah
terjadi pencurian, perampokan ataupun perkelahian, warga masih
bergilir dalam melakukan ronda malam.
c. Mobilitas Geografi Keluarga
KK dan IK sudah 6 tahun tinggal di RT 06/RW 01, dan tidak ada niat untuk indah
dari lingkungan ini karna sudah merasa nyaman dan mendapat tempat tinggal
dari pembagian harta keluarga, sebelumnya merka tinggal di kota padang.

d. Asosiasi dan Transaksi Keluarga dengan Komunitas :


KK mengatakan nyaman dengan komunitas yang ada di lingkungannya, yang
rutin dalam pengajian, melakukan gotong royong, kebiasaan menolong antar
warga. IK senang mengikuti kegiatan ibu ibu dilingkungan, memamfaatkan
fasilitas kesehatan yang ada.

e. Jaringan dukungan sosial keluarga :


Informasi KK dan IK bahwa ibu dan saudara mereka yang berada disamping
rumah mereka siap memberikan dukungan baik secara moral dan material
kalau ada keluarga KK yang sakit dan membutuhkan pertolongan. Formal saat
ini semua keluarga Tn.T menggunakan kartu ASKIN.

4. STRUKTUR KELUARGA :

a. Pola dan Proses Komunikasi


IK mengatakan pola dan proses komunikasi berjalan lancar baik antara IK
dan KK maupun antara keluarga dan lingkungan karna mereka saling
terbuka atu sama lain.
b. Struktur Kekuatan :
IK mengatakan yang mengambil keputusan di rumah tangga adalah KK
dan terkadang mereka akan berdiskusi jika keputusan yang akan diambil
berdampak besar bagi keluarga. Untuk mengubah perilaku keluarga IK
dan KK langsung saling menegur dan tidak membiarkan kesalah pahaman
berlarut – larut.
c. Struktur Peran
KK berperan sebagai kepla keluarga dan bertanggung jawab terhadap
kehidupan keluarganya, IK menambahkan walapun di tradisi mereka
perumpuan yang lebih berhak tapi IK memandang kalau KK tetaplah
yang paling di hormati di dalam keluarga. IK berperan sebagai ibu rumah
tangga yang bertanggung jawab dalam segala urusan rumah mulai dari
beres beres, mencuci memasak bahkan ikut membantu perekonomian
keluarga. Jika KK memiliki waktu luang maka segala pekerjaan dirumah
mereka kerjakan bersama sama.
d. Nilai – nilai dan Norma - norma Keluarga
Dalam nilai- nilai dan norma – norma keluarga tidak perlu menyesuaikan
diri lagi karena sama- sam berasal dari suku ,adat budaya yang sama.
Keluarga dapat menyesuiakan diri dengan nilai dan norma yang ada
dilingkungan tersebut. KK mengatakan dalam hal kesehatan keluarga
tidak memiliki kebiasan dari nenek moyang kedukun untuk melahirkan
AK1, bila ada yang sakit biasa di bawa kepuskesmas.

5. FUNGSI – FUNGSI KELUARGA


a. Fungsi Afektif
KK mengatakan sangat bahagia dengan kondisi mereka saat ini ditambah IK
sedang mengandung anak kedua.IK dan KK saling memberi dukungan satu
sehingga segala bentuk kekurangan yang ada mampu membuat mereka selalu
bersyukur, hal ini juga mereka tamankan kepada AK.
b. Fungsi Sosialisasi
Hubungan KK dan IK terlihat sangat harmonis, saat pengkajian terkadang KK
dan IK bercanda satu sama lain, hal ini juga mereka tunjukkan dalam kehidupan
bermasyarakat.
c. Fungsi Perawatan Kesehatan
1) Makanan
IK mengatakan mereka biasanya makan 3x/hari dari masakannya sendiri
kecuali KK karna lebih sering diluar dan berangkat dari rumah tidak pernah
sarapan pagi terelebih dahulu hanya minun secangkir teh manis. Menu
makanan sehari – hari adalah nasi, tahu tempe, sayur asem, makan ikan
kadang sekali seminngu, makan daging hanya di hari besar agama Islam
saat Idul Adha. Mereka selalu mencuci tangan sebelum makan dan berdoa
sebelum makan, makanan yang belum diolah dicuci terlebih dahulu. KK dan
IK tidak mempunya makanan pantangan, tidak aada alergi terhadap makan
apapun juga dan tidak sedang menjalankan diet kecuali IK yang mendapat
diet makanan dari puskesmas terkait kesehatan IK dan Bayinya. IK
mengatakan makanan paforit KK adalah semur jengkol, makanan paforit IK
sayur asem dan makanan paforit AK ayamg goreng.
2) Pakaian
Pada saat kunjungan KK mengenakan baju putih bersih celana pendek
warna hijau tampak bersih, IK memakai baju tidur putih bermotif dan
celana batik tampak bersih, AK memakai baju warna kuning bersih. Tidak
tercium bau badan saat kunjungan baik KK, IK, dan AK. Keluarga tidak
menggunakan asesoris apapun. Saat kunjungan IK dan KK dikunjungi secara
bersamaan.
3) IK mengatatakan AK1 baru sembuh kurang lebih 3 hari yang lalu dari
demam dan batuk. Apabila demam hanya dikompres saja dan bila belum
turun IK membeli obat dari apotik dekat jalan raya yang direspkan dokter.IK
mengatakan AK mendapat imunisasi lengkap pada waktu bayi, memberi ASI
eksklusif sampai 6 bulan dan dilanjut sampai usia AK 2 tahun, pada saat
melahirkan AK1 kehidupan perekonomian keluarga ini termasuk golongan
ekonomi menengah, harapan IK semoga kelahiran anak keduanya nanti
bisa mendapatkan ASI Eksklusif sama seperti AK1, karena menurut IK
dengan mendapatkan ASI Eksklusif daya tahan tubuh anak lebih kuat.IK
menambahkan kalau KK selama ini belum pernah mengalami sakit yang
serius hanya kadang batuk dan demam, tapi 1 tahun belakangan IK melihat
KK bertambah kurus dan tidak mengetahui apa penyebabnya. Kalau KK
meriang hanya dibawa ketukang urut karna mereka merasa kalau itu hanya
masuk angin, IK tidak mengetahui bagaimana pola makan KK diluar rumah.

