Professional Documents
Culture Documents
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT, dengan berkat rahmat dan
petunjuknya Profil gizi Puskesmas Sungai Kunyit tahun 2015 ini dapat kami susun.
Data yang digunakan dalam proses penyusunan Profil gizi Puskesmas Sungai Kunyit ini
bersumber dari kegiatan yang dilaksanakan di Puskesmas serta data – data lain yang
menunjang.
Harapan kami semoga data yang tercantum dalam Profil Gizi ini tidak sekedar
merupakan gambaran dari keadaan Gizi di Puskesmas Sungai Kunyit, namun yang lebih
penting lagi adalah dapat dibahas dalam forum komunikasi baik lintas program maupun
lintas sektor guna merumuskan intervensi pemecahan masalah.
Sangat kami sadari bahwa dalam penyusunan Profil Gizi ini masih banyak terdapat
kekurangan. Untuk itu kami mohon maaf yang sebesar – besarnya dan kami juga mohon
saran dari semua pihak demi perbaikan pada masa yang akan datang.
Nurlaila
Nip.19730725 199403 2002
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................... ii
TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... v
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................... 1
A. Latar Belakang....................................................................... 1
C. Keadaan Ekonomi.................................................................. 6
BAB III KEGIATAN PROGRAM GIZI................................................ 7
A. Kegiatan Didalam Gedung..................................................... 7
B. Kegiatan Diluar Gedung......................................................... 7
BAB IV PENCAPAIAN KEGIATAN PROGRAM GIZI TAHUN 2015 9
ii
DAFTAR TABEL
iii
Tabel 11. Pencapaian Target Cakupan Balita BGM Di
Puskesmas Rawat Jalan Sungai Kunyit Tahun
2014 - 2016...................................................................... 14
iv
TINJAUAN PUSTAKA
Gizi memegang peranan penting dalam siklus hidup manusia. Masyarakat yang
terdiri dari keluarga yang menderita masalah gizi akan menghadapi masalah Sumber Daya
Manusia (SDM) yang berkualitas rendah.
Program perbaikan Gizi bertujuan menurunkan angkat penyakit Gizi kurang yang
umumnya banyak diderita oleh masyarakat berpenghasilan rendah ( pedesaan maupun
perkotaan ) terutama pada anak balita dan wanita.
Tujuan tersebut mendukung upaya penurunan angka kematian bayi, balita dan kematian
ibu. Program ini juga berusaha memperbaiki keadaan Gizi masyarakat pada umumnya
melalui perbaikan pada konsumsi pangan beraneka ragam seimbang dan bermutu Gizi.
v
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
1
BAB II
KEADAAN UMUM
2
A. Sumber Daya Puskesmas
1. Sarana Kesehatan
Sesuai dengan fungsinya Puskesmas adalah sebagai Pusat Pelayanan
Kesehatan yang memberikan pelayanan pada masyarakat diwilayah binaannya,
untuk itu diperlukan tenaga kesehatan yang terampil dan cukup dalam
memberikan pelayanan kesehatan yang baik dan bermutu untuk semua pihak,
serta tersedianya dana yang cukup memadai sebagai biaya operasional
puskesmas.
Tabel. 1
Sarana Pendukung Pelayanan Kesehatan
Puskesmas Rawat Jalan Sungai Kunyit Tahun 2014
No. Sarana Jumlah Keterangan
3
2. Peran serta masyarakat (PSM)
memiliki andil yang cukup besar dalam upaya memperluas
jangkauan pelayanan kesehatan Puskesmas. Peran serta masyarakat
yang ada di wilayah kerja Puskesmas Rawat Jalan Sungai Kunyit
berupa :
Tabel. 2
Peran Serta Masyarakat (PSM)
3. Pembiayaan Kesehatan
4
Tabel. 3
Alokasi Dana APBD Puskesmas Rawat Jalan Sungai Kunyit
Tahun 2014
No Tahun Total Anggaran Realisasi %
Tabel. 4
Alokasi Dana Kapitasi Puskesmas Rawat Jalan Sungai Kunyit
Tahun 2014
No Tahun Total Anggaran Realisasi %
Tabel. 5
Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas RJ
Sungai Kunyit Tahun 2014
No Tahun Total Anggaran Realisasi %
1 2014 Rp. 106.522.000,- Rp. 100
106.522.000,-
5
4. Alat Transportasi
i. 1 (satu) unit kendaraan roda empat puskesmas keliling,
dalam keadaaan rusak berat.
