You are on page 1of 18

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

DENGAN ARTRITIS RHEUMATOID

A. GAMBARAN KASUS RESUME


1. Gambaran Kasus
Ny.Y berusia 48 tahun merupakan anak pertama dari dari lima bersaudara.
Ny.Y sudah menikah dan memiliki 4 orang anak yaitu 3 laki-laki dan 1 perempuan.
Klien mengatakan nyeri dibagian kaki, sehingga sulit melakukan aktivitas seperti
biasa. Jadi Ny.Y istirahat dirumah saja. Klien mengatakan dia mempunyai riwayat
hipertensi. Pada saat Ny.Y merasa nyeri di kaki Ny.Y dibawa ke puskesmas terdekat
untuk berobat dan didapatkan bahwa Ny.y menderita penyakit rematik (tanggal 14
Desember 2016). Ny.Y mengatakan memang dia sudah menderita penyakit rematik
kurang lebih dari 2 tahun yang lalu.

2. Asuhan Keperawatan
a. Identitas Klien
Nama Klien : Ny.Y
Umur : 48 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Raya baturaja Km 12 Dusun I Desa Tanjung
Rambang Kecamatan Rambang Kapak Tengah
Agama : Islam
Suku Bangsa : Palembang
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status perkawinan : Kawin
Tanggal pengkajian : 15 Desember 2016

Keluarga terdekat yang dapat segera dihubungi


Nama : Tn.A
Pekerjaan : Petani

Alamat : Jl. Raya baturaja Km 12 Dusun I Desa Tanjung Rambang


Kecamatan Rambang Kapak Tengah
b. Keluhan Utama
Klien mengatakan nyeri dibagian kaki, sulit melakukan aktivitas seperti biasa
c. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien mengatakan sudah 2 hari mengalami sakit dibagian kaki. Nyeri pada kaki
terkadang menjalar kepaha, skala nyeri 4, nyeri terjadi saat pagi setelah bangun
tidur dan di malam hari. Klien mengatakan menjadi sulit beraktivitas.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan, di riwayat kesehatan keluarganya belum pernah ada yang
menderita penyakit rematik. Keluarga klien juga mengatakan tidak mempunyai
riwayat penyakit keturunan maupun penyakit menular lainnya.

Genogram

Keterangan :

: Perempuan : Klien

: Laki-laki

: Meninggal

: Serumah

e. Riwayat Keadaan Psikososial


Klien mengatakan keluarganya selalu mendukungnya dan memberi semangat

kepadanya untuk tetap sehat, oleh karena itu klien merasa dirinya masih

dibutuhkan didalam keluarganya. Jika klien sakit keluarganya selalu memenuhi

kebutuhannya seperti membawa klien ke fasilitas kesehatan, menrawat klien dan

menjaga klien dengan penuh kasih sayang. Hubungan klien dengan keluarga

sangat baik, terbukti jika klien sakit anaknya bergantian menjaganya selama di
Rumah Sakit. Hubungan klien dengan lingkungan juga sangat baik, jika klien

dirawat tetangga akan menjenguknya.


f. Aspek Spiritual
Klien dan keluarga beragama islam, menurut keluarga selama sehatnya dan sakit

klien rajin beribadah. Klien sangat optimis untuk cepat sembuh dan klien selalu

berharap dan berdoa kepada Allah SWT


g. Pegkajian Umum dan Fokus
1) Tanda-tanda Vital
a) Tingkat Kesadaran
Kesadaran : Composmentis
GCS : E4M6V5
Respon Buka mata (4) : Spontan
Respon Motorik (6) : Sesuai perintah
Respon Verbal (5) : Normal ( sesuai dan benar)
b) Tekanan darah : 130/90 mmHg
c) Nadi : 60 x/menit
d) Suhu : 37,0 C
e) Frekuensi pernafasan : 22 x/menit
2) Data Antopometri
a) Berat badan : 60 Kg
b) Tinggi badan : 158 cm
c) Lingkar lengan ats : 36 cm

