You are on page 1of 16

TUGAS

TEKNOLOGI BESI BAJA

“PEMBUATAN BESI BAJA”

Fadli Maulana Fikri 3335140639

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA


CILEGON
2018

1
Kata Pengantar

Puji dan Syukur kita panjatkan kepada Allah Subhanahuwataala. Salawat dan salam
kita kirimkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad Sallallahu-alaihiwasallam, karena atas
hidayah-Nyalah paper ini dapat diselesaikan. Paper ini kami sampaikan kepada Dosen mata
kuliah TEKNOLOGI BESI BAJA Pak Tri Wibowo, ST., MT., MSc. sebagai salah satu tugas
mata kuliah Teknologi Besi Baja.

Kami mohon kepada Bapak/Ibu dosen khususnya, umumnya para pembaca apabila
menemukan kesalahan atau kekurangan dalam paper ini, baik dari segi bahasanya maupun
isinya, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun kepada semua
pembaca demi lebih baiknya karya-karya tulis yang akan datang.

2
Daftar Isi

Kata Pengantar.........................................................................................................................1
Daftar Isi..................................................................................................................................2
1. Pendahuluan .......................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................3
1.2 Tujuan...............................................................................................................................3
1.3 Batasan Masalah...............................................................................................................3
2. Pemahasan..........................................................................................................................4
2.1 Baja..................................................................................................................................4
2.1.1 Proses Pembuatan Baja Secara Umum.........................................................................5
2.1.2 Proses Pembuatan Baja Menggunakan Konvertor.......................................................6
2.1.2.1 Proses Bessemer.......................................................................................................6
2.1.2.2 Proses Thomas...........................................................................................................7
2.1.2.3 Proses Siemens Martin..............................................................................................8
2.2 Besi..................................................................................................................................9
2.2.1 Proses Pembuatan Besi menggunakan Tanur Tinggi...................................................9
2.2.2 Macam-Macam besi baja…………………………………………………………….14
3.Daftar pustaka....................................................................................................................15

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Bijih besi merupakan bahan baku pembuatan besi yang dapat berupa senyawa oksida,
karbonat, dan sulfida serta tercampur sengan unsur lain misalnya silikon. Bijih besi diolah
dalam tanur atau dapur tinggi untuk menghasilkan besi kasar. Besi kasar adalah bahan baku
untuk pembuatan besi cor (cast iron), besi tempa (wrought iron), dan (baja (steel). Ketigaa
macam bahan itu banyak dipakai dalam bidang teknik.
Baja adalah logam paduan antara besi dan karbon dengan kadar karbonnya secara
teoritis maksimum 1,7%. Besi cor adalah logam paduan antara besi dan karbon yang
kadarnya 1,7% sampai 3,5%. Besi tempa adalah baja yang mempunyai kadar karbon rendah.
Dilihat dari kegunaannya maka besi dan baja campuran merupakan tulang punggung
peradaban modern saat ini untuk peralatan transportasi, bangunan, pertanian, dan peralatan
mesin.

1.2TUJUAN
Untuk memahami proses pembuatan besi dan baja
1.3BATASAN MASALAH
Paper ini hanya membahas tentang bagaimana proses pembuatan besi dan baja

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Baja
Baja telah banyak digunakan sebagai bahan konstruksi bangunan dalam berbagai
bentuk dan ukuran menyesuaikan kekuatan yang dibutuhkan. proses pembuatan baja dapat
dilakukan dengan beberapa cara:

2.1.1 Proses pembuatan baja secara umum


Proses Pembuatan Baja
Keseluruhan proses dapat dibagi menjadi beberapa tahapan pengerjaan :
- bijih besi menjadi besi kasar (pig iron) atau besi spons(sponge iron)
- Pengolahan besi kasar/besi spongs menjadi baja antara lain ingot atau bilet/slab/bloom
- Pengolahan bentuk menjadi benda setengah jadi /baku berbentuk plat, strip, sklep, batang
kawat, batang profil, dll.
- Pengolahan lanjut bentuk setengah jadi menjadi menjadi bentuk yang lain misalnya, kawat,
pipa, sheet, tin plated sheet, dll.

Keseluruhan proses itu dapat dilakukan pada satu lokasi pabrik baja yang besar dan
dapat pula dilakukan pada sejumlah pabrik yang terpisah. Misalnya ada pabrik yang hanya
mengerjakan dri billet sampai suatu barang setengah jadi.