ii. 7 (tujuh) unit kendaraan roda dua dapat difungsikan
dengan baik
5. Alat Pemeriksa Kesehatan
Sarana pemeriksaan kesehatan lengkap walaupun ada diantaranya
yang kurang memadai.
B. Ketenagaan Puskesmas
Tenaga kesehatan merupakan salah satu faktor pendukung dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan, yang dimaksud adalah tenaga
kesehatan yang memiliki kemampuan melaksanakan upaya kesehatan sesuai
dengan paradigma sehat.
Tabel. 6
Jumlah Tenaga Kesehatan
Puskesmas Rawat Jalan Sungai Kunyit Tahun 2014
C.
No. Ketenagaan Pendidikan Jumlah Keterangan
1. Dokter Umum Dokter 1 orang PTT
2. Dokter Gigi Dokter 1 orang PTT
3. Bidan DI-Kebidanan/DIII 9 orang/ 7 Bidan polindes/ 4
-Kebidanan 2 Org Bidan Pusk (2 Magang)
4. Perawat Kesehatan SPK 2 orang 2 Perawat Pustu
DIII 2 orang/ 2 Perawat Puskesmas/
1 org 1 Magang
5. Perawat Gigi SPGR 3 orang PNS
6. Sarjana Kesehatan S1-KesMas 1 orang PNS
Masyarakat (SKM)
7. Higiene Sanitasi D III-Kesling 1 1 PNS/ 1 Magang
(DIII Kesling) orang/1
org
8. Pelaksana Gizi SPAG/DIII-Gizi 2 orang PNS
9. Analis laboratorium SMAK 1 orang PNS
10. Pekarya Kesehatan SMA 4 orang PNS
11. Tata Usaha SMA 1 orang PNS
Jumlah 32
orang
6
D. Keadaan Ekonomi
Tabel. 7
Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian Tahun 2014
7
Dari tabel dan grafik diatas menunjukkan jumlah penduduk diwilayah kerja
Puskesmas Rawat Jalan Sungai Kunyit ini pekerjaan yang tertinggi yaitu 53.65%
dari jumlah penduduk 16.697 jiwa dan pekerjaan yang terkecil sebanyak 0,49%
sebagai TNI/POLRI.
8
BAB III
PROGRAM GIZI
9
TARGET PROGRAM GIZI (SPM)
DINAS KESEHATAN KABUPATEN PONTIANAK TAHUN 2016
N0 INDIKATOR TARGET
10
BAB IV
PENCAPAIAN KEGIATAN PROGRAM GIZI TAHUN 2015
A. Kegiatan didalam gedung
a. Penimbangan di Puskesmas
Penimbangan bayi dan balita dilakukan setiap datang kepuskesmas
adapun jumlah bayi dan balita yang ditimbang dipuskesmas tahun 2015 adalah
sebagai berikut :
Tabel. 8
Penimbangan Bayi Dan Balita
Di Puskesmas Rawat Jalan Sungai Kunyit Tahun 2015
No Bulan Jumlah Gizi Gizi Gizi Baik Gizi
Balita Buruk Kurang Lebih
Ditimbang
1 Januari 79 2 11 65 1
2 Pebruari 103 3 19 81 0
3 Maret 108 1 20 87 0
4 April 99 8 13 78 0
5 Mei 117 7 9 101 0
6 Juni 112 11 4 97 0
7 Juli 103 4 2 97 0
8 Agustus 130 11 8 111 0
9 September 130 14 22 93 1
10 Oktober 122 7 25 89 1
11 November 108 5 13 90 0
12 Desember 108 10 10 87 1
Jumlah 1319 83 156 1076 4
6,29 % 11,82 % 81,57 % 0,30 %
11
b. Konsultasi Gizi
Konsultasi Gizi dipuskesmas hanya dilakukan secara lisan dan terbatas
adapun pasien yang sering berkonsultasiyaitu balita gizi kurang / buruk,bumil
kek,buteki,dan pasien hipertensi,diabetes militus,asam urat.
