You are on page 1of 18

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN VERTIGO APLIKASI

NANDA, NOC, NIC

Pengertian
Vertigo dapat digolongkan sebagai salah satu bentuk gangguan keseimbangan atau gangguan orientasi di ruangan.
Banyak system atau organ tubuh yang ikut terlibat dalam mengatur dan mempertahankan keseimbangan tubuh kita.
Keseimbangan diatur oleh integrasi berbagai sistem diantaranya sistem vestibular, system visual dan system somato
sensorik ( propioseptik). Untuk memperetahankan keseimbangan diruangan, maka sedikitnya 2 dari 3 sistem system
tersebut diatas harus difungsikan dengan baik. Pada vertigo, penderita merasa atau melihat lingkunganya bergerak
atau dirinya bergerak terhadap lingkungannya. Gerakan yang dialami biasanya berputar namun kadang berbentuk
linier seperti mau jatuh atau rasa ditarik menjauhi bidang vertikal. Pada penderita vertigo kadang-kadang dapat kita
saksikan adanya nistagmus. Nistagmus yaitu gerak ritmik yang involunter dari pada bolamata. (Lumban Tobing.
S.M, 2003)

Etiologi Vertigo Serta lokasi Lesi

Berikut ini berbagai penyakit atau kelainan yang dapat menyebabkan vertigo
a. Labirin, telinga dalam
b. Vertigo Posisional paraksimal benigna (kupulolitiasis)
c. Pasca trauma
d. Penyakit Meniere
e. Labirintitis (Viral, Bakterial)
f. Toksik (misalnya oleh aminoglikosid, streptomisin, gentamisin)
g. Obstruksi peredaran darah dilabirin
h. Fistula labirin
- Saraf Otak ke VIII
i. Neuritis Iskemik (misalnya pada din)
j. Infeksi, Inflamasi (misalnya oleh sifilis, herpes zoster)
k. Neuronitis Vestibular
l. Neuroma Akustik
m. Tumor lainnya disudut serebels pontin (misalnya meningioma, metasfase)

I PATOFISISIOLOGI VERTIGO

Anatomi

Jaringan saraf yang terkait dalam proses timbulnya sindrom vertigo:


A. Reseptor alat keseimbangan tubuh yang berperan dalam proses transduksi yaitu mengubah rangsangan
menjadi bioelektrokimia:
 Reseptor mekanis divestibulum
 Resptor cahaya diretina
 Resptor mekanis dikulit, otot dan persendian (propioseptik)
B. Saraf aferen, berperan dalam transmisi menghantarkan impuls ke pusat keseimbangan di otak:
 Saraf vestibularis
 Saraf optikus
 Saraf spinovestibulosrebelaris.
C. Pusat-pusat keseimbangan, berperan dalam proses modulasi, komparasi, integrasi/koordinasi dan
persepsi: inti vestibularis, serebelum, kortex serebri, hypotalamusi, inti akulomotorius, formarsio retikularis

Patofisiologi

Dalam kondisi fisiologi/normal, informasi yang tiba dipusat integrasi alat keseimbangan tubuh yang
berasal dari resptor vestibular, visual dan propioseptik kanan dan kiri akan diperbandingkan, jika
semuanya sinkron dan wajar akan diproses lebih lanjut secara wajar untuk direspon. Respon yang
muncul beberapa penyesuaian dari otot-otot mata dan penggerak tubuh dalam keadaan bergerak. Di
samping itu orang menyadari posisi kepala dan tubuhnya terhadap lingkungan sekitarnya. Tidak ada
tanda dan gejala kegawatan (alarm reaction) dalam bentuk vertigo dan gejala dari jaringan otonomik.
Namun jika kondisi tidak normal/tidak fisiologis dari fungsi alat keseimbangan tubuh dibagian tepi atau
sentral maupun rangsangan gerakan yang aneh atau berlebihan, maka proses pengolahan informasi
yang wajar tidak berlangsung dan muncul tanda-tanda kegawatan dalam bentuk vertigo dan gejala dari
jaringan otonomik. Di samping itu respon penyesuaian otot-otot menjadi tidak adekvat sehingga muncul
gerakan abnormal dari mata disebut nistagnus.

