You are on page 1of 20

Revisi 11Januari 2013

STIKES BETHESDA
YAKKUM
YOGYAKARTA

CHECKLIST PEMERIKSAAN KEHAMILAN

Nama Mahasiswa : .........................................................


NIM : .........................................................
Tingkat/Semester : .........................................................
Tanggal : .........................................................
Mata Ajaran : ........................................................
Lahan Praktik : .........................................................

No KOMPONEN NILAI KET


I. PERSIAPAN ALAT: 1 2 3 4
1. Timbangan Berat Badan
2. Ukuran Tinggi Badan (bila ibu tampak pendek)
3. Baki berisi :
- Tensimeter
- Stetoskop mono-aurael dan bi-aurael
- Status Ibu dan alat tulis
- Alat Pelindung Diri(APD) : Jas, masker
- Meteran, arloji dengan jarum menit dan detik

II. TAHAP PRA INTERAKSI :


1. Verifikasi Order
2. Persiapan Diri Perawat
3. Siapkan Alat
4. Siapkan Lingkungan (jaga privacy klien,
b/p tutuplah pintu + jendela)

III. TAHAP ORIENTASI :


1. Berikan salam terapeutik
2. Klarifikasi kontrak waktu Tindakan
Pemeriksaan Kehamilan
3. Jelaskan Tujuan dan Prosedur Tindakan
4. Beri kesempatan untuk bertanya
5. Alat di dekatkan pada pasien

IV. TAHAP KERJA :


1. Me ncuci tangan
2. Mengenakan APD
3. Menanyakan keluhan pasien (bila ada)
4. Melakukan Pemeriksaan Umum:
a. Menimbang Berat Badan
b. Mengukur Tekanan Darah
c. Bila Perlu Pemeriksaan Laboratorium
(Darah : Hb, Hct, Golongan darah, PMS
Urine : Albumin, Reduksi )
5. Melakukan Pemeriksaan Kebidanan
(Status Obstetricus) :
a. Pasien diminta untuk tidur terlentang
b. Melakukan Pemeriksaan Ispeksi :
1). Muka : - adakah chloasma gravidarum
- selaput mata pucat/merah
- muka oedema/tidak
- bagaimana keadaan lidah & gigi
2). Leher: - adakah bendungan vena di leher
- adakah pembesaran kelenjar gondok
- adakah pembengkakan kelenjar limfe
3). Dada : - bentuk dada
- payudara membesar/tidak
- pigmentasi areola mammae
- bentuk papila mamae menonjol/terbenam
- kolostrum sudah keluar/belum
4). Perut : - membesar ke depan/ke samping
- keadaan pusat, pigmentasi kulit,
- linea gravidarum,strie gravidarum,
- bekas luka, gerakan anak.
5). Vulva: - keadaan perineum bersih/tidak,
- adakah varices , adakah fluor ,
adakah tanda chadwick,
- adakah condilomata.
6).Extremitas atas : - adakah oedema,
- adakah kelainan
7).Extremitas bawah : - adakah oedema, varices,
- adakah luka, sikatrik pada lipat paha
c. Melakukan Pemeriksaan Palpasi :
1). Leopold I :
- Pasien diminta untuk menekuk kaki (posisi -
Dorsal Recumbent)
- Pemeriksa berdiri sebelah kanan pasien dan
menghadap ke arah muka pasien
- Tangan dihangatkan dengan tangan lain
- Kedua tangan membawa rahim pasien ke -
tengah perut
- Menentukan Tinggi Fundus Uteri (TFU) lalu
tentukan umur kehamilan sesuai TFU
- Tentukan bagian anak yang ada di fundus
Uteri ( kepala, bokong, kaki, atau kosong)
2). Leopold II :
- Kedua tangan pindah kesamping kiri dan
kanan perut pasien
- Tentukan punggung anak ada di kiri/kanan
Punggung anak memberi kesan teraba lebar
/besar, daerah yang berlawanan akan
teraba bagian kecil-kecil.
3). Leopold III :
- Mempergunakan satu tangan (misal tangan
kanan) diletakkan di atas symphisis, dengan
ibu jari dan jari yang lainnya menggoyangkan
bagian bawah perut (bila masih bisa digoyang-
kan bagian bawah anak belum masuk ke PAP.
Dan bila tidak bisa digoyangkan berarti sudah
masuk ke PAP).
- Menentukan bagian anak yang ada dibawah.
4). Lepold IV :
- Dilakukan jika bagian bawah sudah masuk
PAP
- Pemeriksa menghadap ke arah kaki pasien
- Mempergunakan kedua tangan di atas sym-
pisis, menentukan bagian terendah anak
sudah masuk ke PAP dan seberapa
masukknya ( convergen, sejajar, devergen)
d. Pemeriksaan Auskultasi (mendengarkan DJJ):
1). Tentukan pungggung anak dengan Leopold II
2). Tentukan letak stetoscope monoaurale
3). Yakinkan kebenaran DJJ dengan nadi ibu
4). Bila pasti DJJ, dihitung :
- 5 detik pertama dihitung, istirahat 5 detik
- 5 detik kedua dihitung istirahat 5 detik
- 5 detik ketiga dihitung
- kemudian dari ketiganya di jumlah dan
dikalikan empat, itulah jumlah DJJ
5). Merapikan baju pasien
6). Membereskan alat dan merapikan lingkungan
7). Pemeriksa membuka APD dan cuci tangan