Tabel. 9
Pencapaian Target Indikator D/S Di Puskesmas Rawat Jalan
Sungai Kunyit Tahun 2014 – 2016
No Tahun Target Pencapaian
1 2014 80 % 39,91 %
2 2015 80 % 49,64 %
3 2016 60% 50,26 %
Tabel. 10
Pencapaian Target Indikator N/D Di Puskesmas Rawat Jalan
Sungai Kunyit Tahun 2014 – 2016
No Tahun Target Pencapaian
1 2014 76 % 69,89 %
2 2015 76 % 70,23 %
3 2016 70 % 65,35 %
12
Pemantauan pertumbuhan balita telah berjalan setiap bulan namun
demikian capaian sasaran kegiatan masih jauh dari target yang ditentukan
terutama tingkat partisipasi masyarakat. Hal ini mencerminkan bahwa tingkat
kesadaran masyarakat yang memiliki balita masih rendah untuk memantau
pertumbuhan balitanya.Untuk itu perlu upaya lebih luas untuk memperluas
jangkauan pemantauan pertumbuhan balita dengan melibatkan banyak
sektor lainnya,walaupun untuk tahun 2016 persentase D/S mengalami
kenaikan.Keadaan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain
dikarenakan masih kurang sadarnya masyarakat untuk membawa anaknya
keposyandu dikarenakan tidak adanya motivasi ibu untuk membawa
anaknya, Pengetahuan ibu tentang posyandu,Pekerjaan ibu,Jarak dari rumah
ke posyandu, tidak adanya kegiatan inovatif diposyandu,masyarakat masih
mengira posyandu hanya untuk imunisasi saja dan masih ada sebagian
masyarakat membawa tradisi pantangan didalam keluarga.
Keberhasilan penimbangan (N/D) merupakan indikator untuk menilai
kualitas dari pertumbuhan balita dari kegiatan pemantauan pertumbuhan
diposyandu. Meningkatnya kemampuan ekonomi keluarga dan ketahan
pangan keluarga mempengaruhi ketersediaan pangan,hal ini disebabkan
meningkatnya pengetahuan dan keterampilan serta motivasi orang tua dalam
memberikan makanan terbaik kepada anak balitanya,serta semakin baiknya
respon orang tua terhadap informasi gizi yang disampaikan oleh petugas
kesehatan dan ini berdampak positip kepada kesadaran para orang tua
dalam keluarga dan masyarakat dalam berprilaku sadar gizi.Hal ini tergambar
pada meningkatnya persentase N/D pada tahun 2016.
13
b. Cakupan Balita BGM
Tabel. 11
Pencapaian Target Cakupan Balita BGM Di Puskesmas Rawat Jalan
Sungai Kunyit Tahun 2014 – 2016
Pada tabel diatas untuk tahun 2016 balita BGM mengalami kenaikan
yang cukup siknifikan. Hal ini disebabkan karena pelacakan meningkat
dengan adanya bantuan dana dari bok. Peningkatan cakupan ini harus lebih
ditingkatkan lagi karena meskipun mengalami kenaikan dari tahun
sebelumnya namun masih belum mencapai target yang telah ditentukan.