5
Gambar contoh proses pembuatan baja

Proses pertama
1. Komponen dasar: iron ore(bijih besi), limestone(tanah kapur), coke(dibuat dari coal,
khusus untuk pembuatan steel) dimasukkan ke dalam blast furnace.
2. Coke: bahan bakar untuk furnace, dibuat dari coal dengan proses tertentu.
3. Cairan besi(molten metal) yang panas di dalam furnace terpisah menjadi 2 bagian,
yang atas adalah slag (waste, impurities), dan yang bawah adalah besi yang hendak
dipakai. Besi yang dihasilkan ini kemudian dicetak menjadi pig iron. Kadar C dalam
pig iron bisa mencapai 2%.
Proses kedua
1. Pig iron dimasukkan ke dalam primary steel making furnace, bisa berupa oxygen
furnace, electric arc furnace, atau open hearth furnace. Ke dalam furnace ini, berbagai
bahan kimia ditambahkan untuk mendapatkan material properties yang diinginkan.
Seringkali scrap juga dimasukkan ke dalam furnace ini.
2. Dalam proses dengan oksigen, carbon di dalam molten metal bereaksi dengan oksigen
menghasilkan karbondioksida. Gas in harus keluar, kalau tidak akan membentuk ‘gas
pockets’ (rimming) saat menjadi dingin (rimmed steel). Untuk menghindari,
digunakan deoxidizer: silicon, alumunium. Baja yang dihasilkan: killed steel atau
semi killed steel.
3. Baja yang dihasilkan dicetak dalam bentuk slab, bloom atau billet.

6
Proses ketiga
1. Baja yang telah dicetak dalam bentuk slab, bloom atau billet tersebut selanjutnya
dibentuk menjadi berbagai macam profil seperti H-beam, Angle(siku), Channel, rel
kereta, pelat, pipa (seamless pipe), dan sebagainya.

2.1.2 Proses pembuatan Baja menggunakan konvertor


Konvertor terbuat dari baja dengan mulut terbuka(untuk memasukkan bahan baku dan
mengeluarkan cairan logam) serta dilapisi dengan batu tahan api. Konvertor diikatkan
pada suatu tap yang dapat berputar sehingga konvertor dapat digerakkan pada posisi
horizontal untuk memasukkan dan mengeluarkan bahan yang di proses, dan pada posisi
vertikal untuk pengembusan selama proses berlangsung. Konverter ini dilegkapi dengan
pipa yang berlubang kecil (diameternya sekitar 15-17 mm) dalam jumlah yang banyak
(120-150 buah pipa)yang terletak pada bagian bawah konvertor.
Sewaktu proses berlangsung udara di hembuskan kedalam konvertor melalui pipa
saluran dengan tekanan sekitar 1,4 kg/cm3 dan berlangsung dihembuskan cairan untuk
mengoksidasikan unsur yang tidak murni dan karbon. Kandungan karbon terakhir
dioksidasi dengan penambahan besi kasar yang kaya akan mangan, seterusnya baja cair di
tuangkan kedalam panci-panci dan dipadatkan menjadi batang-batang cetakan kapasitas
konverter sekitar 25-60 ton dan setiap proses memerlukan waktu 25 menit. Proses
pembuatan baja yang menggunakan konvertor adalah

2.1.2.1 proses bessemer


Proses bessemer adalah suatu proses pembuatan baja yang di lakukan di dalam
konvertor yang mempunyai lapisan batu tahan api dari kuarsa asam atau oksida asam
sehingga, proses ini di sebut ‘proses asam’. Besi kasar yang diolah dalam konvertor ini
adalah besi kasar kelabu yang kaya akan unsur silikon dan rendah fosfor ( kandungan fosfor
maksimal adalah 0,1 % ). Besi kasar yang mengandung fosfor rendah di ambil karena unsur
fosfor tidak dapat di reduksi dari dalam besi kasar apabila tidak diikat dengan batu kapur.
Disamping itu, fosfor dapat bereaksi dengan lapisan dapur yang dibuat dari kuarsa asam,
reaksi ini membahayakan atau mengahbiskan lapisan konvertor. Oleh karena itu, sangat
menguntungkan apabila bes kasar yang diolah dalam proses ini adalah besi kasar kelabu yang
mengandung silikon sekitar 1,5% - 2%.
Dalam proses ini bahan baku dimasukkan dan dikeluarkan sewaktu konvertor dalam
posisi horizontal (kemiringanya sekiar 30 derajat). Sementara itu, udara dihembusakn dalam
posisis vertikal atau disebut juga kedudukan proses. Dalam konvertor, yang pertama terjadi
adalah proses oksidasi unsur silikon yang menghasilkan oksida silikon. Kemudian diikuti
oleh proses oksidasi unsur fosfor dan mangan yang menghasilkan oksida fosfor dan oksida
mangan, ditandai dengan adanya bunga api yang berwarna kehijau - hijuan.