Tanda dan Gejala

- Vertigo Sentral
Gejala yang khas bagi gangguan di batang otak misalnya diplopia, paratesia, perubahan serisibilitas dan
fungsi motorik. Biasanya pasien mengeluh lemah, gangguan koordinasi, kesulitan dalam gerak supinasi
dan pronasi tanyanye secara berturut-turut (dysdiadochokinesia), gangguan berjalan dan gangguan
kaseimbangan. Percobaan tunjuk hidung yaitu pasien disuruh menunjuk jari pemeriksa dan kemudian
menunjuk hidungnya maka akan dilakukan dengan buruk dan terlihat adanya ataksia. Namun pada
pasien dengan vertigo perifer dapat melakukan percobaan tunjuk hidung sacara normal. Penyebab
vaskuler labih sering ditemukan dan mencakup insufisiensi vaskuler berulang, TIA dan strok. Contoh
gangguan disentral (batang otak, serebelum) yang dapat menyebabkan vertigo adalah iskemia batang
otak, tumor difossa posterior, migren basiler.

- Vertigo perifer

Lamanya vertigo berlangsung:


a. Episode (Serangan ) vertigo yang berlangsung beberapa detik.
Vertigo perifer paling sering disebabkan oleh vertigo posisional berigna (VPB). Pencetusnya
adalah perubahan posisi kepala misalnya berguling sewaktu tidur atau menengadah mengambil barang
dirak yang lebih tinggi. Vertigo berlangsung beberapa detik kemudian mereda. Penyebab vertigo
posisional berigna adalah trauma kepala, pembedahan ditelinga atau oleh neuronitis vestibular
prognosisnya baik gejala akan menghilang spontan.
b. Episode Vertigo yang berlangsung beberapa menit atau jam.
Dapat dijumpai pada penyakit meniere atau vestibulopati berulang. Penyakit meniere mempunyai
trias gejala yaitu ketajaman pendengaran menurun (tuli), vertigo dan tinitus. Usia penderita biasanya 30-
60 tahun pada permulaan munculnya penyakit.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan penurunaan pendengaran dan kesulitan dalam berjalan
“Tandem” dengan mata tertutup. Berjalan tandem yaitu berjalan dengan telapak kaki lurus kedepan, jika
menapak tumit kaki yang satu menyentuh jari kaki lainnya dan membentuk garis lurus kedepan.
Sedangkan pemeriksaan elektronistagmografi sering memberi bukti bahwa terdapat penurunan
fungsi vertibular perifer. Perjalanan yang khas dari penyakit meniere ialah terdapat kelompok serangan
vertigo yang diselingi oleh masa remisi. Terdapat kemungkinan bahwa penyakit akhirnya berhenti tidak
kambuh lagi pada sebagian terbesar penderitanya dan meninggalkan cacat pendengaran berupa tuli dan
timitus dan sewaktu penderita mengalami disekuilibrium (gangguan keseimbangan) namun bukan
vertigo. Penderita sifilis stadium 2 atau 3 awal mungkin mengalami gejala yang serupa dengan penyakit
meniere jadi kita harus memeriksa kemungkinana sifilis pada setiap penderi penyakit meniere.
c. Serangan Vertigo yang berlangsung beberapa hari sampai beberapa minggu.
Neuronitis vestibular merupakan kelainan yang sering dijumpai pada penyakit ini mulanya vertigo,
nausea, dan muntah yang menyertainya ialah mendadak. Gejala ini berlangsung beberapa hari sampai
beberapa minggu. Sering penderita merasa lebih lega namun tidak bebas sama sekali dari gejala bila ia
berbaring diam.
Pada Neuronitis vestibular fungsi pendengaran tidak terganggu kemungkinannya disebabkan
oleh virus. Pada pemeriksaan fisik dijumpai nistagmus yang menjadi lebih basar amplitudonya. Jika
pandangan digerakkan menjauhi telinga yang terkena penyakit ini akan mereda secara gradual dalam
waktu beberapa hari atau minggu.
Pemeriksaan elektronistagmografi (ENG) menunjukkan penyembuhan total pada beberapa penyakit namun
pada sebagian besar penderita didapatkan gangguan vertibular berbagai tingkatan. Kadang terdapat pula vertigo
posisional benigna. Pada penderita dengan serangan vertigo mendadak harus ditelusuri kemungkinan stroke
serebelar. Nistagmus yang bersifat sentral tidak berkurang jika dilakukan viksasi visual yaitu mata memandang satu
benda yang tidak bergerak dan nigtamus dapat berubah arah bila arah pandangan berubah. Pada nistagmus perifer,
nigtagmus akan berkurang bila kita menfiksasi pandangan kita suatu benda contoh penyebab vetigo oleh gangguan
system vestibular perifer yaitu mabok kendaraan, penyakit meniere, vertigo pasca trauma

