Professional Documents
Culture Documents
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Asam Urat adalah sekelompok penyakit yang terjadi akibat deposit kristal monosodium urat di
jaringan. Deposit ini berasal dari cairan ekstra seluler yang sudah mengalami supersarurasi dari hasil
Asam Urat adalah gangguan metabolisme asam urat yang ditandai dengan hiperurisemia dan
deposit kristal urat dalam jaringan sendi, menyebabkan serangan akut (Hendarto Natadidjaja.1999).
Penyakit Gout adalah penyakit akibat gangguan metabolisme purin yang ditandai dengan
hiperurisemia dan serangan sinovitis akut berulang-ulang. Kelainan ini berkaitan dengan penimbunan
kristal urat monohidrat monosidium dan pada tahap yang lebih lanjut terjadi degenerasi tulang rawan
sendi. Insiden penyakit gout sebesar 1-2%, terutama terjadi pada usia 30-40 tahun dan 20 kali lebih
sering pada pria daripada wanita. Penyakit ini menyerang sendi tangan dan bagian metatarsofalangeal
Jadi dapat disimpulkan Gout Artritis (asam urat)adalah suatu penyakit gangguan metabolik
dimana tubuh tidak dapat mengontrol asam urat sehingga terjadi penumpukan asam urat yang
Klasifikasi
Menurut Ns. Arif Muttaqin, S.Kep (2008) klasifikasi gout dibagi menjadi dua yaitu:
1. Gout Primer
Gout primer dipengaruhi oleh faktor genetik.Terdapat produksi / sekresi asam urat yang
2. Gout Sekunder
Gout sekunder dapat disebabkan oleh dua hal yaitu Produksi asam urat yang berlebihan dan
2. Thopus terbukti mengandung kristl urat berdasarkan pemeriksaan kimiawi dan mikroskopik
7. Sendi metatarsophalangeal pertama (ibu jari kaki) terasa sakit atau membengkak.
10. Thopus (deposit besar dan tidak teratur dari natrium urat) di kartilago artikular (tulang rawan
11. Hiperuricemia (kadar asam urat dalam darah lebih dari 7,5 mg/dL).
Ketika terjadi serangan arthritis akut, penderita diberikan terapi untuk mengurangi
peradangannya. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan obat analgesik/NSAID, kortikosteroid,
tubuh. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan kolkisin atau obat yang memacu pembuangan
asam urat lewat ginjal (misal probenesid) atau obat yang menghambat pembentukan asam urat (misal
allopurinol).
Penyebab utama terjadinya gout adalah karena adanya deposit / penimbunan kristal asam urat
dalam sendi. Penimbunan asam urat sering terjadi pada penyakit dengan metabolisme asam urat
abnormal dan kelainan metabolik dalam pembentukan purin dan ekskresi asam urat yang kurang dari
1. Faktor genetik seperti gangguan metabolisme purin yang menyebabkan asam urat berlebihan
2. Penyebab sekunder yaitu akibat obesitas, diabetes mellitus, hipertensi, gangguan ginjal yang
3. Karena penggunaan obat-obatan yang menurunkan ekskresi asam urat sepertiaspirin, diuretic,
4. Mengkomsumsi makanan yang mengandung kadar purin yang tinggi adalah jeroan yang dapat
Tanda dan gejala yang khas pada penderita gout adalah (Ika Puspitasari, 2010)
1. Nyeri pada satu atau beberapa sendi dimalam hari, makin lama makin memburuk.
2. Pada sendi yang bengkak, kulit kemerahan hingga keunguan, kencang, licin dan hangat.
3. Demam, menggigil, tidak enak badan, pada beberapa penderita terjadi peningkatan denyut
jantung.
4. Bila benjolan kristal di sendi pecah akan keluar massa seperti kapur.
5. Kadar asam urat dalam darah tinggi.
Adanya gangguan metabolisme purin dalam tubuh, intake bahan yang mengandung asam urat
tinggi dan sistem ekskresi asam urat yang tidak adekuat akan menghasilkan akumulasi asam urat yang
berlebihan di dalam plasma darah (Hiperurecemia), sehingga mengakibatkan kristal asam urat
menumpuk dalam tubuh. Penimbunan ini menimbulkan iritasi lokal dan menimbulkan respon
inflamasi.
