You are on page 1of 15

FAKULTAS TEKNIK UNP JOB SHEET

Jurusan : Teknik Otomotif Nomor: 02/ OTO116/ II / 2013


Program Studi: Pend. Teknik Otomotif Waktu : 4 X 50 Menit
Topik : Sistem Pengapian Electronik
Mata Kuliah : Teknologi Ototronik
Type Distributor Less Ignition

A. TUJUAN

1. Mahasiswa mampu mengetahui bagian-bagian sistem pengapian elektronik type


Distributor Less Ignition (DLI).
2. Mahasiswa mampu melakukan pembongkaran dan pemasangan kembali
komponen-komponen sistem pengapian elektronik type Distributor Less Ignition
(DLI).
3. Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan dan pengukuran komponen-
komponen sistem pengapian elektronik type Distributor Less Ignition (DLI).
4. Mahasiswa mampu menganalisa hasil pemeriksaan dan pengukuran komponen-
komponen sistem pengapian elektronik type Distributor Less Ignition (DLI).

B. BAHAN DAN ALAT

1. Engine EFI dengan Sistem pengapian type Distributor Less Ignition (DLI)
2. Tool set
3. AVO digital
4. Tachometer
5. Timing light

C. TEORI PENGANTAR

SISTEM PENGAPIAN TANPA DISTRIBUTOR (DLI)


(Distributor Less Ignition)

Pada sistem pengapian transistor yang lama tegangan tinggi dibangkitkan oleh satu
ignition coil yang didistribusikan ketiap busi oleh distributor. DLI adalah suatu sistem
pengapian motor bensin yang tidak menggunakan distributor. Pada Toyota, sistem ini
mempergunakan sebuah ignition coil untuk setiap dua buah busi. ECU (electric Controll
Unit) mendistribusikan arus primer ketiap ignition coil secara langsung dan
menyebabkan busi melompatkan bunga api.
Topik: Sistem Pengapian type DLI Waktu: 4 x 50 Menit
Teknologi Ototronik
No : 02 / OTO 116 /II/2013 Hal : 2 dari 15
Pada sistem pengapian transistor, tegangan tingginya dibangkitkan oleh satu koil
pengapian dan disalurkan kesetiap busi oleh distributor. DLI adalah suatu sistem
pengapian motor bensin yang tidak menggunakan distributor. Sistem ini mengunakan
sebuah koil pengapian untuk setiap dua buah busi atau satu koil pengapian untuk satu
busi. Pada sistem pengapian ini, setiap busi memiliki koil pengapian tersendiri. ECU
mengatur pemutusan arus primer ketiap koil pengapian secara langsung dan menyebabkan
busi memercikkan bunga api. Urutan pengapian pada busi ditentukan oleh ECU. Saat arus
negatif diberikan pada koil pengapian akan menyebabkan terjadinya induksi magnet.
Dengan pengaturan ECU saat pengapian dalam ruang bakar akan terjadi secara teratur
dengan waktu pembakaran yang sesuai.
Topik: Sistem Pengapian type DLI Waktu: 4 x 50 Menit
Teknologi Ototronik
No : 02 / OTO 116 / II / 2013 Hal : 3 dari 15

Gambar 01 . Rangkaian sistem pengapian DLI pada sebuah kendaraan, dimana


IG1, IG2, IG3, dan IG4 adalah saluran arus negatif yang akan
memberikan suplai arus menuju koil pengapian. Besarnya suplai arus
negatif pada busi, bergantung pada informasi ECU yang diperoleh
dari sensor posisi poros engkol dan sensor posisi poros cam. Kedua
sensor tersebut bekerja secara berkesinabungan dalam menghasilkan
informasi yang akuran pada ECU agar memberikan suplai arus yang
sesuai pada setiap koil pembakaran. (Daihatsu. 2006)

Gambar 02. Diagram sistem pengapian DLI pada sebuah kendaraan. Sensor posisi cam
memberikan informasi pada ECU indikasi silinder yang terjadi
pembakaran, kemudian ECU menginformasikan pada penyala untuk
mengatur terbentuknya bunga api pada busi melalui koil pengapian.
(Toyota, 2000)