d. Fungsi Reproduksi
IK mengatakan sudah mempunyai satu anak dan sekarang sedang mengandung
anak kedua, IK mengatakan tidak membatasi akan mempunyai anak berapa, KK
membenarkan ungkapan IK, namun KK dan IK sudah sepakat jika anak kedua
sudah lahir IK akan mengikuti program KB dulu untuk jenis KB yang akan
digunakan mereka akan berkonsultasi dengan petugas kesehatan saat IK
melahirkan nanti. IK mengatakan tidak mempumpunyai masalah dalam
mensturasinya.
e. Fungsi Sosial Ekonomi
IK mengatakan bahwa keluarga mereka memiliki penghasilan sebulan
±360.000, IK mempunyai warung kecil yang menjual makanan ringan untuk
menambahi pendapatan keluarga. Penghasilan mereka cukup menurut IK untuk
kebutuhan makanan sehari- hari, bagi IK makan seadanya saja asal tidak
memiliki utang kepada orang lain, rejeki akan mengalir apa adanya.

6. KOPING KELUARGA :
a. Stressor keluarga Jangka Pendek dan Panjang
Stressor keluarga jangka pendek :saat ini KK dan IK sangat hawatir terhadap
perkembangan janin IK yang tafsiran BBJ masih kurang dari seharusnya, IK
belum mengalami penambahan BB setelah mengkonsumsi diit yang dari
PUSKESMAS, untuk stressor keluarga terhadap AK1 saat ini tidak ada.
stresor untuk jangka panjang: KK dan IK mengatakan masalah yang mereka
takutkan dalam jangka panjang adalah mengahadapi kelahiran anak kedua
nanti, KK menagtakan semoga dengan kondisi IK saat ini tidak mendapatkan
kendala sat persalinannya nanti dan IK menambahkan untuk masa yang akan
datang keinginannya anaknya kelak dapat menyelesaikan sekolah dan
mendapatkan pendidikan yang layak serta dapat bekerja dan membantu
perekonomian keluarga.
b. Respons Keluarga terhadap Stresor
KK dan IK biasanya merespon stressor dengan sikap sabar dan terbuka,
menjalani semuanya dengan banyak bersyukur. Keluarga mencoba mandiri
dalam menyelesaikan masalah tanpa melibatkan keluarga yang tinggal
disebelah rumah mereka.
c. Penggunaan strategi Koping
IK dan KK selalu bersama – sama dalam menghadapi stressor dan berdiskusi
untuk mencari solusi.
d. Koping yang berhasil dilakukan oleh keluarga
KK dan IK sangat merasa nyaman dengan cara mereka menyelesaikan setiap
masalah, dengan adanya sikap saling terbuka membuat permasalahan tidak
menumpuk dan cepat mendapatkan solusi.
e. Koping yang disfungsional
IK mengatakan selama ini dalam menyelesaikan masalah tidak pernah dengan
kekerasan, pukul- pukulan atau mengeluarkan kalimat kotor, KK menambahkan
terkadang kalau dia kesal maka akan diam beberapa jam sambil tiduran,
sedangkan IK duduk bareng dengan tetangga sambil bercerita – cerita.

7. PEMERIKSAAN FISIK :

No
Keterangan KK IK AK1
.
1 TTV: 120/70 mmhg 100/70 mmgh 90x/i
TD 88x/i 78x/i 36,7
Nadi 36,3 36.0 16x/i
Suhu 20x/i 21x/i
RR
2 TB 175 cm 160 cm 102cm
BB 51kg 48 kg 17kg
IMT 14,5 kg/m 15 kg/m 8,33 kg/m
3 Kepala: Rabut besrih Rambul tipis Rambul
 Rambut agak tepal dan sebahu,bersih titip,lurus,bersih
 Kulit kepala ikal,tidak tidak tidak
 Pina canalis berketobe,simet berketombe, berketombe,simet
ris semetris ris
Konjuntiva Konjungtiva Konjungtiva tidak
pink,sklera an tampak amenis,sclera an
Mata ikterik,mata anemis,sklera ikterik
 Konjungtiva cekung anikteris
 Sclera
Hidung Bersih,tidak ada Bersih,tidak Bersih, ada
serumen bulu ada serumen,bulu
hidung ada serumen,bulu hidung ada
hidung ada
Mulut Gigi bersih Gugi bersih Gigi bersih
 Gigi masih lengkap, masih lengkap,tidak ada
 Gusi gusi tidak lengkap,tidak sisa makanan,gusi
 Lidah bengkak,lidah ada karang tidak bemngkak,
 Tonsil bersih tidak ada dan isa lidah bersih
 Kelenjar jamur dan sisa makanan,guso T1,tidak ada
getah bening sia makanan,T1, tidak pembesaran
tidak ada bengkak,lidah kelenja getah
pembesaran berih,T1 tidak bening.
kelenjar getah ada
bening. pembesaram
kelenjar getah
bening