V. TAHAP TERMINASI :
1. Evaluasi Respon pasien
2. Simpulkan hasil pemeriksaan
3. Memberikan nasihat kepada pasien, tentang :
a). Gizi Ibu Hamil
b). Personal Hygiene
c). Perawatan Payudara
d). Senam Hamil
e). Immunisasi TFT
f). Perhatian pada kehamilan Muda maupun
Kehamilan Tua
g). Mengobservasi pergerakan anak
h). Bila ada kelainan segera ke dokter/bidan/RS
i). Tanda-tanda persalinan
j). Cara minum vitamin, Sulfas Ferosis
k).Jadwal Kunjungan selanjutnya.
VII SIKAP :
1. Tanggap terhadap reaksi/respon pasien
2. Sabar
3. Ramah
4. Teliti
5. Sopan
6. Empati

VII TAHAP DOKUMENTASI :


Dokumentasikan :
1. Seluruh hasil pemeriksaan + kesimpulan
2. Semua nasihat + Immunisasi + Tindakan (jika ada)
3. Respon Pasien

Catatan : ------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------

Jumlah Skor
Nilai Akhir : =

Jumlah komponen yang dinilai

Yogyakarta, ------------------
Penguji ,
Revisi 31Januari 2013

STIKES BETHESDA
YAKKUM
YOGYAKARTA

CHECKLIST PERTOLONGAN PERSALINAN KALA II dan KALA III

Nama Mahasiswa : .........................................................


NIM : .........................................................
Tingkat/Semester : .........................................................
Tanggal : .........................................................
Mata Ajaran : ........................................................
Lahan Praktik : .........................................................

No KOMPONEN NILAI KET


I. PERSIAPAN ALAT ( Trolly berisi ) : 1 2 3 4
a. Set Partus Steril ,terdiri dari :
- 2 duk biasa
- 2 pasang sarung tangan  jika ketuban sudah pecah
- 3 pasang sarung tangan  jika ketuban belum pecah
- 2 kocher
- 1 gunting tali pusat
- 1 gunting episiotomi
- ½ kocher ( 1 buah )
- 1 kateter nelaton
- 1 alat hisap lendir De Lee
- 2 lidi kapas
- 2 bengkok
- 2 pita pengikat tali pusat
- 4 lembar kassa
- 1 lembar kassa stenen
- 7 kapas steril untuk Vulva Hygiene
- 2 galipot (1 untuk Bethadin dan 1 untuk Nacl 3%)
b. Stetoskope Mono-aurele
c. Korentang dalam tempatnya
d. Bethadin dalam tempatnya
e. Nacl 3% dalam tempatnya
f. 1 kom plasenta
g. 2 ember besar tertutup
h. 1 perlak
i. 1 skort plastik / yas
j. 1 gelas pengukur
k. 1 set perlengkapan mandi dan pakaian ibu
l. Handuk dan kain hangat untuk bayi
m. 1 set pakaian bayi
n. Kom berisi larutan Chlorin 0,5%
II. PERSIAPAN OBAT ( masuk dala Trolly) :
1 Ampul Oksitosin 10 unit
1 spuit disposibel 2,5 ml
1 set disinfektan/ alkohol swab