Saat asam urat menjadi bertumpuk dalam darah dan cairan tubuh lain, maka asam urat
tersebut akan mengkristal dan akan membentuk garam-garam urat yang akan berakumulasi atau
menumpuk di jaringan konektif diseluruh tubuh, penumpukan ini disebut tofi. Adanya kristal akan
memicu respon inflamasi akut dan netrofil melepaskan lisosomnya. Lisosom tidak hanya merusak
Pada penyakit gout akut tidak ada gejala-gejala yang timbul. Serum urat meningkat tapi tidak
akan menimbulkan gejala. Lama kelamaan penyakit ini akan menyebabkan hipertensi karena adanya
Serangan akut pertama biasanya sangat sakit dan cepat memuncak. Serangan ini meliputi
hanya satu tulang sendi. Serangan pertama ini sangat nyeri yang menyebabkan tulang sendi menjadi
lunak dan terasa panas, merah. Tulang sendi metatarsophalangeal biasanya yang paling pertama
terinflamasi, kemudian mata kaki, tumit, lutut, dan tulang sendi pinggang. Kadang-kadang gejalanya
disertai dengan demam ringan. Biasanya berlangsung cepat tetapi cenderung berulang dan dengan
Periode interkritical adalah periode dimana tidak ada gejala selama serangan gout.
Kebanyakan pasien mengalami serangan kedua pada bulan ke-6 sampai 2 tahun setelah serangan
pertama. Serangan berikutnya disebut dengan polyarticular yang tanpa kecuali menyerang tulang
sendi kaki maupun lengan yang biasanya disertai dengan demam. Tahap akhir serangan gout atau gout
kronik ditandai dengan polyarthritis yang berlangsung sakit dengan tofi yang besar pada kartilago,
membrane sinovial, tendon dan jaringan halus.Tofi terbentuk di jari, tangan, lutut, kaki, ulnar, helices
pada telinga, tendon achiles dan organ internal seperti ginjal.Kulit luar mengalami ulcerasi dan
1. Erosi, deformitas dan ketidakmampuan aktivitas karena inflamasi kronis dan tofi yang
Pemeriksaan yang dilakukan mencakup evaluasi manifestasi lokal seperti rasa sakit, eritema,
tenderness, pembengkakan dan pembatasan gerak dan juga memeriksa setiap manifestasi sistemik,
penyebab percepatan penyakit tersebut, serangan sebelumnya, dan riwayat keluarga mengenai gout
(encok).
Studi diagnostik mencakup peningkatan kadar asam urat serum (lebih besar dari 7,5 mg/dl),
analisa cairan sendi yaitu adanya kristal urat monosodium dan ESR serta WBC selama serangan.
Pemeriksaan radiologi dapat dilakukan untuk mengetahui kondisi lain dan dapat menunjukkan adanya
Umumnya meningkat, diatas 7,5 mg/dl. Pemeriksaan ini mengindikasikan hiperuricemia, akibat
2. Angka leukosit
akut.Selama periode asimtomatik angka leukosit masih dalam batas normal yaitu 5000 - 10.000/mm3.
3. Eusinofil Sedimen rate (ESR)
Meningkat selama serangan akut. Peningkatan kecepatan sedimen rate mengindikasikan proses
Urin dikumpulkan dan diperiksa untuk menentukan produksi dan ekskresi dan asam urat.
Jumlah normal seorang mengekskresikan 250 - 750 mg/24 jam asam urat di dalam urin. Ketika
produksi asam urat meningkat maka level asam urat urin meningkat. Kadar kurang dari 800 mg/24
jam mengindikasikan gangguan ekskresi pada pasien dengan peningkatan serum asam
urat.Instruksikan pasien untuk menampung semua urin dengan peses atau tisu toilet selama waktu
pengumpulan. Biasanya diet purin normal direkomendasikan selama pengumpulan urin meskipun diet
5. Analisis cairan aspirasi dari sendi yang mengalami inflamasi akut atau material aspirasi dari sebuah
tofi menggunakan jarum kristal urat yang tajam, memberikan diagnosis definitif gout.
6. Pemeriksaan radiografi
Dilakukan pada sendi yang terserang, hasil pemeriksaan akan menunjukkan tidak terdapat
perubahan pada awal penyakit, tetapi setelah penyakit berkembang progresif maka akan terlihat
Asupan protein perlu dibatasi karena dapat merangsang biosintesis asam urat dalam tubuh.Pola
1. Golongan A ( 150 - 1000 mg purin/ 100g ) : Hati, ginjal, otak, jantung, paru, jerohan, udang, remis,
kerang, sardin, herring, ekstrak daging, ragi (tape), alkohol, makanan dalam kaleng dan lain-lain.
