You are on page 1of 2

ABSTRACT

Background: Diabetes mellitus is a disease which prevalence increases from year to


year. Indonesia has the fourth highest number of people with diabetes mellitus in the
world. Diabetes mellitus can damage the nerve cells and blood vessels, including those in
organ of hearing, so it negatively impact that organ. This complication can decrease the
quality of life of the sufferers, while public awareness of the effect of type 2 diabetes
mellitus on hearing loss is still low.

Method: This study was conducted to estimate hearing loss in patients with type 2
diabetes mellitus treated in polyclinic of internal disease in RSUD Raden Mattaher Jambi
from January 2017 until December 2017. This research is descriptive observational
research with cross sectional approach. This study used primary and secondary data.
Consecutive sampling technique was used to determine the sample. The collected data
was analyzed using computer program. The analysis used in this study is the descriptive
proportion of each variable.

Results: This study obtained the data that 56.7% of patients with type 2 diabetes mellitus
experience hearing loss. The prevalence is more common in women (40%), age 45 - 64
(43.3%), housewife (26.7%), patients with uncontroled type 2 diabetes mellitus (36.7 %),
and patients with less then 10 years duration of diabetes mellitus type 2 (36.7%). While
the type of hearing loss in patients with type 2 diabetes mellitus are mostly SNHL on the
right ear (23.3%) and MHL on the left ear (13.3%).

Conclusion: Based on these results, it can be concluded that patients with type 2 diabetes
mellitus tend to have hearing loss.

Keywords: Type 2 diabetes mellitus, hearing loss, SNHL

xiii
ABSTRAK
Latar Belakang : Diabetes melitus merupakan penyakit yang prevalensinya semakin
meningkat dari tahun ke tahun. Indonesia kini menduduki rangking keempat jumlah
penyandang diabetes melitus terbanyak di dunia. Diabetes melitus dapat merusak sel-sel
saraf dan pembuluh darah termasuk yang berada di organ pendengaran sehingga
membawa dampak negatif terhadap organ pendengaran tersebut. Komplikasi ini dapat
menurunkan kualitas hidup penderitanya sedangkan masyarakat pada umumnya banyak
yang belum mengetahui dampak diabetes melitus tipe 2 terhadap penurunan pendengaran
ini.
Metode : Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran gangguan pendengaran
pada penderita diabetes melitus tipe 2 yang dirawat jalan di poliklinik penyakit dalam
RSUD Raden Mattaher Jambi dari Januari 2017 – Desember 2017. Jenis penelitian ini
merupakan penelitian observasional deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Pada
penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Pengambilan sampel
menggunakan teknik consecutive sampling. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan
menggunakan program komputer. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif proporsi tiap variabel.
Hasil : Dari penelitian ini didapatkan data bahwa sebesar 56.7% penderita diabetes
melitus tipe 2 mengalami gangguan pendengaran. Gangguan pendengaran pada penderita
diabetes melitus tipe 2 lebih sering muncul pada perempuan (40%), kelompok usia 45 –
64 tahun (43.3%), kelompok pekerjaan ibu rumah tangga (26.7%), penderita dengan
status diabetes melitus tipe 2 tidak terkontol (36.7%), dan penderita dengan durasi
diabetes melitus tipe 2 < 10 tahun (36.7%). Sedangkan jenis gangguan pendengaran pada
penderita diabetes melitus tipe 2 yang lebih sering muncul adalah jenis gangguan
pendengaran SNHL pada telinga kanan (23.3%) dan MHL pada telinga kiri (13.3%).

Kesimpulan: Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa pada penderita


diabetes melitus tipe 2 cenderung lebih banyak yang mengalami gangguan pendengaran.

Kata Kunci : Diabetes melitus tipe 2, gangguan pendengaran, SNHL

xiv

You might also like