You are on page 1of 22

TUGAS PAPER

PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI KABUPATEN SUMEDANG

Diajukkan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Manajemen Pembangunan

Disusun oleh :

Annisa Isnaeni N (10614014)

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2018
PENDAHULUAN
Kabupaten Sumedang merupakan salah satu daerah strategis dalam jalur
mobilisasi karena berada di antara dua kota besar Bandung dan Cirebon. Sebagai
hinterland dari Bandung raya, Kabupaten Sumedang mengalami pertumbuhan
jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi yang baik serta memiliki sumber
daya potensial dalam pembangunan.

Kabupaten Sumedang merupakan salah satu penyumbang sektor pertanian bagi


perekonomian Jawa Barat dan lokasi berdirinya berbagai perguruan tinggi
terkemuka sebagai tempat investasi sumber daya manusia. Selain itu juga
terdapat pembangunan sejumlah mega proyek nasional seperti Waduk Jatigede,
tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan) dan Bandara Kertajati di Majalengka
yang akan berpengaruh terhadap perekonomian wilayah Sumedang di masa
mendatang.

Peran strategis Kabupaten Sumedang dalam pembangunan Jawa Barat tentunya


tidak terlepas dari kuatnya pondasi pembangunan di seluruh wilayah Kabupaten
Sumedang, yang terdiri dari 26 Kecamatan.

Dalam empat tahun terakhir (2010‐2014) perekonomian Kabupaten Sumedang


mengalami pertumbuhan yang fluktuatif. Laju pertumbuhan yang berfluktuasi
terjadi tahun 2012 dengan laju pertumbuhan sebesar 6,56 persen. Hal ini
disebabkan tingginya laju pertumbuhan yang ekstrim di kategori konstruksi,
sebesar 25,12 persen. Sedangkan tahun 2013‐2014 mengalami perlambatan laju
pertumbuhan.

Dilihat dari pola pertumbuhan masing-masing sektor, terlihat trend pertumbuhan


pada kelompok sektor primer cenderung (selalu) lebih rendah dibanding dengan
pertumbuhan pada kelompok sektor sekunder dan tersier. Dalam jangka panjang,
kondisi ini akan semakin mempercepat proses transformasi dalam struktur
ekonomi di Kabupaten Sumedang.

Pada tahun 2014, perekonomian Kabupaten Sumedang mengalami perlambatan


dibandingkan pertumbuhan tahun‐tahun sebelumnya. Laju pertumbuhan PDRB
Sumedang tahun 2014 mencapai 4,70 persen, sedangkan tahun 2013 sebesar 4,84
persen. Perlambatan laju pertumbuhan disebabkan karena pengaruh menurunnya
produksi pertanian terutama tanaman bahan makanan terutama tanaman padi.
Cuaca dan kekeringan yang panjang sebagai penyebab rendahnya produksi padi.
Disamping itu, keadaan ekonomi nasional dan kebijakan pemerintah pusat
diantaranya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Tarip Dasar Listrik (TDL)
dan tingginya suku bunga bank kebijakan pemerintah (BI rate) berdampak pada
perlambatan ekonomi Kabupaten Sumedang (BPS, 2015).

Terkait dengan visi dan misi RPJMD 2014-2018 mengenai bidang perekonomian
yaitu mengembangkan perekonomian Kabupaten Sumedang yang berdaya saing
dan berkeadilan, memberdayakan dan melindungi kelompok usaha kecil dan
menengah serta meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur wilayah,
maka kajian potensialitas ekonomi wilayah serta gambaran pola perubahan dan
pertumbuhan sektoral dalam perekonomian Kabupaten Sumedang sangat
diperlukan.
PEMBAHASAN

Gambaran Umum Wilayah

Kabupaten Sumedang merupakan salah satu dari 35 daerah otonom di Provinsi


Jawa Barat. Kabupaten Sumedang terletak antara 6o44’ – 70o83’ Lintang Selatan
dan antara 107o21’ – 108o21’ Bujur Timur. Kabupaten Sumedang memiliki batas
wilayah administratif sebagai berikut:

Sebelah Utara : Kabupaten Indramayu


Sebelah Timur : Kabupaten Majalengka
Sebelah Selatan : Kabupaten Garut
Sebelah Barat : Kabupaten Bandung dan Kabupaten Subang.
Luas wilayah administrasi tercatat sebesar 152.220 Ha, dengan luas wilayah yang
terbesar adalah Kecamatan Buahdua, yaitu seluas 13.137 Ha atau 8,63 % dari luas
Kabupaten Sumedang secara keseluruhan. Sedangkan luas wilayah terendah
adalah Kecamatan Cisarua, luas wilayahnya sebesar 1.892 Ha atau 1,24 % dari luas
Kabupaten Sumedang secara keseluruhan. Secara administrasi, Kabupaten
Sumedang terbagi dalam 26 kecamatan dan 272 desa dan 7 kelurahan.
(Sumber : Sumedangonline.com)
Peta Administrasi Kabupaten Sumedang

Sumber : Peta Tematik Indonesia

Topografi
Kabupaten Sumedang merupakan daerah berbukit dan gunung dengan ketinggian
tempat antara 25 m – 1.667 m di atas permukaan laut. Sebagian besar Wilayah
Sumedang adalah pegunungan, kecuali di sebagian kecil wilayah utara berupa
dataran rendah. Gunung Tampomas (1.667 m), berada di Utara Perkotaan
Sumedang. (Sumber : Sumedangonline.com)

Kebijakan Kepala Daerah

VISI

Pada Tahun 2018 Sumedang Senyum Manis (Sejahtera-Nyunda-Maju-Mandiri-


Agamis)

1. Sejahtera adalah kondisi masyarakat Kabupaten Sumedang yang secara


lahir batin mendapatkan rasa aman dan makmur dalam menjalani
kehidupan, yang ditandai dengan meningkatnya IPM.
2. Nyuda adalah karakter masyarakat Kabupaten Sumedang yang diandasi
filosofi dan nilai-nilai kesundaan sebagai pengungkit pembangunan.
3. Maju adalah kondisi terwujudnya akselerasi pembangunan ke arah yang
lebih baik dengan semakin meningkatnya kualitas sumber daya manusia
dan hasi-hasil pembangunan.
4. Mandiri adalah kemampuan masyarakat Kabupaten Sumedang dalam
mengelola potensi sumber daya yang berbasis ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta kearifan lokal sehingga memiliki daya saing untuk
5. Agamis adalah sikap dan prilaku hidup masyarakat Kabupaten Sumedang
yang mencerminkan dan mereplesikan nilai-nilai agama dan diyakininya.

MISI

Untuk mewujudkan visi Kabupaten Sumedang Sejahtera, Nyunda, Maju, dan


Mandiri sebagai organisasi pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya
akan menjalankan misi sebagai berikut:

1. Meningkatnkan efektifitas pemerintahan daerah dalam mewujudkan


reformasi birokrasi dan kualitas demokrasi. Upaya ini dilakukan melalui
pengembangan kapasitas birokrasi yang profesional dan akuntable,
mendorong percepatan layanan publik yang semakin baik dan
pengembangan kualitas demokrasi yang lebih baik, serta penegakan
supremasi hukum dan hak asasi manusia.
2. Mengembangkan sumber daya manusia Kabupaten Sumedang yang sehat,
cerdas, terampil dan produktif yang dilandasi dengan nilai-nilai keimanan
dan ketakwaan. Upaya ini dilakukan melalui penyediaan pelayanan
kesehatan dan pendidikan yang terjangkau dan bermutu, peningkatan
kapasitas pemerintahan sesuai dengan kondis, karakteristik dan
kebutuhan masyarakat serta menfasilitasi berbagai aktifitas masyarakat
yang mendorong kepada penciptaan lingkungan yang sehat, kreatif dan
berbudaya.
3. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur wilayah. Upaya ini
dilakukan melalui ketersediaan infrastruktur wilayah yang mampu
mendukung aktifitas daya tarik ekonomi, sosial dan budaya.
4. Mengembangkan perekonomian Kabupaten sumedangyang berdaya saing
dan berkeadila, serta memberdayakan dan melindungi kelompok-
kelompok usaha kecil dan menengah. Upaya ini dilakuakn melalaui
penciptaan iklim usaha yang kondusif dan peningkatan investasi yang
menyerap banyak tenaga kerj, penciptaan lapangan kerja bagi usia
produktif, penyediaan informasi, fasilitasi intermediasi perbankan dan
koperasi untuk akses terhadap kredit usaha, pengembangan ekonomi
kreatif dan kewirausahaan, pengembangan ekonomi berbasis pertanian,
dan pengelolaan sumberdaya alam. Mengembangkan lingkungan
Kabupaten Sumedang yang aman, nyaman, dan lestari berbasis budaya
dan nilai-nilai kesundaan sbagai daya ungkit Pembanguanan. Upaya ini
dilakukan melalui pengelolaan sistem lingkungan hidup terpadu dan
berkelanjutan dan mitigasi bencana dengan prinsip sarasa, sariksa keur
sarerea. ( Sumber : http://sumedangkab.go.id/)

