You are on page 1of 6

LAPORAN KERJA SISWA

PRAKTIKUM JARINGAN
TUMBUHAN

Disusun oleh :
1. Desfriyanti Rahmatika (06)
2. Evi Yuliani (09)
3. M. Sultan Akbar W.D. (14)
4. Maharani Khumairo (15)
5. Umar Sani (32)
6. Zidan Badruddin Yusuf (34)

KELAS XI MIPA 5
SMA NEGERI 1 PEKALONGAN
TAHUN AJARAN 2016/2017
A. DASAR TEORI

Jaringan tumbuhan dibedakan menjadi 2, yaitu jaringan embrional/meristem dan


jaringan deawasa/permanen.
1. Jaringan Meristem (Jaringan Embrional)
Jaringan meristem adalah jaringan yang sel-selnya mampu membelah diri dengan
cara mitosis secara terus menerus (bersifat embrional) untuk menambah jumlah
sel-sel tubuh pada tumbuhan. Meristem terdapat pada bagian-bagian tertentu saja
pada tumbuhan.
Berdasarkan letaknya, meristem dibedakan atas :
a. Meristem apikal (ujung) terdapat pada ujung-ujung batang, cabang, serta
ujung akar.
b. Meristem interkalar/aksilar (meristem antara) terdapat diantara jaringan
dewasa misalnya pada pangkal ruas batang.
c. Meristem lateral (meristem samping) , terletak sejajar dengan permukaan
organ misalnya kambium dan kambium gabus.
2. Jaringan Dewasa
Merupakan kelompok sel tumbuhan yang berasal dari pembelahan sel-sel
meristem dan telah mengalami pengubahan bentuk yang disesuaikan dengan
fungsinya (Diferensiasi).
Berdasarkan bentuk dan fungsinya, jaringan dewasa pada tumbuhan dibedakan
menjadi empat macam jaringan :
a. Jaringan epidermis
b. Jaringan dasar (parenkim)
c. Jaringan penyokong
d. Jaringan pengangkut
Tumbuhan terdiri dari beberapa organ yang menyusunnya, seperti akar, batang, dan
daun. Masing-masing memiliki struktur yang berbeda. Tumbuhan monokotil
(keping satu) memiliki perbedaan struktur dengan tumbuhan dikotil (keping dua).

B. TUJUAN

1. Untuk mengamati struktur penyusun jaringan tumbuhan.


2. Untuk mengamati struktur anatomi akar, batang, daun monokotil dan dikotil.

C. ALAT DAN BAHAN

1. Alat
a. Mikroskop g. Petridis
b. Kaca objek h. Kamera
c. Kaca penutup i. Gabus
d. Pipet
e. Silet
f. Pinset /tusuk gigi
2. Bahan
a. Akar, batang, daun Zea Mays (jagung).
b. Akar, batang, daun Amaranthus sp (bayam).
c. Akar, batang, daun Impatiens balsamina (pacar air).
d. Ujung batang Dracaena angustifolia (suji).

D. CARA KERJA

1. Siapkan mikroskop dan atur pencahayaannya.


2. Buatlah sayatan penampang melintang akar, batang, dan daun dari preparat secara
tipis menggunakan silet.
3. Teteskan 2 tetes air pada kaca objek.
4. Letakkan sayatan diatas kaca objek menggunakan pinset atau tusuk gigi.
5. Tutup preparat menggunakan kaca penutup sampai tidak terdapat gelembung
udara didalamnya.
6. Amati preparat dibawah mikroskop dengan perbesaran lemah hingga kuat.
7. Dokumentasikan hasil pengamatan menggunakan kamera.
8. Gambarlah hasil pengamatan disertai keterangan gambar.
9. Laporan dibuat secara berkelompok dengan menyertakan hasil yang berisi : nama
preparat, perbesaran yang digunakan, gambar tangan, gambar hasil pengamatan
bila perlu gambar pembanding dari internet, keterangan, serta bagian-bagiannya.
10. Laporan dikumpulkan seminggu setelah praktikum.