2. Golongan B ( 50 - 100 mg purin/ 100g ) : Ikan yang tidak termasuk gol.A, daging sapi, kacang-
kacangan kering, kembang kol, bayam, asparagus, buncis, jamur, daun singkong, daun pepaya,
kangkung.
3. Golongan C ( < 50mg purin/ 100g ) : Keju, susu, telur, sayuran lain, buah-buahan.
a. Semua bahan makanan sumber karbohidrat, kecuali havermout (dalam jumlah terbatas).
5. Bila kadar asam urat darah >7mg/dL dilarang mengkonsumsi bahan makanan gol.A, sedangkan
Pilihan untuk menggunakan obat-obatan dapat berupa obat tanpa resep dokter maupun yang harus
diresepkan oleh dokter. Obat tanpa resep dokter seperti Obat Non-steroid Anti-inflamasi (NSAID)
dapat membantu mengurangi peradangan dan meringankan rasa nyeri. Perlu diketahui bahwa obat
OTC sifatnya hanya mengobati gejala yaitu mengurangi rasa sakit namun tidak dapat membantu
menghambat perkembangan goutnya. Sedangkan obat yang diresepkan oleh dokter akan membantu
mengurangi gejala, menurunkan kadar asam urat, mengurangi produksi asam urat dalam tubuh
maupun membantu ginjal membuang kelebihan asam urat dalam tubuh, contohnya Colchicine.
Kadang-kadang bila diperlukan dokter akan mengambil tindakan penyuntikan sendi dengan
kortikosteroid sebagai upaya terakhir untuk mengurangi rasa nyeri yang parah.Apabila upaya
perawatan dan pengobatan tidak menunjukkan hasil yang signifikan maka dapat dilakukan tindakan
yang agresif untuk mengurangi rasa sakit akibat gout. Bila cara ini ditempuh maka tindakan operasi
merupakan hal yang mudah dilakukan oleh dokter. Melalui operasi dokter akan memecah kristal asam
urat yang terkumpul di persendian dan akan mengeluarkannya dari tubuh. Ini merupakan alternatif
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Gout artritis adalah suatu sindrom klinik yang mempunyai gambaran khusus, yaitu artritis akut.
Artritis gout lebih banyak terdapat pada pria dari pada wanita. Pada pria sering mengenai usia
Gejala arthritis akut disebabkan oleh reaksi inflamasi jaringan terhadap pembentukan kristal
monosodium urat monohidrat. Karena itu, dilihat dari penyebabnya, penyakit ini termasuk dalam
kelainan metabolik.
Asam urat adalah produk sisa metabolisme purin. Pada keadaan normal terjadi keseimbangan
antara produksi dan ekskresi. Sekitar dua pertiga (2/3) Jumlah yang, diproduksi setiap hari
diekskresikan melalui ginjal dan sisanya melalui feses. Serum asam urat normal dipertahankan antara
3,4 – 7,0 mg/dl pada pria dan 2,4 – 6,0 pada wanita, pada level lebih dari 7,0 mg/dl akan terbentuk
3.2 Saran
Pada kesempatan ini penulis akan mengemukakan beberapa saran sebagai bahan masukan
yang bermanfaat bagi usaha peningkatan mutu pelayanan asuhan keperawatan yang akan datang,
diantaranya :
1. Dalam melakukan asuhan keperawatan, perawat mengetahui atau mengerti tentang rencana
keperawatan pada pasien dengan Gout artritis, pendokumentasian harus jelas dan dapat menjalin
perawat yang utama adalah sering mengobservasi akan kebutuhan klien yang mengalami Gout artritis.
DAFTAR PUSTAKA
Lukman, Ningsih, Nurna. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem
Muttaqin, Arif. 2008. Buku Aajar Asuhan Kebidanan Klien Gangguan Muskuloskeletal. Jakarta : EGC.
Price, Sylvia.A. 2006. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Ed.6 .Jakarta : EGC.
Suratun. 2008. Asuhan Kebidanan Klein Gangguan Sistem Muskuloskeletal. Jakarta : EGC.
M. Wilkinson, Judith. Buku Saku DIAGNOSIS Kebidanan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2006
http://www.daviddarling.info/images/muscles_human_body_back.jpg
http://www.daviddarling.info/images/muscles_human_