Jumlah Penduduk

Tabel Jumlah Penduduk Berdasarkan Hasil Sensus Penduduk (SP) di Jawa Barat, 1980-2010

NO Tahun Jumlah Penduduk


1 SP 1980 723,627
2 SP 1990 831,835
3 SP 2000 968,848
4 SP 2010 1.093.602
5 2011 1.198.837
6 2012 1.282.988
7 2013 1.307.648
8 2014 1.131.516
9 2015 1.137.273
10 2016 1.142.097
Sumber : Badan Pusat Statistik
Jumlah Penduduk Kabupaten SUmedang
Tahun 1980-2016
1,400,000 1,307,648
1,282,988
1,198,837 1,142,097
1,137,273
1,200,000 1,093,602 1,131,516
968,848
1,000,000 831,835
800,000 723,627
600,000
400,000
200,000
0
SP SP 1990 SP 2000 SP 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
19890

Jumlah Penduduk

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk di Kabupaten Sumedang
selalu mengalami pertambahan setiap sepuluh tahunnya. Hal tersebut disebabkan
karena angka kelahiran di Kabupaten Sumedang juga selalu mengalami kenaikan.

Jumlah penduduk di Kabupaten Sumedang pada tahun 2014 mencapai 1.131.516


jiwa dengan tingkat pertumbuhan 0,57% pada tahun 2013-2014. Kepadatan bruto
Kabupaten Sumedang adalah 743 jiwa/km2 dengan beberapa wilayah seperti
Jatinangor, Cimanggung, Tanjungsari, dan Sumedang Utara memiliki kepadatan
lebih dari 2.000 jiwa/ km2. Kepadatan penduduk yang tinggi tersebut didorong
oleh keberadaan konsentrasi kegiatan industri besar di Jatinangor 9 unit dan
Cimanggung 22 unit. (Sumber : Profil Kawasan Industri Kabupaten Sumedang)

Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sumedang

Salah satu dimensi sasaran pembangunan adalah pertumbuhan ekonomi.


Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dengan menggunakan indikator
pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan . Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten
Sumedang dan perbandingannya dengan kabupaten lain dan Propinsi Jawa Barat
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sumedang dan Sekitarnya serta Propinsi
Jawa Barat Tahun 2012 - 2016 (Persen)
Laju Pertumbuhan Ekonomi
Kabupaten/Kota/Provinsi
2012 2013 2014 2015 2016
Kabupaten Sumedang 6.56 4.84 4.70 5.25 5.70
Kabupaten Bandung 6.28 5.92 5.91 5.89 6.33
Kabupaten Subang 0.60 4.09 5.02 5.29 5.40
Kabupaten Garut 4.07 4.76 4.81 4.51 5.85
Kabupaten Majalengka 6.06 4.93 4.91 5.33 5.90
Provinsi Jawa Barat 6.50 6.33 5.09 5.04 5.67
Sumber : PDRB Kecamatan 2017

7.00 6.56 6.50


6.28 6.33 6.33
5.92
5.91
5.89 6.06 5.90
5.70 5.85 5.67
6.00 5.40
5.25 5.29 5.33
5.02 4.93
4.91 5.09
5.04
4.84
4.70 4.81
4.76
5.00 4.51
4.09 4.07
4.00