E. PREPARAT YANG HARUS DIAMATI

1. Preparat penampang melintang akar Zea mays.


2. Preparat penampang melintang akar Amarantus sp.
3. Preparat penampang melintang batang Zea mays.
4. Preparat penampang melintang batang Amarantus sp.
5. Preparat penampang melintang daunAmarantus sp.
6. Preparat penampang melintang daunDracaena angustifolia.

F. HASIL PENGAMATAN
Terlampir.

G. PERTANYAAN

1. Sebutkan tumbuhan dibawah ini merupakan tumbuhan monokotil atau dikotil.


a. Zea mays
b. Impatiens balsamina
c. Amaranthus sp.
d. Daracaena angustifolia
2. Sebut dan jelaskan jaringan penyusun organ dibawah ini :
a. Akar
b. Batang
c. Daun tumbuhan
3. Jelaskan perbedaan struktur anatomi akar, batang dan daun tumbuhan dikotil dan
monokotil.

Jawaban
1. a. Zea mays (jagung) merupakan tumbuhan monokotil
b. Impatiens balamina (pacar air) merupakan tumbuhan dikotil
c. Amaranthus sp (bayam) merupakan tumbuhan dikotil
d. Dracaena angustifolia (suji) merupakan tumbuhan

2. a. Akar
Akar terletak di dalam tanah dan berperan dalam penyerapan air dan zat hara. Untuk
mendukung fungsinya tersebut, akar tersusun dari beberapa jaringan. Jaringan penyusun
akar dari luar ke dalam sebagai berikut.
 Jaringan epidermis akar, terdiri atas satu lapisan sel yang tersusun rapat dan
mempunyai rambit akar untuk memperluas bidang penyerapan air dan zat hara.
 Jaringan konteks akar, tersusun dari berlapis-lapis sel dan memiliki banyak ruang
antarsel. Jaringan korteks berfungsi sebagai tempat pertukaran zat.
 Jaringan endodermis akar, terdiri dari satu lapisan sel yang tersusun rapat dengan
dinding sel yang tebal. Jaringan endodermis akar berperan dalam pertumbuhan
membesar akar.
 Silinder pusat, di dalam lapisan ini terdapat berkas pengangkut yang berperan dalam
transportasi air dan zat-zat di dalam tumbuhan.
b. Batang
Batang tumbuhan memiliki beberapa fungsi yaitu berperan dalam pengangkutan air
dan mineral dari akar ke daun, sebagai pengangkutan hasil fotosintesis, dan penyimpanan
makanan cadangan. Batang tersusun dari beberapa jaringan sebagai berikut:
l Jaringan epidermis batang, tersusun dari selapis sel yang tersusun rapat dan di lapisan
terluar terdapat lapisan lilin. Jaringan epidermis berungsi melindungai jaringan di
bawahnya. Jaringan epidermis pada batang sebagian bermodifikasi lentisel yang
berfungsi sebagai tempat pertukaran udara.
l Jaringan korteks batang, mengandung amilum dan sel-sel korteks tidak tersusun
rapat. Jaringan korteks mempunyai banyak ruang antarsel yang penting untuk
berlangsungnya pertukaran gas dan sebagian berperan dalam penyimpanan amilum.
l Silinder pusat, di dalam lapisan ini terdapat berkas pengangkut yang dibedakan
berdasarkan fungsinya menjadi dua seperti berikut. : Jaringan pembuluh xilem :
pembuluh xilem berfungsi mengangkut air dan zat hara dari akar menuju daun. Ada
pula, jaringan pembuluh floem : berfungsi mengangkut zat-zat makanan hasil
fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Khusus pada tumbuhan
dikotil terdapat jaringan kambium yang berfungsi mengukuhkan dan memperbesar
batang.
c. Daun
Daun berfungsi sebagai tempat fotosintesis dan perukaran udara pernapasan
tumbuhan. Daun tersusun dari beberapa jaringan sebagai berikut.
l Jaringan epidermis daun, terdiri atas satu lapisan sel, terdapat mulut daun (stomata),
dan pada lapisan terluarnya terdapat lapisan lilin. Lapisan epidermis berfungsi untuk
melindungi lapisan di bawahnya. Sel penyusun epidermis daun yayang bermodifikasi
menjadi stomata berperan dalam pertukaran udara pernapasan.
l Mesofil, di dalamnya terdapat jaringan tiang dan jaringan bunga karang. Dalam
jaringan tiang dan bunga karang terdapat banyak kloroplas yang berperan dalam
proses fotosintesis.
l Jaringan pengangkut terdapat pada tulang daun. Dalam jaringan pengangkut terdapat
pembuluh xilem dan floem yang berperan dalam pengangkutan zat. Pembuluh xilem
berperan dalam pengangkutan air dan zat hara, sedangkan pembuluh floem berperan
dalam pengangkutan hasil fotosintesis.