Klasifikasi

Vertigo dapat berasal dari kelamin disentral (batang otak, srebelum atau otak) atau diperifer (telinga
dalam, atau saraf vestibular)

Pemeriksaan Pada Penderita Vertigo

1. Tes Romberg yang dipertajam


Sikap kaki seperti tandem, lengan dilipat pada dada dan mata kemudian ditutup. Orang yang
normal mampu berdiri dengan sikap yang romberg yang dipertajam selama 30 detik atau lebih
2. Tes Melangkah ditempat (Stepping Test)
Penderita disuruh berjalan ditempat dengan mata tertutup sebanyak 50 langkah. Kedudukan
akhir dianggap abnormal jika penderita beranjak lebih dari satu meter atau badan berputar lebih dari 30
derajat
3. Salah Tunjuk(post-pointing)
Penderita merentangkan lengannya, angkat lengan tinggi-tinggi (sampai fertikal) kemudian
kembali kesemula
4. Manuver Nylen Barang atau manuver Hallpike
Penderita duduk ditempat tidur periksa lalu direbahkan sampai kepala bergantung dipinggir
tempat tidur dengan sudut 300 kepala ditoleh kekiri lalu posisi kepala lurus kemudian menoleh lagi
kekanan pada keadaan abnormal akan terjadi nistagmus
5. Tes Kalori = dengan menyemprotkan air bersuhu 300 ketelinga penderita
6. Elektronistagmografi
Yaitu alat untuk mencatat lama dan cepatnya nistagmus yang timbul
7. Posturografi
Yaitu tes yang dilakukan untuk mengevaluasi system visual, vestibular dan somatosensorik.

Penatalaksanaan

a. Vertigo posisional Benigna (VPB)


 Latihan : latihan posisional dapat membantu mempercepat remisi pada sebagian besar penderita VPB.
Latihan ini dilakukan pada pagi hari dan merupakan kagiatan yang pertama pada hari itu. Penderita
duduk dipinggir tempat tidur, kemudian ia merebahkan dirinya pada posisinya untuk membangkitkan
vertigo posisionalnya. Setelah vertigo mereda ia kembali keposisi duduk \semula. Gerakan ini diulang
kembali sampai vertigo melemah atau mereda. Biasanya sampai 2 atau 3 kali sehari, tiap hari sampai
tidak didapatkan lagi respon vertigo.
 Obat-obatan : obat anti vertigo seperti miklisin, betahistin atau fenergen dapat digunakan sebagai terapi
simtomatis sewaktu melakukan latihan atau jika muncul eksaserbasi atau serangan akut. Obat ini
menekan rasa enek (nausea) dan rasa pusing. Namun ada penderita yang merasa efek samping obat
lebih buruk dari vertigonya sendiri. Jika dokter menyakinkan pasien bahwa kelainan ini tidak berbahaya
dan dapat mereda sendiri maka dengan membatasi perubahan posisi kepala dapat mengurangi
gangguan.