7
Baja dapat dihasilkan dengan mengembuskan udara melalui besi kasar cair didalam
dapur yang disebut ‘konvertor’, sehingga unsur –unsur yang tidak murni akan dikeluarkan
dengan jalan oksidasi. Pada waktu itu cara pembuatan jalan keereta api dan pembuatan
peralatan hampir sama pentingnya. Karena sejak udara dimasukkan atau dihembuskan,
kotoran – kotoran didalam baja akan berkurang.
Proses bessener mengolah baja dengan menggunakan besi kasar berkualitas baik
yang menggunakan fosfor rendah. Bila fosfor nya tinggi baja yang dihasilkan berkualitas
rendah, sebab alam proses pengolahan tidak seluruh fosfor dapat dikeluarkan. Masalah
pengeluaran unsur fosfor telah dapat dipecahkan pada proses dapur thomas, dengan
menggunakan batu kapur pada lapisan dasar dapur. Sehingga sampai saat ini proses thomas
digunakan untuk memproses besi kasar dapat kaya dengan fosfor.
Proses oksidasi yang terakhir adalah mengoksidasi karbon. Proses ini berlangsung
disertai dengan suara gemuruh dan nyala api berwarna putih dengan panjang sekitar 2 meter,
kemudian nyala api mengecil. Sebelum nyala api padam, ditambahkan besi kasar yang
banyak mengandung mangan, kemudian baja cair dituangkan kedalam panci – panci tuangan
dan dipadatkan dalam bentuk batang – batang baja.

2.1.2.2 proses thomas


Proses thomas adalah suatu proses pembuatan baja yang dilakukan di dalam konvertor
yang bagian dalamnya dilapisi dengan batu tahan api dari bahan karbonat calsium dan
magnesium carbonat (CaCO3+MgCO3) yang disebut “dolomit”Proses ini
disebutjuga proses basa karena lapisan konvertor terbuat dari dolomit dan hanya mengolah be
si kasar putih yang kaya dengan fosfor (sekitar 1,7 -
2%) dan mengandung unsur silikon rendah(sekitar 0,6 - 0,8%). Proses ini makin baik
hasilnya apabila besi kasar yangdiolahmengandung unsur silikon yang sangat rendah.
Dalam proses ini udara diembuskan ke cairan besi kasar di dalam konvertormelalui
pipa saluran udara, sehingga terjadi proses oksidasi di dalam cairan terhadap unsur-unsur
campuran. Pertama kali unsur yang dioksidasi adalah silikon (Si), kemudian mangan(Mn),

8
dan fosfor (P). Oksidasi unsur fosfor terjadi cepat sekali, sekitar 3 - 5 menit dan
prosesoksidasi yang terakhir adalah unsur karbon disertai suara gemuruh dan nyala api yang
tinggi.Apabila nyala api sudah mengecil dan kemudian padam berarti proses oksidasi
telah selesai.
Proses oksidasi yang terjadi pada unsur-unsur di dalam besi kasar
menghasilkanoksida yang akan dijadikan terak dengan jalan menambahkan batu kapur
ke dalam konvertor.Selanjutnya terak cair dikeluarkan dari dalam konvertor, diikuti dengan
penuangan baja cairke dalam panci-panci tuangan kemudian dipadatkan menjadi batangan
baja.

