You are on page 1of 26

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

P DENGAN PRE DAN POST


OPERASI KATARAK DI RUANG LAVENDER BEDAH PRIA
RSUD KARDINAH TEGAL

Oleh :

FARIDA ZUHRIANA
NIM. 170104057

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKes HARAPAN BANGSA PURWOKERTO

TAHUN 2018
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. p DENGAN KATARAK
DI RUANG LAVENDER BEDAH PRIA RSUD KARDINAH TEGAL

Pengkajian
Nama : FARIDA ZUHRIANA
Tanggal : 15 Januari 2018

I. IDENTITAS
A. PASIEN
Nama :Tn. P
Umur :57
Jenis Kelamin :Perempuan
Pendidikan :SD
Pekerjaan :Wiraswasta
Agama :Islam
Alamat :Jl. Mawar Rt 04/04 Perumnas Mejasem Barat
Diagnos Medis :OS Katarak
No Register :7822876

B. PENANGGUNG JAWAB
Nama :Ny. Y
Umur :54 Tahun
Alamat :Jl. Mawar Rt 04/04 Perumnas Mejasem Barat
Pekerjaan :Swasta
Hub. Dengan Pasien :Istri
II. RIWAYAT KESEHATAN
A. Keluhan Utama
Pre Operasi : Pasien mengatakan khawatir dengan kondisinya
Post Operasi : Pasien mengatakkan sakit di area mata

B. Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang ke poli mata pada tanggal 11 Januari 2018 dengan keluhan
pandangan menjadi kabur terutama mata sebelah kiri, kemudian oleh dokter disarankan
untuk menjalani operasi. Pasien datang ke ruang Lavender Bedah Wanita pada tanggal 15
Januari 2018 dengan keluahan pandangan kabur sejak 1 bulan yang lalu dan semakin
memburuk sejak 7 hari yang lalu. Pada saat dilakukan pengkajian pasien mengeluh sakit
di area mata post operasi, pandangan kabur dan sedikit mual. Berdasarkan hasil
pemeriksaan fisik didapatkan data TD 130/80 mmHg, HR 96 x/menit, RR 22x/menit, S
36,7 ºC. Pasien tidak terpasang infuse (-), DC (-).

C. Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien mengatakan tidak mempunyai penyakit riwayat yang menyertai

D. Riwayat Penyakit Keluarga


Pasien tidak mempunyai riwayat penyakit menurun.
III. PENGKAJIAN POLA FUNGSIONAL GORDON
Jenis Pengkajian Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Persepsi dan Pasien mengerti dengan Pasien mengerti dengan
Pemeliharaan penyakitnya, karena penyakitnya, karena sebelumnya
kesehatan sebelumnya sudah perah sudah perah operasi
operasi
Jika pandangan saya kabur Jika pandangan saya kabur saya
saya minta tolong keluarga minta tolong keluarga dan
untuk membantu perawat dan dokter yang
memriksa
2. Pola Nutrisi / Pasien makan 3x sehari dan Pasien makan 3x sehari habis 1
metabolic terkadang lebih. porsi RS dengan teratur dan
Pasien minum lebih dari minum kurang dari 8 gelas
delapan gelas per hari.

3. Pola Eliminasi Pasien BAB setiap hari. Pasien mengatakan belum BAB
Pasien BAK >5 kali dalam sebelum dirawat.
sehari jika minumnya banyak Pasien BAK <5 kali dalam sehari.

4. Pola Aktivitas Pasien beraktivitas seperti Pasien beraktivitas sehari-hari


dan Latihan baisa tanpa dibantu dibantu sebagian oleh keluarga

5. Pola Tidur dan Pasien biasa tidur >7 jam Pasien tidur <7 jam perhari
istirahat perhari karena lingkungan yang ramai
dan tidak kondusif

6. Pola perseptual pasien mampu berkomunikasi Pasien masih mampu


dengan baik dan mengerti apa berkomunikasi dengan baik dan
yang dibicarakan mengerti apa yang dibicarakan

7. Pola persepsi diri pasien mengatakan sudah tidak Pasien mengaku hanya
mampu bekerja lagi karena merepotkan ankanya
usianya