3. Perbedaan struktur anatomi akar, batang, dan daun tumbuhan dikotil dan monokotil
a. Akar
1) Monokotil:
Susunan jaringan dari luar ke dalam:
 Inti besar dan berkembang dengan baik (empulur)
 Xilem dan floem terletak berselingan dengan jumlah yang sangat banyak
 Perisikel terdiri atas beberapa sel dan membentuk akar lateral
 Tidak terdapat kambium
 Batas ujung akar dan kaliptra jelas
2) Dikotil:
 Tidak terdapat empulur
 Xilem terletak di bagian tengah akar, sedangkan floem di bagian luar
xylem (dibatasi oleh kambium)
 Pembuluh xilem berdinding tebal, seratnya sedikit, namun parenkim
banyak
 Perisikel terdiri dari selapis sel
 Batas ujung akar dan kaliptra tidak jelas
b. Batang
1) Monokotil
 Tidak terdapat rambut pada epidermis
 Hipodermis (lapisan di bawah epidermis) umumnya berupa sklerenkim
 Ukuran berkas pengangkut berbeda-beda
 Terdapat rongga protoxilem
 Berkas pengangkut dilindungi selubung berkas pengangkut
 Tidak terdapat parenkim floem
 Umumnya tidak terdapat pertumbuhan sekunder
2) Dikotil:
 Jaringan epidermisnya lapis tunggal dengan kutikula yang tebal. Terdapat
rambut pada epidermisnya (multicellular hairs)
 Hipodermis umumnya berupa kolenkim
l Ukuran berkas pengangkut seragam
l Tidak terdapat rongga pada berkas pengangkut
l Tidak terdapat selubung berkas pengangkut
l Pembuluh xilem kecil, serat banyak, namun parenkim sedikit
l Pertumbuhan xilem membentuk ‘lingkaran tahunan’ yang biasanya digunakan
untuk mengetahui umur tumbuhan dikotil
l Terdapat parenkim floem
l Pertumbuhan sekunder terjadi karena terbentuknya meristem lateral
c. Daun
1) Monokotil
 Pembuluh xilem terdiri dari 2 protoxilem dan 2 metaxilem
 Stomata terdapat di epidermis atas dan bawah (amphistomatic)
 Terdapat sel kipas (motor/bulliform cells) di epidermis atas yang berfungsi
untuk membuka dan menutup daun (daun menggulung)
 Selubung berkas pengangkut terbuat dari sklerenkim
2) Dikotil:
 Pembuluh xilem terdiri dan banyak protoxilem dan metaxilem
 Stomata hanya terdapat di epidermis bawah (hypostomatic)
 Jaringan mesofil dibedakan menjadi jaringan palisade dan parenkim spons
 Selubung berkas pengangkut terbuat dari kolenkim

You might also like