b. Neurotis Vestibular

Terapi farmokologi dapat berupa terapi spesifik misalnya pemberian anti biotika dan terapi simtomatik.
Nistagmus perifer pada neurinitis vestibuler lebih meningkat bila pandangan diarahkan menjauhi telinga
yang terkena dan nigtagmus akan berkurang jika dilakukan fiksasi visual pada suatu tempat atau benda.
c. Penyakit Meniere
Sampai saat ini belum ditemukan obat khusus untuk penyakit meniere. Tujuan dari terapi medik yang
diberi adalah:
 Meringankan serangan vertigo: untuk meringankan vertigo dapat dilakukan upaya : tirah baring, obat untuk
sedasi, anti muntah dan anti vertigo. Pemberian penjelasan bahwa serangan tidak membahayakan jiwa
dan akan mereda dapat lebih membuat penderita tenang atau toleransi terhadap serangan berikutnya.
 Mengusahakan agar serangan tidak kambuh atau masa kambuh menjadi lebih jarang. Untuk mencegah
kambuh kembali, beberapa ahli ada yang menganjurkan diet rendah garam dan diberi diuretic. Obat anti
histamin dan vasodilator mungkin pula menberikan efek tambahan yang baik.
 Terapi bedah: diindikasikan bila serangan sering terjadi, tidak dapat diredakan oleh obat atau tindaka
konservatif dan penderita menjadi infalid tidak dapat bekerja atau kemungkinan kehilangan pekerjaannya.

d Presbiastaksis (Disekuilibrium pada usia lanjut)


Rasa tidak setabil serta gangguan keseimbangan dapat dibantu obat supresan vestibular dengan dosis
rendah dengan tujuan meningkatkan mobilisasi. Misalnya Dramamine, prometazin, diazepam, pada
enderita ini latihan vertibuler dan latihan gerak dapat membantu. Bila perlu beri tongkat agar rasa
percaya diri meningkat dan kemungkinan jatuh dikurangi.

e Sindrom Vertigo Fisiologis


Misalnya mabok kendaraan dan vertigo pada ketinggian terjadi karena terdapat ketidaksesuaian antara
rangsang vestibuler dan visual yang diterima otak. Pada penderita ini dapat diberikan obat anti vertigo.
f Strok (pada daerah yang didarahi oleh arteria vertebrobasiler)
 TIA: Transient Ischemic Atack yaitu stroke ringan yang gejala klinisnya pulih sempurna dalam kurun waktu
24 jam
 RIND: Reversible Ischemic Neurologi Defisit yaitu penyembuhan sempurna terjadi lebih dari 24 jam.
Meskipun ringan kita harus waspada dan memberikan terapi atau penanganan yang efektif sebab
kemungkinan kambuh cukup besar, dan jika kambuh bisa meninggalkan cacat.
Latihan fisik vestibular pada penderita vertigo:
Tujuannya:
A. Melatih gerakan kepala yang mencetuskan vertigo atau disekuilibrium untuk meningkatkan
kemampuan mengatasinya secara lamban laun
B. Melatih gerakan bola mata, latihan viksasi pandangan mata
C. Melatih meningkatkan kemampuan keseimbangan
contoh latihan:
o Berdiri tegak dengan mata dibuka, kemudian dengan mata ditutup
o Olah raga yang menggerakkan kepala (gerak rotasi, fleksi, eksfensi, gerak miring)
o Dari sikap duduk disuruh berdiri dengan mata terbuka, kemudian dengan mata tertutup
o Jalan dikamar atau ruangan dengan mata terbuka kemudian dengan mata tertutup
o Berjalan “tandem”
o Jalan menaiki dan menuruni lereng
o Melirikkan mata kearah horizontal dan vertical
o Melatih gerakan mata dengan mengikuti obyek yang bergerak dan juga menfiksasi pada objek yang diam
Semua gerakan tersebut diatas harus dilakukan hati-hati
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN VERTIGO

II PENGKAJIAN

Data focus yang perlu dikaSetelah dilakukan tindak keperawatan selama…x24 jam, nausea berkurang /
hilang
N.O.C:
a. Comfort level
b. Hidration