III. TAHAP PRA INTERAKSI :


1. Persiapan diri perawat
2. Siapkan alat

IV. TAHAP ORIENTASI :


1. Berikan salam terapeutik
2. Klarifikasi tanda persalinan kala II
3. Menjelaskan tujuan tindakan
4. Mengatur posisi meneran
5. Melibatkan keluarga untuk mendampingi
6. Menganjurkan meneran saat bersamaan ada his
7.Jaga privacy pasien  ruang khusus tertutup

V. TAHAP KERJA :
1. Ember, gelas pengukur, tempat plasenta, dan perlatan
lain disiapkan pada lokasi masing-masing
2. Penolong cuci tangan
3. Mengenakan skort dan masker
4. Membuka set partus steril
5. Membuka ampul Oksitosin
6. Tangan kanan mengenakan sarung tangan steril, hisap
Oksitosin 10 unit ke dalam spuit disposibel dan letakkan
dalam area set partus steril

BILA KETUBAN BELUM PECAH :


1. Tangan kanan memakai sarung tangan steril, lakukan
vulva hygiene dan periksa dalam. Dilanjutkan selaput
ketuban dipecahkan. Berikan penilaian terhadap warna
dan volume air ketuban
2. Periksa apakah ada tali pusat disekitar kepala bayi
3. Sarung tangan dilepas
4. Kontrol DJJ

BILA KETUBAN SUDAH PECAH, LANJUTKAN DENGAN


MEMIMPIN PERSALINAN :
1. Memakai sarung tangan steril
2. Pasang duk biasa steril di atas perut ibu dan di bawah
bokong.
3. Ibu dipimpin meneran

MELAHIRKAN KEPALA :
1. Saat kepala bayi membuka vulva ( 5-6 cm), sub oksiput
berada di bawah simpisis pubis. Letakkan tangan kiri
penolong di atas kepala bayi agar tidak terjadi defleksi
terlalu cepat (dapat merobekkan klitoris)
2.Tangan kanan menahan perineum dengan kasa stenen
3. Ibu diminta meneran perlahan sambil bernafas cepat dan
dangkal.
4. Kemudian berturut-turut lahirlah UUB, dahi, mata, hidung,
mulut, dagu,  lahir kepala seluruhnya.
7. Periksa apakah ada lilitan tali pusat di sekitar leher dan
kepala bayi. Bila ada dikendorkan.
8. Tunggu kepala bayi melakukan putar paksi luar, sehingga
muka bayi menghadap ke salah satu sisi paha ibu.

MELAHIRKAN BAHU :
1. Dengan ke dua tangan kanan dan kiri kepala bayi
dipegang secara biparietale ibu jari pada pipi depan,
jari telunjuk dan tengah di bawah dagu, jari manis dan
kelingking di belakang leher dan bawah kepala.
2. Ibu diminta meneran sedikit, tarik kebawah untuk
melahirkan bahu depan, kemudian tarik ke atas untuk
melahirkan bahu belakang
kelingking di belakang leher dan bawah kepala.

MELAHIRKAN SELURUH TUBUH BAYI :


1. Setelah kedua bahu lahir, geser tangan bawah ke arah
perineum ibu untuk menyanggah kepala, lengan dan siku
sebelah bawah. Gunakan tangan atas untuk menelusuri
Dan memegang lengan dan siku sebelah atas.
2. Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas
berlanjut ke punggung, bokong, tungkai, dan kaki.
Pegang kedua mata kaki (masukkan telunjuk diantara
kaki dan pegang masing-masing mata kaki dengan ibu
jari dan jari-jari lainnya.
3. Nilai keadaan bayi dengan cepat (menangis/ bernafas
tanpa kesulitan, tonus otot/ gerak bayi)
4. Segera keringkan tubuh bayi (letakkan tubuh bayi di atas
perut ibu).
5. Ganti handuk basah dengan handuk kering (bungkus
Kepala dan tubuh bayi kecuali bagian tali pusatnya.