2.1.2.3 Proses Siemens Martin


Proses tungku terbuka disebut juga proses Siemens Martin, yang disesuaikandengan
nama ahli penemu proses tersebut. Proses ini digunakan untuk menahasilkan bajayang
mengandung karbon sedang dan rendah dengan cara proses asam atau basa, sesuaidengan sifat lapisan
dapurnya.
Proses ini berlangsung di dalam dapur tungku terbuka ataudapur Siemens Martin yang
mempunyai kapasitas 150 - 300 ton, bahan bakarnya gas yangdihasilkan dengan pembakaran
kokas di atas tungku atau bahan bakar minyak. Dapur inimenggunakan prinsip regenerator
(hubungan balik) dan tungku pemanas dapat mencapaitemperatur sekitar 900 -1.200 derajat
C, tungku pemanas ini bisa mencapai temperatur tinggiapabila diperlukan, dan pada waktu
yang sama menghemat bahan bakar.
Dalam proses inidapur diisi dengan besi kasar dan baja bekas, kemudian dicairkan
sehingga beberapa unsurcampuran terbentuk menjadi terak di atas permukaan cairan besi,
tambahkan bijih besi atauserbuk besi yang berguna untuk mereduksi karbon, maka lubang
pengeluaran dapur dibukadan cairan dituangkan ke dalam panci-panci tuangan. Baja cair
meninggalkan dapur sebelumterak cair dan beberapa terak dapat dicegah meninggalkan dapur
sampai seluruh baja cairdikeluarkan, kemungkinan terak ikut tertuang ke dalam panci yang
akan mengapung di
atas baja cair sehingga perlu dikeluarkan dan dituangkan ke dalarn panci yang berukuran keci
l.
Baja cair yang telah penuh di dalam panci dituangkan ke dalam cetakan melalui
bagian bawah cetakan, sehingga terak tetap di dalam panci dan terakhir dikeluarkan. Selain
itu,dapat pula dipisahkan dengan cara menuangnya ke dalam cetakan yang lebih kecil. Setiap
melakukan proses pemurnian besi kasar dan bahan tambahan lainnya berlangsung selama 12.
jam, kemudian diambil sejumlah baja cair sebagai contoh untuk dianalisis komposisinya.Se
mentaraitu, terak yang dihasilkan dari proses basa digunakan sebagai pupuk buatan.

terjadi oksidasi terak dari batu kapur atau bubuk kapur untuk mereduksi unsur-unsur-
campuran.Selanjutnya diperoleh pemisahan terak (mengandung batu kapur) dari baja
cair.Juga dapat ditambahkan dengan logam campur sebelum cairan dikeluarkan dari dalam
dapuruntuk mencegah oksidasi.

9
2.2Besi
Teknologi blast furnace dalam pembuatan Besi
Proses dalam blast furnace:
1.Bahan baku dimasukkan dalam blast furnace melalui tutup yang berbentuk kerucut yang
bersusun
2.Pemanasan cepat secara simultan di bagian bawah furnace
3.Pembakaran coke
Coke dibakar menggunakan udara panas menghasilkan karbon dioksida dan panas.
C + O2 ====> CO2 + Heat
4.Produksi karbon monoksida (agen reduksi)
Karbon dioksida bereaksi kembali dengan coke menghasilkan karbon monoksida.
CO2 + C ====> 2CO
5.Reduksi hematite
Karbon monoksida yang terbentuk mereduksi hematite menjadi besi
Fe2O3 + 3CO ====> 2Fe + 3CO2
6.Dekomposisi limestone
Limestone terdekomposisi dengan panas yang dihasilkan membentuk kalsium oksida dan
karbon diksida
CaCO3 ====> CaO + 3CO2
7.Pembentukkan slag
Kalsium oksida yang terbentuk bereaksi dengan pasir (impuritis asam) membentuk kalsium
silica yang disebut dengan slag Pada umumnya pembuatan besi dapat dikategorikan dua
macam, yaitu pembuatan besi secara konvensional dan non konvensional. Pembuatan besi
secara konvensional yaitu pengolahan bji besi di reduksi secara tidak langsung, umumnya
adalah Blast Furnace (yang akan dibahas dalam tulisan ini). Untuk pembuatan besi secara non
konvensional yaitu mereduksi bijih besih secara langsung dengan menggunakan gas
pereduksi seperti gas H2 dan CO, pengembangan teknologi ini yang terbesar adalah Midrex
kemudian Hylsa.

Blast furnace digunakan untuk mengolah bijih besi untuk dijadikan besi kasar. Besi kasar
yang dihasilkan oleh dapur tinggi diolah kembali kedalam dapur, untuk dijadikan baja atau
baja tuang; juga besi tuang. Flowsheet teknologi ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

10
Bahan yang digunakan dalam proses dapur tinggi untuk menghasilkan besi kasar dari dapur
tinggi diperlukan bahan-bahan antara lain:
1. Iron ore : hematite umumnya, merupakan besi oksida Fe2O3
Bijih besi didapat dari tambang setelah melalui proses pendahuluan. Bijih besi merupakan
bahan pokok dari blast furnace.