c. Nutritional status food finid intake

Dengan kreteria:
a. Terdapat tanda-tanda fisik dan psikologik membaik
b. Turgor kulit, mukosa mulut baik
c. Tidak panas dan tidak terdapat edeme perifer
Intake makanan dan minuman baikji
A. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
Keluhan yang dirasakan pasien pada saat dilakukan pengkajian.
2. Riwayat kesehatan sekarang
Riwayat penyakit yang diderita pasien saat masuk rumah sakit. Pada pasien vertigo tanyakan adakah
pengaruh sikap atau perubahan sikap terhadap munculnya vertigo, posisi mana yang dapat memicu
vertigo.
3. Riwayat kesehatan yang lalu
Adakah riwayat trauma kepala, penyakit infeksi dan inflamasi dan penyakit tumor otak. Riwayat
penggunaan obat vestibulotoksik missal antibiotik, aminoglikosid, antikonvulsan dan salisilat.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Adakah riwayat penyakit yang sama diderita oleh anggota keluarga lain atau riwayat penyakit lain baik
bersifat genetic maupun tidak.
B. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Pemeriksaan Persistem
1. Sistem persepsi sensori
Adakah rasa tidak stabil, disrientasi, osilopsia yaitu suatu ilusi bahwa benda yang diam tampak bergerak
maju mundur.
2. Sistem Persarafan
Adakah nistagmus berdasarkan beberapa pemeriksaan baik manual maupun dengan alat.
3. Sistem Pernafasan
Adakah gangguan pernafasan.
4. Sistem Kardiovaskuler
Adakah terjadi gangguan jantung.
5. Sistem Gastrointestinal
Adakah Nausea dan muntah
6. Sistem integumen
7. Sistem Reproduksi
8. Sistem Perkemihan
C. Pola Fungsi Kesehatan
1. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Adakah kecemasan yang dia lihatkan oleh kurangnya pemahaman pasien dan keluarga mengenai
penyakit, pengobatan dan prognosa.
2. Pola aktivitas dan latihan
Adakah pengaruh sikap atau perubahan sikap terhadap munculnya vertigo, posisi yang dapat memicu
vertigo.
3. Pola nutrisi metabolisme
Adakah nausea dan muntah
4. Pola eliminasi
5. Pola tidur dan istirahat
6. Pola Kognitif dan perseptua
Adakah disorientasi dan asilopsia
7. Persepsi diri atau konsep diri
8. Pola toleransi dan koping stress
9. Pola sexual reproduksi
10. Pola hubungan dan peran
11. Pola nilai dan kenyakinan

III DIANOGSA KEPARAWATAN


A. Resiko jatuh berhubungan dengan pusing ketika menggerakan kepala.
B. Nausea berhubungan dengan penyakit meniere, labirintitis
C. Defisit self care: toileting, bathing, feeding.
D. Defisit pengetahuan tentang penyakit pengobatan dan perawatan berhubungan dengan kurangnya
paparan informasi.
E. Perfusi jaringan tidak efektif; cerebral berhubungan dengan aliran arteri terhambat.
IV RENCANA KEPERAWATAN
DIAGNOSA
NO TUJUAN
KEPERAWATAN

1. Resiko jatuh Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …1. Environmental Management: S
berhubungan dengan x 24 jam pasien diharapakan tidak jatuh meningkatkan keamanan
pusing ketika 2. Falls Prevention:
menggerakkan kepala NOC:  Kaji penurunan kognitif dan
resiko jatuh
a. Safeti status: Falls Occurrence  Kaji tingkat gait, keseimbangan
b. Falls prevention: know ledge personal  Instruksikan pasien agar mema
safety 3. Teaching: disease proles
c. Safety beheviour: Falls prevention  jelaskan pada pasien tanda da
 Anjurkan pasien untuk bedrest
Dengan kreteria:  Jelaskan pada pasien tentang

a. pasien mampu berdiri, d uduk, berjalan


tanpa pusing
b. Klien mampu menjelaskan jika terjadi
serangan dan cara mengantisipasinya
2. Nausea berhubungan Setelah dilakukan tindak 1. Patient / family teaching
keperawatan
dengan stimulasi visual selama…x24 jam, nausea berkurang / hilang -Anjurkan pasien agar pelen-pelan
yang tidak N.O.C: rasa mual dan muntah.
mengenakkan, meniere, a. Comfort level -Ajarkan pasien untuk tidak minu
labirintitis d. Hidration makan.
2.NUTRITIONAL MONITORING
e. Nutritional status food finid intake -Monitor tipe kehilangan berat bada
-Monitor kelembaban,turgor kulit da
Dengan kreteria: -Monitor tingkat energi,malaise,fatig
d. Terdapat tanda-tanda fisik dan psikologik membaik -Monitor asupan kalori dan nutrisi.
e. Turgor kulit, mukosa mulut baik -Kolaborasi;
f. Tidak panas dan tidak terdapat edeme perifer kelola pemberian anticmetic sebel
Intake makanan dan minuman baik 3. Fluid managmen:

 Awasi secara akurat inta


 Monitor vital sign
 Monitor status nutrisi pas
 Monitor status hydrasi m
dan orthostatic BP

Kelola pemberian terapi IV


3 Kurang perawatan diri:  NIC:Membantu perawatn diri pasi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ...
makan, mandi, x 24 jam diharapkan kebutuhan mandiri klien Aktifitas:
berpakaian, toileting b.d terpenuhi, NOC;PERAWATAN DIRI 1. Tempatkan alat-alat mandi ditem
kerusakan neurovaskuler (Mandi,makan,toileting,berpakaian) Dengan kriteria klien
: 2. Libatkan klien dan danpingi
Batasan Karakteristik :  Klien dapat makan de-ngan bantuan orang lain / 3. Berikan bantuan selama klien tid
 Kelumpuhan wajah atau mandiri NIC : ADL berpakaian
anggota badan sehingga  Klien dapat mandi de-ngan bantuan orang lain Aktifitas :
menyebab-kan :  Klien dapat memakai pakaian dengan bantuan
 Ketidakmampuan dalam orang lain / mandiri 1. Informasikan pada klien
menyuap, memegang  Klien dapat toileting de-ngan bantuan alat 2. Sediakan pakaian ditem
alat makan 3. Bantu berpakaian yang s
 Ketidakmampuan dalam 4. Jaga privasi klien
membasuh badan, 5. Berikan pakaian pribadi
mongering-kan, keluar
masuk kamar mandi NIC : ADL Makan
 Ketidakmampuan pergi Aktifitas :
ke kamar mandi,
mengguna-kan pispot 1. Anjurkan klien duduk dan
2. Dampingi saat makan
3. Bantu jika klien belum m
4. Beri rasa nyaman saat m

4. Defisit pengetahuan ten- Setelah dilakukan penjelasan selama ...xTeaching individual (5606)
tang penyakit, 1. Tentukan kebutuhan pembelaja
pertemuan, pe-ngetahuan klien tentang pe-nyakit,
pengobatan dan pengobatan dan pe-rawatan klien meningkat 2. Kaji tingkat pengetahuan dan pe
perawatan klien b.d 3. Kaji tingkat pendidikan
keterbatasan kognitif, ku- NOC : 4. Kaji kesiapan klien dalam memp
rang paparan atau
- Knowledge : Disease process (1803) 5. Atur agar realita tujuan pembela
mudah lupa - Knowladge : Illness care (1824) 6. Pilih metode / strategi mengajar
7. Sediakan lingkungan yang kond
Dengan kriteria : 8. Koreksi adanya kesalahan inform
- Klien dan keluarga mam-pu menjelaskan 9. Sediakan waktu untuk bertanya
10.
penger-tian, proses penyakit, penyebab, tanda dan
gejala, efek penyakit, tindakan pencegahan, pe-Teaching : disease process (5602
ngobatan dan perawatan vertigo 1. Nilai tingkat pengetahuan klien t
2. Jelaskan patofisiologi vertigo
3. Jelaskan tanda dan gejala vertig
4. Jelaskan kemungkinan penyeba
5. Diskusikan perubahan gaya hi
dimasa yang akan datang
6. Diskusikan pilihan-pilihan terapi
7. Jelaskan alasan rasional dari te
8. Kaji sumber-sumber pendukung
5. Perfusi jaringan tidak Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Monitorang neurologis (2620)
efektif (spesifik: cerebral) ..... x 24 jam diharapkan 1. Monitor ukuran, kesimetrisan, re
b.d aliran darah arteri Nyeri kepala / vertigo berkurang sampai de-ngan2. Monitor tingkat kesadaran klien
terhambat hilang 3. Monitir tanda-tanda vital
 Tanda-tanda vital stabil 4. Monitor keluhan nyeri kepala, m
Batasan Karakteristik : 5. Monitor respon klien terhadap p
 Nyeri kepala / vertigo 6. Hindari aktivitas jika TIK mening
 Perubahan status 7. Observasi kondisi fisik klien
mental
 perubahan respon Terapi oksigen (3320)
motorik  Bersihkan jalan nafas dari sekret
 dis-artria  Pertahankan jalan nafas tetap efe
 Kelumpuhan wa-jah  Berikan oksigen sesuai intruksi
 Monitor aliran oksigen, kanul oks
 Beri penjelasan kepada klien tent
 Observasi tanda-tanda hipo-venti
 Monitor respon klien terhadap pe
 Anjurkan klien untuk tetap mema
DAFTAR PUSTAKA

