You are on page 1of 4

44

BAB VI

PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan Dan Sikap

Ayah Balita terhadap Kunjungan Ke Posyandu Diwilayah Posyandu Desa Grabakan

Kecamatan Tulangan Kabupaten Sidoarjo Tahun 2017.

Dimana dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian observasi

dengan menggunakan studi cross sectional. Pengambilan data dilakukan dengan cara

membagikan kuesioner kepada responden. Pengambilan sampel pada penelitian ini

menggunakan total random sampling.

Salah satu upaya pemerintah di bidang kesehatan yang sedang

digalakkan untuk menjembatani antara upaya-upaya pelayanan kesehatan

professional dan non professional yang dikembangkan oleh masyarakat dan

keluarga yakni melalui pos pelayanan terpadu yang dikenal dengan sebutan

posyandu (Kesmas, 2011).

Posyandu merupakan perpanjangan tangan puskesmas yang memberikan

pelayanan dan pemantauan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu.

Kegiatan posyandu dilakukan oleh dan untuk masyarakat. Posyandu sebagai

wadah peran serta masyarakat, yang menyelenggarakan sistem pelayanan

pemenuhan kebutuhan dasar, peningkatan kualitas manusia, secara empirik

telah dapat memeratakan pelayanan bidang kesehatan. Kegiatan tersebut


45

meliputi pelayanan imunisasi, pendidikan gizi masyarakat serta pelayanan

kesehatan ibu dan anak. Peran posyandu sangat penting karena posyandu

sebagai wahana pelayanan berbagai program. (Adisasmito, 2007, dalam

Octaviana, Juniarti dan Mardiayah, 2008).

Jumlah sampel yang didapatkan untuk penelitian sebanyak 61

responden. Sampel sebanyak 61 responden ini didapatkan dari seluruh jumlah

populasi. Hasil Penelitian yang diperoleh mengenai distribusi frekuensi antara

pengetahuan Ayah balita dengan kunjungan posyandu di desa Grabagan

Kecamatan Tulangan bahwa dari 15 responden yang memiliki pengetahuan

baik memiliki kunjungan posyandu teratur sebanyak 13 Responden (86,7 %)

dan kunjungan yang tidak teratur 2 responden (13,3 %), lalu dari 37 responden

yang memiliki pengetahuan cukup memiliki kunjungan posyandu teratur

sebanyak 29 Responden (78,4 %) dan kunjungan yang tidak teratur 8

responden (21,6 %) dan 9 responden yang memiliki pengetahuan kurang

memiliki kunjungan posyandu teratur sebanyak 3 Responden (73,8 %) dan

kunjungan yang tidak teratur 6 responden (66,7 %).

Data yang sudah ditabulasi silang kemudian diuji hubungan dengan

menggunakan uji Chi.Square Tests dengan software perangkat lunak komputer

(SPSS 16). Hasil akhir menyebutkan bahwa jika dilihat dari taraf signifikansi

dalam penelitian menggunakan p <0.05, nilai sig.(2-tailed) didapat sebesar 0.1

maka diperoleh p-value = 0.1 > 0.05. maka H0 diterima dan dapat ditarik

kesimpulan secara signifikan tidak terdapat hubungan antara pengetahuan ayah

dengan kunjungan posyandu di desa Grabagan.


46

Hal ini sesuai dengan pernyataan Notoatmodjo (2003) bahwa

pendidikan bagi seseorang individu merupakan pengaruh yang dinamis dalam

memberikan informasi dan pendidikan yang berbeda akan memberikan jenis

pengetahuan yang berbeda pula. Faktor lain yang turut mempengaruhi adalah

faktor pengalaman. Pengalaman yang dimaksud disini berkaitan dengan umur

dan jumlah anak yang tinggi maka pengalaman juga akan semakin luas yang

berati pengetahuan juga akan semakin baik (Notoatmodjo.2007).

Hasil Penelitian yang diperoleh mengenai distribusi frekuensi antara

sikap Ayah balita dengan kunjungan posyandu di desa Grabagan Kecamatan

Tulangan bahwa dari 22 responden yang memiliki sikap baik memiliki

kunjungan posyandu teratur sebanyak 22 Responden (100 %) dan kunjungan

yang tidak teratur 0 responden (0 %), lalu dari 34 responden yang memiliki

sikap cukup memiliki kunjungan posyandu teratur sebanyak 27 Responden

(79,4 %) dan kunjungan yang tidak teratur 7 responden (20,6 %) dan 5

responden yang memiliki sikap kurang memiliki kunjungan posyandu teratur

sebanyak 0 Responden (0 %) dan kunjungan yang tidak teratur 5 responden

(100 %).

Data yang sudah ditabulasi silang kemudian diuji hubungan dengan

menggunakan uji Chi.Square Tests dengan software perangkat lunak komputer

(SPSS 16). Hasil akhir menyebutkan bahwa jika dilihat dari taraf signifikansi

dalam penelitian menggunakan p <0.05, nilai sig.(2-tailed) didapat sebesar 0.00

maka diperoleh p-value = 0.00 < 0.05. Sehingga H0 ditolak dan dapat ditarik
47

kesimpulan secara signifikan terdapat hubungan antara sikap ayah dengan

kunjungan posyandu di desa Grabagan.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Milawati

(2005) tenteng Hubungan Karakteristik Dan Perilaku Ibu Yang Memiliki Balita

Dalam Pemanfaatan Posyandu Teratai Di Desa Namo Mbelin Kecamatan

Namorambe Kabupaten Deli Serdang Tahun 2005. Hasil penelitian dengan uji

Chi Square menunjukkan bahwa secara signifikan terdapat hubungan

pendidikan ( P =0,012) status pekerjaan (P – 0,042) pengetahuan ( P – 0,002)

dan tindakan ( P =0,002). Sedangkan vareabel umur ( P – 0,100) dan sikap ( P

= 0,117) tidak ada hubungan yang signifikan.

Jika dilihat dari penelitian ini pengetahuan yang baik tidak menjadikan

sikap ayah balita baik pula, sehingga dapat dikatakan bahwa semakin baik

sikap maka semakin baik kunjungan posyandu.

You might also like