3) Aktivitas Dan Istirahat


DS :
- Klien mengatakan aktivitasnya terganggu, mudah merasa keletihan.
- Klien mengatakan Tidur siang : 2 jam pukul 14,00-16.00 dan tidur

malam : 6-7 jam jam pukul 10.00 – 05.00. saat sakit klien sesekali
terbangun dimalam hari
- Klien mengatakan aktivitas yang bisa dilakukan saat ini yaitu istirahat

dirumah

DO
- Klien terlihat tampak lemas, susah beraktivitas dan tampak kelelahan

4) Sirkulasi
DS
klien mengatakan mempunyai riwayat hipertensi

DO
- TD 130/90 mmHg, RR 22 x/menit, HR 60x/m
- CRT < 3 detik,
- tidak ada edema, warna kulit normal, akral hangat,
- nyeri pada sendi kaki dan sulit digerakan,
- Mukosa bibir lembab
- konjungtiva merah muda, sclera ikterik
5) Integritas Ego
DS :
Klien mengatakan klien beragama islam dan menjalankan sholat lima waktu.
Klien mengatakan cemas dengan penyakit yang dialami nya dan mau
berobat agar bisa sembuh, tidak mengalami kesulitan berjalan apalagi
sampai mengalami kelumpuhan.

DO :
Klien tampak cemas dan takut dengan penyakit yang dialami nya, raut wajah
klien tampak lemas dan pucat.

6) Eliminasi
DS :
Klien mengatakan tidak ada gangguan pada BAB dan BAK
Klien mengatakan BAB 1 x/ hari, konsistensi fecec lunak, berwarna kuning.
Dan BAK 6-7 x/hari, warna kuning, bau amoniak.
7) Makanan/ cairan
DS :
Klien mengatakan makan 3x sehari dan minum 6-7 gelas perhari. Tidak ada
keluhan mual muntah ataupun tidak nafsu makan.
DO :
- klien mampu menghabiskan 1 porsi makananan yang diberikan.
- Turgor kulit baik, CRT < 3 detik.
8) Hygiene
DS :
- Klien mengatakan sulit beraktivitas
- Klien mengatakan mampu mandi secara mandiri 2x/hari, mampu BAK

dan BAB mandiri, klien mampu makan dan berpakaian sendiri.


DO :
- Klien tampak rapi dan bersih,
- saat aktivitas seperti mandi, BAB dan BAK masih mandiri
9) Neurosensori
DS :
Klien mengatakan kebas / kesemutan pada kaki, nyeri pada kaki
DO :
Klien tampak meringis memegang kaki
10) Nyeri/ Ketidaknyamanan
DS :
Klien mengatakan nyeri dibagian kaki, skala nyeri 4, nyeri hilang timbul
seperti ditusuk-tusuk terkadang menjalar ke paha.
DO :
Klien tampak meringis kesakitan sambil memegang kaki

11) Pernapasan
DS :
Klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit pernapasan
DO :
Suara paru bronchial, pola nafas vesikuler, tidak ada batuk, tidak ada nyeri,
kemampuan melakukan aktivitas normal, pergerakan dinding dada simetris,
tidak mengguanakan alat bantu pernafasan.

h. Terapi Saat Ini


Saat ini klien mendapatkan terapi piroxikam

3. Analisa Data
Analisa Data Masalah
Data (Pohon Masalah)
Keperawatan
DS: Faktor metabolisme/ Nyeri
penuaan
Klien mengatakan nyeri dikaki terutama
dibagian lutut kaki dan terkadang menjalar Inflamasi kronis pada
tendon ligamen dan
ke pinggang
terjadi difusi jaringan

Mestimulasi histamin,
DO:
bradikinin,
- Klien tampah meringis prostaglandin afferen

- Ku : Lemah Medula spinalis

- Skala nyeri : 6, bagian kaki dari lutut Hipotalamus

sampai kejari,nyeri hilang timbul Kortek serebri

seperti ditusuk, nyeri sangat terasa Afferen


dipagi dan malam hari
Nyeri
- TTV : TD 130/80 mmHg, RR 22 x/m.