Lumban Tobing. S.M, 2003, Vertigo Tujuh Keliling, Jakarta : FK UI


Perhimpunan Dokter Spesialis Syaraf Indonesia, 1998, Vertigo Patofisiologi, Diagnosis dan Terapi,
Malang : Perdossi
Diposkan oleh Rizki Kurniadi Hari Februari 29, 2012
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar

Link ke posting ini

Buat sebuah Link

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda


Langganan: Poskan Komentar (Atom)

PROFIL SAYA

Rizki Kurniadi
Lihat profil lengkapku

Entri Populer
 ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN FEBRIS
 MACAM-MACAM SUARA NAFAS
 DIAGNOSA KEPERAWATAN NANDA DALAM 9 POLA KEBUTUHAN
KESEHATAN DASAR MANUSIA
 ASUHAN KEPERAWATAN KEJANG DEMAM PADA An. R DI MELATI 2 INSKA
RSUP DR. SARDJITO
 ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. SR DENGAN POST PARTUM DI RUANG
DDS RSUP DR SARDJITO JOGJAKARTA
 ASUHAN KEPERAWATAN POST OP SECTIO CAESARIA TERHADAP NY. S DI
POLI KEBIDANAN RSU BANYUMAS JAWA TENGAH APLIKASI NANDA, NOC,
NIC
 ASUHAN KEPERAWATAN ANEMIA DENGAN NANDA, NOC, NIC
 MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN JIWA HALUSINASI PENDENGARAN
 ASUHAN KEPERAWATAN STROKE DENGAN NANDA, NOC, NIC
 MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN DIARE

Arsip Blog
 ► 16 (432)
o ► Agustus (24)
 ► 08 Agu (14)
 ► 02 Agu (10)
o ► Juli (204)
 ► 31 Jul (4)
 ► 27 Jul (10)
 ► 22 Jul (18)
 ► 21 Jul (8)
 ► 20 Jul (38)
 ► 19 Jul (5)
 ► 18 Jul (16)
 ► 17 Jul (46)
 ► 16 Jul (9)
 ► 15 Jul (6)
 ► 14 Jul (9)
 ► 13 Jul (10)
 ► 12 Jul (16)
 ► 11 Jul (9)
o ► Juni (204)
 ► 24 Jun (16)
 ► 23 Jun (11)
 ► 22 Jun (23)
 ► 21 Jun (25)
 ► 20 Jun (4)
 ► 19 Jun (6)
 ► 18 Jun (16)
 ► 13 Jun (9)
 ► 12 Jun (35)
 ► 10 Jun (43)
 ► 08 Jun (10)
 ► 07 Jun (6)

