Professional Documents
Culture Documents
1
Kata Pengantar
Puji dan Syukur kita panjatkan kepada Allah Subhanahuwataala. Salawat dan salam
kita kirimkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad Sallallahu-alaihiwasallam, karena atas
hidayah-Nyalah paper ini dapat diselesaikan. Paper ini kami sampaikan kepada Dosen mata
kuliah TEKNOLOGI BESI BAJA Pak Tri Wibowo, ST., MT., MSc. sebagai salah satu tugas
mata kuliah Teknologi Besi Baja.
Kami mohon kepada Bapak/Ibu dosen khususnya, umumnya para pembaca apabila
menemukan kesalahan atau kekurangan dalam paper ini, baik dari segi bahasanya maupun
isinya, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun kepada semua
pembaca demi lebih baiknya karya-karya tulis yang akan datang.
2
Daftar Isi
Kata Pengantar.........................................................................................................................1
Daftar Isi..................................................................................................................................2
1. Pendahuluan .......................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................3
1.2 Tujuan...............................................................................................................................3
1.3 Batasan Masalah...............................................................................................................3
2. Pemahasan..........................................................................................................................4
2.1 Baja..................................................................................................................................4
2.1.1 Proses Pembuatan Baja Secara Umum.........................................................................5
2.1.2 Proses Pembuatan Baja Menggunakan Konvertor.......................................................6
2.1.2.1 Proses Bessemer.......................................................................................................6
2.1.2.2 Proses Thomas...........................................................................................................7
2.1.2.3 Proses Siemens Martin..............................................................................................8
2.2 Besi..................................................................................................................................9
2.2.1 Proses Pembuatan Besi menggunakan Tanur Tinggi...................................................9
2.2.2 Macam-Macam besi baja…………………………………………………………….14
3.Daftar pustaka....................................................................................................................15
3
BAB I
PENDAHULUAN
Bijih besi merupakan bahan baku pembuatan besi yang dapat berupa senyawa oksida,
karbonat, dan sulfida serta tercampur sengan unsur lain misalnya silikon. Bijih besi diolah
dalam tanur atau dapur tinggi untuk menghasilkan besi kasar. Besi kasar adalah bahan baku
untuk pembuatan besi cor (cast iron), besi tempa (wrought iron), dan (baja (steel). Ketigaa
macam bahan itu banyak dipakai dalam bidang teknik.
Baja adalah logam paduan antara besi dan karbon dengan kadar karbonnya secara
teoritis maksimum 1,7%. Besi cor adalah logam paduan antara besi dan karbon yang
kadarnya 1,7% sampai 3,5%. Besi tempa adalah baja yang mempunyai kadar karbon rendah.
Dilihat dari kegunaannya maka besi dan baja campuran merupakan tulang punggung
peradaban modern saat ini untuk peralatan transportasi, bangunan, pertanian, dan peralatan
mesin.
1.2TUJUAN
Untuk memahami proses pembuatan besi dan baja
1.3BATASAN MASALAH
Paper ini hanya membahas tentang bagaimana proses pembuatan besi dan baja
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Baja
Baja telah banyak digunakan sebagai bahan konstruksi bangunan dalam berbagai
bentuk dan ukuran menyesuaikan kekuatan yang dibutuhkan. proses pembuatan baja dapat
dilakukan dengan beberapa cara:
Keseluruhan proses itu dapat dilakukan pada satu lokasi pabrik baja yang besar dan
dapat pula dilakukan pada sejumlah pabrik yang terpisah. Misalnya ada pabrik yang hanya
mengerjakan dri billet sampai suatu barang setengah jadi.
5
Gambar contoh proses pembuatan baja
Proses pertama
1. Komponen dasar: iron ore(bijih besi), limestone(tanah kapur), coke(dibuat dari coal,
khusus untuk pembuatan steel) dimasukkan ke dalam blast furnace.
2. Coke: bahan bakar untuk furnace, dibuat dari coal dengan proses tertentu.
3. Cairan besi(molten metal) yang panas di dalam furnace terpisah menjadi 2 bagian,
yang atas adalah slag (waste, impurities), dan yang bawah adalah besi yang hendak
dipakai. Besi yang dihasilkan ini kemudian dicetak menjadi pig iron. Kadar C dalam
pig iron bisa mencapai 2%.
Proses kedua
1. Pig iron dimasukkan ke dalam primary steel making furnace, bisa berupa oxygen
furnace, electric arc furnace, atau open hearth furnace. Ke dalam furnace ini, berbagai
bahan kimia ditambahkan untuk mendapatkan material properties yang diinginkan.
Seringkali scrap juga dimasukkan ke dalam furnace ini.
2. Dalam proses dengan oksigen, carbon di dalam molten metal bereaksi dengan oksigen
menghasilkan karbondioksida. Gas in harus keluar, kalau tidak akan membentuk ‘gas
pockets’ (rimming) saat menjadi dingin (rimmed steel). Untuk menghindari,
digunakan deoxidizer: silicon, alumunium. Baja yang dihasilkan: killed steel atau
semi killed steel.