Mengingat dampak dari kasus BGM ini dapat memperburuk status gizi
apabila tidak segera dilakukan penanggulangan contohnya memberikan
motivasi kepada ibu balita supaya agar lebih memperhatikan pola asuh
kepada anak terutama asupan gizi anak. Adapun kasus BGM dikarenakan
bertambahnya usia anak tidak disertai penambahan berat badan dan banyak
kasus BGM bisa disebabkan karena anak tersebut kekurangan zat gizi mikro
dan penyakit infeksi. Idealnya ketika anak bertambah umur bertambah juga
berat dan tingginya. Namun nutrisi yang tidak seimbang menyebabkan anak
tidak mengalami pertambahan berat badan yang ideal.
14
c. Pencegahan dan Penanggulangan Kurang Vitamin A
Tabel. 12
Pencapaian Target Pencegahan dan Penanggulangan Kurang Vitamin A
Di Puskesmas Rawat Jalan Sungai Kunyit Tahun 2014 – 2016
Men
15
alami melalui penyuluhan dan suplemintasi tablet Fe pada masa kehamilan
(bumil).
Tabel. 13
Pencapaian Target Pencegahan dan Penanggulangan Anemia Gizi Pada Ibu Hamil
Di Puskesmas Rawat Jalan Sungai Kunyit Tahun 2014 – 2016
No Tahun Fe I Fe 3
Target Pencapaian Target Pencapaian
1 2014 - 81,22 % 88% 75,13 %
2 2015 - 100 % 73,17 %
3 2016 - 85,82 % 85 % 73,71 %
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil pencapaian tahun 2016
untuk pemberian tablet FeI mengalami penurunan, sedangkan naiknya
persentase Fe3 dikarenakan pasien yang hamil melakukan pemeriksaan
sebagian besar di wilayah Puskesmas Rawat Jalan Sungai Kunyit Namun
perlu untuk dicermati terjadi kesenjangan antara cakupan FeI dan Fe3 yaitu
sebesar 12,11 % yang berarti terdapat kehilangan cakupan ibu hamil
mendapat Fe secara terus menerus atau ketidak patuhan ibu hamil agar
mendapatkan tablet Fe 90 tablet. Untuk itu perlu adanya peningkatan
promotif dan preventif kepada semua ibu hamil untuk mendapat tablet
tambah darah dan menurunkan angka kesenjangan antara FeI dan Fe3.
Tabel. 14
Pencapaian Hasil Cakupan Persentase Pelacakan dan Penanggulangan
Kasus Gizi Buruk Di Puskesmas Rawat Jalan Sungai Kunyit
Tahun 2014 – 2016
No Tahun Cakupan
1 2014 2,24 %
2 2015 3,96 %
3 2016 3,27 %
16
Dari persentase kasus gizi buruk diatas mengalami penurunan yang
tidak seknipikan hal ini di sebabkan keadaan kurang gizi yang disebabkan
oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam waktu yang lama, hal ini
disebabkan karena ekonomi (kemiskinan) yang mengakibatkan kurangnya
ketersedian pangan didalam keluarga, penyakit infeksi dan menular,serta
pola asuh yang salah dalam keluarga dan masih banyak orang tua yang
tidak menyadari pentingnya memberikan nutrisi atau makanan yang diolah
secara higienis serta mengandung gizi yang memadai.