3.00

2.00

1.00 0.60

0.00
Sumedang Bandung Subang Garut Majalengka Jawa Barat

2012 2013 2014 2015 2016

Dari data di atas terlihat bahwa laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sumedang
Tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 terus menunjukan peningkatan. Pertumbuhan
yang tertinggi terjadi pada tahun 2012 yaitu mencapai 6,56 persen. Pertumbuhan yang
relatif kecil terjadi pada tahun 2014 yaitu sebesar 4,70 persen. Kemudian laju
pertumbuhan ekonomi tahun 2016 mencapai 5,70 persen.Jika kita lihat perbandingannya
dengan angka pertumbuhan ekonomi kabupaten lain dan Propinsi Jawa Barat terlihat
bahwa pada tahun 2016 secara umum pertumbuhannya berkisar di angka 5 persen sampe
6 persen. Pertumbuhan ekonomi Propinsi Jawa Barat mencapai 5,67 persen, sehingga bisa
dilihat bahwa pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sumedang sedikit lebih tinggi dari
pertumbuhan propinsi. (Sumber : PDRB Kecamatan 2017)
Tabel Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sumedang Dirinci Menurut Kategori
Lapangan Usaha Tahun 2013– 2016(Persen)
Laju Pertumbuhan
Ekonomi

Kategori Uraian
2 013 2 014*) 2 015**) 2 016**)

A Pertanian, Kehutanan, dan 2.86 0.74 (4.67) 3.60


Perikanan
B Pertambangan dan Penggalian 2.85 2.16 0.86 (0.39)
C Industri Pengolahan 4.44 4.49 5.46 6.21
D Pengadaan Listrik dan Gas 6.72 7.89 (0.21) 6.63
E Pengadaan Air, Pengelolaan 3.25 3.36 2.88 6.25
Sampah, Limbah dan Daur
Ulang
F Konstruksi 6.38 3.87 15.46 6.40
Perdagangan Besar dan
Eceran;
G Reparasi Mobil dan Sepeda 4.31 4.70 3.67 4.23
Motor

H Transportasi dan Pergudangan 5.32 5.34 8.16 5.97


Penyediaan Akomodasi dan
Makan
I 4.96 6.74 5.30 7.50
Minum

J Informasi dan Komunikasi 11.89 19.11 17.98 14.01


K Jasa Keuangan dan Asuransi 11.86 4.43 8.53 9.26
L Real Estate 5.72 5.39 9.22 4.89
M,N Jasa Perusahaan 6.76 5.84 7.22 6.82
Administrasi Pemerintahan,
O Pertahanan dan Jaminan Sosial -1.88 (2.68) 4.23 2.82
Wajib
P Jasa Pendidikan 11.49 15.65 12.90 6.86
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan 7.57 21.65 10.79 7.49
Sosial
R,S,T,U Jasa lainnya 7.53 10.51 9.66 6.08
Jumlah 4.84 4.71 5.25 5.70
Sumber : PDRB Kecamatan 2017
Dari tabel diatas dapat dilihat pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sumedang menurut 17
kategori. Pertumbuhan ekonomi tahun 2016 yang paling tinggi dicapai oleh kategori
Informasi dan komunikasi yaitu sebesar 14,01 persen. Kegiatan ekonomi pada kategori ini
diantaranya aktifitas penjualan pulsa. Seiring dengan merebaknya penggunaan alat
komunikasi berupa hand phone di masyarakat serta makin meningkatnya teknologi
aplikasi pada alat komunikasi tersebut sehingga berdampak pada meningkatnya
kebutuhan terhadap pulsa serta jaringan internet. Hal ini mendorong merebaknya
kegiatan penjualan pulsa serta aktifitas penunjang komunikasi lainnya. Di lain pihak
terdapat juga kategori yang mengalami pertumbuhan yang negatif atau mengalami
penurunan pertumbuhan yaitu kategori pertambangan dan penggalian.. Menurunnya
pertumbuhan di kategori pertambangan dan penggalian terutama dikarenakan terjadi
penurunan produksi padi di tahun 2016. (Sumber : PDRB Kecamatan 2017)
PDRB (Produk Domestik Regional Bruto)
PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah) Tahun 2010-2016

Kategori Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9]

A Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 3.493.415,64 3.837.293,61 4.094.588,25 4.569.469,21 4.849.964,07 5.129.288,63 5.497.485,99

B Pertambangan dan Penggalian 17.212,94 18.840,21 20.801,07 22.816,58 25.030,16 26.857,54 27.166,84

