You are on page 1of 5

Antikoagulan

• Antikoagulan adalah bahan yang digunakan untuk mencegah pembekuan darah.

Pemeriksaan di dalam laboratorium klinik tidak hanya satu atau dua, tetapi banyak
pemeriksaan, tergantung pada banyak spesimen yang masuk dan jenis pemeriksaan yang
diminta, sehingga tidak semua spesimen yang datang bisa langsung diperiksa.

Tujuan :

• Penambahan antikoagulan bertujuan supaya darah tidak membeku, sehingga kondisi


darah dapat dipertahankan walau tidak langsung diperiksaan atau pemeriksaan
memakan waktu yang lama.

• Setelah dilakukan pemeriksaan, darah yang berantikoagulan bisa disimpan dalam


lama waktu tertentu, sehingga apabila harus dilakukan pemeriksaan ulang atau
pemeriksaan tambahan lainnya dapat digunakan kembali.

Garam Kalium / Natrium dari Ethylen Diamine Tetra Asetat (EDTA)

• Garam-garam tersebut mengubah ion kalsium dari darah menjadi bentuk yang bukan
ion sehingga pembekuan dapat dicegah.

• EDTA tidak mempengaruh terhadap besar dan bentuk dari Eritrosit dan leukosit.

• Selain itu EDTA juga dapat mencegah penggumpalan trombosit, sehingga sangat baik
sebagai antikoagulan untuk pemeriksaan trombosit. Antikoagulan EDTA sangat luas
pemakaiannya, dapat digunakan untuk kebanyakan pemeriksaan hematologi.

• Dengan antikoagulan EDTA, sel-sel darah dapat bertahan lebih lama dibanding
dengan antikoagulan lain.

Macam EDTA :

Ada tiga macam EDTA, yaitu

• Dinatrium EDTA (Na2EDTA)

• Dipotassium EDTA (K2EDTA)

• Tripotassium EDTA (K3EDTA).

Dari ketiga jenis EDTA tersebut, K2EDTA adalah yang paling baik dan dianjurkan oleh ICSH
(International Council for Standardization in Hematology) dan CLSI (Clinical and Laboratory
Standards Institute).

Jumlah EDTA yang Digunakan :


• EDTA kering: 1 mg EDTA/1 ml darah

• EDTA cair: 0.01ml EDTA/1 ml darah

• EDTA cair (laruatan EDTA 10 %) lebih sering digunakan.

• Pada penggunaan EDTA kering, wadah yang berisi darah dan EDTA harus
digoyang(homogenkan) selama 1-2 menit karena EDTA kering lambat larut.

• Penggunaan EDTA kurang atau lebih dari ketentuan seharusnya dihindari.


Penggunaan EDTA yang kurang dari ketentuan dapat menyebabkan darah membeku.

• Sedangkan penggunaan yang lebih dari ketentuan dapat menyebabkan eritrosit


mengkerut sehingga nilai hematokrit rendah dari nilai yang sebenarnya.

Tabung EDTA

• Tabung darah/tabung hampa udara (vacutainer tube) yang berisi EDTA.

• Tabung EDTA bertutup lavender (Ungu) atau pink seperti yang diproduksi oleh Becton
Dickinson.

Pemeriksaan Hematologi yang Menggunakan Antikoagulan EDTA :

• Penentuan kadar Hb

• Penentuan Hematokrit

• Penentuan Laju Endap Darah (LED)

• Penentuan Resisitensi osmotik darah

• Penentuan golongan darah

• Perhitungan sel-sel darah, termasuk retikulosit

• Pembuatan apusan darah

Natrium Sitrat (Trisodium Citrat)

• Natrium Sitrat(Trisodium Citrat) yang digunakan berbentuk larutan 3,2 % dan 3,8%.

• Antikogulan ini mencegah pembekuan dengan cara mengikat ion kalsium.

• Antikoagulan Natrium Sitrat tidak toksis sehingga dapat juga digunakan untuk
transfusi darah.

