You are on page 1of 6

 Skip to navigation

 Skip to main content


 Skip to primary sidebar
 Skip to secondary sidebar
 Skip to footer

ARIFTA YAHYA
Kumpulan Materi Kuliah Jurusan Teknik Kelautan FTK ITS

 HOME
 ABOUT
← Hello world!
Download Materi Kuliah Matematika Rekayasa →

Review Kuliah Hidrodinamika 1


SEP 12

Posted by arifstream
Review Kuliah Hidrodinamika 1

Mata kuliah berada pada semester 4 dalam kurikulum jurusan, namun saya “dipaksa” oleh dosen
wali untuk mengambil pada semester 3. Perasaan pada saat itu cukup bimbang, maklum saya
sendirian dari angkatan 2010 yang mengambil mata kuliah ini, selain itu pesertanya adalah para
senior.

Dosen pengajar Hidrodinamika waktu itu adalah Bapak Sujantoko ST. MT dan Dr. Ir. Wisnu
Wardhana SE. MSc. Setengah semester pertama bapak Sujantoko yang memberi kuliah. Kemudian
sisanya diajar oleh dosen yang akrab dipanggil Pak Wisnu.
Awal masuk kuliah kami langsung diberi tugas baca untuk mereview mata kuliah Mekanika Fluida
dan Kalkulus. Selanjutnya materi yang diajarkan adalah lebih banyak mengenai Teori Gelombang
Laut (ocean wave theory).
Oke let’s discuss about the topic!.
Banyak orang salah mengartikan tentang gelombang. Bahwa saat gelombang bergerak air juga
bergerak. Namun tidaklah demikian, gelombang adalah energy yang bergerak melalui suatu
medium (pada kasus ini mediumnya air). Sedangkan arus adalah proses pergerakan massa (air)
yang menyebabkan perpindahan horizontal dan/atau vertikal. Gelombang di laut dibangkitkan
oleh angin bahasa kerennya wind generate wave. Gelombang di laut bergerak sebagai fungsi
waktu (t) dan posisi (x). Progressive wave adalah istilah untuk menyebut gelombang yang bergerak
seperti gelombang laut.
Teori gelombang adalah formulasi pendekatan dari gelombang yang terjadi sebenarnya. Teori
gelombang mendeskripsikan fenomena alam dengan yang memenuhi suatu asumsi tertentu. Teori
gelombang mungkin tidak valid/salah dalam mendeskripsikan fenomena lain yang tidak memenuhi
asumsi tersebut (CERC, 2007). Sebelum belajar Teori gelombang, wajib dipahami terlebih dahulu
mengenai besaran/karakteristik gelombang, yaitu:
Tinggi Gelombang/wave height (H), merupakan jarak vertical dari lembah gelombang (trough) ke
puncak gelombang (crest)
Periode Gelombang/wave period (T), merupakan waktu yang ditempuh untuk mencapai satu
panjang gelombang.
Amplitude Gelombang/wave amplitude (A), diukur dari permukaan air tenang (Still Water Level /
SWL) ke puncak gelombang atau dari SWL ke lembah gelombang.
Panjang Gelombang/wave length (L), yaitu jarak horizontal dari puncak gelombang ke puncak
berikutnya.
Angka Gelombang/ wave number (k), didefinisikan sebagai 2*pi/L
Kecepatan Gelombang/ wave celerity (C). Kecepatan gelombang menjalar, didefinisikan L/T

Macam-macam teori gelombang laut antara lain:

A. Teori Gelombang Linear

Gelombang dikategorikan linear artinya puncak dan lembah gelombang memiliki amplitudo yang
sama atau sinusoidal dengan SWL sebagai acuannya.

1. Teori Gelombang Airy


Teori gelombang yang paling sering digunakan dalam menghitung beban gelombang (wave load)
yang terjadi pada struktur. Teori Gelombang Airy juga bisa disebut dengan teori gelombang
amplitude kecil, bahwa asumsi tinggi gelombang adalah sangat kecil jika dibandingkan terhadap
panjang gelombang atau kedalaman laut.

Periode gelombang diasumsikan sebagai variable konstan yang tidak berubah terhadap waktu. Jadi
jika dilaut diukur periode gelombang adalah 10 detik, maka periodenya akan tetap 10 detik
selama gelombang tersebut menjalar.