C Industri Pengolahan 2.809.922,74 3.190.993,33 3.341.661,26 3.701.364,83 4.217.732,76 4.591.658,30 5.032.713,46

D Pengadaan Listrik dan Gas 61.349,45 60.245,42 60.134,40 57.196,20 68.493,97 80.399,74 96.568,62

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 4.718,75 4.885,41 5.076,92 5.645,96 5.858,12 6.225,72 7.160,82

F Konstruksi 1.144.936,70 1.290.838,57 1.689.740,79 1.874.262,58 2.078.239,70 2.522.434,52 2.723.252,25

G Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 2.639.347,49 2.949.344,63 3.207.648,82 3.572.462,18 3.816.101,26 4.086.219,79 4.339.731,95

H Transportasi dan Pergudangan 652.586,90 717.776,38 768.434,14 915.435,78 1.054.179,06 1.303.134,10 1.440.808,38

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 625.197,46 687.765,09 758.652,99 865.948,37 978.021,19 1.069.121,83 1.209.140,45

J Informasi dan Komunikasi 381.688,28 432.724,13 484.267,66 537.609,71 618.262,58 723.614,24 826.154,19

K Jasa Keuangan dan Asuransi 507.388,23 576.385,48 688.081,07 822.367,02 909.476,84 1.027.250,79 1.176.419,59

L Real Estate 250.136,81 277.953,14 300.405,86 333.111,15 354.677,65 399.027,90 424.922,41

M,N Jasa Perusahaan 10.425,96 12.305,18 13.733,84 15.237,81 16.940,96 18.760,64 20.433,67

O Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 1.093.532,58 1.217.479,89 1.388.491,29 1.441.095,30 1.522.200,56 1.699.092,87 1.795.515,29

P Jasa Pendidikan 628.085,28 705.230,33 869.250,72 1.032.901,10 1.243.014,20 1.469.276,84 1.631.815,63

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 139.176,31 153.652,29 167.119,32 180.238,93 227.918,92 267.417,40 297.292,03

R,S,T,U Jasa Lainnya 227.662,28 258.871,38 282.190,32 313.378,28 359.297,87 414.472,42 465.425,60

Sumber : BPS Kabupaten Sumedang


Dari tabel PDRB diatas dapat dilihat bahwa sektor yang memiliki nilai terbesar pada PDRB di Kabupaten Sumedang adalah sektor
pertanian,kehutanan dan perikanan, kemudian yang terbesar kedua ada di sektor perdagangan. Sedangkan sektor yang memiliki nilai
terkecil ada di sektor pengadaan air,pengelolaan sampah dan daur ulang barang bekas.
Analisis
A. Jumlah Tenaga Kerja
Tabel
Jumlah Penduduk berumur 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Selama Seminggu
Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sumedang 2011-2015 (jiwa)

Kalsifikasi Lapangan Usaha 2011 2012 2013 2014 2015


Pertanian, Perkebunan, Kehutanan
132,845 117,502 155,743 143,314 121,138
Dan Perikanan
Industri 59,717 59,607 57,316 72,156 96,063
Perdagangan dan Jasa 104,685 87,931 111,909 117,33 99,959
Jasa Kemasyarakatan, sosial dan
73,687 79,686 76,443 99,969 62,792
perorangan
Lainnya 86,228 89,913 73,677 82,966 101,077
Sumber : BPS Kabupaten Sumedang Dalam Angka 2016

Jumlah Penduduk berumur 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Selama Seminggu


Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sumedang 2011-2015 (jiwa)
180
155.743
160 143.314
140 132.845
117.502 121.138 117.33
111.909
120 104.685 101.077
96.063 99.959 99.969
100 87.931 89.913
86.228
79.686 82.966
72.156 73.68776.443 73.677
80 62.792
59.717
59.607
57.316
60
40
20
0
Pertanian Industri Perdagangan Jasa lainnya
Kemasyarakatan
Sosial
2011 2012 2013 2014 2015

Dari data di atas terlihat bahwa sebagian besar angkatan kerja di Kabupaten
Sumedang setiap tahunnya dikuasai oleh pertanian dan terlihat juga pada tahun
2015 bekerja pada lapangan usaha pertanian (121.138 jiwa) disusul pada sektor
lainnya (101.007 jiwa ) dan sektor perdagangan (99.959 jiwa). Di sumedang ini
jumlah tenaga kerja di sektor pertanian pada tahun 2014 mencapai 143.314 jiwa
dan pada tahun 2015 mencapai 121.138 jiwa mengalami banyak penurunan
karena adanya genangan Waduk Jati Gede dan pembangunan tol CISUNDAWU
yang banyak mengambil lahan pertanian sehingga membuat banyaknya lahan
pertanian dan ladang usaha mereka berganti bahkan hilang.

