Professional Documents
Culture Documents
Diajukkan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Manajemen Pembangunan
Disusun oleh :
2018
PENDAHULUAN
Kabupaten Sumedang merupakan salah satu daerah strategis dalam jalur
mobilisasi karena berada di antara dua kota besar Bandung dan Cirebon. Sebagai
hinterland dari Bandung raya, Kabupaten Sumedang mengalami pertumbuhan
jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi yang baik serta memiliki sumber
daya potensial dalam pembangunan.
Terkait dengan visi dan misi RPJMD 2014-2018 mengenai bidang perekonomian
yaitu mengembangkan perekonomian Kabupaten Sumedang yang berdaya saing
dan berkeadilan, memberdayakan dan melindungi kelompok usaha kecil dan
menengah serta meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur wilayah,
maka kajian potensialitas ekonomi wilayah serta gambaran pola perubahan dan
pertumbuhan sektoral dalam perekonomian Kabupaten Sumedang sangat
diperlukan.
PEMBAHASAN
Topografi
Kabupaten Sumedang merupakan daerah berbukit dan gunung dengan ketinggian
tempat antara 25 m – 1.667 m di atas permukaan laut. Sebagian besar Wilayah
Sumedang adalah pegunungan, kecuali di sebagian kecil wilayah utara berupa
dataran rendah. Gunung Tampomas (1.667 m), berada di Utara Perkotaan
Sumedang. (Sumber : Sumedangonline.com)
VISI
MISI
Jumlah Penduduk
Tabel Jumlah Penduduk Berdasarkan Hasil Sensus Penduduk (SP) di Jawa Barat, 1980-2010
Jumlah Penduduk
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk di Kabupaten Sumedang
selalu mengalami pertambahan setiap sepuluh tahunnya. Hal tersebut disebabkan
karena angka kelahiran di Kabupaten Sumedang juga selalu mengalami kenaikan.
3.00
2.00
1.00 0.60
0.00
Sumedang Bandung Subang Garut Majalengka Jawa Barat
Dari data di atas terlihat bahwa laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sumedang
Tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 terus menunjukan peningkatan. Pertumbuhan
yang tertinggi terjadi pada tahun 2012 yaitu mencapai 6,56 persen. Pertumbuhan yang
relatif kecil terjadi pada tahun 2014 yaitu sebesar 4,70 persen. Kemudian laju
pertumbuhan ekonomi tahun 2016 mencapai 5,70 persen.Jika kita lihat perbandingannya
dengan angka pertumbuhan ekonomi kabupaten lain dan Propinsi Jawa Barat terlihat
bahwa pada tahun 2016 secara umum pertumbuhannya berkisar di angka 5 persen sampe
6 persen. Pertumbuhan ekonomi Propinsi Jawa Barat mencapai 5,67 persen, sehingga bisa
dilihat bahwa pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sumedang sedikit lebih tinggi dari
pertumbuhan propinsi. (Sumber : PDRB Kecamatan 2017)
Tabel Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sumedang Dirinci Menurut Kategori
Lapangan Usaha Tahun 2013– 2016(Persen)
Laju Pertumbuhan
Ekonomi
Kategori Uraian
2 013 2 014*) 2 015**) 2 016**)
A Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 3.493.415,64 3.837.293,61 4.094.588,25 4.569.469,21 4.849.964,07 5.129.288,63 5.497.485,99
B Pertambangan dan Penggalian 17.212,94 18.840,21 20.801,07 22.816,58 25.030,16 26.857,54 27.166,84
D Pengadaan Listrik dan Gas 61.349,45 60.245,42 60.134,40 57.196,20 68.493,97 80.399,74 96.568,62
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 4.718,75 4.885,41 5.076,92 5.645,96 5.858,12 6.225,72 7.160,82
G Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 2.639.347,49 2.949.344,63 3.207.648,82 3.572.462,18 3.816.101,26 4.086.219,79 4.339.731,95
H Transportasi dan Pergudangan 652.586,90 717.776,38 768.434,14 915.435,78 1.054.179,06 1.303.134,10 1.440.808,38
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 625.197,46 687.765,09 758.652,99 865.948,37 978.021,19 1.069.121,83 1.209.140,45
J Informasi dan Komunikasi 381.688,28 432.724,13 484.267,66 537.609,71 618.262,58 723.614,24 826.154,19
K Jasa Keuangan dan Asuransi 507.388,23 576.385,48 688.081,07 822.367,02 909.476,84 1.027.250,79 1.176.419,59
M,N Jasa Perusahaan 10.425,96 12.305,18 13.733,84 15.237,81 16.940,96 18.760,64 20.433,67
O Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 1.093.532,58 1.217.479,89 1.388.491,29 1.441.095,30 1.522.200,56 1.699.092,87 1.795.515,29
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 139.176,31 153.652,29 167.119,32 180.238,93 227.918,92 267.417,40 297.292,03
R,S,T,U Jasa Lainnya 227.662,28 258.871,38 282.190,32 313.378,28 359.297,87 414.472,42 465.425,60
Dari data di atas terlihat bahwa sebagian besar angkatan kerja di Kabupaten
Sumedang setiap tahunnya dikuasai oleh pertanian dan terlihat juga pada tahun
2015 bekerja pada lapangan usaha pertanian (121.138 jiwa) disusul pada sektor
lainnya (101.007 jiwa ) dan sektor perdagangan (99.959 jiwa). Di sumedang ini
jumlah tenaga kerja di sektor pertanian pada tahun 2014 mencapai 143.314 jiwa
dan pada tahun 2015 mencapai 121.138 jiwa mengalami banyak penurunan
karena adanya genangan Waduk Jati Gede dan pembangunan tol CISUNDAWU
yang banyak mengambil lahan pertanian sehingga membuat banyaknya lahan
pertanian dan ladang usaha mereka berganti bahkan hilang.