Nama Teori Gelombang Airy merupakan penghargaan kepada Sir. George Biddell Airy (1845)atas
dedikasinya yang menemukan teori gelombang ini.
Gelombang Linear yang sering diidealisasikan sebagai teori gelombang aplitudo kecil (airy)
menggunakan 2 parameter nondimensional, yaitu wave stepness (H/L)dan relative depth
(d/L) . Wave Stepness ataukecuraman gelombang adalah perbandingan antara tinggi gelombang
dibagi dengan panjang gelombang. Harga wave stepness yang besar menyebabkan teori gelombang
Airy tidak valid digunakan. Sedangkan relative depth atau kedalaman relatif adalah perbandingan
kedalaman dibagi panjang gelombang. Kedalaman relatif menentukan apakah gelombang
terdispersi atau tidak dan menentukan apakah kecepatan gelombang menjalar, panjang dan tinggi
gelombang dipengaruhi oleh kedalaman.
Berdasarkan kedalaman relatif (d/L) didefinisikan kondisi dari gelombang yang terjadi, yaitu
diklasifikasikan menjadi 3 kondisi, Shallow Water, Transitional dan Deep Water.
1. Gelombang di Laut Dangkal (Shallow Water) jika d/L ≤ 1/25
2. Gelombang di Laut Transisi (Transitional )jika 1/25 < d/L < 1/2
3. Gelombang di Laut Dalam (Deep Water) jika d/L ≥ 1/25

Hal inipenting karena persamaan yang digunakan akan berbeda pada setiap kondisi. Berikut
rangkuman dari teori gelombang Linear Airy.
B. Teori Gelombang Non linear

Gelombang non linear artinya amplitude gelombang pada puncak dan lembah besarnya berbeda,
dengan acuan dari SWL (Still Water Level).

1. Teori Gelombang Stokes


Stokes (1847, 1880) mengembangkan formulasi dari teori gelombang Airy yang mengasumsikan
tinggi gelombang adalah sangat kecil jika dibandingkan dengan panjangnya atau kedalamannya.
Apabila tinggi gelombang relative besar, maka digunakan teori gelombang yang memiliki orde
lebih tinggi, yaitu teori gelombang Stokes atau teori gelombang lain. Teori gelombang stokes
dapat bervariasi sesuai tinggi orde yang digunakan. Semakin tinggi orde semakin banyak suku
‘tambahan” pada formula besaran2 gelombang. Teori gelombang stokes orde 2, orde 3, orde 4,
orde 5 dan seterusnya.

C. Teori Gelombang Lain

1.
1. Teori Gelombang Soliter, atau teori gelombang tunggal yaitu gelombang yang terdiri dari
satu puncak gelombang. Apabila gelombang memasuki perairan dangkal maka amplitudo
gelombang menjadi semakin tinggi. Puncaknya menjadi tajam dan lembahnya datar.
2. Teori Gelombang Cnoidal, merupakan teori gelombang untuk gelombang yang bersifat
periodik dengan puncak tajam dan dipisahkan oleh lembah yang panjang.

Perbandingan teori gelombang diatas adalah semakin tinggi ordenya maka puncak gelombang akan
semakin curam dan lembah gelombang semakin landai. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar
berikut.

Gelombang yang terjadi di laut lepas kenyataannya adalah gelombang irregular (acak). Namun
untuk memudahkan perhitungan dapat digunakan teori gelombang diatas.
Nah! sekarang pertanyaanya, teori gelombang mana yang saya dipakai? Untuk menjawabnya kita
perlu melakukan validasi teori gelombang mana yang cocok/sesuai digunakan dengan kondisi yang
ada. Oleh karena itu digunakan Grafik Region of Validity sebagai acuan.
Jika diketahui besarnya tinggi gelombang H, periode gelombang T, dan kedalaman laut d, maka
kita dapat menggunakan grafik diatas. Caranya dengan menghitung dimensionless
parameterd/gT2 dan H/gT2 kemudian tarik garis horizontal ke kanan dari nilai H/gT2 dan tarik
garis vertical ke atas dari d/gt2. Titik Perpotongan dari kedua garis diatas akan berada dalam
daerah teori gelombang yang cocok digunakan.

Dimensionless parameter adalah parameter tak berdimensi atau tidak memiliki satuan yang sering
digunakan dalam dunia teknik pantai. Parameter ini menghubungkan antara satu variable dengan
variable lain melaui grafik atau rumus pada umumnya.

You might also like