Professional Documents
Culture Documents
Kromatografi Kertas
Kromatografi digunakan untuk memisahkan campuran dari
substansinya menjadi komponen-komponennya. Seluruh bentuk
kromatografi bekerja berdasarkan prinsip yang sama. Seluruh bentuk
kromatografi memiliki fase diam (berupa padatan atau cairan yang
didukung pada padatan) dan fase gerak (cairan atau gas). Fase gerak
mengalir melalui fase diam dan membawa komponen-komponen dari
campuran bersama-sama. Komponen-komponen yang berbeda akan
bergerak pada laju yang berbeda pula. Dalam kromatografi kertas, fase
diam adalah kertas serap yang sangat seragam. Fase gerak adalah
pelarut atau campuran pelarut yang sesuai.
Untuk mengetahui jenis-jenis dari asam amino yang terkandung
dari suatu bahan/sampel, biasanya digunakan metode kromatografi
kertas.Kromatogrfi kertas diterapkan untuk analisis campuran asam
amino karena asam amino memiliki sifat yang larut dalam air dan tidak
mudah menguap sehingga dapat dipisahkan melaui perpindahan fasa
gerak (eluen) pada fasa diam (adsorben).Asam amino akan terbawa
oleh fasa gerak dan akan mengendap atau menempel pada fasa diam
(adsorben) setelah menempuh jarak tertentu.
Adsorben dalam kromatografi kertas adalah kertas saring, yakni
selulosa. Sampel yang akan dianalisis ditotolkan ke ujung kertas yang
kemudian digantung dalam wadah. Kemudian dasar kertas saring
dicelupkan ke dalam pelarut yang mengisi dasar wadah.Setiap asam
amino bergerak dari titik awal sepanjang jarak tertentu.Setiap jenis
asam amino akan selalu menempuh jarak yang khas dari masing-
masing asam amino asalkan jenis kertas, eluen, dan pelarutnya sama
Beberapa senyawa dalam campuran bergerak sejauh dengan jarak
yang ditempuh pelarut; beberapa lainnya tetap lebih dekat pada garis
dasar. Jarak tempuh relative pada pelarut adalah konstan untuk
senyawa tertentu sepanjang anda menjaga segala sesuatunya tetap
sama, misalnya jenis kertas dan komposisi pelarut yang tepat.
Jarak relative pada pelarut disebut sebagai nilai Rf. Untuk setiap
senyawa berlaku rumus sebagai berikut:
jarak yang ditempuh oleh senyawa
Rf
jarak yang ditempuh oleh pelarut
ninh anio
idri n
+ RCHO + CO2 +
n ung
3H2O + H+
u
Alanin
Semua asam amino, kecuali glisin dapat dianggap sebagai derivat
alanin. Alanin diperoleh untuk pertama kalinya oleh Weyl dari hasil
hidrolisis fibroin, yaitu protein yang terdapat pada sutera. Struktur
alanin :
Treonin
Treonin adalah homolog yang lebih besar dari erin dan termasuk dalam
golongan asam amino esensial. Mula-mula treonin diisolasi dari hasil
hidrolisis fibrin darah. Berikut struktur treonin :
Glisin
Glisin adalah asam amino yang paling sederhana dan terdapat pada
skleroprotein. Pada tahun 1820 Braconnot menemukan glisin dari hasil
hidrolisis gelatin. Adapun struktur glisin adalah :
25 ml n-Butanol + 6 mL Asetat
glasial + 25 mL Akuades
Fase Gerak
(Eluen)
Kertas Kromatografi
(4x10) cm
Harga Rf
Tiap asam amino
VII. Hasil Pengamatan
Hasil Pengamatan
No. Alur Percobaan Dugaan / Reaksi Kesimpulan
Sebelum Setelah
1.
25 ml n-Butanol +
n-Butanol berupa Setelah dicampurkan CH3CH2CH2CH2OH (aq) Eluen yang digunakan
6 mL Asetat glasial +
larutan tidak diperoleh larutan tidk + CH3COOH (aq) bersifat polar ditandai
25 mL Akuades
berwarna berwarna CH3COOCH2CH2CH2CH3 dengan naikknya
Dicampur sambil dikocok asam asetat (aq) + H2O (l) eluen melewati plat
sebesar 1 cm, batas atas Larutan standarA Setelah dioven noda tidak
0,5 cm berupa larutan terlihat dengan jelas
Dimasukkan dalam lemari sampel berupa sampai mencapai batas atas perbedaan sifat antara melalui plat KLT
kromatografi yang sudah lempeng Eluen membutuhkan waktu silica yang bersifat non
berisi eluen berwarna putih, lama untuk naik mealui plat polar dan eluen yang
ninhidrin
Noda asam amino
Setelah dilihat dibawah Berdasarkan teori Rf Bersadarkan
yang berwarna
sinar UV terlihat jelas bercak asam amino percobaan Rf sampel
akan terlihat
noda yang dihasilkan dan Arginin = 0,2 mendekati nilai Rf
batas atas dari eluen yang Asam aspartat = 0,24 pada standar B
Diletakkan dibawah sinar
naik Glisin = 0,26 sehingga dapat
UV
Setelah dilakukan disimpulkan bahwa
Ditentukan batas atas eluen
perhitungan diperoleh besar sampel meerupakan
Dilingkari jarak tempuh
Rf sebagai berikut Glisin
sampel
A = 0,18
Dihitung harga Rf tiap titip
B = 0,25
(A,B,C, dan S)
C = 0,18
Harga Rf S2 = 0,23
Tiap asam amino
VIII. Analisis dan Pembahasan
Pada percobaan ini digunakan metode pemisahan asam amino
dengan cara kromatografi kertas. Kromatografi kertas merupakan
pemisahan berdasarkan sistem partisi, dimana fase diamnya berupa
kertas saring dan fase geraknya berupa cairan pelarut (eluen). Pelarut
(eluen) yang digunakan merupakan campuran beberapa larutan.