HR 60x/m, Suhu 37,1 C

DS: Faktor metabolisme/ Kerusakan


penuaan mobilitas fisik
- Klien mengatakan sulit melakukan
masuk saluran
aktivitas karena nyeri pada sendi pernapasan atas
Inflamasi kronis pada
- Klien merasa tidak nyaman
tendon ligamen dan
terjadi difusi jaringan

DO: Penimbunan leukosit


- Klien tampak gelisah Terbentuknya nodus
rheumatoid ekstra
- Klien tampak membatasi aktivitas sinovium

geraknya Kerusakan sendi


- Ku : lemah progresif

Kerusakan mobilitas
- TTV : TD 130/80 mmHg, RR 22
fisik
x/m. HR 60x/m, Suhu 37,1 C

4. Masalah Keperawatan
a. Nyeri
b. Kerusakan mobilitas fisik

5. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri kronis berhubungan dengan proses inflamasi sendi
b. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan deformitas skeletal
6. Rencana Asuhan Keperawatan

Diagnosa Tujuan + Kriteria Rasional


No Rencana Tindakan
Keperawatan Hasil
1 Nyeri akut Setelah dilakukan Mandiri
berhubungan tindakan keperawatan 1. Observasi tanda-tanda vital 1. Mengetahui perkembangan klien
dengan proses 3x24jam diharapkan 2. Kaji skala nyeri, lokasi, 2. Membantu dalam menentukan kebutuhan
inflamasi sendi rasanyeri pasien dapat intensitas, dan respon nonverbal menejemen nyeri dan efektifitas program
terkontrol/teratasi saat nyeri
KH : 3. Sarankan kelayan menggunakan 3. matras yang lembut/empuk, bantal yang
matras / kasur keras dan bantal besar akan mencegah pemeliharaan
DS
kecil kesejajaran tubuh yang tepat,
- Klien mengatakan
menempatkan stres pada sendi yang sakit
nyeri berkurang atau 4. Dorong klien untuk mengubah 4. Mencegah terjadinga kelelahan umum
hilang posisi dan kekakuan sendi dan mengurangi
DO nyeri pada sendi.
- Klien merasa nyaman 5. Bantu klien untuk mendapatkan 5. pada penyakit yang berat, tirah baring
posisi yang nyaman mungkin diperlukan untuk membatasi
- KU : membaik nyeri
- TTV normal : TD 6. Berikan terapi nonfarmakologis : 6. masase lembut dan ROMuntuk
masase lembut, ROM meningkatkan relaksasi dan mengurangi
120/80 mmHg, N : nyeri
60-100 x/m, RR : 16- Kolaborasi
20 x/m, Suhu 36,5 – Berikan obat-obat sesuai
37,5 C. petunjuk seperti: Asetilsalisilat
Menurunkan rasa nyeri
- Skala nyeri (aspirin),D penisilamin (Cuprimine),
Antasida
berkurang / 0-1
2 Kerusakan Setelah dilakukan Mandiri
mobilitas fisik tindakan keperawatan 1. Evaluasi/ lanjutkan pemantauan 1. Tingkat aktivitas/ latihan tergantung dari
berhubungan 3x24 jam diharapkan tingkat inflamasi/ rasa sakit pada perkembangan/ resolusi dari peoses
dengan klien dapat beraktivitas sendi inflamasi