(Sumber : http://repository.ipb.ac.id )
B. Nilai Investasi
10
0
2009 2010 2011
Pertanian Industri Perdagangan Lainnya
Letak Geografis Kab. Sumedang yang di kelilingi pegunungan dan struktrur tanah
daratan dan perbukitan membuat kabupaten sumedang meliki tanah yang subur.
Pertanian adalah mata pencaharian utama penduduk Kabupaten Sumedang.
Daerah ini terkenal dengan hasil padi. Jumlah produksi padi di Sumedang
mencapai 408.643 ton dimana hasil padi sawah mencapai 388.981 ton sedangkan
hasil padi ladang mencapai 19.622 ton pada tahun 2006. Produksi padi menyebar
secara merata di semua kecamatan. Dengan demikian sektor pertanian memiliki
nilai kontribusi terbesar terhadap PDRB Kabupaten Sumedang dalam kurun waktu
3 tahun yaitu tahun 2009-2011.
Kontribusi ekonomi terbesar kedua yang ada di Sumedang berasal dari sektor
perdagangan, hotel dan restoran. Kontribusi sektor ini mencapai 27 persen
dengan nilai ekonomi mencapai Rp 1,2 trilyun. Adapun kontribusi PDRB dari
lainnya berasal dari sektor industri. Kontribusi sektor ini mencapai 16 persen
dengan nilai ekonomi mencapai lebih dari Rp 766 milyar. Industri besar banyak
terdapat di Cimanggu. Cimanggu merupakan lokasi strategis untuk industri karena
letaknya yang berbatas dengan kabupaten Bandung. Untuk industri berskala kecil
dan sedang banyak terdapat di Kecamatan Tanjungsari. Kecamatan ini juga
menjadi pusat industri kecil dan sedang karena lokasinya berbatasan dengan
Kabupaten Bandung.
Setiap daerah di Indonesia umumnya memiliki kerajinan tangan yang khas dan
berbeda satu sama lain. Kerajinan tangan ini adalah opsi oleh-oleh ideal yang bisa
Anda bawakan untuk orang-orang tercinta di rumah. Sektor kerajinan di
Sumedang yang terkenal ada di daerah Cipacing Kecamatan Jatinangor dengan
memproduksi Kerajinan Imitasi Antik, Wayang, Karimba, Kuya Angklung, Senjata
Angin dan masih banyak lainya. (Sumber : perizinan.sumedangkab.go.id/ptsp/potensi)
Tabel
Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap PDRB Atas Dasar Harga Konstan
Kabupaten Sumedang Menurut Lapangan Usaha 2011-2015
PDRB Kontribusi
PDRB Sektor
Kabupaten Sektor
Tahun pertanian
Sumedang Pertanian
(Rp Juta )
(Rp Juta) Sumedang (%)
2011 15.390.930,90 3.511.793,00 23,79
2012 16.400.809,40 3.533.519,70 22,82
2013 17.194.506,30 3.634.473,40 21,54
2014 18.003.094,70 3.661.487,40 21,14
2015 18.945.482,88 3.490.454,57 20,34
Sumber : BAPPEDA Kabupaten Sumedang
Dari Tahun ketahun kontribusi Sektor Pertanian selalu menjadi sektor yang paling
banyak berdistribusi terhadap PDRB. Akan tetapi terus mengalami penurunan tiap
tahunnya hingga pada tahun 2015 hanya mampu berkontribusi 20,34% sedangkan
tahun 2011 berkontribusi 23,79%. Di sebabkan beberapa tahun terakhir ini
subsektor dari sektor pertanian mengalami penurunan produksi seperti pertanian
tanaman pangan,peternakan dan sebagian kehutanan.
No Tahun Jumlah
1 2005 146.554
2 2006 165.337
3 2007 184.226
4 2008 186.166
5 2009 216.053
6 2010 230.637
7 2011 239.009
8 2012 249.315
9 2013 260.160
10 2014 265.495
11 2015 281.649
12 2016 295.009
Sumber : BPS Jawa Barat
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa garis kemiskinan di Kabupaten Sumedang
dari tahun ke tahun selalu mengalami kenaikan. Jumlah terbesar yaitu di tahun
2016 sebesar 295.009, hal tersebut berarti jumlah penduduk miskin di Kabupaten
Sumedang setiap tahunnya bertambah.
Upah Minimum Regional (UMR)
No Tahun Jumlah
1 2007
2 2008
3 2009 Rp 995.000,
4 2010 Rp.1.058.878
5 2011 Rp.1.110.130
6 2012 Rp 1.007.500
7 2013 Rp.1.381.700
8 2014 Rp 1.735.473
9 2015 Rp 2.001.195
10 2016 Rp.2.275.715
11 2017 Rp 2.463.461
12 2018 Rp.2.678.028,
Sumber : www.pikiran-rakyat.com