MANAJEMEN AKTIF KALA III :


1. Melakukan palpasi abdomen untuk memastikan
kehamilan tunggal atau ganda. Apabila kehamilan
tunggal, memberitahu ibu bahwa akan disuntik oksitosin.
2. Memberitahu ibu untuk disuntik
3. Berikan oksitosin 10 unit secara IM maksimal 1 menit
setelah bayi lahir, pada 1/3 paha kanan ibu bagian distal
lateral.

PENANGANAN BAYI BARU LAHIR :


1. Jepit tali pusat bayi dengan kocher pertama kira-kira
2-3 cm dari pusat bayi, dorong isi tali pusat ke arah ibu.
Lalu pasang kocher ke dua kira-kira 2 cm dari kocher
pertama.
2. Potong tali pusat di antara kedua kocher dengan
perlindungan tangan kiri penolong.
3. Mengikat tali pusat dengan pita pengikat tali pusat. Bila
perlu ganti sarung tangan/ cuci dalam chlorin.
4. Tempatkan bayi untuk melakukan kontak kulit ibu ke
kulit bayi. Letakkan bayi dengan posisi tengkurap di
Dada ibu. Usahakan kepala bayi berada di antara
payudara ibu dengan posisi lebih rendah dari puting
payudara ibu.

PEREGANGAN TALI PUSAT TERKENDALI :


1. Kocher tali pusat pada placenta dipindahkan kira-kira
5 - 10 cm dari vulva
2. Tangan kiri penolong diletakkan di atas simpisis pubis ibu,
Tegangkan tali pusat ke arah bawah sambil tangan yang
lain mendorong uterus ke arah belakang atas (dorso-
kranial) untuk mencegah inversio uteri.
3. Jika plasenta belum lepas, tunggu hingga uterus
berkontraksi kembali lakukan kembali PEREGANGAN
TALI PUSAT TERKENDALI sampai plasenta lepas
4. Tanda plasenta sudah lepas adalah diawali dengan
keluarnya darah dari vagina secara tiba-tiba, diikuti
bertambah panjangnya tali pusat saat diregangkan
5. Jika uterus tidak segera berkontraksi, minta ibu/suami
Melakukan stimulasi puting susu.
6. Jika plasenta tidak lepas setelah dilakukan
peregangan tali pusat selama sekitar 15 menit, bisa
diulangi pemberian Oksitosin 10 Unit IM, dan periksa
kandung kemih  bila penuh lakukan kateterisasi.

MELAHIRKAN PLASENTA :
1. Mengeluarkan plasenta dengam cara melakukan
penegangan dengan dorongan dorso-kranial, minta ibu
sedikit meneran sambil penolong menarik tali pusat
sejajar dengan lantai dan kemudian ke arah atas,
mengikuti poros jalan lahir (tetap lakukan tekanan dorso-
kranial). Apabila tali pusat bertambah panjang, pindahkan
klem 5-10 cm di depan vulva.
2. Keluarkan plasenta dari jalan lahir dengan kedua tangan
digerakkan memutar (sampai selaput terpilin).
3. Setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, segeralah
melakukan masage uterus : letakkan telapak tangan di
fundus uteri , lakukan masage lembut dengan gerakan
melingkar sampai uterus berkontraksi yaitu fundus uteri
teraba keras.
MEMERIKSA KELENGKAPAN PLASENTA:
1. Memeriksa Plasenta pada sisi maternal :
- bersihkan dari gumpalan darah
- periksa kelengkapan / keutuhan kotiledon
- adakah perkapuran pada plasenta
- perhatikan warna kotiledon : merah segar atau pucat
- periksa kelengkapan selaput ketuban dan robekannya
2. Memeriksa Plasenta pada sisi foetal :
- periksa letak insersio tali pusat
- ukur panjang tali pusat dalam cm
- berapa jumlah pembuluh darah tali pusat
3. Ukur berat plasenta dalam gram
4. Masukkan plasenta dalam tempat yang sudah disiapkan
dan tuliskan identitas Ibu (pasien).