Banyaknya Natrium Sitrat yang digunakan


• Larutan Natrium Sitrat 3,2 % digunakan untuk pemeriksaan kasus proses pembekuan
darah (Koagulasi) dan agregasi trombosit,

Volume = volume antikoagulan : 9 volume darah

• Larutan Natrium Sitrat 3,8 % digunakan pemeriksaan Laju Endap Darah dan Eritrosit
Sedimen Rate (ESR), Volumenya = 1 volume antikoagulan : 4 volume darah

• Tersedia tabung darah/tabung hampa udara (vacutainer tube) yang berisi Natrium
sitrat.

• Tabung sitrat 3,2% bertutup biru terang

• Tabung sitrat 3,8% bertutup hitam.

Natrium sitrat

Pemeriksaan Hematologi yang Menggunakan Antikoagulan Natrium Citrat :

• Penentuan Laju Endap Darah

• Eritrosit Sedimen Rate (ESR)

• Pemeriksaan soal-soal proses pembekuan darah

• Agregasi Trombosit

• Penentuan golongan darah

• Transfusi darah

Heparin

• Heparin merupakan antikoagulan yang normal dalam tubuh, namun di laboratorium


heparin jarang digunakan dalam pemeriksaan-pemeriksaan di laboratorium karena
mahal harganya.

• Heparin berdaya seperti antitrombin.

• Heparin bekerja dengan cara menghentikan pembentukan trombin dari prothrombin


sehingga menghentikan pembentukan fibrin dari fibrinogen.

• Heparin tidak mempengaruhi bentuk eritrosit maupun trombosit.

• Jenis heparin yang paling banyak digunakan adalah Lithium heparin karena tidak
mengganggu analisa beberapa macam ion dalam darah.

Banyaknya Heparin yang Digunakan:

• Heparin Kering : 0,1-0,2 mg/ml Darah


• Heparin Cair : 15 IU +/- 2.5 IU/ml darah

• Saat ini telah tersedia tabung darah/tabung hampa udara (vacutainer tube)
yang berisi heparin.

• Tabung heparin bertutup Hijau muda (Lithium heparin) dan Hijau (Lithium heparin
dengan gel)

Pemeriksaan Hematologi yang Menggunakan Antikoagulan Heparin :

• -Penentuan hemoglobin

• -Penentuan hematokrit

• -Penentuan resistensi osmotik

• -Penghitungan sel-sel darah

• -Penentuan golongan darah

• -Transfusi darah

* Heparin tidak bisa digunakan untuk membuat apusan darah karena


menyebebabkan dasar yang biru kehitaman bisa dicat dengan cat wright stain.

Natrium oxalat

 Bekerja dengan menikat ion Ca, sehingga terbentuk Ca Oxalat yang mengendap.

 Na oxalat yang digunakan berbentuk larutan 0.1 N

Banyaknya Na-Oxalat yang digunakan :

 Pemeriksaan Plasma Protrombin Time (PPT) 

1 volume darah : 9 volume darah

Pemeriksaan Hematologi yang Menggunakan Antikoagulan Na-Oxalat :

Pemeriksaan Plasma Protrombin Time (PPT)

Double oxalat

• Nama lainnya dalah Balance Oxalat Mixture atau antikoagulan dari Heller dan Paul.

• Antikoagulan ini mengandung kalium oxalat dan ammonium oxalat dengan


perbandingan 2:3.
• Kalium oxalat menyebabkan eritrosit mengkerut, sedangkan ammonium oxalat
menyebabkan eritrosit mengembang. Campuran kedua garam tersebut bertujuan
untuk menghindari perubahan perubahan volume eritrosit.

• Banyaknya Antikoagulan Double Oxalat yang digunakan:

• Double oxalat kering : 2 mg Double oxalat / 1 ml darah

• Double oxalat cair 2%: 0.1 ml Double oxalat/ 1 ml darah

Double oxalat digunakan dalam bentuk kering. Sebelum ditambahkan darah, double
oxalat cair yang dimasukkan kedalam tabung penampung darah harus di keringkan
terlebih dahulu pada suhu yang kurang 600C, menghindari perubahan menjadi
Karbonat (sifat antikoagulannya hilang).

Pemeriksaan Hematologi yang menggunakan Double Oxalat :

• Penentuan hemoglobin

• Penentuan hematokrit

• Penentuan Laju Endap Darah (LED)

• Penentuak resistensi eritrosit

• Penentuan golongan darah

You might also like