8. Pola seksulaitas Pasien mengatakan sudah tua Pasien mengatakan sudah tua
dan reproduksi tidak mempunyai hasrat untuk tidak mempunyai hasrat untuk
berhubungan seksual berhubungan seksual

9. Pola peran – pasien masih berhubungan Pasien masih berhubungan


hubungan baik baik dengan keluarga dan dengan baik dengan keluarga dan
masyarakat serta tidak merasa masyarakat
dimusuhi

10. Pola manajemen pasien selalu berbagi masalah Pasien terbuka dengan masalah
koping –stress dengan keluarga dalam yang dihadapinya kepada
mengatasinya keluarganya

11. Sistem nilai dan pasien menjalankan ibadah Pasien tidak pernah ibadah selama
keyakinan rutin 5 waktu kadang dimasjid sakit
dan kadang dirumah
IV. PEMERIKSAAN HEAD - TO TOE
A. Keadaan Umum : Baik
B. Tanda-tanda Vital
1. Tekanan darah :130/80 mmHg
2. Nadi : 96 x/menit
3. Suhu : 36.7oC
4. RR : 22 x/menit
C. Kulit dan kuku
1. Inspeksi
a. Warna kulit : sawo matang
b. Warna kuku : Merah muda
c. Lesi : Tidak ada
d. Jaringan parut : Tidak ada
e. Kebersihan kuku : Bersih
f. Keluhan lain : Tidak ada
2. Palpasi
a. Tekstur : Keriput
b. Turgor : < 2 detik
c. Pitting edema : Tidak ada
d. CRT : < 3 detik
D. Kepala
1. Inspeksi
a. Bentuk kepala : Mesocephal
b. Kebersihan ; Bersih
c. Warna rambut : Hitam beruban
d. Kulit kepala : Bersih
e. Kerontokan rambut : Ada
f. Benjolan dikepala : Tidak ada
g. Keluhan lain : Tidak ada
2. Palpasi
a. Nyeri kepala : Tidak ada nyeri
b. Keluhan lain : Tidak ada
E. Mata
1. Inspeksi
a. Iris : Kecoklatan
b. Sclera : Putih keruh
c. Konjungtiva : Ananemis
d. Kornea : keruh
e. Pupil : Berwarna putih abu-abu
f. Peradangan : Tidak ada
g. Gangguan pada mata : KATARAK
h. Kebersihan mata : sedikit kotor
i. Keluhan lain : pasien mengatakan nyeri bagian mata kiri dan pandangan
rabun

O: Nyeri setelah dilakukan operasi

P: Nyeri akan bertambah jika daerah mata ditekan dan mirirng area yg dioperasi

Q: Nyeri terasa seperti tertusuk benda tajam

R:di daerah sekitar mata kiri

S: Skala nyeri 5

T: Hilang timbul

U: pasien sebelumya pernah merasakan nyeri

V: pasien berharap sakitnya segera sembuh

2. Palpasi
a. Nyeri kelopak mata : ada nyeri tekan di daerah mata sebelah kiri
b. Keluhan lain : Tidak ada
F. Telinga
1. Inspeksi
a. Bentuk telinga : simetris kanan kiri
b. Lesi : Tidak ada
c. Peradangan : Tidak ada
d. Kebersihan telinga : Bersih
e. Keluhan lain : Tidak ada
2. Palpasi
a. Daun telinga : tidak ada nyeri tekan
b. Keluhan lain : Tidak ada
G. Hidung dan Sinus
1. Inspeksi
a. Bentuk : Simetris kanan kiri
b. Lubang : 2 lubang sama kanan kiri
c. Peradangan : Tidak ada
d. Fungsi penciuman : Baik
e. Keluhan lain : Tidak ada
2. Palpasi
a. Mobilitas sputum : Tidak ada
b. Keluhan lain
H. Mulut dan tenggorokan
1. Inspeksi
a. Warna bibir : kemerahan
b. Mukosa : lembab
c. Bibir pecah-pecah : Tidak
d. Fungsi pengecapan : Baik
e. Keluhan lain : Tidak ada
I. Leher
1. Inspeksi
a. Kaku kuduk : Tidak ada
b. Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran
c. Pembesaran tiroid : Tidak ada
d. Keluhan lain : tidak ada
J. Thorak
1. Paru-paru
a. Inspeksi
1) Pengembangan dada : Simetris
2) Pernafasan : Lambat dan teratur
3) Cuping hidung : tidak ada
b. Palpasi
1) Vocal fremitus : kanan dan kiri sama
2) Pengembangan dada : Simetris
c. Perkusi : Sonor
d. Auskultasi : Vesikuler
2. Kardiovaskuler
a. Inspeksi (iktus kordis) : Terlihat
b. Palpasi
1) Iktus kordis : teraba
2) Nadi perifer : Tak terkaji
c. Perkusi batas jantung : normal
d. Auskultasi bunyi jantung : Tidak ada bunyi tambahan
K. Abdomen
1. Inspeksi : bentuk flat
2. Auskultasi : peristaltic 15 x/menit
3. Perkusi : pekak
4. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
L. Ekstermitas
1. Inspeksi
a. Lesi kulit : tidak ada lesi
b. Tremor : Tidak ada
2. Palpasi
a. Kekuatan ekstermitas atas : kekuatan tangan kanan dan kiri baik (5)
b. Kekuatan ekstermitas bawah : kekuatan tangan kanan dan kiri baik (5)
c. Deformitas sendi : tidak ada
d. Nyeri ekstermitas : tidak ada nyeri
M. Genetalia
1. Kebersihan : Tidak terkaji
2. Hemoroid : Tidak
3. Hernia : Tidak
4. Keluhan lain : Tidak ada
.
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal
HEMATOLOGI
CT/BT