Sistem ini mempunyai tiga keuntungan seperti berikut :


a) Koil penyala dapat ditempatkan didekat busi, kabel tegangan tinggi dapat diperpendek
dan dihilangkan, jadi dapat mengurangi suara berisik dan memperbesar tegangan tinggi.
b) Dengan ditiadakannya distributor, maka kerugian internal discharge dapat dihilangkan
dan kebisinganpun dapat ditiadakan. Dengan berkurangnya komponen yang bergerak,
maka kemungkinan gangguan pada komponen-komponen akan menjadi sedikit.
c) Karena tidak ada pengaturan secara fisik terhadap pengapian, seperti jarak kerangangan
electroda pada busi, saat pengapian dapat diatur pada skala yang lebih besar. Pada saat
pengapian dengan distributor dan pengapian dimajukan terlalu banyak, maka arus akan
mengalir pada sebuah sisi elektroda.
Topik: Sistem Pengapian type DLI Waktu: 4 x 50 Menit
Teknologi Ototronik
No : 02 / OTO 116 / II / 2013 Hal : 4 dari 15

Gambar 03. Bagian komponen mesin yang menggunakan sistem pengapian DLI. Sensor-
sensor mesin mendeteksi kerja mesin yang akan memberikan informasi pada
kontrol guna mengatur terbentuknya bunga api pada busi, pada saat dan silinder
yang akan menghasilkan pembakaran. (Toyota, 2006)

D. LANGKAH KERJA DAN GAMBAR KERJA

Urutan Melepas Komponen Sistem Pengapian type DLI


1. LEPAS KABEL DARI TERMINAL NEGATIF BATERAI
2. LEPAS SARINGAN UDARA ASSEMBLY
Topik: Sistem Pengapian type DLI Waktu: 4 x 50 Menit
Teknologi Ototronik
No : 02/ OTO 116 / II / 2013 Hal : 5 dari 15

a. Lepaskan konektor sensor temperatur udara masuk.

b. Lepaskan konektor VSV.

c. Lepaskan charcoal canister outlet hose No. 2.

d. Lepaskan selang dari VSV.

e. Lepaskan konektor sensor vakum.

f. Lepaskan selang dari sensor vakum.


Topik: Sistem Pengapian type DLI Waktu: 4 x 50 Menit
Teknologi Ototronik
No : 02 / OTO 116 / II / 2013 Hal : 6 dari 15

g. Pisahkan selang tangki reserve dari klem selang saringan udara.

h. Lepas 4 baut, kemudian lepas saringan udara dan selang saringan udara.

3. LEPAS KOIL PENGAPIAN ASSEMBLY

Lepas 4 baut dan koil pengapian.


Topik: Sistem Pengapian type DLI Waktu: 4 x 50 Menit
Teknologi Ototronik
No. : 02/ OTO 116 / II /2013 Hal : 7 dari 15
Urutan Memasang Komponen Sistem Pengapian type DLI

1. PASANG KOIL PENGAPIAN ASSEMBLY

a. Pasang 4 koil pengapian dengan 4 baut.

Momen:
7.5 N*m{ 76 kgf*cm , 66 in.*lbf }

2. PASANG SARINGAN UDARA ASSEMBLY

a. Pasang saringan udara dan selang saringan udara dengan 4 baut.

Momen:
7.5 N*m{ 76 kgf*cm , 66 in.*lbf }
Topik: Sistem Pengapian type DLI Waktu: 4 x 50 Menit
Teknologi Ototronik
No. : 02/ OTO 116 / II / 2013 Hal : 8 dari 15
b. Pasang selang tangki reserve pada klem selang saringan udara.

c. Hubungkan selang ke VSV.

d. Hubungkan selang charcoal canister outlet No. 2.

e. Hubungkan selang vakum ke sensor vakum.

f. Hubungkan konektor sensor vakum.

g. Hubungkan konektor VSV.

h. Hubungkan konektor sensor temperatur udara masuk.