Kegiatan yang dilaksanakan dalam pelacakan gizi buruk ini adalah :
- Penimbangan bulanan diposyandu
- Adanya laporan dari kader dan masyarakat
- Anak yang datang kepuskesmas karena sakit atau sebab lain
Tabel. 15
Pencapaian Hasil Persentase Pemantauan Status Gizi Indikator BB/TB
Di PuskesmasRawat Jalan Sungai Kunyit Tahun 2014 – 2016
No Tahun Status gizi Jumlah Pencapaian
1 2014 Gemuk 2 2,30
Normal 83 95,40
Kurus 2 2,30
Sangat Kurus 0 0,00
2 2015 Gemuk 1 1,15
Normal 83 95,40
Kurus 3 3,45
Sangat Kurus 0 0,00
3 2016 Gemuk 3 2,50
Normal 114 95,00
Kurus 3 2,50
Sangat Kurus 2 1,67
17
Berdasarkan tabel diatas hasil indikator BB/TB tahun 2016 tergolong baik
dan normal yaitu 95,00 % dari 114 anak
Tabel 16
Pencapaian Hasil Persentase Pemantauan Status Gizi Indikator TB/U
Di PuskesmasRawat Jalan Sungai Kunyit Tahun 2014 – 2016
No Tahun Status Gizi Jumlah Pencapaian
1 2014 Pendek 17 19,5
Normal 70 80,46
Tinggi 0 0,00
2 2015 Pendek 13 14,94
Normal 71 81,61
Tinggi 3 3,45
3 2016 Pendek 22 18,33
Normal 97 80,83
Tinggi 3 2,00
Tabel 17
Pencapaian Hasil Persentase Pemantauan Status Gizi Indikator B/U
Di PuskesmasRawat Jalan Sungai Kunyit Tahun 2014 – 2016
No Tahun Status Gizi Jumlah Pencapaian
1 2014 Kurang 6 6,20
Buruk 4 4,4
Baik 77 88,51
Lebih 0 0,00
2 2015 Kurang 6 6,90
Buruk 2 2,30
Baik 79 90,80
Lebih 0 0,00
3 2016 Kurang 16 13,33
Buruk 1 0,83
Baik 102 85,00
Lebih 3 2,50
Dari hasil kegiatan data yang dicapai belum bisa dijadikan tolak ukur
dan gambaran keadaan status gizi karena sampel yang diukur hanya 87
balita.
18
ASI Eksusif
Salah satu indikator kegiatan program perbaikan gizi berikutnya adalah
cakupan pemberian ASI Eksklusif. ASI diperlukan oleh bayi sejak baru lahir
sebagai makanan yang paling tepat karena ASI merupakan makanan yang
sempurna bagi bayi. Banyak manfaat yang terkandung dalam ASI seperti zat
kekebalan/imunitas, DHA yang sangat dibutuhkan untuk perkembangan dan
pertumbuhan sel otak bayi yang sangat berpengaruh pada keceradasan anak.
Proses menyusui bukan hanya makanan terbaik untuk bayi, tetapi membuat bayi
menerima rangsangan terus menerus yang mendukung pertumbuhan bayi
menjadi pintar pikiran dan jiwanya. ASI eksklusif diberikan sejak lahir hingga usia
bayi 6 bulan tanpa diberikan makanan pendamping lainnya. Indikator ini
menggambarkan perilaku gizi seorang ibu yaitu kepatuhan seorang ibu untuk
memberikan ASI pada bayinya selama 6 bulan tanpa diberikan makanan atau
minuman lainnya kecuali obat.
ASI merupakan makanan bayi yang paling sempurna bersih dan sehat,
dengan pemberian ASI semua kebutuhan gizi bayi untuk tumbuh kembang
dengan normal sampai berusia 6 bulan dapat terpenuhi selain itu ASI juga dapat
meningkatkan kekebalan tubuh bayi, ASI praktis karena mudah diberikan setiap
saat dan serta lebih erat menjalin hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi.
Tabel.18
Pencapaian Target Hasil Persentase ASI Exslusif Di Puskesmas
Rawat Jalan Sungai Kunyit Tahun 2014 – 2016
19
Pada tabel diatas pada tahun 2016 persentase Asi exlusif mengalami
kenaikkan dan sudah mencapai target yang ditentukan. Selain itu, untuk cakupan
IMD (Inisiasi Menyusu Dini) tahun 2016 pada dicapai sebesar 89 % dari ibu
hamil yang melahirkan. IMD merupakn langkah awal bagi ibu untuk
membiasakan bayi agar menyusu secara eksklusif 0 s/d 6 bulan.