Hemoglobin L 10.5 g/dL 11.2 – 15.7


Leukosit 7.6 10*3/uL 4.4 – 11.9
Hematocrit L32.2 % 37 – 47
Trombosit 328 10*3/uL 150 – 521
Eritrosit L3.6 10*6/uL 4.1 – 5.1
RDW 12.5 % 11.5 – 14.5
MCV 90.2 U 80 – 96
MCH 29.3 Peg 28 - 33
MCHC L32.5 g/Dl 33– 36

Waktu pembekuan 2.30 Menit 1– 3


Waktu perdarahan 5.30 Menit 2–6

KIMIA KLINIK

Glukosa Sewaktu H 2014 Mg/dl 82.0 – 115.0


VI. TERAPI OBAT DAN DIET
Nama obat Dosis Rute Kegunaan
meloxicam 1 x 15 mg Oral Analgesik
ciprofloxacin 2 x 500 mg Oral Antibiotik
Galucon 3x 1 Tetes mata Anti peradangan dan alergi
C-Xytnol 6x ed Tetes mata Anti peradangan akibat infeksi

VII. ANALISIS DATA


No Data Problem Etiologi
Sakit akut
1 DS : Pasien mengatakan cemas kawatir dengan Kecemasan
penyakitnya
DO :
 Pasien terlihat gelisah
 HR 96 x/menit

2 DS : Pasien mengatakan pandangan kabur Gangguan


DO : persepsi Perubahan status
 Pasien tampak gelisah sensori kesehatan
 Pasien tidak dapat berkosentrasi

3 DS: pasien mengatakan nyeri Nyeri akut


O : nyeri dirasakan setelah dilakukan operasi Perubahan
P : nyeri bertambah jika daerah mata di tekan Integritas sensori
Q : Nyeri terasa seperti tertusuk benda tajam
R:di daerah sekitar mata kiri
S: Skala nyeri 5
T: Hilang Timbul Agen cidera fisik
U: Pasien tidak mengerti mengapa matanya sakit (luka post operasi)
V: pasien mengaharpak nyeri dapat berkurang
atau hilang

DO: pasien tampak gelisah dan melindungi


daerah yang sakit
4 DS : Ps mengatakan masih susah untuk melihat ResikoJatuh Kondisi
jelas karena masih diperban (00155) Postoperatif
DO : Ps masih terbata-bata dalam berjalan