3. Baja yang dihasilkan dicetak dalam bentuk slab, bloom atau billet.
6
Proses ketiga
1. Baja yang telah dicetak dalam bentuk slab, bloom atau billet tersebut selanjutnya
dibentuk menjadi berbagai macam profil seperti H-beam, Angle(siku), Channel, rel
kereta, pelat, pipa (seamless pipe), dan sebagainya.
7
Baja dapat dihasilkan dengan mengembuskan udara melalui besi kasar cair didalam
dapur yang disebut ‘konvertor’, sehingga unsur –unsur yang tidak murni akan dikeluarkan
dengan jalan oksidasi. Pada waktu itu cara pembuatan jalan keereta api dan pembuatan
peralatan hampir sama pentingnya. Karena sejak udara dimasukkan atau dihembuskan,
kotoran – kotoran didalam baja akan berkurang.
Proses bessener mengolah baja dengan menggunakan besi kasar berkualitas baik
yang menggunakan fosfor rendah. Bila fosfor nya tinggi baja yang dihasilkan berkualitas
rendah, sebab alam proses pengolahan tidak seluruh fosfor dapat dikeluarkan. Masalah
pengeluaran unsur fosfor telah dapat dipecahkan pada proses dapur thomas, dengan
menggunakan batu kapur pada lapisan dasar dapur. Sehingga sampai saat ini proses thomas
digunakan untuk memproses besi kasar dapat kaya dengan fosfor.
Proses oksidasi yang terakhir adalah mengoksidasi karbon. Proses ini berlangsung
disertai dengan suara gemuruh dan nyala api berwarna putih dengan panjang sekitar 2 meter,
kemudian nyala api mengecil. Sebelum nyala api padam, ditambahkan besi kasar yang
banyak mengandung mangan, kemudian baja cair dituangkan kedalam panci – panci tuangan
dan dipadatkan dalam bentuk batang – batang baja.
8
dan fosfor (P). Oksidasi unsur fosfor terjadi cepat sekali, sekitar 3 - 5 menit dan
prosesoksidasi yang terakhir adalah unsur karbon disertai suara gemuruh dan nyala api yang
tinggi.Apabila nyala api sudah mengecil dan kemudian padam berarti proses oksidasi
telah selesai.
Proses oksidasi yang terjadi pada unsur-unsur di dalam besi kasar
menghasilkanoksida yang akan dijadikan terak dengan jalan menambahkan batu kapur
ke dalam konvertor.Selanjutnya terak cair dikeluarkan dari dalam konvertor, diikuti dengan
penuangan baja cairke dalam panci-panci tuangan kemudian dipadatkan menjadi batangan
baja.
terjadi oksidasi terak dari batu kapur atau bubuk kapur untuk mereduksi unsur-unsur-
campuran.Selanjutnya diperoleh pemisahan terak (mengandung batu kapur) dari baja
cair.Juga dapat ditambahkan dengan logam campur sebelum cairan dikeluarkan dari dalam
dapuruntuk mencegah oksidasi.
9
2.2Besi
Teknologi blast furnace dalam pembuatan Besi
Proses dalam blast furnace:
1.Bahan baku dimasukkan dalam blast furnace melalui tutup yang berbentuk kerucut yang
bersusun
2.Pemanasan cepat secara simultan di bagian bawah furnace
3.Pembakaran coke
Coke dibakar menggunakan udara panas menghasilkan karbon dioksida dan panas.
C + O2 ====> CO2 + Heat
4.Produksi karbon monoksida (agen reduksi)
Karbon dioksida bereaksi kembali dengan coke menghasilkan karbon monoksida.
CO2 + C ====> 2CO
5.Reduksi hematite
Karbon monoksida yang terbentuk mereduksi hematite menjadi besi
Fe2O3 + 3CO ====> 2Fe + 3CO2
6.Dekomposisi limestone
Limestone terdekomposisi dengan panas yang dihasilkan membentuk kalsium oksida dan
karbon diksida
CaCO3 ====> CaO + 3CO2
7.Pembentukkan slag
Kalsium oksida yang terbentuk bereaksi dengan pasir (impuritis asam) membentuk kalsium
silica yang disebut dengan slag Pada umumnya pembuatan besi dapat dikategorikan dua
macam, yaitu pembuatan besi secara konvensional dan non konvensional. Pembuatan besi
secara konvensional yaitu pengolahan bji besi di reduksi secara tidak langsung, umumnya
adalah Blast Furnace (yang akan dibahas dalam tulisan ini). Untuk pembuatan besi secara non
konvensional yaitu mereduksi bijih besih secara langsung dengan menggunakan gas
pereduksi seperti gas H2 dan CO, pengembangan teknologi ini yang terbesar adalah Midrex
kemudian Hylsa.
Blast furnace digunakan untuk mengolah bijih besi untuk dijadikan besi kasar. Besi kasar
yang dihasilkan oleh dapur tinggi diolah kembali kedalam dapur, untuk dijadikan baja atau
baja tuang; juga besi tuang. Flowsheet teknologi ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
10
Bahan yang digunakan dalam proses dapur tinggi untuk menghasilkan besi kasar dari dapur
tinggi diperlukan bahan-bahan antara lain:
1. Iron ore : hematite umumnya, merupakan besi oksida Fe2O3
Bijih besi didapat dari tambang setelah melalui proses pendahuluan. Bijih besi merupakan
bahan pokok dari blast furnace.