20
Hasil yang diperoleh dari pemantauan garam beriodium di wilayah kerja
puskesmas sungai kunyit tahun 2016 dapat dilihat pada table berikut :
Dari hasil survey garam yang dilakukan pengetesan dengan iyodium yang
dilaksanakan di delapan desa dan 8 sekolah dasar dengan masing – masing
sekolah 21 sampel ternyata hasilnya sangat baik,dikarenakan masyarakat
sudah menggunakan garam beriyodium,meskipun masih banyak yang belum
mengetahui bagaimana cara penyimpanan,penggunaan garam yang baik
sehingga iyodium yang didalam garam jadi berkurang dan menghilang.
21
No Desa Jumlah Jumlah Balita Jumlah Balita
Balita 2015 2016
2014
1 Bukit Batu 2 1 1
2 Sungai Bundung Laut 1 0 0
3 Sungai kunyit Dalam 1 1 1
4 Sungai kunyit Hulu 1 2 4
5 Sungai Limau 2 2 2
6 Sungai Duri II 2 2 2
7 Sungai Kunyit Laut 1 2 2
Jumlah 10 10 12
i. Koordinasi
Tantangan Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah
mencapai kesehatan bagi semua yakni terpenuhinya hak setiap orang untuk
hidup sehat hingga dapat meraih hidup yang produktif dan bahagia. Kondisi
ini tak mungkin dicapai oleh upaya jajaran kesehatan saja, tetapi diperlukan
koordinasi dengan lintas sektoral terkait serta dengan melibatkan tokoh
masyarakat setiap dapat mencapai sasaran secara keseluruhan demi untuk
meningatkan keadaan kesehatan dan status gizi masyarakat.
22
BAB V
MASALAH YANG DIHADAPI Serta FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
Dari uraian kegiatan pada bab sebelumnya dapat dilihat adanya beberapa
permasalahan :
- Pemantauan pertumbuhan diposyandu belum bisa dimanfaatkan secara
optimal sebagai bahan informasi status gizi hal ini disebabkan karena
kesadaran keluarga untuk memantau status gizi terutama peran orang tua
dalam upaya peningkatan kesehatan dan gizi anak masih kurang dan
tidak optimal (tidak teratur tiap bulan) selain itu orang tua sibuk bekerja
sehingga mereka tidak sempat membawa anaknya keposyandu.
- Banyaknya balita BGM dan Kasus Gizi Buruk Hal ini disebabkan karena
faktor ekonami, penyakit infeksi menular, rendahnya pendidikan dan pola
asuh anak yang kurang baik,lingkungan yang tidak sehat ditambah lagi
dengan jumlah anak yang terlalu banyak dan jarak kelahiran anak terlalu
rapat. dan banyak lagi faktor lain yang ikut mempengaruhi terjadinya
kasus gizi buruk.
- Masih banyak keluarga yang belum berprilaku gizi yang baik dengan kata
lain keluarga belum mampu mengenal,mencegah, dan mengatasi
masalah gizi setiap anggota keluarganya sehingga penurunan masalah
menjadi lamban.
- Masih banyak ibu-ibu yang tidak mau memberikan ASI eklusif walaupun
mereka sudah mendengar dan mendapat informasi dan pengetahuan
tentang ASI eklusif hal ini dikarenakan kebiasaan yang sudah mengakar
didalam keluarga.
23
- Aktivitas kader untuk menggerakan ke posyandu kurang dan kader
posyandu lebih banyak berperan sebagai pelaksana kegiatan saja bukan
sebagai pengelola posyandu yang mampu merencanakan dan mengatur
kegiatan posyandu.
- Kurangnya dukungan dan peran serta dari tokoh masyarakat dan lintas
sektoral.
24
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Masih banyaknya kasus gizi menunjukan bahwa asuhan gizi perlu
ditingkatkan lagi terhadap keluarga dan masyarakat yang belum memadai
karena itu diperlukan suatu usaha untuk merubah perilaku keluarga dan
masyarakat melalui pendidikan gizi yang sangat penting diketahui lebih
banyak oleh masyarakat secara terus menerus sehingga keluarga dan
masyarakat mampu mengenal, mencegah dan mengatasi masalah gizi
terhadap pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balitanya.