VIII. DIAGNOS KEPERAWATAN


1. Pre Op : Kecemasan berhubungan dengan gangguan penglihatan
2. Pre Op :Gangguan persepsi sensori penglihatan yang berhubungan dengan
perubahan integritas sensori
3. Post Op : Nyeri yang berhubungan dengan agen cidera fisik (luka pasca operasi)
4. Post Op : Resiko Jatuh berhubungan dengan kondisi postoperatif
IX. RENCANA KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan/ NOC Intervensi/NIC
Kecemasan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Anxiety Reduction
berhubungan selama 2 x 7 jam, diharapkan pasien (penurunan kecemasan)
dengan tidak merasa cemas. Dengan kriteria (5820)
perubahan hasil: 1. Gunakan pendekatan
status yang menenangkan
kesehatan Indicator Awal Akhir 2. Jelaskan semua prosedur
Tingkat Kecemasan dan apa yang dirasakan
(1211) selama prosedur
a. Kurang istirahat 2 4 3. Dengarkan dengan penuh
b. Wajah tegang 2 4 perhatian
c. Kesulitan 2 5 4. Identifikasi tingkat
berkosentrasi kecemasan
d. Gangguan tidur 2 4 5. Bantu pasien mengenal
e. TD Normal 3 5 situasi yang
menimbulkan kecemasan
Keterangan nilai NOC 6. Dorong pasien untuk
1. Berat mengungkapkan
2. Cukup berat perasaan, ketakutan,
3. Sedang persepsi
4. Ringan 7. Instruksikan pasien
5. Tidak ada menggunakan teknik
relaksasi
8. Barikan obat untuk
mengurangi kecemasan

Gangguan Setelah dilakukan tindakan selama 3 x 7 Monitor Neurologi (2620)


persepsi jam, diharapkan gangguan persepsi 1. Pantau ukuran, bentuk
sensori sensori penglihatan dapat berkurang, kesimetrisan , reaktivitas
penglihatan dengan kriteria hasil: pupil
b.d Indikator awal akhir 2. Monitor gangguan visual
perubahan Fungsi Sensori : (pandangan kabur,
integritas Penglihatan (2404) lapang pandang
sensori a. Ketajaman 2 4
pandangan Perawatan Mata (1650)
b. Pandangan kabur 1 4 1. Kaji penglihatan klien
c. Penglihatan 2 4 2. Jaga kebersihan klien
terganggu 2 4 3. Anjurkan pasien untuk
d. Pusing 3 4 tidak menyentuh mata
4. Kolaborasi pemberian
Keterangan nilai NOC obat tetes mata yang
1. Berat tepat
2. Cukup berat
3. Sedang
4. Ringan
5. Tidak ada

Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan selama 2 x 7 Manajemen nyeri (1400)


b.d agen jam, diharapkan nyeri pasien dapat 1. Lakukan pengkajian
cidera fisik berkurang, dengan kriteria hasil: nyeri secara
(fraktur) Indikator awal akhir komprehensif termasuk
Tingkat nyeri (2102) lokasi, karakteristik,
a. Nyeri dilaporkan 3 5 durasi, frekuensi,
b. Ekspresi wajah 3 5 kualitas dan faktor
saat nyeri presipitasi
c. Tidak bisa 2 5 2. Observasi reaksi
istirahat nonverbal dari
d. Ketidaknyamanan 3 5 ketidaknyamanan
e. Gangguan 2 4 3. Ajarkan tentang teknik
Aktivitas non farmakologi: napas
Keterangan Nilai NOC: dala, relaksasi, distraksi,
1. Berat kompres hangat/ dingin
2. Cukup berat 4. Tingkatkan istirahat
3. Sedang 5. Berikan informasi
4. Ringan tentang nyeri seperti
5. Tidak ada penyebab nyeri, berapa
lama nyeri akan
berkurang dan antisipasi
ketidaknyamanan dari
prosedur
6. Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
Resiko Jatuh Setelah dilakukan tindakan Fall Prevention
b.d kondisi Keperawatan selama 1x7 jam 1. Mengidentifikasi desit
post operatif diharapkan tanda-tanda terjadinya kognitif / fisik ps yang
resiko jatuh berkurang dengan criteria dapat meningkatkan
hasil : potensi jatuh dalam
NOC : lingkungan tertentu
1. Trauma Injury Risk 2. Mengidentifikiasi
2. Injury Risk For karakteristik lingkungan
yang dapat
Indikator awal akhir meningkatkan resiko
a. Gerakan 3 5 terjadinya jatuh
terkoordinasi 3. Memntau kemampuan ps
untuk berpindah
b. Perilku 3 5
4. Memantau perpindahan
pencegahan ps
jatuh 5. Berikan edukasi terkait
c. Pengetahuan 3 5 hal-hal yang perlu
(Keamanan diketahui saat dirumah
Pribadi) 3 5 6. Discharge planning
d. Lingkungan
aman
X. IMPLEMENTASI
DX Hari/tgl/jam Implementasi hari ke 1 Respon ttd
1 Mengidentifiaksi tingkat Ds : Pasien mengatakan
kecemasan khawatir dengan penyakitnay.
Do :
 TD 130/80 mmHg
 Pasien tampak khawatir dan
tegang
 Sering bertanya mengenai
tindakan op