4 Kelenjar Tidak ada Tidak ada Tidak ada


tyroid pembesara pembesara pembesara
5 Kulit Kulit Kulit coklat Kulit putih,bersih
putih,bersih dan sawo dan elastic tidak
elastic tidak matang,bersih tambah bekas
tambah bekas dan campak atau
campak atau elastic,tidak morbili,tidak ada
morbili,tidak ada bekas luka bekas luka,akral
ada bekas akral hangat hangat.
luka,akral
hangat
6 Par u – paru Simetris,suara Simetris,suara Simetris,suara
 Inspeksi nafas vesikuler nafas nafas vesikuler
 Palpasi ronchi,lapang
 Auskultasi paru kanan
 perkusi kiri sama ,ada
dahak
7 jantung Bj1 tunggal,bj2 Bj1 Bj1 tunggal,bj2
 auskultasi tunggal tunggal,bj2 tunggal
 perkusi tunggal
8 Abdomen Simetris dan Abdomen Simetris dan
 inspeksi datar,terdengar tampak datar,terdengar
 auskultasi pekek tidak ada membesr pekek tidak ada
 palpasi pembesaranpad karna proses pembesaranpada
perkusi a ginjal dan gravid TFU 3 ginjal dan
linen,tidak ada jari diatas linen,tidak ada
nyeri pusat,persenta nyeri tekan,bising
tekan,bising si bayi kepala usus 10x/mnt
usus 15x/mnt belum masuk
PAP, tidak ada
pembesaranpa
da ginjal dan
linen,tidak ada
nyeri
tekan,bising
usus 20x/mnt
9 Ekstremitas Rentang gerak Rentang gerak Rentang gerak
 ekstremitas bebas,tidak ada bebas,tidak bebas,tidak ada
atas edema,tidak ada ada edema,tidak ada
 ekstremitas kelainan edema,tidak kelainan kapileri
bawah kapileri refill ada kelainan refill <<2dtk
<<2dtk kapileri refill Kekuatan otot 5
Kekuatan otot 5 <<2dtk
Kekuatan otot
5

B. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1 DS : Ketidak mampuan Gangguan
 IK mengatatakan sangat keluarga merawat pemenuhan
kurus anggota kelurga kebutuhan nutrisi
 IK mengatakan selama yang mengalami pada keluarga Tn.T
hamil tidak nafsu makan,
kurang gizi terutama pada IK
makan apa aja
sesukanya
 IK mengatakan sedang
hamil 7 bulan dan BB
nya menurun sejak hamil
anak kedua
 IK mengatatakan BBJ
kurang dari usia
kehamilannya
 IK mengatakan saat
control kepuskesmas 1
bulan yang lalu LILA
kurang dan dikatakan gizi
buruk oleh bidan
 IK mengatakan tidak
memiliki makanan
pantangan
 IK mengatakan tidak
mengetahui bahaya
krang gizi pada tahap
kehamilannya
 IK mengatakan tidak
mengetahui tanda dan
gejala gizi kurang
 IK mengatakan tidak
mengerti tentang gizi
seimbang

DO
 IK tampak kurus,mata
cekung,konjungtiva
anemis
 BB IK 48kg, IMT 15 kg/m
 TBJ 1000 gr
 IK dapat nutria ibu hamil
dari puskesmas 3
keping/hari
 Rambut tipis
 LILA 12 cm

2 DS Ketidakmampuan Ketidakefektipan
 IK mengatakan senang keluarga managemen
dengan kehamilannya memanfaatkan regimeteraupetik
 IK mengatakan tidak fasilitas pelayanan keluarga Tn.T
rutin melakukan kesehatan terhadap pemeriksaan
pemeriksaan kehamilan kesehatan terutama IK
 IK mengatakan akan
control jika ada keluhan
saja
 IK mengatakan cemas
mengenai perkembangan
janinnya setelah
dinyatakan kurang gizi
 IK mengatakan mereka
menggunakan kartu
ASKIN untuk berobat
DS:
 IK sangat bahagia
menceritakan
kehamilannya
 Kontrol terakhir 2bulan
yang lalu
 IK belum melakukan
control ulang setelah
mengkonsumsi diit dari
puskesmas
 IK

3 DS:
 IK mengatakan AK1 Kurangnya informasi Pola asuh keluarga
bangunjam 07.00 wib pada keluarga tentang tidak efektif pada
tiap paginya
merawat anak pra keluarga Tn.T
 AK1 biasanya bermain
bersama teman sekolah khusunya AK1
sebayanya dilingkungan
mereka tinggal
 IK mengatakan AK1 sulit
kalau disuruh tidur siang
 KK mengatakan saat
AK1 sekolah nanti akan
mendapat stimulasi dan
prasarana disekolah nanti
 KK mengatakan Ak1
tidak dimasukkan dalam
play grup
 IK mengatakan AK1
mendapat ASI eksklusif
selama 6 bulan dan
dilanjutkan sampai AK1
usia 2tahun
 AK1 mendapat imunisasi
lengkap
 IK mengatakan kalau
AK1 sakit hanya
membawa kepuskesmas
 KK jarang meluangkan
waktu untuk AK1 untuk
menulis dan membaca
DO:
 AK1 tampak bermain
dengan anak sebayanya
 AK1 memiliki mainan
boneka, tapi tidak
memiliki mainan yang
menstimulus
perkembangannya
 BB AK1: 17 kg, TB
109cm
 AK1 baru sembuh dari
batuk pilek 1 minggu
yang lalu