deformitas dan tanpa gangguan 2. Pertahankan istirahat tirah baring/ 2. Istirahat sistemik dianjurkan selama
skeletal ketidaknyamanan duduk jika diperlukan jadwal eksaserbasi akut dan seluruh fase
KH : aktivitas untuk memberikan periode penyakit yang penting untuk mencegah
DS : istirahat yang terus menerus dan kelelahan mempertahankan kekuatan
- Klien mengatakan tidur malam hari yang tidak
terganmggu.
nyeri berkurang atau 3. Bantu dengan rentang gerak 3. Mempertahankan/ meningkatkan fungsi
hilang dan tidak aktif/pasif, demikian juga latihan sendi, kekuatan otot dan stamina umum.
mengalami kesulitan resistif dan isometris jika Catatan : latihan tidak adekuat
beraktivitas memungkinkan menimbulkan kekakuan sendi, karenanya
DO aktivitas yang berlebihan dapat merusak
- Klien merasa nyaman sendi
4. Posisikan dengan bantal, kantung 4. Meningkatkan stabilitas (mengurangi
- KU : membaik pasir, gulungan trokanter, bebat, resiko cidera) dan memerptahankan
- Klien tampak mampu brace posisi sendi yang diperlukan dan
kesejajaran tubuh, mengurangi kontraktor
beraktivitas seperti 5. Dorong klien mempertahankan 5. Memaksimalkan fungsi sendi
biasa postur tegak dan duduk tinggi,
- Klien tampak berdiri, berjalan
nyaman 6. Berikan lingkungan yang aman, 6. Menghindari cidera akibat jatuh/
misalnya menggunakan alat bantu kecelakaan
- TTV normal : TD
mobilitas
120/80 mmHg, N : Kolaborasi Untuk mengatasi reumatik/ untuk menekan
60-100 x/m, RR : 16- Kolaborasi dalam pemberian obat inflamasi sistemik akut
20 x/m, Suhu 36,5 –
37,5 C.
- Skala nyeri
berkurang
1. CATATAN PERKEMBANGAN
Diagnosa
Hari, Tanggal Implementasi Evaluasi (SOAP)
Keperawatan
Jum’at, Nyeri kronis Jam 11.00 wib Jum’at, 16 Desember 2016 (14.00 WIB)
1. Mengobservasi tanda-tanda
16 Desember berhubungan S:
vital
2016 dengan proses Klien mengatakan masih nyeri dikaki dan terkadang menjalar ke paha
2. Mengkaji skala nyeri, lokasi,
inflamasi sendi O:
intensitas, dan respon
- Klien tampak meringis
nonverbal saat nyeri
3. Menyarankan kelayan
- Ku : Lemah
menggunakan matras / kasur
keras dan bantal kecil - Skala nyeri : 4, bagian kaki dari kaki sampai kejari,nyeri hilang timbul
4. Mendorong klien untuk
seperti ditusuk, nyeri sangat terasa dipagi dan malam hari
mengubah posisi
5. Membantu klien untuk - TTV : TD 130/80 mmHg, RR 20 x/m. HR 64x/m, Suhu 36,6 C
mendapatkan posisi yang
- Klien mampu mempraktikan latihan ROM
nyaman
6. Mengajarkan menejemen A:Nyeri akut (Masalah belum teratasi)
nyeri, seperti latihan ROM