OBSERVASI KALA IV :
1. Periksa kontraksi uterus dan tinggi fundus uteri
2. Observasi perdarahan Kala IV dan ukur jumlahnya
3. Periksa perlukaan pada jalan lahir (perineum) :
- bila lecet  di obati dengan Bethadin
- bila ada ruptur perineum  di jahit .
4. Bila sudah selesai merawat perineum, bayi dibungkus dg
selimut dan diberikan perawat lain untuk dilakukan
perawatan bayi baru lahir.
5. Ibu dimandikan sampai bersih dari darah dan kotoran
6. Alat-alat dibereskan dan dekontaminasi dengan larutan
Klorin 0,5 %, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
7. Observasi keadaan umum Ibu dan ukur Vital Sign
Setelah Kala IV selesai dan Ibu baik, bisa dipindahkan
Ke Ruang Pemondokan Ibu.

VI. TAHAP TERMINASI :


1. Evaluasi Respon Klien
2. Simpulkan hasil kegiatan
3. Pemberian pesan
4. Kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya

VII SIKAP :
1. Tanggap terhadap reaksi/respon pasien
2. Sabar
3. Ramah
4. Teliti
5. Sopan
6. Empati

VIII DOKUMENTASI :
1. Bayi :
- Identitas Bayi : Bayi Ny --------
- Waktu lahir : Hari, Tgl, Jam
- Jenis Kelamin :
- Kelengkapan Organ :
- Berat Badan, Panjang Badan :
- Apgar : Baik /Asfiksia (Ringan ,Sedang, Berat)
2. Ibu :
- Ibu Post Partum Spontan, tgl...,jam...
- Keadaan Umum : kalau ada keluhan
- Plasenta lengkap/tidak
- Keadaan Plasenta : perkapuran/ merah segar/pucat
- Keadaan Perineum : Episiotomi / Ruptur Tk.. / Lecet
- Jumlah Perdarahan :
- Kontraksi Uterus : baik / lembek
- Tinggi Fundus Uteri :

Jumlah Skor
Nilai Akhir : =

Jumlah komponen yang dinilai

Yogyakarta, ------------------
Penguji ,
Revisi 11Januari 2013

STIKES BETHESDA
YAKKUM
YOGYAKARTA

CHECKLIST PEMERIKSAAN FISIK IBU POST PARTUM


( PENGAWASAN PUERPERIUM )

Nama Mahasiswa : .........................................................


NIM : .........................................................
Tingkat/Semester : .........................................................
Tanggal : .........................................................
Mata Ajaran : ........................................................
Lahan Praktik : .........................................................

No KOMPONEN NILAI KET


I. PERSIAPAN ALAT : 1 2 3 4
a. Baki berisi :
- alat tulis
- tensimeter & stetoskop
- termometer dalam tempatnya
- larutan disinfektan
- tisue dan bengkok
- Alat Pelindung Diri (APD) : Yas, masker, sarung tangan
b. Timbangan Berat Badan (bila perlu)

II. TAHAP PRA INTERAKSI :


1. Verifikasi Order
2. Persiapan diri perawat
3. Siapkan Alat
4. Siapkan lingkungan  jaga privacy pasien b/p tutuplah
pintu dan jendela
5. Menanyakan pasien sudah miksi belum, jika belum miksi
dianjurkan untuk miksi terlebih dahulu.

III TAHAP ORIENTASI :


1. Berikan salam terapeutik
2. Klarifikasi kontrak waktu tindakan
3. Jelaskan tujuan dan prosedur pengawasan puerperium
4. Beri kesempatan kepada pasien untuk bertanya
5. Persiapan Alat didekatkan ke pasien