Kriteria Perhitungan Nilai Pembenaran


 Sifat Masalah 3/3 1 Masalah sudah terjadi, karena
Actual( tidak sehat)
msalah gizi kurang sudah terjadi
pada keluarga Tn.T terutama IK
dengan LILA 12 cm, IMT 15
kg/m2, IK tampak kurus tidak
sesuai dengan usia
kehamilannya.
 Kemungkinan 1/2 1 IK dapat memasak sendiri
masalah diubah :
makanan untuk anggota
hanya sebagian
keluarga, sumber dana keluarga
cukup memadai untuk memenuhi
gizi keluarga secara sederhana.
Pendidikan terakhir keluarga
adalah SMP, sehingga
diharapkan dapat lebih mudah
menerima masukan, perawat siap
memberikan penjelasan tentang
gizi yang dibutuhkan
 Potensial masalah 2/3 0,6 IK sejak hamil tidak nafsu makan,
dicegah : cukup
belum ada upaya keluarga untuk
meningkatkan gizinya kecuali
biskuat ibu hamil yang diberikan
oleh puskesmas, IK masih Hamil
7 bulan, banyak cara yang bisa
dilakukan untuk meningkatkan
nafsu makan pada IK.
 Menonjolnya 2/2 1 Keluarga merasa bingung dan
masalah:masalah
cemas serta ingin segera
perlu segera
ditangani menyelesaikan masalah gizi pada
IK agar tidak mempengaruhi
kandungannya.

Total 3,6

C. Prioritas masalah
1. Diangnosa keperawatan: Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada
keluargaTn.T khususnya IK kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang
mengalami kurang gizi.
2. Ketidak efektipan pelaksanaan teraupetik keluarga Tn.T terhadap
pemeriksaan kesehatan terutama IK berhubungan dengan ketidak mampuan
keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
Kriteria Perhitungan skor Pembenaran

 Sifat masalah: 3/3 1 IK sedang hamil anak


Aktual kedua dengan tafsiran
 Kemungkinan BBJ kurang dari
masalah diubah 1/2 1 seharusnya, jika IK tidak
sebagian rutin memeriksakan
 Potensial masalah kehamilannya dapat
diubah 2/3 2/3 beresiko bagi bayi dan
cukup ibu,
Latar belakang
pendidikan IK SMP
sehingga mudah untuk
 Menonjolnya 2/3 2/3 menerima informasi dan
masalah. penjelasan yang
Masalah berat harus diberikan oleh perawat.
segera ditangani
Fasilitas kesehatan yang
digunakan keluarga
adalah ASKIN, lokasi
kepalayan kesehatan
tidakjauh dari lingkungan
rumah, posyandu ada 1x
seminggu, klinik praktek
dokter 100 meter dari
rumah,rutin control
kehamilan merupak salah
satu cara menagtasi
masalah IK

Keluarga terutama IK
akan rutin memeriksakan
kandungannya setelah
mendengarkan
penjelasan dari perawat
dan tidak ingin ada
kekurangan pada
anaknya saat lahir nanti

jumlah 3.2

2. Pola asuh keluarga tidak efektif pada keluarga Tn.T khusunya AK1 berhubungan
dengan kurangnya informasi pada keluarga tentang merawat anak pra sekolah
Kriteria Pergitungan Skor Pembenaran
 Sifat masalah 2/3 2/3 Masalah merupakan
ancaman ancaman karena keluarga
 Kemungkinan 1/2 1 belum melakukan persiapan
masalah dengan anak prasekolah.
Dirubah Sampai saat ini lebih sering
sebagian 2/3 2/3 bermain dengan anak
 Potensial seusianya sampai sore hari,
masalah diubah dan belum ada stimulasi
tinggi 2/2 1 yang diberika keluarga
 Menonjolnya terhadap persiapan anak
msalah sekolah
Ada masalah Pengawasan kepada anak
dan perlu masih kurang karena
segera keluarga terlalu
ditangani membebaskan anak
bermain sampai sore hari,
keluarga kurang
memperhatikan kebuthan
dasar anak usia pra sekolah
Keluarga mengatakan ada
masalah dan perlu ditangani
karena mereka takut
anaknya tidak siap untuk
masuksekolah dan tidak
mampu bersosialisasi
dengan lingkungan barunya
nanti