P: intervensi diteruskan
- Observasi tanda-tanda vital

- Kaji skala nyeri, lokasi, intensitas, dan respon nonverbal saat

nyeri
- Dorong klien untuk mengubah posisi

- Bantu klien untuk mendapatkan posisi yang nyaman

- Berikan terapi nonfarmakologis : masase lembut

- Evaluasi cara menejemen nyeri, seperti latihan ROM


Jum’at, 16 Kerusakan Jam 11.30wib Jum’at, 16 Desember 2016 (14.00)
1. Mengevaluasi/ lanjutkan
Desember 2016 mobilitas fisik S:
pemantauan tingkat
berhubungan - Klien mengatakan masih sulit melakukan aktivitas karena nyeri pada
inflamasi/ rasa sakit pada
dengan deformitas
kaki
sendi
skeletal
2. Mempertahankan istirahat - Klien masih merasa tidak nyaman
tirah baring/ duduk jika
diperlukan jadwal aktivitas
O:
untuk memberikan periode
- Klien tampak gelisah
istirahat yang terus menerus
dan tidur malam hari yang - Klien tampak membatasi aktivitas geraknya
tidak terganmggu.
- Ku : lemah
3. Membantu dengan rentang
gerak aktif/pasif, demikian - TTV : TD 130/80 mmHg, RR 20 x/m. HR 64x/m, Suhu 36,6 C
juga latihan resistif dan
- Klien tampak berusaha melakukan rentang gerak aktif/ pasif
isometris jika memungkinkan
4. Memposisikan dengan bantal,
kantung pasir, gulungan
trokanter, bebat, brace A : Gangguan mobilitas fisik (Masalah belum teratasi)
5. Mendorong klien
mempertahankan postur tegak
P : intervensi diteruskan
dan duduk tinggi, berdiri,
1. Mengevaluasi/ lanjutkan pemantauan tingkat inflamasi/ rasa
berjalan
sakit pada sendi
6. Memberikan lingkungan yang
2. Mempertahankan istirahat tirah baring/ duduk jika diperlukan
aman, misalnya
jadwal aktivitas untuk memberikan periode istirahat yang
menggunakan alat bantu
terus menerus dan tidur malam hari yang tidak terganggu.
mobilitas 3. Membantu dengan rentang gerak aktif/pasif, demikian juga
latihan resistif dan isometris jika memungkinkan
4. Mendorong klien mempertahankan postur tegak dan duduk
tinggi, berdiri, berjalan
Diagnosa
Hari, Tanggal Implementasi Evaluasi (SOAP)
Keperawatan
Sabtu, Nyeri kronis Jam 14.00 wib Sabtu, 17 Desember 2016 (15.30 WIB)
17 Desember berhubungan 1. Mengbservasi tanda-tanda
2016 dengan proses vital S:
inflamasi sendi 2. Mengkaji skala nyeri, lokasi, Klien mengatakan masih sedikit nyeri dikaki terutama dibagian kaki
intensitas, dan respon
nonverbal saat nyeri O:
3. Mendorong klien untuk - Klien tampak meringis
mengubah posisi
- Ku : Lemah
4. Membantu klien untuk
mendapatkan posisi yang - Skala nyeri : 3, bagian kaki dari lutut sampai kejari,nyeri hilang timbul
nyaman seperti ditusuk, nyeri terasa dipagi dan malam hari
5. Memberikan terapi - TTV : TD 120/80 mmHg, RR 20 x/m. HR 66x/m, Suhu 37 C
nonfarmakologis : masase
- Klien mampu mempraktikan ROM
lembut
6. Mengevaluasi cara - Klien tampak nyaman saat dilakukan masase lembut
menejemen nyeri, seperti
ROM
A: Nyeri akut (Masalah teratasi sebagian)
P: intervensi diteruskan
- Observasi tanda-tanda vital

- Kaji skala nyeri, lokasi, intensitas, dan respon nonverbal saat

nyeri
- Dorong klien untuk mengubah posisi

- Bantu klien untuk mendapatkan posisi yang nyaman

- Kolaborasi pembeian obat sesuai petunjuk seperti:

Asetilsalisilat (aspirin),D penisilamin (Cuprimine), Antasida


- Evaluasi cara menejemen nyeri, seperti terapi ROM dan

masase lembut

Sabtu, 17 Kerusakan Jam 14.30 wib Sabtu, 17 Desember 2016 (15.30)