(Sumber : http://repository.ipb.ac.id )

Ditinjau dari mata pencahariannya, penduduk di Kabupaten Sumedang masih


didominasi oleh kegiatan agraris (27,8%) sementara penduduk yang bekerja di
sektor industri pengolahan hanya sebesar 14%. Sementara itu, bila dilihat dari
tingkat pendidikannya, mayoritas pencari kerja di Kabupaten Sumedang
berpendidikan terakhir SMA (43,8%) dan SMA Kejuruan (28.2%). Ditinjau dari
potensi industrinya, industri di Kabupaten Sumedang menyerap 105.749 pekerja
pada tahun 2014 dengan 55% di antaranya bekerja di industri besar (58.177
pekerja) dan 32% bekerja di industri rumah tangga (34.716 pekerja). Industri besar
mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar meskipun hanya
terdapat 32 industri besar atau 0.2% dari keseluruhan jumlah industri di
Kabupaten Sumedang. Sementara itu, jumlah industri rumah tangga mencapai
17.977 unit atau 92.8% dari keseluruhan industri di Kabupaten Sumedang.
(Sumber : Profil Industri Kabupaten Sumedang)

B. Nilai Investasi

C. Sumbangan Ketiga Sektor Pada Nilai PDRB Kabupaten Sumedang


Peranan Nilai Tambah Bruto Sektor Terhadap PDRB Kabupaten/Kota Atas
Dasar Harga Berlaku Tahun 2009-2011

Tahun Pertanian Industri Perdagangan Lainnya


2009 29.03 23.28 26.07 21.63
2010 28.72 22.96 26.59 21.69
2011 28.82 22.50 27.01 21.67
Sumber : BPS Jawa Barat
Peranan Nilai Tambah Bruto Sektor Terhadap PDRB
Kabupaten/Kota Atas Dasar Harga Berlaku Tahun
40 2009-2011
29.03 28.72 28.82
30 26.07 26.59 27.01
23.28 21.63 22.96 21.69 22.5 21.67
20

10

0
2009 2010 2011
Pertanian Industri Perdagangan Lainnya

Letak Geografis Kab. Sumedang yang di kelilingi pegunungan dan struktrur tanah
daratan dan perbukitan membuat kabupaten sumedang meliki tanah yang subur.
Pertanian adalah mata pencaharian utama penduduk Kabupaten Sumedang.
Daerah ini terkenal dengan hasil padi. Jumlah produksi padi di Sumedang
mencapai 408.643 ton dimana hasil padi sawah mencapai 388.981 ton sedangkan
hasil padi ladang mencapai 19.622 ton pada tahun 2006. Produksi padi menyebar
secara merata di semua kecamatan. Dengan demikian sektor pertanian memiliki
nilai kontribusi terbesar terhadap PDRB Kabupaten Sumedang dalam kurun waktu
3 tahun yaitu tahun 2009-2011.

Peranan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan masih menjadi primadona


perekonomian masyarakat Sumedang. Dengan demikian kategori pertanian,
kehutanan dan perikanan menjadi motor penggerak pembangunan Kabupaten
Sumedang. Peranan kedua terbesar selama lima tahun dihasilkan oleh kategori
Industri Pengolahan, kemudian peranan ketiga terbesar selama lima tahun
terakhir adalah kategori Perdagangan Besar dan Eceran

Kontribusi ekonomi terbesar kedua yang ada di Sumedang berasal dari sektor
perdagangan, hotel dan restoran. Kontribusi sektor ini mencapai 27 persen
dengan nilai ekonomi mencapai Rp 1,2 trilyun. Adapun kontribusi PDRB dari
lainnya berasal dari sektor industri. Kontribusi sektor ini mencapai 16 persen
dengan nilai ekonomi mencapai lebih dari Rp 766 milyar. Industri besar banyak
terdapat di Cimanggu. Cimanggu merupakan lokasi strategis untuk industri karena
letaknya yang berbatas dengan kabupaten Bandung. Untuk industri berskala kecil
dan sedang banyak terdapat di Kecamatan Tanjungsari. Kecamatan ini juga
menjadi pusat industri kecil dan sedang karena lokasinya berbatasan dengan
Kabupaten Bandung.