Jumlah 3,2
D. Diagnosa keperawatan
Tujuan Evaluasi
N Diagnosa
Jangka Intervensi
O keperawatan Jangka Pendek Kriteria Standard
panjang
1 Gangguan Setelah 3 Dalam waktu 5. Kaji
pemenuhan bulan 1x30menit
pengetahuan
kebutuhan dilakukan Tupen 1 Kognitif
nutrisi pada intervensi keluarga keluarga
keluarag keperawat mampu Gizi adalah zat
anak
Tn.T an mengenal – zat yang
khususnya kebutuhan masalah terdapat dalam makanan
IK kurang nutrisi IK kurang gizi makanan yang
bergizi
dari terpenuhi dengan dimamfaatkan
kebutuhan an kriteria langsung oleh6. Jelaskan
berhubungan meningkat 1. Mampu tubuh demi
mengenai
dengan dengan menyebutka kelangsungan
ketidakmam kriteria: n kognitif hidup pengertian
puan  Selera pengertian
gizi pada
keluarga gizi Tanda dan
makan IK
merawat gejala kurang keluarga
anggota meningkat gizi adalah
7. Evaluasi
keluarga lemah pucat,
 IK dapat
yang badan kurus, pengetaguan
mengalami menghabis 2. Menyebutka kognitif pusing rambut
gizi pada
kurang gizi n tanda dan tipis dan
kan
gejala mudah keluarga
makanan kurang gizi tercabut,kulit
kering dan
yang
kusam
diberikan Kognitif
Keluarga
 BB IK
mampu
meningkat menyebutkan
kognitif anggota
3.Mengidentifi keluarga yang
BB janin
IK kasi mengalami
1. Kaji tingkat
meningkat kurang gizi
anggota pengetahuan
keluarga keluarga akan
yang tanda, gejala
mengalami Keluarga
kurang gizi
mampu
kurang gizi Kognitif menyebutkan 2.2 Jelaskan
dari 3 akibat
tanda dan
kurang gizi
Tupen 2 Mudah sakit, gejala kurang
Keluarga gangguan
mampu gizi pada
pertumbuhan
mengambil pada janin, keluarga
keputusan menurunkan
untuk anggota 3. Evaluasi
Kognitif nafsu makan
keluarga yang psikomo Keluarga kembali tanda
mengalami tor menagtakan
kurang gizi dan gejala
akan
mengatasi kurang gizi
1. Menyebut masalah
akibat pada keluarga
kurang gizi
kurang gizi pada IK 4. Berikan
pujian atas
jawaban yang
1. Mampu
Triguna benar pada
memutuskan
psikomo makanan:
keluarga
untuk tor  Zat tenaga
5. Diskusikan
mengatasi untuk sumber
dengan
madalah tenaga : nasi,
keuarga,
kurang gizi jagung, roti,
anggota
singkong
keluarga yang
Tupen 3  Zat
Keluarga mengalami
pembangun
mampu kurang gizi
merawat untuk
anggota pertumbuhan:
keluarga yang 1. Jelaskanakiba
mengalami ikan, telur,
kurang gizi: t kurang gizi
tempe,daging
1. Menyebutkan pada keluarga
dan tahu
triguna dengan leaflet
 Zat pengatur
makanan atau lembar
untuk
balik
Kognotif metabolism
2. Berikan
tubuh: papaya,
kesempatan
pisang, tomat
pada keluarga
Keluarga untuk
2. Menyebutkan mampu
menyebutkan 3 bertanya
dan melakukan
dari 4 cara 3. Evaluasi
cara memilih memilih bahan
makanan: kembali
bahan
1. Harga cukup pemahaman
makanan
murah keluarga
2. Nilai gizi baik akibat kurang
3. Keadan bahan gizi
makanan
memenuhi Anjurkan
syarat kepada
4. Mudah didapat keluarga unt
Tupen 4 afektif.
Keluarga contoh sop memutuskan
mampu untuk kaki ayam mengatasi
memodifikasi
makanan masalah
kognitif Keluarga
untuk kurang gizi
mampu
mengatasi
menyebutkan 1.
5 Jelaskan
nafsu makan
dari 7cara
IK triguna
meningkatkan
kognitif kurang nafsu makanan
makan pada
ibu hamil pada keluarga
1. Memenuhi
dengan
kebutuhan
menggunakan
serat ibu
lembar balik
2. Konsumsi sup
atau leaflet
yang rendah
2. Beri
lemak
kesempatan
3. Konsumsi
keluarga
makanan
untuk
berbahan dasar
bertanya
kedelai
Keluarga 3. Evaluasi
mampu 4. Makan
kembali
menyebutkan
cemilan dari
dan kepada
memberikan berbahan dasar
keluarga
kecukupan gizi
kacang
untuk tentang
kehamilan IK 5. Makan dalam
triguna
porsi kecil
makanan
6. Cobalah
4. Bri pujian
konsumsi
bila yang
makanan
dinyatakan
seperti
keluarga
pisang,gandum
benar
dan roti
1. Diskusikan
7. Hindari
cara memilih
makanan yang
Tupen 5 Bahan
Keluarga meransgsang
makanan bagi
mampu
mual dan
memanfaatkan keluarga
fasilitas muntah,
2. Evaluasi
pelayanan
minum banyak
kesehatan : kembali
1. Mampu air
kepada
menyebutkan 1. Sumber gizi
keluarga akan
manfaat berasal dari
pemahaman
kunjungan sumber zat
tentang cara
kefasilitas tenaga :
memilih
pelayanan beras,roti
bahan
kesehatan kentang dan
makanan
2. Mampu singkong
3. Berikan
menyebutkan 2. Sumber zat
pujian positif
fasilitas pembangun:
pada keluarga
peayanan tempe, tahu,
kesehatan susu, ikan dan
yang bisa ayam 1. Diskusikan
digunakan 3. Sumber zat dengan
Menyebutkan pengatur: keluarga cara
keadaan
kanggkung, mengatasi
keluarga yang
harus bayam, wortel, kurang nafsu
mengunjuni
papaya dan makan
fasilitas
pelayanan mangga 2. Berikan
kesehatan
kesempatan
pada keluarga
untk bertanya
3. Evaluasi
kembali cara
mengatasi
Keluarga dapat kurang nafsu
menggunakan
makan
keberadaan
fasilitas yang 4. Libatkan
ada untuk
keluarga
meningkatkan
selera makan dalam
IK
tindakan
Memanfaatkan
kunjungan ke modifikasi
fasilitas
makanan
pelayanaan
kesehatan:
1. Mendapat
1. Diskusikan
pelayanan
dan jelaskan
kesehatan
tentang cara
2. Mendapat
menggunakan
pendidikan
fasilitas
kesehatan
pelayanan
3. Puskesmas,
kesehatan
posyandu,
pada keluarga
rumah sakit,
2. Evaluasi
praktek dokter
kembali
4. Bahaya kurang
untuk
gizi
menyebutkan
cara
1. Puskesman
pemamfaatan
2. Posyandu
fasilitas
3. Rumah sakit
kesehatan
4. Ahli gizi
3. Beri
dorongan
1. Berar badan pada kelurga
turun terus 4. Beri pujian
2. Keadaan sulit
makan
1. Diskusikan
dan jelaskan
tentang cara
menggunakan
fasillitas
kesehatan
yang ada
2. Evaluasi
kembali
untuk
menyebutkan
cara
pemamfaatan
fasilitas
kesehatan
3. Beri
dorongan
pada keluarga
4. Berikan
pujian