3. HUBUNGKAN KABEL KE TERMINAL NEGATIF BATERAI


Momen:
6.4 N*m{ 65 kgf*cm , 56 in.*lbf }

4. PERIKSA TIMING PENGAPIAN

a. Panaskan mesin.

b. Pasang terminal tester dari timing light dalam posisi yang ditunjukan dalam
gambar.

PERHATIAN:
Gunakan timing light yang mendeteksi sinyal pertama.
Topik: Sistem Pengapian type DLI Waktu: 4 x 50 Menit
Teknologi Ototronik
No. : 02/ OTO 116/ / II / 2013 Hal. : 9 dari 15
c. Gunakan SST, hubungkan terminal 12 (EFIT) dan 4 (E) dari DLC3.

SST
09843-18040
PERHATIAN:

 Hati-hati jangan salah menghubungkan terminal. Karena dapat


merusak mesin.
 Matikan semua sistem kelistrikan dan A/C.
 Periksa timing pengapian dengan cooling fan mati.

d. Periksa bahwa timing pengapian berada dalam nilai spesifikasi.

Timing pengapian:
4 sampai 8° BTDC

PERHATIAN:
Ketika memeriksa timing pengapian, pindahkan transmisi ke posisi parkir atau
netral.
PETUNJUK:
Jalankan mesin pada 1.000 sampai 1.300 rpm selama 5 menit, dan periksa
bahwa putaran mesin kembali lagi ke putaran idling.

e. Lepaskan terminal 12 (EFIT) dan 4 (E) ) dari DLC3.


Topik: Sistem Pengapian type DLI Waktu: 4 x 50 Menit
Teknologi Ototronik
No. : 02/ OTO 116 / II / 2013 Hal. :10 dari 15
f. Periksa bahwa timing pengapian berada dalam nilai spesifikasi.

Timing pengapian:
-5 sampai 15° BTDC

g. Periksa bahwa timing pengapian segera dimajukan saat putaran mesin


ditambah.

h. Lepas timing light.

5. PERIKSA PUTARAN IDLE MESIN

a. Panaskan mesin.

b. Pasang SST pada terminal 9 (REV) dari DLC3. Hubungkan tachometer,


kemudian ukur putaran mesin saat idle.

SST
09843-18030
Putaran idle:
750 rpm
PERHATIAN:

 Ketika memeriksa putaran idle, pindahkan transmisi ke posisi


parkir atau netral.
 Matikan semua sistem kelistrikan dan A/C.
 Periksa putaran idle mesin dengan fan pendingin off.

1. PERIKSA KOIL PENGAPIAN DAN TEST BUNGA API

a. Periksa dari DTC.

PERHATIAN:
Jika muncul DTC, lakukan troubleshooting sesuai dengan prosedur untuk DTC.
Periksa apakah terjadi letikan bunga api.
Topik: Sistem Pengapian type DLI Waktu: 4 x 50 Menit
Teknologi Ototronik
No : 02 / OTO 116 / II / 2013 Hal. : 11 dari 15
1. Lepas cap saringan udara assembly (Lihat halaman Klik di sini).
2. Lepas 4 koil pengapian (Lihat halaman Klik di sini).
3. Gunakan kunci busi 16 mm (0.63 in), lepas 4 busi.
4. Pasang busi pada setiap koil pengapian dan hubungkan konektor koil
pengapian.
5. Lepaskan 4 konektor injektor bahan bakar.
6. Tempelkan busi ke ground.
7. Periksa apakah terjadi percikan bunga api terjadi selagi mesin sedang
di-crank.

PERHATIAN:

 Masa-kan busi saat pemeriksaan.


 Ganti koil pengapian bila koil itu pernah mengalami tumbukan
secara fisik.
 Jangan memutar mesin lebih dari 2 detik.

c. Lakukan test loncatan bunga api sesuai dengan prosedur berikut ini.

i. Periksa apakah sisi konektor wire harness dari koil pengapian dengan igniter
telah terhubung dengan sempurna.