Setiap daerah di Indonesia umumnya memiliki kerajinan tangan yang khas dan
berbeda satu sama lain. Kerajinan tangan ini adalah opsi oleh-oleh ideal yang bisa
Anda bawakan untuk orang-orang tercinta di rumah. Sektor kerajinan di
Sumedang yang terkenal ada di daerah Cipacing Kecamatan Jatinangor dengan
memproduksi Kerajinan Imitasi Antik, Wayang, Karimba, Kuya Angklung, Senjata
Angin dan masih banyak lainya. (Sumber : perizinan.sumedangkab.go.id/ptsp/potensi)
Tabel
Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap PDRB Atas Dasar Harga Konstan
Kabupaten Sumedang Menurut Lapangan Usaha 2011-2015
PDRB Kontribusi
PDRB Sektor
Kabupaten Sektor
Tahun pertanian
Sumedang Pertanian
(Rp Juta )
(Rp Juta) Sumedang (%)
2011 15.390.930,90 3.511.793,00 23,79
2012 16.400.809,40 3.533.519,70 22,82
2013 17.194.506,30 3.634.473,40 21,54
2014 18.003.094,70 3.661.487,40 21,14
2015 18.945.482,88 3.490.454,57 20,34
Sumber : BAPPEDA Kabupaten Sumedang

Dari Tahun ketahun kontribusi Sektor Pertanian selalu menjadi sektor yang paling
banyak berdistribusi terhadap PDRB. Akan tetapi terus mengalami penurunan tiap
tahunnya hingga pada tahun 2015 hanya mampu berkontribusi 20,34% sedangkan
tahun 2011 berkontribusi 23,79%. Di sebabkan beberapa tahun terakhir ini
subsektor dari sektor pertanian mengalami penurunan produksi seperti pertanian
tanaman pangan,peternakan dan sebagian kehutanan.

Besarnya peranan ketegori pertanian, kehutanan dan perikanan diatas 20 persen


selama lima tahun terakhir. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagaian besar mata
pencaharian masyarakat Sumedang di bidang pertanian, kehutan dan perikanan.
Pertanian menjadi salah satu sektor yang menyerap tenaga kerja dengan jumlah
terbesar. Sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan dan perikanan
masih menjadi sektor penyerap tenaga kerja terbesar dimana jumlah tenaga kerja
yang terserap di sektor ini.

Tingkat Angka Kemiskinan


Garis Kemiskinan Kabupaten Sumedang (Rp/kapita/bulan), 2005-2016

No Tahun Jumlah
1 2005 146.554
2 2006 165.337
3 2007 184.226
4 2008 186.166
5 2009 216.053
6 2010 230.637
7 2011 239.009
8 2012 249.315
9 2013 260.160
10 2014 265.495
11 2015 281.649
12 2016 295.009
Sumber : BPS Jawa Barat

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa garis kemiskinan di Kabupaten Sumedang
dari tahun ke tahun selalu mengalami kenaikan. Jumlah terbesar yaitu di tahun
2016 sebesar 295.009, hal tersebut berarti jumlah penduduk miskin di Kabupaten
Sumedang setiap tahunnya bertambah.
Upah Minimum Regional (UMR)

No Tahun Jumlah
1 2007

2 2008
3 2009 Rp 995.000,
4 2010 Rp.1.058.878
5 2011 Rp.1.110.130
6 2012 Rp 1.007.500
7 2013 Rp.1.381.700

8 2014 Rp 1.735.473
9 2015 Rp 2.001.195
10 2016 Rp.2.275.715
11 2017 Rp 2.463.461
12 2018 Rp.2.678.028,
Sumber : www.pikiran-rakyat.com

