Trinatrium fosfat merupakan suatu senyawa yang banyak digunakan di dalam
industri, terutama industri pembuatan deterjen (Pembersih). Alasan utama pemilihan judul “Prarancangan Pabrik Trinatrium Fosfat Dari Natrium Karbonat, Natrium Hidroksida Dan Asam Fosfat Dengan Kapasitas Produksi 40.000 Ton/Tahun” adalah karena selama ini Indonesia masih mengimpor trinatrium fosfat dari negara lain dalam jumlah yang cukup banyak. Selain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, peluang untuk ekspor juga masih terbuka. Trinatrium fosfat terbentuk melalui proses kristalisasi pada suhu 55 °C dan tekanan 1 atm. Pabrik direncanakan akan dibangun di Kecamatan Sambeng, Gresik Jawa Timur dengan luas area pabrik 8750 m2. Adapun pemilihan lokasi di Kecamatan Sambeng karena dekat dengan sumber bahan baku, dekat dengan pelabuhan dan daerah Kawasan Industri Gresik (KIG). Badan hukum badan usaha pabrik pembuatan trinatrium fosfat ini adalah Perseroan Terbatas (PT) yang dikepalai oleh seorang direktur dengan jumlah total tenaga kerja 155 orang. Reaksi pembentukan trinatrium fosfat dari natrium karbonat, natrium hidroksida dan asam fosfat merupakan reaksi eksoterm dan untuk menjaga suhu reaksi digunakan air pendingin. Reaktor yang digunakan adalah Continuous Stired Tank Reactor (CSTR) dengan reaksi samping yang terjadi adalah gas karbondioksida (CO2). Pemurnian trinatrium fosfat hasil reaksi dilakukan di dalam kristaliser dan rotary dryer. Trinatrium fosfat yang dihasilkan mempunyai kemurnian 98 %. Dari hasil analisa ekonomi pabrik pembuatan trinatrium fosfat ini didapat nilai Profit Margin (PM) 24,72 %, Return on Invesment (ROI) sesudah pajak sebesar 19,90 %, Pay Out Time (POT) sesudah pajak 5,03 tahun. Sedangkan Break Even Point (BEP) adalah 56,73 %, dan Internal Rate of Return (IRR) adalah 33,84 %. Hasil analisa ekonomi tersebut menunjukkan bahwa pabrik trinatrium fosfat ini layak untuk didirikan.