Jelaskan pada
keluarga
fasilitas yang
dapat
dikunjungi
terkait maslah
gizi

Diskusikan
situasi yang
harus
menghasrusk
an keluarga
untuk
mengunjungi
fasilitas
pelayanan
kesehatan
2 Ketidak Setelah 2 Dalam waktu 1. Mengkaji
tahuan minggu 3x30 menit pengetah
keluarga dilakukan diberikan uan
memanfaatka intervensi penyuluhan keluarga
n fasilitas keperawat kesehatan, Kognitif 1. Keluarga tentang
kesehatan an ketidak Tupen 1 mampu definisi
pada efektifan Keluarga menyebutka fasilitas
keluarga Tn. pemelihar mengetahui n definisi kesehatan
D khususnya aan definisi fasilitas 2. Menjelas
Ny. I kesehatan fasilitas kesehatan kan
teratasi kesehatan adalah kepada
dengan tempat keluarga
kriteria untuk mengenai
 Keluarg Psikomo masyarakat definisi
a mau tor mendapatka fasilitas
meng Kognitif n pelayanan kesehatan
gunak kesehatan 3. Mengeva
an Tupen 2 berupa luasi
fasilit Keluarga penyuluhan pengetaa
as mampu kesehatan, huan
keseh mengambil pengobatan keluarga
atan keputusan Kognitif dan tentangde
Keluarga untuk anggota Psikomo perawatan finisi
tahu cara
keluarga tor fasilitas
mengguna
kan BPJS dalam memilih kesehatan
kesehatan
fasilitas 1. Fasilitas
kesehatan kesehatan
yang dapat
digunakan
Membantu
 Posya
keluarga
Tupen 3 ndu
mengidentifik
Keluarga  Puske
asi fasilitas
mampu sma
pelayanan
merawat  Ruma
kesehatan
anggota h sakit
mana yang
keluarga  Bapai
akan
dengan Kognitif pengo
digunakan
gangguan batan
pemenuhan keseh
nutrisi atan

Kognitif

1. Keluarga
mampu
menyebutka 1. Mengkaji
n pengetah
kedaruratan uan
dalam keluarga
kehamilan tentang
di trimester kedarurat
Tupen 4 1 an
Keluarga  Demam kehamila
mampu tinggi n
memodifikasi  Wajah trimester
makanan pucat dan 1
untuk lemas 2. Menjelas
mengurangi  Mengala kan
mual dan mi sakit kepada
perut keluarga
Tupen 5  Muntah mengenai
Keluargamam dan mual kedarurat
pu
berlebihan an
memanfaatkan
fasilitas  Sakit kehamila
pelayanan
kepala n pada
kesehatan
hebat rimester

 Perdaraha 3. Mengeva

n luasi

penglihata pengetaa

n kabur huan
keluargat
 Kejang –
entang
kejang
kedarurat
 Buang air
an
kecil
kehamila
terasa
n pada
nyeri
trimester
 Keputihan
1
yang
4. Memotiv
berlebihan
asi
 Mulas dan
keluarga
keluar
untuk
bercak
membaw
darah
a Ny. I
bila
Kelurga terdapat
mampu salah satu
memilih gejala
fasilitas kedarurat
kesehatan yang an
telah
disediakan
oleh
pemerintan
yang dekat
dengan rumah

Keluarga
Memotivasi
mengetahui
keluarga agar
prosedur
mau
penggunaan
menggunakan
BPJS
fasilitas yang
1. Mendatangi
telah
puskesmas
disediakan
setempat
oleh
(faskes 1)
pemerintah
2. Pemeriksaa
n
dipuskesma
1 Mengkaji
s, jika perlu
pengetah
dirujuk
uan
akan diberi
keluarga
surat
tentang
rujukan ke
prosedur
Rumah
pengguna
Sakit
an BPJS
Rujukan
2 Menjelas
3. Kerumah
kan
Sakit
kepada
Rujukan
keluarga
4. Bawa surat
mengenai
– surat yang
prosedur
diperlukan :
pengguna
 Kartu
BPJS an BPJS
asli 3 Mengeva
besertaf luasi
otocopy pengetaa
 Fotocop huan
y KTP keluarga
yang tentang
masih prosedur
berlaku pengguna
 Fotocop an BPJS
y KK 8. Memotivasi
Fotoccopy keluarga
surat rujukan untuk
dari faskes 1
menggunakan
fasilitas
kesehatan

E. Rencana keperawatan
1. Diagnosa : Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada keluarag Tn.T
khususnya IK kurang dari kebutuhan berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami kurang gizi.