3.Hot air : pembakaran yang terjadi di bagian bawah furnace untuk menyediakan panas dan
oksigen
4.Coke : berasal dari batu bara yang kadar karbonnya tinggi
Karakteristik coke dapat digolongkan menjadi dua yaitu sifat fisik dan sifat kimia.
Sifat fisik seperti kekuatan coke, kestabilan coke dan kekuatan coke setelah reaksi.
Sifat kimia yang paling penting adalah kandungan air, fixed carbon, abu, sulfur, phosphor
dan alkali. Spesifikasi kualitas coke dari salah satu Blast Furnace terbesar di Amerika Utara
seperti ditunjukkan pada tabel di bawah ini:
11
Proses reduksi bijih besi yang berlangsung dalam blast furnace dapat dilihat pada gambar
dibawah ini:
Dapur Tinggi
Dapur tinggi terbuat dari susunan batu tahan api yang diperkuat dengan tiang-tiang
baja, Dalam dapur tinggi akan terjadi proses reduksi bijih besi menjadi besi kasar (besi
mentah). Selain itu juga reaksi-reaksi kimia yang menyertai proses reduksi tersebut. Dapur
tinggi berukuran tinggi 30 m garis tengan maksimum 7 m, garis tengah puncak 4,5 m, garis
tengah bawah 4m. Dapur tinggi didirikan diatas fondasi yang diperkuat oleh tiang-tiang baja.
Bagian dalam dapur tinggi dilapisi batu tahan api yang mempunyai sifat tahan
12
terhdap suhu tinggi dan merupakan penyekat panas. Pada bagian atas dapur terdapat corot
pengisi yang bekerja bergantian sehingga kehilangan gas dapur tinggi dapat dicegah. Serta
dilengkapi dengan alat pemanas udara dan alat pemisah debu.
C+CO---------------CO2
Gas CO yang terjadi akan mereduksi bijih besi menurut reaksi sebagai berikut.
CO2+ C ----------------2CO
Gas CO yang terjadi akan mereduksi bijih besi menurut reaksi berikut.
Fe3O4 +CO ----------- 3FeO+CO2
Fe2O3 + CO ---------- 2 FeO + CO2
Kedua reaksi tersebut dinamakan reaksi tidak langsung. Pada daerah reduksi juga terjadi
peruraian batu kapur dan mungkin juga peruraian MgCO3 ataupun FeCO3 yang mungkin
terdapat dalam batu kapur tersebut menurut reaksi berikut:
CaCO3 ----------------- CaO + CO2
13
MgCO3 --------------- MgO +CO2
FeCO3 ------------------ FeO + CO2
Gas CO2 hasil dari peruraian ini akan bersinggungan dan bereaksi dengan lapisan kokas
menurut reaksi berikut:
CO2 + C ----------------- 2CO
Kalau bijih besi mengandung mangan MnO + SiO2 -----------------MnSiO3
3. Langkah berikutnya adalah proses peleburan, Pada temperature 1400C sd 1600C akan
terjadi peleburan hasil reduksi tak langsung dan juga terjadi pembentukan terak. Disamping
itu juga akan terjadi reduksi langsung FeO oleh kokas. Reaksi kimia yang terjadi pada daerah
ini adalah sebagai berikut.
a. Reaksi langsung FO + C -------------------------------Fe + CO
b. Pembentukan terak CaO + SiO2 ---------------------- Ca SiO3
Karena berat jenis terak lebih ringan daripada berat jenis besi, maka terak akan
mengapung pada bagian atas. Besi mentah yang dihasilkan bukan merupakan besi murni
tetapi masih mengandung unsur yang lainnya yaitu karbon(C), yang berasal dari kokas,
sisilium (Si), Mangan(Mn), dan Phosphor (P) yang berasal dari bijih besi. Oleh karena itu
besi mentah masih harus mengalami proses pengerjaan lanjutan.
2. Baja medium, yaitu baja yang mengandung 0.2%-0.6% karbon. Baja ini
digunakan untuk membuat rel, balok dan rangka.
3. Baja karbon tinggi, yaitu baja yang mengandung 0.6%-1.5% karbon. Sifatnya
keras, kaku, biasa digunakan untuk alat-alat logam, per, alat pemotong dan alat
rumah tangga.
14
Gambar 1. Tanur Tinggi Pengolahan Besi
Disamping itu, untuk memperoleh efek khusus pada baja, maka baja dicampur
dengan logam-logam transisi yang sesuai dengan sifat, kualitas dan kegunaan tertentu.
Pencampuran dilakukan dengan hati-hati dan teliti untuk mendapatkan komposisi
campuran yang memenuhi sifat
15
Daftar pustaka
www.academia.edu
www.academia.edu
http://e-resources.pnri.go.id/
e-resources.pnri.go.id
scholar.google.com
16