Dalam percobaan ini, Eluen yang digunakan terdiri atas 1-
butanol, asam asetat dan air. Ketika larutan dicampurkan, terbentuk
dua lapisan. Hal ini terjadi karena 1-butanol bersifat non polar
sedangkan asam asetat dan air bersifat polar, jadi asam asetat dan air
akan saling bercampur, sedangkan 1-butanol dan dua pelarut lain
tidak akan saling campur. Eluen kemudian dimasukkan ke dalam
chamber dan ditutup selama beberapa waktu, tujuannya yaitu untuk
menjenuhkan chamber dengan uap pelarut sehingga mempercepat
pemisahan. Penjenuhan udara dalam chamber dengan uap
menghentikan penguapan pelarut sama halnya dengan pergerakan
pelarut pada kertas.
Dalam percobaan ini alasan untuk menutup rapat botol
reagent/chamber adalah untuk meyakinkan bawah kondisi dalam
gelas kimia terjenuhkan oleh uap dari pelarut. Untuk mendapatkan
kondisi ini, dalam gelas kimia biasanya ditempatkan kertas saring
yang mengelilingisisi chamber yang terbasahi oleh pelarut.Kondisi
jenuh dalam gelas kimia dengan uap mencegah penguapan pelarut.
Karena pelarut bergerak lambat pada kertas, komponen-komponen
yang berbeda dari campuran pewarna akan bergerak pada kecepatan
yang berbeda dan akan tampak sebagai noda-noda asam amino yang
berwarna.
Masing-masing sampel larutan asam amino ditotolkan pada
kertas kromatografi (kertas Whatman) dengan menggunakan pipa
kapiler, penggunaan pipa kapiler pada saat penotolan adalah agar
tetesan asam amino yang diteteskan tidaklah terlalu banyak sehingga
dalam satu kertas saring mampu menampung tiga jenis sampel asam
amino.Kemudian dimasukkan ke dalam chamber/botol reagent yang
telah dijenuhi oleh uap eluen. Kemudian chamber ditutup rapat agar
terjadi pemisahan yang sempurna. Pemisahan asam amino dengan
cara kromatografi kertas disebabkan adanya perbedaan koefisien
partisi antara air dan pelarut organik. Perbedaan koefisien partisi
menunjukkan perbedaan laju rambatan pada permukaan kertas dari
air dan pelarut organik yang merambat secara perlahan. Fase air akan
tertahan dengan kuat di pori-pori kertas karena adanya interaksi yang
kuat antara air dengan gugus hidroksil dari selulosa kertas saring.
ninh anio
idri
+ HCHO + CO2 n+ 3H2O + H+
n ung
u
Reaksi glisin dengan ninhidrin secara terperinci ialah :
IX. Kesimpulan
1) Kromatografi kertas dapat digunakan untuk
mengidentifikasi/memisahkan asam amino dalam suatu campuran
2) Asam-asam amino yang terkandung dalam sampel (sampel 2)
adalah Glisin, hal ini dikarenakan pada sampel memiliki nilai Rf
(Rf =0,23) yang hampir sama dengan larutan standar yang
mengandung Glisin ( Rf = 0,25 ). Penentuan asam amino ini
berdasarkan besarnya Rf yang mendekati dengan teori, Glisin
mempunyai Rf sebesar 0,26 secara teori.
X. Jawaban Pertanyaan
1. Keuntungan dan kerugian dari metode pemisahan dengan
Kromatografi Kertas :
Keuntungan :
Pada kromatografi Kertas peralatan yang dipakai tidak perlu
alat-alat yang teliti. Hasil-hasil yang baik dapat diperoleh
dengan peralatan dan materi-materi yang sangat sederhana.
Senyawa-senyawa yang terpisahkan dapat dideteksi pada
kertas dan dapat segera diidentifikasikan
Harganya lebih murah jika dibandingkan dengan KLT
kromatografi kertas preparatif diperlukan kertas yang lebih
besar dari pada untuk analisis, Keuntungannya yaitu beban
langan bilangan Rf menjadi besar sehingga pengukuran Rf
merupakan parameter yang berharga dalam memaparkan
senyawa baru.
Kerugian :
Tidak bisa melakukan analisis kuantitatif pada komponen-
komponen sampel, hanya terbatas pada analisis kualitatif saja.
Waktunya lebih lama dari pada adsorben lain, tapi lebih singkat
dari pada KLT
Tidak bisa menggunakan pereaksi H2SO4 karena selulosa akan
terdekomposisi
(…………………………….) (…………………………….)
LAMPIRAN
A. Perhitungan Harga Rf
Menghitung nilai 𝑹𝒇𝑨
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ 𝐴
𝑅𝑓𝐴 =
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ 𝑒𝑙𝑢𝑒𝑛
1,5 𝑐𝑚
𝑅𝑓𝐴 =
8,1 𝑐𝑚
𝑅𝑓𝐴 = 0,18
2.
3.
4.
7.
8.
9.
11.
12.
Pelat di tes UV