Nama
Tanggal No.DP Implementasi/ Modifikasi Evaluasi
jelas
20 juni D. kep 1. Kunjungan pertama, S: Tn.T dan Megawati
2018 1 memperkenalkan diri Ny.Ymengatakan saragih
Jam 2. Menjelaskan maksud dan senang dengan
14.00 tujuan kujungan kunjugan perawat
wib 3. Pengkajian O: keluarga
tampak
tersenyum
bahagia
A: Masalah
keperawatan
ditemukan tapi
belum dapat
diprioritaskan
P: lakukan
pengumpulan
data, kontrak
waktu berikutnya
21 juni D. kep 1. Pengkajian tahap dua S: Megawati
2. Mendiskusikan prioritas - Ny. Y
2018 saragih
masalah utama dalam mengatakan
Jam keluarga sudah berobat
3. Mengobservasi vital sign kepukesmas,
14.30
4. Mengajarkan cara didiagnosa
wib mengetahui masalah kurang gizi
kurang gizi seimbang - Ny.Y
5. Melakukan kontrak mengtakan BB
waktu menurun
- Ny.Y
menagtakan
tidak nafsu
makan

O:
BB:48 kg, TBJ
1000 gr dengan
usia kehamilan
28 minggu, Ny.Y
tampak kurus
A: masalah
teratasi sebagian
P.lanjutkan
intervensi
22 juni 9. Mengaji pengetahuan S: keluarga Megawati
2018 keluarga anak makanan menyebutkan saragih
Jam bergizi contoh makanan
14.30 10. Menjelaskan bergizi
wib mengenai pengertian gizi Keluarga
pada keluarga mengerti
11. Evaluasi pengertian gizi
pengetahuan gizi pada seimbang
keluarga O: keluarga
mampu
mengulang
kembali
pengertian gizi
A masalah
sebagian teratasi
P: lanjutkan
intervensi
26 juni 6. Kaji tingkat pengetahuan S: keluarga Megawati
2018 keluarga akan tanda, gejala mengatakan saragih
jam kurang gizi sekarang
14.30 7. Jelaskan tanda dan gejala mengerti tentang
wib kurang gizi pada keluarga tanda dan gejala
8. Evaluasi kembali tanda kurang gizi, Ny.Y
dan gejala kurang gizi menatakan akan
pada keluarga control
9. Berikan pujian atas kepuskesmas
jawaban yang benar pada O: mampu
keluarga meyebutkan
10. Diskusikan tanda dan gejala
dengan keuarga, anggota kurang
keluarga yang mengalami gizi,mendampingi
kurang gizi keluarga
11. Mendampingi kepuskesmas
keluarga control A: masalah
kepuskesmas sebagian teratasi
P: lanjutkan
intervensi
3 juli Penyuluhan pentingnya gizi S: keluarga Megawati
2018 seimbang bagi ibu hamil mengatakan saragih
jam memahami akibat
08.00 kurang gizi, jenis
makanan bergizi
yang mudah
didapat sesuai
ekonomi
O:Ny.Y mampu
menyebutkan
akibat kurang
gizi, mampu
menyebut jenis
makanan bergizi
A: masalah mulai
teratasi
P: intervensi
dilanjutakan
4 juli Evaluasi S: keluarga Megawati
2018 Melakukan terminasi mampu saragih
Jam terhadap kunjungan dan mengulang
08.00 asuhan keperawatan kembali materi
penyuluhan
O: tanpak
antusias
mengulangi
penjelasan
perawat
A: masalah
teratasi
P:intervensi
dihentikan
2. Diagnose : Ketidakefektipan pelaksanaan teraupetik keluarga Tn.T terhadap
pemeriksaan kesehatan terutama IK berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan.

Implementasi/ Nama
Tanggal No.DP Evaluasi
Modifikasi jelas
21 juni D. kep 1. Kunjungan kedua S: Megawati
2018 2 mengkaji Tn.T menyebutkan saragih
Jam pengetahuan pengertian fasilitas
14.00 keluarga tentang kesehatan.
wib definisi fasilitas O:
kesehatan keluarga tampak
2. Membantu keluarga antusias.
mengindentifikasi A:
fasilitas pelayanan Masalah
kesehatan yang keperawatan
mana yang akan sebagian teratasi.
digunakan. P:
Intervensi
dilanjutkan
22 juni D. kep 1. Menjelaskan S: Megawati
kepada keluarga Ny. Y mengatakan
2018 saragih
mengenai cukup memahami
Jam kedaruratan materi yang
kehamilan karena diberikan perawat.
14.30
kurang gizi.
wib 2. Mendiskusikan O:
kepada keluarga
Mampu
tentang gizi
seimbang bagi ibu menyebutkan
hamil.
mamfaat gizi
seimbang bagi ibu
hamil.
A:
Masalah teratasi
sebagian
P.
Lanjutkan intervensi
23 juni 1. Menganjurkan S: Megawati
2018 keluarga Keluarga saragih
Jam menggunakan menyebutkan
14.30 fasilitas kesehatan fasilitas kesehatan
wib yang ada. yang terdekat
2. Mendampingi Ny. dilingkungannya.
Y kontrol ke O:
puskesmas. Keluarga bersedia
didampingi perawat
kepuskesmas.
A:
Masalah teratasi
P:
Intervensi
dihentikan
BAB IV : PEMBAHASAN

A. PENGKAJIAN
Penulis dalam bab ini akan menguraikan pembahasan tentang asuhan
keperawatan keluarga Tn.T dengan masalah gizi kurang pada Ny.Y dari tahap
pengkajian sampai evaluasi
Pengkajian merupakan tahap awal dalam proses keperawatan untuk memperoleh
informasi serta mengukur keadaan klien dan keluarga dengan norma kesehatan
keluarga.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA


Diagnose keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang didapat saat
pengkajian yang terdiri dari masalah keperawatan (problem) yang berkenaan
pada individu dalam keluarga yang sakit berhubunga dengan Etiologi yang
berasal dari pengkajian fungsi perawatan keluarga, maupun sosial yang
merupakan kesanggupan untuk mengatasi masalah.Diagnose keperawatan yang
utama diangkat pada keluarga Tn.T adalah : Gangguan pemenuhan kebutuhan
nutrisi pada keluargaTn.T khususnya IK kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang
mengalami kurang gizi.