Hasil:

Hasil Lanjutkan ke
Hubungkan dengan
NG
sempurna
OK Ke tahap selanjutnya

ii. Lakukan uji loncatan bunga api pada setiap koil pengapian dengan igniter.
1. Ganti koil pengapian beserta igniternya dengan yang berfungsi normal.
2. Lakukan test loncatan bunga api lagi.

Hasil:

Hasil Lanjutkan ke
Ganti koil pengapian
OK
dengan igniter.
NG Ke tahap selanjutnya
Topik: Sistem Pengapian type DLI Waktu: 4 x 50 Menit
Teknologi Ototronik
No : 02 / OTO 116 / II / 2013 Hal. : 12 dari 15

i. Periksa sumber daya untuk koil pengapian dengan igniter.


1. Putar switch pengapian ke ON.
2. Ukur voltase antar terminal.

Voltage standar:

Hubungan Kondisi
Tester spesifikasi
11 sampai 14
1 (G) - 4 (+)
V

3. Putar switch pengapian ke OFF.

Hasil:

Hasil Lanjutkan ke
Periksa wiring antara switch pengapian dan
NG
koil pengapian beserta igniternya.
OK Ke tahap selanjutnya

ii. Periksa tahanan sensor posisi camshaft.

Tahanan standar:

Hubungan
Kondisi spesifikasi
Tester
1.850 sampai 2.450
1 (+) - 2 (-)
Ω pada 20°C (68°F)
Topik: Sistem Pengapian Elektronik Waktu: 4 x 50 Menit
Teknologi Ototronik
No. : 01/ OTO 116 / II / 2013 Hal. : 13 dari 15
Hasil:

Hasil Lanjutkan ke
NG Ganti sensor posisi camshaft.
OK Ke tahap selanjutnya

iii. Periksa tahanan sensor posisi crankshaft.

Tahanan standar:

Hubungan
Kondisi spesifikasi
Tester
1.850 sampai 2.450
1 (+) - 2 (-)
Ω pada 20°C (68°F)
Hasil:

Hasil Lanjutkan ke
Ganti sensor posisi
NG
crankshaft.
OK Ke tahap selanjutnya

iv. Periksa sinyal IGT dari ECM

Hasil:

Hasil Lanjutkan ke
NG Periksa ECM
Perbaiki wiring antara koil
OK
pengapian dan ECM.

d. Hubungkan 4 konektor injektor bahan bakar.

e. Gunakan kunci busi 16 mm (0,63 in.), pasang 4 busi.

Momen:
22 N*m{ 224 kgf*cm , 16 ft.*lbf }
Topik: Sistem Pengapian type DLI Waktu: 4 x 50 Menit
Teknologi Ototronik
No. : 02/ OTO 116 / II / 2013 Hal. : 14 dari 15
f. Pasang 4 koil pengapian (Lihat halaman Klik di sini).

g. Lepas cap saringan udara assembly (Lihat halaman Klik di sini).

2. PERIKSA BUSI

a. Bersihkan busi.

Tekanan udara:
Di bawah 588 kPa (6,0 kgf/cm2, 85 psi)
Durasi:
20 detik atau kurang

b. Periksa ulir dan insulator busi dari kerusakan.


Jika rusak, ganti busi.

Busi yang dianjurkan :


Topik: Sistem Pengapian type DLI Waktu: 4 x 50 Menit
Teknologi Ototronik
No. : 02/ OTO 116 / II / 2013 Hal. : 15 dari 15

a. Gunakan gap gauge busi, ukur gap elektroda.

Jarak electroda:
0,8 sampai 0,9 mm (0,032 sampai 0,035 in.)
Jarak electroda maksimum:
0,9 mm (0,035 in.)

Bila gap-nya lebih besar dari maksimum, setel gap busi menggunakan gap gauge
busi.

E. DATA HASIL PEMERIKSAAN DAN PENGUKURAN

Hasil
Bagian yang diperiksa Spesifikasi
No Pemeriksaan dan Kesimpulan
dan diukur (limit)
pengukuran

F. ANALISIS DATA

G. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

You might also like