IV TAHAP KERJA :
1. Mencuci tangan
2. Mengenakan APD
3. Menanyakan keluhan pasien (bila ada)
4. Mengukur Berat Badan ( bila perlu)
5. Pasien diminta tidur lerlentang dan mengukur Vital Sign
6. Melakukan Pemeriksaan Inspeksi & Palpasi:
dari ujung rambut ke ujung kaki.
a). Muka : - selaput mata pucat / merah.
- mata cekung / tidak
- muka : pucat / merah / oedem atau tidak
- bibir : pucat / merah / kering
- mulut : keadaan lidah & gigi
b). Leher : - pembesaran kelenjar gondok
c). Dada : - pasien diminta membuka pakaian atas
dibantu perawat
- bentuk dada ......
- payudara membesar / tidak ; simetris / tidak
- payudara teraba keras / lunak
- pigmentasi areola mamae
- bentuk papila mammae menonjol / terbenam
- kolostrum sudah keluar / belum
- pakaian atas ditutup
d). Perut : - pasien diminta membuka pakaian bawah
dibantu perawat
- pigmentasi kulit
- linea gravidarum,strie gravidarum,
- adakah bekas luka
- kontraksi uterus baik / lembek
- tinggi fundus uteri ......(sesuai hari post partum)
e). Vulva: - pembalut dibuka
- keadaan perineum bersih/tidak
- adakah varices
- adakah luka : Episiotomi / Ruptur ? Dijahit ....
- pengeluaran lokhea: sedikit/banyak
- warna lokhea ? ...... (sesuai hari post partum)
- dipakaikan pembalut bersih + celana dalam
f). Extremitas bawah : - adakah oedema, varices,
- pakaian bawah ditutup
g).Extremitas atas : - adakah oedema,
- adakah kelainan
7. Melepas APD
8. Mencuci tangan
9. Membereskan Alat

IV. TAHAP TERMINASI


1. Evaluasi Respon Klien
2. Simpulkan hasil kegiatan
3. Pemberian pesan
4. Kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya

V. SIKAP :
1. Tanggap terhadap reaksi/respon pasien
2. Sabar
3. Ramah
4. Teliti
5. Sopan
6. Empati

VII TAHAP DOKUMENTASI :


Dokumentasikan :
1. Seluruh hasil pemeriksaan + kesimpulan
2. Semua nasihat + Immunisasi + Tindakan (jika ada)
3. Respon Pasien

Jumlah Skor
Nilai Akhir : =

Jumlah komponen yang dinilai

Yogyakarta, ------------------
Penguji ,
Revisi 11 Januari 2013
STIKES BETHESDA
YAKKUM
YOGYAKARTA

CHECKLIST PERAWATAN PAYUDARA IBU POST PARTUM

Nama Mahasiswa : .........................................................


NIM : .........................................................
Tingkat/Semester : .........................................................
Tanggal : .........................................................
Mata Ajaran : ........................................................
Lahan Praktik : .........................................................

No KOMPONEN NILAI KET


I. PERSIAPAN ALAT ( dalam Trolly ) : 1 2 3 4
Baki berisi :
1. Dua kom berisi air hangat dan air dingin
2. Waslap 2 lembar
3. Handuk 2 buah dan peniti 2 buah
4. Bengkok 1 buah
5. Kapas bola dengan air matang dalam tempatnya
6. Gelas bertutup tempat ASI
7. Spuit 20 cc (yang sudah dipotong ujung tabungnya)
8. Pompa susu elektrik
9. Alat Pelindung Diri (APD)

II. TAHAP PRA INTERAKSI :


1. Verifikasi Order
2. Persiapan diri perawat
3. Cek kesiapan alat

III. TAHAP ORIENTASI :


1. Berikan salam terapeutik
2. Klarifikasi kontrak waktu
3. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
4. Beri kesempatan pasien untuk bertanya
5. Siapkan alat di dekat pasien dan siapkan lingkungan 
jaga privacy pasien b/p tutuplah pintu dan jendela

IV. TAHAP KERJA :


1. Perawat cuci tangan
2. Mengenakan APD

3. Periksa kelenturan puting susu :


- Pasien diminta membuka pakaian atas dan BH
dengan dibantu perawat
- dengan perlahan puting susu dan areola mammae
ditarik.
 bila puting susu mudah ditarik : lentur
 bila puting susu tertarik sedikit : kurang lentur
 bila puting susu masuk ke dalam : terbenam

4. Perawatan puting susu terbenam atau datar :


a. Menggunakan modifikasi spuit :
- Potong tabung spuit 20 cc dengan pisau pada
ujungnya.
- Masukkan piston/pendorong pada bekas potongan
- Tempelkan spuit pada areola mammae,tarik piston
perlahan, puting susu akan masuk ke dalam
tabung.
- Kemudian tarik perlahan sehingga terasa ada
tahanan dan dipertahankan selama 30 detik
sampai 1 menit, lepaskan pelan – pelan.