2.Limestone : berupa kalsium karbonat, CaCO3


Batu kapur digunakan untluk mengikat bahan-bahan yang ikut campur dalam cairan besi
untuk menjadikan terak. Proses pengikatan bahan yang ikut dalam cairan besi antara lain
dapat dilihat pada reaksi kimia sebagai berikut :
CaCO3 ====> CaO + CO2
(terak)
FeS + CaO + C =====> Fe + CaS + CO
(terak)
Dengan adanya terak yang terletak di permukaan cairan-besi ini, terjadinya oksidasi oleh
udara dapat dihindari. Selain menggunakan batu kapur (CaCO3) murni, dapat juga
menggunakan dolomit yang merupakan campuran dari CaCO3 dan MgCO3

3.Hot air : pembakaran yang terjadi di bagian bawah furnace untuk menyediakan panas dan
oksigen
4.Coke : berasal dari batu bara yang kadar karbonnya tinggi
Karakteristik coke dapat digolongkan menjadi dua yaitu sifat fisik dan sifat kimia.
Sifat fisik seperti kekuatan coke, kestabilan coke dan kekuatan coke setelah reaksi.
Sifat kimia yang paling penting adalah kandungan air, fixed carbon, abu, sulfur, phosphor
dan alkali. Spesifikasi kualitas coke dari salah satu Blast Furnace terbesar di Amerika Utara
seperti ditunjukkan pada tabel di bawah ini:

11
Proses reduksi bijih besi yang berlangsung dalam blast furnace dapat dilihat pada gambar
dibawah ini:

CaO + SiO2 ====> CaSiO3


Besi yang terbentuk mengendap dibagian bawah furnace dan lapisan slag berada di atasnya
sehingga melindungi besi dari oksidasi.
Besi yang diperoleh dari proses ini disebut dengan pig iron.
Pembuatan besi dengan proses dapur tinggi
Untuk memperoleh besi dari bijih besi dilakukan proses reduksi dengan menggunakan bahan
reduktor yang kuat(biasanya karbon) dan fluks dengan pemanasan. Fluks berfungsi sebagai
bahan pengikat kotoran sehiingga kotoran mudah mencair dan menjadi terak.
Cara yang selama ini banyak digunakan adalah dengan reduksi bertingkat yang dilakukan
dalam dapur tinggi (Blast Furnace).
Cara lainnya adalah dengan reduksi langsung (DRI, Direct Reduction Iron).

Dapur Tinggi
Dapur tinggi terbuat dari susunan batu tahan api yang diperkuat dengan tiang-tiang
baja, Dalam dapur tinggi akan terjadi proses reduksi bijih besi menjadi besi kasar (besi
mentah). Selain itu juga reaksi-reaksi kimia yang menyertai proses reduksi tersebut. Dapur
tinggi berukuran tinggi 30 m garis tengan maksimum 7 m, garis tengah puncak 4,5 m, garis
tengah bawah 4m. Dapur tinggi didirikan diatas fondasi yang diperkuat oleh tiang-tiang baja.
Bagian dalam dapur tinggi dilapisi batu tahan api yang mempunyai sifat tahan

12
terhdap suhu tinggi dan merupakan penyekat panas. Pada bagian atas dapur terdapat corot
pengisi yang bekerja bergantian sehingga kehilangan gas dapur tinggi dapat dicegah. Serta
dilengkapi dengan alat pemanas udara dan alat pemisah debu.

Gambar contoh dapur tinggi


Bahan-bahan yang dimasukkan pada dapur tinggi : bijih besi, kokas, dan batu kapur.
Bahan ini disimpan dedekat dapur tinggi supaya pengisiannya mudah. Bahan-bahan diangkut
ke puncak dapur tinggi dengan alat pengangkut selapis demi selapis secara terus-menerus.
Bahan-bahan pengisi daput tinggi ini akan mengalami proses fisika dan kimia sebagai
berikut,
1. Mula-mula dilakukan pemanasan pendahuluan, didalam dapur tinggi gas-gas hasil
pembakaran yang suhunya masih panas akan naik ke atas sambil memanaskan bahan-bahan
yang disikan., sehingga air dan zat-zat yang mudah menguap dalam zat-zat pengisi akan
segera menguap hingga bahan-bahan mencadi cukup kering.
2. Langkah berikutnya adalah proses reduksi, dalam dapur tinggi yang bertemperatur antara
800C sd 1400C , akan terjadi serangkaian reaksi-reaksi kimia antara lain reaksi reduksi bijih
besi, reaksi pembakaran kokas, dan peruraian batu kapor. Karena pengaruh udara panas
kokas akan terbakar menurut reaksi