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa UMK di Kabupaten Sumedang


dalam 10 tahun terakhir selalu mengalami kenaikan.
Rasio Gini (ketimpangan) Kabupaten Sumedang
Ketimpangan pembangunan ekonomi anta wilayah merupakan fenomena umum
yan terjadi dalam proses pembangunan ekonom suatu daerah. Ketimpangan ini pada
awalny disebabkan oleh perbedaa kandungan sumerdaya alam dan kondisi demografi
yang terdapat pada masing-masing wilayah. Ketimpangan antar wilayah ini membawa
implikasi pada tingkat kesejahteraaan masyarakat pada wilayah yang bersangkutan
(Syafrizal, 2014
Tabel Rasio Gini Kabupaten Sumedang Tahun 2011-2016
Kabupaten 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Sumedang 0.33 0.37 0.37 0.33 0.35 0.37
Sumber : BPS Jawa Barat
Rasio Gini Kabupaten Sumedang Tahun 2011-2016
0.38
0.37 0.37 0.37
0.37
0.36
0.35
0.35
0.34
0.33 0.33
0.33
0.32
0.31
2011 2012 2013 2014 2015 2016

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Berdasarkan data pada Tabel , secara umum tingkat ketimpangan Kabupaten


Sumedang termasuk ketimpangan moderat karena memiliki nilai ketimpangan
antara 0,3 ≤ 0,5. Dalam kurun waktu lima tahun indeks ketimpangan wilayah
relative stabil berkisar 0,33. Sektor pertanian memiliki kontribusi terbesar
terhadap PDRB Kabupatern Sumedang, Namun laju pertumbuhan ekonominya
terkecil. Hal ini menunjukkn nilai tambah yang diperoleh dari sektor pertanian
relative kecil, oleh karena itu sektor pertanian perlu lebih didorong dengan tetap
memperhatikan sektor lainnya Hal ini sejalan dengan. RTRW Kabupaten
Sumedang Tahun 2011 – 2031 yang memiliki visi “Mewujudkan Sumedang sebagai
kabupaten agribisnis yang didukung oleh kepariwisataan dan perindustrian secara
efektif, berdaya saing, dan berkelanjutan. Oleh karena itu sektor usaha lainnya
sebagai pendukung perlu terus ditingkatkan dan dikembangkan. Pertumbuhan
ekonomi yang baik adalah pertumbuhan ekonomi yang dibarengi dengan
pemerataan pendapatan di masyarakat. Bila dilihat pada kondisi perekonomian di
masingmasing kecamatan, maka terdapat beberapa kecamatan yang berkembang
baik, namun ada beberapa kecamatan yang tertinggal dalam perkembangan
perekonomiannya. (Sumber : http://journal.unwim.ac.id )
KESIMPULAN DAN USULAN KEBIJAKAN

Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah penduduk di Kabupaten


Sumedang selalu mengalami pertambahan setiap sepuluh tahunnya. Hal tersebut
disebabkan karena angka kelahiran di Kabupaten Sumedang juga selalu
mengalami kenaikan.

Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sumedang Tahun 2012 sampai dengan


tahun 2016 terus menunjukan peningkatan. Kemudian laju pertumbuhan ekonomi
tahun 2016 mencapai 5,70 persen.Jika dilihat perbandingannya dengan angka
pertumbuhan ekonomi kabupaten lain dan Provinsi Jawa Barat terlihat bahwa
pada tahun 2016 secara umum pertumbuhannya berkisar di angka 5 persen sampe
6 persen. Pertumbuhan ekonomi Propinsi Jawa Barat mencapai 5,67 persen,
sehingga bisa dilihat bahwa pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sumedang
sedikit lebih tinggi dari pertumbuhan provinsi.

Sektor dengan nilai terbesar di PDRB Kabupaten Sumedang yaitu sektor


Pertanian,kehutanan, dan perikanan dimana setiap tahunnya mengalami
peningkatan . Nilai terbesar pada tahun 2016 yaitu sebesar 5.497.48,55.99 .
Garis kemiskinan di Kabupaten Sumedang dari tahun ke tahun selalu mengalami
kenaikan. Jumlah terbesar yaitu di tahun 2016 sebesar 295.009, hal tersebut
berarti jumlah penduduk miskin di Kabupaten Sumedang setiap tahunnya
bertambah.
DAFTAR PUSTAKA

You might also like