b. Dengan Perasat Hoffmann :


- Letakkan kedua jari telunjuk disekitar areola
mammae dan tarik kearah samping, lalu tekan
sedikit ke arah pangkal puting sambil diangkat
Keatas
- Lakukan perasat ini beberapa kali hingga kulit
areola dan jaringan di bawahnya teregang
- Pindahkan letak jari telunjuk berputar sekeliling
puting, dan ulangi sampai beberapa kali

5. Perawatan Payudara bengkak :

Sebelum menyusui :
- Kompres payudara menggunakan waslap dan air
hangat selama 5 menit
- Urut payudara dari arah pangkal menuju puting susu
menggunakan ibu jari membentuk huruf Z
- Keluarkan ASI sebagian dari bagian depan payuda-
- ra supaya puting susu melunak
- Bersihkan puting susu menggunakan kapas bola lalu
susukan bayi. Bila bayi tidak menghisap seluruh ASI
keluarkan ASI dengan tangan dan tampung di gelas
- Bila ASI dijamin bersih, bisa diminumkan dg sendok

Setelah menyusui :
- Kompres payudara menggunakan waslap dan air
Dingin
- Payudara dikeringkan dengan handuk

6. Memeras dan mengeluarkan ASI dengan tangan


- Posisi ibu duduk/berdiri dengan nyaman
- Letakkan handuk di bawah payudara.
- Pegang gelas ASI dekatkan payudara (dibawahputing)
- Lakukan pemerasan ASI pada payudara dengan
posisi tangan : ibu jari di bagian areola atas diatas
puting susu, jari telunjuk di areola bawah (sehingga
puting susu berada di antara ibu jari dan jari telunjuk, ibu
jari dan jari telunjuk berada di daerah areola mammae).
- Tekan ibu jari dan jari telunjuk ke dalam kearah
dinding dada
- Tekan dan lepaskan, tekan dan lepaskan.
- Tekan areola dengan cara yang sama dari arah
Samping
- Lakukan bergantian untuk setiap satu payudara
sekurang-kurangnya 3 - 5 menit, hingga aliran pelan.
- Bila sudah selesai puting dan payudara dibersihkan
dengan waslap dan air dingin, lalu dikeringkan
dengan handuk.
- Pastikan ASI dijamin bersih dan bisa diminumkan
bayi dengan sendok

7. Menstimulir refleks Oksitosin dengan menggosok


punggung ibu :
- Ibu dianjurkan untuk duduk, pakaian atas dilepas.
- Handuk di letakkan di bawah payudara
- Melipat lengan di atas meja di depannya, kepala
diletakkan diatas lengannya
- Dengan kedua ibu jari menghadap ke arah atas ,
perawat menggosok kedua sisi tulang belakang ibu,
tekan kuat, membentuk lingkaran kecil (spiral), dari
atas ke arah bawah, selama 2-3 menit.
- Selanjutnya gosok pula dari leher ke arah tulang
belikat kanan dan kiri, selama 2-3 menit.
- Bila ASI keluar banyak bisa di tampung di gelas ASI
Pastikan ASI dijamin bersih dan bisa diminumkan
dengan sendok.
- Bila sudah selesai, bersihkan payudara dari ASI.
Kenakan kembali pakaian Ibu.
- Alat-alat dibereskan.
- Lepas APD, cuci tangan.

IV. TAHAP TERMINASI


1. Evaluasi Respon Klien
2. Simpulkan hasil kegiatan
3. Pemberian pesan
4. Kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya

V. SIKAP :
1. Tanggap terhadap reaksi/respon pasien
2. Sabar
3. Ramah
4. Teliti
5. Sopan
6. Empati

VI. TAHAP DOKUMENTASI :


Dokumentasikan :
1. Seluruh hasil tindakan + kesimpulan
2. Semua nasihat yang diberikan
3. Respon Pasien

Jumlah Skor
Nilai Akhir : =

Jumlah komponen yang dinilai

Yogyakarta, ------------------
Penguji ,
STIKES BETHESDA
YAKKUM Revisi 11 Januari 2013
YOGYAKARTA

CHECKLIST PERAWATAN PERINEUM IBU POST PARTUM

Nama Mahasiswa : .........................................................