C+CO---------------CO2
Gas CO yang terjadi akan mereduksi bijih besi menurut reaksi sebagai berikut.
CO2+ C ----------------2CO
Gas CO yang terjadi akan mereduksi bijih besi menurut reaksi berikut.
Fe3O4 +CO ----------- 3FeO+CO2
Fe2O3 + CO ---------- 2 FeO + CO2
Kedua reaksi tersebut dinamakan reaksi tidak langsung. Pada daerah reduksi juga terjadi
peruraian batu kapur dan mungkin juga peruraian MgCO3 ataupun FeCO3 yang mungkin
terdapat dalam batu kapur tersebut menurut reaksi berikut:
CaCO3 ----------------- CaO + CO2

13
MgCO3 --------------- MgO +CO2
FeCO3 ------------------ FeO + CO2
Gas CO2 hasil dari peruraian ini akan bersinggungan dan bereaksi dengan lapisan kokas
menurut reaksi berikut:
CO2 + C ----------------- 2CO
Kalau bijih besi mengandung mangan MnO + SiO2 -----------------MnSiO3
3. Langkah berikutnya adalah proses peleburan, Pada temperature 1400C sd 1600C akan
terjadi peleburan hasil reduksi tak langsung dan juga terjadi pembentukan terak. Disamping
itu juga akan terjadi reduksi langsung FeO oleh kokas. Reaksi kimia yang terjadi pada daerah
ini adalah sebagai berikut.
a. Reaksi langsung FO + C -------------------------------Fe + CO
b. Pembentukan terak CaO + SiO2 ---------------------- Ca SiO3

Karena berat jenis terak lebih ringan daripada berat jenis besi, maka terak akan
mengapung pada bagian atas. Besi mentah yang dihasilkan bukan merupakan besi murni
tetapi masih mengandung unsur yang lainnya yaitu karbon(C), yang berasal dari kokas,
sisilium (Si), Mangan(Mn), dan Phosphor (P) yang berasal dari bijih besi. Oleh karena itu
besi mentah masih harus mengalami proses pengerjaan lanjutan.

2.1 Macam-Macam besi baja


1. Baja lunak, yaitu baja yang mengandung kurang dari 0.2 % karbon. Disebut baja lunak karena
mudah dibentuk dan diregangkan. Baja ini bisa digunakan untuk membuat kabel dan rantai .

2. Baja medium, yaitu baja yang mengandung 0.2%-0.6% karbon. Baja ini
digunakan untuk membuat rel, balok dan rangka.

3. Baja karbon tinggi, yaitu baja yang mengandung 0.6%-1.5% karbon. Sifatnya
keras, kaku, biasa digunakan untuk alat-alat logam, per, alat pemotong dan alat
rumah tangga.

14
Gambar 1. Tanur Tinggi Pengolahan Besi

Disamping itu, untuk memperoleh efek khusus pada baja, maka baja dicampur
dengan logam-logam transisi yang sesuai dengan sifat, kualitas dan kegunaan tertentu.
Pencampuran dilakukan dengan hati-hati dan teliti untuk mendapatkan komposisi
campuran yang memenuhi sifat

yang diinginkan. Jenis baja ini disebut baja alloy atau


campuran. Efek khusus logam transisi yang dicampurkan
pada baja , antara lain:

a. Kobalt : membuat baja tetap kuat pada suhu tinggi.


b. Mangan : membuat bajamenjadi keras, tahan gesek , dan tahan aus
c. Krom : membuat baja menjadi tahan gesek, keras, dan tahan korosi

15
Daftar pustaka

PROSES PEMBUATAN BAJA | Naomi Oktriani Damanik - Academia.edu

www.academia.edu

proses pembuatan besi dan baja | ginanjar dwiez - Academia.edu

www.academia.edu

http://e-resources.pnri.go.id/

e-resources.pnri.go.id

proses pembuatan besi dan baja - Google Cendekia

scholar.google.com

16

You might also like