 ▼ 12 (1422)
o ► Desember (76)
 ► 18 Des (2)
 ► 15 Des (7)
 ► 14 Des (9)
 ► 13 Des (23)
 ► 09 Des (25)
 ► 06 Des (10)
o ► November (51)
 ► 23 Nov (1)
 ► 22 Nov (12)
 ► 20 Nov (34)
 ► 19 Nov (4)
o ► Oktober (50)
 ► 20 Okt (10)
 ► 18 Okt (3)
 ► 08 Okt (17)
 ► 06 Okt (4)
 ► 05 Okt (10)
 ► 04 Okt (3)
 ► 02 Okt (3)
o ► September (6)
 ► 23 Sep (1)
 ► 19 Sep (5)
o ► Juni (23)
 ► 19 Jun (6)
 ► 11 Jun (13)
 ► 09 Jun (4)
o ► Mei (91)
 ► 31 Mei (3)
 ► 29 Mei (17)
 ► 28 Mei (7)
 ► 26 Mei (16)
 ► 23 Mei (2)
 ► 22 Mei (3)
 ► 21 Mei (35)
 ► 19 Mei (1)
 ► 18 Mei (2)
 ► 14 Mei (4)
 ► 03 Mei (1)
o ► April (39)
 ► 28 Apr (2)
 ► 13 Apr (6)
 ► 07 Apr (1)
 ► 06 Apr (8)
 ► 03 Apr (8)
 ► 01 Apr (14)
o ► Maret (673)
 ► 31 Mar (6)
 ► 30 Mar (29)
 ► 29 Mar (2)
 ► 28 Mar (13)
 ► 27 Mar (9)
 ► 26 Mar (63)
 ► 24 Mar (20)
 ► 22 Mar (6)
 ► 21 Mar (9)
 ► 20 Mar (51)
 ► 19 Mar (20)
 ► 18 Mar (16)
 ► 17 Mar (7)
 ► 16 Mar (32)
 ► 15 Mar (12)
 ► 14 Mar (44)
 ► 11 Mar (9)
 ► 10 Mar (17)
 ► 09 Mar (7)
 ► 08 Mar (65)
 ► 07 Mar (76)
 ► 06 Mar (26)
 ► 03 Mar (38)
 ► 02 Mar (59)
 ► 01 Mar (37)
o ▼ Februari (380)
 ▼ 29 Feb (35)
 ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN DEMAM
BERDARAH DE...
 ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ASMA
BRONKHEALE AP...
 ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANEMIA
APLIKASI NAN...
 ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN
VERTIGO APLI...
 ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TUMOR INTRA
KRANIA...
 ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN STROKE
APLIKASI NA...
 ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN
GANGGUAN SI...
 ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN NYERI
PUNGGUNG B...
 ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN KOMA
APLIKASI NAN...
 ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN CEDERA
MEDULA SPI...
 ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN
GUILLAIN BAR...
 ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN EPILEPSI
APLIKASI ...
 ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN CIDERA
KEPALA (N...
 Catatan Perkembangan Diagnosa Keperawatan : Gangg...
 PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
 PRE PLANNING PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG
GASTRITI...
 PRE PLANNING PENYULUHAN DAN DEMONSTRASI CUCI
TANG...
 PRE PLANING PENYULUHAN ASI EKSKLUSIF DESA
RAWA A...
 PRE PLANNING PROGRAM PENGOBATAN MASSAL
MAHASISWA...
 PRE PLANNING PENGUKURAN TEKANAN DARAH (TENSI)
GRA...
 PRE PLANNING PERCONTOHAN SARINGAN AIR BERSIH
MAH...
 PRE PLANNING PROGRAM GOTONG ROYONG MASSAL
MAHASI...
 PRE PLANNING PENYULUHAN GIZI SEIMBANG PADA
BALITA
 PRE PLANING PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG
HIPERTENS...
 PRE PLANNING PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG
IMUNISA...
 PRE PLANING PENYULUHAN REMATIK DESA RAWA
ASRI
 PRE PLANNING PENYULUHAN DAN DEMONSTRASI
MENYIKAT ...
 PRE PLANNING PENYULUHAN TENTANG DAMPAK
PENGGUNAAN...
 PENGKAJIAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) DESA
RAWA ...
 MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD) DESA
RAWA ASRI
 ANALISA DATA PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) DESA
RAW...
 PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) DESA
RAWA AS...
 PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) DESA
RAWA AS...
 PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) DESA
RAWA AS...
 PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) DESA
RAWA AS...
 ► 28 Feb (1)
 ► 27 Feb (93)
 ► 26 Feb (21)
 ► 25 Feb (30)
 ► 24 Feb (15)
 ► 21 Feb (16)
 ► 20 Feb (45)
 ► 17 Feb (15)
 ► 16 Feb (11)
 ► 15 Feb (51)
 ► 12 Feb (26)
 ► 11 Feb (21)
o ► Januari (33)
 ► 30 Jan (5)
 ► 28 Jan (25)
 ► 27 Jan (3)

 ► 11 (62)
o ► Desember (62)
 ► 17 Des (42)
 ► 16 Des (17)
 ► 15 Des (3)

free backlinks creator for your blog or site

You might also like