Membantu pasien mengenal situasi Ds : Pasien merasa cemas


yang menimbulkan kecemasan karena akan dilakukan operasi
Do :

Menjelaskan semua prosedur dan Ds :


apa yang dirasakan selama prosedur Do :
 Pasien terlihat
memperhatikan penjelasan
perawat

Mengajarkan tehnik relaksasi dzikir Ds : Pasien mau diajari tehnik


Do : Pasien tampak
mempraktekan instruksi
perawat

2 Memantau ukuran, bentuk Ds : Pasien mau diperiksa


kesimetrisan , reaktivitas pupil Do : Pupil isokor, dan simetris

Ds : Pasien mengatakan
mengKaji penglihatan klien
pandangan kabur
Do : terdapat selaput putih di
mata

menganjurkan pasien untuk tidak Ds : pasien mendengarkan


menyentuh mata instruksi perawat
Do :-

Kolaborasi pemberian obat tetes Ds : Pasien mau diberi Obta


mata C-Xyntol 6 x ed Do : obat tetes mata masuk
4 - Memantau pergerakan ps DS : Ps mengatakan masih takut
saat berjalan
DO : Ps terlihat berhati-hati

- Mengajarkan cara berpindah DS : Ps mengatakan masih


yang baik behati-hati saat berjalan
DO : Ps terlihat berhati-hati

- Mengajarkan penggunaan DS : Ps mengatakan berjalan


alat bantu untuk berjalan dengan menggunakan tongkat
DO : Psterlihat berjalan
menggunakan tongkat

- Memberikan edukasi DS : Ps dankeluarga


kepada pasien dan keluarga mengatakan mengerti
terkait penyakit DO : -
DX Hari/tgl/jam Implementasi Hari ke 2 Respon ttd
1 Mengidentifiaksi tingkat Ds : Pasien mengatakan takut
kecemasan tidak bisa melihat lagi setelah
operasi
Do :
 TD 130/90 mmHg
 Pasien tampak khawatir dan
tegang
 Sering bertanya mengenai
kapan bisa sembuh dan
pulang

Membantu pasien mengenal situasi Ds : Pasien merasa cemas


yang menimbulkan kecemasan setelah operasi
Do :

Menjelaskan semua prosedur dan Ds :


apa yang dirasakan selama prosedur Do :
 Pasien terlihat
memperhatikan penjelasan
perawat

Mengajarkan tehnik relaksasi dzikir Ds : Pasien mau diajari


Do : Pasien tampak
mempraktekan instruksi
perawat

2 Memantau ukuran, bentuk Ds : Pasien mau diperiksa


kesimetrisan , reaktivitas pupil Do : Pupil isokor, dan simetris,
tidak terdapat darah

mengKaji penglihatan klien Ds : -


Do : klien belum bisa
melihat, karena masih terpasang
balut
menganjurkan pasien untuk tidak
menyentuh mata
Ds : pasien mendengarkan
instruksi perawat
Do : pasien tampak tidak
mengososk gososng atau
memegangi area mata
Kolaborasi pemberian obat tetes
mata C-Xyntol 6 x ed
Ds : Pasien mau diberi Obat
Do : obat tetes mata masuk
3 Mengkaji nyeri secara Ds : Pasien mengatakan mata
komperhensif termasuk lokasi, nya sakit
karakteristik, durasi, frekuensi, O : nyeri dirasakan setelah
kualitas dan faktor presipitasi dilakukan operasi
P : nyeri bertambah jika daerah
mata di tekan
Q : Nyeri terasa seperti tertusuk
benda tajam
R:di daerah sekitar mata kiri
S: Skala nyeri 4
T: Hilang Timbul
U: Pasien tidak mengerti
mengapa matanya sakit
V: pasien mengaharpan nyeri
dapat berkurang atau hilang