B. Saran
Dengan permasalahan yang ada maka sebagai langkah peningkatan
dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut :
- Memberikan konseling yang diharapkan dapat memotivasi ibu –ibu untuk
membawa balitanya secara teratur keposyandu.
- Pemantauan terhadap kasus gizi buruk lebih dioptimalkan sehingga kasus –
kasus yang ditemukan dapat ditanggulangi sedini mungkin.
- Menyebarluaskan informasi gizi melalui pembinaan dan penggerakan tokoh
dan kelompok – kelompok masyarakat.
- Meningkatkan kerjasama lintas sektoral dan lintas program
- Pemberdayaan kader dengan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
kader sehingga kader dapat meningkatkan kinerjanya untuk melayani
sasaran dan mengolah posyandu secara lebih efektif karena kaderlah yang
paling mengetahui kondisi wilayah setempat.
- Mengadakan program inovatif di posyandu.
25
NO TAHUN 2014 TARGET SPM PENCAPAIAN PENGUKURAN
1 Pemantauan N/D 69,86 %
2 BGM 3,96 %
3 D/S 39,91 %
4 Kapsul Vit A
a. Anak Balita 2x/Tahun 83,2 %
b. Bayi
a….1. Februari 97,1 %
a….2. Agustus 91,9 %
5 A. Fe 1 81,22 %
B. Fe 3 75,13 %
6 Pemberian makanan 100 %
Pendamping ASI bagi balita
BGM (6-24) dari keluarga
miskin
7 Balita gizi buruk mendapat 100 %
perawatan
8 Pemberian ASI Exklusif 41,86 %
9 Status Gizi
a. Gizi Buruk 5,75 %
b. Gizi Kurang 6,90 %
c. KEP 12,65 %
d. Gizi Baik 87,36 %
e. Gizi Lebih 0%
10 Kecamatan bebas Rawan
Gizi
11 Balita Gizi Buruk Meninggal 0
12 WUS LILA <23,5 cm
13 WUS Anemi 10 orang
14 Bumil KEK 49 orang
15 Konseling Gizi
16 Konsul Catin 22 orang
17 Vit A Bufas 75,97 %
27
BUMIL ANAMIA TAHUN 2016
28
46 Nurhadijah Sungai Bundung Laut 27 1 10,8
47 Attika Bukit Batu 34 2 10,8
48 Nurjanah Bukit Batu 28 2 9,8
49 Anggi Sungai Kunyit Laut 25 10,8
50 Wulan Sungai Limau 26 10,8
51 Hamidah Sungai Bundung Laut 22 10,6
52 Siti Nurbaya Sungai Kunyit Laut 30 10,6
53 Nurmala Bukit Batu 30 5 10,8
54 Rohana Sungai Limau 32 1 9,2
55 Dyahsaryati Sungai Bundung Laut 18 1 10,4
56 Naska Sungai Bundung Laut 21 1 10,8
57 Kuriye Sungai Kunyit Hulu 32 3 10,8
58 Neti Sungai Kunyit Laut 33 5 10,9
59 Patonah Sungai Kunyit Hulu 29 1 10,6
60 Marlini Sungai Bundung Laut 35 2 10,8
61 Habibah Sungai Kunyit Hulu 21 2 10,8
62 Surya Sungai Kunyit Laut 22 10,7
63 Ima Santia Sungai Duri II 21 10,9
64 Siti Rahmah Sungai Duri I 24 10,8
65 Fitriani Sungai Duri I 17 9
66 Yeni Sungai Kunyit Laut 24 10,4
67 Dahlia Sungai Tanjung 25 10,8
68 Rafika Sungai Tanjung 17 10,6
69 Nurul Kamariah Sungai Bundung Laut 23 10,8
70 Vina Sungai Duri I 26 10,4
71 Devi Nuraysah Sungai Pangkalan 17 10,9
29