Diagnose ini penulis ambil karena saat pengkajian menulis mendapatkan data
dari Tn.T kalau IK mengalami kurang gizi dengan kondisi sedang hamil,
keluarga juga tidak memanfaatkan fasilitas kesehatan yang, dan tidak mengetahui
tumbung kembang AK1 yang harus dipenuhi.

C. PERENCANAAN
Perencanaan adalah sekumpulan tindakan yang ditemukan perawat untuk
dilaksanakan guna memecahkan masalah kesehatan dan masalah perawatan yang
di identifikasi(Abi Muhlisin,2012)

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada keluargaTn.T khususnya IK


kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga yang mengalami kurang gizi. Tujuan umum untuk
diagnose pertama ini adalahSetelah 3 bulan dilakukan intervensi keperawatan
kebutuhan nutrisi IK terpenuhi dan meningkat. Penulis menyusun rencana tujuan
umum tersebut karena menurut penulis jika kurang gizi tidak segera di tangani,
maka dapat membahayakan kesehatan klien dan kandungan klien. Tujuan penulis
tetapkan untuk mengatasi etiologi pada keluarga Tn.S tentang ketidakmampuab
keluarga Tn.T mengenal masalah kesehatan khususnya kurang gizi.

D. IMPLEMENTASI
Implementasi adalah tindakan yang dilakukan oleh perawat kepada keluarga
berdasarkan perencanaan yang mengacu pada diagnose yang telah ditetapkan dan
dibuat sebelumnya (Abi Muhlisin,2012)

Perawat melakukan implementasi keperawatan pada tanggal 21 – 23 juni 2018.


Dalam melakukan implementasi kepada keluarga Tn.T penulis tidak melakukan
implementasi selama 24 jam penuh, tapi setiap kunjungan dilakukan 45 menit
dan dilakukan sebanyak 4 kali kunjungan.
E. EVALUASI
Sesuai dengan rencana tindakan yang telah diberikan, dilakukan penilaian untuk
melihat keberhasilannya, evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP secara
operasional (Abi Muslimin, 2012)

Evaluasi dilaksanakan pada hari rabu dan kamis tanggal 4 dan 5 juni 2018,
didapat data subjektif keluarga Tn.T mengatakan Gizi adalah zat – zat yang
terdapat dalam makanan yang dimamfaatkan langsung oleh tubuh demi
kelangsungan hidup.
BAB V : PENUTUP

A. KESIMPULAN
Keluarga merupakan pusat pelayanan secara total, karena jika salah satu
anggota keluarga mengalami gangguan maka akan mengganggu seluruh
system yang ada pada keluarga tersebut. Salah satu fungsi perawat komunitas
adalah melakukan pelayanan yaitu dengan memberikan asuhan keparaeawtan
keluarga.

Asuhan keparawatan dilakukan dengan pendekatan dalam proses


keparawatan, proses keluarga teridir dari : pengkkajian,perumusan,diagnosis,
keperawatan keluarga,dan menilai terhadap tindakan keparawatan yang
dilakukan.

Gizi buruk merupakan keaadan kuarang gizi tingkat berat yang disebabkan
oleh rendahnya konsumsi energy dan protein dar makanan sehari –
hari(Sodikin, 213). Setelah dilakukan asuhan keperawatan dan melakukan
pengkajian baik secara teoritis maupun secara tinjauan kasus didapatkan
kesimpulan sabai berikut:
a. Melaksanakan pengkajian keperawatan keluarga, yang meliputi 5 tugas
keperawatan
keluarga menurut Friedman sebagai berikut:
1) Mengenal masalah kesehatan keluarga
2) Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan
kesehatan yang tepat
3) Kemampuan keluarga merawat anggota yang sakit
4) Kemampuan keluargamemelihara lingkungan rumah yang sehat
5) Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan
b. Merumuskan diagnose keperawatan pada keluarga, yaitu Gangguan
pemenuhan kebutuhan nutrisi pada keluarag Tn.T khususnya IK kurang
dari kebutuhan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang mengalami kurang gizi
c. Menyusun rencana keperawatan sesuai dengan diagnose yang ditentukan,
kegiatan yang dilakukan:

1) Penkes tentang masalah gizi kurang


2) Penkes mengenai gizi seimbang
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito , IJ, 2004. Buku Saku Diagnosa Keperawatan, dialih bahasakan oleh
Monica Ester.Jakarta:EGC

Friedman, M.Marlyn.2010. Buku Ajar Keperawatan: Riset, Teori, dan Praktik.


Edisike-5. Jakarta:EGC

Muslimin, Abi, 2012.Keperawatan Keluarga.Surakarat.Gosyen Publising


Http://www.rajawana.com/pendidikan-umum/391-konsep-keluarga.html.diakses
tanggal 21 juni 2018

Http://www.depkes,com/gizi-buruk/249/gizi-pada-anak.html.diakses pada tanggal 21


juni 2018

You might also like