mengobservasi reaksi nonverbal Ds :


dari ketidaknyamanan Do : Pasien tampak cemas

Menganjurkan klien untuk istirahat Ds : Pasien mengatakan tidur


tidak terlalu nyenyak karena
banyak pengunjung yang datang

memberikan analgetik meloxicam 1 Ds : Pasien mau diberi obat


x 15 mg untuk mengurangi nyeri Do : Obat meloxxicam
masuk/oral
DX Hari/tgl/jam Implementasi Hari ke 3 Respon ttd
1 Mengidentifiaksi tingkat Ds : sudah tidak cemas lagi
kecemasan Do :
 TD 120/90 mmHg
 Pasien tampak lebih tenang
dan dapat istirahat

Menjelaskan semua prosedur dan Ds :


apa yang dirasakan selama prosedur Do :
 Pasien terlihat
memperhatikan penjelasan
perawat

2 Memantau ukuran, bentuk Ds : Pasien mau diperiksa


kesimetrisan , reaktivitas pupil Do : Pupil isokor, dan simetris,
tidak terdapat darah

mengKaji penglihatan klien Ds : -


Do : masih terpasang balut

menganjurkan pasien untuk tidak Ds : pasien mendengarkan


menyentuh mata instruksi perawat
Do : pasien tampak tidak
mengososk gososng atau
memegangi area mata

Kolaborasi pemberian obat tetes Ds : Pasien mau diberi Obat


mata C-Xyntol 6 x ed Do : obat tetes mata masuk
3 Mengkaji nyeri secara Ds : nyeri sudah berkurang
komperhensif termasuk lokasi, O : nyeri dirasakan setelah
karakteristik, durasi, frekuensi, dilakukan operasi
kualitas dan faktor presipitasi P : nyeri bertambah jika daerah
mata di tekan
Q:
R:di daerah sekitar mata kiri
S: Skala nyeri 2
T: Hilang Timbul
U: Pasien tidak mengerti
mengapa matanya sakit
V: pasien mengaharpan nyeri
dapat berkurang atau hilang

Menganjurkan klien untuk istirahat Ds : Pasien mengatakan sudah


bisa istirahat dengan tenang

memberikan analgetik meloxicam 1 Ds : Pasien mau diberi obat


x 15 mg untuk mengurangi nyeri Do : Obat meloxxicam
masuk/oral
XI. EVALUASI
DX Hari/tgl/jam Evaluasi hari ke - 1 Ttd
1 S : Pasien mengatakan khawatir dengan penyakitnya dan
tindakan operasi
O : Pasien tampak gelisah dan tegang, sering bertanya kepada
perawat kapan diopeasi
A : Masalah belum teratasi
Indicator Awal Akhir sekarang
Tingkat Kecemasan
(1211)
a. Kurang istirahat 2 4 2
2
b. Wajah tegang 2 4
3
c. Kesulitan 2 5
berkosentrasi
d. Gangguan tidur 2 4 3
e. TD Normal 3 5 5
P : lanjutkan intervensi
Anxiety Reduction (penurunan kecemasan) (5820)
3. Gunakan pendekatan yang menenangkan
4. Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama
prosedur
5. Identifikasi tingkat kecemasan
6. Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan
kecemasan
7. Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi
8. Barikan obat untuk mengurangi kecemasan

2 S: Pasien mengatakan pandangan masih kabur


O: terdapat selaput putih di mata
A: masalah belum teratasi
Indikator awal akhir sekarang
Fungsi Sensori :
Penglihatan (2404)
a. Ketajaman 2 4 2
pandangan
b. Pandangan kabur 1 4 1
c. Penglihatan 2 4 2
terganggu
d. Pusing 3 4 3
P: lanjutkan intervensi
- Kaji penglihatan pasien
- Anjurkan untuk tidak menyentuh bagian mata pasien
- Jaga kebersihan mata pasien

S
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan Intervensi
- Mencuci tangan sebelum melakukan tindakan
- Membatasi pengunjung
- Kolaborasi pemberian obat
- Perawatan luka pada mata

4 S : Ps mengatakan akan lebih hati-hati dalam berjalan\


O : Ps terlihat lebih berhati-hati dalam berjalan/bergerak
A : Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi

DX Hari/tgl/jam Evaluasi hari ke – 2 Ttd


1 S : Pasien mengatakan khawatir matanya tidak bias untuk
melihat lagi
O : Pasien tampak gelisah dan tegang, sering bertanya kepada
perawat kapan bisa pulang dan sembuh
A : Masalah belum teratasi
Indicator Awal Akhir sekarang
Tingkat Kecemasan
(1211)
f. Kurang istirahat 2 4 3
3
g. Wajah tegang 2 4
5
h. Kesulitan 2 5
berkosentrasi
i. Gangguan tidur 2 4 3
j. TD Normal 3 5 5
P : lanjutkan intervensi
Anxiety Reduction (penurunan kecemasan) (5820)
9. Gunakan pendekatan yang menenangkan
10. Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama
prosedur
11. Identifikasi tingkat kecemasan
12. Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan
kecemasan
13. Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksas
2 S: -
O: terdapat perban di mata post operaso
A: masalah belum teratasi
Indikator awal Akhir sekarang
Fungsi Sensori :
Penglihatan (2404)
e. Ketajaman 2 4 2
pandangan
f. Pandangan kabur 1 4 1
g. Penglihatan 2 4 2
terganggu
h. Pusing 3 4 3

P: lanjutkan intervensi
- Kaji penglihatan pasien
- Anjurkan untuk tidak menyentuh bagian mata pasien
- Jaga kebersihan mata pasien
- Mencuci tangan sebelum melakukan tindakan
- Membatasi pengunjung
- Kolaborasi pemberian obat
- Perawatan luka pada mata

3 S : Pasien mengatakn nyeri pada luka post operasi


O : Pasien tampak tidur miring pada sisi yang tidak dioperasi
A : Masalah belum teratasi
Indikator awal akhir sekarang
Tingkat nyeri (2102)
a. Nyeri dilaporkan 3 5 4
b. Ekspresi wajah saat nyeri 3 5 4
c. Tidak bisa istirahat 2 5 3
d. Ketidaknyamanan 3 5 4
e. Gangguan aktivitas 2 4 3

P : Lanjutkan Intervensi
1. Lakukan pengkajian nyeri termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor
presipitasi
2. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
3. Ajarkan tentang teknik non farmakologi: napas dala,
relaksasi, distraksi, kompres hangat/ dingin
4. Tingkatkan istirahat
5. Berikan informasi tentang nyeri seperti penyebab
nyeri, berapa lama nyeri akan berkurang dan
antisipasi ketidaknyamanan dari prosedu
6. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri

DX Hari/tgl/jam Evaluasi hari ke – 3 Ttd


1 S : pasien mengatakan sudah tidak cemas lagi
O : pasien tampak lebih tenang
A : Masalah teratasi
Indicator Awal Akhir sekarang
Tingkat Kecemasan
(1211)
k. Kurang istirahat 2 4 4
4
l. Wajah tegang 2 4
5
m. Kesulitan 2 5
berkosentrasi
n. Gangguan tidur 2 4 4
o. TD Normal 3 5 5
P : Hentikan intervensi

2 S: -
O: terdapat perban di mata post operasi
A: masalah belum teratasi
Indikator awal Akhir sekarang
Fungsi Sensori :
Penglihatan (2404)
i. Ketajaman 2 4 3
pandangan
3
j. Pandangan kabur 1 4 3
k. Penglihatan 2 4
terganggu 4
l. Pusing 3 4

P: lanjutkan intervensi
- Kaji penglihatan pasien
- Anjurkan untuk tidak menyentuh bagian mata pasien
- Jaga kebersihan mata pasien
- Mencuci tangan sebelum melakukan tindakan
- Membatasi pengunjung
- Kolaborasi pemberian obat
- Perawatan luka pada mata

3 S : Pasien mengatakn yeri sudah berkurang


O : Pasien tampak lebih tenang dan dapat istirahat
A : Masalah teratasi
Indikator awal akhir sekarang
Tingkat nyeri (2102)
f. Nyeri dilaporkan 3 5 5
g. Ekspresi wajah saat nyeri 3 5 5
h. Tidak bisa istirahat 2 5 4
i. Ketidaknyamanan 3 5 5
j. Gangguan aktivitas 2 4 4

P : Hentikan Intervensi

You might also like