1. Mengevaluasi/ lanjutkan
Desember 2016 mobilitas fisik S:
pemantauan tingkat inflamasi/
berhubungan - Klien mengatakan masih sulit melakukan aktivitas karena nyeri pada
rasa sakit pada sendi
dengan deformitas
2. Mempertahankan istirahat kaki
skeletal
tirah baring/ duduk jika - Klien masih merasa tidak nyaman
diperlukan jadwal aktivitas
untuk memberikan periode
O:
istirahat yang terus menerus
dan tidur malam hari yang - Klien tampak membatasi aktivitas geraknya
tidak terganggu.
3. Membantu dengan rentang - TTV : TD 120/80 mmHg, RR 20 x/m. HR 66x/m, Suhu 37,0 C

gerak aktif/pasif, demikian - Klien tampak mampu melakukan rentang gerak aktif/ pasif
juga latihan resistif dan
isometris jika memungkinkan - Klien mampu mempertahankan postur tegak
4. Mendorong klien
mempertahankan postur tegak
A : Gangguan mobilitas fisik (Masalah teratasi sebagian)
dan duduk tinggi, berdiri,
berjalan
P : intervensi diteruskan
1. Mengevaluasi/ lanjutkan pemantauan tingkat inflamasi/ rasa
sakit pada sendi
2. Mempertahankan istirahat tirah baring/ duduk jika diperlukan
jadwal aktivitas untuk memberikan periode istirahat yang
terus menerus dan tidur malam hari yang tidak terganggu.
3. Membantu dengan rentang gerak aktif/pasif, demikian juga
latihan resistif dan isometris jika memungkinkan
4. Mendorong klien mempertahankan postur tegak dan duduk
tinggi, berdiri, berjalan
Diagnosa
Hari, Tanggal Implementasi Evaluasi (SOAP)
Keperawatan
Minggu, 18 Nyeri kronis Jam 20.00 wib Minggu, 18 Desember 2016 (21.30 WIB)
Desember 2016 berhubungan 1. Mengbservasi tanda-tanda
dengan proses vital S:
inflamasi sendi 2. Mengkaji skala nyeri, lokasi, Klien mengatakan melakukan ROM dan masase lembut saat nyeri
intensitas, dan respon
nonverbal saat nyeri O:
3. Mendorong klien untuk - Klien tampak tenang dan nyaman
mengubah posisi
- Ku : Membaik
4. Membantu klien untuk
5. Membantu klien mendapatkan - Skala nyeri : 1,
posisi yang nyaman
- TTV : TD 120/80 mmHg, RR 18 x/m. HR 68x/m, Suhu 37,2 C
6. Berkolaborasi pembeian obat
sesuai petunjuk seperti: - Klien mampu mempraktikan latihan ROM dan masase lembut
Asetilsalisilat (aspirin)
7. Mengevaluasi cara A:Nyeri akut (Masalah teratasi)
menejemen nyeri, seperti
terapi ROM dan masase P: intervensi dihentikan
lembut

Minggu, 18 Kerusakan Jam 20.30 wib Sabtu, 17 Desember 2016 (21.30)


1. Mengevaluasi/ lanjutkan
Desember 2016 mobilitas fisik S:
pemantauan tingkat inflamasi/
berhubungan - Klien mengatakan sedikit demi sedikit sudah melakukan aktivitas
rasa sakit pada sendi
dengan deformitas
2. Mempertahankan istirahat - Klien merasa nyaman
skeletal
tirah baring/ duduk jika
diperlukan jadwal aktivitas
O:
untuk memberikan periode
- Klien tampak nyaman
istirahat yang terus menerus
dan tidur malam hari yang - KU : membaik
tidak terganggu.
3. Membantu dengan rentang - TTV : TD 120/80 mmHg, RR 20 x/m. HR 66x/m, Suhu 36,9 C
gerak aktif/pasif, demikian
- Klien tampak mampu melakukan rentang gerak aktif/ pasif
juga latihan resistif dan
isometris jika memungkinkan - Klien mampu mempertahankan posisi berdiri dan berjalan
4. Mendorong klien
mempertahankan postur tegak
A : Gangguan mobilitas fisik (Masalah teratasi)
dan duduk tinggi, berdiri,
berjalan P : intervensi dihentikan

You might also like