NIM : .........................................................
Tingkat/Semester : .........................................................
Tanggal : .........................................................
Mata Ajaran : ........................................................
Lahan Praktik : .........................................................

No KOMPONEN NILAI KET


I. PERSIAPAN ALAT ( dalam Trolly ) : 1 2 3 4
a. Baki berisi:
1. Set Vulva Hygiene (steril/bersih), terdiri dari:
- Bengkok 1
- 7 buah kapas gulung.
- Satu pasang sarung tangan
- Kasa 1 lembar
- Galipot 2
2. Nacl dlm tempatnya.
3. Pengalas.
4. Bila ada luka perineum, siapkan bak berisi kasa
dan lidi kapas steril, siapkan Bethadine dalam
tempatnya.
5. NaCl dalam tempatnya.
6. Pembalut wanita (dan tali).
7. Kantong plastik tempat sampah.
b. Alat Pelindung Diri (APD)
c. Kom berisi larutan Chlorin

II TAHAP PRA INTERAKSI:


1. Verifikasi order
2. Persiapan diri perawat
3. Siapkan alat
4. Siapkan lingkungan

III. TAHAP ORIENTASI


1. Berikan salam terapeutik.
2. Klarifikasi kontrak waktu untuk melakukan tindakan.
3. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan.
4. Beri kesempatan pasien untuk bertanya.
5. Persiapan alat didekatkan pasien.
IV TAHAP KERJA
1. Perawat mencuci tangan.
2. Mengenakan APD (yas dan masker).
3. Menanyakan keluhan pasien (bila ada).
4. Membuka set alat Vulva Hygiene, tuangkan
Nacl 0,3% kedalam galipot berisi kapas gulung.
5. Meminta pasien untuk membuka pakaian bawah
dengan bantuan perawat.
6. Pasang pengalas dibawah bokong.
7. Membuka pembalut, masukkan ke kantong plastik.
8. Gunakan sarung tangan yang dominan.
9. Bersihkan daerah Vulva menggunakan kapas
Nacl dengan tangan yang dominan. Setiap satu
kapas hanya digunakan satu kali usapan:
- Satu kapas untuk membersihkan Mons
Veneris dari kiri ke kanan.
- Satu kapas untuk membersihkan labia mayora
Kiri dari atas ke bawah.
- Satu kapas untuk membersihkan labia mayora
Kanan dari atas ke bawah.
- Dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri
→membuka labia mayora, kemudian dengan
Satu kapas membersihkan labia minora kanan
dari atas ke bawah. Satu kapas lagi untuk
membersihkan labia minora kiri dari atas ke
bawah.
- Posisi tangan kanan masih sama: dengan
Satu kapas membersihkan meatus mulai dari
Orifisium urethra sampai ke perineum/ anus.
- Dengan satu kapas, tangan kanan
Membersihkan bagian perineum dari arah
Depan ke belakang.
- Keringkan dengan kasa yang telah disediakan.
10. Bila ada luka:
- Olesi Bethadine menggunakan lidi kapas, lalu
Hapus dengan NaCl 0,9%.
- Tutup dengan kasa steril.
11. Pasang pembalut dari arah depan ke belakang.
12. Melepas sarung tangan.
13. Merapikan pakaian pasien dan atur posisi nyaman.
14. Membereskan alat –alat.
15. Melepas yas dan masker
16. Mencuci sarung tangan.

V TAHAP TERMINASI
1. Evaluasi respon pasien.
2. Simpulkan hasil kegiatan.
3. Pemberian pesan.
4. Kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya.

VI SIKAP
1. Tanggap terhadap respon/ reaksi pasien.
2. Sabar
3. Ramah
4. Teliti
5. Sopan
6. Empati

VII TAHAP DOKUMENTASI


Dokumentasikan:
1. Seluruh hasil tindakan dan kesimpulan
2. Semua nasihat yang diberikan
3. Respon pasien

Jumlah Skor
Nilai Akhir : =

Jumlah komponen yang dinilai

Yogyakarta, ------------------
Penguji ,

You might also like